DIKSI DALAM NOVEL SAAT LANGIT DAN BUMI BERCUMBU KARYA WIWID PRASETYO OLEH INDRAWATI SULEMAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. 2.1 Tinjauan Pustaka Dewi Lestari adalah salah seorang sastrawan Indonesia yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Menurut Wibowo (2001:3) bahasa

BAB I PENDAHULUAN. pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang terdapat di

BAB I PENDAHULUAN. bahasa. Seni bahasa tersebut berupa kata-kata yang indah yang terwujud dari

BAB I PENDAHULUAN A. Bahasa Karya Sastra

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

intrinsiknya seperti peristiwa, plot, tokoh, latar, sudut pandang, dan lain-lain yang semuanya bersifat imajinatif. Novel adalah karya fiksi yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra diciptakan berdasarkan gagasan dan pandangan seorang

BAB I PENDAHULUAN. yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. tulisan yang menggunakan bahasa sebagai media pengantar dan memiliki

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dilukiskan dalam bentuk tulisan. Sastra bukanlah seni bahasa belaka, melainkan

BAB I PENDAHULUAN. bahasa Sansekerta yang berarti alat untuk mengajar, buku petunjuk, buku instruksi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kata merupakan bentuk atau unit yang paling kecil dalam bahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. melalui cipta, rasa, dan karsa manusia. Al-Ma ruf (2009: 1) menjelaskan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Sampai saat ini tidak banyak penelitian yang memperhatikan tentang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memperhitungkan efek yang ditimbulkan oleh perkataan tersebut, karena nilai

ANALISIS PENGGUNAAN GAYA BAHASA DALAM KUMPULAN CERPEN SENYUM KARYAMIN KARYA AHMAD TOHARI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB V PENUTUP. tertentu, menekankan penuturan atau emosi, menghidupkan gambaran, menunjukkan bahwa bahasa kias mempunyai peranan yang penting dalam

BAB V PENUTUP. 1. Jenis makna konotatif yang terdapat dalam antologi cerkak majalah Djaka

BAB I PENDAHULUAN. sangat dipengaruhi oleh bahasa dan aspek-aspek lain. Oleh karena itu, bagi

GAYA BAHASA KIASAN DALAM NOVEL NEGERI 5 MENARA KARYA AHMAD FUADI

BAB V PENUTUP. 1. Wujud sarana retorika yang digunakan dalam Puisi-puisi Anak di Harian

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra. Sebuah karya sastra tidak lepas dari bahasa. dapat dikatakan

ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA DAN RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS DI KELAS XI SMA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU GRUP MUSIK WALI DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DI SMA

GAYA BAHASA PUISI TANPA SYARAT PADA AKUN SEBAGAI MEDIA AJAR PEMAKNAAN PUISI DI SEKOLAH MENENGAH ATAS

BAB I PENDAHULUAN. Prosa dalam pengertian kesusastraan disebut fiksi (fiction), teks naratif

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Latar belakang kehidupan yang dialami pengarang, sangat berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nur Innayatunnisa, 2015

BAB I PENDAHULUAN. indah dan berusaha menyalurkan kebutuhan keindahan manusia (Semi, bahasa sebagai mediumnya (Sugono, 2008:129).

BAB I PENDAHULUAN. hasil dari imajinasi pengarang. Imajinasi yang dituangkan dalam karya sastra,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang bersifat imajinatif yang lahir

BAB I PENDAHULUAN. karya seni yang memiliki kekhasan dan sekaligus sistematis. Sastra adalah

ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DALAM KUMPULAN PUISI KERIKIL TAJAM DAN YANG TERAMPAS DAN YANG PUTUS KARYA CHAIRIL ANWAR SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra bersumber dari kenyataan yang berupa fakta sosial bagi masyarakat sekaligus sebagai pembaca dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan hasil dialog manusia dengan

BAB I PENDAHULUAN. sastra imajinatif dan non-imajinatif. Dalam praktiknya sastra non-imajinatif terdiri

BAB I PENDAHULUAN. yakni sebagai bahasa Negara dan Bahasa Nasional. Mengingat fungsi yang

BAB I PENDAHULUAN. imajinatif peran sastrawan dan faktor-faktor yang melingkupi seorang sastrawan

BAB I PENDAHULUAN. kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena. kehidupan dalam lingkungan sosialnya (Al- Ma ruf 2009: 1).

Penggunaan bahasa kias yang terdapat dalam novel AW karya Any Asmara

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara institusional objek sosiologi dan sastra adalah manusia dalam masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan. kesatuan dari aspek bahasa itu sendiri (Tarigan, 2008: 1).

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan dan intelektual, sosial,

BAB I PENDAHULUAN. sastra merupakan penjelasan ilham, perasaan, pikiran, dan angan-angan (cita-cita)

BAB I PENDAHULUAN. seni. Hal ini disebabkan seni dalam sastra berwujud bacaan atau teks sehingga

BAB I PENDAHULUAN. membicarakan secara langsung, menyampaikan lewat media-media elektronik,

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VIIE SMPK MARIA FATIMA JEMBER MELALUI TEKNIK PS3

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. estetik dan keindahan di dalamnya. Sastra dan tata nilai kehidupan adalah dua fenomena

ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU GRUP MUSIK WALI DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DI SMA

KEMAMPUAN SISWA MENULIS PUISI DI KELAS V SDN 13 BONGOMEME KECAMATAN BONGOMEME KABUPATEN GORONTALO NURLAELA

PERBANDINGAN NILAI BUDAYA PADA NOVEL RONGGENG DUKUH PARUK KARYA AHMAD TOHARI DENGAN NOVEL JANGIR BALI KARYA NUR ST. ISKANDAR.

ANALISIS NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL ORANG CACAT DILARANG SEKOLAH KARYA WIWID PRASETYO DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA KELAS XI

Bahasa Indonesia merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus. dipelajari dan diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak cukup dengan tumbuh dan berkembang akan tetapi. dilakukan dengan proses pendidikan. Manusia sebagai makhluk sosial

BAB I PENDAHULUAN. kata dan kalimat yang tersusun secara harmonis, sehingga menggugah rasa ingin

HUBUNGAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 15 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra adalah karya fiksi yang merupakan hasil kreasi berdasarkan luapan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti

BAB I PENDAHULUAN. baik itu puisi maupun prosa (cerita pendek dan novel). Pemilihan sumber bacaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN. berarti di dalamnya bernuansakan suasana kejiwaan sang pengarang, baik

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS MAKNA KIAS DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA KELAS X

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian Konflik Dalam Naskah Drama Bapak Karya. Bambang Soelarto dapat disimpulkan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan sebuah ungkapan atau pikiran seseorang yang dituangkan

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan tulisan yang bernilai estetik dengan kehidupan manusia sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra muncul karena karya tersebut berasal dari gambaran kehidupan

KEMAMPUAN MENGGUNAKAN GAYA BAHASA DALAM MENULIS PUISI SISWA KELAS VIII SMPN 3 LAMASI KABUPATEN LUWU

KEMAMPUAN MEMPRODUKSI TEKS ANEKDOT SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BONGOMEME

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu objek tertentu. Rene Wellek mengatakan bahwa sastra adalah institusi sosial

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan kehidupan yang diwarnai oleh sikap, latar belakang dan

NILAI KARAKTERR BANGSA KERJA KERAS TOKOH UTAMA DALAM NOVEL ORANG MISKIN DILARANG SEKOLAH KARYA WIWID PRASETYA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. seperti morfem, kata, kelompok kata, kalusa, kalimat. Satuan-satuan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman pengarang. Karya sastra hadir bukan semata-mata sebagai sarana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sastra ini dapat disamakan dengan cat dalam seni lukis. Keduanya merupakan

GAYA BAHASA DALAM NOVEL PADANG BULAN KARYA ANDREA HIRATA

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia merupakan salah satu alat komunikasi dan sebagai alat

Bab 2. Landasan Teori. mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan semantik adalah sebagai berikut:

BAB V PENUTUP. gaya bahasa perulangan pada antologi geguritan Garising Pepesthen karya R. Bambang Nursinggih, dapat diperoleh kesimpulan di bawah ini.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan atau menyampaikan suatu hal yang di ungkapkan dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. suatu bahasa. Puisi juga merupakan cara penyampaian tidak langsung seseorang

1 dari 1. Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar. Pengertian apresiasi

Jurnal Dimensi Pendidikan dan Pembelajaran Vol.4 No.2 Juli

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemanfaatan bahasa di dalam karya sastra terkait dengan sejumlah ragam

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VIII MTs NEGERI PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN. dikaruniai berbagai kelebihan dibandingkan dengan ciptaan lainnya. Karunia itu

Transkripsi:

1 DIKSI DALAM NOVEL SAAT LANGIT DAN BUMI BERCUMBU KARYA WIWID PRASETYO OLEH INDRAWATI SULEMAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA 2013 ABSTRAK Indrawati Suleman. 2013. Diksi dalam Novel Saat Langit Dan Bumi Bercumbu karya Wiwid Prasetyo. Skripsi, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra dan Budaya, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Dr. Hj. Sayama Malabar, M.Pd, dan Pembimbing II Dr. Muslimin, M.Pd. Permasalahan dalam penelitian ini, yakni : (1) pilihan kata apa saja yang terdapat dalam novel Saat Langit dan Bumi Bercumbu Karya Wiwid Prasetyo? (2) apa saja jenis-jenis diksi yang ada dalam novel Saat Langit dan Bumi Bercumbu Karya Wiwid Prasetyo? (3) bagaimana fungsi diksi yang terdapat dalam novel Saat Langit dan Bumi Bercumbu Karya Wiwid Prasetyo? tujuan umum dari penelitian ini adalah mendeskripsikan diksi dalam novel Saat Langit dan Bumi Bercumbu Karya Wiwid Prasetyo. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah (a) mengidentifikasi pilihan kata yang terdapat dalam novel Saat Langit dan Bumi Bercumbu Karya Wiwid Prasetyo, (b) mengklasifikasi jenis-jenis diksi yang ada dalam novel Saat Langit dan Bumi Bercumbu Karya Wiwid Prasetyo, (c) mendeskripsikan fungsi diksi yang terdapat dalam novel Saat Langit dan Bumi Bercumbu Karya Wiwid Prasetyo. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Data penelitian berupa diksi yang mengandung makna dan struktur leksikal. Teknik pengumpulan data, teknik baca dan catat. Data yang terkumpul dianalisis dengan pendekatan emotif, dari hasil penelitian ditemukan diksi yang terdapat dalam novel Saat Langit dan Bumi Bercumbu Karya Wiwid Prasetyo terdiri dari makna denotatif 17 diksi, makna konotatif 45 diksi, sedangkan antonim 6 diksi. Diksi memperindah kata-kata dalam karya sastra dan memberikan gambaran suasana dalam cerita. Kata Kunci : Diksi, novel, pendekatan emotif

2 PENDAHULUAN Sastra sebagai produk karya seni yang merupakan karya kreatif imajinatif yang menekankan pada aspek estetik dan artistik. Mutu karya sastra banyak ditentukan oleh kemampuan penulisnya (pencipta) untuk mengeksploitasi kemungkinan-kemungkinan penggunaan bahasa serta gaya bahasa yang tidak saja mempunyai nilai komunikatif-efektif, namun juga mempunyai nilai-nilai kekhasan, aspek-aspek stilistik dan estetika serta artistik (Satoto, 2012: viii). Sastra merupakan dunia kata dengan mediumnya adalah bahasa. Bahasa merupakan salah satu unsur terpenting dalam sebuah karya sastra. Menurut Nurgiyantoro (2002: 272) bahasa dalam seni sastra ini dapat disamakan dengan cat warna. Keduanya merupakan unsur bahan, alat, dan sarana yang mengandung nilai lebih untuk dijadikan sebuah karya. Bahasa berperan sebagai sarana pengungkapan dan penyampaian pesan dalam sastra. Oleh sebab itu, pada hakikatnya sastra merupakan media ekspresi estetika (keindahan). Keindahankeindahan tersebut dapat ditampilkan melalui penggunaan bahasa dalam karya sastra, baik berupa permainan bunyi, pemilihan kata-kata estetis, maupun penggunaan berbagai majas yang kesemuanya itu memberikan suasana keindahan dalam sebuah karya sastra. Hal ini sesuai pula dengan pendapat Zulfahnur (1996: 9), bahwa sastra merupakan karya seni yang berunsur keindahan. Keindahan dalam karya seni sastra dibangun oleh seni kata, dan seni kata atau seni bahasa tersebut berupa kata-kata yang indah yang terwujud dari ekspresi jiwa. Terkait dengan kedua pendapat tersebut, maka membaca sebuah karya sastra akan menarik apabila informasi yang diungkapkan penulis disajikan dengan bahasa yang mengandung nilai estetik dengan menampilkan diksi dalam karya sastra. Sebuah buku sastra atau bacaan yang mengandung nilai estetik memang dapat membuat pembaca lebih bersemangat dan tertarik untuk membacanya. Apalagi bila penulis menyajikannya dengan gaya bahasa unik dan menarik. Salah satu ragam karya sastra yang diminati pembaca dan menyajikan gaya bahasa yang menarik kepada pembaca yaitu novel. Novel dapat mengemukakan sesuatu secara bebas, menyajikan sesuatu secara lebih banyak, lebih rinci, lebih detil, dan lebih banyak melibatkan berbagai permasalahan yang

3 lebih kompleks. Watt (dalam Tuloli 2000: 17) berpendapat bahwa novel adalah ragam sastra yang memberikan gambaran pengalaman manusia, kebudayaan manusia, yang disusun berdasarkan peristiwa, tingkah laku tokoh, waktu dan plot, suasana, dan latar, selain itu, Foster (dalam Tuloli 2000: 17) mengemukakan bahwa novel adalah cerita fiksi (rekaan) dalam bentuk prosa yang agak pan jang. Ukuran panjang adalah lebih dari 50.000 perkataan. Oleh sebab itu novel mempunyai fungsi yang sama dengan sastra, yaitu sebagai media ekspresi estetis (keindahan). Fungsi estetika dalam novel lebih ditampakkan dari penggunaan bahasanya yang indah dan memikat. Estetika tersebut dapat ditampilkan pengarang melalui bahasa dengan menggunakan diksi. Melalui penggunaan diksi, pembaca diharapkan mampu mencermati diksi yang terdapat dalam novel. Diksi merupakan pilihan kata yang digunakan pengarang untuk memperindah karya sastranya. Diksi adalah pemilihan kata yang tepat digunakan untuk menyampaikan sesuatu. Altenbernd (dalam Pradopo, 2009: 54) menyatakan bahwa ketepatan pilihan kata akan menyangkut pula masalah makna kata dan kosa kata seseorang. Kosa kata yang kaya raya akan memungkinkan penulis atau pembicara lebih bebas memilih-milih kata yang dianggapnya paling tepat mewakili pikirannya. Ketepatan makna kata menuntut pula kesadaran penulis atau pembicara untuk mengetahui bagaimana hubungan antara bentuk bahasa (kata) dengan referensinya. Ketepatan pilihan kata mempersoalkan kesanggupan sebuah kata untuk menimbulkan gagasan-gagasan yang tepat pada imajinasi pembaca atau pendengar, seperti apa yang dipirkan atau dirasakan oleh penulis atau pembicara. Namun kenyataannya, pembaca kurang mencermati unsur-unsur keindahan kata-kata dalam novel. Pembaca kurang memahami wujud keindahan kata yang terdapat dalam novel, pembaca kurang menguasai cara menemukan keindahan bahasa berupa bunyi, pemilihan kata, dan majas yang terdapat dalam novel, pembaca lebih tertarik pada alur ceritanya, pembaca tidak mengetahui pilihan kata yang terdapat dalam novel, pembaca kurang mengetahui fungsi diksi yang terdapat dalam novel. Kenyataan ini mengakibatkan karya sastra novel hanya dijadikan sebagai bacaan hiburan atau pengisi waktu.

4 METODE PENELITIAN Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Menurut Sumanto dalam (Mahmud, 2011: 100) penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang diupayakan untuk mencandra atau mengamati permasalahan secara sistematis dan akurat mengenai fakta dan sifat objek tertentu. Metode deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan diksi berdasarkan fungsinya. Fungsi diksi dapat diketahui melalui kata-kata yang dituangkan dalam karya sastra. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat diketahui terdapat diksi yang mengandung macam-macam makna dan struktur leksikal. Macam-macam makna meliputi makna denotatif dan makna konotatif, sedangkan dalam struktur leksikal hanya pada antonim. a) Jenis Diksi berdasarkan Makna Denotatif Makna denotatif adalah makna sebenarnya yang digunakan untuk menyampaikan sesuatu yang sesuai dengan kenyataan yang terjadi. Menurut Wellek (dalam Pradopo, 2009: 58) bahasa yang denotatif adalah bahasa yang menuju kepada korespondensi satu lawan satu antara tanda (kata itu) dengan (hal) yang ditunjuk. Jadi, satu kata itu menunjuk satu hal saja. Hal ini disebabkan oleh makna denotatif adalah makna yang sesuai dengan apa adanya. Denotatif adalah suatu pengertian yang dikandung sebuah kata secara objektif. Makna denotatif sering juga disebut makna konseptual yaitu makna yang sesuai dengan hasil observasi (pengamatan) menurut penglihatan, penciuman, pendengaran, perasaan, atau pengalaman yang berhubungan dengan informasi (data) faktual dan objektif, makna sebenarnya, dan makna lugas yaitu makna apa adanya, lugu, polos, makna sebenarnya, bukan makna kias. Begitu halnya dalam novel Saat Langit dan Bumi Bercumbu Karya Wiwid Prasetyo, terdapat beberapa diksi yang mengandung makna denotatif. Makna denotatif ini digunakan untuk menggambarkan suasana sebenarnya yang terjadi dalam cerita. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makna denotatif yang terdapat dalam novel menggambarkan suasana sebenarnya yang terjadi dalam cerita. Makna

5 denotatif tersebut menunjukkan peristiwa apa saja yang terjadi dalam cerita, sesuai dengan observasi penglihatan, misalnya pengarang menggunakan kata-kata yang langsung diketahui maknanya dan memiliki makna tunggal, sehingga tak ada makna lain yang dapat dihadirkan. Makna denotatif ini merupakan pilihan kata yang tepat untuk menggambarkan suasana sebenarnya yang terjadi dalam cerita agar diketahui orang lain apa yang dituangkan pengarang dalam cerita. Diksi denotatif ini digunakan juga melalui kata-kata yang menggambarkan keadaan suasana. b) Jenis Diksi berdasarkan Makna Konotatif Makna konotatif adalah makna kias, bukan makna sebenarnya yang terdapat dalam novel. Menurut Keraf (2010: 29) konotasi atau makna konotatif disebut juga makna konotasional, makna emotif, atau makna evaluatif. Makna konotatif adalah suatu jenis makna di mana stimulus dan resporns mengandung nilai-nilai emosional. Memilih konotasi adalah masalah yang jauh lebih berat bila dibandingkan dengan memilih denotasi. Oleh karena itu, pilihan kata atau diksi lebih banyak bertalian dengan pilihan kata yang bersifat konotatif. Dari hasil penelitian di atas dapat diketahui bahwa dalam novel Saat Langit dan Bumi Bercumbu Karya Wiwid Prasetyo terdapat makna konotatif yang digunakan untuk menggambarkan suasana keindahan dalam karya satra. Jenis diksi yang mengandung makna konotatif, merupakan diksi yang digunakan untuk memperindah kata-kata yang ada dalam karya sastra. Kata-kata ini dipilih untuk memberikan makna kiasan, sehingga karya sastra tidak membosankan. Struktur leksikal adalah macam-macam relasi yang terdapat dalam kata. Hubungan antara kata itu terdiri dari sinonim, polisemi, hiponim dan antonim. Dari hasil penelitian di atas dapat diketahui struktur leksikal yang terdapat dalam novel Saat Langit dan Bumi Bercumbu karya Wiwid Prasetyo, hanya terdapat jenis diksi yang dilihat dari antonim. Verhaar (1983: 133) mengatakan antonim adalah ungkapan (biasanya kata, tetapi dapat juga frase atau kalimat) yang dianggap bermakna kebalikan dari ungkapan lain. Istilah antonim dipakai untuk menyatakan lawan makna. Antonim merupakan pilihan kata yang digunakan untuk menggambarkan sebuah peristiwa yang saling berlawanan. Peristiwa

6 tersebut digambarkan melalui penggunaan kata-kata yang memiliki makna berlawanan dalam novel Saat Langit dan Bumi Bercumbu karya Wiwid Prasetyo. Fungsi diksi merupakan kata-kata yang digunakan untuk menggambarkan peristiwa yang terjadi dalam cerita. Menurut Aminuddin (2001: 215) fungsi diksi adalah menimbulkan keindahan yang menyangkut aspek bentuk sebagaimana dikreasikan penuturnya, dan menampilkan gambaran suasana. Gambaran suasana akan mempermudah pembaca untuk meresapi atau merasakan apa yang sedang dialami oleh pengarang yang dituangkan dalam suatu karya sastra. Dari hasil penelitian di atas dapat diketahui bahwa diksi yang terdapat dalam novel Saat Langit dan Bumi Bercumbu karya Wiwid Prasetyo berfungsi untuk memberikan keindahan yang terdapat dalam cerita karena dari kata-kata yang digunakan, pembaca dapat mengetahui suasana apa yang digambarkan melalui karya sastra. Fungsi diksi bertujuan untuk memberikan gambaran suasana yang dituangkan dalam karya sastra. Melalui diksi semua kejadian yang dituangkan pengarang dalam cerita dapat diketahui, dengan fungsi diksi juga akan lebih mudah untuk merasakan dan membayangkan suasana apa yang ada dalam cerita, sehingga isi atau pesan dalam karya sastra itu dapat tersampaikan dengan jelas dan tepat. SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN a. Diksi yang terdapat dalam novel Saat Langit dan Bumi Bercumbu Karya Wiwid Prasetyo terdiri dari 68 diksi. Diksi yang dilihat dari macam-macam makna terdiri dari makna denotatif dan makna konotatif, serta struktur leksikalnya dari antonim. Diksi berdasarkan makna denotatif terdiri dari 17 diksi dan berdasarkan makna konotatif terdiri dari 45 diksi, sedangkan struktur leksikal hanya pada antonim terdiri dari 6 diksi. b. Jenis-jenis diksi yang ada dalam novel Saat Langit dan Bumi Bercumbu yaitu dua macam makna yang terdiri dari makna denotatif dan makna konototatif, dan struktur leksikal pada antonim.

7 c. Fungsi diksi berdasarkan makna denotatif adalah untuk menggambarkan makna sebenarnya kepada pembaca, agar pembaca dapat mengetahui secara jelas apa yang ingin disampaikan pengarang dalam cerita. Fungsi diksi berdasarkan makna konotatif yaitu memberikan keindahan kepada pembaca, agar kata-kata terlihat lebih indah dan tidak terdengar terlalu objektif, sedangkan fungsi diksi berdasarkan struktur leksikal dilihat dari antonim yaitu berfungsi untuk menggambarkan sebuah suasana yang berlawanan. Fungsi diksi secara umum yaitu untuk menghadirkan keindahan dalam karya sastra. Agar pembaca tidak merasa jenuh saat membaca karya sastra tersebut. Pembaca akan lebih mudah merasakan dan membayangkan suasana apa yang terjadi sehingga isi atau pesan dalam karya sastra itu sendiri dapat tersampaikan dengan jelas dan tepat. SARAN a. Diksi dalam novel Saat Langit dan Bumi Bercumbu karya Wiwid Prasetyo yang telah diuraikan oleh penulis tentu masih sangat terbatas, untuk itu pembaca dapat melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengungkapkan berbagai jenis diksi yang ada dalam novel Saat Langit dan Bumi Bercumbu karya Wiwid Prasetyo. b. Jenis-jenis diksi yang telah diuraikan pada skripsi ini hanya terbatas pada makna denotatif dan konotatif termasuk fungsinya, sehingga perlu kajian lebih lanjut. c. Penelitian tentang diksi ini membahas tentang macam-macam makna dan struktur leksikal yang terdapat dalam karya sastra. Dalam pelajaran bahasa Indonesia dituangkan masalah tentang penggunaan diksi yang tepat. Oleh sebab itu penelitian ini akan memberikan pengetahuan dan menambah wawasan bagi peneliti untuk dikembangkan dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah.

8 DAFTAR PUSTAKA Aminuddin. 2009. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algesindo Offset. Endraswara, Suwardi. 2008. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Djoko Pradopo, Rachmad. 2009. Pengkajian Puisi. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press http://id.shvoong.com/humanities/linguistics/2096392-pengertian sinonim/#ixzz2u4ip1wel (diakses 23 mei 2013) http://id.shvoong.com/humanities/linguistics/2335286-sinonim-antonim (diakses 23 mei 2013) http://id.shvoong.com/humanities/linguistics/2335286-sinonim-antonimhomonim-hiponim-hipernim/#ixzz2u4lotgum (diakses 23 mei 2013) Keraf, Gorys. 2007. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Mahmud. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Pustaka Setia Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: UGM Press. Pateda, Mansoer. 2009. Morfologi. Gorontalo: Viladan. Prasetyo, Wiwid. 2012. Saat Langit dan Bumi Bercumbu. Jogjakarta : DIVA Press. Satoto, Soediro. 2012. Stilistika. Yogyakarta : Ombak. Tarigan, Henry Guntur. 1986. Prinsip-Prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa. Tuloli, Nani. 2000. Teori Fiksi. Gorontalo: Nurul Jannah.. 2000. Kajian Sastra. Gorontalo: Nurul Jannah.