KOTA METRO BULAN MARET 2016 INFLASI SEBESAR 0,13 PERSEN

dokumen-dokumen yang mirip
KOTA METRO BULAN MEI 2017 INFLASI SEBESAR 0,86 PERSEN

KOTA METRO BULAN DESEMBER 2016 INFLASI SEBESAR 0,13 PERSEN

KOTA METRO BULAN JANUARI 2017 INFLASI SEBESAR 0,72 PERSEN

KOTA METRO BULAN MARET 2017 DEFLASI SEBESAR 0,30 PERSEN

KOTA METRO BULAN FEBRUARI 2017 INFLASI SEBESAR 0,28 PERSEN

KOTA METRO BULAN APRIL 2017 DEFLASI SEBESAR 0,17 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

BADAN PUSAT STATISTIK KOTA DEPOK

WARTA INDEKS HARGA KONSUMEN (IHK) BPS KABUPATEN KENDAL

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA MANOKWARI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA KEBUMEN BULAN MARET 2015 INFLASI 0,03 PERSEN

PERKEMBANGAN IHK/INFLASI KOTA MANADO

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN BOYOLALI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA BLORA DESEMBER 2015 INFLASI 0,90 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/ INFLASI KOTA BLORA SEPTEMBER 2016 INFLASI 0,07 PERSEN

BPS KABUPATEN KENDAL

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

WARTA INDEKS HARGA KONSUMEN (IHK) BPS KABUPATEN KENDAL

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI

No. 01/3307/2017, 9 Mei 2017

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA SORONG

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI SUKOHARJO BULAN MEI 2016 INFLASI 0,16 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/LAJU INFLASI KOTA SALATIGA

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/LAJU INFLASI KOTA SALATIGA

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI SUKOHARJO BULAN JUNI 2016 INFLASI 0,24 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA KEDIRI OKTOBER 2014 INFLASI 0,32 PERSEN


PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/LAJU INFLASI KOTA SALATIGA

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA MAGELANG BULAN MEI 2017 INFLASI 0.57 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI


PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA MAGELANG BULAN JANUARI 2017 INFLASI 1.23 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI JAMBI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/LAJU INFLASI KOTA SALATIGA

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA KEDIRI

WARTA INDEKS HARGA KONSUMEN (IHK) BPS KABUPATEN KENDAL

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA BLORA MARET 2017 DEFLASI 0,07 PERSEN

DATA MENCERDASKAN BANGSA

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/LAJU INFLASI KOTA SALATIGA

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/ INFLASI KOTA BLORA JUNI 2016 INFLASI 0,22 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/ INFLASI KOTA BLORA JULI 2016 INFLASI 1,03 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA MAGELANG BULAN AGUSTUS 2016 DEFLASI 0.48 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/LAJU INFLASI KOTA SALATIGA

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA KEBUMEN BULAN NOVEMBER 2016 INFLASI 0,52 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN (INFLASI/DEFLASI) MEI 2017, KOTA DUMAI INFLASI 0,11 PERSEN.

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI


PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA DUMAI

BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BOGOR

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

TINGKAT INFLASI KOTA LUBUKLINGGAU 1,41 BULAN DESEMBER 2015

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/LAJU INFLASI KOTA SALATIGA


PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BULAN JANUARI 2016 INFLASI 1,12 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA SORONG

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA KEBUMEN BULAN JUNI 2016 INFLASI 0,51 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI JAMBI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI


PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI JAMBI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEX HARGA KONSUMEN/INFLASI APRIL 2016 DEFLASI 0,16 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

0,27 persen PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KABUPATEN SEMARANG BULAN AGUSTUS 2015 INFLASI SEBESAR

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN (INFLASI/DEFLASI) MARET 2017, KOTA DUMAI DEFLASI 0,19 PERSEN.

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA BLORA JANUARI 2016 INFLASI 0,28 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI JEPARA BULAN APRIL 2017 INFLASI 0,55 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN KOTA PEKALONGAN

Transkripsi:

p BPS KOTA METRO KOTA METRO BULAN MARET 2016 INFLASI SEBESAR 0,13 PERSEN No. 03/03/1872/Th.XVI, 1 April 2016 Bulan Maret 2016, memasuki bulan ke-3 di tahun 2016 Kota Metro kembali mengalami inflasi. Kelompok pengeluaran yang menjadi pemicu terjadinya inflasi didominasi oleh kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau dengan sumbangan inflasi sebesar 0,0717 persen. Penyebab utama inflasi pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau disebabkan oleh kenaikan indeks pada subkelompok minuman yang tidak beralkohol. Selanjutnya kelompok pengeluaran yang menjadi penyebab inflasi adalah kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar dengan andil inflasi 0,0344 persen; kelompok kesehatan dengan andil inflasi 0,0093 persen; kelompok sandang yang memberikan sumbangan inflasi 0,0089 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga dengan andil inflasi 0,0080. Kelompok pengeluaran berikutnya yaitu kelompok bahan makanan dengan andil inflasi 0,0076 persen. Sementara itu, kelompok pengeluaran yang menahan laju inflasi yakni kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan dengan andil deflasi 0,0093 persen. Perubahan indeks pada ketujuh kelompok pengeluaran tersebut menyebabkan terjadinya inflasi di Kota Metro sebesar 0,13 persen. Komoditas yang memberikan andil inflasi cukup besar selama bulan Maret 2016 diantaranya adalah bawang merah, bawang putih, lele, cabai merah, air kemasan, baru bata, pasir, tomat sayur, cabai rawit, dan ayam hidup. Berdasarkan penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada bulan Maret 2016, inflasi Kota Metro disebabkan oleh adanya peningkatan indeks pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau dengan inflasi sebesar 0,40 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar yang mengalami kenaikan indeks sebesar 0,17 persen; kelompok sandang yang naik 0,15 persen; kelompok kesehatan dengan inflasi 0,13 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga dengan inflasi 0,12 persen dan kelompok bahan makanan dengan inflasi 0,03 persen. Sedangkan kelompok yang mengalami penurunan indeks dan menahan laju inflasi yakni kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan dengan deflasi 0,08 persen. Kota Metro menempati peringkat 43 secara nasional. Dari 82 kota, 58 kota mengalami inflasi dan 24 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Bukit Tinggi sebesar 1,18 persen, sedangkan inflasi terendah di Singkawang dengan inflasi sebesar 0,02 persen. Deflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 1,22 persen dan deflasi paling rendah di Meulaboh 0,07 persen. Kota Metro pada Maret 2016 berdasarkan penghitungan inflasi tahun kalender (point to point) sebesar 1,20 persen dan inflasi tahun ke tahun (year on year) adalah sebesar 4,83 persen MARET 2016 INFLASI SEBESAR 0,13 PERSEN Perkembangan harga berbagai komoditas pada bulan Maret 2016, secara umum mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil pemantauan harga oleh BPS, pada bulan Maret 2016 terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 131,67 pada bulan Februari 2016 menjadi 131,84 pada bulan Maret Berita Resmi Statistik No. 03/03/1872/Th.XVI, 1 April 2016 1

2016. Komoditas yang memberikan andil inflasi cukup besar selama bulan Maret 2016 diantaranya adalah bawang merah, bawang putih, lele, cabai merah, air kemasan, batu bata/batu tela, pasir, tomat sayur, cabai rawit dan ayam hidup. Kelompok pengeluaran yang menjadi pemicu terjadinya inflasi didominasi oleh kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau dengan sumbangan inflasi sebesar 0,0717 persen, diikuti oleh kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar dengan andil inflasi 0,0344 persen dan kelompok kesehatan dengan sumbangan inflasi 0,0093 persen. Kemudian diikuti oleh kelompok sandang dengan sumbangan inflasi sebesar 0,0089 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga dengan andil inflasi 0,0080 persen dan kelompok bahan makanan dengan andil inflasi 0,0076 persen. Sementara kelompok pengeluaran yang menahan laju inflasi di Kota Metro pada bulan Maret 2016 yakni kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan dengan andil deflasi 0,0093 persen.. Perubahan indeks pada ketujuh kelompok pengeluaran tersebut menyebabkan terjadinya inflasi di Kota Metro sebesar 0,13 persen. Berita Resmi Statistik No. 03/03/1872/Th.XVI, 1 April 2016 2

Berita Resmi Statistik No. 03/03/1872/Th.XVI, 1 April 2016 3

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN 1. Bahan Makanan Kelompok bahan makanan pada bulan Maret 2016 mengalami inflasi sebesar 0,03 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 156,35 pada bulan Februari 2016 menjadi 156,39 pada bulan Maret 2016. Dari sebelas subkelompok dalam kelompok ini, 6 (enam) subkelompok mengalami inflasi yakni subkelompok bumbu-bumbuan dengan inflasi sebesar 6,54 persen; subkelompok ikan segar yang naik 1,46 persen; subkelompok lemak dan minyak dengan inflasi 1,25 persen; subkelompok buah-buahan yang mengalami inflasi 0,74 persen; subkelompok ikan diawetkan mengalami inflasi sebesar 0,44 persen dan sub kelompok bahan makanan lainnya dengan inflasi 0,22 persen. Sementara itu, terdapat 5 (lima) subkelompok yang menahan laju inflasi di kelompok bahan makanan adalah telur, susu dan hasil-hasilnya yang mengalami deflasi 4,71 persen; subkelompok daging dan hasil-hasilnya dengan penurunan indeks 3,48 persen; subkelompok sayur-sayuran yang mengalami deflasi 2,13 persen; serta subkelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya dan kacang-kacangan mengalami deflasi masing-masing sebesar 0,69 persen dan 0,26 persen. Kelompok bahan makanan pada bulan Maret 2016 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0076 persen. Komoditas yang memicu terjadinya inflasi diantaranya bawang merah, bawang putih, lele, cabai merah, tomat sayur, ayam hidup, cabai rawit dan minyak goreng. 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Dari 3 tiga) subkelompok pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau terjadi kenaikan indeks dari 124,53 pada bulan Februari 2016 menjadi 125,03 pada bulan Maret 2016, sehingga menyebabkan inflasi sebesar 0,40 persen, dengan andil inflasi sebesar 0,0717 persen. Inflasi pada subkelompok ini dipicu oleh kenaikan indeks pada subkelompok minuman yang tidak beralkohol yang mengalami kenaikan sebesar 1,70 persen dan subkelompok tembakau dan minuman beralkohol yang mengalami inflasi 0,48 persen. Sementara subkelompok makanan jadi tidak mengalami perubahan indeks. Komoditas yang menyebabkan inflasi pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau diantaranya adalah air kemasan, rokok kretek filter, rokok kretek dan gula pasir. 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar pada bulan Maret 2016 mengalami inflasi sebesar 0,17 persen, atau terjadi peningkatan indeks dari 120,11 pada bulan Februari 2016 menjadi 120,31 pada bulan Maret 2016. Dari 4 (empat) subkelompok dalam kelompok ini, 3 (tiga) subkelompok mengalami inflasi yakni subkelompok biaya tempat tinggal yang mengalami kenaikan indeks, dengan inflasi sebesar 0,48 persen; subkelompok perlengkapan rumahtangga dengan kenaikan indeks 0,20 persen dan subkelompok penyelenggaraan rumahtangga dengan inflasi 0,08 persen. Sementara subkelompok yang menahan laju inflasi yaitu subkelompok bahan bakar, penerangan, dan air dengan deflasi 0,54 persen. Pada bulan Maret 2016, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0344 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi pada kelompok ini antara lain batu bata, pasir, batu, keramik dan cat tembok. Berita Resmi Statistik No. 03/03/1872/Th.XVI, 1 April 2016 4

4. S a n d a n g Kelompok sandang mengalami kenaikan indeks dari 116,75 pada bulan Februari 2016 menjadi 116,93 pada Maret 2016, sehingga menyebabkan inflasi sebesar 0,15 persen. Inflasi pada kelompok sandang dipicu oleh peningkatan indeks pada subkelompok sandang laki-laki yang mengalami inflasi 0,31 persen, subkelompok sandang pribadi dan sandang lainnya yang mengalami kenaikan sebesar 0,27 persen; subkelompok sandang wanita dan subkelompok sandang anak-anak yang mengalami inflasi masing-masing sebesar 0,07 persen dan 0,05 persen. Komoditas yang memberikan andil inflasi dikelompok ini adalah handuk, sepatu, kaos dalam/singlet, pembalut wanita dan celana dalam anak. 5. Kesehatan Kelompok kesehatan pada bulan Maret 2016 mengalami inflasi sebesar 0,13 persen, atau mengalami kenaikan indeks dari 134,31 pada Januari 2016 menjadi 134,49 pada Maret 2016, dengan andil inflasi sebesar 0,0093 persen. Subkelompok yang memicu terjadinya inflasi yakni subkelompok perawatan jasmani dan kosmetika serta subkelompok jasa kesehatan yang mengalami inflasi masing-masing sebesar 0,35 persen dan 0,11 persen. Sementara subkelompok jasa perawatan jasmani dan obat-obatan tidak mengalami perubahan indeks. Komoditas yang memberikan andil inflasii dikelompok ini adalah bedak, handbody lotion, tarip laboratorium, shampo dan parfum. 6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga pada bulan Maret 2016 mengalami inflasi sebesar 0,12 persen atau mengalami kenaikan indeks dari 126,29 pada bulan Februari 2016 menjadi 126,44 pada bulan Maret 2016. Subkelompok yang memicu terjadinya inflasi adalah subkelompok perlengkapan/peralatan pendidikan dengan inflasi 1,06 persen. Sementara subkelompok jasa pendidikan; subkelompok kursus-kursus/pelatihan; subkelompok rekreasi; serta subkelompok olahraga tidak mengalami perubahan indeks. Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga pada bulan Maret 2016 secara keseluruhan memberikan andil inflasi sebesar 0,0080 persen. 7. Transportasi, Komunikasi & Jasa Keuangan Pada bulan Maret 2016, kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan mengalami deflasi sebesar 0,08 persen, dengan perubahan indeks dari 124,83 pada bulan Februari 2016 menjadi 124,73 pada bulan Maret 2016 dengan sumbangan deflasi sebesar 0,0093 persen. Dari 4 (empat) subkelompok yang menjadi penyebab utama terjadinya deflasi adalah subkelompok sarana penunjang transpor dan subkelompok transportasi dengan deflasi masingmasing sebesar 0,34 persen dan 0,06 persen. Sementara subkelompok komunikasi dan pengiriman dan jasa keuangan tidak mengalami perubahan indeks. Komoditas yang memberikan andil deflasi pada sub kelompok ini adalah bensin, ban luar motor, dan ban luar mobil. Berita Resmi Statistik No. 03/03/1872/Th.XVI, 1 April 2016 5

Tabel 4. Sumbangan Inflasi Beberapa Komoditas di Kota Metro, Maret 2016 Berita Resmi Statistik No. 03/03/1872/Th.XVI, 1 April 2016 6

Inflasi (%) BAHAN MAKANAN MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK DAN TEMBAKAU PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS DAN BAHAN BAKAR SANDANG KESEHATAN PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA TRANSPOR DAN KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN INFLASI TAHUNAN Bila dilihat perbandingan inflasi tahunan, menurut penghitungan inflasi tahun kalender pada Maret 2016 terjadi inflasi sebesar 1,20 persen, menunjukkan angka yang lebih tinggi dibandingkan pada tahun 2015 pada bulan yang sama, dimana pada saat itu terjadi deflasi sebesar 0,89 persen. Sementara inflasi year on year pada Maret 2016 adalah sebesar 4,83 persen. Tabel 5. Inflasi Tahun Kalender Maret 2015, Maret 2016 dan Inflasi Year on Year Maret 2016 Ket : kolom (2) Persentaseperubahan IHK bulan Maret 2015 terhadap IHK bulan Desember 2014 kolom (3) Persentaseperubahan IHK bulan Maret 2016 terhadap IHK bulan Desember 2015 kolom (4) Persentaseperubahan IHK bulan Maret 2016 terhadap IHK bulan Maret 2015 Gambar 1. Perbandingan InflasiTahun Kalender Maret 2015 dan Maret 2016 menurut Kelompok Pengeluaran 4,00 2,00 0,00-2,00-4,00-0,89 1,20 U M U M 2,33 1,02 1,82 1,79 0,71-0,08 0,59 0,62 0,47 0,36 0,06 0,10-1,96-6,00-8,00-10,00-12,00-9,92 Mar2015 Mar2016 PERBANDINGAN ANTAR KOTA Pada Maret 2016, berdasarkan penghitungan inflasi dari 82 kota yang diamati perkembangan harganya, 58 kota mengalami inflasi dan 24 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Bukit Tinggi sebesar 1,18 persen, sedangkan inflasi terendah di Singkawang dengan inflasi sebesar 0,02 persen. Deflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 1,22 persen dan deflasi paling rendah di Mamuju Berita Resmi Statistik No. 03/03/1872/Th.XVI, 1 April 2016 7

0,02 persen. Kota Metro dengan inflasi 0,13 persen menempati peringkat 43 secara nasional. Sementara dari 23 kota di pulau Sumatera inflasi tertinggi dialami Bukit Tinggi sebesar 1,18 persen dan inflasi terendah terjadi di Bengkulu sebesar 0,04 persen. Deflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 1,22 persen dan deflasi paling rendah di Meulaboh 0,07 persen. Kota Metro dengan inflasi 0,13 persen menduduki peringkat ke-17 di pulau Sumatera. Tabel 6. Perbandingan Indeks Harga dan Inflasi, Maret 2016 Tabel 7. Urutan Inflasi 82 Kota, Februari 2016 Berita Resmi Statistik No. 03/03/1872/Th.XVI, 1 April 2016 8

Berita Resmi Statistik No. 03/03/1872/Th.XVI, 1 April 2016 9

Berita Resmi Statistik No. 03/03/1872/Th.XVI, 1 April 2016 10

Keterangan lebih lanjut hubungi : Kepala BPS Kota Metro Up. Taulina Anggarani, MA Telpon (0721) 41758 Email: bps1872@bps.go.id BADAN PUSAT STATISTIK KOTA METRO Jl. Ar Prawiranegara Kec. Metro Pusat Telepon (0725) 41758 Email: bps1872@bps.go.id Website: metrokota.bps.go.id Berita Resmi Statistik No. 03/03/1872/Th.XVI, 1 April 2016 11

Lampiran Tabel 1. Perbandingan IHK, Inflasi MoM, Inflasi dan Tahun Kalender Bulan Februari 2016 dan Maret 2016 Gambar 1. Perbandingan IHK, Inflasi MoM, Inflasi dan Tahun Kalender Bulan Februari 2016 dan Maret 2016 8,00 7,00 6,00 5,00 4,00 3,00 2,00 1,00 0,00-1,00-2,00 Inflasi MoM Feb 2016 Inflasi MoM Mar 2016 Inflasi P to P Feb 2016 Inflasi P to P Mar 2016 Inflasi Y to Y Feb 2016 Inflasi Y to Y Mar 2016 Berita Resmi Statistik No. 03/03/1872/Th.XVI, 1 April 2016 12