KEBERADAAN ORGANISASI KEMASYARAKATAN BERDASARKAN ASAS PANCASILA DITINJAU DARI PERSPEKTIF HAK ASASI MANUSIA

dokumen-dokumen yang mirip
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 85 TAHUN 1999 TENTANG BADAN PENGEMBANGAN KEHIDUPAN BERNEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa-2

RUANG LINGKUP MATA KULIAH PANCASILA

3.2 Uraian Materi Pengertian dan Hakikat dari Dasar Negara Pancasila sebagai dasar negara sering juga disebut sebagai Philosophische Grondslag

EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PADA SEKRETARIAT JENDERAL DEPARTEMEN HUKUM DAN HAM RI

B. Tujuan C. Ruang Lingkup

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KETETAPAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR III/MPR/2000 TENTANG SUMBER HUKUM DAN TATA URUTAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

BAB 4 PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP BANGSA DAN DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERGESERAN KEDUDUKAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT BERDASARKAN UUD NRI 1945 TESIS

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Surakarta, Agustus 2010 Penyusun. Dr. Tjipto Subadi, M.Si

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Berkomitmen terhadap Pokok Kaidah Negara Fundamental

PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 16 TAHUN 2006 TENTANG IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN (Studi Kasus di Kecamatan Getasan)

Pancasila Idiologi dan Identitas Nasional. D.H.Syahrial/PPKn

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT

BAB I LANDASAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA

A. Latar Belakang. B. rumusan masalah

KURIKULUM PROGRAM S-1 MANAJEMEN BISNIS TELEKOMUNIKASI & INFORMASI INSTITUT MANAJEMEN TELKOM

CITA-CITA NEGARA PANCASILA

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM MASYARAKAT BERBANGSA DAN BERNEGARA

TUGAS AKHIR PEMASYARAKATAN PANCASILA DALAM ERA GLOBALISASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

TUGAS AKHIR DEMOKRASI PANCASILA MENURUT UUD 1945

TESIS. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Ilmu Hukum

SEJARAH TERBENTUKNYA PANCASILA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

PERANAN BPOM DALAM MELAKUKAN TINDAKAN HUKUM TERHADAP PRODUK MAKANAN IMPOR YANG MENGANDUNG MELAMIN TESIS. Kartika Ajeng.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 1999 TENTANG

Bartima Oktavia Bahar Nim: E

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS TEKNIK PANCASILA TEKNIK GEOLOGI PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI MAKALAH

PENDIDIKAN PANCASILA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Ketetapan MPRS No. XV/MPRS/1966 tentang Pemilihan/ penunjukan Wakil Presiden dan tata cara pengangkatan Pejabat Presiden

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

BAB I PENDAHULUAN. bangsa sebagaimana penegasannya dalam penjelasan umum Undang-Undang

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 1999 TENTANG

DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 3 LAWANG ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2007 / 2008

II. TINJAUAN PUSTAKA. kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang

Eksistensi Pancasila Dalam Konteks Modern dan Global Pasca Reformasi

29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D)

Nama : Yogi Alfayed. Kelas : X ips 1. Tugas : Kaidah yang fundamental (PPKn) JAWABAN :

PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

DAFTAR PUSTAKA BUKU. Al Marsudi, Subandi, 2001, Pancasila dan UUD 1945 Dalam Paradigma Reformasi, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

31. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunalaras (SMALB E) A. Latar Belakang

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

Riki Yuniagara: Jenis dan Hirarki Peraturan...

IMPLEMENTASI PANCASILA PADA MASA ORDE BARU SKRIPSI

NILAI HISTORIS PANCASILA DAN PERAN PANCASILA BAGI KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

LATIHAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR TINGKAT SMP, MTs, DAN SMPLB

Sejarah Singkat Pancasila dan Perlunya Pancasila sebagai Ideologi Bangsa

Soal Undang-Undang Yang Sering Keluar Di Tes Masuk Sekolah Kedinasan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENDIDIKAN PANCASILA

PERKEMBANGAN PENGATURAN SUMBER HUKUM DAN TATA URUTAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA Oleh: RETNO SARASWATI 1

NAMA : WAHYU IFAN AGASTYO NIM : KELOMPOK : I (NUSA) DOSEN : Drs.Muhammad Idris STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengisi jabatan tertentu di dalam suatu negara. Bagi negara yang menganut

K E T E T A P A N MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR : II/MPR/2001 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA K.

DIAZ RATNA DEWY EA32

FAKTA PANCASILA DALAM KEHIDUPAN

KEDUDUKAN PANCASILA DI INDONESIA

BAB III KEWENANGAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH DALAM PENGAJUAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PROSEDUR PENYUSUNAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Pancasila Sebagai Pedoman Hidup Bangsa Indonesia

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 54/PUU-X/2012 Tentang Parliamentary Threshold dan Electoral Threshold

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 1980 TENTANG TINDAK PIDANA SUAP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SMP. 1. Jaminan terhadap hak-hak asasi manusia dan warga negara 2. Susunan ketatanegaraan suatu negara 3. Pembagian & pembatasan tugas ketatanegaraan

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA DAN PANDANGAN HIDUP BANGSA INDONESIA. Dosen Pembimbing: Mohammad Idris. P, Drs, MM

UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

-2- demokrasi serta menyerap dan memperjuangkan aspirasi rakyat dan daerah sesuai dengan tuntutan perkembangan kehidupan berbangsa dan bernegara. Mesk

Hak Azasi adalah hak yang dimiliki manusia yang telah diperoleh dan dibawanya bersama dengan kelahiran atau kehadirannya di dalam kehidupan

2 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rak

1. Pancasila sbg Pandangan Hidup Bangsa

PENDIDIKAN PANCASILA PANCASILA SEBAGAI DASAR HUKUM

Negara Hukum. Manusia

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA

PANCASILA DAN EMPAT PILAR KEHIDUPAN BERBANGSA. Oleh Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH 1.

e. Senat diharuskan ada, sedangkan DPR akan terdiri dari gabungan DPR RIS dan Badan Pekerja KNIP;

PAPER PANCASILA. Hak Asasi Manusia Menurut Pancasila Dan UUD. Dosen : Drs. Tahajudin S. OLEH : : Eko Hernanto NIM :

Pokok Pokok Pikiran Universitas Andalas

PRESS RELEASE. Consulate General of the Republic of Indonesia Zeppelinallee 23, Frankfurt am Main, tel fax

Disusun oleh : Passadewa NIM : Kelompok : Hak Asasi Program Studi : S1 Jurusan : Sistem Informasi Nama Dosen

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 4 TAHUN 2010 SERI D.1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 1999 TENTANG

UNIVERSITAS INDONESIA PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KARIR PEGAWAI PADA DIREKTORAT JENDERAL PEMASYARAKATAN T E S I S

Transkripsi:

UNIVERSITAS INDONESIA KEBERADAAN ORGANISASI KEMASYARAKATAN BERDASARKAN ASAS PANCASILA DITINJAU DARI PERSPEKTIF HAK ASASI MANUSIA TESIS Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Dalam Bidang Ilmu Hukum Oleh: THERESIA RIFENI WIDIARTATI NPM: 0806426130 PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ILMU HUKUM JAKARTA 2010

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS Tesis ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun yang dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. Nama : Theresia Rifeni Widiartati NPM : 0806426130 Tanda tangan : Tanggal : 8 Juli 2010 i

UNIVERSITAS INDONESIA Nama : Theresia Rifeni Widiartati NPM : 0806426130 Fakultas Judul Tesis : Hukum : Keberadaan Organisasi Kemasyarakatan Berdasarkan Asas Pancasila Ditinjau Dari Perspektif Hak Asasi Manusia Telah Berhasil Dipertahankan Dihadapan Dewan Penguji dan Telah Diterima Sebagai Bagian Persyaratan yang Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Magister Hukum, pada Program Pascasarjana Fakultas Hukum Universitas Indonesia, pada tanggal 28 Juni 2010 DEWAN PENGUJI Prof. Dr. Satya Arinanto, S.H., M.H. Ketua Sidang/Pembimbing/Penguji Prof. Dr. Abdul Barie Azed, S.H., M.H. Penguji.. Dr. Fatmawati, S.H., M.H. Penguji.. ii

KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yesus Kristus yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, atas segala karunia, dan hikmatnya, sehingga penulis berhasil menyelesaikan penulisan tesis ini yang merupakan salah satu syarat untuk meraih gelar Magister Hukum pada Program Kekhususan Kehidupan Kenegaraan pada Program Studi Ilmu Hukum Pascasarjana Universitas Indonesia di Jakarta pada semester gasal tahun akademik 2008-2010. Tesis ini sesuai dengan judulnya: Keberadaan Organisasi Kemasyarakatan Berdasarkan Asas Pancasila Ditinjau dari Perspektif Hak Asasi Manusia. Tema mengenai hak asasi manusia mengundang perhatian penulis untuk meneliti mengenai keberadaan organisasi di Indonesia berdasarkan asas Pancasila. Keberadaan organisasi tersebut dari perspektif hak asasi manusia merupakan implementasi dari kebebasan berserikat dan berkumpul di Indonesia namun bagaimana apabila dihadapkan dengan asas Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia yang telah terkandung dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Tahun 1945 sebagai sebuah konsensus bersama. iii

Pada kesempatan ini, penulis ingin menyatakan penghargaan setinggi-tingginya dan terima kasih kepada: 1. Prof. Satya Arinanto, S.H., M.H., selaku pembimbing dan penguji tesis yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penulisan tesis ini. 2. Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, S.H., yang telah memberi masukan terhadap pembuatan tesis ini. 3. Prof.Dr. Abdul Barie Azed, S.H., M.H., dan Dr. Fatmawati, S.H., M.H., selaku penguji tesis yang telah memberi masukan demi kesempurnaan penulisan tesis yang jauh dari kesempurnaan ini. 4. Para dosen beserta staf pengajar Program Pascasarjana Fakultas Hukum Universitas Indonesia yang telah mendidik penulis. 5. Seluruh staf sekretariat Program Pascasarjana Fakultas Hukum Universitas Indonesia yang selalu membantu penulis dalam menjalankan perkuliahan. 6. Lucia Sri Lestari dan Drs. Thomas A. Slamet Riyanto sebagai orang tua penulis atas doa, kasih sayang, kesabaran, nasihat, dan dorongan yang diberikan pada penulis sejak penulis kecil. 7. Saudara-saudara penulis yaitu Ir. Silvia Ridina Dewi, M.M., Bonivasius Risa Wibowo, S.T., M.T., dan Elysabeth Riama Wardhani, S.E., M.M. yang telah membantu penulis dalam penyelesaian penulisan tesis ini. iv

8. Bapak Gutmen Nainggolan, S.H., M.Hum (Kasubag Naskah Biro Hukum Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia), dan Drs. Denty Ierdan, M.M. (Ditjen Kesbangpol Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia) yang bersedia meluangkan waktu dan memberi kemudahan bagi penulis dalam wawancara dan mendapatkan data-data sebagai penunjang penulisan tesis ini. 9. Teman-teman sekelas Hukum Tata Negara kelas sore angkatan 2008 yang selalu mendukung dan kompak dalam semangat selama perkuliahan dan membantu penyelesaian tesis ini. 10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu per satu di sini, yang telah membantu dalam penyelesaian tesis ini. Penulis menyadari bahwa tesis ini masih banyak kekurangan baik dari segi materi, metodologi, maupun teknis penulisan. Namun penulis sangat berharap agar tesis ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membacanya. Jakarta, 7 Juni 2010 Penulis Theresia Rifeni Widiartati v

DAFTAR ISI HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS i HALAMAN PENGESAHAN ii KATA PENGANTAR iii DAFTAR ISI vi DAFTAR TABEL x DAFTAR BAGAN.xi DAFTAR LAMPIRAN xii ABSTRAK xiv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 B. Rumusan Masalah 9 C. Maksud dan Tujuan Penelitian 9 D. Kerangka Teori 1. Hak Asasi Manusia 10 2. Organisasi Kemasyarakatan 16 3. Ideologi 18 E. Kerangka Konsepsional 21 F. Metode Penelitian 25 G. Sistematika Penulisan 27 BAB II ORGANISASI KEMASYARAKATAN A. Nomenklatur dan Hakikat Organisasi Kemasyarakatan 29 1. Nomenklatur Organisasi Kemasyarakatan 29 2. Hakikat Organisasi Kemasyarakatan 30 3. Klasifikasi Organisasi Kemasyarakatan 34 4. Status Hukum Organisasi Kemasyarakatan 43 B. Sejarah Perkembangan Organisasi Kemasyarakatan 46 1. Timbulnya Gagasan Pancasila sebagai satu-satunya asas bagi organisasi kekuatan politik 48 a. Secara Konstitusional 48 b. Sejarah Bangsa Indonesia menerima Pancasila sebagai falsafah negara 50 vi

2. Pancasila sebagai satu-satunya asas dalam Ketetapan MPR No. II/MPR/1983 52 C. Organisasi Kemasyarakatan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1985 55 BAB III IDEOLOGI PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA A. Pengertian dan Hakikat Ideologi 65 1. Pengertian Ideologi 65 2. Hakikat Ideologi 69 B. Tipe-Tipe Ideologi 70 1. Ideologi Tertutup 71 2. Ideologi Terbuka 72 C. Ideologi Dunia 73 D. Ideologi dan Hukum 76 E. Pancasila 1. Sejarah Perumusan Ideologi Pancasila 77 a. KeTuhanan Yang Maha Esa 82 b. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab 83 c. Persatuan Indonesia 84 d. Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan.86 e. Keadilan Sosial Yang Adil dan Beradab 88 2. Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia 90 3. Pancasila dalam Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia 94 a. Ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966 94 b. Ketetapan No. XXV/MPRS/1966 95 c. Ketetapan MPR No. II/MPR/1973 tentang Tata Cara Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia 96 d. Ketetapan MPR No. II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengalaman Pancasila (Ekaprasetia Pancakarsa) 96 e. Ketetapan MPR No. I/MPR/1988 tentang Peraturan Tata Tertib MPR 96 f. Ketetapan MPR RI No. XVIII/MPR/1998 tentang Pencabutan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia No. II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (Ekaprasetya Pancakarsa) dan Penetapan tentang Penegasan Pancasila sebagai Dasar Negara 97 g. Ketetapan MPR No. III/MPR/2000 tentang Sumber Hukum dan Tata Urutan Peraturan Perundang-undangan vii

Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia...97 4. Pancasila Memenuhi Syarat Sebagai Dasar Negara.98 BAB IV TINJAUAN UMUM HAK ASASI MANUSIA A. Pengertian dan Hakikat Hak Asasi Manusia 101 1. Hakikat Hak Asasi Manusia 101 2. Pengertian Hak Asasi Manusia 103 B. Sejarah Perjuangan Hak Asasi Manusia 104 1. Hak Asasi Manusia di Inggris 105 a. Magna Charta 106 b. Petition of Rights 106 c. Hobeas Corpus Act 107 d. Bill Of Rights 107 2. Hak Asasi Manusia di Amerika Serikat 108 3. Hak Asasi Manusia di Perancis 109 4. Hak Asasi Manusia oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) 111 C. Tradisi Hak Asasi Manusia 115 1. Liberté: Hak Sipil Politik 116 2. Égalité : Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya 117 3. Fraternité: Hak Solidaritas 118 D. Kebebasan Berserikat dan Berkumpul 120 1. Pembatasan Kebebasan Berserikat dan Berkumpul 122 2. Kemerdekaan Berserikat dan Berkumpul dalam Pasal 28 UUD 1945 125 E. Kewajiban Negara Terhadap Perlindungan Kemerdekaan Berserikat dan Berkumpul 137 BAB V ANALISIS YURIDIS PERSPEKTIF HAK ASASI MANUSIA PADA ORGANISASI KEMASYARAKATAN BERDASARKAN PANCASILA A. Implementasi Pembatasan Kemerdekaan Berserikat dan Berkumpul Menurut Pasal 28 UUD 1945 142 1. Hakikat Pembatasan Kemerdekaan 142 2. Pembatasan Kemerdekaan Berserikat dan Berkumpul Menurut Pasal 28 UUD 1945 145 a. Kemerdekaan Berserikat dan Berkumpul Organisasi Kemasyarakatan dalam Asas Pancasila 146 viii

b. Perbandingan Pengaturan Keberadaan Organisasi Kemasyarakatan Berdasarkan Ideologi Sebelum dan Sesudah Kemerdekaan 148 c. Pembinaan Organisasi Kemasyarakatan 152 d. Perbandingan Kebebasan Berserikat dan Berkumpul pada Organisasi Kemasyarakatan di Berbagai Negara 154 (1) Cina 154 (2) Rumania 159 (3) Korea Utara 163 (4) Kuba 164 (5) Angola 166 B. Peraturan Perundangan-undangan tentang Organisasi Kemasyarakatan Indonesia Berdasarkan Pancasila 178 1. Era Orde Lama 180 2. Era Orde Baru 182 a. Kewajiban bagi Ormas dan LSM untuk berasaskan Pancasila sebagai satu-satunya asas 185 b. Kewenangan Pemerintah (khususnya Kementerian Dalam Negeri) untuk bertindak selaku pembina Ormas dan LSM 187 3. Era Reformasi 190 BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan 193 B. Saran 194 DAFTAR PUSTAKA A. Buku 196 B. Artikel, Jurnal Ilmiah, dan Kamus..199 C. Tesis dan Disertasi.200 D. Internet 201 E. Peraturan Dasar dan Peraturan Perundang-undangan 205 F. Lainnya.206 ix

DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Klasifikasi Organisasi Masyarakat berdasar Aspek Kehidupan 40 Tabel 4.1 Hak Individu/Kelompok 136 Tabel 5.1 Pengaturan Keberadaan Organisasi Kemasyarakatan 149 x

DAFTAR BAGAN BAGAN 2.1 Klasifikasi Organisasi 39 BAGAN 3.1 Peta Pengembangan Daerah Versi Jepang 79 BAGAN 5.1 Hubungan antara Sistem Politik dengan Organisasi Kemasyarakatan 173 BAGAN 5.2 Diagram Jumlah Ormas dan LSM 188 xi

DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN I Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia Tahun 2002 LAMPIRAN II Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia Tahun 2003 LAMPIRAN III Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia Tahun 2004 LAMPIRAN IV Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia Tahun 2005 LAMPIRAN V Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia Tahun 2006 LAMPIRAN VI Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia Tahun 2007 LAMPIRAN VII Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia Tahun 2008 LAMPIRAN VIII Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia Tahun 2009 xii

LAMPIRAN IX Staatblaad van Nederlandsch-Indie Regtspersoonlijkheid 1870 No. 64 Sumber: Batavia Ter Landsdrukkerrij 1870. LAMPIRAN X Perkumpulan-perkumpulan Berbadan Hukum (Rechtspersoonlijkheid van Vereenigingen) Keputusan Raja 28 Maret 1870, S- 1870-64 Sumber: http://www.legalitas.org/database/staatsblad/stb1870-64.pdf. LAMPIRAN XI Statuten Moefakat Boedijotama Dikota Jogjakarta. Sumber: Yayasan Idayu 1975. LAMPIRAN XII Huishhoudelijk Reglement (Anggaran Rumah Tangga) Moefakat Boedijotama di Jogjakarta Sumber: Yayasan Idayu 1975. xiii

ABSTRAK Penulisan tesis yang berjudul Keberadaan Organisasi Kemasyarakatan Berdasarkan Asas Pancasila Ditinjau dari Perspektif Hak Asasi Manusia ini menggunakan metode penelitian hukum normatif maupun metode penelitian empiris, dengan titik berat pada penelitian normatif. Maksud dan tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui secara yuridis dari perspektif hak asasi manusia terhadap keberadaan organisasi kemasyarakatan berdasarkan asas Pancasila dan mengetahui peran negara terhadap organisasi kemasyarakatan di Indonesia berdasarkan peraturan perundang-undangan yang sedang berlaku. Pada era reformasi menunjukkan dinamika perubahan masyarakat sehingga menyebabkan pertumbuhan organisasi-organisasi kemasyarakatan. Akibatnya muncul beberapa organisasi kemasyarakatan yang berasas agama dan kesukuan. Secara yuridis keberadaan organisasi kemasyarakatan tersebut telah diatur dalam suatu Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1985 tentang Organisasi Kemasyaratan. Undang-undang tersebut mewajibkan menggunakan asas Pancasila sebagai asas tunggal dan sampai sekarang masih berlaku. Yang menjadi permasalahannya adalah Apakah keberadaan organisasi-organisasi kemasyarakatan di Indonesia sebagai proses pendemokratisasian yang berasaskan Pancasila sebagai asas tunggal tersebut melanggar hak asasi manusia? Bagaimana konstitusionalitas keberadaan organisasi kemasyarakatan yang tidak berasaskan asas tunggal Pancasila terhadap terhadap UU Ormas? Berdasarkan Pasal 28 UUD 1945 yaitu ditetapkan dengan undang-undang tersebut itu menjadi dasar yang absah bagi keberadaan kewajiban dan tanggung jawab untuk membatasi hak dan kebebasan sesuai dengan semangat demokrasi dan prinsip negara hukum. Keberadaan organisasi kemasyarakatan yang tidak berasaskan tunggal Pancasila itu bertentangan dengan Pancasila tapi tidak bila melihat dari indikator rumusan sila-sila Pancasila. Substansi UU Ormas itu sudah tidak sesuai dengan semangat reformasi sehingga perlu segera direvisi. (Theresia Rifeni Widiartati) xiv