BAB I PENDAHULUAN. intensifitas den efektivitas. Kondisi ini berlangsung karena keadaan selalu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. keputusan perihal apa yang akan dilakukan demi mencapai tujuan tertentu.

STMIK GI MDP ANALISIS PENGGUNAAN FITUR MOBILE BANKING TERHADAP TRANSAKSI PEMBAYARAN PADA NASABAH BANK BCA DI PALEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. wilayah perkotaan mulai mengalami perubahan gaya hidup. Bagi mereka, HandPhone (HP) atau

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ini telah membuat masyarakat mempunyai gaya hidup yang lebih baik dan modern

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Market Share Operator Selular Indonesia Tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk berinteraksi dengan satu sama lain tanpa dibatasi jarak wilayah dan

BAB I PENDAHULUAN. untuk bersaingan di era globalisasi ini. Perusahaan diharapkan mengikuti

BAB I PENDAHULUAN. Demikian para provider berusaha mengeluarkan produk-produk untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sejak Pemerintah mengubah pola pengelolaan sektor telekomunikasi di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya melihat merk dan promosi yang dilakukan perusahaan. Pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai macam alat komunikasi yang semakin memudahkan penggunanya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB V ANALISA. terbanyak dalam segmen ini adalah sebagai wiraswasta dengan pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan teknologi informasi dalam lima tahun terakhir ini

BAB I PENDAHULUAN. Sarana komunikasi yang tersedia saat ini sangat memudahkan bagi

I. PENDAHULUAN. yang semakin kecil. Demikian pula para vendor pembuat telepon selular bersaing

BAB I PENDAHULUAN. bekerja lebih efisien dan efektif serta tanggap mengantisipasi pasar yang akan mereka

BAB I PENDAHULUAN. pilihan kartu simcard yang ditawarkan oleh penyedia jaringan telekomunikasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan bagi masyarakat, tidak hanya masyarakat kalangan menengah ke atas, bahkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Studi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah pesat. Sebagai contoh, di Indonesia, perkembangan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. seluler besar yang menggunakan teknologi berbasis GSM yaitu PT.

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Perkembangan pesat industri seluler meningkatkan persaingan bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. ini sangatlah pesat. Seiring dengan kemajuan dan kecanggihan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. informasi-informasi mengenai konsumen secara keseluruhan agar perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis saat ini semakin dinamis, kompleks, dan tidak pasti

BAB I PENDAHULUAN. untuk bersaingan di era globalisasi ini. Perusahaan diharapkan mengikuti

BAB I PENDAHULUAN. di sektor telekomunikasi, membuat perusahaan lebih cenderung untuk berusaha

BAB I PENDAHULUAN. mencapai lebih dari 240 juta pelanggan pada akhir tahun 2011 lalu. naik 60 juta

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan pasar penjualan handphone berkembang dengan cepat. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh yang besar bagi dunia industri, salah satunya adalah industri

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan informasi yang melayani masyarakat dengan berbagai jenis pelayanan.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Para marketer dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran merupakan sumber kehidupan dari sebuah. perusahaan. Karena kegiatan pemasaran dilaksanakan dengan efisien dan

Analisa hubungan karakteristik konsumen dengan atribut-atribut jasa internet telkomnet instant yang ditawarkan PT.Telkom di Surakarta

Tabel 1.1 Penjualan Telepon Seluler di Indonesia Tahun Vendor Penjualan 2007

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha semakin ketat, terlebih dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. memberikan peluang-peluang baru bagi pemain industri telekomunikasi baik

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Mulai dari komunikasi dalam diri, komunikasi personal, hingga

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi di Indonesia yang telah memiliki banyak kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. bawah. Mungkin inilah hasil manis dari diberlakukannya Undang-undang RI

BAB 1 PENDAHULUAN. yang menjadi tolak ukur akan kebutuhan informasi yang mudah diakses oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengeluarkan produk-produk terbaru mereka yang berkualitas untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen sangat tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. pada saat berbicara, melakukan transaksi, dan masih banyak lagi. Menurut Laios

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi sebagian masyarakat untuk melakukan komunikasi. Handphone pada

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta merupakan kota pelajar dan banyak mahasiswa yang datang dari

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin pesat pada berbagai aspek

BAB I PENDAHULUAN. tahun. Hal tersebut ditandai dengan perkembangan teknologi telekomunikasi yang

BAB I PENDAHULUAN. dan pada giliran nya laba akan menurun. berusaha melakukan berbagai kegiatan yang menunjang, kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. dinegeri maju dikenal sebagai mobile phone. Kemudian di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Telepon seluler didukung oleh SIM (Subscriber Identification Module)

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan lingkungan bisnis yang cepat dan sangat dinamis telah membawa

BAB I PENDAHULUAN. IM3, Mentari, XL, Axis, 3, Matrix, dll. Masing masing provider telepon seluler

BAB I PENDAHULUAN. (Handphone). Handphone saat ini sudah menjadi alat komunikasi yang penting dan

I. PENDAHULUAN. merupakan suatu hal yang membanggakan. Kita dapat melihat hal tersebut dari

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak pada dunia usaha. Dengan adanya perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Akhir-akhir ini, pertumbuhan ekonomi dunia semakin meningkat sejalan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Pengaruh switching..., Adhitya Buwono, FE UI, 2010.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kebutuhan masyarakat akan alat komunikasi pada saat ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. Telkomsel memilih perwakilan individu dari khalayak yang telah dipercaya

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan dalam menjalankan semua aktifitas yang berhubungan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang ini yang mana perkembangan teknologi semakin berkembang

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan antara lain membentuk identitas produk melalui merek. Selama dekade

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan yang pesat di bidang teknologi komunikasi saat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan mode pakaian pada era modern ini sudah menjadi sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN. Telepon genggam dewasa ini sudah menjadi salah satu barang elektronik yang

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju. Hal tersebut ditandai

BAB I PENDAHULUAN. inovasi yang berbeda dari pada produk-produk sebelumnya, seperti Blackberry,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Saat ini persaingan dalam bidang pemasaran produk begitu ketatnya, guna. mendapatkan pangsa pasar yang tinggi. Persaingan tersebut ditambah dengan

BAB I PENDAHULUAN. terhadap telekomunikasi menjadi semakin meningkat. Mobilitas masyarakat

I. PENDAHULUAN. pendapatan masyarakat di Indonesia. Adanya pembangunan selain. dalam menopang perekonomian masyarakat.

BAB 1 PENDAHULUAN. Konsumen dicecar dengan banyaknya iklan dan promosi penurunan tarif, kini

BAB I PENDAHULUAN. yang memanfaatkan kecanggihan telekomunikasi tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. ini, semua lapisan masyarakat dari lapisan elit sampai pembantu rumah tangga

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan salah satunya adalah dengan menciptakan brand. Brand suatu produk

BAB 1 PENDAHULUAN. industri telekomunikasi yang menjadi cermin dari ketat dan tingginya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Arus globalisasi dan kerjasama perdagangan antar negara dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen maka produsen perlu memahami perilaku

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Pendidikan Teknologi Terapan Indonesia (LPTTI), Pelanggan

PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, keberadaan telekomunikasi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya gaya hiudp masyarakat yang

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan posisi dalam persaingan bisnis dengan tujuan untuk memperoleh

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Informasi merupakan hal yang mutlak dibutuhkan oleh masyarakat dimana seluruh aktivitas yang dilakukan selalu mengacu pada pertimbangan intensifitas den efektivitas. Kondisi ini berlangsung karena keadaan selalu berubah dengan cepat. Sebagai konsekwensinya, maka tanpa informasi seseorang akan tertinggal dalam segala hal dan akan kalah dalam berbagai kompetisi yang semakin ketat dalam rangka mempertahankan dan mencapai kemajuan hidup. Sekarang ini, informasi bukan lagi merupakan produk pelengkap, melainkan sudah merupakan kebutuhan utama. Memiliki informasi, maka seseorang akan tahu apa yang harus dilakukan dan ia akan dapat menguasai keadaan. Informasi merupakan referensi penting bagi manusia dalam membuat keputusan perihal apa yang akan dilakukan demi mencapai tujuan tertentu. Modernisasi peralatan komunikasi ini terjadi secara terusmenerus dengan kecepatan yang makin tinggi. Dengan demikian informasi yang ada dapat diakses dalam waktu singkat dan mampu tersebar pada khalayak yang akan dicapai. Dalam upaya memenuhi kebutuhan akan informasi tersebut, saat ini dikenal berbagai alat komunikasi modern sebagai hasil dari kemajuan teknologi. Penggunaan pesawat telepon biasa yang hanya mungkin di tempat yang bersifat statis, ternyata sangat menghalangi dan membatasi pergerakan 1

2 penggunanya. Kondisi tersebut tentu sangat menghambat jika seseorang harus berkomunikasi dengan orang lain, sementara ia sedang dalam perjalanan, sehingga banyak informasi penting yang terpaksa terlewatkan. Akibat logis dari kondisi dan keterbatasan tersebut banyak pula peluang yang tidak dapat ia gunakan dengan baik. Awalnya penggunaan telepon selular hanya berkaitan dengan upaya memperoleh kemudahan dalam menghubungi dan dihubungi saat mana memerlukan dan diperlukan komunikasi antar manusia. Namun perkembangan yang terjadi selanjutnya mengindikasikan bahwa telepon selular juga dianggap mencerminkan status sosial, citra, dan gaya hidup. Kemajuan dan rambahan teknologi komunikasi berupa telepon seluler yang semakin pesat dan maju tidak dapat dihindari. Tidak ada khalayak yang secara tegas menolak hadirnya teknologi yang banyak diminati oleh berbagai kalangan tersebut. Secara tidak langsung memang teknologi komunikasi membawa berbagai keuntungan bagi mereka penggunanya. Perkembangan jenis telepon seluler semakin hari semakin meningkat. Mulai dari fasilitas yang disediakan sampai bentuknya. Perkembangan pesat dalam dunia sistem komunikasi tentunya akan mengubah pola komunikasi yang terjadi di masyarakat selama ini (Hamidin, 2009: 2). Kepintaran, kecanggihan dan fasilitas yang dimiliki oleh handphone komunikasi menjadi tolok ukur seberapa besar fungsi dan kebutuhan dari teknologi komunikasi itu bagi penggunanya tanpa memikirkan dampak yang akan timbul dari pemakaian teknologi tersebut. Secara nyata jelas terlihat bahwa handphone memberikan keuntungan yang sangat besar bagi

3 penggunanya terutama dalam hal berkomunikasi (komunikasi tidak lagi rumit seperti dulu). Handphone membuat dunia semakin dekat dan menyatu karena waktu dan jarak semakin pendek, pergerakan informasi berjalan dengan cepat dan menyebar sesuai dengan tujuan tergantung siapa yang membutuhkan.data perkembangan pengguna telepon seluler di Indonesia terus berkembang pesat dari tahun ke tahun, sebagai berikut: Tabel 1 Data Perkembangan Pengguna Telepon Seluler di Indonesia (dalam satuan jiwa) Sumber : http://data.un.org/ diakases tgl 12/5/10 Hingga akhir tahun 2010 telah terdapat 75 juta pelanggan telepon seluler dan sementara hanya 10 juta pelanggan telepon tetap (fixed) di Indonesia (http://www.pintunet.com - diakses tgl 3/2/11). Peningkatan jumlah pengguna handphone tentunya akan diiringi dengan meningkatnya jumlah pemakaian pulsa. Berdasarkan data Asosiasi Pedagang Pulsa Indonesia (APPI)

4 permintaan pulsa yang dapat dipenuhi sepanjang tahun 2009 mencapai 53,2 triliyun rupiah meningkat 42% dari tahun 2008, sebuah nilai yang sangat besar. Hal ini merupakan pangsa pasar yang menarik bagi provider penyedia jasa layanan telepon seluler. Melihat pertumbuhan permintaan pulsa yang tumbuh cepat. Hal ini berarti permintaan pulsa disebabkan meningkatnya penggunaan handphone oleh pelanggan. Perkembangan teknologi juga mendorong munculnya program-program komunikasi baru yang menggunakan handphone seperti Facebook, Twitter, Flicker, dan penggunaan untuk akses internet. Di sisi lain pendapatan masyarakat yang meningkat akan menambah kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pulsa dan akan diikuti dengan meningkatnya permintaan pulsa. Berdasarkan data yang diperoleh menunjukkan bahwa jumlah penduduk di Kota Surakarta sampai dengan bulan Desember 2010 berjumlah 503.421 jiwa. Dengan demikian dari data di atas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk yang besar merupakan pasar yang potensial bagi provider penyedia jaringan komunikasi untuk memasarkan pulsa bagi masyarakat pengguna handphone di Surakarta. Awalnya penggunaan telepon selular selalu dikatakan dengan golongan pengusaha dan mereka yang berpendapatan tinggi, yang dalam hal ini dianggap sebagai golongan yang paling membutuhkan komunikasi dengan intensitas dan frekwensi yang tinggi demi kemajuan usahanya. Namun perkembangan yang terjadi akhir-akhir ini antara lain menunjukkan bahwa pengguna telepon tidak

5 lagi terbatas hanya para pengusaha dan orang kaya, tetapi juga digunakan oleh seluruh masyarakat mulai dari masyarakat bawah berpendapatan rendah hingga profesional dan pengusaha. Sedangkan bagi kalangan pendidikan, teknologi komunikasi handphone merupakan sarana untuk mampu melakukan aktivitas lebih banyak dalam memperoleh akses informasi ekonomi, poiitik, sosial budaya, dan informasi lainnya. Pengguna telepon seluler dari berbagai kalangan usia lebih banyak memanfaatkan layanan SMS dan setelah memiliki telepon selular pergaulan atau persahabatan semakin bertambah. Berdasarkan hasil survey pendahuluan, responden menghabiskan biaya antara di bawah Rp 50.000,- sampai Rp 100.000,- per bulan. Hal ini terkait dengan tingkat pendapatan pengguna telepon seluler. Kalangan pelajar dan mahasiswa yang belum memiliki pendapatan tentu menggunakan pulsa yang lebih sedikit. Artinya harga dan penawaran pulsa akan dipersepsi berbeda oleh responden dari berbagai tingkat pendapatan. Pengguna telepon seluler dalam memilih jaringan layanan juga mempertimbangkan layanan internet. Hal ini dimanfaatkan oleh provider dengan melakukan promosi pulsa dengan harga murah dengan bonus layanan internet gratis yang bermaksud membujuk konsumen untuk membeli pulsa. Dari sisi lain kalangan pegawai dan mahasiswa, mereka membutuhkan komunikasi dengan sejawat atau untuk mengakses internet, sehingga pemakaian pulsa meningkat. Hal ini tentuk memiliki implikasi pada permintaan pulsa yang meningkat.

6 Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka menarik untuk disimak bagaimanakah pola permintaan pulsa di Kota Surakarta dan apakah faktor-faktor seperti usia, pendidikan, pendapatan, dan layanan internet memiliki pengaruh terhadap permintaan pulsa. B. Perumusan Masalah Berdasarkan berbagai keadaan tersebut maka dalam penelitian ini dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimanakah pola permintaan pulsa di Kota Surakarta? 2. Apakah ada pengaruh faktor usia, pendidikan, pendapatan, dan layanan internet terhadap permintaan pulsa? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pola permintaan pulsa di Kota Surakarta 2. Untuk mengetahui pengaruh faktor usia, pendidikan, pendapatan, dan layanan internet terhadap permintaan pulsa D. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah penelitian perihal penggunaan teknologi komunikasi khususnya telepon selular dalam kehidupan sehari-hari.

7 2. Penelitian ini bermanfaat dalam penerapan teori-teori tentang dampak kehadiran handphone dan pengaruhnya terhadap gaya hidup masyarakat terkait dengan jumlah pemakaian pulsa 3. Memberi pengetahuan kepada lingkungan akademis dan peneliti lain mengenai peluang pemasaran pulsa handphone dilihat dari faktor-faktor usia, pendidikan, pendapatan, dan layanan internet. E. Kerangka Pemikiran Pertumbuhan pengguna handphone yang semakin meningkat dan meningkatnya intensitas penggunaan handphone akan berdampak pada permintaan pulsa yang semakin besar. Meningkatnya jumlah penduduk usia remaja hingga dewasa, tuntutan pekerjaan, dan semakin meningkatnya pendapatan masyarakat akan menambah kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pulsa dan akan diikuti dengan meningkatnya permintaan pulsa. Artinya semakin tinggi tingkatan usia, pendidikan, pendapatan, dan adanya layanan internet, maka semakin tinggi permintaan pulsa. Semakin rendah tingkatan usia, pendidikan, pendapatan, dan tidak adanya layanan internet, maka semakin rendah permintaan pulsa

8 Usia Tingkat pendidikan Permintaan Pulsa Pendapatan Layanan internet Gambar 1 Kerangka Pemikiran F. Hipotesis Hipotesis sebagai suatu jawaban sementara akan membantu memberikan petunjuk agar analisisnya sesuai tujuan semula. Berdasarkan perumusan masalah dapat ditarik suatu hipotesis sebagai berikut: 1. Permintaan pulsa di Kota Surakarta memiliki pola tertentu 2. Faktor usia, pendidikan, pendapatan, dan layanan internet berpengaruh terhadap permintaan pulsa. G. Metode Penelitian 1. Obyek Penelitian Penelitian ini memfokuskan pada analisis tentang pengaruh usia, pendidikan, pendapatan, dan layanan internet terhadap permintaan pulsa. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat pengguna

9 handphone di Kota Surakarta tahun 2011. Sampel diambil sebanyak 100 orang responden yang diambil secara acak pada 5 kecamatan di Kota Surakarta. 2. Data Penelitian Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer, diperoleh dari pemberian kuesioner kepada responden pengguna handphone di Surakarta tentang usia, pendidikan, pendapatan, dan layanan internet, dan permintaan pulsa. 3. Definisi Variabel dan Pengukurannya a. Permintaan pulsa, adalah besarnya pembelian dan penggunaan pulsa oleh pengguna handphone rata-rata setiap bulan. Variabel permintaan pulsa dinyatakan dalam satuan rupiah perbulan b. Usia, adalah karakter personal yang melekat berkaitan dengan pencapaian usia dari lahir hingga saat pengukuran. Variabel umur diukur dinyatakan dalam satuan tahun, yaitu: 1) SD = 6 tahun 2) SMP = 9 tahun 3) SMA/SMK = 12 tahun 4) Akademi = 13-15 tahun 5) Perguruan Tinggi = 16 tahun c. Pendidikan, adalah tingkat pendidikan formal terakhir yang dimiliki pengguna handphone. Variabel pendidikan diukur dalam satuan tahun

10 d. Pendapatan, adalah seluruh pendapatan rata-rata perbulan dari pengguna handphone, baik itu dari pekerjaan utama maupun dari pekerjaan sampingan yang menjadi sumber penghidupan. Variabel pendapatan dinyatakan dalam satuan rupiah perbulan e. Layanan internet (dummy variable), adalah penawaran layanan berbasis broadband atau GPRS dari provider. Variabel layanan internet dinyatakan dalam 1 = ada bonus layanan internet; 0 = tidak ada bonus layanan internet 3. Metode Analisis Data Untuk menguji pengaruh usia (dalam tahun), pendidikan (dalam tahun, pendapatan (dalam rupiah), dan layanan internet (dummy) terhadap permintaan pulsa (dalam rupiah), maka digunakan analisis regresi Ordinary Least Square (OLS). Adapun model yang digunakan diformulasilan sebagai berikut: Y = β 0 + β 1 US + β 2 PDD + β 3 PDP + β 4 PNW + ei Keterangan : Y US = Permintaan pulsa (dalam rupiah per bulan) = Usia (dalam tahun) PDD = Pendidikan (SD = 6 tahun; SMP= 9 tahun; SMA/SMK= 12 tahun; Akademi= 13-15 tahun, Perguruan Tinggi= 16 tahun) PDP = Pendapatan (dalam rupiah)

11 PNW β 0 = Dummy: 1 = layanan internet; 0 = layanan non internet = Intercept/konstanta β 1. β 4 = koefisien regresi ei = Variabel pengganggu H. Sistematika Skripsi Untuk memudahkan melihat isi penulisan skripsi secara keseluruhan dengan cepat maka disajikan sistematika secara ringkas sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, hipotesis, dan sistematika skripsi. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini menguraikan tentang pengertian permintaan, fungsi permintaan, hukum permintaan, elastisitas permintaan, pengertian handphone, pengertian pulsa, dan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan pulsa. BAB III METODE PENELITIAN Merupakan bab yang berisi tentang populasi, sampel jenis data, teknik pengumpulan data, definisi operasi variabel dan pengukurannya, serta model dan alat analisa.

12 BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN Dalam bab ini berisikan mengenai analisis hasil-hasil dari penelitian dan analisa ekonomi. BAB V PENUTUP Bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran-saran.