PERBUATAN MELANGGAR HUKUM OLEH PENGUASA



dokumen-dokumen yang mirip
Perbuatan Melanggar Hukum Oleh: Parwoto Wingjosumarto, SH*

KETENTUAN-KETENTUAN PENTING TENTANG WANPRESTASI DAN PERBUATAN MELAWAN HUKUM (PMH) OLEH: Drs. H. MASRUM, M.H. (Hakim Pengadilan Tinggi Agama Banten)

GANTI RUGI KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS AKIBAT PERBUATAN MELANGGAR HUKUM PENGEMUDI

a. Kepastian hari, tanggal, bulan, tahun dan pukul menghadap; b. Para pihak (siapa-orang) yang menghadap pada Notaris;

Pengantar Ilmu Hukum. Disampaikan oleh : Fully Handayani R, SH,M.Kn

PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG - UNDANG TENTANG PERAMPASAN ASET * Oleh : Dr. Ramelan, SH.MH

BAB I PENDAHULUAN. dalam masyarakat itu sendiri, untuk mengatasi permasalahan tersebut dalam hal ini

BAB IV ANALISIS HUKUM MENGENAI PENCANTUMAN KLAUSULA EKSONERASI DALAM PERJANJIAN JUAL BELI DIHUBUNGKAN DENGAN BUKU III BURGERLIJK

PERIKATAN YANG LAHIR DARI UNDANG-UNDANG. A. Perbuatan Manusia yang tidak melawan hukum (rechtmatige)

II.TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian tentang Tindak Pidana atau Strafbaar Feit. Pembentuk Undang-undang telah menggunakan kata Strafbaar Feit untuk

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 117/PUU-XII/2014 Bukti Permulaan untuk Menetapkan Sebagai Tersangka dan Melakukan Penahanan

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam keadaan yang sedang dilanda krisis multidimensi seperti yang

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 108/PUU-XIV/2016 Peninjauan Kembali (PK) Lebih Satu Kali

Instrumen Perdata untuk Mengembalikan Kerugian Negara dalam Korupsi

Makalah Peradilan Tata Usaha Negara BAB I PENDAHULUAN

SOAL DAN JAWABAN TENTIR UTS ASAS-ASAS HUKUM PIDANA 2016 BY PERSEKUTUAN OIKUMENE (PO)

Perkembangan Kasus Perjadin Mantan Bupati Jembrana: Terdakwa Bantah Tudingan Jaksa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

memperhatikan pula proses pada saat sertipikat hak atas tanah tersebut peraturan perundang-undangan yang berlaku.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RESUME TESIS KEABSAHAN BADAN HUKUM YAYASAN YANG AKTANYA DIBUAT BERDASARKAN KETERANGAN PALSU

Hukum Acara Pidana. Pertemuan XXVIII & XXIX Malahayati, S.H., LL.M. (c) 2014 Malahayati 1

BAB II PRAPERADILAN DALAM SISTEM PERADILAN PIDANA INDONESIA. A. Sejarah Praperadilan dalam Sistem Peradilan Pidana di Indonesia

BAB III TANGGUNG JAWAB PENYELENGGARAAN JASA MULTIMEDIA TERHADAP KONSUMEN. A. Tinjauan Umum Penyelenggaraan Jasa Multimedia

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 21/PUU-XII/2014 Penyidikan, Proses Penahanan, dan Pemeriksaan Perkara

Andria Luhur Prakoso Universitas Muhammadiyah Surakarta

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB IV PENUTUP. 1. Gugatan Warga Negara (Citizen Lawsuit/Actio Popularis) adalah suatu gugatan

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG HUKUM ACARA PERDATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB III PEMBAHASAN. A. Akibat Hukum terhadap Jabatan Notaris yang Dinyatakan Pailit Menurut UUJN DAN UU Kepailitan.

BAB III. Upaya Hukum dan Pelaksanaan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara. oleh Pejabat Tata Usaha Negara

PENGERTIAN PERIKATAN HUKUM PERIKATAN PADA UMUMNYA. Unsur-unsur Perikatan 3/15/2014. Pengertian perikatan tidak dapat ditemukan dalam Buku III BW.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SUMBANGAN PEMIKIRAN UNTUK PENYUSUNAN: NASKAH AKADEMIK (ACADEMIC DRAFTING)

BAB III PENGANIAYAAN YANG BERAKIBAT LUKA BERAT DALAM KUHP

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III KERUGIAN DAN UPAYA HUKUM YANG DAPAT DILAKUKAN OLEH PIHAK KETIGA TERHADAP KERUGIAN AKIBAT KELALAIAN

dengan aparatnya demi tegaknya hukum, keadilan dan perlindungan harkat dan martabat manusia. Sejak berlakunya Undang-undang nomor 8 tahun 1981

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI

BAB II PENGATURAN HAK RESTITUSI TERHADAP KORBAN TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG DI INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Untuk terlaksananya suatu putusan terdapat 2 (dua) upaya yang dapat ditempuh

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 126/PUU-XIII/2015 Yurisprudensi Mahkamah Agung Mengenai Bilyet Giro Kosong

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 43/PUU-XV/2017

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor /PUU-VII/2009 Tentang UU Tindak Pidana Terorisme Tindak pidana terorisme

HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA

BAB I PENDAHULUAN. Peradilan Tata Usaha Negara telah diatur didalam Undang-Undang Nomor

BAB IV HUKUM KELUARGA

BAB IV ANALISIS YURIDIS TERHADAP DISSENTING OPINION DALAM PUTUSAN PERKARA CERAI GUGAT (Studi Putusan Nomor 0164/Pdt.G/2014/PA.Mlg)

Hilangnya Sifat Tindak Pidana dan Kewenangan Menuntut Pidana. Faiq Tobroni

PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA TINDAK PIDANA OLEH KORPORASI

Matriks Perbandingan KUHAP-RUU KUHAP-UU TPK-UU KPK

I. PEMOHON Imam Ghozali. Kuasa Pemohon: Iskandar Zulkarnaen, SH., MH., berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 15 Desember 2015.

Prosiding Ilmu Hukum ISSN: X

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2000 TENTANG PENGADILAN HAK ASASI MANUSIA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pasal 1 ayat 1 Undang-Undang No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi

Mengenal Sistem Peradilan di Indonesia

KEPUTUSAN KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 144/KMA/SK/VIII/2007 TAHUN 2007 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI DI PENGADILAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan pemerintah. Prinsip negara hukum menjamin kepastian, ketertiban dan

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan menurut Pendapat Umum, yang dimaksud dengan Hukum adalah:

PERBUATAN MELAWAN HUKUM OLEH PENGUASA 1 H. UJANG ABDULLAH, SH. M.Si 2

Institute for Criminal Justice Reform

BAB II KAJIAN HUKUM PERBUATAN MELAWAN HUKUM MATERIL DALAM HUKUM PIDANA. Hukum di Prancis yang semula juga mengambil dasar-dasar dari hukum

BAB I PENDAHULUAN. dalam jangka waktu pendek atau panjang, perjanjian sudah menjadi bagian

II. OBJEK PERMOHONAN Pengujian materiil Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (UU 8/1999).

II. OBJEK PERMOHONAN Pengujian materiil Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (UU 8/1999).

II. TINJAUAN PUSTAKA. dipidana jika tidak ada kesalahan ( Green Straf Zonder Schuld) merupakan dasar

Prof. Dr. H. Didik Endro Purwoleksono, S.H., M.H.

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 26/PUU-XV/2017 Pembatalan Putusan Arbitrase

PENYELESAIAN PERKARA PIDANA DI LUAR PENGADILAN TERHADAP DUGAAN KEJAHATAN PASAL 359 KUHP DALAM PERKARA LALU LINTAS

PENYELESAIAN PERKARA PIDANA DI LUAR PENGADILAN TERHADAP DUGAAN KEJAHATAN PASAL 359 KUHP DALAM PERKARA LALU LINTAS

BAB II PENGATURAN HUKUM TENTANG PERLINDUNGAN TERHADAP KORBAN TINDAK PIDANA KORUPSI

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PUTUSAN Nomor 88/PUU-XII/2014 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

Perpajakan 2 Pengadilan Pajak

BAB II BATASAN PENGATURAN KEKERASAN FISIK TERHADAP ISTRI JIKA DIKAITKAN DENGAN TINDAK PIDANA PENGANIAYAAN MENURUT KETENTUAN HUKUM PIDANA DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi. Untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya, mereka harus

BAB I PENDAHULUAN. etnis,suku, agama dan golongan. Sebagai salah satu negara terbesar di dunia,

PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA. Oleh: NY. BASANI SITUMORANG, SH., M.Hum. (Staf Ahli Direksi PT Jamsostek)

file://\\ \web\prokum\uu\2004\uu htm

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Nomor 41/PUU-XIII/2015 Pembatasan Pengertian dan Objek Praperadilan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V PENUTUP. pembatalan perjanjian distribusi makanan melalui pengadilan, sebagaimana

RUMUSAN HASIL RAPAT PLENO KAMAR AGAMA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA TANGGAL 03 S/D 05 MEI

BAB I PENDAHULUAN. seperti jual beli, hibah, dan lain-lain yang menyebabkan adanya peralihan hak milik

HUKUM ACARA PERDATA BAB I PENDAHULUAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tindak pidana merupakan pengertian dasar dalam hukum pidana ( yuridis normatif ). Kejahatan

JENIS SITA. Sita Jaminan thdp barang milik Debitur/Tergugat (Conservatoir Beslag) Sita Jaminan thdp barang bergerak milik Penggugat :

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI PENGIKATAN PERJANJIAN JUAL BELI TANAH DAN BANGUNAN DAN PERBUATAN MELAWAN HUKUM

BAB II PENGERTIAN PERJANJIAN PADA UMUMNYA. Manusia dalam hidupnya selalu mempunyai kebutuhan-kebutuhan atau

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 41/PUU-XIII/2015 Pembatasan Pengertian dan Objek Praperadilan

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan tertinggi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Konsep Negara

PENYELESAIAN SENGKETA LINGKUNGAN HIDUP MELALUI PENGADILAN (The Environmental Dispute Settlement Through Ligitation) Oleh : Cut Era Fitriyeni

PENGANCAMAN/AFDREIGINGAFDREIGING. Fachrizal Afandi

HUKUM PERJANJIAN. Aspek Hukum dalam Ekonomi Hal. 1

P U T U S A N Nomor 23/Pdt.G/2007/PTA Btn. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

PERBUATAN MELANGGAR HUKUM OLEH PENGUASA (PMHP/OOD) disampaikan oleh: Marianna Sutadi, SH Pada Acara Bimbingan Teknis Peradilan Tata Usaha Negara Mahkamah Agung RI Tanggal 9 Januari 2009

Keputusan Badan/Pejabat TUN Tindakan Negara sebagai badan hukum publik (yang diwakili oleh Pemerintah RI) Dapat menimbulkan kerugian pada orang atau badan hukum perdata 2

Dasar Hukum Gugatan Ganti Rugi 1. Pasal 53 UU No. 5 Tahun 1986 sebagaimana telah diubah dengan UU No. 9 Tahun 2004 (UU tentang Peradilan TUN) Berisi tuntutan agar Keputusan TUN yang disengketakan dinyatakan batal atau tidak sah dengan atau tanpa disertai tuntutan ganti rugi dan atau rehabilitasi Alasan gugatan: a. Keputusan TUN yang digugat bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, atau b. Bertentangan dengan asas-asas umum pemerintahan yang baik 2. Pasal 1365 KUH Perdata 3

Ganti Rugi Tuntutan ganti rugi, menurut UU tentang Peratun hanyalah tuntutan tambahan dan besarnyapun diatur dalam Peraturan Pemerintah Bagaimana dengan kerugian yang nyata-nyata diderita oleh orang atau badan hukum perdata karena suatu keputusan TUN? Tepatkah ketentuan ganti rugi yang selama ini berlaku? Pengadilan yang modern: efektif efisien transparan akuntabel 4

Tugas Pengadilan Memeriksa, memutus dan menyelesaikan suatu sengketa dengan tuntas Karena itu Pengadilan TUN seharusnya juga memeriksa dan memutus tuntutan ganti rugi karena suatu keputusan TUN dengan tuntas UU Peratun tidak mengatur tentang Ganti Rugi. 5

Pasal 1365 KUH Perdata Tiap perbuatan melanggar hukum, yang membawa kerugian kepada seorang lain, mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan kerugian itu, mengganti kerugian tersebut: 4 Unsur: 1. Perbuatan yang melanggar hukum 2. Kerugian 3. Kesalahan 4. Hubungan kausal antara perbuatan dan kerugian 6

1. Perbuatan yang melanggar hukum Kriteria (menurut yurisprudensi tetap) Bersumber pada UU a. Bertentangan dengan kewajiban hukum si pelaku, atau b. Melanggar hak subyektif orang lain, atau c. Melanggar kaidah tata susila, atau Bersumber pada hukum tidak tertulis d. Bertentangan dengan asas kepatutan, ketelitian serta sikap hati-hati yang seharusnya dimiliki seseorang dalam pergaulan dengan sesama warga masyarakat atau terhadap harta benda orang lain 7

Perbuatan yang bertentangan dengan kewajiban menurut UU Tidak begitu saja merupakan PMH menurut Pasal 1365 KUH Perdata Ada beberapa persyaratan, antara lain: a. Bahwa dengan pelanggaran tersebut kepentingan Penggugat terancam b. Schutznormtheorie (relativiteitsleer atau normbestemmingsleer) c. Tidak terdapat alasan pembenar menurut hukum 8

Melanggar hak subyektif orang lain Hak subyektif, menurut Prof. Meijers, adalah kewenangan khusus seseorang yang diakui oleh hukum, yang diberikan kepadanya demi kepentingannya Hak-hak subyektif yang diakui oleh yurisprudensi di Negeri Belanda: 1. Hak-hak kebendaan dan hak-hak absolut lainnya (misalnya hak milik) 2. Hak-hak pribadi (misal kebebasan, kehormatan dan nama baik) 3. Hak-hak khusus, seperti halnya hak penghunian dari si penyewa 9

Melanggar kaidah tata susila Kaidah tata susila adalah kaidah-kaidah moral sejauh hal tersebut diterima oleh masyarakat sebagai kaidah hukum tidak tertulis Kriteria ini jarang sekali digunakan dalam menilai apakah suatu perbuatan merupakan PMH Bertentangan dengan kepatutan, ketelitian serta sikap hati-hati yang seharusnya dimiliki seseorang dalam pergaulan dengan sesama warga masyarakat atau terhadap harta benda orang lain. (PATIHA) Lindenbaum Cohen Arrest 10

Alasan pembenar menurut hukum (rechtvaardigingsgrond) meniadakan sifat melawan hukum dari suatu perbuatan. Misalnya: Persetujuan dari pihak yang dirugikan (risicoacceptatie) Overmacht (Pasal 48) Bela paksa (Pasal 49) KUHP Melaksanakan ketentuan UU (Pasal 50) Melaksanakan perintah jabatan (Pasal 51) 11

2. Kerugian Materiil Orang yang dirugikan berhak menuntut agar dikembalikan kepada keadaan semula berarti ganti rugi meliputi: kerugian yang nyata-nyata diderita kehilangan keuntungan yang diharapkan Immateriil UU menentukan: Kerugian karena hilangnya kesenangan hidup (gederfde levensvreugde) kerugian karena luka atau cacat anggota badan (biaya penyembuhan dan ganti rugi immateriil/ Pasal 1371 KUH Perdata) kerugian karena penghinaan (Pasal 1372 KUH Perdata) 12

Pembatasan pada ganti rugi immateriil: dinilai menurut kedudukan dan kemampuan kedua belah pihak dan menurut keadaan (Pasal 1371 KUH Perdata: ganti rugi materiil ditambah ganti rugi immateriil) memperhatikan berat ringannya penghinaan, pangkat, kedudukan dan kemampuan kedua belah pihak, dan pada keadaan (Pasal 1372 KUH Perdata) Hakim berwenang untuk matigen besarnya ganti rugi. 13

Pembatasan ganti rugi dalam hal korban meninggal dunia (Pasal 1370 KUH Perdata) hanya dapat dituntut oleh suami atau istri yang ditinggalkan, anak atau orang tua si korban yang mendapat nafkah dari pekerjaan si korban dinilai menurut kedudukan dan kekayaan kedua belah pihak, serta menurut keadaan. (Putusan Mahkamah Agung No. 2559K/Pdt/1986 tanggal 22 Juni 1988: ganti rugi immateriil juga dikabulkan oleh Mahkamah Agung dengan alasan Penggugat kehilangan hak untuk menikmati hidup karena meninggalnya suami Penggugat) 14

3. Kesalahan Merupakan syarat bagi pelaku PMH untuk bertanggung jawab Pada dasarnya unsur kesalahan mengikuti sifat melanggar hukum dari suatu perbuatan karenanya ia bertanggung jawab atas perbuatannya. Pengertian kesalahan dalam Hukum Pidana (subjectief schuldbegrip) Hukum Perdata (objectief schuldbegrip) (Meppelse Ree Arrest) 15

4. Hubungan kausal antara perbuatan dan kerugian a. Teori conditio sine qua non (ajaran Von Buri) Setiap peristiwa sebagai suatu mata rantai dari rangkaian sebab menjadi sebab dari suatu akibat b. Ajaran causa proxima Hanya mata rantai terakhir saja dari rangkaian sebab yang merupakan penyebab dari kerugian c. Teori adequatie Yang dianggap sebagai sebab dari kerugian adalah perbuatan dari rangkaian sebab, yang menurut akal yang sehat diduga menimbulkan kerugian tersebut atau dengan kata lain timbulnya kerugian tersebut, menurut akal yang sehat, dapat diduga. d. Sejak tahun 1970 Negeri Belanda menganut de leer van de toerekening naar redelijkheid (ajaran pertanggungjawaban berdasarkan kepatutan dan keadilan/redelijk) (Waterwingebied Arrest) 16

PMHP Istilah yang digunakan di Negeri Belanda adalah OOD. Dasar hukum orang atau badan hukum yang menuntut ganti rugi karena PMH yang dilakukan Pemerintah pasal 1365 KUH Perdata Perbuatan Pemerintah Berbuat Tidak Berbuat Oleh karena yang dapat menjadi pihak dalam proses perdata adalah orang atau badan hukum, maka yang menjadi Tergugat dalam PMHP adalah badan hukum nya yakni Negara RI qq. Pemerintah RI qq. Menteri. qq.. dsb 17

Kasus-Kasus PMHP Antara lain: 1. Arrest Hoge Raad tanggal 1 Juli 1983 Suatu perusahaan kapal muatan yang terdaftar mengajukan gugatan ganti rugi kepada Negara, oleh karena Negara telah mengizinkan kapal muatan yang tidak terdaftar untuk melakukan pengangkutan secara tidak teratur. Hal ini bertentangan dengan ketentuan mengenai pengaturan giliran. Hoge Raad berpendirian bahwa dengan tidak ditaatinya peraturan perundang-undangan tersebut sebenarnya Negara telah bertindak bertentangan dengan kepatutan, ketelitian serta kehati-hatian (PATIHA) 18

Izin yang diberikan kepada perusahaan kapal yang tidak terdaftar dapat berupa: penetapan tertulis penetapan tidak tertulis keputusan TUN tersebut dinyatakan batal oleh Pengadilan TUN (berdasarkan Pasal 53 ayat (2) huruf a UU Peratun) ganti rugi (harus dibuktikan oleh Penggugat adanya kerugian yang dideritanya kerugian materiil) Hakim melakukan matigen. Namun harus dengan pertimbangan. 19

2. Pengendara skuter dan anak yang diboncengnya jatuh dari skuter karena terperosok masuk ke lubang yang tergenang air di jalan umum pada waktu hujan lebat. daerah (badan hukum publik) melakukan PMH harus membayar ganti rugi (Putusan PN Medan, PT dan Mahkamah Agung) PMH perbuatan (berbuat atau tidak berbuat) Dalam kasus di atas, Pemerintah tidak berbuat namun menimbulkan kerugian pada orang lain ganti rugi materiil + immateriil (karena korban luka-luka) 20

TERIMA KASIH 21