BAB V PEMBAHASAN DAN TEORI HASIL PENELITIAN. 1. Indikator dan tujuan rencana pelaksanaan pembelajaran berbasis

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

RPP. Pengertian RPP. Komponen RPP

RPP. Pengertian RPP. Komponen RPP

PENYUSUNAN RPP PADA KURIKULUM 2013

Lamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

EDISI : 2. PENGEMBANGAN RPP. Modul : Pengembangan RPP Soal-soal seputar RPP

RAMBU - RAMBU PENYUSUNAN RPP

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) Pembekalan Instruktur PLPG 2015

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

REVIEW DAN REVISI SILABUS-RPP MAPAEL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) Oleh: Ajat Sudrajat

RAMBU-RAMBU PENYUSUNAN RPP

BAB V PEMBAHASAN. A. Perencanaan Metode Drill dalam Pembelajaran Al-Qur an Hadits pada. Kelas IV di MI Al-Karim Gondang Nganjuk dan MI Miftahul Jannah

(Contoh) DESAIN PEMBELAJARAN PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET C UPT SKB KABUPATEN BANDUNG

Contoh File KKM, PROTA, PROMES, SILABUS, RPP, SK & KD, PEMETAAN

KTSP DAN IMPLEMENTASINYA

Bagaimana memilih bahan ajar? Prinsip Kecukupan. Cakupan Bahan Ajar. Urutan Penyajian Bahan Ajar

DAFTAR ISI. II. PEMBELAJARAN PENGAYAAN A. Pembelajaran Menurut SNP... B. Hakikat Pembelajaran Pengayaan... C. Jenis Pembelajaran Pengayaan...

RPP Theory A. Apakah RPP itu? Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa:

BAB VI STANDAR PROSES PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BAHASA ARAB DI MADRASAH IBTIDAIYAH, TSANAWIYAH DAN ALIYAH

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang STANDAR ISI (SI) Sosialisasi KTSP

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PROSES PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN SMA NEGERI 10 SAMARINDA TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

Prinsip dan Langkah-Langkah Pengembangan Silabus

KURIKULUM 2013 PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

IMPLEMENTASI STRATEGI MANAJEMEN HOLISTIK DALAM UPAYA PENCAPAIAN STANDAR PROSES PEMBELAJARAN


Kompetensi Dasar. perencanaan program. rangka implementasi

SILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Berdasarkan Permendiknas 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PROSIDING: METABOOK ISBN: Penerbit: Asosiasi Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Bekerja sama dengan Penerbit Metabook.

ANALISIS AKTIVITAS MAHASISWA MENYUSUN LANGKAH LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN MUHAMMAD BAKRI

(Seminar Nasional Lembaga Kebudayaan) Edisi 1 Tahun 2017 Halaman E-ISSN

DAFTAR ISI. Halaman i ii KATA PENGANTAR DAFTAR ISI. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan C. Ruang Lingkup

I. PENDAHULUAN II. PERENCANAAN PROSES PEMBELAJARAN III. PELAKSA- NAAN PROSES PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN IV. PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. belajar mengajar adalah salah satu yang perlu mendapat prioritas. Oleh karena itu

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 22 TAHUN 2006 TANGGAL 23 MEI 2006 STANDAR ISI BAB I PENDAHULUAN

KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBELAJARAN. M. Nasir Tamalene (Dosen Universitas Khairun Ternate)

PENGEMBANGAN RPP KURIKULUM 2013

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 103 TAHUN 2014 TENTANG PEMBELAJARAN PADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH

PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) DALAM KEGIATAN LESSON STUDY

BAB II LANDASAN TEORITIS

PENGEMBANGAN KOMPONEN PEMBELAJARAN INKLUSIF

PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PADA MATERI RELASI DAN FUNGSI SMP KELAS VIII

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengembangkan semua aspek dan potensi peserta didik sebaikbaiknya

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN. Achmad Samsudin, M.Pd. Jurdik Fisika FPMIPA UPI

BAB I PENDAHULUAN. dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (UU SISDIKNAS 2003, 2006).

KONSEP PENDEKATAN SCIENTIFIC

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 29 B. TUJUAN 29 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 29 D. UNSUR YANG TERLIBAT 30 E. REFERENSI 30 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 30

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:1386), profil didefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab

Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan) muatan KTSP.

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan kegiatan pembelajaran IPA dengan pendekatan pembelajaran

Draft 2010 PANDUAN PELAKSANAAN SKS SMA NEGERI 78 JAKARTA

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) komponen muatan KTSP.

BAB 1 PENDAHULUAN. sebelumnya. UU nomor 20 tahun 2003 pasal 3 menjelaskan bahwa fungsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

Kelompok Materi: Pokok

SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2013 PUSAT LAYANAN PPL & PKL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL)

PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa agar anak

Komponen kelembagaan sekolah; kurikulum, proses dan hasil belajar, administrasi dan manajemen satuan pendidikan, organisasi kelembagaan satuan

PANDUAN PENGEMBANGAN RPP

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

BAGIAN 1 PERENCANAAN PEMBELAJARAN

BABI PENDAHULUAN. Kedudukan guru sebagai tenaga profesional bertujuan untuk melaksanakan. sistem pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional yang berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang

PENYUSUNAN KTSP. Sosialisasi KTSP 1

MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH B2-2

BAB V PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan dibahas hasil temuan-temuan dari masing-masing tempat

PENENTUAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR OLEH: ANNISA RATNA SARI, M.S.ED

PROFIL SEKOLAH Sunday, 27 June :50. A. Latar Belakang

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. kebiasaan dan sikap-sikap yang diharapkan dapat membuat seseorang menjadi

Farida Nurhasanah. Universitas Sebelas Maret Surakarta 2011

Bab I Pendahuluan. A. Latar Belakang

PENGEMBANGAN SILABUS MATA PELAJARAN SENI BUDAYA (SENI RUPA)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah salah satu perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis

Pasal 6 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Diundangkan di Jakarta pada tanggal 8 Oktober 2014

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

RPP DAN MATERI PKGD. Prodi PGSD Penjas FIK UNY Wawan S. Suherman, M.Ed.

STANDAR PROSES. PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG

SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2015 PUSAT PENGEMBANGAN PPL & PKL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL)

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang STANDAR ISI (SI) Sosialisasi KTSP

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 14 B. TUJUAN 14 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 14 D. UNSUR YANG TERLIBAT 14 E. REFERENSI 15 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 15

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah aspek penting dalam perkembangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGEMBANGAN SILABUS

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA TERPADU

PENGEMBANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. Oleh: Ajat Sudrajat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. negara. Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. yang memang harus terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan.

I. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan nasional yang dirumuskan dalam Undang-undang nomor 20 tahun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

67 BAB V PEMBAHASAN DAN TEORI HASIL PENELITIAN A. Pembahasan 1. Indikator dan tujuan rencana pelaksanaan pembelajaran berbasis karakter di SMP Muhammadiyah 3 Ampel Boyolali Perencanaan adalah proses dasar yang digunakan untuk memilih tujuan dan menentukan cakupan pencapaiannya.. Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Setiap pendidik harus menyusun RPP secara lengkap dan sistematis yang mengacu pada silabus. Kegiatan pembelajaran (langkah-langkah) dalam RPP disusun dengan mengutamakan proses pembelajaran secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai bakat minat peserta didik. RPP memuat identitas mata pelajaran, standar kompetensi (SK), kompetensi dasar (KD), indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan sumber belajar. Prinsip pengembangan RPP yang baik, di samping memuat indikator dan tujuan, lebih mendalam perlu dipertegas beberapa hal berikut ini : 1) Memperhatikan perbedaan individu peserta didik. RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan jenis kelamin, kemampuan awal, tingkat 67

68 intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik; 2) Mendorong partisipasi aktif peserta didik. Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat belajar; 3) Mengembangkan budaya membaca dan menulis. Proses pembelajaran dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan; 4) Memberikan umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi; 5) Keterkaitan dan keterpaduan RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya; 6) Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi Kemampuan mengembangkan RPP harus dimiliki oleh semua guru yang bertugas mengajar di kelas. Supaya kegiatan pembelajaran yang dilakukan di kelas dapat berjalan secara optimal, maka guru tersebut 68

69 harus mampu membuat perencanaan pembelajaran dengan baik. Selain itu dengan disusunnya RPP akan memudahkan guru lain yang akan menggantikan guru tersebut pada kegiatan pembelajaran apabila guru tersebut berhalangan hadir. Oleh karena itu dalam penyusunan RPP harus jelas dan semua orang yang membacanya akan mengerti. Pengembangan perencanaan pembelajaran, salah satu bagian guru harus mampu menyusun RPP maka pelatih juga harus memiliki kemampuan menyusun RPP dan sekaligus mempunyai kemampuan melatihkan penyusunan RPP. Oleh karena itu kiranya sangat perlu pelatih mendapatkan materi penyusunan RPP. 2. Materi rencana pelaksanaan pembelajaran berbasis karakter di SMP Muhammadiyah 3 Ampel Boyolali Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 Pasal 1 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan mendefenisikan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran berbasis karakter adalah proses aktif bagi siswa dan guru untuk mengembangkan potensi siswa sehinggga mereka akan tahu terhadap pengetahuan dan pada ahirnya 69

70 mampu untuk melakukan sesuatu dengan menerapkan nilai-nilai moral/ karakter. Sistem penyelenggaraan pendidikan di SMP Muhammadiyah 3 Ampel menggunakan sistem paket, yaitu sistem penyelenggaraan program yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku di SMP Muhammadiyah 3 Ampel Boyolali. Di samping itu, pembelajaran berbasis karakter adalah sebuah perubahan prilaku atau suatu perubahan kinerja yang terjadi yang dilandasi oleh karakter sebagai hasil dari pengalaman, atau pembelajaran berbasis karakter adalah sebuah perubahan dalam diri seorang peserta didik yang disebabkan oleh pengalaman dan proses perubahan moral, tingkah laku, dan etika dari semua mata pelajaran yang dipelajari dan dikuasainya. Materi RPP adalah bahan ajar yang disusun dalam RPP sesuai dengan kondisi nyata di SMP Muhammadiyah 3 Ampel Boyolali dapat disajikan berikut ini. Cakupan setiap kelompok mata pelajaran sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas kelompok mata pelajaran berikut ini. 70

71 No Kelompok Mata Pelajaran Cakupan 1. Agama dan Akhlak Mulia Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2. Kewarganegaraan dan kepribadian Kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia. Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara, penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi, dan nepotisme. 3. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SMP dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi lanjut ilmu pengetahuan dan teknologi, serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif, dan mandiri. 4. Estetika Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk meningkatkan sensivitas, kemampuan mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni. Kemampuan mengapresiasi dan mengekspresikan keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis. 5. Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan pada SMP dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sportivitas dan kesadaran hidup sehat. 3. Langkah-langkah pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran berbasis karakter di SMP Muhammadiyah 3 Ampel Boyolali Langkah-langkah minimal dari penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (rpp), dimulai dari mencantumkan identitas rpp, menuliskan standar kompetensi, menuliskan kompetensi dasar, mengembangkan indikator, menuliskan materi pokok, mengembangkan 71

72 langkah pembelajaran, menuliskan media/sumber/bahan yang diperlukan dan menuliskan. setiap komponen mempunyai arah pengembangan masing-masing, namun semua merupakan suatu kesatuan. a. Indikator 1) ciri perilaku (bukti terukur) yang dapat memberikan gambaran bahwa peserta didik telah mencapai kompetensi dasar 2) penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. 3) dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, satuan pendidikan, dan potensi daerah. 4) rumusannya menggunakan kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi. 5) digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian. b. Materi pokok merupakan materi pembelajaran adalah materi yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran dan indikator. Materi dikutip dari materi pokok yang ada dalam silabus. Materi pokok tersebut kemudian dikembangkan menjadi beberapa uraian materi. Untuk memudahkan penetapan uraian materi dapat diacu dari indikator. c. Mengembangkan langkah pembelajaran untuk mencapai suatu kompetensi dasar harus dicantumkan langkah-langkah kegiatan setiap pertemuan. Pada dasarnya, langkah-langkah kegiatan memuat unsur kegiatan pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. 72

73 Langkah-langkah minimal yang harus dipenuhi pada setiap unsur kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut: Kegiatan Pendahuluan 1) Orientasi: memusatkan perhatian peserta didik pada materi yang akan dibelajarkan, dengan cara menunjukkan benda yang menarik, memberikan illustrasi, membaca berita di surat kabar, menampilkan slide animasi dan sebagainya. 2) Apersepsi: memberikan persepsi awal kepada peserta didik tentang materi yang akan diajarkan. 3) Motivasi: Guru memberikan gambaran manfaat mempelajari materi, bidang-bidang pekerjaan berkaitan dengan materi yang dipelajari, dsb. 4) Pemberian Acuan: biasanya berkaitan dengan kajian ilmu yang akan dipelajari. Acuan dapat berupa penjelasan materi pokok dan uraian materi pelajaran secara garis besar. 5) Pembagian kelompok belajar dan penjelasan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar (sesuai dengan rencana langkahlangkah pembelajaran). Kegiatan Inti Berisi langkah-langkah sistematis yang dilalui peserta didik untuk dapat mengkonstruksi ilmu sesuai dengan skemata (frame work) masing-masing. Langkah-langkah tersebut disusun sedemikian rupa 73

74 agar peserta didik dapat menunjukkan perubahan perilaku sebagaimana dituangkan pada tujuan pembelajaran dan indikator. Untuk memudahkan, biasanya kegiatan inti dilengkapi dengan Lembaran Kerja Siswa (LKS), baik yang berjenis cetak atau noncetak. Kegiatan penutup 1) Guru mengarahkan peserta didik untuk membuat rangkuman/simpulan. 2) Guru memeriksa hasil belajar peserta didik. Dapat dengan memberikan tes tertulis atau tes lisan atau meminta peserta didik untuk mengulang kembali simpulan yang telah disusun. 3) Memberikan arahan tindak lanjut pembelajaran, dapat berupa kegiatan di luar kelas, di rumah atau tugas sebagai bagian remidi- /pengayaan. b. Memilih sumber/bahan dan alat pembelajaran Pemilihan sumber belajar mengacu pada perumusan yang ada dalam silabus yang dikembangkan. Sumber belajar mencakup sumber rujukan, lingkungan, media, narasumber, alat dan bahan. Jika menggunakan alat peraga, cantumkan alat peraga yang digunakan dan cara penggunaannya. c. Penilaian Penilaian dijabarkan atas teknik penilaian, bentuk instrumen, dan instrumen yang dipakai untuk mengumpulkan data. Apabila penilaian 74

75 menggunakan teknik tes tertulis uraian, tes unjuk kerja, dan tugas rumah yang berupa proyek harus disertai rubrik penilaian. i. Instrumen Penilaian RPP Selain mampu menyusun RPP dengan baik, seorang pelatih diharapkan mempunyai kemampuan menilai RPP yang dibuat oleh orang lain. Penilaian RPP harus didasarkan pada instrumen penilaian RPP. Berikut adalah contoh instrumen penilaian RPP. B. Program Pengembangan Dari hasil pembahasan tersebut di atas, peneliti menawarkan program pengembangan sebagai berikut : 1. Mengoptimalkan kemampuan guru dalam menyusun indikator dan tujuan rencana pelaksanaan pembelajaran berbasis karakter di SMP Muhammadiyah 3 Ampel Boyolali Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, perencanaan berasal dari kata dasar rencana yang artinya konsep, rancangan, atau program, dan perencanaan berarti proses, perbuatan, cara merencanakan. Selain itu, rencana dapat diartikan sebagai pengambilan keputusan tentang apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, proses perencanaan harus dimulai dari penetapan tujuan yang akan dicapai melalui analis kebutuhan serta dokumen yang lengkap, kemudian 75

76 menetapkan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut Optimalisasi kemampuan guru dalam pengembangan perencanaan adalah proses dasar yang digunakan untuk memilih tujuan dan menentukan cakupan pencapaiannya.. Perencanaan pembelajaran adalah rencana guru mengajar mata pelajaran tertentu, pada jenjang dan kelas tertentu, untuk topik tertentu, dan untuk satu pertemuan atau lebih. Komponen perencanaan pembelajaran mencakup: tujuan, materi, metode, media, dan evaluasi. Perencanaan pembelajaran dianggap penting agar pelaksanaan pembelajaran berjalan dengan efektif dan efisien. Pembuatan RPP berdasarkan KTSP merupakan komponen penting dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang penyusunannya didasarkan pada silabus. Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa: Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar.sesuai dengan Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses dijelaskan bahwa RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai KD. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara 76

77 interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik 2. Mengoptimalkan kemampuan guru dalam mengembangkan materi rencana pelaksanaan pembelajaran berbasis karakter di SMP Muhammadiyah 3 Ampel Boyolali Salah satu Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan adalah standard proses. Standar proses selanjutnya diatur melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 41 Tahun 2007. Standar proses berisi kriteria minimal proses pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan menengah. Standar proses meliputi perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran dan pengawasan proses pembelajaran Pendidikan karakter merupakan hal yang baru sekarang ini meskipun bukan sesuatu yang baru. Penanaman nilai-nilai sebagai sebuah karakteristik seseorang sudah berlangsung sejak dahulu kala. Akan tetapi, seiring dengan perubahan jaman, agaknya menuntut adanya penenaman kembali nilai-nilai tersebut ke dalam sebuah wadah kegiatan pendidikan 77

78 di setiap pengajaran. Penanaman nilai-nilai tersebut dimasukkan (embeded) ke dalam rencana pelaksanaan pembelajaran dengan maksud agar dapat tercapai sebuah karakter yang selama ini semakin memudar. Setiap mata palajaran mempunyai nilai-nilai tersendiri yang akan ditanamkan dalam diri anak didik. Hal ini disebabkan oleh adanya keutamaan fokus dari tiap mapel yang tentunya mempunyai karakteristik yang berbeda-beda (As adi, 2011; 1). 3. Mengoptimalkan kemampuan guru dalam mengembangkan langkahlangkah pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran berbasis karakter di SMP Muhammadiyah 3 Ampel Boyolali Pengembangan RPP harus memperhatikan minat dan perhatian peserta didik terhadap materi standar dan kompetensi dasar yang dijadikan bahan kajian. Guru jangan hanya berperan sebagai transformator, tetapi juga harus berperan sebagai motivator yang dapat membangkitkan semangat belajar, mendorong peserta didik untuk belajar, dengan menggunakan berbagai variasi media dan sumber belajar yang sesuai serta menunjang pembentukan kompetensi dasar. Ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam pengembangan RPP dalam menyukseskan implementasi KTSP yaitu : 78

79 a. Kompetensi yang dirumuskan dalam RPP harus jelas. Makin konkret kompetensi makin mudah diamati dan makin tepat kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk membentuk kompetensi tersebut. b. Rencana pembelajaran harus sederhana dan fleksibel, serta dapat dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran dan pembentukan kompetensi peserta didik. c. Kegiatan-kegiatan yang disusun dan dikembangkan dalam RPP harus menunjang dan sesuai dengan kompetensi dasar yang telahditetapkan. d. RPP yang dikembangkan harus utuh dan menyeluruh, serta jelas pencapaiannya. e. Harus ada koordinasi antar komponen pelaksanaan program di sekolah, terutama apabila pembelajaran dilaksanakan secara tim (team teaching) atau moving class. Dalam hal ini, perlu dilakukan pembagian tugas guru; penyusunan kalender pendidikan dan jadwal pembelajaran; pembagian waktu yang digunakan secara proporsional seperti penetapan penilaian, penetapan norma kenaikan kelas dan kelulusan, pencatatan kemajuan belajar peserta didik, pembelajaran remedial (remedial teaching), program pengayaan, program akselerasi (percepatan), peningkatan kualitas pembelajaran, dan pengisian waktu jam kosong. Sehubungan dengan 79

80 rencana pelaksanaan pembelajaran, terdapat tiga hal penting yang harus diperhatikan : a. Persiapan dipandang sebagai suatu proses yang secara kuat diarahkan pada tindakan mendaatng, misalnya untuk pembentukan kompetensi dan mungkin akan melibatkan orang lain, seperti pengawas dan komite sekolah. b. Persiapan diarahkan pada tindakan di masa mendatang (future action), yang dihadapkan kepada berbagai masalah, tantangan, serta hambatan yang tidak jelas dan tidak pasti. Sementara itu, pengetahuan tentang masa depan sangat terbatas sehingga mempersulit prediksi, khususnya memperkirakan kegiatan dalam kelas. Apalagi dalam era globalisasi sekarang ini, tidak menutup kemungkinan apa yang direncanakan sebenarnya sudah dimiliki oleh peserta didik. c. Rencana pembelajaran erat hubungannya dengan bagaimana sesuatu dapat dikerjakan, karena itu RPP yang baik adalah yang dapat dilaksanakan secara optimal dalam pembelajaran dan pembentukan kompetensi peserta didik. 80