Memahami cara kerja TCP dan UDP pada layer transport

dokumen-dokumen yang mirip
ROUTING. Pengiriman Langsung & Tidak Langsung

Artikel tentang Prinsip Dasar Routing yang penulis buat pada tahun 2001

Tugas Jaringan Komputer

Pendahuluan. 0Alamat IP berbasis kepada host dan network. 0Alamat IP berisi informasi tentang alamat network dan juga alamat host

TCP dan Pengalamatan IP

Praktikum Minggu ke-9 Konfigurasi Routing Dinamis RIP menggunakan Mikrotik

LAPISAN JARINGAN (NETWORK LAYER) Budhi Irawan, S.Si, M.T

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu

Modul 8 TCP/IP Suite Error dan Control Messages

adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer dalam Komunikasi Data

TRANSPORT LAYER. Aplikasi dan Operasi pada TCP dan UDP

Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Routing Static

TUGAS JARINGAN KOMPUTER : REVIEW TCP/IP

ROUTING STATIS DAN DINAMIS

TRANSPORT LAYER DEFINISI

Lapisan Transport. Menjamin komunikasi yang handal antara dua buah komputer yang terhubung Terdiri atas :

Protokol Jaringan. Oleh : Tengku Mohd Diansyah,ST,M.Kom

Layer Network OSI. Network Fundamentals Chapter 5. ITE PC v4.0 Chapter Cisco Systems, Inc. All rights reserved.

Transport Layer. Oleh : Akhmad Mukhammad

BAB II DASAR TEORI. Teknologi TCP/IP adalah hasil penelitian dan pengembangan protocol

MODEL REFERENSI OSI & TCP/IP. Budhi Irawan, S.Si, M.T

REVIEW MODEL OSI DAN TCP/IP

Komunikasi Data STMIK AMIKOM Yogyakarta Khusnawi, S.Kom, M.Eng. TCP/IP Architecture

BAB 2: INTRODUCTION TCP/IP

JARINGAN KOMPUTER : RANGKUMAN KOMUNIKASI DAN PROTOKOL JARINGAN

BAB II INTERNET PROTOCOL

TCP DAN UDP. Budhi Irawan, S.Si, M.T

Agenda. Protokol TCP/IP dan OSI Keluarga Protokol TCP/IP

JARINGAN KOMPUTER Layanan Dari TCP dan UDP Protocol

Percobaan VLAN. Konfigurasi VLAN

Figure 3.1 Format datagram IP

Network Layer JARINGAN KOMPUTER. Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom

Penelusuran Data Melalui Jaringan Internet

1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan

Tugas Jaringan Komputer

MODUL 2 WIRESHARK Protokol TCP

TK 2134 PROTOKOL ROUTING

Percobaan : Choirunnisa L.H / D4 LJ IT. Dengan Switch

Modul 4 Routing RIP (Routing Information Protocol)

Gambar 1 : Simple Data Transfer

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

MODUL 2 WIRESHARK Protokol TCP

ARSITEKTUR PROTOKOL TCP/IP

Simulasi dan Monitoring Protokol Dalam Tes Koneksi

Fungsi Lapis Transport

Gambar 11. Perbandingan Arsitektur OSI dan TCP/IP

Jaringan Komputer Dasar

KONFIGURASI CISCO ROUTER

Dosen Pengampu : Muhammad Riza Hilmi, ST.

Komunikasi end-to-end logik Segmenting enkapsulasi port address Reassembling data Identifikasi aplikasi (port-addressing)

lapisan-lapisan pada TCP/IP tidaklah cocok seluruhnya dengan lapisan-lapisan OSI.

TASK V OBSERVING TCP/IP, PORT USING COMMAND PROMPT AND WIRESHARK

Cara Setting IP Address DHCP di

KONFIGURASI ROUTING PROTOCOL RIP (ROUTING INFORMATION PROTOCOL) PADA JARINGAN WIDE AREA NETWORK (WAN) MELALUI SIMULASI DENGAN PACKET TRACER 5.

IP Address. Dedi Hermanto

Fungsi Lapis Transport

BAB II DASAR TEORI. Protokol adalah seperangkat aturan yang mengatur pembangunan koneksi

LAPORAN PRAKTIKUM IV MANAGEMENT INTERNETWORKING & ROUTER ROUTING ROUTING DINAMIS. Disusun oleh: Oktavia Indriani IK 3B

STATIC & DYNAMIC ROUTING. Rijal Fadilah, S.Si

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. Packet Tracer adalah sebuah perangkat lunak (software) simulasi jaringan

Bab 5: Lapisan Transport

MODUL III Membuat Server HTTP Pada Jaringan

The OSI Reference Model

Sejarah TCP/IP TCP/IP

TRANSPORT LAYER. Fikri Fadlillah, ST

OSI LAYER & TCP/IP. Deris Stiawan.S.Kom.MT. Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya

Gambar 18. Koneksi Peer to Peer. Switch. Komputer B. Gambar 19. Topologi Star menggunakan 3 PC

Materi 7 Layer 4 Transport

Modul 9 Dasar Troubleshooting Router

Pengertian TCP IP, Konsep Dasar Dan Cara Kerja Layer TC IP

IP Subnetting dan Routing (1)

Konsep Bilangan Biner & Desimal. Contoh :

Model Protokol dan Referensi Jaringan. Pertemuan 4

TUGAS 3 JARINGAN KOMPUTER. Analisa: Gambar di atas adalah topologi jaringan VLAN dengan menggunakan dua switch. PC A

APPLICATION LAYER. Oleh : Reza Chandra

BAB I PENDAHULUAN. jaringan Local Area Network (LAN). LAN telah menjadi suatu teknologi yang

JARINGAN KOMPUTER MODUL 3

Application Layer. Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya ITS Kampus ITS Sukolilo Surabaya 60111

Layer Transport OSI. Network Fundamentals Chapter 4. ITE PC v4.0 Chapter Cisco Systems, Inc. All rights reserved.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 DASAR TEORI. Iklan berasal dari sebuah kata dalam bahasa melayu, yaitu i lan atau i lanun

TASK 5 JARINGAN KOMPUTER

TCP/IP (singkatan dari "Transmission Control Protocol")

Dalam implementasinya internet protocol dilengkapi dengan protokol-protokol lain seperti ICMP, ARP, RARP yang akan dibahas kemudian.

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (JARINGAN KOMPUTER) Pengesahan. Nama Dokumen : SILABUS. No Dokumen : No Revisi : Diajukan oleh

Refrensi OSI

Monitoring Jaringan. Rijal Fadilah, S.Si

ROUTING. Melwin Syafrizal Daulay, S.Kom.,., M.Eng.

Praktikum Minggu ke-10 Konfigurasi Routing Dinamis OSPF dan RIP menggunakan Mikrotik

JARINGAN KOMPUTER. Disusun Oleh : Nama : Febrina Setianingsih NIM : Dosen Pembimbing : Dr. Deris Stiawan, M.T., Ph.D.

Rangkuman Bab I Konsep Jaringan. Jaringan adalah kumpulan dari komputer yang saling terhubung dan berkomunikasi. Menurut

Pemrograman Jaringan

DASAR JARINGAN. TCP (Transmission Control Protocol) merupakan protokol (penterjemah) dalam

METODE PENELITIAN. B. Pengenalan Cisco Router

PEMROGRAMAN JARINGAN

Protokol TCP/IP. Oleh: Eko Marpanaji

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perangkat software dan hardware untuk mendukung dalam penelitian analisis

JURUSAN SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2.2 Dasar Teori. Layer # Nama Unit. Dimana setiap layer memiliki fungsi dan contoh masing-masing.

Transkripsi:

4.1 Tujuan : Memahami konsep dasar routing Mengaplikasikan routing dalam jaringan lokal Memahami cara kerja TCP dan UDP pada layer transport 4.2 Teori Dasar Routing Internet adalah inter-network dari banyak jaringan yang terpisah. Jaringan ini dikoneksikan ke jaringan lainnya dengan menggunakan router. Ketika saya berkomunikasi dengan anda, paket-paket dari PC saya berjalan hop demi hop melewati semua jaringan yang didepannya, menuju jaringan anda dan akhirnya ke PC anda. Pada setiap hop, sebuah router meneruskan paket menuju alamat tujuannya. Akan tetapi paket itu sendiri hanya berisi IP address tujuan dan tidak berisi informasi routing apapun. Ketika sebuah paket tiba pada sebuah router, router memutuskan ke mana mengirim paket, router meneruskan paket pada satu atau lebih hop menuju alamat tujuannya, ia memutuskan di mana meneruskannya dengan menggunakan routing table sekumpulan aturan yang memberitahu router mengenai hop berikutnya untuk penerusan paket ke tujuan tertentu. Pertanyaan di sini adalah: Bagaimana router menemukan rute yang ada ke berbagai tujuan? Bagaimana semua router dikonfigurasikan? Apakah seseorang harus mengkonfigurasikannya secara manual? Bagaimana sebuah mesin (host atau router) menemukan router apa yang ada pada jaringannya? Dalam praktikum ini kita mengasumsikan bahwa router dikonfigurasikan secara manual (static routing). Untuk jaringan yang lebih besar, diperlukan sesuatu yang lebih komplek (dynamic routing) Dalam suatu sistem packet switching, routing mengacu pada proses pemilihan jalur untuk pengiriman paket, dan router adalah perangkat yang melakukan tugas tersebut. Perutean dalam IP melibatkan baik gateway maupun host yang ada. Ketika suatu program aplikasi dalam suatu host akan berkomunikasi, protocol TCP/IP akan 38

membangkitkannya dalam bentuk banyak datagram. Host harus membuat keputusan perutean untuk memilih jalur pengiriman. Pengiriman Langsung dan Tidak Langsung Pengiriman langsung (direct delivery) adalah transmisi datagram dari suatu mesin langsung ke mesin lain, dan hal ini dapat terjadi bila keduanya berada dalam satu media transmisi yang terhubung langsung. Sedangkan pengiriman yang tidak langsung mengharuskan suatu datagram untuk melewati gateway. Untuk pengiriman langsung datagram IP, pengirim akan mengenkapsulasi datagram dalam suatu frame fisik, memetakan alamat IP tujuan ke alamat fisik dan menggunakan perangkat keras jaringan untuk pengiriman secara langsung. Identifikasi bahwa tujuan masih berada dalam satu jaringan dapat dilihat di IP address bagian network-nya, jika ditemukan alamat yang sama maka dapat dilakukan pengiriman langsung. Pengiriman tidak langsung terjadi bilamana antar host yang bertukar informasi tidak terletak pada satu jaringan sehingga perlu melalui beberapa gateway hingga gateway terakhir dapat dicapai dan pengiriman langsung dapat dilakukan. Table Routing Suatu algoritma perutean menggunakan tabel perutean yang menyimpan informasi mengenai kemungkinan tujuan yang dapat dicapai & cara pencapaiannya. Host dan gateway merutekan datagram, oleh karena itu keduanya memiliki tabel perutean. Untuk efisiensi tabel routing, tidak semua informasi mengenai kemungkinan tujuan akan disimpan, IP address tidak perlu ditulis lengkap. Biasanya tabel routing terdiri dari pasangan Network & Gateway (N,G) dimana N menunjukkan jaringan tujuan & G merupakan gateway berikutnya untuk sampai di jaringan N. Tabel perutean akan selalu menunjuk kepada gateway yang dapat ditempuh langsung dalam satu jaringan. Semua gateway yang terdaftar di mesin tabel perutean mesin M harus terletak dalam satu jaringan. Ketika suatu datagram akan meninggalkan mesin source maka perangkat lunak IP akan mencari IP address tujuan dan menggunakan bagian networknya untuk membuat keputusan perutean, pemilihan gateway dan pengiriman secara langsung. Contoh: 39

Figure 4.1 Contoh Routing Ada 4 jaringan dengan 3 gateway yang menghubungkannya. Bila gateway G memiliki tabel perutean maka isi tabel adalah: Ukuran tabel routing tergantung pada jumlah jaringan yang terhubung. Kapasitasnya akan bertambah jika jumlah jaringan yang terhubung bertambah tanpa tergantung pada host yang terhubung. Metode lain untuk menghemat ukuran tabel routing adalah menjadikan masukkan-masukkan tertentu dalam bentuk default. Prinsip dari metode ini adalah perangkat lunak IP akan melihat terlebih dahulu isi tabel routing untuk jaringan tujuan, jika tidak ada jalur yang terlihat dalam tabel maka dikirimkan datagram ke default gateway. Metode ini sangat berguna untuk jaringan dengan jumlah alamat lokal tidak terlalu banyak & hanya satu koneksi menuju internet. Proses Pencarian dalam Tabel Routing Proses pencarian pada tabel routing ini biasanya mengikuti langkah-langkah dibawah ini : 1. Alamat tujuan datagram di-masking dengan subnet mask host pengirim dan dibandingkan dengan alamat network host pengirim. Jika sama, maka ini adalah routing langsung dan frame langsung dikirimkan ke interface jaringan 40

2. Jika tujuan datagram tidak terletak dalam satu jaringan, perikasa apakah terdapat entri routing yang berupa host dan bandingkan dengan alamat IP tujuan datagram. Jika ada entri yang sama, kirim frame ke router menuju host tersebut. 3. Jika tidak terdapat entri host yang cocok pada tabel routing, gunakan alamat tujuan datagram yang telah di-mask pada langkah 1 untuk mencari kesamaan di tabel routing. Periksa apakah ada network/subnetwork di tabel routing yang sama dengan alamat network tujuan datagram. Jika ada entri yang sama, kirim frame ke router menuju network/subnetwork tersebut. 4. Jika tidak terdapat entri host ataupun entri network/subnetwork yang sesuai dengan tujuan datagram, host mengirimkan frame ke router default dan menyerahkan proses proses routing selanjutnya kepada router default. 5. Jika tidak terdapat rute default di tabel routing, semua host diasumsikan dalam keadaan terhubung langsung. Dengan demikian host pengirim akan mencari alamat fisik host tujuan menggunakan ARP Membentuk Tabel Routing Ketika suatu host baru dinyalakan, ia belum memiliki cache ARP yang lengkap. Entri pada cache ARP yang dimilikinya hanya untuk host itu sendiri. Setelah berinteraksi dengan host lain, barulah host tersebut memiliki entri-entri tambahan pada cache ARP. Hal yang sama juga terjadi pada tabel routing di host. Pada saat host baru dinyalakan, host tersebut tidak memiliki informasi di tabel routing kecuali entri untuk jaringan lokalnya. Tabel routing seperti ini kadang-disebut sebagai tabel routing minimal. Dalam kondisi hanya memiliki tabel routing minimal, host belum siap untuk melakukan internetwork karena hanya dapat berkomunikasi dengan host-host yang terletak pada satu jaringan lokal. Langkah pertama untuk mempersiapkan host untuk dapat melakukan fungsi internetwork adalah dengan memberikan entri rute default pada tabel routing. Dari rute default yang dimiliki pengisian tabel routing dapat dilakukan dengan beberapa metode dibawah ini : a. Routing Redirect Router (dalam hal ini router default) dapat menyatakan bahwa dirinya bukan rute terbaik untuk mencapai host tertentu, melainkan harus melalui router yang lain dalam jaringan lokal berdasarkan tabel routing yang dimilikinya. Jika demikian, maka router tersebut mengirimkan pesan kepada host pengirim datagram menggunakan 41

ICMP redirect dan memberitahukan host pengirim tersebut agar datagram menuju host tertentu dialihkan melalui router lain. Host pengirim menerima pesan ICMP redirect itu dan menambahkan entri host pada tabel routing dengan informasi routing yang baru. b. Routing Static Metode lain yang dapat dipakai untuk membentuk tabel routing adalah dengan memakai routing static. Pada metode ini entri-entri rute di host dan di router dimasukkan secara manual c. Protocol Routing Protocol routing adalah protokol yang digunakan oleh router-router untuk saling bertukar informasi routing. Router-router pada jaringan TCP/IP membentuk tabel routing berdasarkan informasi routing yang dipertukarkan setiap selang waktu tertentu. 4.3 Teori Dasar Transport Layer Layer 4 menerima data dari lapisan sesi (Layer OSI 5) dan dan memecah data untuk disebrangkan ke jaringan lain. Umumnya, transport layer bertanggung-jawab untuk memastikan bahwa data disampaikan bebas dari kesalahan dan pada urutan yang sesuai. Flow control terjadi pada layer ini. Flow control mengatur transmisi data antar perangkat sehingga perangkat pengirim data tidak mengirimkan lebih banyak data dibandingkan perangkat penerima data dapat menerima. Pemultipleksan memperbolehkan data dari beberapa aplikasi dikirimkan ke atas penghubung phisik tunggal. Sirkuit maya didirikan, dipelihara, dan berakhir oleh transport layer. Pemeriksaan kesalahan melibatkan penciptaan berbagai mekanisme untuk melacak kesalahan transmisi, saat ditemukan, seperti itu meminta data itu menjadi ulang terpancar untuk memecahkan apapun kesalahan yang terjadi. Protokol angkut dipergunakan pada Internet adalah TCP dan UDP. Pelayanan transport Layer transport menyediakan logical communication antara aplikasi yang berjalan pada host yang berbeda. Protokol transport ini berjalan pada end systems. Bila layer 42

network menangani transfer data antara end systems, maka layer transport menangani data antara aplikasi yang berjalan. TCP (Transmision Control Protocol) Merupakan jenis transport yang mementingkan sampainya data (connection oriented). Dengan demikian hubungan ini sangat dapat dipercaya akan sampainya data. Meskipun cenderung lebih lambat, namun data yang memerlukan ketepatan sangat cocok menggunakan metode ini. UDP (User Datagram Protocol) Merupakan jenis transport yang mementingkan kecepatan dalam menyampaikan data. Umumnya digunakan untuk keperluan yang bersifat real time. Tersedia bandwidth yang besar sehingga dapat diandalkan untuk keperluan multicast. Pada layer transport ini terjadi proses multiplexing yaitu pengumpulan data dari aplikasi yang berjalan, membungkus dan memberi label berupa header yang nantinya digunakan untuk proses demultiplexing. Proses tersebut tergantung pada port pengirim dan penerima dan IP addressnya. Cara Kerja TCP Untuk menjaga keamanan data yang dikirim, terdapat suatu proses yang dinamakan hand-shaking. 43

Figure 4.2 Three Way Handshaking Cara Kerja UDP Pada UDP tidak ada penetapan koneksi (yang akan mengakibatkan delay), tidak ada proses handshaking antara pengirim dengan penerima. Simpel dengan header segmen yang relatif kecil. Tidak ada congestion control sehingga UDP mampu mengirim secepat yang dimau. Terdapat kemungkinan data hilang atau rusak. UDP umumnya digunakan pada DNS atau aplikasi streaming karena mentoleransi data loss dan tidak teralu sensitif. 44

4.4 Latihan Pendahuluan 1. Jelaskan perbedaan routing statis dengan dinamis! 2. Saat apakah kita perlu menggunakan routing statis dan saat apakah kita perlu menggunakan routing dinamis? 3. Jelaskan perbedaan metode transport TCP dengan UDP! 4. Bagaimanakah proses transport TCP? 4.5 Prosedur Percobaan Routing Buatlah topologi jaringan sebagai berikut! Segmen 1 Net ID : Range : Broadcast ID : Default Gateway : Subnet Mask Segmen 2 Net ID : Range : Broadcast ID : Default Gateway : Subnet Mask : 45

Segmen 3 Net ID : Range : Broadcast ID : Default Gateway : Alamat router Router A : Router B : Router C : Router A Destination NextHop(Via) Mask Router B Destination NextHop(Via) Mask Router C Destination NextHop(Via) Mask 46

4.6 Prosedur Percobaan TCP dan UDP 1. Buka konfigurasi packet tracer yang telah disediakan oleh asisten 2. Ganti mode realtime dengan mode simulation pada packet tracer 3. Klik pada PC kemudian masuk tab desktop dan pilih web browser 4. Ketik pada url www.labjaringan.com kemudian enter akan tampak gambar amplop seperti dibawah ini 5. Jalankan simulasi step by step sampai selesai dan amati apa yang terjadi! 47

4.7 Hasil Percobaan 1. Apa yang dikirim pertama kali oleh PC ketika mengakses www.labjaringan.com? 2. Pada saat PC mengakses www.labjaringan.com protocol apakah yang digunakan, TCP atau UDP? Jelaskan mengapa demikian? 3. Apa yang dikirim oleh PC ke HTTP Server setelah mendapat balasan dari DNS server? Mengapa? 4. Apa hasil balasan dari HTTP Server ke PC? Mengapa? 5. Setelah mendapat balasan koneksi ke HTTP server, PC mengirimkan 2 buah PDU apa saja? Jelaskan! 6. Setelah mendapatkan HTTP reply apa yang dikirim oleh PC ke HTTP server? 4.8 Kesimpulan Tulis kesimpulan dari keseluruhan bab 4. 48