PERLENGKAPAN LOGIKA BAHAN TIGA DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER 1

dokumen-dokumen yang mirip
PERTEMUAN III PENGERTIAN, KATA, DAN TERM

PENGERTIAN. 3. Pengertian, adalah tanggapan atau gambaran akal budi yang abstrak, yang batiniah, tentang inti sesuatu.

Logika, dan bahasa. OLEH Doris Febriyanti M.Si UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI PALEMBANG 2016

A. A B. E C. I D. O E. S

Matakuliah : L0022 Filsafat Ilmu dan Logika Tahun : BAB X PENGERTIAN, PENGGOLONGAN DAN DEFINISI Pertemuan 10

MAKALAH FILSAFAT ILMU Silogisme dan Proposisi Kategoris. Disusun oleh : Nama : NPM :

FILSAFAT ILMU DAN LOGIKA FORMAL. H. SyahrialSyarbaini, MA. Modul ke: 13Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

Dasar-dasar Logika. Definisi & Keputusan

Dasar-dasar Logika. Proposisi. Ramdhan Muhaimin, M.Soc.Sc. Hubungan Masyarakat. Ilmu Komunikasi. Modul ke: Fakultas. Program Studi

Ilmu Penalaran atau Logika

PERTEMUAN VIII-IX SILOGISME KATEGORIS

HAND OUT V KEPUTUSAN atau PROPOSISI

TAHAP II PENALARAN : PROPOSISI

RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN ( RPP ) Mata Kuliah. Penulisan Karya Ilmiah

Pertemuan6 Peradaban; Wujud kebudayaan danunsur-unsur kebudayaan MATA KULIAH ANTROPOLOGI BUDAYA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MEDAN AREA

PERKEMBANGAN NILAI, MORAL DAN SIKAP

SILABUS Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Kelas : II (dua) Semester : 1 (satu)

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Masyarakat berasal dari kata musyarak (arab), yang artinya bersama-sama, yang

BAB IV PANCASILA SEBAGAI ETIKA (MORAL)POLITIK

Catt: kedua kalimat pertama dapat dibuktikan kebenarannya. Kedua kalimat terakhir dapat ditolak karena fakta yang menentang kebenarannya.

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

c. DEFINISI DAN KLASIFIKASI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang bersifat imajinatif yang lahir

BAB I PENDAHULUAN. hasil dari imajinasi pengarang. Imajinasi yang dituangkan dalam karya sastra,

BAB I PENDAHULUAN. Simbol manifestasi negara demokrasi adalah gagasan demokrasi dari

M A K A L A H DASAR DASAR K O M U N I K A SI

Pengertian etika = moralitas

Manusia Sebagai animal educandum

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan kata-kata yang mubajir dan terlalu berbelit-belit.

Manusia senantiasa penasaran terhadap cita-cita hidup itu. Manusia merupakan makhluk yang berakal budi yang selalu ingin mengejar kebenaran.

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM )

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

TINJAUAN MATA KULIAH...

Prakiraan Hasil Kebijakan yang Diharapkan

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah gambaran mental dari obyek, proses atau apa pun yang ada di luar

MATA KULIAH PEMBELAJARAN TERPADU (PSD SKS)

Modul Ilmu Mantiq/Logika. Dosen: Ahmad Taufiq MA

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan lingkungan yang cepat, ditandai dengan kemajuan

II. TINJAUAN PUSTAKA. perubahan tingkah laku pada diri sendiri berkat pengalaman dan latihan.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Gaya belajar setiap orang itu dipengaruhi oleh faktor alamiah (pembawaan)


PROGRAM EVALUASI. Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan Semester : Ganjil Kelas : II (Dua) Tahun Pelajaran : 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN. KKG. Salah satu contoh yaitu rendahnya nilai belajar siswa kelas IV-A tahun

6.1 PRINSIP-PRINSIP DASAR BERPIKIR KRITIS/LOGIS

MANUSIA SAIN, TEKNOLOGI DAN SENI

ANALITIK (1) Analitik:

Pengetahuan dan Kebenaran

MATERI DASAR-DASAR LOGIKA PERTEMUAN 13

TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN

SIL/PKP241/01 Revisi : 00 Hal. 1 dari 5 Gasal Judul praktek: - Jam: SILABUS. Menjelaskan epistemologi sebagai bagian dari cabangcabang

S I L A B U S RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL 2016/2017 SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) CURUP

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian dan kemampuan baik di dalam maupun di luar sekolah. Oleh

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH MATEMATIKA DISKRIT JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEMESTER 3 DOSEN : HARISON, S.Pd, M.Kom KODE / SKS : TIS3233/3

1. Pancasila sbg Pandangan Hidup Bangsa

TUGAS REVIEW FILSAFAT ILMU. Ilmu pengetahuan bagaikan cahaya dan nyawa kehidupan

Ig. Dodiet Aditya Setyawan, SKM, MPH.

KALIMAT DALAM BAHASA INDONESIA. Wagiati Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran

Jenis Data Berdasar sumbernya : Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari sumber datanya.

LATIHAN PRA UJIAN AKHIR SEMESTER DASAR DASAR LOGIKA. Pilih dan tulislah A, B, C, D atau E untuk jawaban-jawaban yang benar di bawah ini!

BAB I PENDAHULUAN. dipahami anak. Sastra anak secara emosional psikologis dapat ditanggapi dan

TUJUAN PERKULIAHAN Mahasis Ma wa hasis mema wa ham mema i ham man ma usia sebaga n i usia sebaga makhluk ma buda ya buda

IL I MU A LAMIA I H H DA D SA S R Dewi Yuanita

11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Dasar (SD)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2000 TENTANG KARANTINA HEWAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

- alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama) - organisasi kekuatan (politik)

Peta Kompetensi Dasar-dasar Logika

FILSAFAT ILMU DAN PENGERTIAN LOGIKA. Dr. H. SyahrialSyarbaini, MA. Psikologi Modul ke: 12Fakultas PSIKOLOGI.

DASAR-DASAR LOGIKA. Ruang Lingkup Logika. Sujanti, M.Ikom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI. Program Studi Hubungan Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, setiap individu terkait

FORMULIR RANCANGAN PERKULIAHAN PROGRAM STUDI ADVERTISING AND MARKETING COMMUNICATIONS FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

MATERI KULIAH ETIKA BISNIS. Pokok Bahasan: Pancasila sebagai Landasan Etika Bisnis

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS KELAS IV - SEMESTER 2

PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK SD. Dr. Hj. Nunuy Nurjanah, M.Pd.

ONTOLOGI. Menurut bahasa, ontologi berasal dari Bahasa Yunani, yaitu

BAB IV SISTEM SOSIAL 4.1 Pengantar 4.2 Sistem Sosial

Bentuk dasar pengetahuan ada dua: 1. Bentuk pengetahuan mengetahui demi mengetahui saja, dan untuk menikmati pengetahuan itu demi memuaskan hati

KONSEP ILMU JIWA PENDIDIKAN

KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

1. Seseorang yang menerima ukuran moral yang tinggi, estetika, dan agama serta menghayatinya;

BAB I PENDAHULUAN. lain dalam kelompok (Bungin, 2006:43). Komunikasi yang terjalin dalam sebuah

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

STMIK CIC CIREBON Nurul Bahiyah, M. Kom.

Antropologi Psikologi

PENGGOLONGAN (1) kegiatan akal budi dalam menggolongkan membagi, dan menyusun pengertian-pengertian dan barang-barang yang tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa pada prinsipnya digunakan oleh para pemakainya sebagai pembawa

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

KEBUDAYAAN. Sosped Fapet UHN

PENGANTAR LOGIKA INFORMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. formal maupun pendidikan nonformal. Salah satu upaya untuk mengatasi

Oleh AGUNG HASTOMO, M.Pd ANWAR SENEN, M.Pd. Sosialisasi KTSP

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kemampuan Penalaran Matematis. Menurut Majid (2014) penalaran adalah proses berpikir yang

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MANAIKA PADA MATERI PARAFRASE PUISI SISWA KELAS 6 B SDN SEMBORO 01 JEMBER

10. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB E)

KEBUDAYAAN & MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan gagasan-gagasan ataupun merefleksikan pandangannya terhadap

BAB I PENDAHULUAN. dikaruniai berbagai kelebihan dibandingkan dengan ciptaan lainnya. Karunia itu

KONTRAK PEMBELAJARAN DASAR-DASAR LOGIKA oleh akhmad ramdhon

BAB IV. PENUTUP. Universitas Indonesia. Estetika sebagai..., Wahyu Akomadin, FIB UI,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

PERLENGKAPAN LOGIKA BAHAN TIGA DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER 1 1

LOGIKA & BAHASA Mulai dari mana logika sebagai ilmu dipelajari? Logika merupakan hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. Mempelajari logika, mulailah dengan melihat hubungan antara bahasa dan logika atau sebaliknya. 2

Bahasa (yang diucapkan) adalah bentuk lahir dari proses berfikir yang bersifat batiniah. Dalam konteks ini berpikir dapat dirumuskan sebagai berbicara dengan diri sendiri di dalam batin. 3

Bahasa adalah ungkapan pikiran. Bahasa yang diungkapkan dengan baik merupakan hasil dari proses berpikir yang baik dan tertib. Demikian pula bahasa yang diungkapkan dengan berbelit-belit, tidak tertata, merupakan penanda proses berfikir yang rancu. 4

Karena berfikir dapat dipahami melalui bahasa yang diungkapkan maka sangat penting sekali dipahami aneka ungkapan berupa: Kata Term Pengertian (Arti-Isi-Luas) Pembagian kata (Nilai rasa dan kata-kata emosional) Penggolongan (Aturan-aturan penggolongan dan beberapa kesulitannya) Defenisi (Jenis-jenis defenisi dan aturanaturan defenisi) 5

Kata Kata adalah tanda lahir atau pernyataan dari pengertian 6

Kata menurut artinya dapat dibagi ke dalam bentuk-bentuk kata sebagai berikut: 1. Univok(al) (sama suara, sama artinya) Artinya, kata yang menunjukkan pengertian yang sama antara suara dan arti. Contoh, kata Mahasiswa hanya menunjukkan pengertian yang dinyatakan oleh kata itu saja. Kata univokal merupakan kata yang dipergunakan dalam pemikiran dan ilmu pengetahuan seperti diskusi ilmiah dan karya tulis ilmiah. 7

2. Ekuivok(al) (sama suara, tetapi tidak sama artinya) Sebuah kata yang menunjukkan pengertian yang berbeda atau berlainan. Kata bisa misalnya dapat berarti mampu atau racun yang dikeluarkan oleh ular. Kata-kata ekuivokal baik untuk lelucon tetapi tidak baik untuk diskusi dan karya ilmiah. Dunia politik dan propaganda lazim menggunakan kata-kata yang ekuivok. 8

3. Analogis (sama suara, memiliki kesamaan dan juga perbedaan arti). Misalnya: sehat sebenarnya dikatakan tentang orang, khususnya badannya, tetapi juga dapat dikatakan tentang jiwanya, tentang obat (karena dapat menyembuhkan ganguan-ganguan kesehatan), tentang makanan (karena berguna untuk memelihara kesehatan), tentang hawa (karena baik untuk kesehatan)

Term Term adalah kata yg juga adalah ungkapan fisis dari sebuah pengertian. Term terdiri dari satu atau lebih kata. Term selalu mempunyai makna & mempunyai posisi atau fungsi dalam sebuah proposisi. 10

Klasifikasi Term Term Universal, meliputi keseluruhan luas, tidak terkecuali. (contoh : semua orang, seluruh wilayah) Term Partikular, term yg menunjukkan hanya sebagian dari keseluruhan luasnya. (contoh : tidak semua laki-laki, beberapa gedung, sebuah mangga) 11

Term Singular, term yang menunjuk pada satu realitas. (contoh : pak Amir, gadis itu, laki-laki paling gendut) Term Kolektif, menggambarkan sekelompok objek atau koleksi objek sebagai sebuah unit. (contoh : keluarga, angkatan bersenjata, himpunan mahasiswa jurusan) 12

Pengertian Pengertian adalah sesuatu yang abstrak. Untuk menunjukkan sebuah pengertian dipergunakan bahasa. Di dalam bahasa pengertian diurai dengan kata. Dengan demikian kata adalah tanda lahir atau pernyataan dari pengertian 13

Kata juga dapat dibagi menurut isinya 1. Abstrak, yang menunjukkan suatu bentuk atau sifat tanpa bendanya (misalnya, kemanusiaan, keindahan ) dan konkret, yang menunjukkan suatu benda dengan bentuk atau sifatnya (misalnya, manusia ); 14

2. Kolektif, yang menunjukkan suatu kelompok (misalnya, tentara ) dan individual yang menunjukkan suatu individu saja (misalnya, Narto sama dengan nama seorang anggota tentara). Sehubungan dengan ini perlu dicatat: apa yang dapat dikatakan tentang seluruh kelompok, belum tentu dapat dikatakan pula tentang setiap anggota kelompok. Demikian pula sebaliknya; 15

3. Sederhana, yang terdiri dari satu ciri saja (misalnya, kata ada yang tidak dapat diuraikan lagi) dan jamak, yang terdiri dari beberapa atau banyak ciri (misalnya, kata manusia, yang dapat diuraikan menjadi makhluk dan berbudi ). 16

nilai rasa, dan kata-kata emosional nilai rasa ialah kata dengan nilai-nilai tertentu dengan maksud menyatakan sikap dan atau perasaan terhadap kenyataan objektif. kata-kata emosional ialah kata-kata yang dimaksudkan untuk menimbulkan perasaan tertentu terhadap kenyataan objektif tertentu. 17

Penggolongan Penggolongan (ada pula yang menyebutnya dengan pembagian atau klasifikasi) ialah pekerjaan akal budi kita untuk menganalisis, membagi-bagi, menggolong-golongkan, dan menyusun pengertian-pengertian dan barangbarang menurut kesamaan dan perbedaannya 18

1. Penggolongan harus lengkap. Artinya dalam proses penggolongan segala sesuatu yang digolong-golongkan itu harus meliputi semua bagian yang hendak digolongkan sehingga apabila bagian-bagian itu disatukan kembali menjadi sebuah kesatuan yang utuh menyeluruh dan lengkap. Contoh: Makhluk Hidup digolongkan menjadi manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan 19

2. Penggolongan harus sungguh-sungguh memisahkan Artinya, bagian yang satu yang kita golongkan, tidak boleh menjadi bagian dari yang lain yang juga digolongkan. Penggolongan tidak boleh tumpang tindih. Penggolongan harus jelas dan tegas. Contoh: Manusia (Pria-Wanita). Pria-Wanita (Bayi-Anak-anak-Remaja-Dewasa-Orang tua), dan lain-lain. 20

3. Penggolongan harus menurut dasar, prinsip, atau garis yang sama Artinya bahwa penggolongan harus konsekwen dan tidak memakai dua atau lebih dasar sekaligus dalam pembagian yang sama. Contoh: Kalau kendaraan digolong-golongkan ke dalam,yang bergerak di daratan, yang bergerak di perairan, dan yang ditarik oleh tenaga binatang, maka disini dua hal dicampuradukan (tidak menurut dasar, prinsip, atau garis yang sama) antara: dimana bergeraknya (darat-perairan) dengan bagaimana bergeraknya (ditarik oleh tenaga binatang). 21

4. Penggolongan harus cocok untuk tujuan yang hendak dicapai Artinya penggolongan harus menunjukkan tujuan yang dinginkan untuk apa penggolongan itu dilakukan. Contoh: Penggolongan nilai A, B, C, D, dan E, atau Gagal yang diberikan oleh seorang Dosen kepada Mahasiswa bertujuan membedakan tingkat daya serap materi suatu perkuliahan oleh mahasiswa. 22

terimakasih 23