SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2015

BUPATI BARITO KUALA KEPUTUSAN BUPATI BARITO KUALA NOMOR / 231 /KUM/2012 TENTANG

LAPORAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2011

RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT ACEH (RENJA-SKPA) BAPEDAL ACEH TAHUN 2015

WALIKOTA PAREPAREIKOTA PAREPARE

Gambar 1. Kedudukan RD Pembangunan DPP, KSPP, KPPP dalam Sistem Perencanaan Tata Ruang dan Sistem Perencanaan Pembangunan RIPPARNAS RIPPARPROV

BAB I PENDAHULUAN Tujuan Penulisan Laporan

BAB II TUJUAN, KEBIJAKAN, DAN STRATEGI PENATAAN RUANG WILAYAH PROVINSI BANTEN

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

Tahapan Persiapan Penyusunan RP4D Kabupaten merupakan kegiatan yang bersifat administratif dengan tujuan mempersiapkan pihak penyelenggaran kegiatan

Daftar Isi. KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vii

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi

-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA SURABAYA KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : /100/ /2010 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 97 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL TAHUN

KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 35 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PERMUKIMAN, TATA RUANG DAN LINGKUNGAN HIDUP BUPATI TASIKMALAYA

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.18/MEN/2008 TENTANG AKREDITASI TERHADAP PROGRAM PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL

Paragraf 2 Kepala Sub Bagian Keuangan

KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 63 TAHUN 2001 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER. 18/MEN/2008 TENTANG AKREDITASI TERHADAP PROGRAM PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 46 TAHUN 2008 TENTANG

PERAN PEMERINTAH KOTA DALAM ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 31 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN SUKAMARA

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 69 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 20 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SUKAMARA

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan 2017

C. BIDANG LINGKUNGAN HIDUP SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN

- 1 - PERATURAN GUBERNUR BENGKULU NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR: 3 0.? TJLHUN 200o

BAB 1 PENDAHULUAN LAPORAN AKHIR 1-1

PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 05 TAHUN 2004 TENTANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI PROVINSI GORONTALO

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 1992 TENTANG PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 29 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BANYUMAS

BUPATI PESISIR SELATAN

teknis yang mempunyai urusan wajib dibidang perencanaan pembangunan. Untuk

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 1992 TENTANG PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 87 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

BAB II BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI SUMATERA UTARA. Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara ditetapkan Berdasarkan

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LAPORAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2010

DAFTAR ISI PENGANTAR

Tabel 40. Kedudukan, Tugas dan Fungsi dari Lembaga/Instansi dalam Kegiatan Pembangunan di Wilayah Kepulauan Seribu

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

BAB V. KEBIJAKAN PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN DAERAH KABUPATEN ALOR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MAJENE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG

bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS. NOMOR 11 Tahun 2006 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH (BKPRD) KABUPATEN KUDUS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PELAYANAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA

PROFIL PEGAWAI NEGERI SIPIL. TAHUN 2017 (Keadaan, 31 Desember 2016)

Memorandum Program Sanitasi (MPS) Kabupaten Balangan BAB 1 PENDAHULUAN

- 1 - PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 39 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT.

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI SULAWESI TENGAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH SEKRETARIS SUB BAGIAN UMUM SUB BAGIAN PROGRAM

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... i BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang Landasan Hukum Maksud dan Tujuan...

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 23 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 23 TAHUN 2009 TENTANG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERENCANAAN PENGELOLAAN DAS TERPADU. Identifikasi Masalah. Menentukan Sasaran dan Tujuan. Alternatif kegiatan dan implementasi program

EKSEKUTIF INFORMASI KINERJA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH

U R A I A N BELANJA BELANJA TIDAK LANGSUNG 12,269,895, BELANJA LANGSUNG 52,710,130,000.00

RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

BUPATI MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

X. ANALISIS KEBIJAKAN

REKLAMASI BENTUK LAIN PADA LAHAN BEKAS TAMBANG

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANYUMAS

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI SULAWESI TENGAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. PBB tentang lingkungan hidup pada bulan Juni Pemerintah Indonesia

GUBERNUR SUMATERA BARAT

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

20. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 1991 tentang Sungai (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3445 Tahun 1991);

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG

Keputusan Kepala Bapedal No. 19 Tahun 1999 Tentang : Organisasi Dan Tata Kerja Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Wilayah

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011

KEBIJAKAN NASIONAL ANTISIPASI DAMPAK PERUBAHAN IKLIM TERHADAP SEKTOR KELAUTAN DAN PERIKANAN. Deputi Bidang SDA dan LH

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2002 TENTANG PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN PENGUSAHAAN PASIR LAUT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

`BAB IV PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

Daftar Tabel. halaman. Bab I Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya A. Lahan dan Hutan

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 14/MEN/2009 TENTANG MITRA BAHARI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

B. Pemanfaatan dari Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah 1.3. Manfaat SLHD Provinsi DKI Jakarta 1.3.1. Manfaat Bagi Pemerintah Daerah Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) Provinsi DKI Jakarta dimanfaatkan sebagai referensi penentu kebijakan dan pengambilan keputusan baik pemerintah DKI Jakarta maupun pemerintah pusat. 1.3.2. Manfaat Bagi Lingkungan Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) Provinsi DKI Jakarta dapat bermanfaat untuk mengetahui perubahan kualitas lingkungan secara dini dan segera melakukan perbaikan agar keseimbangan alam dapat terjaga. 1.3.3. Manfaat Bagi Masyarakat Peduli Lingkungan Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) Provinsi DKI Jakarta adalah sebagai sumber informasi bagi para mahasiswa, peneliti, konsultan, masyarakat, wartawan, LSM, dan instansi pemerintah lainnya dari catatan Wabb BPLHD DKI Jakarta, bahwa pengguna dokumen SLHD DKI Jakarta rata-rata sebanyak 700/bulan termasuk dari dalam dan luar negeri. 1.4. Tujuan Penyusunan Status Lingkungan Hidup Daerah Tujuan utama penyusunan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 adalah: Tersajinya gambaran yang se-obyektif mungkin terhadap dampak kegiatan manusia (sosial ekonomi) maupun pengaruh gejala alam terhadap komponen kependudukan dan lingkungan hidup pada Tahun 2015. Tersusun dan tersajinya informasi secara lengkap dalam bentuk ringkasan bagi masyarakat secara umum dan bagi para pengambil keputusan secara khusus, agar dapat memahami dan menilai serta mengajukan usulan baik peningkatan dampak positif maupun pencegahan atau penanggulangannya terhadap dampak lingkungan negatif yang disebabkan oleh kegiatan manusia. Sebagai alat bantu untuk mengevaluasi pengelolaan kependudukan dan lingkungan hidup di Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

1.5. Metodologi Penyusunan 1.5.1. Sumber Data Data dan informasi yang digunakan untuk menyusun buku Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta adalah data dan informasi yang dikumpulkan oleh instansi yang ada di lingkungan Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan data yang bersumber dari laporan penelitian Tahun 2015. 1.5.2. Pendekatan Penyusunan Untuk mencapai maksud dan tujuan penyusunan Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta sebagaimana dikemukakan di atas, diupayakan dalam melakukan koordinasi penyusunan dengan memperhatikan beberapa aspek, terutama : Aspek fungsional, yakni penelusuran adanya kaitan kegiatan dan keterpaduan fungsi antara satu instansi dengan instansi lainnya yang menangani urusan yang telah menjadi kewenangan Pemda DKI Jakarta. Selain itu diidentifikasi juga tugas pemerintahan dan tugas pembangunan yang masih menjadi kewenangan pemerintah pusat. Aspek formal, yakni upaya penerapan petunjuk tingkat nasional, yang disesuaikan dengan kondisi dan permasalahan di Provinsi DKI Jakarta. Aspek struktural, yakni penelusuran kaitan dan koordinasi kerja setiap tingkatan instansi. Aspek material, yakni penelusuran adanya kaitan dan koordinasi antar instansi dalam penyajian dan pemanfaatan data. Aspek operasional, yakni penelusuran adanya kaitan dan keterpaduan dalam penentuan langkah-langkah penyusunan, baik dari segi waktu dan lingkup data. Untuk mencapai tujuan dan sasaran buku Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta ini, pendekatan yang ditempuh dalam rangka pengumpulan data dijelaskan sebagai berikut : Penelusuran kembali berbagai dokumen yang memuat rumusan kebijaksanaan baik produk Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta, baik tentang pembangunan sektoral di daerah maupun tentang pengelolaan lingkungan hidup. Pengumpulan data Tekanan terhadap lingkungan Tahun 2015 dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta, dan BPLHD Provinsi DKI Jakarta.

Data kegiatan Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya diperoleh dari Bappeda Provinsi DKI Jakarta, BPS Provinsi DKI Jakarta, Dinas Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan, Dinas Kesehatan, Dinas Pertamanan dan Pemakaman, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Dinas Tata Air, Dinas Bina Marga, Dinas Perhubungan, Dinas Kebersihan, BPLHD Provinsi DKI Jakarta dan instansi terkait lainnya. Data tentang Upaya Pengelolaan Lingkungan diperoleh dari Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD), Dinas Kebersihan, Dinas PU Tata Air, Dinas Pertamanan dan Pemakaman, Dinas Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi DKI Jakarta. 1.6. Prosedur Penyusunan Status Lingkungan Hidup Daerah 1.6.1. Proses Kegiatan a. Tahap Pemantauan Pemantauan dilakukan terhadap semua aspek kependudukan dan lingkungan hidup, melalui pengumpulan data yang dilakukan oleh Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD), Badan Pusat Statistik, serta Dinas Teknis lainnya secara berkala yang selanjutnya disusun menjadi Buku Data oleh Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta DKI Jakarta. b. Tahap Evaluasi Evaluasi diarahkan pada tiga aspek utama, yaitu : Kegiatan Sosial Ekonomi yang potensial menimbulkan dampak pada komponen Kependudukan dan Lingkungan Hidup. Upaya pengendalian dampak baik yang telah dilaksanakan oleh masing-masing instansi sesuai dengan tugas pokoknya maupun melalui koordinasi instansi terkait. Gambaran tentang kualitas lingkungan hidup di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015. c. Tahapan Penyusunan Laporan dan Buku Data Penyusunan Laporan dan Buku Data dilaksanakan secara simultan. Data Lingkungan yang terkumpul baik berasal dari sektor maupun hasil monitoring dan evaluasi (monev) BPLHD Provinsi DKI Jakarta disusun dan dianalisis secara komprehensif. Permasalahan maupun isu mengenai lingkungan hidup dianalisis dan dijabarkan dengan mengaplikasikan pendekatan model Pressure-State-Response (P-S-R). Dengan demikian ada tiga indikator utama dalam kerangka PSR yang akan dianalisis yaitu :

1. Indikator tekanan terhadap lingkungan (pressure). Indikator ini menggambarkan tekanan dari kegiatan manusia terhadap lingkungan dari sumberdaya alam. 2. Indikator kondisi lingkungan (state). Indikator ini menggambarkan kualitas dan kuantitas sumberdaya alam dan lingkungan yang menggambarkan Situasi, kondisi, dan pengembangannya di masa depan. 3. Indikator respon (response). Indikator ini menunjukkan tingkat kepedulian stakeholder terhadap perubahan lingkungan yang terjadi, baik dari kalangan pemerintah, industri, LSM, lembaga penelitian, maupun masyarakat umum. sehingga dihasilkan suatu output yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan maupun rekomendasi dalam proses pengambilan kebijakan oleh para pemangku kepentingan (Stakeholder) dalam pengelolaan lingkungan hidup di wilayah Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta pada tahun mendatang. 1.6.2. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksanaan kegiatan penyusunan Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 paralel dengan kegiatan rutin BPLHD, Badan Pusat Statistik dan didukung berbagai sektor terkait termasuk pengumpulan data monev yang dilakukan sepanjang tahunnya, diantaranya berpedoman kepada : 1. Keputusan Gubernur KDKI Jakarta Nomor 1080 Tahun 2016 tentang Tim Penyusun Status Lingkungan Hidup Daerah DKI Jakarta merupakan landasan legal yang menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan penyusunan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015. 1.7. Sistematika Penyajian (1) Buku I (Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah) Berisi analisis keterkaitan antara perubahan kualitas lingkungan hidup (status), kegiatan yang menyebabkan terjadinya perubahan kualitas lingkungan hidup (tekanan), dan upaya untuk mengatasinya (respon). Pada buku Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta disistematisir menjadi empat bab, antara lain : Bab 1 menyampaikan data profil daerah, pemanfaatan dari Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah, menjelaskan mengenai Isu-isu Prioritas yang disertai dengan alasan dan analisisnya dalam bentuk status, tekanan dan respon Tahun 2015.

Bab 2 Bab 3 Bab 4 menjelaskan mengenai Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya meliputi Lahan dan Hutan, Keanekaragaman Hayati meliputi, keanekaraaman ekosistem, Air, Udara, Laut Pesisir dan Pantai, Iklim, Bencana Alam Tahun 2015. menjelaskan mengenai Tekanan Terhadap Lingkungan meliputi Kependudukan, Permukiman, Kesehatan, Pertanian, Industri, Pertambangan, Energi, Transportasi, Pariwisata, dan Limbah B3 Tahun 2015. menjelaskan tentang Upaya Pengelolaan Lingkungan meliputi Rehabilitasi Lingkungan, Amdal, Penegakan Hukum, Peran Serta Masyarakat, dan Kelembagaan Tahun 2015. (2) Buku II (Buku Data) Berisi data kualitas lingkungan hidup menurut media lingkungan hidup (air, udara, lahan serta pesisir dan pantai), data kegiatan/hasil kegiatan yang menyebabkan terjadinya perubahan kualitas lingkungan hidup, data upaya atau kegiatan untuk mengatasi permasalahan lingkungan hidup, dan data penunjang lainnya yang diperlukan untuk melengkapi analisis.