PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

dokumen-dokumen yang mirip
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN PENGADILAN NEGERI TAMIANG LAYANG DAN PENGADILAN NEGERI BATULICIN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN PENGADILAN TINGGI MALUKU UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPPRES 30/2004, PEMBENTUKAN PENGADILAN NEGERI GUNUNG SUGIH, PENGADILAN NEGERI SUKADANA, DAN PENGADILAN NEGERI BLAMBANGAN UMPU

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2002 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2002 TENTANG

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN PENGADILAN NEGERI TANJUNG SELOR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR : 09 TAHUN 2004

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN PENGADILAN NEGERI AIRMADIDI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN PENGADILAN TINGGI MALUKU UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 03 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN, PEMEKARAN,PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN KECAMATAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN PENGADILAN TINGGI GORONTALO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 27 TAHUN 2004 T E N T A N G

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 9 TAHUN 2004 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

PEMERINTAH KABUPATEN SUKAMARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 07 TAHUN 2004

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2004 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 14 TAHUN 2004 (14/2004) TENTANG PEMBENTUKAN PENGADILAN TINGGI GORONTALO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN PENGADILAN NEGERI NGABANG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 25 TAHUN 2004 T E N T A N G PERATURAN DESA DI KABUPATEN MURUNG RAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2008

DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI

BUPATI SUKAMARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PRODUK PRODUK HUKUM DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN KEJAKSAAN NEGERI MARTAPURA DAN KEJAKSAAN NEGERI SELAT PANJANG

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

PROPINSI KOTAMADYA/KABUPATEN TARIF KABUPATEN/KOTAMADYA HARGA REGULER. KALIMANTAN BARAT Kab. Bengkayang Bengkayang

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN PENGADILAN TINGGI BANTEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 11 TAHUN 2014

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN NOMOR 5 TAHUN 2013

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 29 TAHUN 2004 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERAH ( BUMD ) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKAMARA,

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 02 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PENETAPAN KINERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD)

BUPATI SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

BUPATI MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 02 TAHUN 2006 TENTANG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI SUKAMARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG HIBAH KEPADA PEMERINTAH DAERAH

Nomor 3851); 3. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 78,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 26 TAHUN 2004 T E N T A N G

BUPATI SUKAMARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 17 TAHUN 2004 TENTANG

BUPATI MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA NOMOR 21 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BUPATI SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PENGUMUMAN LELANG PENGADAAN PERUSAHAAN PENYEDIA JASA TENAGA ALIH DAYA BPJS KESEHATAN WILAYAH KERJA DIVISI REGIONAL VIII. Nomor : 01/PLTAD/0117

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN DESA DAN KELURAHAN

BUPATI LAMANDAU PERATURAN BUPATI LAMANDAU NOMOR 03 TAHUN 2013 T E N T A N G

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 8 TAHUN 2004 TENTANG

BUPATI SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

UU 13/2004, PEMBENTUKAN PENGADILAN TINGGI BANGKA BELITUNG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 11 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SUKAMARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG

2017, No Sintang Provinsi Kalimantan Barat dengan Kabupaten Murung Raya Provinsi Kalimantan Tengah; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 21 Tah

BAHAN DAN METODE Kerangka Konsep Penelitian Variabel Penelitian Pelaku kebijakan

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

BUPATI SERUYAN PERATURAN BUPATI SERUYAN NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG DANA CADANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERUYAN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

ALOKASI TRANSFER KE DAERAH (DBH dan DAU) Tahun Anggaran 2012 No Kabupaten/Kota/Provinsi Jenis Jumlah 1 Kab. Bangka DBH Pajak 28,494,882, Kab.

NOMOR 54 TAHUN 2003 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 97 TAHUN 2000 TENTANG FORMASI PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 03 TAHUN 2007

SUKAMARA SUKAMARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 03 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN NOMOR : 1 TAHUN 2012 TENTANG HIBAH KEPADA DAERAH KABUPATEN KATINGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 1 TAHUN 2014

BUPATI SUKAMARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

...PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012

Transkripsi:

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 96 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN KEJAKSAAN NEGERI MALINAU, KEJAKSAAN NEGERI BATU, KEJAKSAAN NEGERI PURUK CAHU, KEJAKSAAN NEGERI TAMIANG LAYANG, KEJAKSAAN NEGERI PENAJAM, KEJAKSAAN NEGERI MELONGUANE, KEJAKSAAN NEGERI TOBELO, KEJAKSAAN NEGERI LABUHA, KEJAKSAAN NEGERI BATULICIN, KEJAKSAAN NEGERI MUKOMUKO, KEJAKSAAN NEGERI TAIS, KEJAKSAAN NEGERI BINTUHAN, KEJAKSAAN NEGERI SUWAWA, KEJAKSAAN NEGERI MARISA, KEJAKSAAN NEGERI TOMOHON DAN KEJAKSAAN NEGERI AMURANG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa saat ini telah ditetapkan Undang-undang Nomor 47 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Kutai Timur, dan Kota Bontang, Undang-undang Nomor 11 Tahun 2001 tentang Pernbentukan Kota Batu, Undang-undang Nomor 5 Tahun 2002 tentang Pernbentukan Kabupaten Katingan, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Sukamara, Kabupaten Lamandau, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Murung Raya, dan Kabupaten Barito Timur di Provinsi Kalimantan Tengah, Undangundang Nomor 7 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Penajam Paser Utara di Provinsi Ka1imantan Timur, Undang-undang Nomor 8 Tahun 2002 tentang Pernbentukan Kabupaten Kepulauan Talaud di Provinsi Sulawesi Utara, Undangundang Nomor 1 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Halmahera Utara, Kabupaten Halmahera Selatan, Kabupaten Kepulauan Su1a, Kabupaten Halmahera Timur, dan Kota Tidore Kepulauan di Provinsi Maluku Utara, Undang-undang Nomor 2 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Balangan di Provinsi Kalimantan Selatan, Undang-undang Nomor 3 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Mukomuko, Kabupaten Seluma, dan Kabupaten Kaur di Provinsi Bengkulu, Undang-undang Nomor 6 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Bone Bolango dan Kabupaten Pohuwato di Provinsi Gorontalo, dan Undang-undang Nomor 10 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Minahasa Selatan dan Kota Tomohon di Provinsi Sulawesi Utara; b. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 6 ayat (2),Undang-undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia, kejaksaan tinggi dan kejaksaan negeri dibentuk dengan Keputusan Presiden; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b, perlu ditetapkan Keputusan Presiden tentang Pembentukan Kejaksaan Negeri Malinau, Kejaksaan Negeri Batu, Kejaksaan Negeri Puruk Cahu, Kejaksaan Negeri Tamiang Layang, Kejaksaan Negeri Penajam, Kejaksaan Negeri Melonguane, Kejaksaan Negeri Tobelo, Kejaksaan Negeri Labuha, Kejaksaan Negeri Batulicin, Kejaksaan Negeri Mukomuko, Kejaksaan Negeri Tais, Kejaksaan Negeri Bintuhan, Kejaksaan Negeri Suwawa, Kejaksaan Negeri Marisa, Kejaksaan Negeri Tomohon dan Kejaksaan Negeri Amurang;

Mengingat: 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-undang Nomor 47 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Kutai Timur, dan Kota Bontang (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 175, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3896); 3. Undang-undang Nomor 11 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Batu (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4118); 4. Undang-undang Nomor 5 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Katingan, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Sukamara, Kabupaten Lamandau, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Murung Raya, dan Kabupaten Barito Timur di Provinsi Kalimantan Tengah (Lembaran Negara Tahun 2002 Nomor 18, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4180); 5. Undang-undang Nomor 7 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Penajam Paser Utara di Provinsi Ka1imantan Timur (Lembaran Negara Tahun 2002 Nomor 20, Tambahan Lembaran NegaraNomor 4182); 6. Undang-undang Nomor 8 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Kepulauan Talaud di Provinsi Sulawesi Utara (Lembaran Negara Tahun 2002 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4183); 7. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Halmahera Utara, Kabupaten Halmahera Selatan, Kabupaten Kepulauan Sula, Kabupaten Halmahera Timur, dan Kota Tidore Kepulauan di Provinsi Maluku Utara (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4264); 8. Undang-undang Nomor 2 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Balangan di Provinsi Kalimantan Selatan (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4265); 9. Undang-undang Nomor 3 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Mukomuko, Kabupaten Seluma, dan Kabupaten Kaur di provinsi Bengkulu (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4266); 10. Undang-undang Nomor 26 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Bone Bolango dan Kabupaten pohuwato di Provinsi Gorontalo (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 26, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4269); 11. Undang-undang Nomor 86 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Minahasa Selatan dan Kota Tomohon di Provinsi Sulawesi Utara (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 30, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4273 ); 12. Undang-undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4401) 13. Keputusan Presiden Nomor 86 Tahun 1999 tentang Susunan, Organisasi dan Tata Kejaksaan Republik Indonesia; MEMUTUSKAN: Menetapkan: PEMBENTUKAN KEJAKSAAN NEGERI MALINAU, KEJAKSAAN NEGERI BATU, KEJAKSAAN NEGERI PURUK CAHU, KEJAKSAAN NEGERI TAMIANG LAYANG, KEJAKSAAN NEGERI PENAJAM, KEJAKSAAN NEGERI

MELONGUANE, KEJAKSAAN NEGERI TOBELO, KEJAKSAAN NEGERI LABUHA, KEJAKSAAN NEGERI BATULICIN, KEJAKSAAN NEGERI MUKOMU,KEJAKSAAN NEGERI TAIS, KEJAKSAAN NEGERI BINTUHAN, KEJAKSAAN NEGERI SUWAWA, KEJAKSAAN NEGERI MARISA, KEJAKSAAN NEGERI TOMOHON DAN KEJAKSAAN NEGERI AMURANG. Pasal 1 (1) Membentuk Kejaksaan Negeri Malinau yang berkedudukan di Malinau; (2) Membentuk Kejaksaan Negeri Batu yang berkedudukan di Kota Batu; (3) Membentuk Kejaksaan Negeri Puruk Cahu yang berkedudukan di puruk Cahu; (4) Membentuk Kejaksaan Negeri Tamiang Layang yang berkedudukan di Tamiang Layang; (5) Membentuk Kejaksaan Negeri Penajam yang berkedudukan di Penajam; (6) Membentuk Kejaksaan Negeri Melonguane yang berkedudukan di Melonguane; (7) Membentuk Kejaksaan Negeri Tobelo yang berkedudukan di Tobelo; (8) Membentuk Kejaksaan Negeri Labuha yang berkedudukan di Labuha; (9) Membentuk Kejaksaan Negeri Batulicin yang berkedudukan di Batulicin; (10) Membentuk Kejaksaan Negeri Mukomuko yang berkedudukan di Mukomuko; (11) Membentuk Kejaksaan Negeri Tais yang berkedudukan di Tais; (12) Membentuk Kejaksaan Negeri Bintuhan yang berkedudukan di Bintuhan; (13) Membentuk Kejaksaan Negeri Suwawa yang berkedudukan di Suwawa; (14) Membentuk Kejaksaan Negeri Marisa yang berkedudukan di Marisa; (15) Membentuk Kejaksaan Negeri Tomohon yang berkedudukan di Kota Tomohon; (16) Membentuk Kejaksaan Negeri Amurang yang berkedudukan di Amurang. Pasal 2 (1) Daerah hukum Kejaksaan Negeri Malinau meliputi wilayah Kabupaten Malinau; (2) Daerah hukum Kejaksaan Negeri Batu meliputi wilayah Kota Batu; (3) Daerah hukum Kejaksaan Negeri Puruk Cahu meliputi wilayah Kabupaten Murung Raya; (4) Daerah hukum Kejaksaan Negeri Tamiang Layang meliputi wilayah Kabupaten Barito Timur; (5) Daerah hukum Kejaksaan Negeri Penajam meliputi wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara; (6) Daerah hukum Kejaksaan Negeri Melonguane meliputi wilayah Kabupaten Kepulauan Talaud; (7) Daerah hukum Kejaksaan Negeri Tobelo meliputi wilayah Kabupaten Halmahera Utara; (8) Daerah hukum Kejaksaan Negeri Labuha meliputi wilayah Kabupaten Halmahera Selatan; (9) Daerah hukum Kejaksaan Negeri Batulicin meliputi wilayah Kabupaten Tanah Bumbu; (10) Daerah hukum Kejaksaan Negeri Mukomuko meliputi wilayah Kabupaten Mukomuko; (11) Daerah hukum Kejaksaan Negeri Tais meliputi wilayah Kabupaten Seluma; (12) Daerah hukum Kejaksaan Negeri Bintuhan meliputi wilayah Kabupaten Kaur;

(13) Daerah hukum Kejaksaan Negeri Suwawa meliputi wilayah Kabupaten Bone Bolango; (14) Daerah hukum Kejaksaan Negeri Mariga meliputi wilayah Kabupaten Pohuwato; (15) Daerah hukum Kejaksaan Negeri Tomohon meliputi wilayah Kota Tomohon; (16) Daerah hukum Kejaksaan Negeri Amurang meliputi wilayah Kabupaten Minahasa Selatan. Pasal 3 (1) Dengan terbentuknya Kejaksaan Negeri Malinau maka Kabupaten Malinau dikeluarkan dari daerah hukum Kejaksaan Negeri Tanjung Selor; (2) Dengan terbentuknya Kejaksaan Negeri Batu maka Kota Batu dikeluarkan dari daerah hukum Kejaksaan Negeri Malang; (3) Dengan terbentuknya Kejaksaan Negeri Puruk Cahu maka Kabupaten Murung Raya dikeluarkan dari daerah hukum Kejaksaan Negeri Muara Teweh; (4) Dengan terbentuknya Kejaksaan Negeri Tamiang Layang maka Kabupaten Barito Timur dikeluarkan dari daerah hukum Kejaksaan Negeri Buntok; (5) Dengan terbentuknya Kejaksaan Negeri Penajam maka Kabupaten Penajam Pager Utara dikeluarkan dari daerah hukum Kejaksaan Negeri Tanah Grogot; (6) Dengan terbentuknya Kejaksaan Negeri Melonguane maka Kabupaten Kepulauan Talaud dikeluarkan dari daerah hukum Kejaksaan Negeri Tahuna; (7) Dengan terbentuknya Kejaksaan Negeri Tobelo maka Kabupaten Halmahera Utara dikeluarkan dari daerah hukum Kejaksaan Negeri Ternate; (8) Dengan terbentuknya Kejaksaan Negeri Labuha maka Kabupaten Halmahera Selatan dikeluarkan dari daerah hukum Kejaksaan Negeri Soasio; (9) Dengan terbentuknya Kejaksaan Negeri Batulicin maka Kabupaten Tanah Bumbu dikeluarkan dari daerah hukum Kejaksaan Negeri Kotabaru; (10) Dengan terbentuknya Kejaksaan Negeri Mukomuko maka Kabupaten Mukomuko dikeluarkan dari daerah hukum Kejaksaan Negeri Bengkulu; (11) Dengan terbentuknya Kejaksaan Negeri Tais maka Kabupaten Seluma dikeluarkan dari daerah hukum Kejaksaan Negeri Manna; (12) Dengan terbentuknya Kejaksaan Negeri Bintuhan maka Kabupaten Kaur dikeluarkan dari daerah hukum Kejaksaan Negeri Manna; (13) Dengan terbentuknya Kejaksaan Negeri Suwawa maka Kabupaten Bone Bolango dikeluarkan dari daerah hukum Kejaksaan Negeri Gorontalo; (14) Dengan terbentuknya Kejaksaan Negeri Marisa maka Kabupaten Pohuwato dikeluarkan dari daerah hukum Kejaksaan Negeri Gorontalo; (15) Dengan terbentuknya Kejaksaan Negeri Tomohon maka Kota Tomohon dikeluarkan dari daerah hukum Kejaksaan Negeri Tondano; (16) Dengan terbentuknya Kejaksaan Negeri Amurang maka Kabupaten Minahasa Selatan dikeluarkan dari daerah hukum Kejaksaan Negeri Tondano. Pasal 4 (1) Perkara pidana dan perkara lainnya yang termasuk lingkup, kewenangan Kejaksaan Negeri Malinau pada saat Keputusan Presiden ini ditetapkan telah ditangani Kejaksaan Negeri Tanjung Selor tetapi belum dilimpahkan ke Pengadilan, dialihkan dan diselesaikan oleh Kejaksaan Negeri Malinau;

(2) Perkara pidana dan perkara lainnya yang termasuk lingkup kewenangan Kejaksaan Negeri Batu pada saat Keputusan Presiden ini ditetapkan telah ditangani Kejaksaan Negeri Malang tetapi belum dilimpahkan ke Pengadilan, dialihkan dan diselesaikan oleh Kejaksaan Negeri Batu; (3) Perkara pidana dan perkara lainnya yang termasuk lingkup kewenangan Kejaksaan Negeri Puruk Cahu pada saat Keputusan Presiden ini ditetapkan telah ditangani Kejaksaan Negeri Muara Teweh tetapi belum dilimpahkan ke Pengadilan, dialihkan dan diselesaikan oleh Kejaksaan Negeri Puruk Cahu; (4) Perkara pidana dan perkara lainnya yang termasuk lingkup kewenangan Kejaksaan Negeri Tamiang Layang pada saat Keputusan Presiden ini ditetapkan telah ditangani Kejaksaan Negeri Buntok tetapi belum dilimpahkan ke Pengadilan, dialihkan dan diselesaikan oleh Kejaksaan Negeri Tamiang Layang; (5) Perkara pidana dan perkara lainnya yang termasuk lingkup kewenangan Kejaksaan Negeri Penajam pada saat Keputusan Presiden ini ditetapkan telah ditangani Kejaksaan Negeri Tanah Grogot tetapi belum dilimpahkan ke Pengadilan, dialihkan dan diselesaikan oleh Kejaksaan Negeri Penajam; (6) Perkara pidana dan perkara lainnya yang termasuk lingkup kewenangan Kejaksaan Negeri Melonguane pada saat Keputusan Presiden ini ditetapkan telah ditangani Kejaksaan, Negeri Tahuna tetapi belum dilimpahkan ke Pengadilan, dialihkan dan diselesaikan olehkejaksaan Negeri Melonguane; (7) Perkara pidana dan perkara lainnya yang termasuk lingkup kewenangan Kejaksaan Negeri Tobelo pada saat Keputusan Presiden ini ditetapkan telah ditangani Kejaksaan Negeri Ternate tetapi belum dilimpahkan ke Pengadilan dialihkan dan diselesaikan oleh Kejaksaan Negeri Tobelo; (8) Perkara pidana dan perkara lainnya yang termasuk lingkup kewenangan Kejaksaan Negeri Labuha pada saat Keputusan Presiden ini ditetapkan telah ditangani Kejaksaan Negeri Soasio tetapi belum dilimpahkan ke Pengadilan dialihkan dan diselesaikan oleh Kejaksaan Negeri Labuha; (9) Perkara pidana dan perkara lainnya yang termasuk lingkup kewenangan Kejaksaan Negeri Batulicin pada saat Keputusan Presiden ini ditetapkan telah ditangani Kejaksaan Negeri Kotabaru tetapi belum dilimpahkan ke Pengadilan dialihkan dan diselesaikan oleh Kejaksaan Negeri Batulicin; (10) Perkara pidana dan perkara lainnya yang termasuk lingkup kewenangan Kejaksaan Negeri Mukomuko pada saat Keputusan, Presiden ini ditetapkan telah ditangani Kejaksaan Negeri Bengkulu tetapi belum dilimpahkan ke Pengadilan, dialihkan dan diselesaikan oleh Kejaksaan Negeri Mukomuko; (11) Perkara pidana dan perkara lainnya yang termasuk lingkup kewenangan Kejaksaan Negeri Tais pada saat Keputusan Presiden ini ditetapkan telah ditangani Kejaksaan Negeri Manna tetapi belum dilimpahkan ke Pengadilan, dialihkan dan diselesaikan oleh Kejaksaan Negeri Tais; (12) Perkara pidana dan perkara lainnya yang termasuk lingkup kewenangan Kejaksaan Negeri Bintuhan pada saat Keputusan Presiden ini ditetapkan telah ditangani Kejaksaan Negeri Manna tetapi belum dilimpahkan ke Pengadilan, dialihkan dan diselesaikan oleh Kejaksaan Negeri Bintuhan; (13) Perkara pidana dan perkara lainnya yang termasuk lingkup kewenangan Kejaksaan Negeri Suwawa pada saat Keputusan Presiden ini ditetapkan telah ditangani

Kejaksaan Negeri Gorontalo tetapi belum dilimpahkan ke Pengadilan, dialihkan dan diselesaikan oleh Kejaksaan Negeri Suwawa; (14) Perkara pidana dan perkara lainnya yang termasuk lingkup kewenangan Kejaksaan Negeri Marisa pada saat Keputusan Presiden ini ditetapkan telah ditangani Kejaksaan Negeri Gorontalo tetapi belum dilimpahkan ke Pengadilan, dialihkan dan diselesaikan oleh Kejaksaan Negeri Marisa; (15) Perkara pidana dan perkara lainnya yang termasuk lingkup kewenangan Kejaksaan Negeri Tomohon pada saat Keputusan Presiden ini ditetapkan telah ditangani Kejaksaan Negeri Tondano tetapi belum dilimpahkan ke Pengadilan, dialihkan dan diselesaikan oleh Kejaksaan Negeri Tomohon; (16) Perkara pidana dan perkara lainnya yang termasuk lingkup kewenangan Kejaksaan Negeri Amurang pada saat Keputusan Presiden ini ditetapkan telah ditangani Kejaksaan Negeri Tondano tetapi belum dilimpahkan ke Pengadilan, dialihkan dan diselesaikan oleh Kejaksaan Negeri Amurang. Pasal 5 Pembiayaan yang diperlukan dalam rangka pembentukan, pembinaan, dan pelaksanaan tugas, wewenang serta fungsi Kejaksaan Negeri Malinau, Kejaksaan Negli, Kejaksaan Negeri Puruk Cahu, Kejaksaan Negeri Tamiang Layang, Kejaksaan Negeri Penajam, Kejaksaan Negeri Melongane,Kejaksaan Negeri Tobelo, Kejaksaan Negeri Labuha, Kejaksaan Negeri Batulicin, Kejaksaan Negeri Mukomuko, Kejaksaan Negeri Tais, Kejaksaan Negeri Bintuhan, Kejaksaan Negeri Suwawa, Kejaksaan Negeri Marisa Kejaksaan Negeri Tomohon dan Kejaksaan Negeri Amurang dibebankan pada anggaran Kejaksaan Republik Indonesia Pasal 6 Penetapan tipe, tugas, wewenang, fungsi, susunan organisasi, dan tata kerja Kejaksaan Negeri Malinau, Kejaksaan Negeri Batu, Kejaksaan Negeri Puruk Cahu, Kejaksaan Negeri Tamiang Layang, Kejaksaan Negeri Penajam, Kejaksaan Negeri Melonguane, Kejaksaan Negeri Tobelo, Kejaksaan Negeri Labuha, Kejaksaan Negeri Batulicin, Kejaksaan Negeri Mukomuko, Kejaksaan Negeri Tais Kejaksaan Negeri Bintuhan, Kejaksaan Negeri Suwawa, Kejaksaan Negeri Marisa, Kejaksaan Negeri Tomohori; dan Kejaksaan Negeri Amurang ditetapkan oleh Jaksa Agung setelah mendapat persetujuan dari Menteri yang bertanggung jawab di bidang Pendayagunaan Aparatur Negara. Pasal 7 Keputusan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Keputusan Presiden ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 18 Oktober 2004 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, ttd. MEGAWATI SOEKARNOPUTRI

Diundangkan di Jakarta SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA, ttd, BAMBANG KESOWO LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2004 NOMOR 135