JUDUL PENELITIAN PENGUSUL

dokumen-dokumen yang mirip
SEMINAR NASIONAL AGROFORESTRI KE-S

LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN PERGURUAN TINGGI

Laporan Penelitian Tahun 1

ALIH GUNA LAHAN HUTAN MENJADI LAHAN PERTANIAN: APAKAH FUNGSI HIDROLOGIS HUTAN DAPAT DIGANTIKAN SISTEM KOPI MONOKULTUR?

AGROFORESTRY : SISTEM PENGGUNAAN LAHAN YANG MAMPU MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT DAN MENJAGA KEBERLANJUTAN

The Effect of Lands Use Change From Peat Bog Forest to Industrial Forest Acacia Crassicarpa on Physical and Chemical Properties of Peat Soil

DEGRADASI SIFAT FISIK TANAH SEBAGAI AKIBAT ALIH GUNA LAHAN HUTAN MENJADI SISTEM KOPI MONOKULTUR: KAJIAN PERUBAHAN MAKROPOROSITAS TANAH

Hubungan tanah dingin dan usaha pemupukan pada sistem bera

Kurniatun Hairiah, Widianto, Didik Suprayogo, Rudi Harto Widodo, Pratiknyo Purnomosidhi, Subekti Rahayu dan Meine van Noordwijk

Studi kasus (lanjutan)

BAB I PENDAHULUAN. dunia yang terletak km di utara kota Yogyakarta. Gunungapi Merapi

MODULE 7. LANSKAP PERTANIAN DAN HIDROLOGI

PEMBIBITAN SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER PENGHIDUPAN PETANI AGROFORESTRY SULAWESI TENGGARA : POTENSI DAN TANTANGAN

Widyana Rahmatika 1 1) Agriculture Faculty of Kadiri Islamic University

PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DAN PENDAPATAN MASYARAKAT DI KECAMATAN SUMBERJAYA, KABUPATEN LAMPUNG BARAT, PROPINSI LAMPUNG

MANAJEMEN AGROEKOSISTEM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Adanya ketidakseimbangan antara jumlah kebutuhan dengan kemampuan

BEBERAPA SIFAT FISIKA TANAH PADA LAHAN USAHATANI KARET DAN KELAPA SAWIT RAKYAT DI DAS BATANG PELEPAT

Pengelolaan lahan gambut

AGRIVITA VOLUME 28 No 3 OKTOBER 2006 ISSN : Kurniatun Hairiah dkk. : Layanan Lingkungan Agroforestry...

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Daerah Aliran Sungai

DAMPAK ALIH GUNA HUTAN MENJADI KEBUN KARET DAN KELAPA SAWIT TERHADAP CADANGAN C dan N TANAH, serta PENCUCIAN NITROGEN

SIMULASI LIMPASAN PERMUKAAN DAN KEHILANGAN TANAH PADA BERBAGAI UMUR KEBUN KOPI: STUDI KASUS DI SUMBERJAYA, LAMPUNG BARAT

KARAKTERSITIK LAHAN AGROFORESTRI. (Agroforestri Land Characteristics) Fahruni

KONTRIBUSI AGROFORESTRI DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN DAN PEMERATAAN PENDAPATAN MASYARAKAT PENGELOLA HUTAN KEMASYARAKATAN DI SESAOT LOMBOK

Seminar Nasional Agroforestri 5, Ambon, November 2014

WaNuLCAS. Model Simulasi Untuk Sistem Agroforestri. Diedit oleh: Kurniatun Hairiah, Widianto, Sri Rahayu Utami dan Betha Lusiana

Pemantauan dan Evaluasi

POTENSI PEMBENAH TANAH BIOCHAR DALAM PEMULIHAN SIFAT TANAH TERDEGRADASI DAN PENINGKATAN HASIL JAGUNG PADA TYPIC KANHAPLUDULTS LAMPUNG

2017 PERTANIAN BERLANJUT

KARAKTERISTIK KUALITAS TANAH PADA BEBERAPA PENGGUNAAN LAHAN DI KAWASAN HULU DAS PADANG KABUPATEN SIMALUNGUN SKRIPSI. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. orologi, produksi pertanian, pemukiman, dan kehidupan sosial ekonomi di daerah

Dampak Pendampingan Terhadap Penghidupan Petani Agroforestri di Sulawesi Tenggara

PELEPASAN KATION BASA PADA BAHAN PIROKLASTIK GUNUNG MERAPI

PRODUKTIFITAS SERASAH SENGON (Paraserianthes falcataria) DAN SUMBANGANNYA BAGI UNSUR KIMIA MAKRO TANAH

-- Tanah dingin: pemahaman petani terhadap kesuburan tanah

Yusrani Dwi Paulina Malau a*, Rahmawaty b, Riswan b. b Staf Pengajar Program Studi Kehutanan Universitas Sumatera Utara

Dampak Pendampingan Terhadap Penghidupan Petani Agroforestri di Sulawesi Selatan

VALIDASI DATA PENGUKURAN KARBON HUTAN

PENGELOLAAN KEBUN PANGKAS HIBRID ACACIA (A. mangium x A. auriculiformis) Sri Sunarti Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan

FUNGSI DAN PERAN AGROFORESTRI DALAM PELESTARIAN SUMBERDAYA LINGKUNGAN

PENTINGNYA PENDEKATAN NERACA AIR DALAM PEMBANGUNAN HUTAN RAKYAT YANG PRODUKTIF DAN BERWAWASAN LINGKUNGAN

PENDUGAAN CADANGAN KARBON PADA TEGAKAN AGROFORESTRI (STUDI KASUS DI DESA PARBABA DOLOK)

SISTEM AGROFORESTRI SEBAGAI ALTERNATIF HADAPI PERGESERAN MUSIM GUNA PENCAPAIAN KEAMANAN PANGAN

PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DAN KELESTARIAN PRODUKSI PLTA WAY BESAI DI PROVINSI LAMPUNG

Model simulasi untuk mengelola interkasi Pohon-Tanah-Tan. Semusim. 1. Agroforestri di Indonesia. 2. Interaksi Pohon-Tanah-Tan.

03/03/2016. Bidang kepakaran seorang peneliti dapat luas sekali

AGROFORESTRI UNTUK TANTANGAN LINGKUNGAN

MOTIVASI PETANI DALAM KEGIATAN PENYULUHAN PENGELOLAAN KEBUN AGROFORESTRY : PEMBELAJARAN DARI KABUPATEN BANTAENG DAN BULUKUMBA, SULAWESI

Gliessman SR, Agroecology: ecological processes in sustainable agriculture Altieri MA, Agroecology. The scientific basis of alternative

ANALISIS KETERSEDIAAN NITROGEN PADA LAHAN AGROFORESTRI KOPI DENGAN BERBAGAI POHON PENAUNG

DEGRADASI DAN REHABILITASI HUTAN TROPIKA BASAH (KAJIAN FALSAFAH SAINS) PAPER INDIVIDU MATA AJARAN PENGANTAR FALSAFAH SAINS OLEH PRIJANTO PAMOENGKAS

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tebu ( Saccharum officinarum L.) merupakan tanaman penting sebagai penghasil

Pengenalan perubahan penggunaan lahan oleh masyarakat pinggiran hutan. (Foto: Kurniatun Hairiah)

II. TINJAUAN PUSTAKA

Estimation of Carbon Stocks in Coffee Plantation in East Java. Summary

Kata kunci : kompos, Azolla, pupuk anorganik, produksi

Kualitas Tanah pada Lahan Usahatani Berbasis Tanaman Kopi (Studi Kasus di Sumberjaya, Lampung Barat)

SIMULASI DAMPAK PENGGUNAAN LAHAN AGROFORESTRY BERBASIS TANAMAN PANGAN PADA HASIL AIR DAN PRODUKSI PANGAN (Studi Kasus DAS Cisadane, Jawa Barat)

[kode. kegiatan : I. 39]

Optimasi jagung dan kedelai hitam dengan sistem agroforestri kayu putih di Gunungkidul

n.lingkungan.akibat.operasi.tambang (diakses tanggal 8 September 2014).

PERAN PENYULUHAN AGROFORESTRI DALAM PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN PENDAPATAN MASYARAKAT PEDESAAN DI SULAWESI TENGGARA

PENGARUH OLAH TANAH KONSERVASI TERHADAP RETENSI AIR DAN KETAHANAN PENETRASI TANAH PADA LAHAN KERING MASAM DI LAMPUNG TIMUR

PENDUGAAN POTENSI KEBUN KARET RAKYAT SEBAGAI CADANGAN KARBON DI KECAMATAN CEMPAKA KOTA BANJARBARU PROPINSI KALIMANTAN SELATAN

ANALISIS SIFAT FISIKA, KIMIA, DAN BIOLOGI TANAH PADA DAERAH BUFFER ZONE DAN RESORT SEI BETUNG DI TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER KECAMATAN BESITANG

PENGARUH JENIS DAN DOSIS PUPUK BOKASHI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG PANJANG (Vigna sinensis L.)

APAKAH KEANEKARAGAMAN SPESIES POHON DALAM AGROFORESTRI KARET DAPAT MEMPERTAHANKAN CADANGAN KARBON?

LHP KAJIAN MITIGASI TANAH LONGSOR DALAM PENGELOLAAN DAS TAHUN ANGGARAN 2012 ( )

INTERAKSI ANTARA AGROEKOSISTEM DENGAN EKOSISTEM ALAMI

Dampak Ketebalan Abu Vulkanik Erupsi Gunung Sinabung Terhadap Sifat Biologi Tanah Di Kecamatan Naman Teran Kabupaten Karo

Peran Agroforestri pada Skala Plot:

KONDISI TANAH DAN TEKNIK REHABILITASI LAHAN PASCA-ERUPSI GUNUNG MERAPI. Deddy Erfandi, Yoyo Soelaeman, Abdullah Abas Idjuddin, dan Kasdi Subagyono

Pupuk urea amonium fosfat

For optimum plant growth

Agroforestri pada Tanah Masam di Daerah Tropis:

PENERAPAN MODEL AGROFORESTRY DI DAERAH TANGKAPAN AIR KADIPATEN, TASIKMALAYA, JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tanah vulkanis merupakan tanah yang berasal dari letusan gunungapi, pada

Seminar Internasional

LRC. Oleh : Maharani / Direktur LRC

V1 (II) V3 (II) V5(III) V0(IV) V4(III) V2 (I)

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 0,009 0,008 0,0001 0,005 0,61 2,14 2. Air di Atmosfir 13,6 0, ,4 108,8 1,

PERBANDINGAN KUALITAS TEMPAT TUMBUH ANTARA DAUR PERTAMA DENGAN DAUR KEDUA PADA HUTAN TANAMAN Acacia mangium Willd BASUKI WASIS

DEGRADASI STOK KARBON (C) AKIBAT ALIH GUNA LAHAN HUTAN MENJADI LAHAN KAKAO DI DAS NOPU, SULAWESI TENGAH

PERAN BAMBU BETUNG (Dendrocalamus asper) PADA KUALITAS PENGELOLAAN LAHAN

AGROFORESTRI KOMPLEKS DI BANTAENG, SULAWESI SELATAN: PENTINGNYA PERAN PETANI SEBAGAI AGEN PENYANGGA KEANEKARAGAMAN HAYATI TUMBUHAN

PENGARUH ALIH FUNGSI LAHAN HUTAN MENJADI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT TERHADAPSIFAT KIMIA TANAH

DAMPAK SISTEM AGROFORESTRY DI HUTAN RAKYAT TERHADAP KONDISI HIDROLOGI DAS BALANGTIENG, BULUKUMBA, SULAWESI SELATAN

SKRIPSI. Oleh : TSABITA BENAZIR MUNAWWARAH SYA BI AGROEKOTEKNOLOGI-ILMU TANAH

Kualitas Tanah pada Lahan Usahatani Berbasis Tanaman Kopi (Studi Kasus di Sumber Jaya, Lampung Barat)

I. PENDAHULUAN. kerusakan akibat erosi dalam ekosistem DAS (Widianto dkk., 2004). Kegiatan

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Ekologi Padang Alang-alang

KAJIAN KEMANTAPAN AGREGAT TANAH PADA PEMBERIAN BEBERAPA JENIS BAHAN ORGANIK DI PERKEBUNAN KOPI ROBUSTA

KONTRAK PEMBELAJARAN Mata Kuliah EKOLOGI TUMBUHAN (BIO 327) Tahun Akademik 2012/2013

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. dan hutan tropis yang menghilang dengan kecepatan yang dramatis. Pada tahun

Pengukuran Biomassa Permukaan dan Ketebalan Gambut di Hutan Gambut DAS Mentaya dan DAS Katingan

Edy Junaidi, M. Siarudin, Yonky Indrajaya, Ary Widiyanto, Betha Lusiana, James M. Roshetko, Harry Budi Santoso

Transkripsi:

Bidang Unggulan : Agroforestri Kode/Nama Rumpun Ilmu : 157/Bidang Pertanian & Perkebunan lain yang belum tercantum LAPORAN AKHIR TAHUN II PENELITIAN UNGGULAN PERGURUAN TINGGI (M) JUDUL PENELITIAN REHABILITASI LAHAN TERDEGRADASI MELALUI AGROFORESTRI: Evaluasi Implementasi Kebun Bibit Rakyat (KBR) dan Analisis Faktor Keberhasilan Pertumbuhan Pohon Penghijauan di Lahan Petani PENGUSUL Ir. Didik Suprayogo, MSc Ph.D (NIDN: 0025086007) Prof. Ir. Kurniatun Hairiah, Ph.D (NIDN: 0010045607) Ir. Maria Bernadetha, Ph.D (NIDN: 0021055205) FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOPEMBER, 2014

RINGKASAN Agroforestri yang bermacam-macam struktur dan komponen penyusunnya dapat ditawarkan untuk merehabilitasi lahan terdegradasi. Di DAS Brantas di wilayah Kab. Malang, agroforestri dibangun antara pemerintah dan masyarakat melalui program Kebun Bibit Rakyat (KBR) yang telah terbukti memberikan layanan lingkungan yang cukup besar. KBR pada prinsipnya adalah proses produksi bibit oleh petani. Produksi bibit dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu secara generatif (dengan benih) maupun secara vegetatif (dengan bagian tanaman) yaitu melalui stek. Proses untuk pengadaan bibit oleh petani sangat penting dilakukan secara benar agar diperoleh bibit yang bermutu. Mutu bibit terdiri dari mutu genetik dan mutu didasarkan atas morfologinya. Mutu genetik tentunya sebaiknya diperoleh dari penyedia benih bermutu. Untuk mutu morfologi tentunya sangat tergantung dari teknik silvikutur petani dalam menjalankan KBR. Evaluasi teknik sivikultur yang dilakukan oleh petani KBR ini belum banyak dilakukan. Untuk itu evaluasi kualitas sumber bibit dalam KBR dan manajemen pembibitan yang di lakukan kelompok tani agar memenuhi standar kualitas bibit dilakukan dalam penelitian ini. Layanan lingkungan yang diberikan tanaman KBR antara lain perbaikan infiltrasi tanah, berkebangnya biota tanah, peningkatan kesuburan tanah melalui masukan seresah gugur yang menghasilkan kandungan bahan organik tanah dan unsur hara esensial. Dibalik kesuksesan pembangunan agroforestri, wilayah kabupaten Malang mengalami erupsi Gunung Kelud yang mengakibatkan tertutupnya tanah di lahan agorforestri oleh abu vulkanik. Erupsi gunung berapi berpotensi mengganggu proses rehabilitasi lahan terdegradasi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi dampak dari erupsi Gunung Kelud terhadap perubahan proses-proses dalam tanah dan layanan lingkungan, yang difokuskan pada infiltrasi tanah, perubahan kerapatan populasi cacing tanah dan proses dekomposisi seresah dan gangguan kesuburan tanah. Aktivitas penelitian tahun kedua dikembangkan berdasarkan hasil penelitian tahun pertama. Dua aktivitas utama penelitian dengan beberapa topik pada setiap aktivitas, sebagai berikut : (1) Aktivitas 1: evaluasi kualitas bibit dalam KBR dan manajemen pembibitan yang di lakukan kelompok tani agar memenuhi standar kualitas bibit, dan (2) Aktivitas 2: evaluasi dampak erupsi Gunung Kelud terhadap perubahan proses dalam tanah dan layanan lingkungan hasil rehabilitasi DAS dengan Agroforestri melalui program KBR. Penelitian aktivitas 1: dilakukan menggunakan metode survey dan indepth interview, dengan lokasi pengamatan tersebar di Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas. Penelitian ini dilakukan pada Bulan Desember hingga Bulan April 2014. Survey dan pengamatan bibit MPTS dilaksanakan di 32 titik lokasi dan jenis bibit jenis pepohonan bibit kekayuan di 32 titik lokasi pengamatan pembangunan KBR (Kebun Bibit Rakyat). Penelitian di fokuskan untuk mengevalusi mutu morfologi melalui kajian teknik silvikutur yang dilakukan petani dalam menjalankan KBR. Adapun cakupan materi survey, pengukuran dan indept interview meliputi tinggi bibit, diameter bibit, kekokohan bibit, kelurusan batang bibit, dormasi pucuk, batang yang telah berkayu, ada tidaknya akar yang menembus polybag, ada tidaknya mikoriza, dan ada tidaknya hama dan penyakit yang di tanam oleh kelompok tani. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif untuk mengembangkan masukan arahan implementasi KBR yang menghasilkan bibit bermutu. Penelitian aktivitas 2 dilakukan pada bulan April Juni 2014 di salah satu desa program KBR yang terparah terkena dampak erupsi dibandingkan lahan yang memiliki batuan induk yang sama tetapi tidak terkena dampak erupsi Gunung Kelud. Ada 2 faktor yang diuji yaitu:

(a) faktor lokasi: lokasi dengan dan tanpa masukan abu vulkan dan (b) faktor jenis tanaman, ada 3 jenis tanaman (sengon, kakao dan nangka). Variabel yang diamati adalah sifat dasar tanah (ph tanah, C-organik, P tersedia dan tekstur tanah), infiltrasi tanah, kerapatan populasi cacing tanah, berat masa seresah, karakteristik kimia tanah dan abu vulkan, serta laju dekomposisi seresah tanaman KBR. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Bibit bibit utama hasil KBR yang ditanam petani baik 3 jenis bibit MPTS (Durian, Nangka dan Sirsat) dan 3 jenis tanaman kayukayuan (Sengon, Jabon dan Gmelinia) menunjukkan keragaram yang seharusnya seragam mutu baik sebagai bahan tanam rehabilitasi DAS. (2) Keragaman bibit umumnya dikarenakan rendahnya kandungan bahan organik tanah, N-total dan keragaman P-tersedia dan K-tersedia. Kondisi sifat fisik tanah (Bobot Isi, porositas, kapasitas air tersedia, dan ketahanan penetrasi tanah) di media tanam untuk pembibitan KBR relatif baik. (3) Dampak abu vulkan menyebabkan penurunan infiltrasi tanah, dimana fungsi hidrologi ini sebenarnya yang diupayakan diperbaiki melalui penerapan sistem agroforestri. Penurunan infiltrasi ini kedepan cenderung terpulihkan. Hal ini diindikasikan dengan lebih baiknya populasi dan biomasa cacing tanah sebagai salah satu soil engginer dalam pembenahan struktur tanah di lahan pasca erupsi. Secara umum laju dekomposisi bahan seresah terjadi penurunan di tanah yang terkena abu vulkan yang berdampak terhadap pelambatan penyediaan unsur hara nitrogen tanah. Kandungan P tersedia lebih tinggi di lahan paska erupsi abu vulkan dibanding lahan yang tidak terdampak erupsi. xi

xii DAFTAR PUSTAKA BGBD, 2005. Conservation and Sustainable Management of Belo-ground Biodiversity. Tropical Soil Biology and Fertility (TSBF) Institute of the International Centre for Tropical Agriculture (CIAT) United Nations Avenue, P.O. Box 30677-00100, Nairobi, Kenya BP DAS Brantas. 2006. Statistik BP Das Brantas. Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Brantas. Sidoarjo BPDAS Brantas, 2012. Rincian Jenis dan Jumlah Bibit KBR Tahun 2010 Kabupaten Malang. Tidak dipublikasikan. Bruijnzeel LA. 1990. Hydrology of Moist Tropical Forests and Effects of Conversion: A State of Knowledge Review. UNESCO International Hydrological Programme; a publication of the Humid Tropics Program and International Institute for Aerospace Survey and Earth Sciences. Blamey. F. P. C., dan D. G. Edwards. 1989. Limitation to Food Crop Production in Tropical Acid Soils. Departement of Agriculture, Univ. Of Queensland. Australia. Hairiah, K., Widianto, S. R. Utami, D. Suprayogo, Sunaryo, S. M. Sitompul, B. Lusiana, R. Mulia, M. Van Noordwijk, and G. Cadish. 2000. Pengelolaan Tanah Masam Secara Biologi: Refleksi Pengalaman dari Lampung Utara. ISBN. 979-95537-7-6. ICRAFBogor. 187 p. Hairiah, K., Sitompul, S.M., Noorwijk, M.V., Palm, C. 2001. Methods For Sampling Carbon Stoks Above and Below Ground ICRAF Southeast Asian Regional Research Program. Bogor, Indonesia. Hairiah, K., J. Arifin, Berlain, C. Prayogo, M. van Noordwijk. 2002. Carbon stock assessment for a forest-to-coffee conversion landscapr in Malang (East Java) and Sumber Jaya (Lampung) Indonesia. Paper presented at the International Symposium on Forest Carbon Sequestration and Monitoring, November 1115, 2002, Taipei, Taiwan. Hairiah, K., H. Sulistyani, D. Suprayogo. 2006. Litter Layer Residence Time in Forest and Coffee Agroforestry Systems in Sumberjaya, West Lampung. Forest Ecol. 224:45 57. Hairunisa. 2011. Dampak Debu Vulkanik Letusan Gunung Sinabung Terhadap Ketersediaan Dan Serapan Hara P Oleh Tanaman Jagung Serta Terhadap Respirasi Mikroorganisme Pada Tanah Dystrandepts. Universitas Sumatra Utara. Medan Landon, J.R. 1984.Booker Tropical Soil Manual: A Handbook for soil survey and agricultural land evaluation in the tropics and subtropics. Booker Agriculture International Limited. 450 pp. O Loughlin, C.L. and A.J. Watson. 1979. Root wood strength deterioration in radiate pine after clearfelling. New Zealand J. For. Sc. 9 (3): 284-293. Olson, J,S. 1963. Energy storage and the balance of producers and decomposers in ecological system. Ecology 44 : 322-331 Palm, C.A. dan Sanchez, P.A. 1991. Nitrogen Release From some Tropical Legumes As Affected By Lignin and Polyphenol Contents. Soil Biology and Biochemistry.

Sambayu Y., D. Suprayogo,, K. Hairiah. 2013. Pengaruh Naungan dan Aktivitas Off- Farm terhadap Pertumbuhan Tanaman Program Penghijauan. Seminar Nasional Agroforestry IV. UNLAM-INAFE, 24-26 Oktober 2013. (oral presentation). Shoji, S., Takashi, T. 2002. Environmental and Agricultural Significance of Volcanic Ash Soils. Tohoku University. Japan. Suprayogo, D., Widianto, P. Purnomosidi, R. H. Widodo, F. Rusiana, Z. Z. Aini, N. Khasanah, dan Z. Kusuma. 2004. Degradasi Sifat Fisik Tanah sebagai Akibat Alih Guna Lahan Hutan Menjadi Sistem Kopi Monokultur: Kajian Perubahan Makroporositas Tanah. Agrivita. 26 (1):60 68. Suprayogo, D, N. A.Puspitaningtiyas, A. Ul Kamila, Y. Sambayu, R. Ratna-Sari, B. Mitakda, K. Hairiah, 2013. REHABILITATION OF DEGRADED LANDS THROUGH AGROFORESTRY: ANALYSIS OF SUCCESS FACTORS AND PREDICTION OF TREE GROWTH IN VOLCANIC LAND. Presented at 4th International Conservation Agriculture Conference in Southeast Asia. University of Battambang, Cambodia, December 9-13, 2013. Suriadikarta, D., Abdullah Abbas Id., Sutono., Dedi Erfandi., Edi Santoso, A. Kasno. 2010. Identifikasi Sifat Kimia Abu Volkan, Tanah Dan Air Di Lokasi Dampak Letusan Gunung Merapi. Balai Penelitian Tanah. Bogor. Swift, M., Bignell, D., 2001. Standard Methods for Assessment of Soil Biodiversity and Land Use Practice Lecture Note 6b. International Centre for Research in Agroforestry, Bogor, Indonesia. TSBF, 1995. The Tropical Soil Biology and Fertility Institute Manual. CIAT Institute. Van Noordwijk M, Agus F., Suprayogo D., Hairiah K., Pasya G., Farida. 2004. Peranan agroforesti dalam mempertahankan fungsi daerah aliran sungai (DAS). Jurnal AGRIVITA. Volume 26 No 1: hal 1-7. Wicaksono, A. 2014. Kecamatan Ngantang Paling Parah Terkena Dampak Erupsi Gunung Kelud. Available http://www.republika.co.id/berita/nasional/jawatimur/14/02/19/n17f7vkecamatan-ngantang-paling-parah-terkena-dampakerupsi-gunung-kelud. Republika. Jakarta. Diakses 20 Maret 2014 Widianto, D. Suprayogo, D. Noveras, R. H. Widodo, P. Purnomosidhi, dan M. Van Noordwijk. 2004. Alih Guna Lahan Hutan Menjadi Lahan Pertanian: Apakah Fungsi Hidrologis Hutan Dapat Digantikan Sistem Kopi Monokultur? Agrivita. 26 (1) : 47-52. Nasional Agroforestry IV. UNLAM-INAFE, 24-26 Oktober 2013. (oral presentation). Shoji, S., Takashi, T. 2002. Environmental and Agricultural Significance of Volcanic Ash Soils. Tohoku University. Japan. Suprayogo, D., Widianto, P. Purnomosidi, R. H. Widodo, F. Rusiana, Z. Z. Aini, N. Khasanah, dan Z. Kusuma. 2004. Degradasi Sifat Fisik Tanah sebagai Akibat Alih Guna Lahan Hutan Menjadi Sistem Kopi Monokultur: Kajian Perubahan Makroporositas Tanah. Agrivita. 26 (1):60 68. Suprayogo, D, N. A.Puspitaningtiyas, A. Ul Kamila, Y. Sambayu, R. Ratna-Sari,

B. Mitakda, K. Hairiah, 2013. REHABILITATION OF DEGRADED LANDS THROUGH AGROFORESTRY: ANALYSIS OF SUCCESS FACTORS AND PREDICTION OF TREE GROWTH IN VOLCANIC LAND. Presented at 4th International Conservation Agriculture Conference in Southeast Asia. University of Battambang, Cambodia, December 9-13, 2013. Suriadikarta, D., Abdullah Abbas Id., Sutono., Dedi Erfandi., Edi Santoso, A. Kasno. 2010. Identifikasi Sifat Kimia Abu Volkan, Tanah Dan Air Di Lokasi Dampak Letusan Gunung Merapi. Balai Penelitian Tanah. Bogor. Swift, M., Bignell, D., 2001. Standard Methods for Assessment of Soil Biodiversity and Land Use Practice Lecture Note 6b. International Centre for Research in Agroforestry, Bogor, Indonesia. TSBF, 1995. The Tropical Soil Biology and Fertility Institute Manual. CIAT Institute. Van Noordwijk M, Agus F., Suprayogo D., Hairiah K., Pasya G., Farida. 2004. Peranan agroforesti dalam mempertahankan fungsi daerah aliran sungai (DAS). Jurnal AGRIVITA. Volume 26 No 1: hal 1-7. Wicaksono, A. 2014. Kecamatan Ngantang Paling Parah Terkena Dampak Erupsi Gunung Kelud. Available http://www.republika.co.id/berita/nasional/jawatimur/14/02/19/n17f7vkecamatan-ngantang-paling-parah-terkena-dampakerupsi-gunung-kelud. Republika. Jakarta. Diakses 20 Maret 2014 Widianto, D. Suprayogo, D. Noveras, R. H. Widodo, P. Purnomosidhi, dan M. Van Noordwijk. 2004. Alih Guna Lahan Hutan Menjadi Lahan Pertanian: Apakah Fungsi Hidrologis Hutan Dapat Digantikan Sistem Kopi Monokultur? Agrivita. 26 (1) : 47-52.