Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai. Adri Agustiningrum, C. Dyah S. Indrawati, Andre N. Rahmanto.

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PADA PT TRADE SERVISTAMA INDONESIA-TANGERANG

Diajukan Oleh: RETNO LIA MAYASARI A

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus Pada Karyawan PT. Pattindo Malang)

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ADMINISTRASI DI UNIVERSITAS WIDYAGAMA MALANG

Lia, et al, Pengaruh Etos Kerja, Gaya Kepemiminan Berorientasi Tugas...

III. METODELOGI PENELITIAN. sumbernya. Dalam hal ini diperoleh dari responden yang menjawab pertanyaan

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari : a. Kepemimpinan Transformasional;

DEWI ARIANTI PUJI ASTUTI A

PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN NON FINANSIAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Jember)

Diajukan. Oleh: PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan. Kondisi organisasi yang sedang dipimpin akan

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI PADA KARYAWAN PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR AREA PELAYANAN DAN JARINGAN MALANG)

PENGARUH MOTIVASI KERJA, INSENTIF, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PD. BPR BKK Wonogiri)

PENGARUH PENEMPATAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA (Studi pada karyawan PT Perkebunan Nusantara X (PG Watoetoelis) Sidoarjo)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN KOPERASI SIMPAN PINJAM KARYA KABUPATEN PATI NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD MUHAMMADIYAH 07 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015

HUBUNGAN ANTARA SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA GURU

Dosen Program Pendidikan Geografi PIPS, FKIP, UNS Surakarta, Indonesia. Keperluan korespondensi, HP : ,

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN DISIPLIN KERJA GURU SMA

PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN KUD MARGOREJO KABUPATEN PATI TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

Oleh. Arga Satria D, 1). Dra. Lily Hendrasti Novadjaja, MM. 2), Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya. Abstrak

ANALISIS FAKTOR KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI KARET PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII JEMBER

ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Survei pada Karyawan CV Maju Abadi Garment di Sukoharjo)

PENGARUH MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS III SD N PANDANSARI WARUNGASEM BATANG TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGARUH GAYA MENGAJAR DAN KEPEMIMPINAN GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DI KALANGAN SISWA KELAS XII SMK NEGERI I SALATIGA

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT COLUMBINDO PERDANA CABANG PURWOREJO

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, KOMUNIKASI, DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA BALIKPAPAN

KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PASAMAN BARAT

PENGARUH PELATIHAN TERHADAPKESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (Studi pada Karyawan Bagian Produksi CV. Bangkit Sukses Makmur)

ENYKA CUMALLA SARI B100

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Menurut Veithzal Rivai (2004:309) mendefinisikan penilaian kinerja

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat yang dipilih sebagai objek penelitian adalah PT Komatsu

Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret, Surakarta

PENGARUH DIMENSI MOTIVASI TERKADAP KINERJA KARYAWAN PT DUNKINDO LESTASI CABANG MEDAN

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. BARVO SATRIA PERKASA AREA SEMARANG

Antok Dian Pranadi, Dr. H. Roemintoyo. S.T., M.Pd., Drs. Bambang Sulistyo Budhi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP Universitas Sebelas Maret

PENGARUH MOTIVASI PRAKTIK DAN KELAYAKAN FASILITAS BENGKEL PEMESINAN TERHADAP PRESTASI PRAKTIK PEMBUBUTAN

PENGARUH KOMUNIKASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN KOPERASI MEKKAR DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL MODERASI

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI SDN 005 SEKOLAQ MULIAQ DI KUTAI BARAT ABSTRACT

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL MEDIASI

BAB III. METODE PENELITIAN. penelitian eksploratif (explorative research), penelitian deskriptif

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PENGADILAN NEGERI KLAS 1B RABA BIMA

Candra, et al,. Pengaruh kepemimpinan transformasional dan Motivasi terhadap...

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk KC Malang)

Oleh : Ridwan Prayogo A

Andi Kamrida, Muh. Nasrullah Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Makassar

PENGARUH MUTASI JABATAN DAN PENGHARGAAN TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI PADA BAGIAN UMUM SEKRETARIAT DAERAH KOTA SURAKARTA ARTIKEL PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. : Gaya Kepemimpinan Transformasional. B. Definisi Operasional

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KEDISPLINAN PEGAWAI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAIHATSU CABANG KLATEN TAHUN 2016

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA, MOTIVASI BELAJAR, DAN GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS. Eddi Artanti Puji Lestari L.A

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN BALAI LATIHAN KERJA (BLK) PERTANIAN KLAMPOK DI BANJARNEGARA

BAB III METODE PENELITIAN. Kantor PLN Limboto Gorontalo, Jln. jendral sudirman kelurahan kayu

PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN NON FINANSIAL TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN KINERJA KARYAWAN (Studi pada karyawan tetap PG. Kebon Agung Malang)

PENGARUH KOMUNIKASI DAN KONFLIK TERHADAP PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN PADA PT X

Laila Itsnaini Agus Timan Ahmad Yusuf Sobri

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT DELTOMED DI WONOGIRI

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

PENGARUH PENGAWASAN KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. DJITOE INDONESIAN TOBACCO DI SURAKARTA TAHUN 2014

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BALAI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA BANDUNG

ABSTRACT Effect of Employee Competence And Physical Work Environment On Employee Performance at Green House Property.

Pengaruh Komunikasi Organisasi dan Pengawasan Sumber Daya Manusia Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja

ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI T E R H A D A P K I N E R J A K A R Y A W A N BANK MANDIRI KCP BOYOLALI Oleh: Betiningsih

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DAN KOMUNIKASI GURU-SISWA DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR

PENGARUH KEDISIPLINAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI. (Studi Kasus Pada SMP Negeri 3 Surakarta) NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH STRES KERJA, KONDISI LINGKUNGAN KERJA DAN KOMUNIKASI EFEKTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA KEDIRI 2016

MOTIVASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. SIGMA UTAMA PALEMBANG. Reva Maria Valianti *) Abstrak

NASKAH PUBLIKASI. Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN PADA PT. X

Oleh : Tri Astuti Arigiyati Prodi Pendidikan Matematika FKIP UST

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dan 11 karyawan perempuan. Masa kerja karyawan adalah minimal 6 bulan Gambaran subjek berdasarkan jenis kelamin

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin agar tujuan yang akan dicapai dapat terlaksana dengan baik.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah :

PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI DITINJAU DARI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN DAN FASILITAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA GURU SD NEGERI SE-KECAMATAN REMBANG KABUPATEN REMBANG

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MENJAHIT PADA SISWA SMPN 2 MOJOGEDENG KABUPATEN KARANGANYAR

PENGARUH MOTIVASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. FINANSIA MULTI FINANCE CABANG PALOPO

PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. MANUNGGAL JAYA DI BOYOLALI SKRIPSI NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI SEKRETARIATT DAERAH (SETDA) KOTA MAGELANG TAHUN 2012

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN KOMPENSASI NON FINANSIAL TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2. Variabel Terikat (Dependent Variabel Y) : Kinerja. maka dikemukakan definisi operasional sebagai berikut :

PENGARUH LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH NGASEM TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014

Jurnal Skripsi. Oleh Nabella Intan Pertiwi NIM

HUBUNGAN PELAKSANAAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA GURU DI SD NEGERI SE-KECAMATAN SUTOJAYAN KABUPATEN BLITAR

PENGARUH POLA BELAJAR DAN FREKUENSI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI JUMAPOLO PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI PADA MERLYNN PARK HOTEL DI JAKARTA PUSAT)

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Dan Sumber Data Penelitian Data yang di gunakan dalam penelitian ini meliputi: data primer dan

PENGARUH SEMANGAT KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI PADA KANTOR SEKRETARIAT DAERAH KOTA PALU. Oleh :

PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN KERJA, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. PERTAMINA RU VI BALONGAN

PENGARUH PELATIHAN DAN INSENTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN MARKETING PT. NASMOCO GOMBEL SEMARANG

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV TEKNIK MANDIRI BANJARMASIN. Norbaiti

BAB III METODE PENELITIAN

CIHESCA DORA CIBERDA LERIANA NPM:

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif korelasional.

Transkripsi:

Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Adri Agustiningrum, C. Dyah S. Indrawati, Andre N. Rahmanto. Prodi Ekonomi BKK Administrasi Perkantoran, FKIP Universitas Sebelas Maret Sutami No. 36A, Kenthingan, Surakarta 57126 Abstract: Leadership Styles and Work Motivation Toward Employees Performance. The purpose of study are: investigating effect between leadership styles and work motivation toward employees performance. The type of study conducted by the researcher is quantitative research with descriptive method. Sampling technique is by using proportional random sampling technique. While the data collection techniques used are questionnaires and documentation techniques. Data analysis techniques are by using correlation and multiple regression analysis. Key words: Leadership style, work motivation, employees performance. 1. Pendahuluan Veithzal Rivai, (2004:64), berpendapat bahwa Gaya Kepemimpinan adalah pola menyeluruh dari tindakan seorang pemimpin, baik yang tampak maupun yang tidak tampak oleh bawahannya. Gaya kepemimpinan menggambarkan kombinasi yang konsisten dari falsafah, ketrampilan, sifat, dan sikap yang mendasari perilaku sesorang. Adapun indikator indikator gaya kepemimpinan antara lain : (1)Visi dan misi, menanamkan kebanggaan, meraih penghormatan dan kepercayaan. (2) Mendorong intelegensi, rasionalitas dan pemecahan masalah secara hatihati. (3) Memberikan perhatian pribadi, melayani secara pribadi, melatih dan menasehati.(4) Menjalankan pertukaran kontraktual antara penghargaan dan usaha, menjanjikan penghargaan untuk kinerja yang bagus dan mengakui pencapaian yang diperoleh.(5) Melepaskan tanggung jawab dan menghindari pengambilan keputusan. Menurut Ernest J. McCormick yang dikutip oleh A.A Prabu Mangkunegara (2005:94) menyatakan bahwa motivasi kerja didefinisikan sebagai kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan dan memelihara perilaku yang berhubungan dengan lingkungan kerja. Indikator yang digunakan dalam variabel motivasi kerja adalah sebagai berikut : (1) Tingkat tanggung jawab terhadap pekerjaan,(2) Dorongan organisasi terhadap anggotanya,(3) Kebutuhan akan aktualisasi diri,(4) Kebutuhan afiliasi, (5) Kebutuhan penghargaan Bernardian, John H & Joyje E.A Russel (1993: 379) yang dikutip Sedarmayanti (2004: 176-177) menyatakan bahwa kinerja didefinisikan sebagai catatan mengenai outcome yang dihasilkan dari suatu aktivitas tertentu, selama kurun waktu tertentu pula. Adapun indikator dari kinerja pegawai adalah sebagai berikut: (1) Kualitas, (2) Kuantitas,(3) Ketepatan Waktu, (4) Efektifitas, (5) Kerja sama. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Suranta (2002) menunjukkan bahwa variabel gaya kepemimpinan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Hasil penelitian Budi Cahyono dan Suharto (2005) membuktikan bahwa budaya organisasi, kepemimpinan dan motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Bambang guritno dan Waridin (2005)

membuktikan bahwa variabel perilaku kepemimpinan dan variabel motivasi berpengaruh negatif terhadap kinerja karyawan. Penelitian yang dilakukan oleh Masrukhin dan Waridin (2006) mengemukakan bahwa variabel kepemimpinan dan motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Rajiv Mehta dkk membuktikan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan gaya kepemimpinan terhadap kinerja di Amerika, Polandian dan Finlandia menggunakan perbandingan nilai F pada signifikansi 0,000. dengan pokok persoalan dalam penelitian mengenai pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kinerja pegawai maka dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode tersebut. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi ganda, teknik ini dipilih karena dalam penelitian ini terdapat lebih dari 1 variabel independen. Yang menggunakan Uji Normalitas, Uji Multikolinieritas, Uji Autokorelasi, Uji Linearitas, dan Uji Heterokedasitistas. 2. Metode Penelitian Penelitian dilakukan di Sekretariat Daerah Kota Magelang yang beralamatkan di Jalan Sarwo Edhie Wibowo No. 2 Magelang. Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan dari bulan Februari 2012 sampai bulan Juli 2012. Desain dalam penelitian ini menggunakan desain/rancangan penelitian korelasi. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif, yaitu untuk melihat keterkaitan antara dua variabel atau lebih melalui analisa data yang didapat. Pada penelitian ini terdapat dua variabel : Variabel terikat (Dependent Variable) & Variabel bebas (Independent Variable). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah kinerja pegawai (Y) sedangkan yang menjadi variabel bebas ialah gaya kepemimpinan (X1), dan motivasi kerja (X2). Dalam penelitian ini penulis mengambil 30% dari 182 jumlah pegawai, yaitu 55 orang. Adapun teknik pengambilan sampel sejumlah 55 orang tersebut menggunakan teknik proportional random sampling dengan memperhatikan proporsi jumlah populasi pada masing-masing bagian Tujuan utamanya adalah agar semua populasi terwakili. Suharsimi Arikunto (2002: 127-135) ada beberapa teknik pengumpulan data yaitu sebagai berikut: Metode interview, Metode dokumentasi dan Metode angket atau kuesioner. Sesuai 3. Hasil dan Pembahasan Setelah dilakukan analisis data untuk pengujian hipotesis kemudian dilakukan pembahasan hasil analisis data. Pembahasan hasil analisis data sebagai berikut : 1. Gaya Kepemimpinan (X1) Berdasarkan hasil pengumpulan data, setelah data diolah, maka dapat diketahui bahwa skor rata-rata gaya kepemimpinan adalah sebesar 28,2%. Ini berarti bahwa tingkat pengaruh gaya kepemimpinan di Setda Kota Magelang adalah sebesar 28,2 %. Angka diperoleh dari perhitungan sumbangan relatif variabel gaya kepemimpinan terhadap variabel kinerja. Dari hasil perhitungan di atas ternyata variabel gaya kepemimpinan pada aspek-aspek negatif dari pemimpin pada item nomor 10 memiliki skor terendah yaitu 129. Aspek negatif tersebut adalah pemimpin tidak memberikan keterangan sesuai dengan tugas pegawai, maka dari itu dapat diambil kesimpulan bahwa pemimpin dalam hal ini Sekretaris Daerah Kota Magelang telah mampu memberikan keterangan yang dibutuhkan para pegawai mengenai tugas-tugasnya.

Hal ini terungkap dalam salah satu karakterisitik gaya kepemimpinan transformasional yaitu Inspirational motivation yang berarti karakter seorang pemimpin yang mampu menerapkan standar yang tinggi akan tetapi sekaligus mampu mendorong bawahan untuk mencapai standar tersebut. Karakter seperti ini mampu membangkitkan optimisme dan antusiasme yang tinggi dari pawa bawahan. Dengan kata lain, pemimpin transformasional senantiasa memberikan inspirasi dan memotivasi bawahannya. Sedangkan skor tertinggi dalam varibel gaya kepemimpinan diperoleh pada nomor item 2 yaitu 190. Item tersebut menyatakan bahwa pimpinan mampu mendorong perubahan pola pikir pegawai ke arah lebih baik. Hal tersebut sesuai dengan salah satu karakteristik dari gaya kepemimpinan transformasional yaitu Intellectual stimulation. Karakter ini berarti seorang pemimpin mampu mendorong bawahannya untuk menyelesaikan permasalahan dengan cermat dan rasional. Selain itu, karakter ini mendorong para bawahan untuk menemukan cara baru yang lebih efektif dalam menyelesaikan masalah. Dengan kata lain, pemimpin transformasional mampu mendorong (menstimulasi) bawahan untuk selalu kreatif dan inovatif. Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa gaya kepemimpinan yang digunkan oleh Sekretaris Daerah ( Sekda ) Kota Magelang adalah gaya kepemimpinan transformasional. Terbukti bahwa gaya kepemimpinan ini cukup efektif dalam memotivasi para pegawai sehingga kinerja pegawai juga ikut meningkat. 2. Motivasi Kerja (X2) Berdasarkan hasil pengumpulan data, setelah data diolah, maka dapat diketahui bahwa skor rata-rata motivasi kerja adalah sebesar 15,6 %. Ini berarti bahwa rata-rata motivasi kerja pegawai di Setda Kota Magelang adalah sebesar 15,6 %. Angka diperoleh dari perhitungan sumbangan relatuf variabel motivasi kerja terhadap variabel kinerja. Dari hasil perhitungan di atas ternyata variabel motivasi kerja aspek pemberian pujian kepada pegawai yang menjalankan tugas atau pekerjaanya yang memuaskan masih sangat rendah. Di dalam aspek tersebut pernyataan nomor 19 memiliki skor paling rendah yaitu 191. Rendahnya skor yang diperoleh disebabkan oleh sikap pimpinan yang kurang memperhatikan pegawainya, terlihat dari kurang adanya perhatian dalam bentuk pujian untuk pegawai yang telah manyelesaikan tugas atau pekerjaanya secara maksimal. Padahal secara tidak langsung pujian dari pimpinan dapat menambah motivasi kerja para pegawainya. Sesuai teori motivasi yang diungkapkan Maslow bahwa setiap pegawai pasti memiliki Self actualization atau kebutuhan akan aktualisasi diri dengan menggunakan kemampuan, keterampilan, dan potensi optimal utuk mencapai prestasi kerja yang sangat memuaskan/luar biasa. Adapun skor yang paling tinggi didapatkan oleh nomor item 18 yaitu 203. Sebagian besar pegawai berpendapat sama bahwa pemberian penghargaan bagi pegawai yang berprestasi akan memberikan motivasi kerja pada pegawai. Hal tersebut sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Maslow ( 1943 ) mengemukakan teori motivasi yang dinamakan Maslow s Need Hierarchy Theory. Dalam teorinya

tersebut Maslow berpendapat bahwa setiap pegawai memiliki Esteem or status needs atau kebutuhan akan penghargaan diri dan pengakuan serta penghargaan presrise dari karyawan dan masyarakat lingkungannya. Idealnya prestise timbul karena adanya prestasi. Dapat diambil kesimpulan bahwa pegawai sangat mengharapkan adanya penghargaan dari pimpinan ataupun dari instansi atas performencenya selama dia bekerja di instansi tesebut. 3. Kinerja (Y) Pada hasil penyebaran angket kinerja, skor terendah didapat oleh item nomor 2 dan 3 yaitu yang menyatakan bahwa pegawai tidak kesulitan menangani volume pekerjaan yang sangat banyak dan selalu mampu menentukan sasaran yang akan dicapai bersama-sama dengan atasan. Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa pegawai tidak mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas dengan volume sangat banyak, pernyataan tersebut juga tertuang dalam salah satu indikator kinerja yang menyatakan bahwa salah satu aspek pengukuran kinerja yang baik adalah Quantity yang merupakan jumlah yang dihasilkan, misalnya jumlah rupiah, unit, dan siklus kegiatan yang dilakukan. Butir item yang mendapatkan skor terendah lainnya adalah yang menyatakan bahwa pegawai selalu mampu menentukan sasaran yang akan dicapai bersama-sama dengan atasan. Hal tersebut menunjukkan bahwa kerja sama antara pimpinan dan pegawainya kurang terjalin dengan baik. Kerja sama merupakan salah satu aspek kinerja menurut Husein Umar (1997: : 266) yang dikutip A.A Anwar Prabu Mangkunegara (2006: 18). Skor paling tinggi diperoleh pada butir item nomor 6 dan 7 yaitu 180. Item tersebut menyatakan bahwa pegawai sangat bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang diberikan pimpinan dan pegawai selalu melihat kembali hasil kerja anda sebelum memberikannya kepada atasan. Sehubungan dengan hal tersebut dalam aspek kinerja yang dikemukakan oleh Husein Umar (1997:266) yang dikutip A.A Anwar Prabu Mangkunegara (2006:18) tanggung jawab merupakan aspek yang penting dalam menunjukkan performence seseorang, selain itu mutu (kualitas ) pekerjaan seseorang juga merupakan aspek penting dalam kinerja seseorang. 4. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti telah lakukan pada Setda Kota Magelang, maka dapat disimpulkan hasil pengujian hipotesis, diperoleh nilai r hitung > rtabel atau 0,546 yang > 0,266, sehingga Ha diterima dan Ho ditolak pada taraf signifikansi 5%. Dengan demikian hipotesis pertama yang menyatakan bahwa Ada pengaruh positif dan signifikan gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai Setda Kota Magelang tahun 2012 dapat diterima sedangkan berdasarkan hasil pengujian hipotesis, diperoleh nilai r hitung > rtabel atau 0,487 > 0,266, sehingga Ha diterima dan Ho ditolak pada taraf signifikansi 5%. Dengan demikian hipotesis kedua yang menyatakan bahwa Ada pengaruh positif dan signifikan motivasi kerja terhadap kinerja pegawai Setda Kota Magelang tahun 2012 dapat diterima. Dari uji keberartian regresi linier ganda antara gaya kepemimpinan (X1) dan motivasi kerja (X 2 ) terhadap kinerja pegawai (Y) diperoleh Fhitung adalah 15,531 dan Ftabel sebesar 3,175 dengan taraf signifikansi 0,05 sehingga

dapat dikatakan bahwa nilai Fhitung > Ftabel. Dengan demikian hipotesis III yang menyatakan bahwa Ada pengaruh positif dan signifikan gaya kepemimpina dan motivasi kerja secara bersamasama terhadap kinerja pegawai Setda Kota Magelang tahun 2012 dapat diterima. 5. Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Mangkunegara, A.Prabu.(2005). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Cetakan Keenam. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Mc Clelland. (1995). Manajemen Perilaku Organisasi (Terjemahan). Jakarta: Erlangga. Rivai, Veithzal. (2004). Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi.Edisi Kedua. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Sedarmayanti. (2004). Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung : Ilham Jaya.