Pendidikan Kasih Sayang dalam Keluarga

dokumen-dokumen yang mirip
memahami perasaan orang lain. Kita bisa merasakan penderitaan orang lain karena kita memiliki empati. Empati inilah yang membuat orang tergerak untuk

Pengaruh Perceraian Pada Anak SERI BACAAN ORANG TUA

TIPS MEMBANGUN RUMAH TANGGA YANG HARMONIS DARI KANG MASRUKHAN. Tahukah anda bahwa untuk membangun sebuah Rumah Tangga yang harmonis

BAB I PENDAHULUAN. pemberian rangsangan pendidikan lebih lanjut (Depdiknas, 2011). Pendidikan

NEWSLETTER. Discovery. Kasih Itu Membawa Kenangan" Visit Surat Keluarga Agustus by Romo A. Erwin Santoso, MSF. komkk.wordpress.

BAB I PENDAHULUAN. Di masa sekarang ini, banyak perubahan-perubahan yang terjadi di dunia,

BAB IV INTERPRETASI TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PENDIDIKAN ANAK. dibahas dengan menggunakan perspektif teori pengambilan keputusan.

Jodoh dan pernikahan yang sempurna

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada tiga orang wanita karir

BAB I PENDAHULUAN. artinya ia akan tergantung pada orang tua dan orang-orang yang berada di

Perkembangan Sepanjang Hayat

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dan kasih sayang. Melainkan anak juga sebagai pemenuh kebutuhan biologis

BAB I PENDAHULUAN. Abad 21 yang sedang berlangsung menjadikan kehidupan berubah dengan

dan Pertunangan Pernikahan

PENDAHULUAN. A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. tentang orang lain. Begitu pula dalam membagikan masalah yang terdapat pada

BAB V PENUTUP Kesimpulan. Persoalan perselingkuhan dalam hubungan pernikahan merupakan sebuah

HOPE FOR YOUR FAMILY #3 - HARAPAN UNTUK KELUARGA ANDA #3 BAHASA MAAF - THE LANGUAGES OF APOLOGY

Sekali pun Telah Berlalu Namun Tetap Ada Harapan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

(Elisabeth Riahta Santhany) ( )

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I Love My Job and My Family:

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kebutuhannya. Sekolah merupakan salah satu lembaga yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap pasangan suami istri yang telah menikah pasti mengharapkan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam proses kehidupan manusia mengalami tahap-tahap perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. matang dari segi fisik, kognitif, sosial, dan juga psikologis. Menurut Hurlock

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pernikahan merupakan salah satu tahapan dalam kehidupan manusia. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB V PEMBAHASAN. mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka dapat

BAB I PENDAHULUAN. yang mendukung dimiliki di jalur kehidupan yang sedang dilalui.

PERAN KELUARGA DALAM MENGEMBANGKAN NILAI BUDAYA SUNDA (Studi Deskriptif terhadap Keluarga Sunda di Komplek Perum Riung Bandung)

BAB. I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. proses kultural budaya di masa lalu, kini telah berganti sebab. Di masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk hidup yang lebih sempurna dari

BAB I PENDAHULUAN. dididik, dan dibesarkan sehingga seringkali anak memiliki arti penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. parkawinan akan terbentuk masyarakat kecil yang bernama rumah tangga. Di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Membangun Karakter Anak Usia Dini SERI BACAAN ORANG TUA

BAB I PENDAHULUAN. matang baik secara mental maupun secara finansial. mulai booming di kalangan anak muda perkotaan. Hal ini terjadi di

PERAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAK UNTUK MEWUJUDKAN KELUARGA SEJAHTERA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sebuah perkawinan seseorang akan memperoleh keseimbangan hidup baik secara

Oleh: Windra Yuniarsih

PENDAHULUAN Latar Belakang

CINTA TELAH PERGI. 1 Penyempurna

BABI PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Permasalahan

SAAT TERJADI KONFLIK

B A B PENDAHULUAN. Setiap manusia yang lahir ke dunia menginginkan sebuah kehidupan yang

Aktivitas untuk Belajar tentang Doa

I. PENDAHULUAN. Keluarga adalah satuan sosial yang paling mendasar, dan terkecil dalam

BAB I PENDAHULUAN. telah memiliki biaya menikah, baik mahar, nafkah maupun kesiapan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Keluarga merupakan organisasi terkecil dalam masyarakat. Secara historis

KEPUASAN PERNIKAHAN DITINJAU DARI KEMATANGAN PRIBADI DAN KUALITAS KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berdasarkan agama dan kepercayaan masing-masing untuk menjalani hidup bersama.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak dapat hidup seorang diri karena manusia merupakan

Tugas Seorang. Istri

PERLUKAH PERJANJIAN PRANIKAH?

BAB I PENDAHULUAN. bersifat fisik maupun rohani (Ahid, 2010: 99). Beberapa orang juga

TINJAUAN PUSTAKA Kesiapan menikah

Bab V. Kepedulian Kesehatan Remaja Putri. Perubahan yang terjadi pada tubuh (pubertas) Perubahan yang membawa kehidupan lebih baik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri dan

BAB 1 PENDAHULUAN. terbatas berinteraksi dengan orang-orang seusia dengannya, tetapi lebih tua,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sindhi Raditya Swadiana, 2014

BAB I PENDAHULUAN. keluargalah semua aktifitas dimulai, keluarga merupakan suatu kesatuan social

I. PENDAHULUAN. Keluarga adalah sekelompok individu yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

PROGRAM PELATIHAN PRA PERNIKAHAN BAGI PASANGAN USIA DEWASA AWAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap manusia dalam perkembangan hidupnya akan mengalami banyak

II. TINJAUAN PUSTAKA. peranan adalah untuk mengatur perilaku seseorang pada batas-batas tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. istri adalah salah satu tugas perkembangan pada tahap dewasa madya, yaitu

KONFLIK INTERPERSONAL ANTAR ANGGOTA KELUARGA BESAR

BAB IV FAKTOR PENGHAMBAT DAN PENDUKUNG PELAKSANAAN BIMBINGAN KEAGAMAAN ORANG TUA DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK ANAK USIA DINI DI TK PELITA BANGSA

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya, dan terjadi pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

SHAINA BARENO. 9 Butterflies. (9 Kupu-kupu) Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan

PEDOMAN WAWANCARA. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penyesuaian dengan

PENDIDIKAN DALAM KELUARGA

BAB I PENDAHULUAN. tantangan pembangunan dimasa yang akan datang. Pembentukan sumber daya. yang saling berhubungan dalam pembentukan kualitas manusia.

BAB I PENDAHULUAN. suami-istri yang menjalani hubungan jarak jauh. Pengertian hubungan jarak jauh atau

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Beberapa dekade lalu, orang tua sering menjodohkan anak mereka dengan

I Want Him... Di Jogjakarta, lahirlah anaknya yang ketujuh, anak perempuan, dan itulah aku. Setelah kehamilan ibu yang boleh

Kaum Adam, Jadilah Pria Sejati

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II GAMBARAN UMUM MENGENAI KELUARGA IE. belakangi oleh nilai-nilai yang memperhitungkan untung dan rugi, melainkan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Dalam pertumbuhannya, anak memerlukan perlindungan, kasih sayang

Level 2 Pelajaran 11

BAB I PENDAHULUAN. atau di kota. Namun banyak manusia yang sudah mempunyai kemampuan baik

BAB I PENDAHULUAN. rumah tangga dan anak-anaknya saja, kini mempunyai peran kedua yaitu

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan pengertiannya tentang fakta-fakta atau kenyataan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. mandiri dalam proses belajarnya. Mulai tahun 2009 jumlah dalam 1 kelas 25

BAB 1 PENDAHULUAN. Sepanjang sejarah kehidupan manusia, pernikahan merupakan

Level 2 Pelajaran 10

Perpustakaan Unika LAMPIRAN 66

BAB I PENDAHULUAN. membawa bangsa menuju bangsa yang maju. Masa kanak-kanak adalah masa

BAB I PENDAHULUAN. Pernikahan merupakan ikatan lahir batin dan persatuan antara dua pribadi yang berasal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ensiklopedia indonesia, perkataan perkawinan adalah nikah;

Transkripsi:

Pendidikan Kasih Sayang dalam Keluarga Oleh : Ir. Rosemarie Sutjiati, M.M. Kasih adalah wujud perhatian dan kepedulian seseorang terhadap orang lain yang diwujudkan dengan pelayanan dan pengorbanan seseorang. Kasih tidak langsung dipahami dan muncul sejak lahir. Beberapa orang meyakini bahwa tanpa diajarpun seseorang dapat melakukan tindakan yang tidak baik sedangkan untuk melakukan hal-hal yang baik dan mulia maka seseorang perlu terus belajar di sepanjang hayatnya. Seseorang perlu mendapatkan pendidikan dan teladan serta mengalami kasih sayang untuk dapat memahami dan menerapkan praktek kasih. Pendidikan kasih sayang dalam keluarga sebenarnya sesuai dengan fungsi berdirinya keluarga itu sendiri yaitu untuk menyediakan rasa aman dan saling memiliki, serta membangun interaksi saling mengasihi diantara anggota keluarga tersebut. Keluarga juga berperan sebagai model bagi anak-anak akan bagaimana cara berperilaku yang tepat di masyarakat serta dalam memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapinya sehingga anak dapat menjalankan kehidupannya sebagai pribadi yang berkualitas. F.J. Brown dalam Syamsu (2000 ; 36) mengemukakan bahwa ditinjau dari sudut pandang sosiologi, keluarga dapat diartikan dalam dua definisi, yaitu dalam arti luas, keluarga meliputi semua pihak yang memiliki hubungan darah atau keturunan yang dapat dibandingkan dengan klan atau marga dan kemudian dalam arti sempit keluarga meliputi orang tua dan anak. Keluarga Masa Kini dan Permasalahannya Memang ada banyak perbedaan ciri keluarga di masa kini dibandingkan dengan dahulu. Cope (2008:11) menyatakan bahwa terdapat banyak fenomena baru seperti angka perceraian yang tinggi, keluarga yang dibentuk untuk tidak memiliki anak, kehidupan rumah tangga yang terpisah dsb yang menjadi tanda-tanda mulai dilupakannya idealisme tentang keluarga, hilangnya motivasi dan tidak cukupnya tujuan dalam pembentukan keluarga. Sebuah rumah tangga hanya menjadi tempat memuaskan hobi/keinginan pribadi, dan lebih menyerupai rumah kos-kosan, sekedar tempat untuk tidur atau hanya dimanfaatkan untuk berbagai keuntungan sosial. Perkembangan ekonomi pada umumnya memang telah menghasilkan perubahan positif dalam ekonomi keluarga namun kebahagiaan dan keefisienan sebuah keluarga tidak bergantung sepenuhnya pada ruang tamu yang mewah, dapur atau lemari pakaian yang penuh, dsb melainkan tergantung pada apakah keluarga tersebut dapat dipertimbangkan sebagai suatu kondisi yang berharga dan layak dipertahankan. Lebih lanjut Cope (2008:11) menyatakan bahwa salah satu penyebab rusaknya gambar sebuah keluarga disebabkan oleh penolakan dari para anggota keluarga masa kini untuk menjalankan kehidupan keluarganya dalam batas-batas/syarat-syarat religius dan juga dalam batas-batas/syaratsyarat sosial seperti pelayanan dan pengorbanan. Hal ini ternyata sesuai dengan karakteristik jaman sekarang yang mengutamakan kebebasan dalam segala hal sehingga segala sesuatu yang berbentuk mengatur dan mengikat mulai dijauhi dan tidak disukai. Dalam keluarga semacam ini rumah tangga diorganisir dan dijalankan lebih untuk memuaskan berbagai kepentingan pribadi dibandingkan untuk memenuhi berbagai tanggung jawab sosial. Mereka yang menikah untuk memenuhi nafsunya akan bercerai karena nafsunya yang lebih jauh. Bagaimanapun juga keegoisan dan mementingkan kepentingan pribadi merupakan fondasi yang tidak stabil dalam pembentukan sebuah keluarga.

sumber : http://bolasaljuku.blogspot.com/ White dan Klein (2002:19) memandang keluarga sebagai suatu kelompok sosial. Mereka membedakan keluarga dengan kelompok sosial yang lain seperti asosiasi pekerja, jejaring teman dekat dan bentuk kelompok sosial lainnya sebagai berikut : Pada umumnya keluarga bertahan untuk periode waktu yang jauh lebih lama dibandingkan kelompok sosial lainnya. Memang ada kemungkinan sebuah asosiasi pekerja dan jejaring teman dekat dapat dipertahankan sampai beberapa periode yang panjang sedangkan sebuah keluarga mungkin saja tidak bertahan lama jika terjadi perceraian atau kematian tak lama setelah keluarga tersebut terbentuk namun pada umumnya kita selalu berpikir bahwa keluarga kita akan bertahan sepanjang usia kita. Keluarga merupakan suatu kelompok yang membutuhkan keanggotaan seumur hidup meskipun dalam perjalanannya dapat terjadi penambahan atau pengurangan anggota. Menjadi anggota sebuah keluarga tidak bersifat sukarela mengingat kita tidak dapat memilih siapa orang tua yang akan melahirkan kita sedangkan dalam kelompok sosial lainnya bersifat sukarela karena kita memiliki pilihan dalam memutuskan apakah kita akan bergabung atau tidak dengan mereka. Keluarga bersifat intergeneratif. Hal ini terjadi melalui kelahiran beberapa anggota keluarga baru. Pada poin tertentu kita akan memiliki anggota keluarga yang ada pada generasi yang lebih tua dari kita (orang tua, kakek, nenek, kakak, dll) dan juga anggota keluarga yang ada pada generasi yang lebih muda dari kita (adik, anak, cucu, dll). Keluarga meliputi berbagai hubungan biologis dan non biologis diantara anggotanya. Hubungan biologis berarti kita akan mewarisi beberapa karakteristik tertentu yang ada di antara anggota keluarga baik yang berhubungan secara langsung atau tidak langsung dengan kita. Hubungan non biologis selain melalui adopsi dapat juga terjadi melalui pernikahan (yang lebih sering dipandang sebagai penyatuan dua keluarga) dan melalui hubungan hukum yang terjadi mungkin karena pernikahan tersebut. Dari ketiga karakteristik yang dipelajari dapat ditarik kesimpulan bahwa keluarga adalah sekelompok orang yang dipersatukan dalam sebuah ikatan yang telah ditentukan oleh Tuhan dan diharapkan bertahan seumur hidup oleh karena itu di dalam bentuk kelompok yang bersifat seakan melampaui batas batas kasih pada umumnya ini tentunya menjadi tempat yang sangat sesuai untuk mulai mengajarkan tentang kasih sayang. Bailey (2007 : 32-34) menyatakan bahwa ada beberapa pelajaran yang dapat dikembangkan dalam keluarga beberapa diantaranya adalah : Kami Mengasihimu (We Love You) Berbicara tentang hadiah terindah dari orang tua kepada anak-anaknya yaitu berupa komitmen kuat mereka akan kebaikan dan masa depan mereka. Hal ini merupakan suatu bentuk anugerah yang ternyata seringkali tidak dimiliki oleh banyak keluarga. Adalah sangat penting bagi seorang anak untuk mengetahui bahwa mereka dicintai terutama dalam membangun

kepercayaan diri, dan suatu rasa bahwa diri mereka berharga. Hal ini juga akan sangat berharga bagi seseorang untuk membuat berbagai keputusan hidup yang penting seperti mengenai karir, sahabat, pernikahan, dll. Tuhan Mengasihimu (God Love You) Mengajarkan kepada anak bahwa bukan hanya orang tua tetapi Tuhan juga mengasihi mereka dan menginginkan hanya terbaik bagi mereka. Lakukan (Go for It) Rasa aman dan kasih sayang yang disediakan oleh keluarga dan kepercayaan bahwa Tuhan telah menerima diri mereka akan membantu anak-anak dalam menerima pelajaran lain yaitu bahwa hidup ini penuh dengan berkat yang sangat luar biasa yang hanya dapat diperoleh jika mereka mau maju dan mendapatkannya. Dalam olahraga golf misalnya para atlet sering dihadapkan pada pengambilan keputusan apakah akan memukul bola langsung ke sasaran dengan berbagai resiko dan halangan atau memilih cara yang lebih aman dengan melakukannya secara bertahap. Hal ini tentunya membutuhkan evaluasi yang serius akan pilihan-pilihan yang tersedia, kemungkinan resiko dan hadiah yang dapat dicapai. Kehidupan ini memiliki situasi resiko-hadiah yang mirip dengan sebuah permainan. Hidup juga mungkin berarti bahwa kita harus mengambil berbagai langkah beresiko dalam rangka bergerak maju ke suatu posisi tertentu untuk mengambil langkah penting yang berikutnya. Dalam setiap hari-hari kita bagaikan sebuah permainan yang membutuhkan pengambilan keputusan dan pengambilan keputusan ini harus dibantu oleh penilaian yang matang, dan jika memungkinkan kebijaksanaan dari banyak penasehat. Berani menerima tanggungjawab akan hasil positif atau negatif yang mungkin terjadi merupakan karakteristik terbaik dan terpenting dari pada atlet/pemain kehidupan Hargai Hubungan Emas yang Anda Miliki (Value Your Golden Relationship) Hargai hubungan yang anda miliki entah itu hubungan antara orangtua dan anak, antara suami, istri, dll. Dari orangtua misalnya kita dapat saja memperoleh pelajaran penting akan kehidupan. Ketika kita mencoba menerima semua nasihat dan pelajaran berharga dari mereka akan berguna kelak bagi kita dalam menghadapi berbagai tantangan yang akan menghadang. Kitalah Pemainnya Terkadang dalam memainkan sebuah permainan olahraga seperti golf misalnya. Justru kita terhanyut dalam permainan dan melupakan tujuan sebenarnya. Dalam kehidupan ini kita bertindak aktif sebagai pemainnya dan bukan dikendalikan oleh arus hidup ini. Kita dapat mencoba untuk terus belajar, dan berusaha untuk mengubah hidup dan keluarga kita menjadi lebih baik. Pada akhirnya pendidikan kasih sayang dalam keluarga bertujuan agar seluruh anggota keluarga dapat memahami kasih sayang yang sebenarnya dan mampu melakukannya dalam kehidupan mereka dengan mengalami kasih sayang tersebut dalam keseharian mereka dalam keluarga. Tentu saja dalam kenyataannya sama seperti yang telah disinggung sebelumnya tidak ada seorangpun yang sempurna dan tidak ada satu keluargapun yang sempurna namun dalam belajar mengasihi seseorang kita tidak membutuhkan objek kasih yang sempurna. Bunda Theresa seorang tokoh dunia mencontohkan If you judge people, you have no time to love them. Jika dalam pelayanannya ia sibuk memilih-milih mana orang yang patut dilayani dan mana yang tidak tentunya pelayanan beliau tidak akan sebesar itu karena akan disibukkan dengan masalah penilaian. Hal lain yang dapat mengganggu dalam penerapan adalah masalah waktu. Pendidikan kasih sayang dalam keluarga dapat saja memakan proses waktu yang lama terutama dalam membentuk karakter anggota keluarga untuk memahami dan mampu menerapkan kasih sayang yang sebenarnya. Maya Angelou pernah mengungkapkan bahwa kita sangat menyukai kecantikan dari seekor kupukupu tetapi hanya sedikit orang yang mau mengakui perubahan-perubahan yang harus dilalui oleh kupu-kupu tersebut untuk memperoleh kecantikannya. Pendidikan kasih sayang dalam keluarga ternyata akan berdampak lebih dari yang sering dipikirkan oleh banyak orang. Dengan mengajarkan kasih sayang yang benar dan disertai ketulusan dan harapan akan membekali seorang anak dengan berbagai macam hal seperti pengetahuan, keahlian dan bahkan kekuatan dalam menghadapi berbagai permasalahan dalam hidupnya kelak.

Referensi Bailey, Roger C., 2007. The Greatest Family Game : Lessons in Golf and Life. USA, Xulon Press. Cope, Henry Frederick, 2008. Religious Education in the Family. BiblioBazaar, LLC. White, James M., Klein, David M., 2002. Family Theories, Second Edition. California, Sage Publications, Inc. http://bolasaljuku.blogspot.com http://fitrohalboem.wordpress.com Tambahan : Ini gambar-gambar siapa tahu ada yang cocok