BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tahun 1980 ditingkatkan menjadi keputusan bersama antara Depdik-bud dan Depkes

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. proporsinya yang tinggi dalam keseluruhan populasi rakyat Indonrsia

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian kesehatan sebenarnya telah diatur dalam UU No.9 Tahun 1960

Tujuan usaha kesehatan sekolah secara umum adalah untuk. sedini mungkin serta menciptakan lingkungan sekolah yang sehat sehingga

II. TINJAUAN PUSTAKA. usaha yang dilakukan sekolah untuk menolong murid dan juga warga sekolah

PROGRAM DOKTER KECIL SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Upaya penerapan PHBS di Sekolah

Oleh: Sriawan Dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan UNY

BAB II KAJIAN TEORI. prinsip hidup sehat dalam kehidupan peserta didik sehari-hari (Ahmad

UNIT KESEHATAN SEKOLAH (UKS) Indah Prasetyawati Tri Purnama Sari Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta

Suplemen. PHBS di Sekolah. Suplemen 2011

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Anak usia sekolah merupakan kelompok masyarakat yang mempunyai

UKS (USAHA KESEHATAN SEKOLAH)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

sekolah dengan upaya promotif dan preventif (Simon, 2007).

Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) UKS Dokter Kecil. Puskesmas Kijang Tahun Anggaran : Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS UKS

BAB I PENDAHULUAN. maju adalah mempunyai derajat kesehatan yang tinggi, karena derajat kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. internal maupun eksternal. Menurut WHO, setiap tahunnya sekitar 2,2 juta

BAB I PEDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia yang sehat yaitu sehat fisik, mental dan sosial. Agar manusia indonesia

1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya masyarakat disekolah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang berkualitas. Salah satu upaya yang strategis untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. umur termasuk murid Sekolah Dasar (SD) (Kepmenkes, 2010).

PENDIDIKAN KESEHATAN. Oleh Erwin Setyo K, M.Kes PENDIDIKAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Untuk mempercepat terwujudnya masyarakat sehat, yang merupakan bagian

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Terciptanya kondisi lingkungan yang kondusif yang terbebas dari : Pengertian UKS

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini di Indonesia terdapat lebih dari sekolah negeri,

BAB I PENDAHULAUAN. optimal diselenggarakan upaya kesehatan dengan pemeliharan dan peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan hidup manusia di zaman modernisasi, namun pendidikan terasa

STUDI TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA SISWA SDN SUKARASA 3

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sehat merupakan hak setiap individu agar dapat melakukan segala

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Sekolah adalah tempat utama dimana individu mengikuti proses pendidikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jenjang pendidikan mulai dari TK/RA sampai SMU/SMK/MA (Tim Pembina

Pembinaan dan Pengembangan UKS

BAB I PENDAHULUAN. imunisasi, status gizi, dan penyakit infeksi pada anak. Faktor-faktor tersebut

secara sosial dan ekonomis (Notoatmodjo, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan suatu negara, karena merupakan generasi penerus bangsa

BAB 1 : PENDAHULUAN. sendiri. Karena masalah perubahan perilaku sangat terkait dengan promosi

2 pembinaan dan pengembangan usaha kesehatan sekolah/madrasah di setiap sekolah/madrasah; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada

TENTANG PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam Undang-Undang No. 23 Tahun 1992 dijelaskan bahwa pengertian

BAB I PENDAHULUAN. harapan bangsa yang akan bisa melanjutkan cita-cita bangsa menuju Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa balita adalah masa emas tumbuh kembang anak. Peran orang tua dalam membesarkan anak menjadi bagian

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia sekolah merupakan kelompok usia yang kritis karena pada usia

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 78 TAHUN 2017 TENTANG PEMBINAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI KABUPATEN PATI

PEDOMAN PELATIHAN DOKTER KECIL PUSKESMAS TAMAN BACAAN KEC. SEBERANG ULU II

BAB I PENDAHULUAN. perubahan gaya hidup yang berkaitan dengan perilaku dan sosial budaya

BAB I PENDAHULUAN. mmpengaruhi kesehatan mereka (Hilderia, 2006).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. satu tingkat pendidikan sekolah adalah Sekolah Dasar (Hasbullah,2005).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 131/Menkes/SK/II/2004 dan salah satu Subsistem dari SKN adalah Subsistem

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PHBS DI MTS MIFTAHUL ULUM KECAMATAN KEMLAGI KABUPATEN MOJOKERTO. Dwi Helynarti Syurandari*)

BAB 1 PENDAHULUAN. (PHBS) dapat dilaksanakan di masyarakat, rumah tangga, dan sekolah. PHBS

USAHA KESEHATAN SEKOLAH ( UKS ) DI KABUPATEN WONOSOBO

PELATIHAN DOKTER KECIL DALAM UPAYA MENINGKATKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SISWA DI SDN 2 LABUAPI

KUESIONER PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku sehat. Program PHBS telah dilaksanakan sejak tahun 1996 oleh

BAB I PENDAHULUAN. menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk berperilaku hidup

BAB VI INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

PEMBINAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH DI SMP NEGERI 22 PADANG TAHUN 2009

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN. kesehatan Puskesmas dalam pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah pada. Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Karang Baru.

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan (Nuraida dkk, 2014). Sedangkan pada kenyataannya masih banyak

PENURUNAN ANGKA KESAKITAN DAN KEMATIAN MELALUI PENERAPAN PHBS

PENATALAKSANAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA SISWA SISWI KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 1 CILEULEUS TASIKMALAYA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Usaha kesehatan lingkungan merupakan salah satu dari enam usaha dasar

Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015

BAB II TINJAUAN TEORI. diaplikasikan pada bidang kesehatan (Azmi, 2013). Bahwa yang harus dilakukan oleh pendidik adalah menciptakan sasaran

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kebijakan Indonesia sehat 2010 ( Dinkes Makassar, 2006 )

KERANGKA ACUAN PROGRAM PROMKES DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA UPTD PUSKESMAS PUCANGSAWIT

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. Nama saya Sam Hilda NH, saya adalah mahasiswa Jurusan Kesehatan Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Berwawasan Kesehatan, yang dilandasi paradigma sehat. Paradigma sehat adalah

Pemberian Sarana Penunjung Kegiatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di SMP Islam Mahfilud Duror Jelbuk

BAB I PENDAHULUAN. merupakan hak asasi manusia yang harus dihargai danhak setiap individu agar

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan fisik, mental dan sosial serta perlindungan dari segala

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional yang mempunyai peranan besar dalam menentukan

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT KOTA BOGOR

PERAN GURU KELAS DALAM MELAKSANAKAN PROGRAM UKS DI SD 1 PEDES SEDAYU BANTUL

PENYULUHAN DAN PRAKTIK PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT) DALAM MEWUJUDKAN MASYARAKAT DESA PEDULI SEHAT

PELAKSANAAN TRIAS USAHA KESEHATAN SEKOLAH DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI WILAYAH KECAMATAN PURWOKERTO KABUPATEN BANYUMAS

B. Pengertian UKS Arti lambang UKS, yaitu segitiga artinya Trias UKS adalah Pendidikan Kesehatan, Pelayanan Kesehatan dan Pembinaan lingkungan sekolah

BAB I PENDAHULUAN. setinggi-tingginya guna tercapainya negara yang kuat (Ratna, 2011).

Menjadi sehat adalah impian seluruh manusia. Baik

BAB 1 PENDAHULUAN. Perilaku adalah suatu tindakan atau perbuatan yang bisa kita amati bahkan

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan suatu negara, karena merupakan generasi penerus bangsa

II. TINJAUAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENERAPAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT BAGI SISWA- SISWI SEKOLAH DASAR DI DUSUN PANJANG KECAMATAN TANAH TUMBUH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) a. Kesehatan dalam Perspektif Islam

I. PENDAHULUAN. Upaya peningkatan kesehatan di Indonesia dilaksanakan dengan pembangunan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan menjaga tingkat kesehatan, aktifitas masyarakat tidak terganggu dan dapat

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan akan pelaksanaan pembangunan kesehatan masyarakat tidak

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari

DUKUNGAN PKK DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT DENGAN BER PHBS TP PKK PUSAT

LAMPIRAN 1 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Yang bertanda tangan dibawah ini:

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Atikah Sapta Maritsa, 2013

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan suatu negara, karena merupakan generasi penerus bangsa

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) 1. Defenisi Usaha Kesehatan Sekolah dirintis sejak tahun 1956 melalui pilot project di Jakarta dan Bekasi yang merupakan kerjasama antara Departemen kesehatan, Departemen Pendidikan, dan kebudayaan dan Departeman Dalam Negeri. Pada tahun 1980 ditingkatkan menjadi keputusan bersama antara Depdik-bud dan Depkes tentang kelompok kerja UKS (Effendi, 2012). Masalah kesehatan seperti tingkat penyakit yang tinggi, keadaan gizi yang buruk, pencemaran lingkungan, kurangnya kesadaran, pengertian dan partisipasi terhadap usaha kesehatan, terdapat pula pada masyarakat sekolah. Masyarakat sekolah terdiri dari para pendidik, karyawan sekolah, orang tua murid, perlu diikut sertakan dalam mengenal masalah kesehatannya dan kemudian di ajak mencoba mengatasi sendiri dengan bimbingan petugas kesehatan. Keikut sertaan mereka sangat menentukan berhasil tidaknya Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang dilaksanakan di sekolah tersebut. Dalam kaitan itulah disamping meningkatkan pengetahuan serta keterampilan para petugas kesehatan dan pendidik dalam UKS perlu diselenggarakan penggarapan murid sedini mungkin, secara terencana, terarah, sehingga mempercepat tercapainya peri kehidupan masyarakat sekolah yang sehat. Konsep hidup sehat yang tercermin pada perilaku sehat dalam ligkungan sehat, perlu diperkenalkan seawal mungkin kepada generasi penerus dan kemudian hal ini dihayati serta diamalkan. Murid bukanlah semata-mata

Sebagai objek pembangun kesehatan, tetapi sebagai subjek dan dengan demikian diharapkan mereka dapat berperan serta secara sadar dan bertanggung jawab dalam pembangunan kesehatan (Delawati, 2007). Usaha Kesehatan Sekolah adalah bagian dari usaha kesehatan pokok yang menjadi beban tugas puskesmas yang ditujukan kepada sekolah-sekolah dengan anak beserta lingkungan hidupnya, dalam rangka mencapai keadaan kesehatan anak sebaik-baiknya dan sekaligus meningkatkan prestasi belajar anak sekolah setinggitingginya (Azwar, 2012). Berdasarkan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Usaha Kesehatan Sekolah adalah upaya membina dan mengembangkan kebiasaan hidup bersih yang dilakukan secara terpadu melalui program pendidikan dan pelayanan kesehatan di sekolah, perguruan agama serta usaha-usaha yang dilakukan dalam rangka pembinaan dan pemeliharaan kesehatan lingkungan sekolah, Sedangkan menurut Departemen Kesehatan, Usaha Kesehatan Sekolah adalah usaha kesehatan masyarakat yang dijalankan di sekolah-sekolah dengan anak didik beserta lingkungan hidupnya sebagai sasaran utama. UKS merupakan wahana untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat yang pada gilirannya menghasilkan derajat kesehatan yang optimal (Effendi, 2012). Program tentang pembinaan dan pengembangan usaha kesehatan sekolah (UKS) di sekolah /satuan pendidikan luar sekolah dilaksanakan melalui tiga program pokok yang meliputi : pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat. Dalam mendukung pelaksanaan tiga program pokok UKS di sekolah ataupun satuan pendidikan luar sekolah diperlukan program penduduk yang meliputi; ketenagaan, pendapatan, sarana prasarana, dan penelitian dan pengembangan, pembinaan serta pengembangan usaha kesehatan sekolah

(UKS) dilaksanakan oleh tim UKS yang terdiri atas; tim pembina UKS pusat, tim pembina UKS propinsi, tim pembina UKS kabupaten/kota, tim pembina UKS kecamatan, tim pembina UKS di sekolah (Depkes, 2007). 2. Tujuan, Sasaran dan Peran Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Untuk memupuk kebiasaan hidup sehat dan memungkinkan derajat kesehatan peserta didik yang mencakup : a. Menurunkan angka kesakitan anak sekolah b. Meningkatkan kesehatan peserta didik baik fisik, mental maupun sosial c. Agar peserta didik memilki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan prinsip-prinsip hidup sehat serta berpartisipasi aktif dalam usaha peningkatan kesehatan di sekolah d. Meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan terhadap anak sekolah e. Meningkatkan daya tangkal dan daya hayat terhadap pengaruh buruk narkotika, rokok, alkohol dan obat berbahaya lainnya (Effendi, 2012). Sasaran Usaha Kesehatan Sekolah adalah seluruh peserta didik di sekolah / satuan pendidikan luar sekolah, guru, pengelola pendidikan, pengolaan kesehatan dan masyarakat. Untuk sekolah dasar usaha kesehatan sekolah diprioritaskan pada kelas I,II dan kelas VI. Alasannya adalah kelas I, merupakan fase penyesuaian dalam lingkungan sekolah yang baru dan lepas dari pengawasan orang tua, kemungkinan kontak dengan berbagai penyebab penyakit lebih besar karena ketidaktahuan dan ketidakmengertiannya tentang kesehatan. Disamping itu kelas satu adalah saat yang baik untuk diberikan imunisasi ulangan. Pada kelas I ini dilakukan penjaringan untuk mendeteksi kemungkinan adanya kelainan yang mungkin timbul sehingga mempermudah pengawasan untuk jenjang berikutnya.

Kelas III, dilaksanakan di kelas tiga untuk mengevaluasi hasil pelaksanaan UKS di kelas satu dahulu dan langkah-langkah selanjutnya yang akan dilakukan dalam program pembinaan UKS. Kelas VI, dalam rangka mempersiapkan kesehatan peserta didik ke jenjang pendidikan selanjutnya, sehingga memerlukan pemeliharaan dan pemeriksaan kesehatan yang cukup (Effendi, 2012). Peranan UKS adalah sebagai salah satu modal dasar pembangunan nasional adalah sumber daya manusia yang berkualitas yaitu manusia indonesia yang sehat fisik, mental, dan sosial serta memiliki produktivitas yang optimal dengan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan secara terus menerus yang dimulai sejal dalam kandungan, balita, usia sekolah sampai usia lanjut (Effendi, 2012). 3. Ruang lingkup kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Ruang lingkup kegiatan usaha kesehatan sekolah yang diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan yang sehat sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis, optimal serta menjadi sumber daya manusia yang berkualitas (Depkes, 2007). Ruang lingkup UKS tercermin dalam Tri-program dan dikenal Trias UKS yang meliputi : 1. Pendidikan kesehatan 2. Pelayanan kesehatan 3. Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah yang sehat Dengan demikian Trias UKS merupakan perpaduan antara upaya pendidikan dengan upaya pelayanan kesehatan. Pendidikan kesehatan merupakan upaya pendidikan kesehatan yang dilaksanakan sesuai dengan kurikulum sekolah. Pelayanan kesehatan merupakan upaya kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan peserta didik agar dapat tumbuh dan berkembang secara sehat, yang pada

akhirnya dapat meningkatkan produktivitas belajar dan prestasi belajar. Sedangkan pembinaan lingkungan sekolah yang sehat merupakan gabungan antara upaya pendidikan dan upaya kesehatan untuk dapat diterapkan dalam lingkungan sekolah dan kehidupan sehari-hari peserta didik. a. Pendidikan kesehatan di sekolah (health education in school) Pendidikan kesehatan sendiri bertujuan agar peserta didik memiliki pengetahuan tentang kesehatan, mengembangkan teknologi tepat guna tentang kesehatan, mampu bertahan hidup dari segala ancaman yang membahayakan fisik maupun mental melalui pendidikan keterampilan hidup sehat (PKHS), antara lain tujuan pendidikan kesehatan tersebut adalah murid mempunyai pengetahuan tentang isu kesehatan yang mampu menciptakan nilai dan sikap yang positif terhadap prinsip hidup sehat sehingga murid memiliki keterampilan dalam pemeliharaan, pertolongan dan perawatan kesehatan yang dapat merubah kebiasaan hidup ke arah yang lebih sehat, dan dapat menularkan perilaku hidup sehat, sehingga murid dapat tumbuh kembang secara harmonis dan mampu menerapkan prinsip-prinsip pencegahan penyakit yang membuat murid memiliki daya tangkal terhadap pengaruh buruk dari luar yang akhirnya murid dapat memiliki kesegaran dan kesehatan yang optimal (Effendi, 2012). Hasil analisis kurikulum tahun 2002 menunjukkan bahwa UKS adalah merupakan bagian dari pendidikan kesehatan yang dalam pembelajarannya dapat disampaikan terpadu dalam IPA. Oleh karena itu, pada KBK yang akan datang, UKS merupakan bagian dari sains di SD, Biologi di SLTP dan SMU (Delawati 2007). Materi pendidikan penyuluhan dilakukan dalam kegiatan UKS di sekolak dasar meliputi kesehatan anak, gizi, pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan, promosi kesehatan dan berbagai penyuluhan yang lainnya. Pada intinya

kegiatan pendidikan UKS untuk SD/MI dimulai dengan membentuk kebiasaan gosok gigi dengan benar, mencuci tangan membersihkan kuku dan rambut serta pendidikan dokter kecil. b. Pelayanan Kesehatan (school heath service) Pelayanan kesehatan dilakukan agar masyarakat sekolah memiliki kemampuan dan keterampilan dalam melakukan upaya peningkatan hidup sehat, termasuk keikutsertaan peserta didik dalam program dokter kecil (Sumijatun, 2006). Pelayanan kesehatan meliputi kegiatan peningkatan (promotif), yaitu latihan keterampilan teknis pemeliharaan kesehatan dan pembentukan peran serta aktif peserta didik dalam pelajaran kesehatan antara lain : kader kesehatan sekolah, olahraga, kesenian, berkebun dan lomba. Kegiatan pencegahan (preventif), memelihara kesehatan yang bersifat umum dan khusus, penjaringan kesehatan bagi anak, monitoring peserta didik, melakukan usaha pencegahan penyakit menular. Kegiatan penyembuhan dan pemulihan (kuratif), dengan mendiagnosa dini terhadap suatu penyakit, imunisasi, melaksanakan P3K dan tindakan rujukan ke puskesmas serta pemberian makanan tambahan anak sekolah (Delawati, 2007). Pelayanan kesehatan di sekolah atau madrasah adalah upaya peningkatan (promotif), pencegahan (preventif), pengobatan (kuratif), dan pemulihan (rehabilitatif) yang dilakukan secara serasi dan terpadu terhadap peserta didik pada khususnya dan warga sekolah pada umumnya di bawah koordinator guru pembina UKS dengan bimbingan teknis da pengawasan puskesmas setempat. Pelayanan kesehatan di sekolah atau madrasah pada dasarnya dilaksanakan dengan kegiatan yang komprehensif, yaitu kegiatan peningkatan kesehatan (promotif) berupa penyuluhan kesehatan dan latihan keterampilan memberikan

pelayanan kesehatan, kemudian kegiatan pencegahan (preventif) berupa kegiatan peningkatan daya tahan tubuh, kegiatan pemutusan mata rantai penularan penyakit, dan kegiatan penghentian proses penyakit sedini mungkin, serta selanjutnya adalah kegiatan penembuhan dan pemulihan (kuratif dan rehabilitatif) berupa kegiatan mencegah cedera atau kecacatan akibat proses penyakit atau untuk meningkatkan kemampuan peserta didik yang cedera atau cacat agar dapat berfungsi optimal (Efendi, dkk, 2009). c. Pembinaan Lingkungan sekolah sehat Pembinaan lingkungan sekolah sehat mencakup pembinaan lingkungan sekolah, lingkungan keluarga, masyarakat sekitar, dan unsur-unsur penunjang. 1. Program pembinaan lingkungan sekolah : Lingkungan fisik sekolah : a. Penyediaan dan pemeliharaan tempat penampungan air bersih b. Pengadaan dan pemeliharaan tempat pembuangan sampah c. Pengadaan dan pemeliharaan air limbah d. Pemeliharaan kamar mandi, WC e. Pemeliharaan kebersihan dan kerapian ruang kelas, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, dan tempat ibadah f. Pemeliharaan kebersihan dan keindahan halaman dan kebun sekolah (termasuk penghijauan sekolah). g. Pengadaan dan pemeliharaan warung atau kantin sekolah h. Pengadaan dan pemeliharaan pagar sekolah Lingkungan mental dan sikap Program pembinaan lingkungan mental dan sosial yang sehat dilakukan melalui usaha pemantapan sekolah sebagai lingkungan pendidikan dengan

meningkatkan pelaksanaan konsep ketahanan sekolah, sehingga tercipta suasana dan hubungan kekeluargaan yang akrab dan erat antara sesama warga sekolah. Lingkungan sekolah sehat adalah suatu kondisi lingkungan sekolah yang dapat mendukung tumbuh kembang peserta didik secara optimal serta membentuk perilaku hidup sehat dan terhindar dari pengaruh negatif. Dalam usaha untuk menciptakan kondisi lingkungan sekolah yang sehat tersebut dapat dilakukan melalui kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler yang dapat menunjang pembinaan lingkungan sekolah sehat menurut (Depkes, 2007). 1. Lomba sekolah sehat, lomba kebersihan antar kelas 2. Menggambar/melukis 3. Mengarang 4. Menyanyi 5. Kerja bakti Upaya pemeliharaan dan pembinaan lingkungan dapat dimasukkan ke dalam program pendidikan kebersihan, antara lain: 1. Pembersihan dan pemeliharaan kebersihan ruang kelas, yang meliputi lantai, dinding, perabot, hiasan dinding dan lemari buku 2. Pembersihan dan pemeliharaan kebersihan halaman, selokan, tempat penampungan sampah, ruang tempat bermain, lapangan olahraga, dan taman bunga 3. Pembersihan dan pemeliharaan kebersihan kamar mandi, WC, sumber air bersih (sumur) 4. Pembersihan dan pemeliharaan kebersihan taman dan kebun sekolah Prinsip-prinsip manajemen seperti perencanaan, pengoganisasian dan pengawasan seyogyanya diterapkan dalam pemeliharaan dan pengembangan

lingkungan sekolah yang bersih, sehat dan aman. Pembentukan regu-regu kerja ditiap-tiap kelas untuk pembersihan dan pemeliharaan ruangan kelas perlu diadakan. Penyelenggaraan gotong royong yang melibatkan seluruh murid untuk pembersihan dan pemeliharaan halaman, tempat bermain, WC, kamar mandi perlu pula dilakukan. Cara ini dapat dipandang sebagai upaya pendidikan, di samping mempunyai nilai praktis ditinjau dari segi kebersihan lingkungan, juga mempunyai nilai yang tinggi bagi pembentukan rasa kekeluargaan, kerja sama dan semangat gotong royong. Menurut Depkes (2007), Pembinaan lingkungan sekolah sehat yang merupakan salah satu unsur penting dalam membina ketahanan sekolah harus dilakukan, karena lingkungan kehidupan yang sehat sangat diperlukan untuk meningkatkan kesehatan murid, guru, dan pegawai sekolah, serta peningkatan daya serap murid dalam proses belajar mengajar. Maka pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat dilaksanakan melalui konsep 5 K, yaitu: 1. Keamanan 2. Keindahan 3. Kebersihan 4. Kekeluargaan 5. Ketertiban d. Masalah Kesehatan yang Dapat Dikurangi Melalui UKS Menurut Delawati (2007), Adapun masalah kesehatan yang dapat di cegah dengan pelaksanan UKS adalah : 1. Sanitasi dan air bersih, 2 kekerasan dan kecelakan 2. Masalah kesehatan remaja 3. Kecacingan dan kebersihan diri maupun lingkungan 4. Masalah gizi dan anemia

5. Imunisasi 6. Merokok, alkohol dan penyalahgunaan narkoba 7. Kesehatan gigi 8. Penyakit infeksi (malaria, gangguan saluran nafas), 9. HIV/AIDS dan IMS lainnya 10. Gangguan kesehatan mental e. Hasil Program UKS yang Diharapkan Dilihat dari segi siswa: 1 siswa memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan hidup sehat dan mampu memecahkan masalah kesehatan sederhana dengan turut berpartisipasi aktif dalam UKS, RT dan lingkungan masyarakat, 2 Siswa sehat fisik, mental maupun sosial dan siap untuk menjalani kehidupan berkeluarga yang sehat sejahtera dan mandiri. 3 Siswa memiliki daya hayat daya tangkal terhadap pengaruh buruk pergaulan bebas, penyalahgunaan napza, kenakalan remaja dan tauran, 4 Siswa memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan yang benar untuk menghadapi permasalahan dan tantangan kehidupan, 5 Siswa mempunyai kemampuan dan keterampilan pemeliharaan dan membina kebersihan, kelestarian lingkungan fisik di rumah dan disekolah, 6 Siswa mempunyai status kesehatan dan kesegaran jasmani yang baik, 7 Siswa bebas dari penyakit napza (Depkes, 2007). Dari segi lingkungan sekolah : semua ruangan dan kamar, WC dan pekarangan sekolah bersih, tidak ada sampah, serta tersedianya sumber air bersih bagi siswa (Effendi, 2012).

B. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) 1. Defenisi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan sekumpulan perilaku yang di praktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakatnya (Maryunani, 2013). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah merupakan cerminan pola hidup keluarga yang senantiasa memperhatikan dan menjaga kesehatan seluruh anggota keluarga. Mencegah lebih baik dari pada mengobati inilah yang menjadi dasar pelaksanaan PHBS (Rahmawati, 2012). Perilaku Hidup Bersih di Sekolah adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat. Anak sekolah merupakan generasi penerus bangsa yang perlu dijaga, ditingkatkan dan dilindungi kesehatannya. Jumlah usia sekolah yang cukup besar yaitu 30% dari jumlah penduduk Indonesia merupakan masa keemasan untuk menanamkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sehingga anak sekolah berpotensi sebagai agen perubahan untuk mempromosikan PHBS, baik dilingkungan sekolah, keluarga maupun masyarakat. Beberapa kegiatan peserta didik dalam menerapkan PHBS di sekolah antara lain jajan di warung/kantin sekolah karena terjamin kebersihannya: 1. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun 2. Menggunakan jamban di sekolah serta menjaga kebersihan jamban

3. Mengikuti kegiatan olahraga dan aktifitas fisik sehingga meningkatkan kebugaran dan kesehatan peserta didik 4. Memberantas jentik nyamuk di sekolah secara rutin 5. Tidak merokok 6. Memantau pertumbuhan peserta didik melalui pengukuran BB dan TB 7. Membuang sampah pada tempatnya Dengan menerapkan PHBS di sekolah peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah, maka akan membentuk mereka untuk memiliki kemampuan dan kemandirian dalam mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sekolah sehat (Rahmawati, 2012). 2. Tujuan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Tujuan PHBS adalah untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat agar hidup bersih dan sehat, serta meningkatkan peran serta aktif masyarakat termasuk swasta dan dunia usaha, dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. 3. Sasaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Sasaran PHBS meliputi : 1. Tatanan rumah tangga 2. Tatanan institusi pendidikan 3. Tatanan tempat kerja 4. Tatanan tempat-tempat umum 5. Tatanan institusi kesehatan

Sedangkan sasaran pembinaan PHBS di sekolah meliputi: siswa, warga sekolah (kepala sekolah, guru, karyawan sekolah, komite sekolah dan orang tua siswa), masyarakat lingkungan sekolah (penjaga kantin, satpam, dll) (Rahamawti, 2012). 4. Strategi dan manfaat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Strategi PHBS meliputi: melakukan advokasi, melakukan bina suasanan, menggerakkan masyarakat (Depkes, 2003). Manfaat PHBS di sekolah adalah : 1. Terciptanya sekolah yang bersih dan sehat sehingga siswa, guru dan masyarakat lingkungan sekolah terlindungi dari berbagai gangguan dan ancaman penyakit. 2. Meningkatkan semangat proses belajar mengajar yang berdampak pada prestasi belajar siswa 3. Citra sekolah sebagai institusi pendidikan semakin meningkat sehingga mampu menarik minat orang tua 4. Meningkatakan citra pemerintah daerah di bidang pendidikan 5. Menjadi percontohan sekolah sehat bagi daerah lain (Rahmawati, 2012). Dari kelima sasaran PHBS tersebut dalam penelitian ini ditekankan pada tatanan institusi pendidikan dimana institusi pendidikan adalah sarana yang diselenggarakan oleh pemerintah/swasta atau perorangan yang digunakan untuk kegiatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. PHBS di institusi pendidikan merupakan kebutuhan mutlak seiring munculnya berbagai penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah, yang ternyata umumnya berkaitan dengan perilaku hidup bersih sehat. PHBS di sekolah merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktekkan oleh peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah

penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat (Depkes, 2003). Syarat-syarat sekolah ber PHBS 1. Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun 2. Jajan di kantin sekolah sehat 3. Membuang sampah pada tempatnya 4. Mengikuti kegiatan olahraga di sekolah 5. Menimbang berat badan setiap bulan 6. Tidak merokok disekolah 7. Memberantas jentik nyamuk di sekolah secara rutin 8. Buang air kecil di jamban sekolah Hal ini dapat dicapai melalui upaya yaitu salah satunya dengan penerapan PHBS di sekolah-sekolah, harapan ini tidak terwujud jika tidak ada peran serta dari pengelola UKS, sehingga kepada guru pembimbing UKS diharapkan mampu membimbing dan memberikan pengetahuan dalam pembentukan kesadaran tentang kebiasaan hidup bersih dan sehat. Berdasarkan pada kondisi inilah implementasi program PHBS cukup tepat pada murid sekolah dasar (Kristiawati, 2008). Disisi lain peran guru dalam proses belajar mengajar di SD masih cukup dominan oleh semua sekolah, guru komite sekolah akan dilibatkan secara aktif dalam pelaksanaan program penyadaran PHBS (Chuswatun, 2008).