GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA, BASUKI T. PURNAMA

dokumen-dokumen yang mirip
REKAPITULASI KEJADIAN BANJIR BULAN JANUARI cm cm cm

DATA KEJADIAN BANJIR BULAN FEBRUARI 2015 JUMLAH TERDAMPAK KETINGGIAN AIR

BUKU XI KODE DAN DATA WILAYAH ADMINISTRASI PEMERINTAHAN PROVINSI DKI JAKARTA

DATA JUMLAH KEPALA KELUARGA PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2014

HASIL PEROLEHAN SUARA PEMILIHAN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DI TINGKAT KELURAHAN SE PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2012

N A M A / J U M L A H

DATA SURAT KETERANGAN DOMISILI SEMENTARA TAHUN 2014

NAMA WAJIB KTP WAJIB KTP TAHUN NAMA PROVINSI NAMA KECAMATAN NAMA KELURAHAN KABUPATEN/KOTA LAKI-LAKI PEREMPUAN

DATA KEPADATAN PENDUDUK PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2014

DATA PENDUDUK PROVINSI DKI JAKARTA BERDASARKAN WAJIB KTP TAHUN 2014

REKAPITULASI KINERJA HARIAN 21-Sep-16 NO Lokasi Nilai Freq. Kepuasan (%) Koefisien Nilai Akhir 1 Kelurahan Palmerah ,0 1.

REKAPITULASI KINERJA HARIAN 22-Sep-16 NO Lokasi Nilai Freq. Kepuasan (%) Koefisien Nilai Akhir 1 Kelurahan Palmerah ,0 1.

N A M A / J U M L A H

HASIL PEROLEHAN SUARA PEMILIHAN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DI TINGKAT KELURAHAN SE PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2012 PUTARAN KEDUA

Poverty Map of Jakarta Poverty Headcount Poverty Headcount Level, Code

25 The SMERU Research Institute, January 2003

Poverty Map of Jakarta Monthly Per Capita Expenditure (Rupiah) Number Number

19 The SMERU Research Institute, January 2003

DATA JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN AGAMA TAHUN 2014

DATA KELURAHAN DAN KOPERASI PENERIMA DANA BERGULIR PEMK TAHUN 2014

HASIL PEROLEHAN SUARA PEMILIHAN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DI TINGKAT KELURAHAN SE PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2012 PUTARAN KEDUA

KODE DAN DATA WILAYAH ADMINISTRASI PEMERINTAHAN PROVINSI DKI JAKARTA

PERBANDINGAN JUMLAH DPT, JUMLAH TPS PILPRES II TAHUN 2004 DAN PILKADA 2007 PROVINSI DKI JAKARTA

PEROLEHAN SUARA CALON PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN PUTARAN I TINGKAT KELURAHAN DI DKI JAKARTA

PEROLEHAN SUARA PARTAI POLITIK (DPR) TINGKAT KELURAHAN DI DKI JAKARTA

PEROLEHAN SUARA PARTAI POLITIK (DPRD) TINGKAT KELURAHAN DI DKI JAKARTA

PEROLEHAN SUARA CALON PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN PUTARAN II TINGKAT KELURAHAN DI DKI JAKARTA

JADWAL BIMTEK PENERAPAN TKD DINAMIS

HASIL PEROLEHAN SUARA PEMILIHAN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DI TINGKAT KELURAHAN SE PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2012 PUTARAN I

Rencana Operasi Siaga Darurat Banjir Per Kelurahan Terdampak di Provinsi DKI Jakarta, Tahun 2016

KEPUTUSAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 3069/ 2003 TENTANG

Lampiran 1. Rekapitulasi Hasil Rembuk RW Berdasarkan Kota/Kab. Total Usulan RW 1 JAKARTA PUSAT 366 7,914 5,036,617,729,176 1,622


PERATURAN PEMERINTAH NO.60 TAHUN 1990, TENTANG

No Kota_administrasi Kecamatan Kelurahan RW 1 Jakarta Pusat Sawah Besar Pasar Baru 0 2 Jakarta Pusat Tanah Abang Gelora 0 3 Jakarta Pusat Gambir

MIGRASI PENDUDUK DI PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Kota Jakarta merupakan dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 7 meter di

Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

DATA PASAR PD. PASAR JAYA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

Golden Bird transfer to city from Jakarta airport

JADWAL PENGAMBILAN USER ID DAN PASSWORD ADMIN SKPD/UKPD SIMDKLAT DAN KONSULTASI TAHUN 2017

Lampiran II Plafon Anggaran Sementara Berdasarkan Urusan Pemerintahan Tahun Anggaran 2018

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

JUMLAH PUSKESMAS MENURUT KABUPATEN/KOTA (KEADAAN 31 DESEMBER 2013)

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Lt 4 Jl Jenderal Gatot Subroto Kav Jakarta Selatan Telp: Fax: BELUM MENGAJUKAN

KATA PENGANTAR. Berdasarkan Pasal 1 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

PENGARUH KENAIKAN MUKA LAUT DAN GELOMBANG PASANG PADA BANJIR JAKARTA

KETERANGAN MENTERI NEGARA PPN/KEPALA BAPPENAS TENTANG LAPORAN AWAL PENANGANAN BENCANA BANJIR DI WILAYAH JAKARTA DAN SEKITARNYA

NAMA KECAMATAN ALAMAT LAT LONG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

Tabel : SP (T). JUMLAH RUMAH TANGGA MENURUT KECAMATAN DAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR KOTORAN MANUSIA Kotamadya : JAKARTA SELATAN Tahun : 2009

RENCANA TATA RUANG DKI JAKARTA

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Lt 4 Jl Jenderal Gatot Subroto Kav Jakarta Selatan Telp: Fax: SUDAH MENGAJUKAN

IV. KONDISI UMUM PENELITIAN

LAMPIRAN. Lampiran 1 Peta penutupan lahan yang tetap dan mengalami perubahan di DAS Ciliwung Hilir periode

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA BADAN AMIL ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH

Tabel : UP-9. PRODUK HUKUM BIDANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP Provinsi : DKI JAKARTA Tahun : 2015


BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG Jl. Raya Kodam Bintaro No. 82 Tangerang Selatan Telp : (021)

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi DKI Jakarta terletak pada posisi Lintang Selatan dan Bujur

PENGUMUMAN PENGADAAN LANGSUNG DAN PENUNJUKAN LANGSUNG Nomor : 152/PPBJ/SDPGP-JU/P/PL/XI/2014

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG Jl. Raya Kodam Bintaro No. 82 Tangerang Selatan Telp : (021)

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA BADAN AMIL ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH

NO KD NAMA KECAMATAN ALAMAT LAT LONG 1 P PUSKESMAS KEC. JAGAKARSA JAGAKARSA Jl. Moh. Kahfi Rt. 008/06-6, , P

LOKASI MIX TRAFFIC PADA KORIDOR BUSWAY

Page 1. Mesin Yang Tidak Aktif Per Tanggal : 01 Juni 2015 Pkl : 17:00:00

di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA,

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

ALAMAT PUSKESMAS KECAMATAN & KELURAHAN PROVINSI DKI JAKARTA

PETA KAWASAN GENANGAN AIR / BANJIR TINGKAT KOTA ADMINISTRASI JAKARTA UTARA FEBUARI TAHUN 2007

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

ZONA PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) TAHUN PELAJARAN 2014/2015

: SP-2C (T). JUMLAH STASIUN POMPA BENSIN UMUM (SPBU) DAN RATA-RATA PENJUALAN : SP-2C (T)

DAFTAR LOKASI TPS/DIPO WILAYAH SUKU DINAS KEBERSIHAN KOTA ADMINISTRASI JAKARTA UTARA

DAFTAR LOKASI TPS/DIPO WILAYAH SUKU DINAS KEBERSIHAN KOTA ADMINISTRASI JAKARTA BARAT

DAFTAR SEKOLAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN INKLUSI PROVINSI DKI JAKARTA

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 118 TAHUN 2015 TENTANG

Kecamatan Cengkareng JUMLAH PESERTA PER KELURAHAN JUMLAH PESERTA PER ANGKATAN NO. HARI / TANGGAL WAKTU KELURAHAN NARASUMBER JUMLAH TPS

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

Lampiran 1. Tabel Peubah Yang Digunakan pada Analisis Hayashi I

JENIS POHON Ø BTG (CM) L O K A S I / W A K T U K E J A D I A N

12/12/2013 L/O/G/O.

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENGUMPULAN DATA Dinas Pendapatan Daerah merupakan salah satu unsur pelaksana

KONDISI UMUM WILAYAH. Administrasi dan Teknis

NO NAMA KEGIATAN LOKASI KEGIATAN PELAKSANA KEGIATAN

Jl. Parang Tritis VI No. 2, Pademangan. Jl. Kampung Muka No.420, Pademangan

DATA FASILITAS DINAS OLAHRAGA DAN PEMUDA PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

REKAPITULASI FASKES PRIMER (PUSKESMAS) BPJS KESEHATAN DIVISI REGIONAL IV

PEM.E.RINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS ffiukota JAKARTA INSTRUKSI GUBERNUR PROVINSI DKI JAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

Peran Tanah Terhadap Evaluasi Banjir ( Studi Kasus Banjir di DKI Jakarta ) Oleh : Bhian Rangga FKIP Geografi UNS

DAFTAR KANTOR PELAYANAN PAJAK PENANAMAN MODAL ASING BERDASARKAN KLASIFIKASI LAPANGAN USAHA (KLU) WAJIB PAJAK URAIAN KLASIFIKASI LAPANGAN USAHA

SDN PASEBAN 09,10,11

PASSING GRADE SMP NEGERI DKI JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2006/2007

IV. KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

Transkripsi:

KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dokumen Rencana Kontinjensi Bencana Banjir Tingkat Provinsi DKI Jakarta tahun 2016 telah selesai disusun bersama-sama Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD), Kodam jaya, Polda Metro Jaya, Lembaga Usaha, Forum PRB- API Provinsi DKI Jakarta, serta Lembaga Kemanusiaan Internasional dan Nasional. Dokumen ini merupakan panduan para pemangku kepentingan Provinsi DKI Jakarta dalam menetapkan Rencana Operasi pada fase siaga darurat tanggap darurat dan transisi darurat banjir Tahun 2016 sehingga dapat mengurangi korban dan kerugian yang tidak kita harapkan bersama. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta aktif dalam menyusun Dokumen Rencana Kontinjensi Banjir 2016. Sebagaimana kita ketahui bahwa Provinsi DKI Jakarta memiliki kerentanan terhadap bencana banjir yang mengancam setiap tahunnya. Kami menyadari dalam penyusunan Rencana Kontinjensi ini masih terdapat kekurangan, dikarenakan keterbatasan standar data dan waktu maka diperlukan saran dan kritikan dari pembaca. Semoga dokumen ini bermanfaat bagi semua pihak dan terima kasih. GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA, BASUKI T. PURNAMA Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016 1

DAFTAR ISI BAB I. PENDAHULUAN... 3 A. Latar Belakang... 3 B. Dasar Hukum... 3 C. Gambaran Umum Wilayah... 4 D. Potensi Kejadian Banjir... 7 BAB II. PENETAPAN DAN PENGEMBANGAN SKENARIO... 12 A. Penetapan Skenario... 12 B. Pengembangan Skenario... 13 BAB III. TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI... 28 A. Tujuan... 28 B. Kebijakan... 28 C. Strategi... 29 BAB IV. PERENCANAAN KLASTER... 31 1. Klaster Pencarian dan Penyelamatan... 31 2. Klaster Pengungsian dan Perlindungan... 34 3. Klaster Kesehatan... 37 4. Klaster Logistik... 40 5. Klaster Sarana dan Prasarana... 42 6. Klaster Pendidikan... 45 7. Klaster Peran Serta Masyarakat... 47 BAB V. RENCANA TINDAK LANJUT... 48 BAB VI.PENUTUP... 49 Daftar Singkatan... 50 Lampiran - Lampiran... 52 Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016 2

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Provinsi DKI Jakarta merupakan Ibu Kota Republik Indonesia yang memiliki permasalahan kebencanaan yang kompleks. Berdasarkan analisis risiko bencana yang dilakukan oleh BPBD Provinsi DKI Jakarta salah satu ancaman bencana yang dihadapi oleh warga Jakarta adalah Banjir1. Dengan luas wilayah sebesar 661,52 km2, 40% atau 24.000 Ha merupakan dataran rendah dengan ketinggian rata-rata di bawah permukaan air laut. Provinsi DKI Jakarta juga merupakan pertemuan sungai dari bagian Selatan dengan kemiringan dan curah hujan tinggi. Terdapat 13 sungai yang melewati dan bermuara ke Teluk Jakarta. Secara alamiah, kondisi ini memposisikan wilayah Provinsi DKI Jakarta memiliki kerawanan yang tinggi terhadap banjir. Berdasarkan kondisi tersebut maka Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan upaya dengan menyusun perencanaan dan kebijakan dalam melaksanakan mitigasi dan kesiapsiagaan bencana, salah satunya adalah Perencanaan Kontinjensi Banjir Provinsi DKI Jakarta. Perencanaan Kontinjensi sesuai dengan ketentuan Pasal 17 ayat (3) PP. 21/2008 dilakukan pada kondisi kesiapsiagaan. Rencana ini diharapkan dapat menjadi Pedoman pada saat menghadapi darurat bencana bagi semua pelaku penanggulangan bencana banjir di Provinsi DKI Jakarta sehingga semua sumber daya yang ada dapat termobilisasi dan terkordinasi dengan baik untuk memberikan perlindungan bagi masyarakat yang terkena dampak bencana. Dalam hal bencana terjadi, maka Rencana Kontinjensi berubah menjadi Rencana Operasi Tanggap Darurat atau Rencana Operasi. B. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana; 2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia; 3. Peraturan Pemerintah No 21 Th. 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana; 4. Peraturan Pemerintah No. 22 Th. 2008 tentang Pendanaan & Pengelolaan Bantuan Bencana; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2011 tentang Sungai; 1 Rencana Penanggulangan Bencana 2013-2017. Jakarta: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta; Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016 3

6. Peraturan Presiden No. 8 Tahun 2008 tentang Badan Nasional Penanggulangan Bencana; 7. Peraturan Kepala BNPB No 3 Tahun 2010 tentang Rencana Nasional Penanggulangan Bencana; 8. Peraturan Kepala BNPB No. 3 Tahun 2012 tentang Penilaian Kapasitas Daerah Dalam Penanggulangan Bencana; 9. Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 12 Tahun 2014 Tentang Organisasi Perangkat Daerah; 10. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 39 Tahun 2014 tentang Pembagian Tugas Satuan Kerja Perangkat Daerah Dalam Penanggulangan Bencana; 11. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 90 Tahun 2014 tentang Pedoman Penetapan Tanggap Darurat; 12. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 250 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi DKI Jakarta; 13. Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) Provinsi DKI Jakarta 2013-2017. 14. Instruksi Gubernur (Ingub) Nomor 263 Tahun 2015 Tentang Kesiapsiagaan dan Pengendalian Genangan/Banjir di Wilayah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; C. Gambaran Umum Wilayah Provinsi DKI Jakarta berada pada posisi geografis antara 106.22 42 dan 106.58 18 Bujur Timur, serta antara 5.19 12 dan 6.23 54 Lintang Selatan dengan keseluruhan luas wilayah 7.659,02 km 2, meliputi 662,33 km 2 daratan, termasuk 110 pulau di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu dan 6.977,5 km 2 lautan. Tabel 1.1. Luas Wilayah dan Administrasi Kewilayahan Provinsi DKI Jakarta NO 1 2 3 4 5 6 KOTA/KAB Administrasi Jakarta Pusat Jakarta Utara Jakarta Timur Jakarta Selatan Jakarta Barat Kepulauan Seribu Jumlah Luas Wilayah (km 2 ) Jumlah Kecamatan Kelurahan RW RT KK 48,13 8 44 394 4.644 351.069 146,66 6 31 431 5.072 539.339 188,03 10 65 700 7.886 894.475 141,27 10 65 576 6.128 657.302 129,54 8 56 580 6.409 695.945 8,70 2 6 24 101 6.886 662,33 44 267 2.705 30.195 3.145.016 Sumber : Diolah dari Jakarta Dalam Angka 2014 Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016 4

Provinsi DKI Jakarta memiliki batas-batas yaitu sebelah utara dengan Laut Jawa, sebelah timur dengan Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi Provinsi Jawa Barat, sebelah selatan dengan Kota Depok Provinsi Jawa Barat; dan sebelah barat dengan Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Provinsi Banten. Gambar 1.1. Peta Administrasi Provinsi DKI Jakarta (Sumber : Jakarta Dalam Angka 2014) C.1. Kependudukan Setiap tahun jumlah penduduk DKI Jakarta menunjukkan kecenderungan yang terus meningkat 2. Pada tahun 1990 penduduk DKI Jakarta mencapai 8,2 juta jiwa, sepuluh tahun kemudian bertambah menjadi 8,4 juta jiwa, dan tahun 2010 mencapai 9,6 juta jiwa. Peningkatan jumlah penduduk ini relatif kecil dibandingkan dengan tiga dasawarsa sebelumnya. Dalam kontek penanggulangan bencana, pertumbuhan penduduk tersebut dapat berpotensi meningkatkan risiko bencana jika faktor-faktor mendasar terhadap kerentanan tidak diperhatikan pada saat tidak terjadi bencana. 2 RPB Jakarta 2013 Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016 5

Tabel 1.2, Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Kelompok Umur Laki-laki (jiwa) Jenis Kelamin Perempuan (jiwa) Jumlah (jiwa) 0 4 473.605 455.300 928.905 5 9 417.006 389.497 806.503 10 14 360.805 349.601 710.406 15 19 358.904 386.300 745.204 20 24 460.307 491.601 951.908 25 29 545.103 531.800 1.076.903 30 34 531.406 504.501 1.035.907 35 39 460.940 432.201 893.105 40 44 384.501 363.400 747.901 45 49 314.506 305.799 620.305 50 54 247.599 249.099 496.698 55 59 185.801 185.601 371.402 60 + 283.007 301.794 584.801 Jumlah 5.023.454 4.946.494 9.969.948 Sumber : Jakarta Dalam Angka 2014, Proyeksi Penduduk dari Hasil Sensus Penduduk 2010. C.2. Hidrologi Secara hidrologis khususnya mengenai air permukaan, terdapat 13 sungai yang mengalir membelah Jakarta (sebaran 13 sungai yang melintasi wilayah Provinsi DKI Jakarta terlampir). Kondisi sungai ini cukup memprihatinkan dengan tingkat sedimentasi dan pengangkutan sampah tinggi. Akibatnya, jika hujan tinggi terjadi di hulu, permukaan air sungai dengan cepat meluap, yang pada gilirannya akan mengancam daerah rendah di Jakarta terutama daerah Jakarta Utara. Perawatan sungai terutama pengerukan mulut sungai dan pengurangan pembuangan sampah ke sungai akan membantu menjaga kapasitas debit sungai. Selain itu, Jakarta juga memiliki 2 kanal besar, yaitu Kanal Banjir Barat dan Kanal Banjir Timur. Sungai-sungai dan kanal tersebut antara lain dimanfaatkan untuk air baku air minum. Sampai saat ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah melakukan upaya mitigasi untuk menanggulangi banjir, diantaranya dengan melakukan pengerukan, membangun folder, membangun waduk, serta pengadaan dan pemasangan pompa air. Adapun Progress Pelaksanaan Pengerukan aliran sungai terlampir. Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016 6

D. Potensi Kejadian Banjir di Jakarta Potensi banjir di Jakarta dipengaruhi tiga aspek utama yaitu : 1. Banjir yang disebabkan oleh curah hujan lokal yang tinggi sehingga saluran drainase dan sungai meluap 2. Banjir kiriman yang disebabkan curah hujan tinggi di daerah hulu, yaitu Depok, Bogor, Puncak dan Cianjur sehingga sungai meluap. 3. Banjir yang disebabkan ROB (meningkatnya tinggi muka air laut) sehingga air tidak bisa terbuang kelaut terutama untuk kawasan di pantai utara DKI Jakarta diantaranya Kamal Muara, Pluit, Penjaringan, Kalibaru, Cilincing dan Marunda. Dari catatan sejarah kejadian banjir, banjir besar pernah terjadi pada tahun 1621, 1654, 1918, 1976, 1996, 2002, 2007 3 dan terakhir tahun 2013. Peristiwa banjir di Jakarta, pada tahun 1980 daerah genangan Jakarta adalah seluas 7,7 km 2. Pada tahun 1996 seluas 22,59 km 2, tahun 2002 seluas 167,88 km 2, dan pada tahun 2002 daerah genangan diperkirakan mencapai sekitar 13% dari wilayah DKI Jakarta dan berdampak pada sebanyak 381.266 jiwa dan menelan korban jiwa sebanyak 21 orang 4. Sedangkan banjir tahun 2007 sekitar 45% dari wilayah DKI Jakarta 5 dan menelan korban meninggal sebanyak 80 jiwa 6 Banjir 2007 juga menimbulkan kerusakan dan kerugian terhadap aset terkena banjir yang melanda DKI Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (JABODETABEK) tahun 2007, baik milik pemerintah, aset dunia usaha dan aset masyarakat diperkirakan senilai Rp. 5,16 trilyun 7 Sementara data dari BPBD Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2013 menyebutkan bahwa banjir menggenangi 508 RW di 124 kelurahan di DKI Jakarta. Dari jumlah tersebut, terdapat 57 kelurahan yang merupakan daerah absolut kawasan banjir dikarenakan pada kurun waktu tiga tahun terakhir selalu terdampak banjir (lihat Grafik 1.1. Statistik Banjir Jakarta). 3 Rencana Penanggulangan Bencana 2013-2017. Jakarta: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta 4 Nasution, Zulkifli Anas. 25 Maret 2012. 5 RPJMD DKI Jakarta 2013-2017 6 Laporan Kajian Banjir 2013 (BPBD DKI Jakarta, 2013) 7 BAPPENAS, Perkiraan kerusakan dan kerugian paska bencana banjir awal februari 2007 di wilayah JABODETABEK, 2007, hal. vii Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016 7

Grafik 1.1. Statistik Dampak Banjir Tahun 2007, 2013, 2014, dan 2015 Pengertian kelurahan absolut tersebut berdasarkan fakta dilapangan yang dicatat oleh BPBD Provinsi DKI Jakarta, bahwa dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, kelurahankelurahan tersebut selalu tergenang dan terdampak banjir. Identifikasi di atas berdasarkan indikator terdapat pengungsi, genangan yang cukup tinggi, dan perkiraan belum selesainya pembangunan infrastruktur terkait sampai Bulan Februari 2016. Tabel 1.6. Daftar 57 Kelurahan Terdampak Banjir Pada Tiga Tahun Terakhir. NO KOTA ADM KECAMATAN KELURAHAN 1 Jakarta Pusat 2 Jakarta Utara Tanah Abang Cilincing Petamburan Semper Barat, Semper Timur, Sukapura, Marunda, Rorotan 3 Kelapa Gading Pegangsaan Dua, Kelapa Gading Timur 4 Pademangan Ancol, Pademangan Barat 5 Penjaringan Kamal Muara, Kapuk Muara, Pejagalan, Pluit 6 Tanjung Priok Kebon Bawang, Tanjung Priok, Warakas, Sunter Agung Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016 8

NO KOTA ADM KECAMATAN KELURAHAN 7 Jakarta Barat Cengkareng Kapuk, Kedaung Kali Angke, Cengkareng Barat, Duri Kosambi, Rawa Buaya, 8 Grogol Petamburan Grogol, Jelambar, Jelambar Baru, Tanjung Duren Utara, Wijaya Kusuma 9 Kalideres Tegal Alur 10 Kembangan Kembangan Utara 11 Kebon Jeruk Kedoya Selatan, Kedoya Utara 12 Tambora Pekojan 13 Jakarta Selatan Kebayoran Baru Petogogan 14 Kebayoran Lama Pondok Pinang, Cipulir, Kebayoran Lama Utara 15 Pancoran Kalibata, Rawajati 16 Pesanggrahan Petukangan Selatan, Ulujami 17 Tebet Bukit Duri, Manggarai 18 Jakarta Timur Cakung Cakung Timur, Rawa Terate 19 Duren Sawit Pondok Bambu 20 Jatinegara Bidara Cina, Kampung Melayu 21 Kramat Jati Cawang, Cililitan, Dukuh 22 Makasar Cipinang Melayu, Makasar, Halim Perdana Kusuma, Kebon Pala, Pinang Ranti Sumber: Hasil Rekapitulasi Data Laporan PUSDALOPS BPBD, Tahun 2015 Berdasarkan data sebagaimana dimaksud ditetapkan 57 Kelurahan yang menjadi prioritas penanganan pada kondisi tanggap darurat karena berdasarkan data Pusdalops BPBD merupakan Kelurahan absolut pada tiga tahun terakhir, namun sesuai dengan kondisi dilapangan penyelenggaraan penanggulangan bencana dapat dilakukan pada 125 Kelurahan yang merupakan Kelurahan terdampak banjir pada tahun 2014. Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016 9

Tabel 1.7. Daftar 125 Kelurahan Terdampak Banjir berdasarkan data Tahun 2014. NO KOTA ADM KECAMATAN KELURAHAN 1 Jakarta Pusat Tanah Abang Petamburan, Karet Tengsin Serdang, Sumur Batu, Utan Panjang, Harapan Mulya, Kemayoran 2 Kebon Kosong, Cempaka Baru, Gunung Sahari Selatan 3 Johar Baru Galur 4 Jakarta Utara Penjaringan Kapuk Muara, Pejagalan, Penjaringan, Kamal Muara, Pluit 5 Pademangan Pademangan Barat, Ancol 6 Kelapa Gading Pegangsaan dua, Kelapa Gading Timur, Kelapa Gading Barat 7 Tanjung Priok Tanjung Priok, Kebon Bawang, Warakas, Sunter Jaya, Sunter Agung, Papanggo Rawa Badak Selatan, Rawa Badak Utara, Tugu Selatan, Koja 8 Tugu Utara Sukapura, Semper Barat, Semper Timur, Marunda, 9 Cilincing Rorotan 10 Jakarta Barat Rawa Buaya, Kapuk, Cengkareng Timur, Kedaung Kali Cengkareng Angke, Duri Kosambi, Cengkareng Barat 11 Kembangan Kembangan Utara, Kembangan Selatan 12 Kebon Jeruk Kedoya Utara, Kedoya Selatan, Duri Kepa, Sukabumi Utara 13 Grogol Petamburan Wijaya Kusuma, Jelambar, Grogol, Tomang, Tanjung Duren Utara, Tanjung Duren Selatan, Jelambar Baru 14 Kalideres Tegal Alur, Kamal 15 Tambora Pekojan, Jembatan Lima 16 Palmerah Kota Bambu Selatan 17 Tamansari Pinangsia 18 Jakarta Selatan Pasar Minggu Kebagusan, Pejaten Timur, Jati Padang 19 Cilandak Cilandak Barat, Pondok Labu 20 Pesanggrahan Ulujami, Bintaro, Petukangan Selatan Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016 10

NO KOTA ADM KECAMATAN KELURAHAN 21 Tebet Bukit Duri, Kebon Baru, Manggarai 22 Mampang Prapatan Bangka, Pela Mampang, Mampang Prapatan 23 Kebayoran Lama Pondok Pinang, Cipulir, Kebayoran Lama Utara 24 Kebayoran Baru Petogogan, Cipete Utara 25 Rawajati, Pengadegan, Kalibata, Cikoko, Pancoran, Duren Pancoran Tiga 26 Tanjung Barat, Jagakarsa, Srengseng Sawah, Lenteng Jagakarsa Agung 27 Setia Budi Karet Semanggi 28 Jakarta Timur Bidara Cina, Kampung Melayu, Cipinang Muara, Cipinang Jatinegara Besar Selatan 29 Kramat Jati Cawang, Kramat Jati, Cililitan, Dukuh, Balekambang 30 Lubang Buaya, Setu, Cilangkap, Bambu Apus, Pondok Cipayung Ranggon 31 Ciracas Kp. Rambutan, Cibubur 32 Pasar Rebo Pekayon, Gedong, Kalisari, Kampung Baru 33 Cipinang Melayu, Makasar, Kebon Pala, Halim Perdana Makasar Kusuma, Pinang Ranti 34 Matraman Kebon Manggis 35 Rawa Terate, Pengilingan, Cakung Barat, Pulo Gebang, Cakung Cakung Timur, Jatinegara 36 Duren Sawit Pondok Kelapa, Pondok Bambu 37 Pulogadung Pulogadung. Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016 11

BAB II PENETAPAN DAN PENGEMBANGAN SKENARIO A. PENETAPAN SKENARIO Salah satu hal terpenting dalam penyusunan rencana kontinjensi banjir tahun 2016 Provinsi DKI Jakarta, adalah perkiraan ancaman banjir masuk ke wilayah Provinsi DKI Jakarta. Disepakati perkiraan itu dianalisa berdasarkan : 1. Perkiraan curah hujan lokal wilayah DKI Jakarta 2. Perkiraan curah hujan wilayah Depok, Bogor, Puncak dan Cianjur 3. Perkiraan naiknya muka air laut (ROB) Berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) : 1. Perkiraan curah hujan lokal di Provinsi DKI Jakarta mencapai puncaknya pada dasarian ketiga Januari dan dasarian ketiga bulan Februari 2016 dengan perkiraan curah hujan mencapai 300 400 mm/dasarian; 2. Perkiraan Curah hujan bagian hulu di wilayah Depok, Bogor. Puncak dan Cianjur mencapai puncaknya pada dasarian ketiga bulan Februari 2016 dengan perkiraan curah hujan mencapai 300-400 mm/dasarian; 3. Perkiraan naiknya muka air laut yang terjadi pada saat bulan purnama, yaitu sekitar tanggal 21 s.d 22 Februari 2016. Kondisi pada bulan Februari 2016 ini perlu menjadi perhatian, karena kalau hujan terjadi di wilayah Jakarta Selatan maka air akan sulit masuk ke Teluk Jakarta sehingga ada kecenderungan akan terjadi banjir di Jakarta Pusat. Demikian juga jika hujan terjadi di wilayah Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, dan Jakarta Utara maka air akan lebih lama surut. Berdasarkan pada analisa potensi bencana banjir sebagaimana disebutkan diatas dan progress pekerjaan mitigasi struktural dan non struktural, Provinsi DKI Jakarta menetapkan 3 skenario perkiraan darurat banjir yaitu : 1. Skenario Tanggap Darurat diperkirakan pada tanggal 22 s.d 28 Februari 2016; 2. Skenario Siaga Darurat ditetapkan H-10 sejak tanggal awal skenario tanggap darurat yaitu tanggal 12 S.D 21 Februari 2016; 3. Skenario Transisi Darurat ditetapkan H+7 sejak tanggal akhir skenario tanggap darurat diperkirakan tanggal 1 s.d 7 Maret 2016 Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016 12

B. PENGEMBANGAN SKENARIO Perkiraan skenario yang dikembangkan dalam Rencana Kontinjensi ini adalah kejadian banjir Tahun 2016. Pengembangan skenario banjir pada rencana kontinjensi sebagai berikut : B.1. Kondisi Siaga Darurat B.1.1. Perkiraan Skenario Kejadian Skenario kejadian kondisi siaga darurat berawal dari informasi prakiraan BMKG dan pendapat ahli bahwa curah hujan lokal Provinsi DKI Jakarta dan bagian hulu yaitu wilayah Bogor, Depok, Puncak dan Cianjur akan mengalami puncaknya pada Dasarian (sepuluh hari) ke 3 (tiga) bulan Februari 2016 dengan curah hujan mencapai 300-400 mm/dasarian, serta Perkiraan naiknya muka air laut yang terjadi pada saat bulan purnama, sekitar tanggal 21 s.d 22 Februari 2016. Sesuai dengan analisa resiko bencana dimaksud maka ditetapkanlah waktu untuk tanggap darurat bencana banjir pada tanggal 22 s.d 28 Februari 2016, sementara untuk waktu siaga darurat ditetapkan H-10 (sepuluh) hari dari tanggal awal tanggap darurat sejak 12 s.d 21 Februari 2016. Curah hujan yang terjadi pada kondisi siaga darurat adalah 120 400 mm/dasarian, hal ini mengakibatkan ketinggian muka air di pos pantau Katulampa dan Depok (untuk sungai Ciliwung) serta pintu air yang masuk ke Jakarta mencapai (siaga II), pos-pos pantau ketinggian air di pintu air beberapa hulu sungai lainnya (Pintu air Karet mencapai siaga I, pintu air Manggarai siaga I, dan pintu air Sunter Hulu siaga II), serta ketinggian muka air laut di pos Pasar Ikan mencapai 200-250 cm (siaga II). B.1.2. Skenario Dampak Skenario dampak menjelaskan asumsi dampak terhadap aspek-aspek kehidupan akibat suatu bencana. Pengembangan asumsi dampak mempertimbangkan kerentanan dan kapasitas masyarakat yang terkena dampak bencana seperti pemahaman masyarakat akan risiko, kesiapsiagaan, dan ketersediaan sumberdaya dalam penanggulangan bencana. aspek terdampak banjir meliputi : a) Aspek Kependudukan Perkiraan Risiko Penduduk Wilayah Terdampak (Per Wilayah) pada saat Siaga Darurat tahun 2016 berdasarkan data BPBD Provinsi DKI Jakarta, hasil analisa data kejadian Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016 13

dari tahun 2013 sampai dengan 2015, sebagai berikut : 1) Sebaran banjir akan berdampak pada 18 Kecamatan, 34 Kelurahan, dan 133 RW 2) Jumlah penduduk yang terdampak banjir : 1.658.649 Jiwa 3) Jumlah penduduk yang mengungsi : 53.755 Jiwa. 4) Penduduk yang terancam jiwa : 7 jiwa (rata-rata jumlah korban jiwa per 3 tahun terakhir) 5) Jumlah penduduk risiko tinggi : 2.687 Jiwa. (asumsi: 5% dari total pengungsi) 6) Jumlah penduduk yang sakit : 5.375 Jiwa. (asumsi: 10% dari total pengungsi) b) Aspek Kewilayahan Perkiraan Wilayah Terdampak (Per Wilayah) pada saat Siaga Darurat tahun 2016 berdasarkan data BPBD Provinsi DKI Jakarta, hasil analisa data kejadian dari tahun 2013 sampai dengan 2015, sebagai berikut : Kecamatan Kelurahan RW Terdampak Jml RW Kota Administrasi Jakarta Pusat 1 Tanah Abang 1 Petamburan 01-05 5 Kota Administrasi Jakarta Utara 2 Cilincing 2 Semper Barat 01-06, 08-012, 014-016 14 3 Semper Timur 02-04,06-07 5 4 Sukapura 02,08,010 3 3 Kelapa Gading 5 Pegangsaan Dua 03,07,010-011,016 5 4 Penjaringan 6 Kapuk Muara 01-05 5 7 Pluit 05 1 5 Tanjung Priok 8 Sunter Agung 03, 06 2 9 Tanjung Priok 03-04,06,014-015 5 10 Warakas 014 1 6 Pademangan 11 Pademangan Barat 01,05 2 Kota Administrasi Jakarta Barat 7 Cengkareng 12 Cengkareng Barat 09-11, 14 4 13 Duri Kosambi 02, 04-06, 08 5 Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016 14

Kecamatan Kelurahan RW Terdampak Jml RW 14 Kapuk 01-09, 011-013, 015-016 14 15 Kedaung Kaliangke 01-08 8 16 Rawa Buaya 01-02, 04, 11 4 8 Grogol Petamburan 17 Jelambar Baru 01, 02, 10, 11 4 18 Wijaya Kesuma 05 1 9 Kalideres 19 Tegal Alur 03-05,09,012 5 10 Tambora 20 Pekojan 04 1 11 Kebon Jeruk 21 Kedoya Selatan 05 1 22 Kedoya Utara 02, 04, 08 3 Kota Administrasi Jakarta Selatan 12 Pancoran 23 Rawajati 01, 07 2 24 Pengadegan 01-02 2 13 Tebet 25 Bukit Duri 010,011,012 3 26 Manggarai 05 1 14 Pesanggrahan 27 Ulujami 05 1 Kota Administrasi Jakarta Timur 15 Cakung 28 Cakung Timur 02, 05, 06, 10 4 16 Jatinegara 29 Bidara Cina 03,05,07,11,14,15 6 30 Kampung Melayu 01-08 8 17 Kramat Jati 31 Cawang 01-03, 05, 08, 12 6 32 Cililitan 06-07, 15 3 18 Makasar 33 Cipinang Melayu 03,04 2 34 Makasar 05,07 2 Jumlah Kelurahan 34 Jumlah RW 134 Sumber: Hasil Rekapitulasi Data Laporan PUSDALOPS BPBD, Tahun 2015 c) Aspek Obyek Vital Perkiraan Obyek Vital Terdampak pada saat Siaga Darurat tahun 2016 berdasarkan data BPBD Provinsi DKI Jakarta, hasil analisa data kejadian dari tahun 2013, sebagai berikut : Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016 15

1. Jumlah Kantor Pemerintahan terdampak : 30 Unit; 2. Jumlah Puskesmas terdampak : 14 Unit; 3. Jumlah Rumah Sakit terdampak : 4 Unit; 4. Jumlah Sekolah terdampak : 135 Unit; 5. Jumlah Universitas terdampak : 7 Unit; 6. Jumlah Stasiun Kereta Api terdampak : 2 Unit; 7. Jumlah Gardu Listrik Tergenang : 7 Unit. d) Aspek akses Transportasi Berdasarkan data dari Polda Metro Jaya diperkirakan 82 jalur jalan terganggu akibat genangan banjir dengan ketinggian air mencapai 50 s.d 80 cm dengan lama genangan 2 s.d 4 jam, adapun rincian wilayah yang tergenang antara lain : No Wilayah Lokasi Jumlah 1 Jakarta Barat 2 Jakarta Utara 3 Jakarta Timur 4 Jakarta Pusat Jl. Daan Mogot, Puri Kembangan, Depan Walikota Jakarta Barat, Citraland-Cengkareng, Kebun Jeruk- Tangerang, Depan SAMSAT Barat, Rawa Buaya, Latumenten-Empang, Jl. Asirot Sukabumi Selatan RT1/5 Kb. Jeruk, Keluar Tol Puri Kembangan, Jl. S. Parman, Jl. Kyai Tapa, Pos Pengumben Tl. Podomoro, Tl. Plumpang, Jl. Perintis Kemerdekaan, Jl. Kapuk Muara, Cakung Priuk dpn KBN, Kelapa Gading, Teluk Gong, Jl. Yos Sudarso, Justus, Gaya Motor, Sunter Jaya RT 06/09, Pegangsaan, Jl. Hibrida, Cilincing KBN Jl. DI Panjaitan, Jl. Asem Baris, Kp. Melayu, Tol Kolong Cawang Terowongan Mina, Jl. Otista Raya, Underpass Cawang, Cipinang Melayu, Dari RS. Carolus-Matraman, Jl. Swadaya Duren Sawit, Dpn RS Duren Sawit, Bidara Cina, Perintis Kemerdekaan, Jl. Kolonel Sugiono, Jatinegara Barat, Jl. Kebon Pala Halim, Jl. Pinang Ranti TL. Coca Cola (Cepu 13), Gambir, Carolus-Matraman, Kolong Lenmark (Dukuh Bawah), St. Tanah Abang Jatibaru, Gn. Sahari, Pintu Besi Depan H. Golden, Jl. Latuharhary, Jl. Biak, Depan Sarinah Lajur Kiri, Kampung Bencong, Rawa Sari, Jl. Letjen Suprapto, Petojo 13 14 15 17 Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016 16

5 Jakarta Selatan Selatan, Roxy, Kemayoran, Petamburan, Jl. Caringin Tl. Bangka, Jl. Raya Cileduk dpn BNI, Tl. Kostrad Tn. Kusir, dpn Pom Bensin Pertanian, Jl. Bank, Kalibata-Dewi Sartika (Jmbtn Ciliwung), Depan Htl Four Season, Depan Tarakanita, Kemang Bawah, Abdul Majid, Kemang Puri Sakti, jl. Gatot Subroto dpn Pajak, Kemang Selatan, Deplu-Pesanggrahan, Tl. Jeruk Purut, Tl. Blok O, Jl. Raya Pd Indah, Komplek POLRI pd. Karya, Jl. P. Antasari, Pd. Pinang Timur 2, Kemang Utara, Pd. Karya Jl. Bangka 9-11, Kalibata Jambul 23 Jumlah lokasi/kawasan yang tergenang 82 Berdasarkan perkiraan skenario kejadian dan skenario dampak tersebut di atas maka ditetapkan masa Siaga Darurat selama 10 (sepuluh) hari. B.1.3. Perkiraan Kronologis Kejadian Ancaman Banjir Siaga Darurat : 1) Ancaman banjir dari hulu Terdapat 6 sungai yang membawa air kiriman dari hulu yaitu Sungai Ciliwung, Sungai Pesanggrahan, Sungai Cipinang Hulu, Sungai Krukut (pecahan Cisadane), Sungai Sunter Hulu dan Sungai Angke Hulu. Adapun ketinggian muka air di beberapa pos pantau sebagai berikut: a) Ketinggian muka air di pos pemantauan Katulampa Siaga II dengan Tinggi Muka Air (TMA), hujan masih berlangsung selama 3 jam dengan curah hujan 300 mm, maka kawasan yang dilintasi sungai sungai tersebut diperkirakan dalam kurun waktu kurang dari 3 jam akan berdampak genangan dan banjir di wilayah: Jakarta Selatan: Kel. Rawa Jati, Kalibata, Pengadegan, Kebon Baru dan Bukit Duri Jakarta Timur : Kawasan Bidara Cina dan Kampung Melayu b) Ketinggian muka air di pos pantau Katulampa Siaga II dengan Tinggi Muka Air (TMA), hujan masih berlangsung selama 6 jam dengan curah hujan 300 mm, maka kawasan yang dilintasi sungai sungai tersebut diperkirakan dalam kurun waktu +6 jam akan berdampak genangan dan banjir di wilayah Jakarta Pusat meliputi Kawasan Matraman Dalem, Kalipasir Kwitang, Jatipinggir, Jatipulo, dan Tomang Rawa Kepa. Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016 17

2) Ancaman banjir dari hujan lokal a) Ancaman banjir dari Sungai Krukut Hulu Ketinggian muka air di pos pemantauan Pintu air Karet mencapai siaga I, pintu air Manggarai siaga I, dan pintu air Sunter Hulu siaga II. Hujan masih berlangsung selama 4 jam dengan curah hujan 120 400 mm/dasarian, maka kawasan yang dilintasi Sungai-sungai tersebut diperkirakan dalam kurun waktu 4 jam akan berdampak genangan dan banjir di wilayah: Jakarta Selatan: Kawasan Pulo Raya Petogogan, Mampang. Jakarta Pusat: Kawasan Petamburan b) Ancaman banjir dari Sungai Cipinang dan Sungai Pesanggarahan Ketinggian muka air di pos pantau Pintu air Karet mencapai siaga I, pintu air Manggarai siaga I, dan pintu air Sunter Hulu siaga II. Hujan masih berlangsung selama 4,5 jam dengan curah hujan 120 400 mm/dasarian, maka kawasan yang dilintasi Sungai-sungai tersebut diperkirakan dalam kurun waktu 4,5 jam akan berdampak genangan dan banjir di wilayah: Jakarta Timur: Kawasan Kampung Rambutan, Ciracas, Pasar Cibubur, Kramat Jati, Halim Perdana Kusuma, Kebon Nanas, dan Pulomaja. Jakarta Selatan: Kawasan Cireundeu, Pondok Pinang, IKPN Bintaro, Cipulir, dan Ciledug Raya. Jakarta Barat: Kawasan Sukabumi Selatan, Kelapa Dua, Kebon Jeruk, Kedoya Selatan, Rawa Buaya, Kembangan, Green Garden Kedoya, Cengkareng, Kapuk Poglar, dan Kapuk Muara. 3) Ancaman banjir dari naiknya tinggi muka air laut Ketinggian muka air di pos pemantauan Pasar Ikan mencapai 200-250 cm (siaga II), hujan masih berlangsung selama 1 2 jam dengan curah hujan 120-400 mm/dasarian maka dalam kurun waktu 1-2 Jam akan menimbulkan genangan dan banjir pada Kawasan Cilincing, Kali Baru, Koja, Lagoa, Tanjung Priok, Kebon Bawang, Ancol, Penjaringan, Pluit, Kapuk Muara, dan Kamal Muara. Total perkiraan Kelurahan terdampak saat kondisi Siaga Darurat Banjir sebanyak 34 (tiga puluh empat) Kelurahan. Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016 18

B.2. Kondisi Tanggap Darurat B.2.1. Perkiraan Skenario Kejadian Dengan semakin meningkatnya intensitas curah hujan di Wilayah Provinsi DKI Jakarta dan wilayah hulu yaitu Bogor, Depok, Puncak dan Cianjur, menurut informasi BMKG diperkirakan mencapai - 280-400 mm/dasarian. Berdasarkan analisa resiko bencana dimaksud maka ditetapkanlah kondisi tanggap darurat pada Minggu Ketiga s/d Minggu Keempat Februari 2016, tanggal 22 28 Februari 2016 dengan indikator : 1. Ketinggian mukai air di pos pemantauan Katulampa dan Depok (untuk sungai Ciliwung) mencapai siaga I, pos pemantauan ketinggian air di beberapa pintu air hulu sungai lainnya meliputi Pintu air Karet, pintu air Manggarai, dan pintu air Sunter Hulu mencapai Siaga I 2. Ketinggian muka air laut di Pos Pasar Ikan yang mencapai >250 cm (siaga I) 3. Meningkatnya gangguan terhadap Akses jalan tergenang 4. Meningkatnya gangguan terhadap obyek vital B.2.2. Skenario Dampak Skenario dampak menjelaskan asumsi dampak terhadap aspek-aspek kehidupan akibat suatu bencana. Skenario dampak berfokus pada aspek-aspek terdampak yang harus segera dipulihkan dalam fase tanggap darurat. Pengembangan asumsi dampak mempertimbangkan kerentanan dan kapasitas masyarakat yang terkena dampak bencana seperti progress pekerjaan mitigasi struktural, pemahaman masyarakat akan risiko, kesiapsiagaan, dan ketersediaan sumberdaya dalam penanggulangan bencana. Aspekaspek terdampak banjir meliputi : a) Aspek Kependudukan Perkiraan Risiko Penduduk Wilayah Terdampak (Per Wilayah) pada saat Tanggap Darurat tahun 2016 berdasarkan data BPBD Provinsi DKI Jakarta, hasil analisa data kejadian dari tahun 2013 sampai dengan 2015, sebagai berikut : 1) Sebaran banjir akan berdampak pada 22 kecamatan, 57 Kelurahan, 201 RW 2) Jumlah penduduk di seluruh kelurahan terdampak banjir : 2.715.934 Jiwa. Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016 19

3) Jumlah penduduk yang mengungsi : 72.569 Jiwa. 4) Penduduk yang terancam jiwa : 12 jiwa (rata rata jumlah korban jiwa per 3 tahun terakhir) 5) Jumlah penduduk risiko tinggi : 2.805 Jiwa. (asumsi: 5% dari total pengungsi) 6) Jumlah penduduk yang sakit : 5.611 Jiwa. (asumsi: 10% dari total pengungsi) b) Aspek Kewilayahan Perkiraan Wilayah Terdampak (Per Wilayah) pada saat Tanggap Darurat tahun 2016 berdasarkan data BPBD Provinsi DKI Jakarta, hasil analisa data kejadian dari tahun 2013 sampai dengan 2015, sebagai berikut : Kecamatan Kelurahan RW Terdampak Jml RW Kota Administrasi Jakarta Pusat 1 Tanah Abang 1 Petamburan 01-05 5 Kota Administrasi Jakarta Utara 2 Cilincing 2 Semper Barat 1-6;8-12;14-16 14 3 Semper Timur 02-04,06-07 5 4 Sukapura 02,08,10 3 5 Marunda 04-07 4 6 Rorotan 4,5,7,8,12 5 3 Kelapa Gading 7 Pegangsaan Dua 3,7,10-11,16 5 8 Kelapa Gading Timur 6-10, 17, 19 7 4 Pademangan 9 Ancol 01,05 2 10 Pademangan Barat 01,05 2 5 Penjaringan 11 Kamal Muara 01-03 3 12 Kapuk Muara 01-05 5 13 Pejagalan 6-9, 12-15 8 14 Pluit 05 1 6 Tanjung Priok 15 Kebon Bawang 02-03,9,13 4 16 Tanjung Priok 3-4;6;14-15 5 17 Warakas 014 1 Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016 20

Kecamatan Kelurahan RW Terdampak Jml RW 18 Sunter Agung 03, 06 2 Kota Administrasi Jakarta Barat 7 Cengkareng 19 Kapuk 1-9;11-13;15-16 14 20 Kedaung Kali Angke 01-08 8 21 Cengkareng Barat 09;10;11;14 4 22 Duri Kosambi 02,04,05,06,08 5 23 Rawa Buaya 01,02,04,011 4 8 Grogol Petamburan 24 Grogol 03-05 3 25 Jelambar 04 1 26 Jelambar Baru 01,02,10,11 4 27 Tanjung Duren Utara 07 1 28 Wijaya Kusuma 05 1 9 Kalideres 29 Tegal Alur 03-05,09,12 5 10 Kembangan 30 Kembangan Utara 03-06,10 5 11 Kebon Jeruk 31 Kedoya Selatan 05 1 32 Kedoya Utara 02,04,08 3 12 Tambora 33 Pekojan 04 1 Kota Administrasi Jakarta Selatan 13 Kebayoran Baru 34 Petogogan 01-03 3 14 Kebayoran Lama 35 Pondok Pinang 05 1 36 Cipulir 010 1 37 Kebayoran Lama Utara 011 1 15 Pancoran 38 Kalibata 05 1 39 Rawajati 01,07 2 40 Pengadegan 01,02 2 16 Pesanggrahan 41 Petukangan Selatan 06 1 42 Ulujami 05 1 17 Tebet 43 Bukit Duri 10,11,12 3 44 Manggarai 04 1 Kota Administrasi Jakarta Timur 18 Cakung 45 Cakung Timur 2,5,6,10 4 Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016 21

Kecamatan Kelurahan RW Terdampak Jml RW 46 Rawa Terate 04,05 2 19 Duren Sawit 47 Pondok Bambu 04 1 20 Jatinegara 48 Bidara Cina 3;5;7;11;14;15 6 49 Kampung Melayu 01 08 8 21 Kramat Jati 50 Cawang 1-3,5,8,12 6 51 Cililitan 6,7,15 3 52 Dukuh 3,4,5,6 4 22 Makasar 53 Cipinang Melayu 03,04 2 54 Makasar 05,07 2 55 Halim Perdana Kusuma 05,07,08 3 56 Kebon Pala 01,04 2 57 Pinang Ranti 04 1 Jumlah Kelurahan 57 Jumlah RW 201 Sumber: Hasil Rekapitulasi Data Laporan PUSDALOPS BPBD, Tahun 2015 c) Aspek Obyek Vital Perkiraan obyek vital terdampak pada saat Tanggap Darurat tahun 2016 berdasarkan data BPBD Provinsi DKI Jakarta, hasil analisa data kejadian dari tahun 2013, sebagai berikut : 1. Jumlah Kantor Pemerintahan terdampak : 88 Unit; 2. Jumlah Puskesmas terdampak : 42 Unit; 3. Jumlah Rumah Sakit dan Klinik terdampak : 12 Unit; 4. Jumlah Sekolah terdampak : 388 Unit; 5. Jumlah Universitas terdampak : 19 Unit; 6. Jumlah Stasiun Kereta Api terdampak : 6 Unit; 7. Jumlah Gardu Listrik Tergenang : 21 Unit. d) Aspek Akses Transportasi Untuk kondisi tanggap darurat diperkirakan jalur jalan yang terganggu akibat genangan banjir sama dengan kondisi siaga darurat yaitu 82 lokasi, namun ketinggian air mencapai 50 s.d 100 cm dengan lama genangan diatas 4 jam adapun rincian Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016 22

wilayah yang tergenang antara lain : No Wilayah Lokasi Jumlah 1 Jakarta Barat 2 Jakarta Utara 3 Jakarta Timur 4 Jakarta Pusat 5 Jakarta Selatan Jl. Daan Mogot, Puri Kembangan, Depan Walikota Jakarta Barat, Citraland- Cengkareng, Kebun Jeruk- Tangerang, Depan SAMSAT Barat, Rawa Buaya, Latumenten-Empang, Jl. Asirot Sukabumi Selatan RT1/5 Kb. Jeruk, Keluar Tol Puri Kembangan, Jl. S. Parman, Jl. Kyai Tapa, Pos Pengumben Tl. Podomoro, Tl. Plumpang, Jl. Perintis Kemerdekaan, Jl. Kapuk Muara, Cakung Priuk dpn KBN, Kelapa Gading, Teluk Gong, Jl. Yos Sudarso, Justus, Gaya Motor, Sunter Jaya RT 06/09, Pegangsaan, Jl. Hibrida, Cilincing KBN Jl. DI Panjaitan, Jl. Asem Baris, Kp. Melayu, Tol Kolong Cawang Terowongan Mina, Jl. Otista Raya, Underpass Cawang, Cipinang Melayu, Dari RS. Carolus- Matraman, Jl. Swadaya Duren Sawit, Dpn RS Duren Sawit, Bidara Cina, Perintis Kemerdekaan, Jl. Kolonel Sugiono, Jatinegara Barat, Jl. Kebon Pala Halim, Jl. Pinang Ranti TL. Coca Cola (Cepu 13), Gambir, Carolus-Matraman, Kolong Lenmark (Dukuh Bawah), St. Tanah Abang Jatibaru, Gn. Sahari, Pintu Besi Depan H. Golden, Jl. Latuharhary, Jl. Biak, Depan Sarinah Lajur Kiri, Kampung Bencong, Rawa Sari, Jl. Letjen Suprapto, Petojo Selatan, Roxy, Kemayoran, Petamburan, Jl. Caringin Tl. Bangka, Jl. Raya Cileduk dpn BNI, Tl. Kostrad Tn. Kusir, dpn Pom Bensin Pertanian, Jl. Bank, Kalibata-Dewi Sartika (Jmbtn Ciliwung), Depan Htl Four Season, Depan Tarakanita, Kemang Bawah, Abdul Majid, Kemang Puri Sakti, jl. Gatot Subroto dpn Pajak, Kemang Selatan, Deplu-Pesanggrahan, Tl. Jeruk Purut, Tl. Blok O, Jl. Raya Pd Indah, Komplek POLRI pd. Karya, Jl. P. Antasari, Pd. Pinang Timur 2, Kemang Utara, Pd. Karya Jl. Bangka 9-11, Kalibata Jambul 13 14 15 17 23 Jumlah lokasi/kawasan yang tergenang 82 Sumber : Hasil identifikasi dari Polda Metro Jaya Total perkiraan Kelurahan terdampak saat kondisi Siaga Darurat Banjir sebanyak 34 (tiga puluh empat) Kelurahan Berdasarkan skenario kejadian dan skenario dampak tersebut diatas maka ditetapkan masa Tanggap Darurat selama 7 (tujuh) hari. Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016 23

B.3. Perkiraan Kronologis Kejadian Transisi Darurat B.3.1. Skenario Kejadian 1) Waktu kejadian: Minggu pertama Maret 2016 (akan ditetapkan setelah dikeluarkan pernyataan resmi dari pemerintah tentang pencabutan status tanggap darurat) 2) Ketinggian muka air di pos pantau Katulampa dan Depok (untuk sungai Ciliwung) serta pintu air yang masuk ke Jakarta sudah mengalami penurunan mencapai siaga III, pos-pos pemantauan ketinggian air di pintu air beberapa hulu sungai lainnya (Pintu air Karet mencapai siaga I, pintu air Manggarai siaga I, dan pintu air Sunter Hulu siaga II) 3) Ketinggian muka air laut di pos Pasar Ikan sudah mencapai 170 200 cm (siaga III) 4) Curah hujan < 120 mm/dasarian 5) Akses Jalan Yang Terganggu, dengan tinggi genangan berkisar >10 s/d 75cm, tersebar di lokasi sebagai berikut : B.3.2. Skenario Dampak Skenario dampak menjelaskan asumsi dampak terhadap aspek-aspek kehidupan akibat suatu bencana. Skenario dampak berfokus pada aspek-aspek terdampak yang harus segera dipulihkan dalam fase transisi darurat. Pengembangan asumsi dampak mempertimbangkan kerentanan dan kapasitas masyarakat yang terkena dampak bencana seperti pemahaman masyarakat akan risiko, kesiapsiagaan, dan ketersediaan sumberdaya dalam penanggulangan bencana. Aspek-aspek terdampak banjir meliputi : a) Aspek Kependudukan Perkiraan Risiko Penduduk Wilayah Terdampak (Per Wilayah) pada saat Transisi Darurat tahun 2016 berdasarkan data BPBD Provinsi DKI Jakarta, hasil analisa data kejadian dari tahun 2013 sampai dengan 2015, sebagai berikut : 1) Sebaran banjir akan berdampak pada 8 kecamatan, 13 Kelurahan, 60 RW 2) Jumlah penduduk yang terdampak banjir : 648.226 Jiwa 3) Penduduk yang terancam jiwa : 0 jiwa. 4) Jumlah penduduk yang mengungsi : 24.983 Jiwa. Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016 24

5) Jumlah penduduk risiko tinggi : 1.249 Jiwa. (5% dari total pengungsi) 6) Jumlah penduduk yang sakit : 2.498 Jiwa. (10% dari total pengungsi) b) Aspek Kewilayahan Perkiraan wilayah terdampak pada saat Transisi Darurat tahun 2016 berdasarkan data BPBD Provinsi DKI Jakarta, hasil analisa data kejadian dari tahun 2013 sampai dengan 2015, sebagai berikut : Kecamatan Kelurahan RW Terdampak Jml RW Kota Administrasi Jakarta Pusat 1 Tanah Abang 1 Petamburan 01-05 5 Kota Administrasi Jakarta Utara 2 Penjaringan 2 Kapuk Muara 01-05 5 3 Pluit 05 1 Kota Administrasi Jakarta Barat 3 Cengkareng 4 Kapuk 01-09, 11-13, 15-14 16 5 Rawa Buaya 01-02, 04, 011 4 Kota Administrasi Jakarta Selatan 4 Pancoran 6 Rawajati 01, 07 2 5 Tebet 7 Bukit Duri 010,011,012 3 8 Manggarai 04 1 Kota Administrasi Jakarta Timur 6 Jatinegara 9 Bidara Cina 03,05,07,11,14,15 6 10 Kampung Melayu 01 08 8 7 Kramat Jati 11 Cawang 01-03, 05, 08, 12 6 12 Cililitan 06-07, 15 3 8 Makasar 13 Cipinang Melayu 03,04 2 Jumlah Kelurahan 13 Jumlah RW 60 Sumber: Hasil Rekapitulasi Data Laporan PUSDALOPS BPBD, Tahun 2015 Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016 25

c) Aspek Obyek Vital Perkiraan obyek vital terdampak pada saat Transisi Darurat tahun 2016 berdasarkan data BPBD Provinsi DKI Jakarta, hasil analisa data kejadian dari tahun 2013, sebagai berikut : 1. Jumlah Kantor Pemerintahan terdampak : 8 Unit; 2. Jumlah Puskesmas terdampak : 4 Unit; 3. Jumlah Rumah Sakit terdampak : 1 Unit; 4. Jumlah Sekolah terdampak : 39 Unit; 5. Jumlah Universitas terdampak : 2 Unit; 6. Jumlah Gardu Listrik Tergenang : 2 Unit. d) Aspek Akses Transportasi Untuk kondisi tanggap darurat diperkirakan jalur jalan yang terganggu akibat genangan banjir sama dengan kondisi tanggap darurat yaitu 82 lokasi, namun ketinggian air hanya 30 s.d 50 cm dengan lama genangan dibawah 2 jam adapun rincian wilayah yang tergenang antara lain : No Wilayah Lokasi Jumlah 1 Jakarta Jl. Daan Mogot, Puri Kembangan, Depan Walikota Jakarta Barat, 13 Barat Citraland-Cengkareng, Kebun Jeruk- Tangerang, Depan SAMSAT Barat, Rawa Buaya, Latumenten-Empang, Jl. Asirot Sukabumi Selatan RT1/5 Kb. Jeruk, Keluar Tol Puri Kembangan, Jl. S. Parman, Jl. Kyai Tapa, Pos Pengumben 2 Jakarta Tl. Podomoro, Tl. Plumpang, Jl. Perintis Kemerdekaan, Jl. Kapuk 14 Utara Muara, Cakung Priuk dpn KBN, Kelapa Gading, Teluk Gong, Jl. Yos Sudarso, Justus, Gaya Motor, Sunter Jaya RT 06/09, Pegangsaan, Jl. Hibrida, Cilincing KBN 3 Jakarta Jl. DI Panjaitan, Jl. Asem Baris, Kp. Melayu, Tol Kolong Cawang 15 Timur Terowongan Mina, Jl. Otista Raya, Underpass Cawang, Cipinang Melayu, Dari RS. Carolus-Matraman, Jl. Swadaya Duren Sawit, Dpn RS Duren Sawit, Bidara Cina, Perintis Kemerdekaan, Jl. Kolonel Sugiono, Jatinegara Barat, Jl. Kebon Pala Halim, Jl. Pinang Ranti 4 Jakarta TL. Coca Cola (Cepu 13), Gambir, Carolus-Matraman, Kolong 17 Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016 26

No Wilayah Lokasi Jumlah Pusat 5 Jakarta Selatan Lenmark (Dukuh Bawah), St. Tanah Abang Jatibaru, Gn. Sahari, Pintu Besi Depan H. Golden, Jl. Latuharhary, Jl. Biak, Depan Sarinah Lajur Kiri, Kampung Bencong, Rawa Sari, Jl. Letjen Suprapto, Petojo Selatan, Roxy, Kemayoran, Petamburan, Jl. Caringin Tl. Bangka, Jl. Raya Cileduk dpn BNI, Tl. Kostrad Tn. Kusir, dpn Pom 23 Bensin Pertanian, Jl. Bank, Kalibata-Dewi Sartika (Jmbtn Ciliwung), Depan Htl Four Season, Depan Tarakanita, Kemang Bawah, Abdul Majid, Kemang Puri Sakti, jl. Gatot Subroto dpn Pajak, Kemang Selatan, Deplu-Pesanggrahan, Tl. Jeruk Purut, Tl. Blok O, Jl. Raya Pd Indah, Komplek POLRI pd. Karya, Jl. P. Antasari, Pd. Pinang Timur 2, Kemang Utara, Pd. Karya Jl. Bangka 9-11, Kalibata Jambul Jumlah lokasi/kawasan yang tergenang 82 Total perkiraan Kelurahan terdampak saat kondisi Siaga Darurat Banjir sebanyak 34 (tiga puluh empat) Kelurahan. Berdasarkan skenario kejadian dan skenario dampak tersebut di atas maka ditetapkan masa Transisi Darurat selama 7 (tujuh) hari. Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016 27

BAB III TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI Penanganan terhadap warga terdampak dan korban banjir perlu segera dilakukan agar semua wargga terdampak dan korban dapat segera tertolong, berbagai fasilitas dan infrastruktur dapat diperbaiki serta nantinya semua aktivitas masyarakat dapat berjalan normal kembali, maka pemerintah memerlukan beberapa kebijakan dan strategi berdasarkan pada norma universal, konstitusi, peraturan, budaya, norma adat, norma agama dan lain-lain. A. Tujuan Dokumen rencana kontinjensi ini disusun sebagai pedoman penanganan bencana banjir tahun 2016 yang diaktifkan sesuai syarat, kriteria dan aturan yang telah ditetapkan. Selain itu dokumen ini menjadi dasar memobilisasi sumber daya para pemangku kepentingan pada saat siaga, tanggap dan transisi darurat bencana dalam melakukan penanggulangan bencana yang cepat dan efektif. B. Kebijakan Dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana pasal 7 ayat 1 dicantumkan mengenai Pemerintah atau Pemerintah Daerah menyatakan status darurat. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana dinyatakan siapa yang menyatakan status darurat, tanpa indikasi. Di UU Nomor 24 Tahun 27 tentang PB itu disebutkan indikator status keadaan darurat pada Pasal 7 ayat 2, yaitu: 1. Jumlah korban; 2. Kerugian harta benda; 3. Kerusakan prasarana dan sarana; 4. Cakupan luas wilayah yang terkena dampak; 5. Dampak sosial ekonomi yang ditimbulkan. Status darurat baru dinyatakan setelah kaji cepat telah dilakukan dan memberikan analisis kaji cepat, menyangkut peristiwa bencana dan dampak bencana yang terjadi. Dalam kaji cepat itu, sesuai dengan amanah UU No. 24 Tahun 2007 pasal 49, yang perlu dikaji adalah: 1. cakupan lokasi bencana; 2. jumlah korban; 3. kerusakan prasarana dan sarana; 4. gangguan terhadap fungsi pelayanan umum serta pemerintahan; 5. kemampuan sumber daya alam maupun buatan. Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016 28

C. Strategi Strategi yang ditetapkan untuk menangani aspek-aspek terdampak banjir adalah dengan menjalankan Pemenuhan 6 Klaster Prioritas sebagaimana ditetapkan dalam SK Kepala BNPB Nomor 273 Tahun 2014, diantaranya adalah sebagai berikut : Tabel 4.2. Pelaksana Standart Pelayanan Minimum Tingkat Kota Administrasi Per Klaster No KLASTER STANDART PELAYANAN MINIMUM 1 Pencarian dan Pencarian dan penyelamatan Penyelamatan 2 Pengungsian Keamanan, tempat penampungan dan sementara (huntara), manajemen Perlindungan pengungsian, perlindungan kelompok rentan, psikososial 3 Kesehatan Medis, Identifikasi korban, kesehatan reproduksi, dampak psikososial dan juga kualitas gizi, air dan sanitasi PELAKSANA PADA SAAT SIAGA DARURAT Leading sektor: Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Supporting : Satgaspol PP, Sudinkes, PMI, Leading Sektor: Sudin Sosial Supporting: Satgaspol PP, Kantor Penanggulangan Bencana Kota (KPBK), Sudin OR, Sudin Pendidikan, POLRES, KODIM, Sudin Kebersihan Leading Sektor: Sudin Kesehatan Supporting: PKM Kecamatan & Kelurahan PMI, RSUD, AGD, Bidokkes PMJ, Sudin TA PELAKSANA PADA SAAT TANGGAP DARURAT Leading Sektor: Dinas PKP Supporting: Satpol PP, Dinkes, PMI, SAR Jakarta, Leading Sektor: Dinas Sosial Supporting: Satpol PP, KODAM Jaya, PMJ, Koops AU1, Ko Armabar, Dinas Pendidikan, Dinas Kebersihan, Dinas OR dan Pemuda Leading Sektor: Dinas Kesehatan Supporting: RSUD, AGD Dinkes, Bidokkes PMJ, Kodam Jaya, Dinas Tata Air, PMI Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016 29

No KLASTER STANDART PELAYANAN MINIMUM 4 Logistik Permakanan, sandang, system logistic distribusi barang bantuan dan peralatan 5 Sarana dan Akses transportasi, telekomunikasi, Prasarana energy, transportasi, pembersihan puing, air dan sanitasi (umum), perumahan (huntap) 6 Pendidikan Belajar mengajar formal dan informal, sekolah darurat, kerohanian. bimbingan dan penyuluhan bagi anak dan dewasa, 7 Peran Serta Menghimpun dan mengkoordinasikan Masyarakat potensi masyarakat untuk mendukung 6 Klaster lainnya PELAKSANA PADA SAAT SIAGA DARURAT Leading Sektor: Sudin Sosial Supporting: Satgaspol PP, Tagana, PMI, Sudinhub, POLRES, KODIM, Leading Sektor: Sudin Kebersihan Supporting: Sudin Kominfo, Sudinhub, POLRES, KODIM, Sudin Perindustrian dan Energi, Sudin Sosial, Sudin Kebersihan, PLN, PAM Jaya, Sudin PKP, Satgaspol PP Leading Sektor: Sudin Pendidikan Supporting: Depag, PMI, Sudin Sosial Leading Sektor : Kantor Penanggulangan Bencana Kota (KPBK) Supporting : Forum PRB - API PELAKSANA PADA SAAT TANGGAP DARURAT Leading Sektor: Dinas Sosial Supporting: Satpol PP, PMI, Dishub, PMJ, Kodam Jaya, Leading Sektor: Dinas Kebersihan Supporting: Dinas Kominfo, Dishub, PMJ, Kodam Jaya, Koops AU1, Ko Armabar, PLN, DPE, Dinsos, Dinas Kebersihan, PAM Jaya, Satpol PP, Dinas Pen Kebakaran dan Peny. Leading Sektor: Dinas Pendidikan Supporting: Depag, PMI, Dinas Sosial Leading Sektor : Kantor Penanggulangan Bencana Kota (KPBK) Supporting : Forum PRB - API Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016 30

BAB IV PERENCANAAN KLASTER Dalam dokumen rencana kontinjensi banjir Provinsi DKI Jakarta tahun 2015, menjelaskan uraian upaya pemenuhan standart pelayanan minimum per klaster. Dari 8 klaster yang diamanatkan dalam Peraturan Kepala BNPB, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menetapkan untuk menyiapkan pemenuhan kebutuhan 6 klaster saja pada saat Siaga Darurat, diantaranya meliputi : (1) klaster pencarian dan penyelamatan; (2) klaster pengungsian dan perlindungan, (3) klaster kesehatan; (4) klaster logistik; (5) klaster sarana dan prasarana (6) klaster pendidikan ; dan (7) klaster peran serta masyarakat. Penyelenggaraan penanggulangan bencana saat ini berbasis wilayah, prioritas pelaksanaan aktivitas dititik beratkan pada tingkat Kelurahan dan Kecamatan sementara UKPD Kota Administrasi dan SKPD Provinsi berfungsi sebagai pendukung ketika Kelurahan dan Kecamatan membutuhkan dukungan kekuatan baik itu SDM maupun sarana dan prasarananya. 1. Klaster Pencarian dan Penyelamatan A. Situasi Untuk menekan jatuhnya korban jiwa maka personil dan peralatan pendukung Tim Penyelamatan dan Evakuasi disiagakan selama 24 jam penuh sejak ditetapkan masa siaga darurat banjir. Jumlah personil dan peralatan akan ditambah saat diakifkannya masa tanggap darurat. Perkiraan jumlah pengungsi di tingkat provinsi sebanyak 56.113 jiwa. Diperkirakan yang perlu dievakuasi sebanyak 2.805 jiwa (5% dari jumlah pengungsi). Tim Evakuasi perlu memperhatikan dan memberikan penanganan khusus kepada kelompok rentan yang diperkirakan jumlahnya sebanyak 140 jiwa (5% dari jumlah warga yang dievakuasi). B. Sasaran Klaster Penyelamatan dan Evakuasi bertanggung jawab melakukan operasi penyelamatan, pencarian dan evakuasi korban bencana, dengan tujuan meminimalisir korban bencana banjir. Adapun sasaran klaster ini antara lain : A. Tersedianya personil dan sarana pencarian dan penyelamatan, B. Terlaksananya operasi pencarian dan penyelamatan, C. Terlaksananya tindakan rujukan untuk korban banjir. Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016 31

C. Kegiatan No Kegiatan Koordinator Pendukung Komando 1 Menyediakan personil dan sarana pencarian dan penyelamatan 2 Melakukan operasi pencarian dan penyelamatan serta pengamanan 3 Memfasilitasi kelancaran tindakan rujukan Sudin Tim Rescue Satpol PP, Penanggulangan Tim Kantor SAR Kebakaran dan Jakarta, Penyelamatan Tim Rescue PMI Jakarta Tim AGD Dinkes Sudin Tim Rescue Satgaspol Penanggulangan PP, Kebakaran dan Tim Kantor SAR Penyelamatan Jakarta, Tim Rescue PMI Jakarta Tim AGD Dinkes Sudin Kesehatan Tim AGD Sudinkes Tim Rescue Sudin PKP Tim Rescue PMI Jakarta Kasudin PKP (Penanggulanga n Kebakaran dan Penyelamatan) Kasudin PKP (Penanggulanga n Kebakaran dan Penyelamatan) Kasudin Kesehatan Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016 32

D. Proyeksi Kebutuhan KEGIATAN KEBUTUHAN OPERASIONAL SKPD/UKPD TITIK PERKIRAAN WAKTU KAPASITAS KUMPUL KEBUTUHAN TANGGAP SIAGA 1 Pencarian dan tim penyelamat dan 1.206 Personil 3.778 Personil 1 Sudin PKP penyelamatan perlengkapannya (6 pers/tim) 2 jam Kantor Kelurahan 2 Perahu dan perlengkapannya Sudin PKP 201 unit 175 unit 1 hari Kantor Kelurahan 3 Jaket Plampung untuk korban Sudin PKP 603 pcs 1.467 pcs 1 hari Kantor Kelurahan 4 HT Sudin PKP 57 unit 1 hari Kantor Kelurahan 5 Kendaraan Personil Satpol PP Kelurahan 57 unit 143 unit 1 hari Kantor Kelurahan 6 Ring Bouy/Ban Dalam Sudin PKP dan 371 pcs 603 pcs Kelurahan 1 hari Kantor Kelurahan 7 Tali Carmantel/ Penyelamat Sudin PKP dan 41 rol 603 set Kelurahan 1 hari Kantor Kelurahan 8 Ambulance, Supir dan AGD + Puskesmas 84 Unit 57 tim Paramedis Kecamatan 1 hari Kantor Kelurahan 9 Tandu puskes kecamatan 57 unit 1 hari Kantor Kelurahan 2 Patroli 1 Kendaraan Personil kelurahan 57 unit 57 unit 1 hari Kantor Kelurahan pengamanan 1.617 personil wilayah dan Binmas/babinsa 2 Personil patroli + HT perlindungan dan satgas pol PP 201 tim 1 hari Kantor Kelurahan kelompok rentan Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016 33

2. Klaster Pengungsian dan Perlindungan A. Situasi Apabila terjadi bencana banjir maka diperkirakan jumlah penduduk di 5 (lima) Wilayah Kota Administrasi Provinsi DKI Jakarta yang terdampak sebanyak 2.715.934 jiwa dan yang mengungsi dikarenakan bencana tersebut sebanyak 56.113 jiwa. Jumlah pengungsi tersebut tersebar di 72 tempat pengungsian. Diperkirakan sekitar 25% dari warga yang mengungsi tersebut termasuk kelompok rentan, diantaranya adalah ibu hamil, ibu nifas, ibu menyusui, balita, kaum disabilitas, lansia, dan sejumlah warga yang sedang menderita sakit atau mempunyai riwayat penyakit yang sensitive dengan bencana banjir. B. Sasaran a. Terlaksananya kaji cepat, pendataan dan perlindungan kelompok rentan, b. Terlaksananya sistem keamanan wilayah dan aset penghidupan warga terdampak, c. Tersedianya lokasi, tempat/tenda pengungsian yang mengakomodir kelompok rentan, d. Tersedianya tempat pembuangan sampah di pengungsian, e. Tersedianya sarana untuk pendampingan sosial dan psikososial. D. Kegiatan No Kegiatan Koordinator Pendukung Komando 1 Melakukan kaji cepat dan KPBK Bimas Mitra Polres Kalak KPBK pendataan Babinsa, Satgaspol PP 2 Patroli pengamanan wilayah Satgaspol PP Bimas Mitra Polres Kasatgaspol PP dan perlindungan kelompok rentan Babinsa 3 Melakukan piket siaga banjir Satgaspol PP Polres, Kodim, Kasatgaspol PP 4 Menyiapkan tempat/ tenda Sudin Sosial Sudin Olah Raga, Kasudin Sosial pengungsian yang Sudin Pendidikan, mengakomodir kelompok Sudin Pertamanan rentan Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016 34

No Kegiatan Koordinator Pendukung Komando 5 Menyiapkan sarana Sudin Sudin Tata Air Kasudin penanganan sampah/ lumpur Kebersihan Kebersihan akibat banjir. 6 Menyiapkan sarana pendampingan sosial & psikososial untuk warga terdampak yang dewasa, disesuaikan dengan adat istiadat setempat. Sudin Sosial PMI DKI Jakarta Kasudin Sosial Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016 35

D. Proyeksi Kebutuhan KEGIATAN KEBUTUHAN OPERASIONAL SKPD/UKPD PERKIRAAN KEBUTUHAN KAPASITAS WAKTU TANGGAP TITIK KUMPUL SIAGA 1 peralatan dasar 1 Alas tidur KPBK 804 pcs 1 hari KPBK 2 Tenda dan personil Sudin Sosial 201 set 30 unit 1 hari Sudin Sosial 3 Genset dan personil DPE 201 unit 26 unit 1 hari DPE 4 Lampu penerangan DPE 201 set 110 buah 1 hari DPE 2 sarana pendukung lingkungan 1 Truck sampah dan personil Sudin Kebersihan 57 unit 75 buah 1 hari Sudin Kebersihan 2 Kantong plastik tempat sampah Sudin Kebersihan 201 set 1000 buah 1 hari Sudin Kebersihan 3 Gerobak sampah Lurah 201 unit 1 hari Lurah 4 WC umum Sudin Kebersihan 57 set 15 set 1 hari Lurah 3 Air Bersih 1 Cadangan air bersih Kecamatan 57 unit 57 unit 1 hari Lurah Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016 36

3. Klaster Kesehatan A. Situasi Apabila terjadi bencana Banjir di Provinsi DKI Jakarta, diperkirakan akan terdapat masyarakat yang menjadi korban. Terdapat lebih dari 92 rumah sakit/sarana kesehatan yang tersebar diwilayah DKI Jakarta dan sekitarnya yang tergabung dalam IKS (Ikatan Kerja Sama) dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Untuk menjamin kesehatan korban banjir dan pengungsi maka dipersiapkan pos kesehatan sejumlah 1 Pos Pelayanan Kesehatan jika terdapat minimal 100 orang yang mengungsi. Pos Pelayanan Kesehatan beroperasi 24 jam penuh dibagi dalam 3 shift selama siaga darurat bencana. Setiap Pos Pelayanan Kesehatan yang diaktifkan mampu melayani 100 orang dalam waktu 24 jam. Pos kesehatan didirikan ketika pengungsi di suatu wilayah melebihi 100 orang. Pembiayaan untuk korban bencana banjir menggunakan anggaran bencana yang melekat di UPT Jamkesda Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta. B. Sasaran a. Terlaksananya kaji cepat dan pendataan jumlah korban dan pengungsi b. Terlaksananya pelayanan kesehatan dasar bagi korban dan pengungsi c. Terlaksananya pelayanan pemenuhan kualitas gizi bagi korban dan pengungsi d. Terlaksananya rujukan kesehatan secara optimal e. Terlaksananya pendampingan psikososial bagi korban dan pengungsi f. Tersedianya pelayanan kesehatan reproduksi (pemeriksaan Bumil, Bufas, Busui) g. Tersedianya sarana penampung air limbah domestik di tempat pengungsian. C. Kegiatan No Kegiatan Koordinator Supporting Komando 1. Mendata jumlah korban Sudin Kesehatan PKM Kecamatan, PKM Kepala Sudin dan pengungsi (kelompok Kelurahan, PMI Jakarta Kesehatan rentan dan berkebutuhan khusus) 2. Membentuk Pos Sudin Kesehatan PMI Jakarta, PKM Kepala Sudin Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016 37

No Kegiatan Koordinator Supporting Komando Kesehatan Kecamatan, PKM Kelurahan Kesehatan 3 Menyiapkan paket obat, Sudin Kesehatan PMI Jakarta, PKM Kepala Sudin bahan habis pakai, dan Kecamatan, PKM Kelurahan, Kesehatan alat kesehatan RSUD 4. Memberikan Pelayanan Sudin Kesehatan Koops AU1, Kodam Jaya, Kepala Sudin Kesehatan Dasar RSUD, Bidokkes Polda, Ko Kesehatan Armabar, PKM (Kel & Kec), AGD Dinkes, PMI Jakarta, 5. Menyiapkan Tenaga Medis Sudin Kesehatan Koops AU1, Kodam Jaya, Kepala Sudin dan Non Medis Bidokkes Polda, Ko Kesehatan Armabar, PKM (Kel & Kec), AGD Dinkes, PMI Jakarta, RSUD 6. Menyiapkan Pelayanan Sudin Kesehatan AGD, PKM Kec, RS (RSUD, Kepala Sudin Rujukan RS TNI POLRI) Kesehatan 7. Menyiapkan Ruang Triage Sudin Kesehatan RSUD, RS Swasta, Puskesmas Kecamatan 8. Mendirikan RS Lapangan Sudin Kesehatan RSUD, Kesdam Jaya, KoArmabar, Koops AU1, RS Swasta Kepala Sudin Kesehatan Kepala Sudin Kesehatan 9. Pendampingan Psiko- Sudin Sosial Puskesmas Kecamatan, Kepala Sudin Sosial PMI, Polwan Polda Metro Sosial Kegiatan rekreasional Jaya, Kesdam Jaya, Lapesi Kegiatan kerja bakti KoArmabar, Ikatan Perawat Kegiatan olah raga atau Kesehatan Jiwa DKI Jakarta kesenian 10. Melakukan pengawasan Sudin Kesehatan PKM Kecamatan, PKM Kepala Sudin dan pengendalian kualitas Kelurahan, Pertanian gizi bagi korban dan pengungsi 11. Memberikan pelayanan Sudin Kesehatan Puskesmas Kec, Sudinkes, Kepala Sudin kesehatan reproduksi Dinkes Kesehatan 12 Menyediakan sarana Sudin Tata Air Sudin Kebersihan, Sudin Kepala Sudin Tata penampung air limbah Tata Kota Air domestik di tempat pengungsian Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016 38

D. Proyeksi Kebutuhan KEGIATAN KEBUTUHAN OPERASIONAL SKPD/UKPD PERKIRAAN KEBUTUHAN KAPASITAS WAKTU TANGGAP TITIK KUMPUL SIAGA 1 Pos Kesehatan 1 Posko kesehatan, personil dan sarana pendukung Sudin Kesehatan 57 pos 44 posko 1 hari Sudin Kesehatan 2 Ambulance, personil dan sarana pendukung Sudin Kesehatan 57 tim 84 unit 1 hari Sudin Kesehatan 2 Pelayanan Kesehatan Lingkungan 1 Antisipasi penyakit menular saat banjir Sudin Kesehatan 57 tim 6.844 personil 1 hari Sudin Kesehatan Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016 39

4. Klaster Logistik A. Situasi Bencana banjir yang diperkirakan akan melanda lima wilayah kota di Provinsi DKI Jakarta pada dasarian ketiga bulan Februari 2015 memaksa sekitar 56.113 jiwa mengungsi. B. Sasaran a. Terpenuhinya kebutuhan pangan bagi korban dan pengungsi, b. Terpenuhinya kebutuhan sandang bagi korban dan pengungsi, c. Terlaksananya penerimaan, penyortiran, penyediaan lahan gudang logistik dan pendistribusian logistik, d. Tersedianya peralatan untuk pemenuhan kebutuhan pangan, e. Tersedianya peralatan untuk pemenuhan kebutuhan sandang. C. Kegiatan Kegiatan sektor Logistik bertugas untuk memberikan pemenuhan kebutuhan dasar bagi para pengungsi, petugas pertolongan kedaruratan dalam bencana banjir selama masa tanggap darurat yang diasumsikan 7 hari No Kegiatan Koordina tor Pendukung Komando 1 Mendirikan Pos Sudin PMI, KODIM, PKPU, Tagana, POLRES, Kasudin Dapur Umum Sosial Koops AU1, Ko Armabar, Kantor Sosial Penanggulangan Bencana Kota (KPBK), Satgaspol PP 2 Mendirikan Pos Sudin PMI, KODIM, PKPU, Tagana, POLRES, Koops Kasudin Logistik Sosial AU1, Ko Armabar, KPBK, Satgaspol PP Sosial 3 Menghimpun, dan KPB Kota PMI, KODIM, PKPU, Tagana, POLRES, Kalak KPB menyortir bantuan Koops AU1, Ko Armabar, Sudin Sosial, Kota logistik Satgaspol PP 4 Melaksanakan Sudin PMI, KODIM, PKPU, Tagana, POLRES, Kasudin pendistribusian Sosial Koops AU1, Ko Armabar, KPBK, Satgaspol Sosial makanan siap saji PP 5 Melaksanakan Sudin PMI, KODIM, PKPU, Tagana, POLRES, Kasudin pendistribusian Sosial Koops AU1, Ko Armabar, KPBK, Satgaspol Sosial logistic PP Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016 40

D. Proyeksi Kebutuhan : KEGIATAN KEBUTUHAN OPERASIONAL SKPD/UKPD PERKIRAAN KEBUTUHAN KAPASITAS WAKTU TANGGAP TITIK KUMPUL SIAGA 1 dapur umum 1 Personil dan sarana pendukung Sudin Sosial 57 paket 900 orang di 30 posko 3 jam Sudin Sosial 2 Logistik 2 Pengelolaan logistik Lurah 201 tim 1 hari Lurah 3 Pendampingan Kantor Penanggulangan Bencana Kota (KPBK) 57 tim 1 hari KPBK Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016 41

5. Klaster Sarana dan Prasarana A. Situasi Bencana Banjir tersebut akan menyebabkan bangunan, jalan, jembatan serta fasilitas umum lainnya berpotensi tergenang air. Beberapa sarana dan prasarana vital yang rusak akibat diterjang banjir harus diperbaiki dengan segera sehingga dapat berfungsi kembali. B. Sasaran a. Tersedianya alat komunikasi, Informatika dan multimedia. b. Terlaksananya tata kelola akses transportasi pada jalur evakuasi dan jalur logistik c. Tersedianya sarana transportasi untuk aktivitas masing-masing klaster d. Tersedianya sarana prasarana untuk memasok kebutuhan energy e. Tersedianya sarana prasarana untuk membangun hunian sementara f. Tersedianya ruang atau bangunan untuk aktivitas pos lapangan dan pos penunjang g. Tersedianya sarana air bersih dan sanitasi untuk korban dan pengungsi. h. Tersedianya alat untuk meminimalisir debit genangan air di lokasi banjir. i. Tersedianya sarana prasarana vital untuk pelayanan publik. j. Tersedianya sarana untuk pemulihan kebersihan lingkungan. C. Kegiatan No Kegiatan Koordinator Pendukung Komando 1 Menyiapkan alat Sudin Kominfo Satgaspol PP, ORARI, Kasudin Kominfo komunikasi, Informatika & POLRES, KODIM, Multimedia Senkom, Telkom 2 Menyusun tata kelola Sudin Satgaspol PP, Kasudin sarana transportasi jalur Perhubungan POLRES, KODIM, Perhubungan evakuasi dan jalur logistik Sudin Sosial, Sudin PKP 3 Menyiapkan sarana Sudin Satgaspol PP, Kasudin transportasi Perhubungan POLRES, KODIM, Perhubungan Sudin PKP Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016 42

No Kegiatan Koordinator Pendukung Komando 4 Menyiapkan sarana Sudin PLN, Sudin PU, Sudin Kasudin prasarana untuk memenuhi Perindustrian PKP, KODIM, POLRES Perindustrian pasokan energy dan Energi dan Energi 5 Menyiapkan Sarana Sudin Sudin Tata Air, KLH, Kasudin Penampung Air Limbah Kebersihan Sudin PKP, Sudin PU Kebersihan Domestik Pengungsi. 6 Menyediakan Sarana Air Sudin Tata Air Sudin PKP, Sudin Kasudin Tata Air bersih, dan Sanitasi. Sosial, Satgaspol PP, PAM Jaya 7 Menyiapkan sarana untuk Sudin Tata Air Sudin PKP, Sudin Kasudin Tata Air meminimalisir debit Sosial, Satgaspol PP, genangan air di lokasi banjir PAM Jaya 8 Menyiapkan sarana Sudin Pekerjaan Satgaspol PP, Kasudin prasarana vital untuk Umum KODIM, POLRES, Pekerjaan pelayanan public ORARI, PLN, Sudin Umum Sosial 9 Menyiapkan sarana untuk Sudin Satgaspol PP, Kasudin pemulihan kebersihan Kebersihan KODIM, Sudin Kebersihan lingkungan Kesehatan Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016 43

D. Proyeksi Kebutuhan : KEGIATAN KEBUTUHAN OPERASIONAL SKPD/UKPD PERKIRAAN KEBUTUHAN WAKTU TANGGAP TITIK KUMPUL SIAGA 1 transportasi 1 Rekayasa lalu lintas Polsek + sudin hub 57 tim 3 jam Polsek + sudin hub 2 Informasi 2 Data dasar kejadian bencana Kelurahan 57 Set 1 jam Kelurahan Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016 44

6. Klaster Pendidikan A. Situasi Apabila terjadi bencana banjir maka diperkirakan jumlah penduduk di 5 (lima) Wilayah Kota Administrasi Provinsi DKI Jakarta yang mengungsi sebanyak 56.113 jiwa. Jumlah pelajar di jenjang sekolah dasar yang terganggu kegiatan belajar mengajarnya diperkirakan 10% (5.611 jiwa). B. Sasaran a. Tersedianya sarana belajar mengajar baik secara formal dan non formal. b. Terlaksananya proses belajar mengajar pada saat darurat. c. Terlaksananya pelayanan bimbingan dan penyuluhan bagi anak anak dewasa. d. Terlaksananya penguatan kerohanian bagi korban dan pengungsi. C. Kegiatan No Kegiatan Koordinator Pendukung Komando 1 Menyiapkan sarana belajar mengajar baik secara formal dan non formal 2 Melaksanakan proses belajar mengajar pada saat darurat 3 Memberikan pelayanan bimbingan dan penyuluhan bagi anak anak dewasa. 4 Memberikan penguatan kerohanian bagi korban dan pengungsi. Sudin Pendidikan Lurah, Camat, KPBK, Sudin Sosial, PMI, Sudin Pendidikan Lurah, Camat, KPBK, Sudin Sosial, PMI Sudin Pendidikan Lurah, Camat, KPBK, Sudin Sosial, PMI Sudin Pendidikan Lurah, Camat, KPBK, Sudin Sosial, PMI Kasudin Pendidikan Kasudin Pendidikan Kasudin Pendidikan Kasudin Pendidikan Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016 45

D. Proyeksi Kebutuhan : TITIK PERKIRAAN WAKTU KEGIATAN KEBUTUHAN OPERASIONAL SKPD/UKPD KAPASITAS KUMPUL KEBUTUHAN TANGGAP SIAGA 1 Belajar mengajar Ruang sekolah darurat, personil Sudin Pendidikan 57 paket 2 hari LURAH dan sarana pendukung Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016 46

7. Klaster Peran Serta Masyarakat A. Situasi Apabila terjadi bencana banjir maka diperkirakan kemampuan Pemerintah perlu ditunjang oleh peran serta masyarakat, oleh karean itu klaster pada peran serta masyarakat bertujuan untuk menutupi kekurangan dari sumber daya daerah dalam hal penyelenggaraan penanggulangan bencana. B. Sasaran Terpenuhinya kebutuhan penyelenggaraan penanggulangan bencana di Provinsi DKI Jakarta C. Kegiatan No Kegiatan Koordinator Pendukung Komando 1 Menghimpun dan mendata kekurangan sumberdaya di Posko Lapangan KPB Kota Administrasi Forum PRB-API dan Organisasi penggiat penanggulangan bencana Kepala Pelaksana KPB Kota Administrasi 2 Melakukan pendampingan bersama petugas di Posko Lapangan KPB Kota Administrasi Forum PRB-API dan Organisasi penggiat penanggulangan bencana Kepala Pelaksana KPB Kota Administrasi 3 Memfasilitasi terpenuhinya kebutuhan penyelenggaraan penanggulangan bencana KPB Kota Administrasi Forum PRB-API dan Organisasi penggiat penanggulangan bencana Kepala Pelaksana KPB Kota Administrasi Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016 47

BAB V RENCANA TINDAK LANJUT 1. Rencana Kontinjensi ini diaktivasi menjadi Rencana Operasi beberapa saat sebelum terjadi bencana (sesuai skenario yang telah ditetapkan pada Bab IV) setelah dilakukan penilaian awal secara cepat dan penyesuaian komponen kebutuhan sesuai kondisi dan intensitas bencana. 2. Dokumen Rencana Kontinjensi Banjir Provinsi DKI Jakarta Tahun 2016 dilengkapi dengan Rencana Operasional (Lampiran VI.1) yang menggambarkan tentang mekanisme pemenuhan kebutuhan 7 (tujuh) klaster, meliputi klaster : 1. Pencarian dan Penyelamatan 2. Pengungsian dan Perlindungan 3. Kesehatan 4. Logistik 5. Sarana dan Prasarana 6. Pendidikan 7. Peran serta masyarakat 3. Koordinasi secara berkala untuk memperbarui dokumen Rencana Kontinjensi ini perlu dilakukan untuk disesuaikan dengan perkembangan termasuk updating data ketersediaan sumber daya pada masing-masing instansi secara berkala. 4. Perlu dibangun jejaring yang lebih luas (termasuk dengan lembaga usaha / melalui Forum Pengurangan Risiko Bencana dan Adaptasi Perubahan Iklim (FPRB-API) Provinsi DKI Jakarta agar seluruh sumber daya di Provinsi DKI Jakarta dapat dioptimalkan dalam penanggulangan bencana baik dalam tahap pra-bencana, saat tanggap darurat, maupun pasca bencana. Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016 48

BAB VI PENUTUP Rencana Kontinjensi ini dibuat sebagai acuan dan referensi bagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan segenap pemangku kepentingan lainnya dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana banjir di Provinsi DKI Jakarta pada Tahun 2016. Jumlah anggaran biaya yang muncul dari beberapa klaster yang termuat dalam Rencana Kontinjensi ini bukan merupakan Daftar Isian Kegiatan/Dokumen Pelaksanaan Anggaran tetapi merupakan proyeksi kebutuhan apabila bencana seperti yang diskenariokan benar-benar terjadi. Kebutuhan ini dipenuhi dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada, baik dari pemerintah, lembaga usaha, maupun masyarakat. Rencana kontinjensi ini masih perlu penyempurnaan dan review secara berkala untuk pemutakhiran data dan informasi. GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA, BASUKI T. PURNAMA Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016 49

Daftar Singkatan AGD BPBD BNPB BBWSCC Basarnas BMKG Damkar Dinas PU DKI Jakarta KDH Kodam Jaya Ko Armabar Koorps AU Koarmabar LSM PP Perda Perka BNPB Pergub Polda Pusdalops Renkon Renops RPB RT RW RS RSUD Sudin SDN SMPN SMU SOP SK SKPD : Ambulan Gawat Darurat : Badan Penanggulangan Bencana Daerah : Badan Nasional Penanggulangan Bencana : Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung- Cisadane : Badan SAR Nasional : Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geologi : Pemandam Kebakaran : Dinas Pekerjaan Umum : Daerah Khusus Ibukota Jakarta : Kepala Daerah : Komando Daerah MiliterJayakarta : Komando Amada Indonesia wilayah Barat : Koorps Angkatan Udara : Komando : Lembaga Swadaya Masyarakat : Peraturan Pemerintah : Peraturan Daerah : Peraturan Kepala- Badan Nasional Penanggulangan Bencana : Peraturan Gubenur : Kepolisian Daerah : Pusat Pengedalian Operasi : Rencana Kontinjensi : Rencana Operasi : Rencana Peanggulangan Bencana : Rukun Tetangga : Rukun Warga : Rumah Sakit : Rumah Sakit Umum Darah : Suku Dinas : Sekolah Dasar Negeri : Sekolah Manengah Pertama Negeri : Sekolah Menengah Umum : Standart Operating Procedure /Prosedur Opreasi Stadart : Surat Keputusan : Satuan Kerja Perangkat Daerah Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016 50

UKPD OPD TNI UU TRC Satpol PP SAR PAM JAYA PLN DVI Polda UPT Jamkesda VVIP Forum PRB-API : Unit Kerja Perangkat Daerah : Organisasi Perangkat Daerah : Tentara Nasional Indonesia : Undang-undang : Tim Resaksi Cepat : Satuan Polisi Pamong Praja : Seach and Rescue (Pencarian dan Penyelamatan) : Perusahaan Air Minum Jayakarta : Perusahaan Listrik Negara : Disaster Victim Investigation Kepolisian Daerah : Unit Pelayanan Terpadu Jaminan kesehatan Daerah : Very very importan person : Forum Pengurangan Resiko Bencana Adaptasi Perubahan Iklim Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016 51

Lampiran 1. Sebaran Sungai Di Provinsi DKI Jakarta Wilayah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang merupakan hilir dari pertemuan 13 anak sungai merupakan daerah rawan banjir. Ketiga belas anak sungai tersebut antara lain meliputi : 1. Kali Mookervart, menghubungkan Kali Angke dengan Cisadane di Kota Tangerang. Saluran ini berdiameter sekitar 25-30 meter. 2. Kali Angke, Sungai ini berhulu di Bogor, Jawa Barat. Kemudian melewati Kabupaten Tangerang Selatan, Kota Tangerang dan bermuara di Jakarta Barat di Muara Angke. Sungai ini tidak pernah kering selama musim kemarau, karena berhulu langsung di wilayah pegunungan di daerah Bogor, sebagaimana Kali Pesanggrahan dan Ciliwung. 3. Kali Pesanggrahan, melewati wilayah Jakarta Selatan 4. Kali Grogol, bergabung dengan kali Pesanggrahan di wilayah Jakarta Selatan dan menuju hilir melewati wilayah Jakarta Barat dan bermuara di Muara Angke setelah bergabung dengan Kali Angke dan Kali Mookervart di Jakarta Barat. 5. Kali Krukut, melewati wilayah Jakarta Selatan dan menuju hilir melewati wilayah Jakarta Pusat dan bermuara di wilayah Jakarta Utara 6. Kali Baru Barat/Pasar Minggu, melewati Jakarta Selatan menuju hilir bergabung Kali Krukut. 7. Kali Ciliwung, melewati wilayah Jakarta, di daerah Manggarai aliran Ciliwung banyak dialihkan alirannya dalam rangka untuk mengendalikan banjir. 8. Kali Baru Timur, melewati Jakarta Selatan, menuju hilir bergabung dengan Kali Cipinang. 9. Kali Cipinang, melewati wilayah Jakarta Selatan dan menuju hilir melewati wilayah Jakarta Timur dan bermuara di Jakarta Utara di wilayah Kecamatan Koja. 10. Kali Sunter, melewati wilayah Jakarta Selatan dan menjadi batas alami antara wilayah Jakarta Selatan dengan Kabupaten Bekasi dan menuju hilir setelah bergabung dengan Kali Cipinang. 11. Kali Buaran, melewati Kabupaten Bekasi membelah wilayah Jakarta Timur menjadi dua dan menuju muara di Jakarta Utara di Kecamatan Cilincing. 12. Kali Jati Kramat, melewati Kabupaten Bekasi dan menuju hilir bergabung dengan Kali Buaran. 13. Kali Cakung, melewati wilayah Jakarta Timur dan menuju hilir bergabung dengan Kali Buaran. Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016 52

Gambar 1.2. Peta Tematik 13 Sungai di Provinsi DKI Jakarta Lampiran 2. Progress Pelaksanaan Mitigasi Struktural Sampai saat ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah melakukan upaya mitigasi untuk menanggulangi banjir, diantaranya dengan melakukan pengerukan, membangun folder, membangun waduk, serta pengadaan dan pemasangan pompa air. Adapun Sebaran Pelaksanaan Pengerukan aliran sungai adalah sebagai berikut : Tabel 1.3. Sebaran Pelaksanaan Pengerukan Wilayah Aliran Barat No Nama Lokasi Wilayah Jenis Sistem Nama Sistem Pengerukan Administrasi 1 Kali Uangan Jakarta Selatan Sistem Kali Kali Sepak 2 Kyai Tapa Jakarta Barat Sistem Kali Kali Grogol 3 Kali Grogol Atas Jakarta Se;atan Sistem Kali Kali Grogol 4 PHB Mangga Dua Jakarta Pusat Sistem Kali Kali Ciliwung Abdad 5 Kali Kamal Jakarta Utara Sistem Polder Kamal-Kalideres 6 Waduk KFT Jakarta Barat Sistem Polder Kamal-Kalideres 7 Sal. Phb. Miam Jakarta Barat Sistem Polder Tanjungan 8 Sal. Phb. Taman Ratu Jakarta Barat Sistem Polder Tomang Tanjung Duren 9 Waduk Grogol Jakarta Barat Sistem Polder Waduk Grogol 10 Kali Grogol Jakarta Barat Sistem Polder Waduk Grogol 11 Sal. PHB Makaliwe Jakarta Barat Sistem Polder Waduk Grogol Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016 53

Tabel 1.4. Sebaran Pelaksanaan Pengerukan Wilayah Aliran Tengah No. 1 2 3 4 5 Nama lokasi pengerukan Wilayah Administrasi Jenis Sistem Ancol Flushing Jakarta Utara Sistem Kali PHB Rawa Bilal - Tebet Jakarta Selatan Sistem Kali Sal. PHB Kalibata Jakarta Selatan Sistem Kali Sal. PHB Rawa Bilal Jakarta Selatan Sistem Kali Kali PHB Bandengan Jakarta Utara Sistem Kali 6 Kali Krukut: a. Pela Mampang Jakarta Selatan Sistem Kali b. Canadianti Jakarta Selatan Sistem Kali c. Interstudy Jakarta Selatan Sistem Kali 7 PHB Dwi Warna Jakarta Pusat Sistem Polder Nama Sistem Ciliwung-Ancol Kali Bata Kali Bata Kali Bata Kali Jelakeng Kali Krukut Kali Krukut Kali Krukut Pluit Tabel 1.5. Sebaran Pelaksanaan Pengerukan Wilayah Aliran Timur No Nama Lokasi Pengerukan Wil. Jenis Nama Sistem Administrasi Sistem 1 PHB Angkasa Pura Jakarta Pusat Sistem Kali Kali Ancol 2 Kali Cipinang, Cipinang Jaya Jakarta Timur Sistem Kali Kali Cakung 3 Kali Buaran Jl Raden Inten Jakarta Timur Sistem Kali Kali Cakung 4 Kali Cakung Lama Jakarta Utara Sistem Kali Kali Cakung Lama 5 Rawa Bandung Jakarta Timur Sistem Kali Kali Cipinang 6 Kali Cipinang Jakarta Timur Sistem Kali Kali Cipinang 7 PHB Tegal Amba Jakarta Timur Sistem Kali Kali Petukangan 8 Wadus Mabes TNI Cilangkap Jakarta Timur Sistem Kali Kali Sunter 9 Waduk Halim Jakarta Timur Sistem Kali Kali Sunter 10 Sal. PHB Suprapto sisi selatan Jakarta Pusat Sistem Kali Kali Utan Kayu 11 Saluran PHB Mardani I Jakarta Pusat Sistem Kali Kali Utan Kayu 12 Waduk Rawa Kendal II Jakarta Utara Sistem Kali BKT 13 Send Trap BKT Jakarta Utara Sistem Kali BKT 14 Dumping set Sendtrap BKT Jakarta Utara Sistem Kali BKT (BKT) 15 Kali Warung Jengkol Jakarta Utara Sistem Kali Cakung Lama Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016 54

No Nama Lokasi Pengerukan Wil. Jenis Nama Sistem Administrasi Sistem 16 Sal. Phb Jingga Raya Jakarta Utara Sistem Polder Kelapa Gading 17 PHB Gading Kirana Jakarta Utara Sistem Polder Kelapa Gading 18 Waduk Marunda Jakarta Utara Sistem Polder Marunda 19 PHB Marunda 1 Jakarta Utara Sistem Polder Marunda 20 Waduk Sunter Timur 3 Jakarta Utara Sistem Polder Rawa Badak 21 PHB Mawar Jakarta Utara Sistem Polder Rawa Badak 22 PHB Mawar Jakarta Utara Sistem Polder Rawa Badak 23 Kali Betik Jakarta Utara Sistem Polder Waduk Pegangsaan Dua 24 Waduk Pengangsaan Jakarta Utara Sistem Polder Waduk Pegangsaan Dua 25 PHBIKIP Jakarta Timur Sistem Polder Waduk Pulomas 26 Inlet Waduk Ria Rio Jakarta Timur Sistem Polder Waduk Pulomas 27 Sistem Pulo Mas Jakarta Timur Sistem Polder Waduk Pulomas 28 Kampung Ambon Jakarta Timur Sistem Polder Waduk Pulomas 29 Inlet Waduk Ria Rio Jakarta Timur Sistem Polder Waduk Pulomas 30 PHB Agung Perkasa X Jakarta Utara Sistem Polder Waduk Sunter Selatan 31 Waduk Sunter Utara Jakarta Utara Sistem Polder Waduk Sunter Utara 32 Inlet Waduk Sunter Jakarta Utara Sistem Polder Waduk Sunter Utara 33 Sal. Phb Metro Kencana Jakarta Utara Sistem Polder Waduk Sunter Utara 34 Sal. Phb Sunter Utara (Sunter Jakarta Utara Sistem Polder Waduk Sunter Utara C) 35 Sal. PHB Nusantara Jakarta Utara Sistem Polder Waduk Sunter Utara 36 PHB Rajawali Jakarta Pusat Sistem Polder Ancol 37 Kali Rajawali Selatan Jakarta Pusat Sistem Polder Ancol 38 Sal. Phb Cilincing Raya Jakarta Utara Sistem Polder Dewa Kembar 39 Kali Item Jakarta Pusat Sistem Polder Kali Item 40 Kali Utan Kayu Jakarta Pusat Sistem Polder Kali Item 41 Sal. Phb Tarian Jakarta Pusat Sistem Polder Don Bosco Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016 55

Lampiran 3 : STRUKTUR KOMANDO SIAGA DARURAT KEPALA BPBD Komandan Siaga Darurat Sekretariat : 1. Perencanaan 2. Media Center 3. Penghubung Tim Reaksi Cepat Admin Keu : 1. Bendahara 2. Administrasi Keamanan Klaster Penyelamatan dan Evakuasi Klaster Kesehatan Klaster Pngungsian & Perlindungn Klaster Logistik Klaster Sarana Prasarana Klaster Pendidikan Klaster Peran Serta Masyarakat Koordinator Ka. Sudin PKP Koordinator Ka. Sudin Kes Koordinator Ka. Sudin TA Koordinator Ka. Sudin Sos Koordinator Ka. Sudin PU Koordinator Ka. Sudin Dik Koordinator KPB Kota Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016 56

Lampiran 4 : URAIAN TUGAS KOMANDO SIAGA DARUAT No Kedudukan Uraian Tugas Keterangan 1. Kepala BPBD 1. Memberikan arahan umum mengenai kebijakan penanganan siaga darurat 2. Memberikan masukan dalam pelaksanaan operasional siaga darurat 3. Mengevaluasi pelaksanaan siaga darurat 2. Komandan Pos Komando Lapangan 1. Mengaktifkan Pos Komando Siaga Daruat Bencana 2. Membuat rencana operasi, mengorganisasikan, melaksanakan dan mengendalikan operasi siaga darurat bencana 3. Menempatkan petugas perwakilan instansi/ lembaga/organisasi terkait kedalam Bidang dan Klaster yang relevan 4. Memimpin rapat rapat untuk memerintahkan, mengkoordinasikan, mensinergikan dan mensingkronisasikan operasi Klaster 5. Melaksankana evaluasi melalui rapat koordinasi 3. Sekretariat 1. Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data dan informasi tentang kronologis dan dampak bencana serta menilai kerugian bencana secara cepat 2. Membentuk jaringan informasi dan komunikasi serta menyebarkan informasi tentang bencana tersebut serta penanggulangannya ke tingkat Kecamatan, Kantor Penanggulangan Bencana Kota (KPBK) dan Pusdalops BPBD 3. Menyelenggarakan administrasi umum 5. Klaster Pencarian dan Penyelamatan Mengkoordinir personil dan sarana pencarian dan penyelamatan untuk mendukung klaster di Kelurahan 6. Klaster Pengungsian dan Perlindungan Mengkoordinir penyediaan lokasi evakuasi dan perlindungan serta pengamanan untuk mendukung klaster Kelurahan 7. Klaster Kesehatan Mengkoordinir penyediaan pelayanan kesehatan untuk mendukung klaster Kelurahan 8. Klaster Logistik Mengkoordinir pelayanan penyediaan logistik Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016 57

No Kedudukan Uraian Tugas Keterangan untuk mendukung Klaster Kelurahan 9. Klaster Sarana dan Prasarana Mengkoordinir penyediaan sarana dan prasarana komunikasi, sarana transportasi, pasokan energy, sarana lain untuk mendukung klaster Kelurahan 10. Klaster Pendidikan Mengkoordinir pelayanan pendidikan untuk mendukung klaster Kelurahan 11. Klaster Peran Serta Masyarakat Mengkoordinir ketersediaan SDM dari unsur masyarakat untuk mendukung klaster Kelurahan Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016 58

Lampiran 5 : BAGAN STRUKTUR POS KOMANDO TANGGAP DARURAT BENCANA TINGKAT PROVINSI Gubernur Kepala BPBD Provinsi Komandan Wakil Komandan SKPD/Lembaga Teknis/ Organisasi terkait Sekretariat Humas Perwakilan SKPD/ Lembaga Teknis/ Organisasi terkait Koordinator Keselamatan & Keamanan Bidang Perencanaan Bidang Operasi Badan Logistik, Peralatan Bidang Administrasi Keuangan Seksi... Seksi... Seksi... Seksi... Seksi... Seksi... Seksi... Seksi... Keterangan : Garis Komando Ketentuan lebih lanjut terkait struktur Pos Komando Tanggap Darurat Bencana Tingkat Provinsi mengacu pada Peraturan Kepala BNPB Nomor 14 Tahun 2010 Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016 59

Lampiran 6 : BAGAN STRUKTUR POS KOMANDO TANGGAP DARURAT BENCANA TINGKAT KOTA ADMINISTRASI Gubernur Walikota Kepala KPBK Komandan Wakil Komandan UKPD/Lembaga Teknis/ Organisasi terkait Sekretariat Humas Perwakilan UKPD/ Lembaga Teknis/ Organisasi terkait Koordinator Keselamatan & Keamanan Bidang Perencanaan Bidang Operasi Badan Logistik, Peralatan Bidang Administrasi Keuangan Seksi... Seksi... Seksi... Seksi... Seksi... Seksi... Seksi... Seksi... Keterangan : Garis Komando Ketentuan lebih lanjut terkait struktur Pos Komando Tanggap Darurat Bencana Tingkat Provinsi mengacu pada Peraturan Kepala BNPB Nomor 14 Tahun 2010 Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016 60

Lampiran 7 : BAGAN STRUKTUR POS KOMANDO LAPANGAN TINGKAT KELURAHAN Komandan LURAH Wakil Komandan Sekretaris Lurah SEKRETARIAT Subbag Data, Informasi dan Komunikasi Subbag Data, Administrasi Klaster Penyelamatan dan Evakuasi Klaster Kesehatan Klaster Pngungsian & Perlindungn Klaster Logistik Klaster Sarana Prasarana Klaster Pendidikan Klaster Peran Serta Masyarakat Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016 61

Lampiran 8 : URAIAN TUGAS POS KOMANDO LAPANGAN TINGKAT KELURAHAN No Kedudukan Uraian Tugas Keterangan 1. Pos Komando Lapangan 4. Melanjutkan kegiatan assesmen cepat terhadap kejadian bencanayang telah dilakukan oleh tim kaji cepat 5. Melakukan kegiatan pencarian, penyelamatan, dan evakuasi korban bencana 6. Memberikan pelayanan pemenuhan kebutuhan dasar bagi korban bencana 7. Memberikan perlindungan terhadap korbam bencana yang rentan 8. Memberikan pelayanan kepada korban bencanayang mengungsi 9. Melakukan perbaikan prasarana dan sara vital dengan segera 2. Komandan Pos Komando Lapangan 3. Wakil Komandan Pos Komando Lapangan 6. Mengaktifkan Pos Komando Lapangan sebagai Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) di satu titik lokasi bencana 7. Membuat rencana operasi, mengorganisasikan, melaksanakan dan mengendalikan operasi darurat bencana 8. Menempatkan petugas perwakilan instansi/ lembaga/organisasi terkait kedalam Bidang dan Klaster yang relevan 9. Memimpin rapat rapat Posko untuk memerintahkan, mengkoordinasikan, mensinergikan dan mensingkronisasikan operasi bidang-bidang 10. Melaksankana evaluasi melalui rapat koordinasi yang dilaksanakan minimal 1 (satu) kali dalam sehari untuk menyusun rencana kegiatan berikutnya 1. Membantu Komandan Posko Lapangan dalam merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan dan mengendalikan operasi darurat bencana 2. Mengkoordinir tugas-tugas bagian Sekretariat mencakup Sub Bagian Data serta Informasi dan Komunikasi 3. Mewakili Komandan Posko Lapangan apabila berhalangan Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016 62

No Kedudukan Uraian Tugas Keterangan 4. Sekretariat 4. Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data dan informasi tentang kronologis dan dampak bencanaserta menilai kerugian bencana secara cepat 5. Membentuk jaringan informasi dan komunikasi serta menyebarkan informasi tentang bencana tersebut serta penanggulangannya ke tingkat Kecamatan, Kantor Penanggulangan Bencana Kota (KPBK) dan Pusdalops BPBD 6. Menyelenggarakan administrasi umum, keuangan dan personil 7. Pelayanan akomodasi dan konsumsi bagi personil Klaster Pos Komando Lapangan Darurat Bencana 5. Klaster Pencarian dan Penyelamatan 6. Klaster Pengungsian dan Perlindungan 1. Menyediakan personil dan sarana pencarian dan penyelamatan 2. Melakukan operasi pencarian dan penyelamatan serta pengamanan 3. Memfasilitasi kelancaran tindakan rujukan 1. Melakukan kaji cepat dan pendataan 2. Patroli pengamanan wilayah dan perlindungan kelompok rentan 3. Melakukan piket siaga banjir 4. Menyiapkan tempat/ tenda pengungsian yang mengakomodir kelompok rentan 5. Menyiapkan sarana penanganan sampah/ lumpur akibat banjir. 6. Menyiapkan sarana pendampingan sosial & psikososial untuk warga terdampak yang dewasa, disesuaikan dengan adat istiadat setempat. 7. Klaster Kesehatan 1. Mendata jumlah korban dan pengungsi (kelompok rentan dan berkebutuhan khusus) 2. Membentuk Pos Kesehatan 3. Menyiapkan paket obat, bahan habis pakai, dan alat kesehatan 4. Memberikan Pelayanan Kesehatan Dasar 5. Menyiapkan Tenaga Medis dan Non Medis 6. Menyiapkan Pelayanan Rujukan 7. Menyiapkan Ruang Triage 8. Mendirikan RS Lapangan 9. Pendampingan Psiko-Sosial Kegiatan rekreasional Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016 63

No Kedudukan Uraian Tugas Keterangan Kegiatan kerja bakti Kegiatan olah raga atau kesenian 10. Melakukan pengawasan dan pengendalian kualitas gizi bagi korban dan pengungsi 11. Memberikan pelayanan kesehatan reproduksi 12. Menyediakan sarana penampung air limbah domestik di tempat pengungsian 8. Klaster Logistik 1. Mendirikan Pos Dapur Umum 2. Mendirikan Pos Logistik 3. Menghimpun, dan menyortir bantuan logistik 4. Melaksanakan pendistribusian makanan siap saji 5. Melaksanakan pendistribusian logistic 9. Klaster Sarana dan Prasarana 1. Menyiapkan alat komunikasi, Informatika & Multimedia 2. Menyusun tata kelola sarana transportasi jalur evakuasi dan jalur logistik 3. Menyiapkan sarana transportasi 4. Menyiapkan sarana prasarana untuk memenuhi pasokan energy 5. Menyiapkan Sarana Penampung Air Limbah Domestik Pengungsi. 6. Menyediakan Sarana Air bersih, dan Sanitasi. 7. Menyiapkan sarana untuk meminimalisir debit genangan air di lokasi banjir 8. Menyiapkan sarana prasarana vital untuk pelayanan public 9. Menyiapkan sarana untuk pemulihan kebersihan lingkungan 10. Klaster Pendidikan 1. Menyiapkan sarana belajar mengajar baik secara formal dan non formal 2. Melaksanakan proses belajar mengajar pada saat darurat 3. Memberikan pelayanan bimbingan dan penyuluhan bagi anak anak dewasa. 4. Memberikan penguatan kerohanian bagi korban dan pengungsi. 11. Klaster Peran Serta Masyarakat 1. Menghimpun dan mendata kekurangan sumberdaya di Posko Lapangan 2. Melakukan pendampingan bersama petugas di Posko Lapangan 3. Memfasilitasi terpenuhinya kebutuhan penyelenggaraan penanggulangan bencana Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016 64

LAMPIRAN 9 RENCANA OPERASI SIAGA DARURAT BANJIR PER KELURAHAN TERDAMPAK DI PROVINSI DKI JAKARTA Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016 65

Lampiran VI.1 Rencana Operasi Siaga Darurat Banjir Per Kelurahan Rencana Kontinjensi Banjir DKI Jakarta, 2016 66