PENENTUAN BESAR DAYA MOTOR INDUKSI 3 FASA UNTUK PENGGERAK CONVEYOR DAN POMPA PADA PLTBS SEI MANGKEI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pembangkit listrik yang sedang dikembangkan di Indonesia dikarenakan sumbernya yang

ANALISA PENGARUH SATU FASA ROTOR TERBUKA TERHADAP TORSI AWAL, TORSI MAKSIMUM, DAN EFISIENSI MOTOR INDUKSI TIGA FASA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LOGO POMPA CENTRIF TR UGAL

MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1)

BAB II LANDASAN TEORI

Dosen Pembimbing : Ir. Teguh Yuwono Ir. Syariffuddin M, M.Eng. Oleh : ADITASA PRATAMA NRP :

DESAIN DAN PERHITUNGAN TEORITIS POMPA SENTRIFUGAL DENGAN STUDI KASUS DI PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating magnetic field) yang dihasilkan

BAB II LANDASAN TEORI

STUDI PENGARUH PERUBAHAN TEGANGAN INPUT TERHADAP KAPASITAS ANGKAT MOTOR HOISTING ( Aplikasi pada Workshop PT. Inalum )

BAB II MESIN INDUKSI TIGA FASA. 2. Generator Induksi 3 fasa, yang pada umumnya disebut alternator.

Gambar 1.1. Proses kerja dalam PLTU

ABSTRAK. Kata Kunci: generator dc, arus medan dan tegangan terminal. 1. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembuatan alat simulator radiator sebagai bentuk eksperimen. Dan

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Modul Praktikum Penentuan Karakterisasi Rangkaian Pompa BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PENGARUH JATUH TEGANGAN TERHADAP KINERJA MOTOR ARUS SEARAH KOMPON

ANALISIS PERBANDINGAN REGULASI TEGANGAN GENERATOR INDUKSI PENGUATAN SENDIRI TANPA MENGGUNAKAN KAPASITOR KOMPENSASI DAN DENGAN MENGGUNAKAN KAPASITOR

BAB 5 DASAR POMPA. pompa

STUDI PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC SHUNT DENGAN METODE WARD LEONARD (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

PERALATAN INDUSTRI KIMIA (MATERIAL HANDLING)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISIS DATA LAPANGAN. Ananlisi ini menjadi salah satu sarana untuk mencari ilmu yang tidak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fluida yang dimaksud berupa cair, gas dan uap. yaitu mesin fluida yang berfungsi mengubah energi fluida (energi potensial

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA

ANALISIS VARIASI SUDUT SUDU-SUDU TURBIN IMPULS TERHADAP DAYA MEKANIS TURBIN UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP

PERBANDINGAN PENGARUH TAHANAN ROTOR TIDAK SEIMBANG DAN SATU FASA ROTOR TERBUKA : SUATU ANALISIS TERHADAP EFISIENSI MOTOR INDUKSI TIGA FASA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. memindahkan fluida dari suatu tempat yang rendah ketempat yang. lebih tinggi atau dari tempat yang bertekanan yang rendah ketempat

BAB I PENDAHULUAN. mendirikan beberapa pembangkit listrik, terutama pembangkit listrik dengan

BAB II STUDI PUSTAKA

ANALISIS PERBANDINGAN TORSI START

Jurnal e-dinamis, Volume 3, No.3 Desember 2012 ISSN

PENGARUH POSISI SIKAT TERHADAP WAKTU PENGEREMAN PADA MOTOR ARUS SEARAH PENGUATAN SHUNT DENGAN METODE DINAMIS

BAB II MESIN PENDINGIN. temperaturnya lebih tinggi. Didalan sistem pendinginan dalam menjaga temperatur

Kata Kunci: motor DC, rugi-rugi. 1. Pendahuluan. 2. Rugi-Rugi Pada Motor Arus Searah Penguatan Seri Dan Shunt ABSTRAK

Deni Rafli 1, Mulfi Hazwi 2. Universitas Sumatera Utara (USU) Jl. Almamater, Kampus USU Medan INDONESIA

Kata Kunci : PLTMH, Sudut Nozzle, Debit Air, Torsi, Efisiensi

PENGUJIAN PERFORMANCE MOTOR LISTRIK AC 3 FASA DENGAN DAYA 3 HP MENGGUNAKAN PEMBEBANAN GENERATOR LISTRIK

GLOSSARY STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU DAN TERBARUKAN

PENGARUH PEGATURAN KECEPATAN MENGGUNAKAN METODE PENGATURAN FLUKSI TERHADAP EFISIENSI PADA MOTOR ARUS SEARAH KOMPON

BAB I PENDAHULUAN. diaplikasikan dalam dunia industri dan juga dalam rumah tangga. Motor ini

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan yang memadai untuk melayani proses yang berlangsung di dalamnya.

STUDI PENGGUNAAN SISTEM PENDINGIN UDARA TEKAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI TRANSFORMATOR PADA BEBAN LEBIH

TUGAS AKHIR BIDANG KONVERSI ENERGI PERANCANGAN, PEMBUATAN DAN PENGUJIAN POMPA DENGAN PEMASANGAN TUNGGAL, SERI DAN PARALEL

Pratama Akbar Jurusan Teknik Sistem Perkapalan FTK ITS

BAB 3 POMPA SENTRIFUGAL

Prinsip kerja PLTG dapat dijelaskan melalui gambar dibawah ini : Gambar 1.1. Skema PLTG

BAB I PENDAHULUAN. Pada suatu kondisi tertentu motor harus dapat dihentikan segera. Beberapa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Air dingin ( Chiller water ) merupakan air dingin yang di hasilkan

ANALISA PERBANDINGAN PENGARUH HUBUNGAN SHORT-SHUNT DAN LONG-SHUNT TERHADAP REGULASI TEGANGAN DAN EFISIENSI GENERATOR INDUKSI PENGUATAN SENDIRI

ENERGI TERBARUKAN SISA KELUARAN LIMBAH PADAT PENGOLAHAN KELAPA SAWIT (STUDI KASUS PERENCANAAN PEMBANGUNAN PLTBS PKS BLANGKAHAN) Oleh

Dr. Sukamta, S.T., M.T.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. memanfaatkan energi kinetik berupa uap guna menghasilkan energi listrik.

ANALISIS PENENTUAN TEGANGAN TERMINAL, REGULASI, DAN EFISIENSI GENERATOR SINKRON 3 FASA ROTOR SALIENT POLE DENGAN METODE BLONDEL (TWO REACTION THEORY)

BAB II PEMBAHASAN MATERI. fluida incompressible (fluida yang tidak mampu mampat) dari tempat yang rendah

PETUNJUK PRAKTIKUM MESIN KAPAL JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN MARINE ENGINEERING

LISTRIK GENERATOR AC GENERATOR DAN MOTOR

BAB II LANDASAN TEORI

PERANCANGAN KINCIR TERAPUNG PADA SUNGAI UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK

Cara Kerja Sistem Pengapian Magnet Pada Sepeda Motor

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. banyak daerah-daerah terpencil yang belum tersentuh oleh program

BAB II DASAR TEORI. bagian yaitu pompa kerja positif (positive displacement pump) dan pompa. kerja dinamis (non positive displacement pump).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam dunia perindustriaan saat ini bahan atau material yang digunakan dalam

MESIN ASINKRON. EFF1 adalah motor listrik yang paling efisien, paling sedikit memboroskan tenaga, sedangkan.

RANCANG BANGUN DRAFT TUBE,TRANSMISI DAN PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS DENGAN KAPASITAS 500 L/MIN DAN HEAD 3,5 M

LAMPIRAN. Panduan Manual. Alat Peraga PLTMH Dengan Turbin Pelton. 1. Bagian Bagian Alat. Gambar 1.1 Bagian Alat. Keterangan gambar:

TUGAS AKHIR PERENCANAAN POMPA SENTRIFUGAL PENGISI KETEL DI PT. INDAH KIAT SERANG

PENGARUH MOISTURE CONTENT EFB TERHADAP KURVA INPUT OUTPUT PLTBS

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

MOTOR LISTRIK 1 & 3 FASA

ANALISIS PENGARUH JATUH TEGANGAN TERHADAP KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA ROTOR BELITAN (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

PENGENALAN MESIN LISTRIK OLEH: ZURIMAN ANTHONY

POMPA. yusronsugiarto.lecture.ub.ac.id

ANALISIS PERBANDINGAN EFEK PEMBEBANAN TERHADAP GGL BALIK DAN EFISIENSI PADA MOTOR DC PENGUATAN KOMPON PANJANG DAN MOTOR INDUKSI

Jurusan Fisika, Fakultas MIPA Universitas Negeri Jakarta Jl. Pemuda No.10, Rawamangun, Jakarta Timur *

BAB I PENDAHULUAN. Dengan ditemukannya Generator Sinkron atau Alternator, telah memberikan. digunakan yaitu listrik dalam rumah tangga dan industri.

BAB II LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN Saat ini Negara berkembang di dunia, khususnya Indonesia telah membuat turbin air jenis mini dan mikro hydro yang merupakan salah satu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH KECEPATAN SUDUT TERHADAP EFISIENSI POMPA SENTRIFUGAL JENIS TUNGGAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pompa adalah salah satu jenis mesin fluida yang berfungsi untuk

Pembangkit Listrik Tenaga Air. BY : Sulistiyono

GLOSSARY STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG JASA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA LISTRIK

MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III 3 METODE PENELITIAN. Peralatan yang digunakan selama penelitian sebagai berikut : 1. Generator Sinkron tiga fasa Tipe 72SA

ANALISA PENGARUH BESAR NILAI KAPASITOR EKSITASI TERHADAP KARAKTERISTIK BEBAN NOL DAN BERBEBAN PADA MOTOR INDUKSI SEBAGAI

MESIN LISTRIK. 2. JENIS MOTOR LISTRIK Motor berdasarkan bermacam-macam tinjauan dapat dibedakan atas beberapa jenis.

BAB III METODOLOGI STUDI KASUS. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STUDI KELAYAKAN EKONOMIS PLTU BERBAHAN BAKAR FIBER DAN CANGKANG KELAPA SAWIT SEBAGAI DOMESTIC POWER

SKRIPSI. Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik MARULITUA SIDAURUK NIM

Transkripsi:

PENENTUAN BESAR DAYA MOTOR INDUKSI 3 FASA UNTUK PENGGERAK CONVEYOR DAN POMPA PADA PLTBS SEI MANGKEI Fransisco Simanihuruk Syamsul Amin Konsentrasi Teknik Energi Listrik Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara (USU) Jl. Almamater Kampus USU Medan 20155 INDONESIA e-mail : frans2580@yahoo.co.id Abstrak PLTBS merupakan pembangkit listrik yang memanfaatkan limbah sawit sebagai bahan bakarnya untuk menghasilkan uap yang bertekanan yang memutar turbin untuk menggerakkan rotor dari generator. Pada tulisan ini dibahas mengenai penentuan besar daya motor induksi 3 fasa untuk penggerak conveyordan pompa pada PLTBS Sei Mangkei. Bahan bakar yang digunakan pada PLTBS Sei Mangkei saat ini adalah cangkang dan tandan kosong yang telah dicacah. Cangkang sawit dimasukkan dengan menggunakan conveyor yang diputar motor induksi menuju ruang pembakaran boiler. Motor induksi juga digunakan sebagai penggerak pompa air untuk kebutuhan air pada PLTBS. Motor induksi yang digunakan memiliki besar daya yang berbeda berdasarkan kebutuhan dari conveyor dan pompa itu sendiri. Sehingga diperlukan penentuan besar daya motor induksi 3 fasa untuk menggerakkan conveyordan pompa pada PLTBS Sei MangkeiDengan menentukan besar dimensi dan banyaknya material yang akan diangkut oleh conveyor maupun debit air dan head pada pompa maka akan didapat motor yang berdaya berapa cocok sebagai penggeraknya. Pada perhitungan diperoleh hasil daya motor yang dibutuhkan untuk menggerakkan Screw Conveyor adalah 4KW. motor yang diperlukan untuk untuk memompa air adalah 125KW 75KW dan 110KW. Kata Kunci : motor induksi screw conveyor pompa air 1. Pendahuluan Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa Sawit (PLTBS) merupakan salah satu pembangkit listrik yang sedang dikembangkan di Indonesia dikarenakan sumbernya yang merupakan energi terbarukan. Dalam hal ini sumber energi terbarukan yang digunakan oleh Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa Sawit adalah limbah dari hasil pengolahan kelapa sawit berupa cangkang dan tandan kosong. Sumber bahan bakar ini biasanya didatangkan dari Pabrik Kelapa Sawit. Pembangkit Listrik Tenaga Biomasa Sawit (PLTBS) Sei Mangkei yang telah dibangun didesain dengan dua sistem pembangkit (2 x 35 MW). Sistem pembangkit dibuat paralel sehingga jika salah satu pembangkit tidak beroperasi atau ada masalah maka pembangkit yang lain masih tetap dapat memberikan suplai listrik. Pada PLTBS Sei Mangkei motor induksi banyak digunakan salah satunya untuk menggerakkan conveyor untuk mengantar cangkang sebagai bahan bakar ke boiler. Motor induksi tiga fasa merupakan jenis motor yang paling banyak digunakan pada perindustrian. Motor induksi tiga fasa memiliki keluaran daya berbeda-beda berdasarkan besar daya yang diperlukan beban. Pada PLTBS ini besarnya daya yang dihasilkan dari generatornya mempengaruhi banyaknya cangkang sawit sebagai bahan bakar yang digunakan dalam satuan waktu tertentu. Banyaknya cangkang yang akan di pindahkan akan mempengaruhi penentuan besar dari conveyor itu sendiri. Conveyor dengan besar berbeda-beda membutuhkan daya dari motor induksi yang berbeda-beda juga untuk menggerakannya. Pada PLTBS digunakan air untuk dijadikan uap untuk menggerakkan turbin uap yang menggerakkan generator. Pompa juga digunakan untuk mengalirkan air pendingin yang bekerja di kondensor untuk mengubah uap air menjadi air dan untuk mengalirkan air yang terkondensasi menuju demin tank. Pengadaan air ini dilakukan dengan melakukan pemompaan untuk memindahkan air dari satu tempat ketempat lain dengan selisih tinggi atau tekanan dari keduanya dengan menggunakan -74- copyright @ DTE FT USU

pompa yang diputar oleh motor induksi yang besar dayanya bergantung dari kebutuhan volume air dan selisih dari ketinggian dan tekanan untuk perpindahan zat cairnya. Zat cair yang dipompakan dengan motor pompa adalah air yang digunakan sebagai pendingin dan kebutuhan boiler. 2. Tinjauan Pustaka Motor induksi 3 fasa adalah mesin yang mengubah energi listrik arus bolak-balik (AC) 3 fasa menjadi energi mekanis berupa putaran. Motor induksi merupakan motor arus bolakbalik(ac) yang paling luas penggunaannya dan dapat dijumpai dalam setiap aplikasi industri maupun rumah tangga. Sesuai dengan penamaannya arus rotor dari motor induksi ini diperoleh dari arus yang terinduksi sebagai akibat adanya perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating magnetic field) yang dihasilkan arus stator. Motor induksi memiliki konstruksi yang kuat sederhana serta berbiaya murah dalam perawatannya. Motor induksi memiliki effisiensi yang tinggi saat berbeban penuh. Akan tetapi jika dibandingkan dengan motor DC motor induksi memiliki kelemahan dalam pengaturan kecepatan. Pada motor DC pengaturan kecepatan lebih mudah dilakukan dari motor induksi. Motor induksi terdiri dari 2 komponen utama yaitu rotor dan stator. Bagian yang bergerak merupakan rotor dan bagian yang tidak bergerak atau diam disebut stator. Terdapat celah udara antara rotor dan stator yang jaraknya kecil. Pembangkit Listrik Tenaga Biomasa Sawit (PLTBS) Sei Mangkei yang telah dibangun didesain dengan dua sistem pembangkit (2 x 35 MW). Pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang berbahan bakar biomassa sawit secara kesuluruhan di dalamnya terdapat mesin-mesin dan peralatan yang di mana setiap peralatannya dikelompokkan dalam unit-unit berdasarkan kegunaannya. Unit-unit utama yang menyusun PLTBS terdiri dari : a. Unit persiapan bahan bakar b. Unit pembangkit uap (boiler) c. Unit pengolahan air umpan boiler d. Unit produksi tenaga gerak dan listrik (turbin) e. Unit pendingin (cooling tower) 2.1.Conveyor Conveyor merupakan alat pengangkut yang banyak digunakan dalam industri. Dalam industri banyak jenis alat pengangkut yang digunakan untuk memindahkan atau mengangkut barang.seperti Screw conveyor Belt conveyor Vibrating conveyor dan Bucket conveyor. Guna alat pengangkut ini adalah untuk mempermudah dalam peroses pemindahan suatu bahan. Pemilihan alat transportasi(conveying equipment) material padat tergantung pada : 1. Kapasitas material yang ditangani. 2. Jarak perpindahan material. 3. Kondisi pengangkutan : horizontalatau vertikal. 4. Ukuran(size) bentuk(shape) dan sifat material(properties). Conveyor yang paling sering dugunakan untuk mengangkut bahan padat berbentuk halus dalam industri adalah konveyor sekrup (screw conveyor). Screw conveyorseperti pada Gambar 1 terbuat dari pisau yang berpilin mengelilingi sumbu sehingga terlihat seperti sekrup yang berpilin. Pisau pada screw conveyor disebut sebagai flight. 2.2 Pompa Gambar 1 Screw conveyor Pompa adalah suatu alat mesin yang digunakan untuk memindahkan suatu cairan dari suatu tempat ketempat lain melalui suatu media perpipaan dengan cara menambahkan energi pada cairan yang dipindahkan secara terus menerus.pompa pada umumnya terdiri dari beberapa jenis seperti pompa gear(pompa gigi) pompa baling-baling pompa piston dan pompa sentrifugal. Pompa sentrifugal seperti pada Gambar 2 adalah pompa yang memanfaatkan impeler yang berputar untuk menghisap dan mengeluarkan fluida yang akan dipompa. Zat cair yang ada pada -75- copyright @ DTE FT USU

impeler akan berputar karena dorongan sudu yang yang dibutuhkan untuk memutar screw conveyor tak berbeban ditentukan menggunakan Persamaan 3. P N (3) Penentuan daya yang dibutuhkan untuk screwconveyor yang memiliki kemiringan menggunakan Persamaan 4. menghisapnya. Karena adanya gaya sentrifugal yang dihaslikan inpeler sehingga zat cair tadi meninggalkan impeler dengan kedepatan tinggi. Pada proses pengisapan terjadi ketika impeler kosong menyebabkan ruangnya vakum sehingga zat cair akan terhisap masuk lagi. Gambar 2 Pompa sentrifugal 3. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan di PLTBS Sei Mangkei Perdangangan Sumatera Utara. Dalam penelitian ini dilakukan pengumpulan data melalui pengukuran pada PLTBS Sei Mangkei. Data-data yang dikumpulkan dianalisa menggunakan analisis matematis dengan melakukan perhitungan berdasarkan rumus yang berlaku dalam mencari besar daya motor induksi 3 fasa yang digunakan untuk menggerakkan conveyor dan pompa air. Pada perhitungan besaran beban conveyor daya beban conveyor dihitung dengan Persamaan 1. Pout P H P N P st (1) Dimana P H P N P st yang dibutuhkan untuk memindahkan material secara mendatar yang dibutuhkan untuk memutar screw conveyor tak berbeban yang dibutuhkan untuk screw conveyor yang memiliki kemiringan Dalam penentuan daya yang dibutuhkan untuk memindahkan material secara mendatar dapat digunakan Persamaan 2. P st (4) Efisiensi motor penggerak conveyor ditentukan dengan menggunakan Persamaan 5. 100% (5) Adapun perhitungan besar beban pompa digunakan Persamaan 6. Output(WHP) (6) Efisiensi pompa tergantung dari jenis pompa dan kerja yang diberikan kepada pompa. masukkan motor induksi yang digunakan untuk pompa dan conveyor (Pin) pada persamaan7 Pin 3 V I cos ø (7) Dalam pemilihan daya motor induksi di PLTBS ini digunakan pembagian daya dengan 70% seperti pada persamaan 8 untuk mendapatkan daya motor induksi yang bekerja pada daerah maksimum(60%-80% daya maksimum). Sehingga daya yang dibutuhkan masing-masing conveyor adalah P 4. Pengukuran Dan Hasil (8) 4.1. Perhitungan Motor Untuk Kerja Conveyor Dari hasil pengukuran yang dilakukan maka diperoleh data untuk conveyor seperti pada Tabel 1. P H (2) Tabel 1 Data hasil pengukuran panjang diameter ketinggian dan volume cangkang dari masingmasing screw conveyor -76- copyright @ DTE FT USU

No Panjang Diame ter Tinggi Volume perjam (T/hr) 1 184 043 0 75 2 16 043 25 75 3 30 043 32 375 4 315 043 31 375 Tabel 2. Data hasil pengukuran tegangan masuk(v) arus masuk(i) dan faktor daya(cos ø) No Tegangan(V) Arus(I) Faktor daya(cosø) 1 400 5 081 2 400 47 08 3 400 49 08 4 400 48 081 Berdasarkan data yang diperoleh dilakukan perhitungan untuk mendapatkan besar daya motor 3 fasa pada masing-masing conveyor seperti perhitungan di bawah ini. 1. Conveyor 1 Pout (( ) ) ( ( ) ) 189 Kilowatt Pin 3 Vx I x cos ø 690x5x081 28 KW 100% X 100% 68% P Pin motor : 07 28 : 07 4 KW 2. Conveyor 2 Pout (( ) ) ( ( ) ) 1703 Kilowatt Pin 3 Vx I x cos ø 690x47x08 26 KW 100% ( )X 100% 70% P Pin motor : 07 26 : 07 372 KW 4 KW Cara perhitungan pada conveyor 1 dan 2 diulang untuk mendapatkan daya motor untuk conveyor 3 dan 4 seperti yang tertera pada Tabel 1 dan 2 sehingga diperoleh hasil daya motor seperti pada Tabel 3. Tabel 3 Data daya output daya input daya terpasang dan daya perhitungan No output input terpasang perhitungan 1 189 28 55 4 2 1703 26 4 4 3 171 27 4 4 4 181 29 4 4 Dari hasil perhitungan dalam Tabel 3 diperoleh daya yang tidak sesuai yang terpasang yaitu kelebihan daya pada motor conveyor 1. yang terpasang adalah 55 KW dan daya hasil perhitungan adalah 4 KW. 4.2. Perhitungan Motor Untuk Kerja pompa Dari hasil pengukuran yang dilakukan pada lokasi PLTBS guna menentukan besar daya motor induksi untuk pompa air diperoleh data pada Tabel 4 dan Tabel 5 berupa debit tekanan massa jenis gravitasitegangan masuk arus dan faktor daya. -77- copyright @ DTE FT USU

Data ini merupakan data dari pompa air dan data motor induksi yang digunakan. Tabel 4 data debit air head massa jenis air dan gravitasi dari pompa-pompa no Debit (m 3 /hr) Head Massa jenis (Kg/m 3 ) Gravitasi (m/s 3 ) 1 204 500 1000 98 2 176 120 1000 98 3 170 100 1000 98 Tabel 5 data motor induksi untuk kerja pompa berupa tegangan arus dan faktor daya no Tegangan (V) Arus (I) Faktor daya (cosø) 1 400 73 085 2 400 14 086 3 400 120 08 Berdasarkan data-data yang diperoleh di atas dilakukan perhitungan untuk mendapatkan besar daya motor induksi 3 fasa sebagai berikut WHP 1. Pompa 1 28 KW 75 KW 2. Pompa 2 WHP 176 120 1000 98 1000 3600 58 KW P 3 Vx I x cos ø 690 x 14 x 086 83 KW 100% X 100% 70 % P Pin motor : 07 83 : 07 119KW 125 KW Cara perhitungan seperti pompa 1 dan pompa 2 diulang kembali dengan memakai data pompa 3 seperti yang tertera pada Tabel 4 dan 5 sehingga diperoleh hasil besar daya motor yang digunakan dalam menjalankan pompa seperti pada Tabel 6. Tabel 6 WHP daya input daya terpasang dan daya terhitung. no WHP input terpasang terhitung 1 28 428 75 75 2 58 83 125 125 3 6624 6624 110 110 P 3 Vx I x cos ø 690x 73 x 085 428 KW 100% X 100% 65% Motor induksi 3 fasa untuk kerja pompa air pada PLTBS Sei Mangkei bekerja pada efisiensi mendekati 70%. Besarnya debit air dan tekanan(head) untuk kebutuhan air pada pompa mempengaruhi besar daya motor yang digunakan. Penggunaan motor pada pompa air di PLTBS Sei Mangkei sesuai dengan daya motor hasil perhitungan. P Pin motor : 07 428 : 07 611KW 5. Kesimpulan -78- copyright @ DTE FT USU

Dari hasil penelitian/perhitungan yang telah dilakukan maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Dalam penentuan besar daya motor untuk kerja conveyor dalam hal ini screw conveyor ditentukan oleh besarnya panjang lebar perbedaan kemiringan dari screw conveyor dan banyaknya material yang akan diangkut conveyor. 2. Besarnya debit air dan head untuk kebutuhan air pada pompa mempengaruhi daya motor yang digunakan pada pompa PLTBS Sei mangkei. 3. motor yang digunakan untuk memutar screw conveyor adalah 4KW untuk memutar pompa adalah 75KW 125KW dan 110KW. 4. Pada motor conveyor nomor 1 terjadi kelebihan besar daya motor yang digunakan. 6. Daftar Pustaka [1] Lister Eugene c Mesin dan Rangkaian Listrik Edisi Keenam Erlangga Jakarta1988. [2] Fransiscodkk Laporan Kerja Peraktek di PLTBS Sei Mangkei Medan 2013. [3]EdahwatiLuluk Alat Industri Kimia UPN Press Surabaya 2009. [4] Parr Andrew Hidrolika dan Pneumatika Pedoman Bagi Teknisi dan Insinyur Erlangga Jakarta 2003. [5] Austine Gbasouzor Ikechukwu& Keneddy Owuama Chinedu Design and Characterization of a Model Polythene Recycling Machine for Economic Development and Pollution Control in Nigeria Nigeria 2013. [6] Pratama Aditasa Studi Penentuan Kapasitas Motor Listrik Untuk Pendingin dan Penggerak Pompa Air High Pressure Pengisi Boiler Untuk Melayani Kebutuhan Air Pada PLTGU Blok III (PLTG 3x 112 MW & PLTU 189 MW) Unit Pembangkit Gresik ITS Surabaya 2009. [7]NEP Pompa dan Sistem Pemompaan 2006. -79- copyright @ DTE FT USU