BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Bustalin (2004:3) bahwa: Menurut Bustalin (2004:11) bahwa:

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas menentukan masa depan bangsa. Sekolah. sekolah itu sendiri sesuai dengan kerangka pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. yang baik. Sumber daya manusia yang berkualitas akan mampu. diberikan melalui pendidikan formal di sekolah maupun di lingkungan

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Starata 1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikan bangsa, mulai dari pembangunan gedung-gedung,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui

BAB I PENDAHULUAN. memperkuat kepribadian, dan mempertebal semangat kebersamaan agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi tersebut diperlukan sumber daya manusia yang

PENGARUH KEMAMPUAN DASAR GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH SURUH TAHUN AJARAN 2008/2009

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia. Di dalam pembukaan Undang-Undang Dasar kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Indonesia sebagai suatu bangsa yang sedang giat-giatnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia maka perlu dikembangkan

Sesuai dengan tujuan pendidikan yang berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. membangun sektor pendidikan secara terarah, bertahap dan terpadu.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hal yang terpenting untuk. mempersiapkan kesuksesan seseorang dimasa depan, salah satunya dengan

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi.

UNIVERSITAS SEBELAS MARET NIM. K

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai tempat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. perubahan zaman. Hal ini sesuai dengan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

PENGARUH AKTIVITAS SISWA DALAM MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRA KURIKULER DAN KEDISIPLINAN MENGIKUTI KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. martabat manusia secara holistik. Hal ini dapat dilihat dari filosofi

DWI KUSTIANTI A FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan dengan sikap terbuka dari masing-masing individu. Dalam

K UNIVERSITAS SEBELAS MARET

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. rata diberi tugas untuk membantu kesulitan temannya untuk membantu

SUKMA WIDIASTO A SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Bealakang Norma Egi Rusmana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, mempertebal semangat kebangsaan serta rasa kesetiakawanan sosial.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewi Diyanti, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu komponen penting yang tidak dapat dipisahkan

M PENGARUH MEDIA VIDEO DOKUMENTASI UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MEMBUAT TOPENG DALAM PEMBELAJARAN SENI RUPA.

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan. Salah satu upaya membina dan membangun Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rina Hanifah, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga pendidikan saat ini sudah sangat jauh berbeda dengan pendidikan di

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. kependidikan kompetensi merupakan pengetahuan, sikap-perilaku dan

BAB I PENDAHULUAN. yang menuntut manusia terus mengembangkan wawasan dan kemampuan di

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi. sumber daya manusia (SDM) melalui kegiatan pengajaran.

II. KAJIAN PUSTAKA. Robbins (2003:126) mendeskripsikan persepsi dalam kaitannya dengan. lingkungan, yaitu sebagai proses dimana individu-individu

BAB I PENDAHULUAN adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal tersebut kemudian diatur

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk dijalani oleh

BAB I PENDAHULUAN. di hampir semua aspek kehidupan manusia. Di satu sisi perubahan itu bermanfaat

SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era

BAB I PENDAHULUAN. inovatif oleh pihak-pihak terkait, mulai dari tingkat pusat, daerah, maupun

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana karakteristik dari negara tersebut. Pendidikan merupakan kunci untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti

BAB I PENDAHULUAN. bahkan melakukan peragaan atau melakukan aktivitas. Kegiatan belajar

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam melaksanakan fungsi-fungsi kehidupan tidak lepas dan

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan pendidikan nasional berbunyi bahwa pendidikan. diselenggarakan dengan mengembangkan budaya membaca, menulis, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. suatu masyarakat karena dapat menjadi suatu rambu-rambu dalam kehidupan serta

BAB I PENDAHULUAN. keharusan bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

BAB 1 PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi mempercepat modernisasi dalam segala bidang,

BAB II KAJIAN TEORI. tanggap, mengerti benar, pandangan, ajaran. 7

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kebiasaan dan sikap-sikap yang diharapkan dapat membuat seseorang menjadi

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. 1. Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru

I. PENDAHULUAN. Pendidikan berperan penting dalam perkembangan dan kemajuan suatu bangsa,

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perwujudan diri individu terutama bagi pembangunan bangsa dan negara. Fungsi pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. terpenting dalam bidang pendidikan. Pendidikan yang berkualitas adalah yang. Pasal 3 tentang fungsi dan tujuan pendidikan adalah:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaksanaan pembelajaran di sekolah tidak lepas dari permasalahan, di

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pandang mereka masing-masing. Berikut ini kutipan pendapat beberapa ahli

BAB I PENDAHULUAN. demokratis, dan cerdas. Pendidikan ( UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 ) adalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting karena itu merupakan kebutuhan

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS. pembawaan, atau kebiasaan yang di miliki oleh individu yang relatif tetap.

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Ekonomi Akuntansi

PENGARUH PENGELOLAAN KELAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI SMA NEGERI I TERAS BOYOLALI TAHUN 2009/2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah modal utama bagi suatu bangsa dalam upaya meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional kabupaten hingga diimplementasikan langsung disekolah

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Seperti halnya

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya penyelenggaran pendidikan diupayakan untuk membangun

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pendidikan nasional yang ingin dicapai telah ditetapkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI A. Prestasi Belajar Siswa 1. Pengertian Prestasi Belajar Siswa Menurut Bustalin (2004:3) bahwa: Prestasi adalah penilaian pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan murid yang berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada mereka dan nilai-nilai yang terdapat di dalam kurikulum. Belajar adalah perubahan tingkah laku untuk mencapai tujuan dari tidak tahu menjadi tahu dapat dikatakan sebagai proses yang menyebabkan terjadinya perubahan tingkah laku dan kecakapan seseorang. Menurut Bustalin (2004:11) bahwa: Prestasi belajar siswa merupakan hasil yang diperoleh dari proses belajar mengajar. Prestasi belajar siswa adalah perubahan dalam hal kecakapan tingkah laku ataupun kemampuan yang dapat bertambah selama beberapa waktu dan tidak disebabkan oleh proses pertumbuhan, tetapi adanya situasi belajar, perwujudan dalam bentuk hasil proses belajar tersebut dapat berupa pemecahan lisan atau tulisan, dan ketrampilan serta pemecahan masalah yang langsung dapat diukur atau dinilai dengan menggunakan tes-tes yang berstandar. Dengan demikian, dalam belajar terjadi perubahan dalam kebiasaan, kecakapan-kecakapan (skills) atau mendapat aspek pengetahuan (kognitif), sikap (affektif) dan ketrampilan (psikomotorik) yang diperoleh karena sengaja dan bukan karena proses pertumbuhan yang bersifat fisiologis atau proses kematangan. Bertolak dari pendapat diatas ternyata belajar berfungsi mengarahkan kita untuk menjadi manusia seutuhnya yaitu manusia yang dapat mengembangkan cita (membuat sesuatu dengan ketrampilan), rasa (dapat merasakan sesuatu dengan pengetahuan kita) dan 8

9 karasa (melakukan sesuatu dengan sikap kita), ketiga istilah tersebut dalam dunia pendidikan disebut dengan ranah kognitif, efektif dan psikomotorik. Salah satu materi pelajaran di SMP adalah mata pelajaran ekonomi yang merupakan pelajaran dasar yang memberikan pengetahuan kepada siswa untuk memahami arti pentingnya ekonomi bagi kehidupan bangsa. Sehingga dari pengertian diatas dapat diketahui yang dimaksud dengan prestasi belajar ekonomi siswa adalah bukti keberhasilan siswa dalam penguasaan terhadap mata pelajaran ekonomi melalui tahap-tahap evaluasi belajar yang dinyatakan dengan nilai. Untuk mengukur prestasi belajar ekonomi siswa, guru harus memberikan penilaian kepada siswa dalam bentuk angka dan ditulis sebagai laporan pendidikan yang biasanya tercantum dalam raport. 2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Siswa Bustalin (2004:4) mengungkapkan bahwa terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ekonomi siswa, yaitu sebagai berikut: a. Faktor pada pihak siswa, terdiri dari: 1) Faktor-faktor psikis intelektual, yang meliputi taraf intelegensi, meliputi motivasi belajar, sikap perasaan, minat, kondisi akibat keadaan sosiokultural atau ekonomi. 2) Faktor-faktor fisik yang meliputi keadaan fisik b. Faktor dari luar siswa yang terdiri dari:

10 1) Faktor-faktor pengatur proses belajar di sekolah, yang meliputi kurikulum pengajaran, disiplin sekolah, teacher effectiveness, fasilitas belajar dan pengelompokan siswa. 2) Faktor-faktor sosial di sekolah yang meliputi sistem sosial, status sosial dan interaksi guru dan siswa 3) Faktor situasional, yang meliputi keadaan politik ekonomis, keadaan waktu dan tempat serta musim iklim. Dari pendapat tersebut bahwa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa yaitu dari dalam (intern) siswa itu sendiri dan faktor yang berasal dari pengaruh luar siswa (ekstern). Sehubungan dengan hal tersebut agar siswa dapat memperoleh prestasi belajar siswa yang seoptimal mungkin, maka siswa perlu meningkatkan kemampuan, minat dan motivasi yang ada dalam dirinya. Demikian pula halnya dengan faktor yang ada di luar diri siswa. Faktor ini dapat mendorong dan menghambar siswa dalam proses belajar. Lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat dapat memberi dukungan siswa dalam belajar. Diantara ketiga lingkungan tersebut, lingkungan sekolah merupakan lingkungan yang terpenting yang berfungsi sebagai lingkungan kedua yang sangat mendukung dalam mendidik anak atau siswa, setelah lingkungan utama yaitu lingkungan keluarga. Hal yang perlu diketahui oleh guru dalam proses belajar ekonomi adalah mengenai karakteristik siswa menyelesaikan pelajaran. Usman

11 (2000:11) membagi karakteristik siswa dalam mempelajari sesuatu sebagai berikut: a. Cepat belajar: yaitu anak yang tergolong cepat dalam menyelesaikan tugas, umumnya mempunyai kecerdasan diatas rata-rata. b. Lambat dalam belajar, yaitu anak yang membutuhkan waktu lebih lama dalam belajar dari waktu yang diperkirakan untuk anak-anak normal. c. Anak yang kreatif, yaitu anak yang menunjukkan kreativitas dalam kegiatan-kegiatan tertentu, misalnya dalam kesenian, olahraga, organisasi, dan sebagainya. d. Anak berprestasi kurang (underachiever), yaitu anak yang mempunyai intelegensi tinggi tetapi prestasi belajarnya rendah (di bawah rata-rata). e. Anak yang gagal (drop out), yaitu anak yang tidak berhasil menyelesaikan studinya atau gagal dalam kegiatan belajar. Kesimpulannya, bahwa ternyata setiap siswa memiliki keunikan yang berbeda antara satu dengan yang lainnya dalam proses belajar mengajar. Ada anak yang cepat tanggap, mudah mengerti atau sebaliknya, ada anak yang kreatif tapi ada pula anak yang pintar dengan prestasi belajar siswa kurang dan ada anak yang gagal dalam belajar/sekolah sehingga dalam kegiatan belajar mengajar terjadi keunikan pula. Keunikan tersebut perlu dipahami oleh guru mengingat belajar bertujuan membantu

12 memperoleh perubahan tingkah laku bagi siswa untuk mencapai perkembangan optimal. Dengan demikian, prestasi belajar ekonomi siswa dalam penelitian ini diperoleh dengan diukur berdasarkan nilai terakhir. Nilai raport yang digunakan sebagai hasil/prestasi belajar siswa adalah mata pelajaran ekonomi kelas VII. B. Tinjauan Persepsi Siswa tentang Profesionalisme Guru 1. Pengertian Persepsi Di dalam proses belajar mengajar akan menimbulkan persepsi siswa yang berbeda-beda terkait dengan penglihatannya terhadap seorang guru, karena masing-masing siswa akan memiliki persepsi yang berbeda dalam memandang sejauh mana guru memiliki kemampuan dalam mengajar. Oleh karena itu agar memproleh suatu pengertian yang lebih jelas mengenai persepsi, maka di bawah ini perlu dikutipkan dari beberapa pendapat para ahli dalam memberikan pengertian tentang persepsi. Pengertian persepsi menurut Robbin (2001:88) Persepsi dapat didefinisikan sebagai proses dimana individu-individu mengorganisasikan dan menafsirkan kesan indra mereka agar dapat memberikan makna pada lingkungan mereka. Persepsi orang timbul disebabkan oleh faktor yang mempengaruhinya, misalnya pengamatan terhadap suatu obyek atau kejadian tertentu oleh alat indra. Beberapa hal yang hars dipenuhi agar individu dapat mengadakan persepsi menurut Walgito (1993:54):

13 a. Adanya obyek yang dipersepsi Obyek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indra atau reseptor stimulus dapat datang dari luar langsung mengenai syaraf penerima (sensorik) yang bekerja sebagai reseptor. b. Alat indra atau reseptor Merupakan alat untuk menerima stimulus, selain itu harus adaa syaraf sensorik sebagai alat untuk meneruskan stimulus yang diterima oleh reseptor. c. Perhatian Untuk menjadi atau mengadakan persepsi sesuatu diperlukan adanya perhatian, yang merupakan langkah pertama sebagai suatu pencapaian dalam mengadakan persepsi. Berdasarkan pengertian tersebut, maka persepsi seseorang bisa timbul apabila seseorang tersebut mengamati suatu obyek menggunakan perantara alat indranya dengan penuh perhatian dan diteruskan ke syaraf. 2. Profesionalisme Guru a. Pengertian Profesionalisme Profesionalisme berasal dari akar kata profesi dan profesional, profesi berasal dari kata profession, serta profesional berasal dari kata professional yang mempunyai batasan bervariasi tergantung dari konteks yang ingin diungkapkan. Profesional berasal dari kata sifat yang berarti sangat mampu melakukan suatu pekerjaan. Sebagai kata benda, profesional kurang lebih berarti orang yang melaksanakan sebuah profesi dengan menggunakan profesiensi seperti pencaharian.

14 bahwa: Maister dalam Ani (2003:6) mengemukakan bahwa: Profesionalisme bukan sekedar pengetahuan teknologi dan manajemen tetapi lebih merupakan sikap, pengembangan profesionalisme lebih dari seorang teknisi bukan hanya memiliki ketrampilan yang tinggi tetapi memiliki suatu tingkah laku yang dipersyaratkan. Maister dalamani (2003:9)dalam www.pikiran-rakyat.co.id) Guru profesional adalah guru yang mengenal dirinya, yaitu dirinya adalah pribadi yang dipanggiluntuk mendampingi peserta didik untuk/dalam belajar. Guru dituntut mencari tahu terus-menerus sebagaimana seharusnya peserta didik itu belajar. Apabila ada kegagalan peserta didik guru terpanggil untuk menemukan penyebabnya dan mencari solusi bersama peserta didik, bukan mendiamkan atau melahan menyalahkan. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa profesionalisme guru merupakan kemampuan guru yang memiliki keahlian khusus mengenai bidang yang digelutinya dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan penuh rasa tanggung jawab. Dalam hal ini berkaitan dengan baik buruknya tingkah laku guru dalam suatu pekerjaan, yang telah diatur dalam kode etik. b. Faktor-faktor Profesionalisme Guru Menurut Sugiaryo dan Rukisman (2000:103) terdapat dua faktor yang mempengaruhi profesionalisme guru, yaitu: 1) Faktor internal, meliputi: a) Latar belakang pendidikan b) Motivasi c) Minat

15 d) Pengalaman mengajar e) Pengalaman dalam organisasi f) Pengalaman dalam mengikuti kegatan ilmiah maupun pengalaman dalam menulis karya tulis 2) Faktor eksternal, meliputi: a) Keadaan sosial ekonomi b) Sarana dan prasarana c) Kurikulum d) Lingkungan maupun peran dari kepala sekolah Peran guru dan implikasinya terdapat profesionalisasi jabatan guru dirancang dan dilaksanakan sesuai dengan kaidah pendidikan yang secara akadmeis dan profesional harus dapat dipertanggungjawabkan. Hal ini didukung dengan penerapan model evaluasi yang relevan dengan tujuan pendidikan yang efektif dan efisien. c. Indikator Profesionalisme Guru Sugiaryo dan Rukisman (2000:105) mengungkapkan bahwa guru yang profesional harus memiliki empat kompetensi, yaitu pedagogik, personal, profesional, dan sosial. Berkaitan dengan indikator profesionalisme guru, menurut Rukisman (2000:3) profesionalisme guru dapat dilihat dari empat kompetensi, yaitu: 1) Kemampuan pedagogik, meliputi: a) Komponen kompetensi pengelolaan pembelajaran meliputi: (1) Penyusunan rencana pembelajaran

16 (2) Melaksanakan pembelajaran (3) Penilaian prestasi belajar peserta didik (4) Pelaksanaan tindak lanjut hasil penilaian prestasi belajar peserta didik b) Komponen pendidikan meliputi: (1) Pemahaman landasan pendidikan (2) Pemahaman kebijakan pendidikan (3) Pemahaman terhadap tingkat perkembangan siswa (4) Pemahaman terhadap pendekatan pebelajaran yang sesuai materi (5) Pemahaman terhadap komunikasi dan kerjasama dalam pekerjaan (6) Pemanfaatan komputer dan internet 2) Kemampuan kepribadian, meliputi: a) Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa b) Berakhlak mulia c) Berjiwa pendidik d) Bersikap terbuka e) Mampu mengendalikan diri f) Mampu mengembangkan diri g) Memiliki integritas kepribadian 3) Kemampuan profesional, meliputi: a) Komponen kompetensi akademik

17 Penguasaan materi sesuai dengan bidang studi/mata pelajaran. b) Pengembangan profesi (1) Menulis karya ilmiah hasil penelitian bidang pendidikan (2) Menulis karya tulis (ulasan hasil gagasan sendiri) di bidang pendidikan (3) Menulis tulisan ilmiah populer di media massa (4) Menulis makalah pada pertemuan ilmiah (5) Menulis buku pelajaran/modul 4) Kemampuan sosial, meliputi: a) Kerjasama dalam melaksanakan tugas b) Berpartisipasi dalam kegiatan kelembagaan c) Berpartisipasi dalam kegiatan kemasyarakatan Jabatan profesional secara universal diakui adalah jabatan yang memperlukan lanjutan dan pelatihan khusus (advanced education and special training). Tidak lain karena jabatan profesional adalah jabatan yang memerlukan kemampuan merencanaan, kemampuan mengelola, kemampuan mengendalikan, kemampuan memonitor, kemampuan menilai dan kemampuan mendiagnosis. Untuk guru yang berderajat profesional disamping kemampuan-kemampuan tersebut, diperlukan tambahan kemampuan memberikan bimbingan dan kepemimpinan yang didasarkan atas pemahamannya atas peserta didik, penguasaannya atas ilmu pengetahuan sosial bahan ajar, dan teknologi (didaktik, metodik dan pedagogik).

18 C. Media Pembelajaran 1. Pengertian Media Pembelajaran Guru Pengertian media pembelajaran, menurt Gealrach dan Ely sebagaimana dikuti oleh Arsyad (2007:3) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian, yang membangun kondisi, yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, ketrampilan atau sikap. Sedangkan pengertian pembelajaran menurut Tim Penyusunan Kamus Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional (2005:107) adalah proses, cara, pembuatan untuk menjadikan siswa belajar. Menurut pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian media pembelajaran adalah manusia, materi atau kejadian yang dalam memperoleh pengetahuan, ketrampilan atau sikap melalui proses, cara, perbuatan untuk menjadikan siswa belajar. 2. Macam-macam Media Pembelajaran Macam-macam media pembelajaran menurut Seels dan Richey sebagaimana dikutip oleh Arsyad (2007:29 32), media pembelajaran dapat dikelompokkan dalam empat kelompok, yaitu: a. Media hasil teknologi cetak adalah cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi, seperti buku dan materi visual statis terutama melalui proses pencetakan mekanis atau fotografis.

19 b. Teknologi audio visual. Cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronik untuk menyajikan pesan-pesan audio dan visual. c. Media hasil teknologi yang berdasarkan komputer. Merupakan cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan sumber-sumber yang terbatas mikro-prosesor. d. Media hasil gabungan teknologi. Cara untuk menghasilkan dan menyampaikan materi yang menggabungkan pemakaian beberapa bentuk media yang dikendalikan oleh komputer. 3. Manfaat Media Pembelajaran Menurut Arsyad (2007:25 27) terdapat beberapa manfaat praktis dari penggunaan media pembelajaran di dalam proses belajar sebagai berikut: a. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar. b. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya. c. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu

20 d. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta kemungkinan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat dan lingkungannya misalnya melalui karya wisata, kunjungankunjungan atau berekreasi. Dari uraian diatas dapat diartikan bahwa persepsi siswa tentang media pembelajaran guru adalah suatu proses diterimanya stimulus oleh murid atau pelajar melalui alat reseptornya mengenai manusia, materi atau kejadian yang dalam memperoleh pengetahuan, ketrampilan atau sikap melalui proses, cara, perbuatan untuk menjadikan siswa belajar. D. Hubungan Profesionalisme Guru, Media Pembelajaran Guru terhadap Prestasi Belajar Siswa Profesionalisme merupakan sikap guru dalam melaksanakan aktivitas mengajarnya di sekolah. Menurut maister dalam Ani (2003:6), bahwa: Profesionalisme bukan sekedar pengetahuan teknologi dan manajemen tetapi lebih merupakan sikap, pengembangan profesionalisme lebih dari seorang teknisi bukan hanya memiliki ketrampilan yang tinggi tetapi memiliki suatu tingkah laku yang dipersyaratkan. Pendidikan mempunyai fungsi sebagai penggerak sekaligus pemacu terhadap potensi kemampuan SDM dalam meningkatkan prestasi kerjanya. Menurut Irianto dalam Samsudin (2003:11) Nilai kompetensi seorang guru dsapat dipupuk melalui program pendidikan, pengembangan dan pelatihan. Guru adalah faktor yang paling penting dalam pendidikan formal, karena guru

21 terlibat secara langsung dalam pembentukan dan pengembangan intelektual dan kepribadian siswa. Proses pendidikan berarti di dalamnya menyangkut kegiatan belajar mengajar dengan segala aspek maupun faktor yang mempengaruhinya. Pada hakekatnya, untuk menunjang tercapainya tujuan pengajaran perlu adanya kegiatan belajar mengajar yang melibatkan siswa, guru, materi pelajaran, metode pengajaran, kurikulum dan media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa serta didukung oleh lingkungan belajar mengajar yang kondusif. Proses pembelajaran untuk mencapai prestasi, media pembelajaran guru juga dapat mempengaruhi prestasi siswa. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dapat dipengaruhi oleh media pembelajaran yang digunakan guru. Penggunaan media pembelajaran yang tidak sesuai dengan keinginan siswa dapat mengakibatkan siswa kurang tertarik untuk belajar, sehingga siswa tersebut tidak dapat aktif dalam belajar. Menurut PP RI No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 28, pendidik adalah agen pembelajaran yang harus memiliki empat jenis kompetensi, yakni kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial. Dalam konteks itu, maka kompetensi guru dapat diartikan sebagai kebulatan pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang diwujudkan dalam bentuk perangkat tindak cerdas dan penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang guru untuk memangku jabatan guru sebagai profesi. Hubungan profesionalisme guru, media pembelajaran guru yang dilaksanakan dengan baik akan mendorong prestasi belajar siswa. Semakin baik profesionalisme yang dimiliki oleh seorang guru, semakin tinggi tingkat

22 pendidikan yang dimiliki, serta semakin baik media pembelajaran guru yang dipakai maka dapat meningkatkan prestasi belajar siswa serta keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar. E. Kerangka Berfikir Menurut Sugiono (2003:47) Kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Dalam penelitian ini, untuk mewujudkan arah dari pemecahan dan penganalisaan masalah yang dihadapi, maka terlebih dahulu perlu dikemukakan gambaran yang berupa kerangka pemikiran sebagai berikut: Profesionalisme Guru (X 1 ) Media Pembelajaran Guru (X 2 ) Prestasi Belajar Siswa (Y) Keterangan : 1. Variabel Independen /variabel bebas Yaitu variabel yang merupakan rangsangan untuk mempengaruhi variabel yang lain. Variabel independen dalam penelitian ini adalah profesionalisme guru (X 1 ) dan media pembelajaran guru (X 2 ) 2. Variabel Dependen / variabel terikat

23 Yaitu semua jawaban atas hasil dari perilaku yang dirangsang. Dalam hal ini yang menjadi variabel dependen adalah prestasi belajar siswa (Y) Dari kerangka pemikiran diatas, dapat dijelaskan bahwa antara profesionalisme guru (X 1 ), media pembelajaran guru (X 2 ) dan prestasi belajar siswa (Y) mempunyai hubungan yang tidak dapat dipisahkan artinya apabila proses pembelajaran didukung dengan profesionalisme guru, media pembelajaran guru maka pada akhirnya akan diperoleh prestasi belajar siswa yang optimal. F. Hipotesis Menurut Sugiono (2003:51) Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Pada penelitian ini dikemukakan hipotesis sebagai berikut: 1. Profesionalisme guru berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa di SMP N 1 Cepogo Boyolali. 2. Media pembelajaran guru berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa di SMP N 1 Cepogo Boyolali. 3. Profesionalisme guru dan media pembelajaran guru secara bersama-sama berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa di SMP N 1 Cepogo Boyolali.