BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional (Wikipedia, 2014). Pertumbuhan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. BI Rate yang diumumkan kepada publik mencerminkan stance kebijakan moneter

BAB I PENDAHULUAN. BI Rate yang diumumkan kepada publik mencerminkan stance kebijakan moneter

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa dalam perekonomian dinilai dengan satuan uang. Seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, masih memiliki stuktur

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan

I. PENDAHULUAN. jasa. Oleh karena itu, sektor riil ini disebut juga dengan istilah pasar barang. Sisi

I. PENDAHULUAN. makro, yaitu pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan

BAB I PENDAHULUAN. yang dikonsumsinya atau mengkonsumsi semua apa yang diproduksinya.

BAB I PENDAHULUAN. fenomena yang relatif baru bagi perekonomian Indonesia. perekonomian suatu Negara. Pertumbuhan ekonomi juga diartikan sebagai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. proses pertukaran barang dan jasa serta untuk pembayaran utang. Pada umumnya setiap

BAB I PENDAHULUAN. banyak diminati oleh para investor karena saham tersebut sangat liquid. Sahamsaham

BAB I PENDAHULUAN. kestabilan harga. Masalah pertumbuhan ekonomi adalah masalah klasik

BAB V PENUTUP. a. Korelasi (hubungan) antar variabel independen : signifikansi sebesar < Artinya setiap kenaikan inflasi

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia. Melalui hal ini Indonesia diharapkan dapat bersaing dengan Negara-negara lain di

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia di tengah perekonomian global semakin

BAB I PENDAHULUAN. sektor utama dalam perekonomian Negara tersebut. Peran kurs terletak pada nilai mata

BAB I PENDAHULUAN. A. LATAR BELAKANG Permintaan uang mempunyai peranan yang sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. satunya ialah kredit melalui perbankan. penyediaan sejumlah dana pembangunan dan memajukan dunia usaha. Bank

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Sekalipun pengaruh aktifitas ekonomi Indonesia tidak besar terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam. perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam

INFLATION TARGETING FRAMEWORK SEBAGAI KERANGKA KERJA DALAM PENERAPAN KEBIJAKAN MONETER DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Seorang investor bersedia menanamkan dananya di suatu investasi jika

IV. KINERJA MONETER DAN SEKTOR RIIL DI INDONESIA Kinerja Moneter dan Perekonomian Indonesia

I. PENDAHULUAN. berhasil menerapkan kebijakan dalam ekonomi. Pendapatan nasional yang

BAB V PENUTUP. penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya. Kemudian, akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sebagai negara yang menganut sistem perekonomian terbuka,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam ilmu ekonomi, keseimbangan pasar (market equilibrium) terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan fenomena shock ini adalah sangat menarik berbicara tentang

BAB I PENDAHULUAN. fungsi sebagai penyimpan nilai, unit hitung, dan media pertukaran.

Bab I. Pendahuluan Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan Bank Sentral,

I. PENDAHULUAN. Uang merupakan alat pembayaran yang secara umum dapat diterima oleh

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. moneter akan memberi pengaruh kepada suatu tujuan dalam perekonomian.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan perekonomian dalam suatu negara dipengaruhi oleh tingkat inflasi. Inflasi

BAB I PENDAHULUAN. diakibatkan oleh adanya currency turmoil, yang melanda Thailand dan menyebar

I. PENDAHULUAN. Kegiatan konsumsi telah melekat di sepanjang kehidupan sehari-hari manusia.

1. Tinjauan Umum

BAB I PENDAHULUAN. motor penggerak perekonomian nasional. Perdagangan internasional dapat

BAB I PENDAHULUAN. dari keadaan ekonomi negara lain. Suatu negara akan sangat tergantung dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan perekonomian suatu bangsa, bank memegang peranan

BAB I PENDAHULUAN. Uang didefinisikan sebagai alat pertukaran (medium of exchange) yaitu suatu

BAB I PENDAHULUAN. orang. Manfaat bagi kegiatan setiap orang yakni, dapat mengakomodasi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kebijakan fiskal merupakan salah satu kebijakan dalam mengatur kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek.

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian di Indonesia. Fluktuasi kurs rupiah yang. faktor non ekonomi. Banyak kalangan maupun Bank Indonesia sendiri yang

I. PENDAHULUAN. kebijakan moneter Bank Indonesia (BI) untuk mencapai tujuannya yaitu

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar. aruhi. Nov. Okt. Grafik 1. Pertumbuhan PDB, Uang Beredar, Dana dan Kredit KOMPONEN UANG BEREDAR

BAB I PENDAHULUAN. dan harus siap dalam menghadapi pasar bebas dimana setiap sekat. dan makmur material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mekanisme transmisi kebijakan moneter didefenisikan sebagai jalur yang

BAB I PENDAHULUAN. belahan dunia lainnya. Pasar modal memiliki peran besar dalam perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Ekonomi Indonesia tidak terlepas dari keterlibatan sektor

BAB I PENDAHULUAN. Peranan uang dalam peradaban manusia hingga saat ini dirasakan sangat

BAB I PENDAHULUAN. negara tersebut, atau pada saat yang sama, investasi portofolio di bursa

% yoy. Jan*

BAB I PENDAHULUAN. makro adalah pandangan bahwa sistem pasar bebas tidak dapat mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. membantu membiayai pembangunan nasional, sedangkan impor dilakukan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. moneter, bunga itu adalah sebuah pembayaran untuk menggunakan uang. Karena

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengambil langkah meningkatkan BI-rate dengan tujuan menarik minat

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan barang dan jasa, investasi yang dapat meningkatkan barang modal,

Analisis Asumsi Makro Ekonomi RAPBN 2011

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perbankan berperan dalam mendorong tingkat pertumbuhan ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. atau bahkan tercapainya full employment adalah kondisi ideal perekonomian yang

BAB I PENDAHULUAN. makro ekonomi misalnya Produk Domestik Bruto (PDB), tingkat inflasi, Sertifikat

HUBUNGAN KAUSALITAS ANTARA KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR DENGAN TINGKAT BUNGA SBI DI INDONESIA TAHUN

Pengantar Teori Ekonomi dan Moneter

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara berkembang yang menggunakan sistem perekonomian terbuka.

Universitas Sumatera Utara

INDONESIA PADA GUBERNUR BANK PANITIA ANGGARAN SEMESTER

IV. FLUKTUASI MAKROEKONOMI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu periode tertentu, baik atas dasar harga berlaku maupun atas

Kebijakan Moneter & Bank Sentral

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian uang merupakan bagian yang integral dari kehidupan kita. sehari-hari. Ada yang berpendapat bahwa uang merupakan darahnya

: Determinan Pertumbuhan Jumlah Uang Beredar dan Tingkat Inflasi di Indonesia Periode Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. negara lain, khususnya anggota ASEAN 5, yaitu Malaysia, Filipina, Thailand dan Singapura

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kebijakan moneter merupakan salah satu bentuk kebijakan stabilisasi yang

aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar

BAB I PENDAHULUAN. yang dialami sebagian besar emiten, penurunan aktivitas dan nilai transaksi, serta kesulitan

BAB I PENDAHULUAN. yang terdiri dari Giro Wajib Minimum (Reserve Requirement), Fasilitas Diskonto,

BAB I PENDAHULUAN. moneter terutama sudah sangat banyak dilakukan oleh para peneliti di dunia,

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator untuk menilai

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saat ini banyak orang berlomba untuk berinvestasi. Baik itu dari kalangan

BAB I PENDAHULUAN. Inflasi adalah fenomena yang selalu ada di setiap negara dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kebutuhan manusia sangat tidak terbatas sedangkan alat pemenuh kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. seluruh penghasilan saat ini, maka dia dihadapkan pada keputusan investasi.

BAB I PENDAHULUAN. inflasi yang rendah dan stabil. Sesuai dengan UU No. 3 Tahun 2004 Pasal 7,

Masalah uang adalah masalah yang tidak sederhana. Uang berkaitan erat dengan hampir

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak krisis ekonomi menghantam Indonesia pada pertengahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam kegiatan perekonomian, dunia perbankan sangat dibutuhkan. Hal

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal dapat dijadikan tolak ukur dari perekonomian negara (Lawrence, 2013). Pasar

BAB I PENDAHULUAN. menopang hampir seluruh program-program pembangunan ekonomi. Peranan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu studi yang masih menimbulkan kontroversi hingga saat ini,

abungan, baik dalam rupiah giro valuta

BAB I PENDAHULUAN. semakin bertambah tinggi dalam kondisi perekonomian global seperti yang

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dan kekurangan dana (Mishkin, 2009). Bank memiliki peranan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi yang telah berlangsung cukup lama di Indonesia

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional (Wikipedia, 2014). Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu tolok ukur keberhasilan perekonomian suatu negara. Oleh karenanya pertumbuhan ekonomi selalu menjadi prioritas utama setiap negara. Seperti apa yang dikatakan Seprillina dan Ismail (2013) ukuran kemajuan perekonomian dalam suatu negara akan selalu dilihat dari pertumbuhan ekonomi yang terjadi di negara tersebut. Tak terkecuali untuk negara yang masih berkembang seperti negara Indonesia, pertumbuhan ekonomi selalu menjadi pusat perhatian. Pertumbuhan ekonomi itu sendiri dapat diukur dari kenaikan Produk Domestik Bruto (PDB) sehingga setiap kenaikan Produk Domestik Bruto akan selalu diikuti dengan pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan gambar dibawah ini menunjukkan selama kurun waktu lima tahun terakhir dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 kondisi Produk Domestik Bruto Indonesia menunjukkan hal positif yang ditandai dengan peningkatan nilai Produk Domestik Bruto setiap tahunnya. 1

2 Gambar 1.1 Perkembangan Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 (Miliar Rupiah) Tahun 2010-2014 3000000 2500000 2314458,8 2464566,1 2618932 2769053 2909181,5 2000000 1500000 1000000 500000 0 2010 2011 2012 2013 2014 Sumber : BPS Indonesia data diolah, 2015 Menurut Silvia et.al (2013) untuk mengukur pertumbuhan ekonomi, nilai Produk Domestik Bruto yang digunakan adalah Produk Domestik Bruto berdasarkan harga konstan (PDB riil) sehingga angka pertumbuhan yang dihasilkan merupakan pertumbuhan riil karena adanya tambahan produksi. Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat dilihat dari beberapa indikator makro ekonomi, diantaranya adalah kurs, BI rate dan jumlah uang beredar. Kurs atau nilai tukar adalah harga relatif mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lain. Apabila terjadi ketidakstabilan pada kurs maka perdagangan internasional akan terhambat, hal ini dikarenakan Indonesia merupakan pengimpor bahan baku industri dari berbagai negara. Begitu pula sebaliknya apabila kurs stabil maka perdagangan internasional akan berjalan dengan baik sehingga akan berpengaruh terhadap kegiatan ekonomi yang selanjutnya akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi. Salah satu upaya bank sentral untuk mempengaruhi dan mengendalikan kegiatan ekonomi dengan tujuan akhir pencapaian inflasi yaitu dengan

3 penetapan BI rate. BI rate itu sendiri adalah suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap atau stance kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank sentral dan diumumkan kepada publik. Bank sentral dapat menggunakan kebijakan moneter yang ekspansif melalui penurunan suku bunga untuk mendorong aktifitas ekonomi. Penurunan BI rate dapat menurunkan suku bunga kredit sehingga permintaan akan kredit dari perusahaan dan rumah tangga akan meningkat. Penurunan suku bunga kredit juga akan menurunkan biaya modal perusahaan untuk melakukan investasi. Ini semua akan meningkatkan aktivitas konsumsi dan investasi sehingga aktifitas perekonomian semakin bergairah. Sebaliknya, apabila tekanan inflasi mengalami kenaikan, bank sentral merespon dengan menaikkan BI rate untuk mengerem aktivitas perekonomian yang terlalu cepat sehingga mengurangi tekanan inflasi (Bank Indonesia, 2015). Uang beredar adalah kewajiban sistem moneter (Bank Sentral, Bank Umum, dan Bank Perkreditan Rakyat) terhadap sektor swasta domestik (tidak termasuk pemerintah pusat dan bukan penduduk). Kewajiban yang menjadi komponen uang beredar terdiri dari uang kartal yang dipegang masyarakat (di luar Bank Umum dan BPR), uang giral, uang kuasi yang dimiliki oleh sektor swasta domestik, dan surat berharga selain saham yang diterbitkan oleh sistem moneter yang dimiliki sektor swasta domestik dengan sisa jangka waktu sampai dengan satu tahun (Bank Indonesia, 2015). Jumlah uang beredar erat kaitannya dengan kebijakan moneter. Apabila bank sentral menetapkan kebijakan moneter ekspansif melalui penurunan

4 suku bunga maka jumlah uang beredar yang ada di masyarakat akan semakin tinggi. Begitu pula sebaliknya jika bank sentral menetapkan kebijakan moneter kontraktif melalui peningkatan suku bunga maka jumlah uang beredar yang ada di masyarakat akan semakin rendah. Laju pertumbuhan uang beredar yang tinggi secara berkelanjutan akan menghasilkan laju inflasi yang tinggi dan laju pertumbuhan yang rendah pada gilirannya akan mengakibatkan laju inflasi rendah. inflasi merupakan fenomena moneter yang mengandung arti bahwa laju inflasi yang tinggi tidak akan terus berlangsung apabila tidak disertai dengan laju pertumbuhan uang beredar yang tinggi (Donrnbusch dan Fischer, 1997 : 589 dalam Langi et.al, 2014). Ini dapat dimpulkan bahwa hubungan jumlah uang beredar dengan inflasi memiliki sifat korelasi positif sehingga jumlah uang beredar selalu diupayakan stabil artinya tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit untuk menjaga ketidakstabilan perekonomian yang selanjutnya akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi. Banyak penelitian tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia yang telah dilakukan. Salah satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh Seprillina dan Ismail (2013) membuktikan bahwa variabel instrumen jumlah uang beredar dan suku bunga SBI dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi baik dalam jangka waktu yang pendek maupun jangka panjang. Sehingga berdasarkan uraian latar belakang diatas maka dilakukan penelitian tentang Pengaruh Kurs, BI rate dan Jumlah Uang Beredar Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Tahun 2010.1-2014.12

5 B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Bagaimana pengaruh kurs, BI rate, dan jumlah uang beredar terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia tahun 2010.1-2014.12? C. Batasan Masalah Batasan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Penelitian ini tentang pertumbuhan ekonomi di Indonesia dari tahun 2010.1 sampai 2014.12. 2. Penelitian ini menggunakan variabel yang terdiri dari pertumbuhan ekonomi, kurs, BI rate dan jumlah uang beredar. 3. Data yang digunakan meliputi data pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diperoleh dari nilai Produk Domestik Bruto Menurut Lapangan Usaha Harga Konstan 2000, data kurs yang diperoleh dari kurs transaksi BI, data BI rate dan data jumlah uang beredar. 4. Penelitian ini menggunakan model statis. 5. Variabel kurs diasumsikan sebagai variabel eksogen. D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kurs, BI rate, dan jumlah uang beredar terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia tahun 2010.1-2014.12

6 2. Kegunaan Penelitian Hasil Penelitian ini diharapkan berguna bagi : a. Pemerintah Memberikan masukan dalam mengambil kebijakan agar pertumbuhan dan perkembangan ekonomi di Indonesia dapat meningkat dan berkembang lebih baik lagi. b. Para peneliti dan akademisi Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang luas dan dapat dijadikan bahan perbandingan serta referensi dalam menganalisis pengaruh kurs, BI rate dan jumlah uang beredar terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.