W. Adawiyah, I. C. Kusuma Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Djuanda

dokumen-dokumen yang mirip
Analisis Kinerja Keuangan Dalam Otonomi Daerah Kabupaten Nias Selatan

ANALISIS RASIO KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PURWOREJO PERIODE

KONTRIBUSI DAN EFEKTIFITAS PAJAK DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN

EFEKTIVITAS PAJAK HIBURAN TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi Kasus Pada Pemerintah Daerah Kota Kediri)

ANALISIS RASIO UNTUK MENGUKUR KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

EFEKTIVITAS DAN KONTRIBUSI PAJAK RESTORAN DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN SERANG (TAHUN ANGGARAN )

ANALISIS KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN JAYAPURA

BAB IV METODA PENELITIAN

ANALISIS KONTRIBUSI PENERIMAAN PAJAK DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA PEMATANGSIANTAR. Calen (Politeknik Bisnis Indonesia) Abstrak

JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET)

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan hasil kesimpulan dapat disimpulkan bahwa : 2. Pengeluaran (belanja) Kabupaten Manggarai tahun anggaran 2010-

ANALISIS PENERIMAAN RETRIBUSI PARKIR DALAM RANGKA MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi Kasus pada Pemerintah Kota Kediri)

ANALISIS KINERJA KEUANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD) KABUPATEN KLATEN TAHUN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH (DPKAD) KOTA SEMARANG TAHUN

ANALISIS KEMANDIRIAN KEUANGAN DAERAH DI ERA OTONOMI PADA PEMERINTAH KABUPATEN TABANAN

ANALISIS RASIO UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO APBD

BAB VI PENUTUP. 6.1 Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka kesimpulan dari. penelitian ini adalah:

Analisis Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Timur

ANALISIS EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME SERTA KONTRIBUSINYA TERHADAP PENERIMAAN PAJAK DAERAH (STUDI KASUS DI DPPKA KOTA SURAKARTA)

EFEKTIVITAS PAJAK RESTORAN UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) PADA PEMERINTAH DAERAH KOTA KEDIRI

ANALISIS KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH DAN TREND PADA PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG TAHUN ANGGARAN

ANALISIS BELANJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BENGKULU

ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PAJAK DAERAH SERTA KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH DI PROVINSI JAWA TENGAH

ANALISIS KONTRIBUSI RETRIBUSI JASA UMUM TERHADAP PENERIMAAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN

Abstract. Kemandirian, Efektivitas, dan Efisiensi Pengelolaan Keuangan Daerah. Jefry Gasperz ISSN

EFEKTIVITAS DAN KONTRIBUSI PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KABUPATEN KUTAI TIMUR

ANALISIS RASIO UNTUK MENGUKUR KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KOTA MALANG

ANALISIS EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN BELANJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA MANADO

BAB I PENDAHULUAN. Otonomi daerah merupakan peluang dan sekaligus juga sebagai tantangan.

KONTRIBUSI PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP BELANJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BEKASI

I. PENDAHULUAN. pembangunan secara keseluruhan dimana masing-masing daerah memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya otonomi daerah di Indonesia pada tahun 2001,

ANALISIS EFEKTIVITAS REALISASI PAJAK HOTEL DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH PADA DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA BITUNG

ANALISIS PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) TERHADAP KEMAMPUAN PEMBIAYAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN

ANALISIS KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN DAN KOTA DI PROVINSI ACEH BERDASARKAN RASIO KEMANDIRIAN KEUANGAN DAERAH

ANALISIS EFEKTIVITAS DAN KONTRIBUSI PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN (PBB P2) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KABUPATEN JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. baik pusat maupun daerah, untuk menciptakan sistem pengelolaan keuangan yang

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH BOJONEGORO DAN JOMBANG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan otonomi daerah yang dititikberatkan pada daerah. kabupaten dan kota dimulai dengan adanya penyerahan sejumlah

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

OPTIMALISASI APBD DALAM PERSPEKTIF PERFORMANCE BUDGET

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Era reformasi memberikan kesempatan untuk melakukan perubahan pada

ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HOTEL TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA SAMARINDA

Isfatul Fauziah Achmad Husaini M. Shobaruddin

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

Poppy Kemalasari et al., Analisis Kinerja Pengelolaan Keuangan Daerah dan Tingkat Kemandirian Daerah di Era Otonomi Daerah

I. PENDAHULUAN. Pelaksanaan Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang. dan Undang Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

ANALISIS KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH DALAM MEMBIAYAI BELANJA DAERAH DI KOTA GORONTALO (Studi Kasus DPPKAD Kota Gorontalo)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia sedang berada di tengah masa transformasi dalam hubungan antara

ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KOTA BATAM. Hikmah. Universitas Putera Batam

ANALISIS KEMANDIRIAN DAN EFEKTIVITAS KEUANGAN DAERAH KABUPATEN BIREUEN. Haryani 1*)

I. PENDAHULUAN. berdasarkan pertimbangan kemampuan daerah. Tujuannya adalah memungkinkan

ARTIKEL ILMIAH ANALISA KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN TAHUN ANGGARAN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAERAH DAN TINGKAT KEMANDIRIAN DAERAH DI KABUPATEN MAGETAN (TAHUN ANGGARAN )

Jurnal MONEX Vol.6 No 1 Januari 2017

ANALISIS EFEKTIVITAS PAJAK DAERAH ATAS PENDAPATAN ASLI DAERAH PADA BADAN PELAYANAN PAJAK DAERAH KOTA MALANG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. baik dapat mewujudkan pertanggungjawaban yang semakin baik. Sejalan dengan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP ALOKASI BELANJA DAERAH PADA PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA PROVINSI JAWA TIMUR

UIN MALIKI MALANG ABSTRACT

Brian Sagay, Kinerja Pemerintah Daerah KINERJA PEMERINTAH DAERAH DALAM PENGELOLAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA KABUPATEN MINAHASA SELATAN

ANALISIS KEMANDIRIAN DAN KETERGANTUNGAN KEUANGAN DAERAH DAN HUBUNGANNYA DENGAN PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN SAROLANGUN. Amelia Sutriani C0E013027

Oleh: Vita Amaliah Hakim Pembimbing: Iman Pirman Hidayat, SE.,M.Si.,Ak R. Neneng Rina A.,SE.,MM. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. otonomi daerah merupakan wujud reformasi yang mengharapkan suatu tata kelola

ANALISIS KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KOTA AMBON

BAB V PENUTUP. dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: tertinggi adalah Kabupaten Sleman yaitu sebesar Rp ,

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. Dampak yang dialami oleh

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah menegaskan

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan dan pelayanan publik, mengoptimalkan potensi pendapatan daerah

BAB I PENDAHULUAN. mayoritas bersumber dari penerimaan pajak. Tidak hanya itu sumber

Kemampuan anggaran pendapatan desa: studi komparatif pada Desa Tanjung Mulia dan Desa Ujung Tanjung di Kecamatan Bahar Selatan Kabupaten Muaro Jambi

I. PENDAHULUAN. Lampung Selatan merupakan pusat kota dan ibukota kabupaten. Pembangunan merupakan

ANALISIS KINERJA ANGGARAN DAN REALISASI PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PERMERINTAH KOTA SAMARINDA

ANALISIS KEMANDIRIAN DAN EFEKTIVITAS KEUANGAN DAERAH DI KOTA TARAKAN TAHUN

Keywords : income, improvement, local, government, original, tax

ANALISIS EFISIENSI PENGELOLAAN ANGGARAN BELANJA PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPILKABUPATEN BREBES

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU

BAB VI PENUTUP. pada bab sebelumnya maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: (1) ratarata

BAB I PENDAHULUAN. era baru dalam pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal. Pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN MANOKWARI DITINJAU DARI DERAJAT OTONOMI FISKAL DAN INDEKS KEMAMPUAN RUTIN

ANALISIS KINERJA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA (APBD) DITINJAU DARI RASIO KEUANGAN (Studi Kasus di Kabupaten Sragen Periode )

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan keuangan negara maupun daerah. sumber daya alamnya sendiri. Sumber dana bagi daerah antara lain terdiri dari

I. PENDAHULUAN. daerahnya sendiri dipertegas dengan lahirnya undang-undang otonomi daerah yang terdiri

EVALUASI EFEKTIVITAS PENERIMAAN DAN PERTUMBUHAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN SEBAGAI SALAH SATU SUMBER PENDAPATAN ASLI DAERAH

Analisis Kinerja Belanja Pemerintah daerah Kotamobagu dan Bolaang Mongondow Timur tahun Herman Karamoy

ANALISIS PERKEMBANGAN KINERJA KEUANGAN DAERAH DALAM UPAYA MENDUKUNG PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH DI PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT

SITI RAHMAWATI HIDAYAH

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KLATEN DILIHAT DARI PENDAPATAN DAERAH PADA APBD

BAB I PENDAHULUAN. kapabilitas dan efektivitas dalam menjalankan roda pemerintahan. Namun

KONSTRIBUSI PAJAK DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI KABUPATEN PAMEKASAN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI APBD

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah telah melakukan reformasi di bidang pemerintahan daerah dan

ANALISIS PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN PENCATATANNYA PADA DINAS PENDAPATAN KOTA MANADO

ANALISIS STRUKTUR APBD KABUPATEN KAMPAR TAHUN Taryono

Analisis Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah di Kota Jambi. oleh :

BAB 1 PENDAHULUAN. pengaruhnya terhadap nasib suatu daerah karena daerah dapat menjadi daerah

ANALISIS EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA (APBDesa) Umi Yunianti Universitas PGRI Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi sektor publik yang disertai adanya tuntutan untuk lebih

Oleh: Uyik Retnaning Sayekti Politeknik Kediri. Kata Kunci : Pendapatan Asli Daerah, Tingkat Kemandirian, Efektifitas dan Efisiensi

Transkripsi:

JURNAL AKUNIDA ISSN 2442-3033 Volume 1 Nomor 1, Juni 2015 17 ANALISIS KONTRIBUSI DAN EFEKTIVITAS SUMBER-SUMBER PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA PERIMBANGAN TERHADAP ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD) PEMERINTAH DAERAH KOTA SUKABUMI ANALYSIS OF THE CONTRIBUTION AND EFFECTIVENESS OF SOURCES OF LOCAL GOVERNMENT INCOME AND FUND BALANCE TOWARD INCOME AND EXPENDITURE BUDGET IN LOCAL GOVERNMENT AT SUKABUMI CITY W. Adawiyah, I. C. Kusuma Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Djuanda www.unida.ac.id ABSTRACT The aim this research is to analyze the contribution and effectiveness of sources of local government income and Fund Balance toward Income and Expenditure Budget in Local Government of Sukabumi. The research used secondary data and unit of analysis was Report of Income and Expenditure Budget Calculation period 2006-2010. Analysis used in this research was analysis of contribution and effectiveness analysis.the result shows that the income contribution from local government income to the Local Government Budget from 2006 to 2010 average 13.55% annually and fluctuated and less base on the criteria. The Contribution of Fund Balance to the Local Government Budget from 2006 to 2010 average 75.53% annually. Level of effectiveness of local income tax, levies, local wealth management, and other legitimate income in from 2006 to 2010 was very good, when the realization can exceed the set targets and runs fluctuate from year to year. The General Allocation Fund and Special Allocation Fund Sukabumi encounter situations where the targets set in accordance with the actual revenues that is equal to 100% (effective). Keywords : Contributions, effectiveness, sources of Income, Fund Balance, Local Government Sukabumi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kontribusi dan efektivitas sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah dan Dana Perimbangan terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Unit analisis dalam penelitian ini adalah Laporan Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun anggaran 2006-2010. Analisis data yang digunakan adalah analisis kontribusi dan analisis efektivitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kontribusi penerimaan PAD terhadap APBD dari tahun 2006 sampai dengan 2010 rata-rata setiap tahunnya 13,55 % dan cenderung berfluktuatif dan termasuk pada kriteria kurang. Kontribusi penerimaan Dana Perimbangan terhadap APBD dari tahun 2006 sampai dengan 2010 rata-rata setiap tahunnya 75,53 %. Tingkat efektivitas penerimaan pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah, dan lain-lain PAD yang sah Kota Sukabumi pada tahun 2006 sampai dengan 2010 menunjukkan hasil yang sangat efektif. Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus Kota Sukabumi mengalami kondisi dimana target yang telah ditetapkan sesuai dengan realisasi penerimaan yaitu sebesar 100 % (efektif). Kata Kunci : Kontribusi, Efektivitas, Sumber-sumber PAD, Dana Perimbangan, Pemerintah Daerah Kota Sukabumi

18 W. Adawiyah, I. C. Kusuma Analisis Kontribusi dan Efektivitas Sumber-Sumber PAD PENDAHULUAN Dalam era otonomi daerah sekarang ini, daerah diberikan kewenangan untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri dalam pengelolaan kegiatan daerah. Oleh karena itu, pemerintah daerah harus mampu mengembangkan dan mengeksploitasi seluruh sumber daya yang dimiliki untuk kegiatan pembangunan daerah. Tujuannya adalah untuk lebih mendekatkan pelayanan pemerintah kepada masyarakat, memudahkan masyarakat untuk memantau dan mengontrol penggunaan dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), adalah rencana keuangan tahunan Pemerintah Daaerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Daerah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah. APBD terdiri atas Anggaran Pendapatan, Anggaran Belanja, dan Pembiayaan. Dalam kegiatan suatu organisasi baik kecil maupun besar apalagi organisasi pemerintah yang sangat luas dan kompleks memerlukan alokasi dana yang cukup memadai. Hal tersebut diperlukan untuk membiayai program dan kegiatan organisasi pemerintah yang berkesinambungan. Pembiayaan yang berkesinambungan tersebut dialokasikan dalam kelompok pendanaan rutin yang terdapat dalam APBD (Anggaran Pendapatan dan Belaja Daerah), maka pendanaan tersebut merupakan salah satu anggaran dalam APBD untuk melaksanakan kegiatan pembangunan untuk kesejahteraan rakyat. APBD itu sendiri merupakan kegiatan pemerintah daerah yang harus dipertanggungjawabkan kepada DPRD. Penerimaan pendapatan asli daerah (PAD) merupakan sumber penerimaan yang signifikan bagi pembiayaan rutin dan pembangunan di suatu daerah otonom. Menurut Pasal 157 Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah dinyatakan bahwa, pendapatan daerah bersumber dari pendapatan asli daerah terdiri atas pajak daerah, retribusi daerah, hasil laba Badan Usaha Milik Daerah, dan pendapatan lain yang sah. Keberhasilan pemerintah daerah dalam upaya membangun ekonomi wilayahnya tergantung pada kemampuan aparaturnya untuk dapat memobilisasi potensi yang ada pada masyarakatnya melalui optimalisasi peningkatan PAD. Berdasarkan Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, Dana Perimbangan adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada Daerah untuk mendanai kebutuhan Daerah dalam rangka pelaksanaan Desentralisasi. Dana Perimbangan terdiri dari Dana Bagi Hasil Pajak.Dana Bagi Hasil Bukan Pajak, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus. Salah satu alat untuk menganalisis kinerja pemerintah daerah dalam mengelola keuangan daerahnya adalah dengan melaksanakan analisis rasio terhadap APBD yang telah ditetapkan dan dilaksanakannya. Hasil analisis rasio keuangan ini selanjutnya digunakan untuk tolak ukuran, salah satunya adalah dengan mengukur efektivitas dalam merealisasikan pendapatan daerah dan mengukur kontribusi masing-masing sumber pendapatan dalam pembentukan pendapatan daerah. Penerimaan Pendapatan Asli Daerah Kota Sukabumi menunjukkan bahwa sampai dengan tahun 2010, sumbersumber Pendapatan Asli Daerah mengalami peningkatan sehingga Pendapatan Asli Daerah Sukabumi mencapai sebesar Rp. 91.472.357.185,-. Akan tetapi, dilihat dari sumber-sumber Dana Perimbangan terdapat ketidaktercapaian antara anggaran dan realisasi pada tahun-tahun tertentu yaitu pada Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak. Jumlah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

JURNAL AKUNIDA ISSN 2442-3033 Volume 1 Nomor 1, Juni 2015 19 (APBD) Kota Sukabumi mengalami peningkatan dari tahun ke tahunnya. Namun apabila dilihat dari kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) kota Sukabumi selama ini masih relatif kecil yaitu berada dibawah 20 persen setiap tahunnya. Tujuan Penelitian adalah mengetahui kontribusi sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah dan Dana Perimbangan terhadap Anggaran Pandapatan dan Belanja Daerah Pemerintah Daerah Kota Sukabumi. Disamping itu untuk mengetahui tingkat efektivitas sumbersumber Pendapatan Asli Daerah dan Dana Perimbangan terhadap Anggaran Pandapatan dan Belanja Daerah Pemerintah Daerah Kota Sukabumi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penulis untuk pendalaman pengetahuan yang dapat diaplikasikan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari dan apabila telah bekerja di dalam suatu lembaga tertentu. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan masukan bagi aparatur pemerintah (khususnya aparatur Pemerintah Daerah Kota Sukabumi) sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi para pengambil keputusan dalam memperhitungkan tingkat efektivitas dan kontribusi sumber-sumber PAD demi peningkatan pembangunan daerah. Di samping itu, penelitian ini diharapkan dapat membuka wacana bagi pembaca tentang pentingnya peran masyarakat untuk mendukung optimalisasi peningkatan PAD dan memperoleh informasi yang dapat digunakan sebagai input bagi penelitian lain yang terkait dengan hasil penelitian ini. METODE PENELITIAN Objek penelitian ini adalah Pemerintah Daerah Kota Sukabumi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, dimana penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independent) tanpa perbandingan, atau penghubungan dengan variabel lain. (Siregar, 2010:107) Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa data sekunder (time series), dimana data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu pada satu objek dengan tujuan untuk menggambarkan perkembangan dari objek tersebut. Data yang dianalisa meliputi Laporan Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun anggaran 2006-2010. Anggaran dan Realisasi Dana Perimbangan Kota Sukabumi Tahun Anggaran 2006-2010 (dalam Milyar Rupiah) Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Dana Alokasi Umum Bukan Pajak Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi Anggaran Realisas i 2006 43,099 50,467 216,741 216,741 17,270 17,270 2007 26,768 27,482 285,095 285,095 21,715 21,715 2008 25,714 34,914 278,943 278,943 27,248 27,248 2009 57,117 50,250 287,525 287,525 40,089 40,089 2010 49,466 48,577 314,420 314,420 23,090 23,090 Sumber : Laporan Realisasi APBD, Bag. Keuangan DPPKAD diolah 2012 ANALISIS DATA Analisis kontribusi yaitu suatu alat analisis yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi yang dapat disumbangkan dari penerimaan Pendapatan Asli daerah dan Dana Perimbangan terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Budiyuwono (1995:160). Rumus yang

20 W. Adawiyah, I. C. Kusuma Analisis Kontribusi dan Efektivitas Sumber-Sumber PAD digunakan untuk menghitung kontribusi adalah sebagai berikut: QX Pn = x 100 % QY Keterangan: Pn = Kontribusi penerimaan Komponen PAD terhadap APBD (Rupiah), QY= Jumlah penerimaan APBD (Rupiah), QX= Jumlah Komponen penerimaan PAD (Rupiah), n = Tahun (periode) tertentu Untuk menilai besarnya kontribusi penerimaan PAD terhadap APBD dapat diinterprestasikan pada kriteria yang dikeluarkan oleh Litbang Depdagri Fisipol UGM sebagai berikut: Interprestasi Nilai Kontribusi Kriteria Rasio Kontribusi (%) Sangat Kurang 0,00 10,00 Kurang 10,00 20,00 Sedang 20,10 30,00 Cukup 30,10 40,00 Baik 40,10 50,00 Sangat Baik >50,00 Sumber : Tim Litbang Depdagri Fisipol UGM 1991, Ghazali Syamni, 2009 Efektivitas merupakan hubungan antara output dengan tujuan. Semakin besar kontribusi output terhadap pencapaian tujuan, maka semakin efektif organisasi, program, atau kegiatan. Suatu kegiatan, program, atau kegiatan dinilai efektif apabila output yang dihasilkan bisa memenuhi tujuan yang diharapkan atau dikatakan spending wisely. Rumus pengukuran efektivitas untuk penerimaan sumber-sumber PAD dan Dana Perimbangan adalah sebagai berikut: Efektivitas = Realisasi sumber-sumber PAD dan Dana Perimbangan Target sumber-sumber PAD dan Dana Perimbangan x 100% Departemen Dalam Negeri dengan Kepmendagri No.690.900-327 tahun 1996 mengkategorikan kemampuan efektivitas keuangan daerah otonom ke dalam lima tingkat efektivitas seperti dibawah ini: Efektivitas Keuangan Daerah Otonom Kemampuan Keuangan Rasio Kemandirian (%) Sangat Efektif >100 Efektif >90 100 Cukup Efektif >80 90 Kurang Efektif >60 80 Tidak Efektif 60 Sumber : Depdagri, Kepmendagri No. 690.900.327 tahun 1996, Ghazali Syamni, 2009 HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Kontribusi Sumber-sumber PAD terhadap APBD Melihat dan membandingkan kontribusi PAD dan Dana Perimbangan terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dari waktu ke waktu dalam suatu series data dalam beberapa tahun yaitu dari tahun 2006-2010, dengan melihat indeks perkembangannya baik dari segi besaran maupun persentasenya. Tabel dibawah ini menunjukkan hasil perhitungan kontribusi Sumber-sumber PAD terhadap APBD dalam kurun waktu 5 tahun (2006-2010), diperoleh hasil sebagai berikut: Kontribusi Penerimaan Pendapatan Asli Daerah terhadap APBD Tahun Total PAD (Rp) APBD (Rp) Kontribusi (%) Kriteria 2006 43.564.078.599 343.281.793.951 12,69 Kurang 2007 49.464.332.552 441.834.215.360 11,20 Kurang 2008 65.263.021.093 447.715.278.248 14,58 Kurang 2009 66.190.680.359 506.568.226.729 13,07 Kurang 2010 91.472.357.185 565.149.868.771 16,19 Kurang Sumber : Hasil Pengolahan Data, Bagian Keuangan DPPKAD 2012

JURNAL AKUNIDA ISSN 2442-3033 Volume 1 Nomor 1, Juni 2015 21 Berdasarkan tabel diatas, bahwa kontribusi PAD terhadap APBD dari tahun 2006 sampai dengan 2010 berkisar antara 11,20 % sampai dengan 16,19 % atau dengan rata-rata setiap tahunnya 13,55 %. Kontribusi PAD terhadap APBD dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2010 cenderung berfluktuatif dan termasuk kriteria kurang, namun pada tahun 2010 kontribusi PAD terhadap APBD mencapai 16,19 %. Jika dilihat secara nominal kontribusi PAD terhadap APBD mengalami peningkatan dari tahun ke tahunnya sebesar Rp. 43.564.078.599,- pada tahun 2006 hingga Rp. 91.472.357.185,- pada tahun 2010. Hal ini menunjukkan bahwa Kota Sukabumi berupaya untuk dapat mewujudkan kemandirian dalam pengelolaan dananya sendiri demi pembangunan di daerahnya. Kontribusi PAD terhadap APBD ditentukan dari penerimaan dari beberapa sumber-sumber PAD yaitu kontribusi dari pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain PAD yang sah. Kontribusi dari pajak daerah, retribusi daerah, dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan terhadap APBD dari tahun 2006 sampai dengan 2010 berkisar antara 3,07 % sampai dengan 12,22 % atau dengan rata-rata setiap tahunnya 8,11 %. Dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2010 persentase kontribusi ini mengalami fluktuasi yaitu dari tahun ke tahunnya. Puncaknya, pada tahun 2008 ke tahun 2009 mengalami penurunan yang signifikan yaitu sebesar 12,22 % dan 3,07 % (-9,15 %). Kondisi ini disebabkan karena adanya pengalihan anggaran dan realisasi penerimaan retribusi pelayanan kesehatan RSUD untuk tahun anggaran 2009 ke dalam pos penerimaan lain-lain PAD yang sah. Hal ini sejalan dengan adanya Permendagri No.32 Tahun 2008 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2009. Sedangkan, kontribusi pendapatan lain-lain PAD yang sah terhadap APBD dari tahun 2006 sampai dengan 2010 berkisaran antara 0,75 % sampai dengan 13,07 % dengan rata-rata setiap tahunnya sebesar 5,44 %. Dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2010 mengalami kenaikan berturutturut sebesar 0,75 %, 1,01 %, 2,36 %, 10,00 %, dan 13,07 %. Pada tahun 2008-2009 mengalami kenaikan yang signifikan yaitu sebesar 2,36 % - 10,00 % (+7,64%). Kondisi ini sama halnya pada kondisi di atas yaitu karena adanya pengalihan anggaran dan realisasi pandapatan retribusi pelayanan kesehatan RSUD untuk tahun anggaran 2009 ke dalam pos pendapatan lain-lain PAD yang sah. Analisis Kontribusi Dana Perimbangan terhadap APBD Tabel dibawah ini menunjukkan hasil perhitungan kontribusi Dana Perimbangan terhadap APBD dalam kurun waktu 5 tahun (2006-2010), diperoleh hasil sebagai berikut: Kontribusi Penerimaan Dana Perimbangan terhadap APBD Tahun Total Dana Perimbangan (Rp) APBD (Rp) Kontribusi(%) 2006 284.478.215.352 343.281.793.951 82,87 2007 334.292.251.204 441.834.215.360 75,66 2008 341.106.451.592 447.715.278.248 76,19 2009 377.865.432.876 506.568.226.729 74,59 2010 386.088.446.657 565.149.868.771 68,32 Sumber : Hasil Pengolahan Data, Bagian Keuangan DPPKAD 2012 Dari data tabel diatas bahwa kontribusi penerimaan Dana Perimbangan terhadap APBD dari tahun 2006 sampai dengan 2010 berkisaran antara 68,32 % sampai dengan 82,87 % atau dengan ratarata setiap tahunnya 75,53 %. Hasil ini

22 W. Adawiyah, I. C. Kusuma Analisis Kontribusi dan Efektivitas Sumber-Sumber PAD menunjukkan kriteria sangat baik dari kontribusi Dana Perimbangan terhadap APBD. Hal tersebut sebenarnya tidak sejalan dengan tujuan otonomi daerah yang tidak mencerminkan kemandirian pemerintah daerah dalam menggali potensi sumber-sumber penerimaan di daerahnya. Analisis Efektivitas Sumber-sumber PAD Efektivitas ini merupakan hubungan antara realisasi penerimaan yang bersumber dari komponen PAD dan Dana Perimbangan terhadap target penerimaan dari instrumen PAD dan Dana Perimbangan yang digunakan untuk menghitung besarnya penerimaan dari komponen-komponen PAD dan Dana Perimbangan sesuai dengan target yang ada. Hasil perhitungan tingkat efektivitas Penerimaan sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah Kota Sukabumi pada tahun 2006 sampai dengan tahun 2010 menunjukkan hasil dimana pencapaian realisasi yang dapat melebihi target yang telah ditetapkan dan berjalan secara fluktuatif dari tahun ke tahunnya. Hasil perhitungan tingkat efektifitas pajak daerah berkisar antara 104,02 % sampai dengan 128,43% pada tahun 2006-2010 dengan rata-rata111,94% per tahunnya. Tingkat efektifitas retribusi daerah Kota Sukabumi mengalami penurunan dari tahun 2006 sebesar 106,05 % (sangat efektif) menjadi 103,46 % (sangat efektif) pada tahun 2007. Tingkat efektivitas mengalami peningkatan pada tahun-tahun berikutnya yaitu tahun 2008 dan tahun 2009 sebesar 105,84 % (sangat efektif) dan 111,43 % (sangat efektif). Namun, di tahun 2010 tingkat efektivitas retribusi daerah mengalami penurunan kembali yang mencapai 105,11 % (sangat efektif). Dengan demikian, tingkat efektivitas penerimaan retribusi daerah berjalan fluktuatif dari tahun ke tahunnya. Hasil tingkat efektivitas hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan Kota Sukabumi mengalami kenaikan dari tahun 2006 sebesar 100,00 % (efektif) menjadi 129,48 % (sangat efektif) pada tahun 2007. Pada tahun 2008 pencapaian tingkat efektivitas hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan mengalami penurunan sebesar 100,00 % (efektif). Sementara itu, di tahun 2009 tingkat efektivitas hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan tidak mengalami baik kenaikan maupun penurunan yaitu 100,00% (efektif). Pencapaian tingkat efektivitas hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan pada tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 100,69 % (sangat efektif). Untuk tingkat efektivitas lain-lain PAD yang sah Kota Sukabumi berkisar antara 103,37% sampai dengan 527,75% atau dengan rata-rata setiap tahunnya 281,02% dan mengalami kenaikan dari tahun 2006 sebesar 175,29 % (sangat efektif) menjadi 527,75 % (sangat efektif) pada tahun 2007. Tingkat efektivitas mengalami penurunan pada tahun-tahun berikutnya yaitu tahun 2008 sampai dengan tahun 2009 sebesar 486,43 % (sangat efektif), 103,37 % (sangat efektif) dan 112,24 % (sangat efektif). Dengan demikian, tingkat efektivitas penerimaan lain-lain PAD yang sah berjalan fluktuatif dari tahun ke tahunnya. Analisis Efektivitas Dana Perimbangan Hasil tingkat efektivitas Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak Kota Sukabumi berkisar antara 87,98% sampai dengan 135,78% atau rata-rata 108,34% per tahunnya. Hasil ini mengalami penurunan dari tahun 2006 sebesar 117,09 % (sangat efektif) menjadi 102,67 % (sangat efektif) pada tahun 2007. Pada tahun 2008 tingkat efektivitas Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak mengalami kenaikan sebesar 135,78 % (sangat efektif). Sementara, untuk tahun 2009-2010 mengalami penurunan kembali sebesar 87,98 % (cukup efektif) dan 98,20 % (efektif). Hasil tingkat efektivitas Dana Alokasi Umum Kota Sukabumi mengalami kondisi dimana target yang telah ditetapkan sesuai dengan realisasi penerimaan Dana Alokasi Umum yaitu

JURNAL AKUNIDA ISSN 2442-3033 Volume 1 Nomor 1, Juni 2015 23 sebesar 100 % pada tahun anggaran 2006 sampai dengan 2010. Hal ini menjelaskan bahwa tingkat efektivitas penerimaan Dana Alokasi Khusus kota Sukabumi telah efektif untuk mengalokasikan dananya dalam tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar daerah dan mendanai kebutuhan daerahnya dalam rangka pelaksanaan desentralisasi serta dalam peningkatan pelayanan dan kesajahteraan masyarakat yang semakin baik. Begitu pula dengan hasil efektivitas Dana Alokasi Khusus Kota Sukabumi mengalami kondisi dimana target yang telah ditetapkan sesuai dengan realisasi penerimaan Dana Alokasi Khusus yaitu sebesar 100 % pada tahun anggaran 2006 sampai dengan 2010. Dilihat dari penerimaan Dana Alokasi Khusus Kota Sukabumi mengalami peningkatan jumlah target dan realisasi penerimaannya sebesar Rp. 17.270.000.000,- sampai dengan Rp. 40.089.000.000,- dari tahun 2006-2009. Namun, pada tahun 2010 terjadi penurunan target dan realisasi penerimaan Dana Alokasi Khusus sebesar Rp. 23.090.700.000,-. Hal ini menjelaskan bahwa tingkat efektivitas penerimaan Dana Alokasi Khusus kota Sukabumi telah efektif untuk mengalokasikan dananya dalam mendanai kegiatan khususnya, seperti Optimalisasi Pemanfaatan Ruang Dan Peningkatan Jaringan Infrastruktur Kota. Salah satunya adalah Penuntasan Jalan Lingkar Selatan Kota Sukabumi. KESIMPULAN 1. Kontribusi penerimaan PAD terhadap APBD dari tahun 2006 sampai dengan 2010 berkisar antara 11,20 % sampai dengan 16,19 % atau dengan rata-rata setiap tahunnya 13,55 %. Kontribusi PAD terhadap APBD dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2010 menunjukkan hasil yang cenderung berfluktuatif dan termasuk pada kriteria kurang. Sumbangan kontribusi penerimaan PAD ini bersumber dari Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan, dan Lain-lain PAD yang sah. Kontribusi penerimaan Dana Perimbangan terhadap APBD dari tahun 2006 sampai dengan 2010 berkisar antara 68,32 % sampai dengan 82,87% atau dengan rata-rata setiap tahunnya 75,53 %. Sumbangan kontribusi penerimaan Dana Perimbangan ini bersumber dari Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus. 2. Tingkat efektifitas penerimaan pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah, dan lain-lain PAD yang sah Kota Sukabumi pada tahun 2006 sampai dengan 2010 menunjukkan hasil yang sangat efektif dimana pencapaian realisasi yang dapat melebihi target yang telah ditetapkan dan berjalan secara fluktuatif dari tahun ke tahunnya. Pada tahun 2009 terjadi pengalihan target dan realisasi penerimaan retribusi pelayanan kesehatan RSUD ke dalam pos lain-lain PAD yang sah. Tingkat efektifitas Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak Kota Sukabumi berjalan fluktuatif dari tahun ke tahunnya. Sementara, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus Kota Sukabumi mengalami kondisi dimana target yang telah ditetapkan sesuai dengan realisasi penerimaan yaitu sebesar 100 % (efektif) pada tahun anggaran 2006 sampai dengan 2010. DAFTAR PUSTAKA Ayu Dianty, Fitri, 2011, Analisis Kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi DKI Jakarta, Skripsi Sarjana, Fakultas Ekonomi Universitas Guna Darma : Jakarta. Bambang, Prakosa K, 2004, Analisis Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU) dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap Prediksi Belanja Daerah (Studi Empirik di Wilayah Propinsi

24 W. Adawiyah, I. C. Kusuma Analisis Kontribusi dan Efektivitas Sumber-Sumber PAD Jawa Tengah dan DIY) Volume 8 Nomor 2, Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia : Yogyakarta. Bastian, Indra, 2001, Akuntansi Sektor Publik di Indonesia. Edisi Pertama, BPFE, UGM, Yogyakarta. Budiyuwono, Nugroho, 1995, Pengantar Statistik Ekonomi dan Perusahaan, UPP-AMP YKPN, Yogyakarta. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan Aset Daerah, 2006-2010, Penerimaan Pendapatan Asli Daerah dan APBD Kota Sukabumi tahun 2006-2010. DPPKAD Kota Sukabumi, Sukabumi. Fatchanie, Meutia, 2007, Analisis Efisiensi Dan Efektivitas Hasil Pemungutan Pajak Parkir Di Kabupaten Sleman, Skripsi Sarjana, Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia : Yogyakarta. Ghazali, Syamni, 2009, Analisis Kontribusi dan Efektifitas Komponen Pendapatan Asli Daerah terhadap Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kabupaten Aceh Utara, Skripsi Sarjana, Fakultas Ekonomi Universitas Malikussaleh : Aceh. Hakki, Dio, 2008, Analisis Penerimaan Pajak Dan Retribusi Daerah Sebelum Dan Pada Masa Otonomi Daerah Di Kota Sukabumi, Skripsi Sarjana, Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Sukabumi : Sukabumi. Halim, Abdul, 2002, Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Keuangan Daerah, Edisi Pertama, UPP AMP YKPN, Yogyakarta. -------------------, 2008, Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Keuangan Daerah, Edisi Ketiga, Salemba Empat, Jakarta. Kepmendagri No.690.900-327 Tahun 1996 Tentang Efektifitas dan Kemandirian Keuangan Daerah Otonom Kabupaten Kota, Kementerian Dalam Negeri. Mardiasmo, 2002, Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah, Andi, Yogyakarta. Nordiawan, Deddy dan Ayuningtyas Hertianty, 2010, Akuntansi Sektor Publik, Edisi Kedua, Salemba Empat, Jakarta. Nugraha, LN dan Arvian Triantoro, 2004, Analisis Efektifitas Pajak Hoteldan Restoran dan Kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kota Bandung Volume 4 Nomor 1, STIA LAN dan UPI : Bandung. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2008 Tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2009 PP No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Purwaningdyah, Eneng, 2008, Kajian terhadap Penerimaan Pendapatan Asli Daerah Pemerintah Daerah kabupaten/kota (Studi Kasus di Kabupaten Purworejo) Volume 13 Nomor 1, Universitas Terbuka : Jakarta. Renyowijoyo, Muindro, 2008, Akuntansi Sektor Publik Organisasi Non Laba, Edisi Pertama, Mitra Wacana Media, Jakarta. Riduansyah, Muhammad, 2003, Kontribusi Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Guna Mendukung Pelaksanaan Otonomi Daerah :Studi Kasus Pemerintah Daerah Kota Sukabumi, Makara, Sosial Humaniora Volume 7 Nomor 2, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia : Jakarta. Saragih, J. P. 2003, Desentralisasi Fiskal dan Keuangan Daerah Dalam Otonomi, Ghalia Indonesia, Indonesia. Siahaan, Mariot P, 2005, Pajak dan Retribusi Daerah, Raja Grafindo Persada, Jakarta. Siregar, Amri, 2009, Analisis Tingkat Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sumatera Utara,

Skripsi Sarjana, Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara : Medan. Siregar, Syofian, 2010, Statistika Deskriptif untuk Penelitian, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta Syarifin, Pipin dan Dedah Jubaedah, 2005, Pemerintahan Daerah di Indonesia. CV Pustaka Setia, Bandung. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 Tentang Perubahan atas Undang- Undang nomor 18 tahun 1997 tentang Pajak daerah dan Retribusi Daerah. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Wijaya, H.A.W. 2007, Penyelenggaraan Otonomi di Indonesia, Raja Grafindo Persada, Jakarta. http://www.karangtangis.blogspot.com/2 011/02/proses-penyusunan-apbddan-perubahan.html www.kotasukabumi.go.id JURNAL AKUNIDA ISSN 2442-3033 Volume 1 Nomor 1, Juni 2015 25

26 W. Adawiyah, I. C. Kusuma Analisis Kontribusi dan Efektivitas Sumber-Sumber PAD