I. PENDAHULUAN. transportasi yang menjanjikan kecepatan dan kenyamanan dalam perjalanan menuju

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. mempengaruhi sistem pola konsumsi masyarakat. Dewasa ini persaingan dalam

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat seiring dengan. konsep pemasaran dimana kepuasan konsumen adalah tujuannya.

I. PENDAHULUAN. Daya tarik (attractiveness) industri penerbangan cukup besar dan menjanjikan.

II. LANDASAN TEORI. serta menukarkan produk yang bernilai satu sama lain (Kotler dan AB. Susanto,

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Hal tersebut dapat terlihat dari usaha usaha manusia yang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini orientasi pemasaran untuk setiap bidang usaha mulai terlihat

BAB I PENDAHULUAN. karena konsumen terdiri dari beberapa segmen, gaya hidup dan kepribadian yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui. Kotler, 2000) dalam bukunya (Tjiptono, 2007:2)

BAB I PENDAHULUAN. Kepraktisan sudah menjadi tuntutan utama masyarakat perkotaan saat ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Suatu hal yang banyak menarik perhatian manusia dewasa ini adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Lembaga keuangan perbankan adalah instrumen penting dalam memperlancar

I. PENDAHULUAN. kegiatan ekonomi dan sosial. Keadaan geogarafis Indonesia yang berbentuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Di era Globalisasi ini jumlah penduduk di Indonesia semakin bertambah,

PENDAHULUAN. yang mendorong semua sektor usaha untuk menambahkan jasa atau pelayanan

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENUMPANG KERETA API BISNIS SENJA KEDIRI PADA PT. KAI (DAOP VII) MADIUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pada sarana angkutan antar wilayah, kini tuntutan tersebut telah lebih berkembang.

II. LANDASAN TEORI. Menurut Kotler, Philip dan Gary Armstrong (2008:6) Definisi tersebut memunculkan pengertian bahwa tujuan pemasaran adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. pada saat yang bersamaan. Tidak seperti produk manufaktur dimana hasil

BAB I PENDAHULUAN. Mobilitas manusia sudah dimulai sejak jaman dahulu, dimana kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Membaiknya kondisi perekonomian Indonesia belakangan ini tentunya

ANALISA PENGARUH KUALITAS JASA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ALFABANK DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN UKDW. diperlukan. Contoh saja jasa transportasi yang dimana dahulu orang orang sangat

BAB I PENDAHULUAN. dan penghasilan masyarakat menambah kesadaran pelanggan untuk mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

BAB I PENDAHULUAN. Selain menjadi ikon makanan murah dan tempat pariwisata, Bandung juga

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat terus berkembang. Hal ini disebabkan oleh persaingan bisnis yang

II. LANDASAN TEORI. penjualan, tetapi dipahami dalam pemahaman modern yaitu memuaskan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Bertambahnya jumlah mahasiswa disertai dengan bertambahnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat mencapai

kewajiban masing-masing. Adapun struktur organisasi Bastian Rental Mobil Gambar 4.1 Struktur Organisasi Bastian Rental Mobil Bandung DIREKTUR

II. TINJAUAN PUSTAKA. Setiap perusahaan bertujuan agar perusahaannya mendapat keuntungan yang

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis jasa banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, berkembang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keunggulan atau keistimewaan suatu produk atau layanan secara menyeluruh

I. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya

BAB I PENDAHULUAN. produk atau harapan-harapannya. Kotler (1997: 36). Meningkatnya derajat

RENY ADRIANTY B

BAB I PENDAHULUAN. laba, untuk itu seorang manajer harus dapat menentukan suatu kebijaksanaan

1. PENDAHULUAN. Persaingan ini muncul karena semakin banyaknya perusahaan yang menawarkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Nora Tristiana Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. satunya bisnis dibidang jasa. Peningkatan bisnis dibidang jasa tak terlepas dari kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dewasa ini membawa manusia untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tersebut mempengaruhi kondisi perkembangan dunia bisnis. Setiap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dari perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan

BAB I PENDAHULUAN. transportasi. Karenanya sistem transportasi perlu diperhatikan secara serius agar

I. PENDAHULUAN. perusahaan yang ditawarkan kepada konsumen memerlukan proses yang. memahami kondisi tersebut sehingga produk yang ditawarkan dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 SERVICE PERFORMANCE PADA HOTEL GRAND MAHKOTA PONTIANAK

METODE PENELITIAN. Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi : Merupakan data yang langsung didapatkan melalui penyebaran kuisioner

kepuasan yang tinggi serta mengakibatkan pembelian ulang. Hal ini dikarenakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis dalam bidang jasa dewasa ini bertumbuh

BAB I PENDAHULUAN. Sektor jasa dewasa ini telah mengalami peningkatan yang cukup pesat. Dinamika

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh pelanggan atau tidak. Lovelock (2008:5) mendefinisikan jasa (service) adalah

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif. Persaingan terjadi karena kualitas dan harga produk dari tiap-tiap. target dan tujuan usaha yang telah direncanakannya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Pada prinsipnya setiap perusahaan dalam menjual produk-produknya akan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB II KERANGKA TEORITIS. Webster s 1928 Dictionary, dalam Lupiyoadi (2013), menyatakan bahwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dimensi dan indikatornya dapat berbeda diantara orang-orang yang terlibat

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Media informasi yang berkaitan dengan masyarakat pada zaman yang modern saat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat. Banyak negara-negara didunia menjadikan pariwisata sebagai

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Jasa layanan di bidang jual beli sepeda motor second tidak hanya sekedar

I. PENDAHULUAN. Lembaga pendidikan Indonesia dikategorikan ke dalam dua bagian, yaitu

BAB II KERANGKA TEORI Pengertian Strategi Pemasaran One Stop Shopping. Menurut Kotler (dalam : 81)

BAB I PENDAHULUAN. paling luas dibandingkan dengan jenis usaha lainnya. Selain memiliki keanekaragaman

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran saat ini menjadi sangat penting bagi usaha perhotelan, karena

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan barang berteknologi. Konsumen cenderung menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. adanya era globalisasi dan kemajuan teknologi yang pesat memungkinkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Bagi siswa/i SMU yang baru saja lulus, melanjutkan pendidikan ke

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia saat ini sudah mengalami perkembangan yang begitu pesat akan

BAB 1 PENDAHULUAN. cara memberikan pelayanan kepada konsumen dengan sebaik-baiknya.

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis bidang jasa saat ini menunjukkan peningkatan dan kemajuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab I Pendahuluan - 1. Bab I. Pendahuluan. Era globalisasi dewasa ini merupakan suatu isu yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi sekarang ini kebutuhan konsumen semakin meningkat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang word of mouth

Transkripsi:

1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi saat ini memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat. Hal ini ditandai dengan makin berkembang dan bertambahnya sarana transportasi yang menjanjikan kecepatan dan kenyamanan dalam perjalanan menuju suatu tempat. Perkembangan transportasi ini berangsur-angsur menjadikan masyarakat Indonesia dalam suatu masyarakat dengan mobilitas yang cukup tinggi, sehingga dengan adanya fasilitas yang cukup diharapkan dapat memenuhi peningkatan mobilitas penduduk tersebut. Pembangunan dalam bidang transportasi dibagi dalam tiga sektor yaitu, transportasi darat, transportasi udara dan transportasi laut. Dari ketiga sektor ini transportasi darat memiliki mobilitas yang lebih tinggi karena memiliki resiko yang lebih kecil dan tarif yang ditetapkan tidak terlalu mahal sehingga masih terjangkau oleh masyarakat. Keadaan ini menyebabkan jasa transportasi bus menjadi sarana yang penting untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Melihat perubahan perilaku konsumen yang menginginkan seba cepat dan praktis, maka para pengusaha transportasi harus berusaha menyediakan jasa yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan konsumen yaitu dengan menyediakan

2 berbagai sarana dan prasarana yang memberikan kemudahan-kemudahan serta kenyamanan dalam transportasi. Para pengusaha transportasi harus mendesain dan merubah sistem pelayanan untuk menarik minat konsumen dengan berpatokan pada sistem yang ada. PO Indonesia Mulia Indah (IMI) yang berlokasi di Jl. Soekarno Hatta sp IV Raja Basa merupakan salah satu jenis usaha transportasi yang bergerak dalam bidang jasa angkutan umum penumpang antar kota antar provinsi, hingga saat ini dalam melaksanakan usahanya belum melakukan dan memanfaatkan identifikasi atau riset tentang sikap dan kualitas layanan konsumen. Pelayanan mempunyai arti penting dalam bidang pemasaran. Pemasaran bukanlah sekedar perluasan dari penjualan dan bukan pula sebuah aktivitas yang khusus melainkan pemasaran keseluruhan bisnis, yang dilihat dari sudut pandang hasil akhir yang ingin dicapai yaitu, sudut pandang konsumen, maka suatu perusahaan transportasi yang baik akan membuat konsumennya menjadi puas. Kualitas pelayanan berbeda dengan kepuasan pelanggan. Kualitas pelayanan dapat dinilai tanpa kehadiran pelanggan dalam proses pemberian jasa atau belum ada pengalaman aktual yang melibatkan pelanggan dan pemberian jasa, sedangkan kepuasan pelanggan hanya dapat dinilai melalui keberadaan pengalaman aktual yang melibatkan pelanggan dan pemberi jasa. Kepuasan pelanggan ditentukan oleh pelayanan yang diberikan perusahaan baik secara tangible maupun intangible, dalam hal ini penilaian dilakukan oleh pelanggan mengenai kategori dari jasa yang diberikan perusahaan. Kepuasan

3 pelanggan merupakan evaluasi spesifik terhadap keseluruhan pelayanan yang diberikan, di mana pengukuran atau respon pelanggan dilakukan secara langsung atas pelayanan yang telah diberikan pemberi jasa, sehingga kepuasan pelanggan hanya dapat dinilai berdasarkan pengalaman yang pernah dialami saat proses pemberian pelayanan (Zeithaml dan Bitner dalam Setyawan dan Susila 2004 : 31). Semakin majunya tingkat kehidupan masyarakat, menyebabkan kebutuhan manusia semakin kompleks terutama pada pemenuhan kebutuhan pangan, meningkatnya jumlah penduduk dan semakin bervariasinya tingkat pendapatan masyarakat, maka produsen dituntut untuk lebih memperhatikan sikap dan kualitas layanan konsumen dalam rangka meraih keuntungan yang maksimal. Kualitas atas layanan merupakan upaya dalam menyiapkan dan menyediakan jasa yang dibutuhkan konsumen. Kualitas pelayanan terhadap konsumen harus benarbenar diperhatikan dalam menghadapi ketatnya persaingan. Menurut Parasuraman, Zeithaml & Berry (1985,p.42) ada tiga hal penting yang harus diperhatikan dalam kualitas layanan, yaitu sebagai berikut: 1. Kualitas layanan sulit dievaluasi oleh pelanggan daripada kualitas barang. 2. Persepsi kualitas layanan dihasilkan dari perbandingan antara kepuasan pelanggan dengan layanan yang diberikan secara nyata. 3. Evaluasi kualitas tidak semata-mata diperoleh dari hasil akhir dari sebuah layanan, tapi juga mengikutsertakan evaluasi dari proses layanan tersebut. Menurut Zeithaml and Bitner (2003 : 3) Jasa pada dasarnya adalah seluruh aktivitas ekonomi dengan output selain produkdalam pengertian fisik, dikonsumsi dan diproduksi pada saat

4 bersamaan, memberikan nilai tambah dan secara prinsip tidak berwujud bagi pembelipertamanya. Dalam riset selanjutnya Parasuraman, Zeithaml, dan Berry (1985) menemukan adanya overlapping diantara beberapa dimensi. Oleh sebab itu mereka menyederhanakan sepuluh dimensi, menjadi lima dimensi pokok. Kompetensi, kesopanan, kredibilitas, dan keamanan disatukan menjadi jaminan (assurance). Sedangkan akses, komunikasi, dan kemampuan memahami pelanggan diintegrasikan menjadi empati (empthy). Dengan demikian, terdapat lima dimensi utama yang disusun sesuai urutan tingkat kepentingan relatifnya sebagai berikut: 5 Dimensi pokok kualitas jasa menurut Parasuraman, Zeithaml, Berry (1985) Definisi Operasional Variabel Penelitian Kualitas layanan, yaitu : 1. Reliabilitas (Reliability) Merupakan ukuran dengan kemampuan perusahaan untuk memberikan layanan yang akurat sejak pertama kali tanpa membuat kesalahan apapun yang menyampaikan jasanya sesuai dengan waktu. PO IMI merupakan jasa yang bergerak di bidang transportasi darat dengan didasarkan pada tiga unsur layanan, yaitu: 1. Pelayanan Pelanggan ( Costumer Service ) Kepuasan pelanggan harus tercipta dengan baik dari perusahaan agar konsumen memiliki asumsi yang baik kepada perusahaan. 2. Pelayanan Operasional ( Operasional service ) Diharapkan dalam perjalanan mengantarkan pelanggan ke tempat tujuan tidak terjadi keterlambatan atau kecelakaan.

5 3. Pelayanan Pemasaran ( Marketing Service ) Kegiatan pemasaran yang dilakukan secara berkala dan sesuai apa yang ditawarkan oleh pihak perusahaan. Bentuk layanan PO IMI dapat dilihat pada gambar 1. PO Indonesia Mulia Indah Pelanggan Gambar 1. PO. Indonesia Mulia Indah Sumber : PO. Indonesia Mulia Indah, 2008 Jasa merupakan kombinasi dari barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada pasar sasaran. Dalam menghasilkan jasa, perusahaan diharapkan dapat memperhatikan jasa yang bagaimana yang sesuai dengan keinginan konsumen. Hal ini diperlukan sebagai pedoman bagi perusahaan untuk menentukan jasa yang dihasilkan. Jasa utama yang ditawarkan PO. Indonesia Mulia Indah adalah jasa angkut penumpang yang dalam hal ini trayek Lampung-Jambi. Layanan yang ditawarkan oleh PO IMI adalah: Pemberangkatan 1 : Dari pull bis berangkat pukul 14.00 WIB menuju Jambi. Tiba di Jambi pada pukul 06.00 WIB keesokan harinya. Pemberangkatan 2 : Dari pull bis berangkat pukul 19.00 WIB menuju Jambi. Tiba di Jambi pada pukul 12.00 WIB keesokan harinya. Harga adalah salah satu faktor penting yang mempengaruhi konsumen membeli sesuatu produk. Dalam menetapkan harga, perusahaan sebaiknya sedapat mungkin mempertimbangkan kepentingan perusahaan dalam memperoleh laba dan

6 kepentingan konsumen yang menyangkut daya belinya sehingga merupakan suatu yang wajar. Menurut Sidney J. Levy dalam Usmara dan Budianingsih (2007 : 187 ) Harga adalah jumlah uang ( ditambah dengan beberapa produksi kalau mungkin ) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produksi dan pelayanan Perkembangan daftar harga tiket yang ditawarkan dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1.Harga tiket tujuan Lampung-Jambi kelas ekonomi Tahun Harga Tiket 2005 90.000 2006 90.000 2007 110.000 2008 130.000 Sumber : PO. Indonesia Mulia Indah (Thn. 2009) Tabel 2. Harga Tiket Pesaing I PO Ratu Intan Permata Tahun Harga Tiket 2005 185.000 2006 185.000 2007 225.000 2008 250.000 Sumber : PO Ratu Intan Permata (Thn. 2009) Tabel 3. Harga Tiket Pesaing I PO TOP Tahun Harga Tiket 2005 185.000 2006 185.000 2007 225.000 2008 250.000 Sumber : PO TOP (Thn. 2009) Dalam penetapan harga menunjukkan PO IMI memberikan harga lebih murah dengan pesaing. Kebijaksanaan harga ini dilakukan PO IMI sesuai dengan tujuan penetapan harga oleh PO IMI yaitu untuk memaksimalkan laba

7 2. Daya Tangkap (Responsiveness) Ketersediaan dan kemampuan para karyawan untuk membantu para pelanggan dan merespons permintaan konsumen maka dibentuklah urutan kegiatan penerimaan pesanan tiket yaitu: a) Menanyakan tujuan keberangkatan b) Menanyakan jam keberangkatan c) Memberitahukan biaya tiket d) Menerima uang tiket e) Meminta tanda tangan pelanggan. 3. Jaminan (Assurance) Para karyawan mampu menumbuhkan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan dan perusahaan bisa menciptakan rasa aman bagi para pelanggannya. Jamina juga berarti bahwa para karyawan selalu bersikap sopan dan menguasai pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menangani setiap pertanyaan atau masalah pelanggan. 4. Empati (Empathy) Perusahaan memahami masalah para pelanggan dan bertindak demi kepentingan pelanggan oleh karena itu apabila ada keterlambatan atau pembatalan keberangkatan,maka petugas akan langsung memberitahukan kepada para pelanggan. 5. Bukti Fisik (Tangibles) Berkenaan dengan daya tarik fasilitas fisik, perlengkapan, dan material yang digunakan perusahaan, serta penampilan karyawan. Bus PO.Indonsia Mulia

8 Indah adalah bus jenis ekonomi dengan berbagai fasilitas yang disedikan seperti yang tertera dibawah ini : Pesanan Tiket Video Tape Sandaran kursi yang dapat diatur Penampilan karyawan, seperti supir, kernet, dan penjaga loket bus : a. Pakaian : Berseragam, memakai sepatu, berkaos kaki. b. Rambut : Pendek dan rapi, jangan lupa di sisir. c. Kumis dan jenggot : Bila ingin memelihara kumis, disarankan untuk selalu menjaga kerapihan. Jenggot disarankan untuk dihindarkan d. Kebersihan kuku : Potongan kuku karyawan harus pendek, bersih tanpa kotoran. e. Kebersihan badan : Hindari bau badan dengan selalu menjaga kebersihan tubuh, menggunakan deodorant, dan memakai pewangi secukupnya. Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan PO IMI mempunyai tujuan mencapai pasar yang dituju dan berusaha memuaskan keinginan konsumen selain berusaha untuk menyerap pengonsumsi jasa sesuai dengan target yang telah ditentukan. Kebijakan pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan belum mampu memberikan kontribusi terhadap peningkatan nilai pendapatan perusahaan yang ditargetkan sebagaimana tergambar di tabel 4

9 Tabel 4. Kemampuan daya angkut dan kenyataan pengonsumsi jasa angkutan PO Indonesia Mulia Indah dengan Trayek Lampung Jambi tahun 2008 (Orang) Bulan Target Realisasi % Tercapai Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember 1000 1200 1100 900 1250 1500 1200 1300 1400 1600 1000 1100 59,52 71,42 65,47 53,57 74,40 89,28 71,42 77,38 83,33 95,23 59,52 65,47 Sumber : PO Indonesia Mulia Indah tahun 2008 Rata-rata 72,92 Keadaan diatas mencerminkan bahwa kebijakan pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan belum mampu memberikan kontribusi terhadap peningkatan volume penjualan yang ditargetkan oleh perusahaan dengan rata-rata 72,92%. Terlihat pada tabel 2, pengonsumsi jasa pengangkut PO IMI selama tahun 2008 berfluktuasi, dimana persentase tercapai target tertinggi terjadi pada bulan Oktober, dan terendah terjadi pada bulan April. Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis ingin meneliti secara lebih dalam mengenai sikap konsumen terhadap kualitas layanan. Atas dasar latar belakang masalah tersebut maka penulis mengambil judul Analisis Sikap Konsumen Atas Kualitas Layanan Transportasi Bus PO. Indonesia Mulia Indah (Studi Kasus Pada Penumpang Trayek Lampung-Jambi)

10 1.2. Perumusan Masalah Masalah yang sedang dihadapi oleh PO IMI saat ini adalah adanya fluktuasi dan cenderung menurunnya volume penjualan yang mengindikasikan bahwa adanya sikap konsumen atas kualitas layanan PO IMI belum bersikap positif. Keberhasilan PO IMI tergantung pada sikap konsumen atas kualitas layanan jasa yang ditawarkan. Dengan melakukan analisis sikap konsumen atas kualitas layanan jasa transportasi pada PO IMI diharapkan dapat mengembangkan strategi dan kebijakan bauran pemasaran yang tepat sehingga tujuan perusahaan untuk meningkatkan volume penjualan dapat tercapai. Berdasarkan uraian, maka dapat dirumuskan suatu permasalahan yaitu belum tercapainya target volume penjualan. 1.3. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui sikap konsumen atas layanan yang diberikan oleh PO IMI trayek Lampung-Jambi. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Sebagai masukan untuk bahan pertimbangan lebih lanjut oleh PO IMI dalam mengambil kebijakan pemasaran. 1.4.2 Agar dapat dipergunakan sebagai acuan pihak manapun yang akan melakukan penelitian sejenis.

11 1.5 Kerangka Pemikiran Konsep pemasaran menyatakan bahwa segala kegiatan pemasaran harus diarahkan secara terpadu untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Untuk itu perusahaan harus mengetahui apa yang diinginkan dan dibutuhkan konsumen pada saat sekarang dan masa yang akan datang. Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain ( P. Kotler 1997;8). Dalam memberikan jasa pelayanan yang baik kepada pelanggan terdapat lima kriteria penentu jasa pelayanan yaitu: 1. Tangible/berwujud adalah fasilitas fisik, peralatan, dan penampilan personil 2. Empati adalah perhatian individu dari perusahaan kepada pelanggannya 3. Reliabilty/Keandalan adalah kemampuan untuk melakukan pelayanan yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya 4. Responsivness/ketanggapan adalah kesediaan untuk membantu konsumen dan menyediakan layanan yang dijanjikan 5. Assurance/keyakinan adalah pengetahuan dan perilaku karyawan serta kemampuan untuk menginspirasikan kepercayaan dan keyakinan. James F. Engel, Roger D. Blackwell dan Paulk W. Miniard (1992) dalam Drs. Saifuddin Azwar, MA., (1998), merumuskan pengertian sikap sebagai evaluasi menyeluruh atas apa yang telah dilakukan perusahaan perusahaan dalam

12 hubungannya dengan tanggapan yang diberikan konsumen sesuai sasaran akhir kebijakan pemasaran. Sifat penting dari sikap adalah intensitas, dukungan, dan kepercayaan. Masingmasing sifat ini akan bergantung pada kualitas pengalaman konsumen sebelumnya dengan obyek sikap, sementara konsumen mengakumulasi pengalaman baru, sikap ini dapat kemudian berubah. Sejauh mana sikap ini akan memberikan ramalan yang akurat mengenai perilaku bergantung pada sejumlah faktor. Hubungan antara sikap dan perilaku konsumen bergantung pada sejumlah faktor. Hubungan antara sikap dan perilaku konsumen seharusnya bertumbuh lebih kuat bila: 1. Pengukuran sikap menetapkan secara benar komponen tindakan, target, waktu dan konteks, 2. Interval waktu antara pengukuran sikap dan perilaku menjadi lebih singkat, 3. Skap didasarkan pada pengalaman langsung, dan 4. Perilaku menjadi kurang dipengaruhi oleh pengaruh sosial. Menurut Umar Husein (2000;36), sikap adalah evaluasi, perasaan, dan kecenderungan seseorang yang relatif konsisten terhadap suatu objek atau gagasan. Sikap konsumen dalam mengambil keputusan untuk membeli dipengaruhi oleh penilaian dan kepercayaan konsumen terhadap bauran pemasaran pada barang ditawarkan pleh perusahaan.

13 Struktur sikap terdiri dari tiga koponen yang saling menunjang (Syarifudin Azwar, 1988;17) yaitu : 1. Komponen Kognitif Komponen Kognetif adalah pengetahuan atau fikiran berdasarkan informasi yang berhubungan dengan objek. Komponen ini berisi kepercayaan seseorang terhadap objek sikap. Komponen ini merupakan tanggapan sebelum membeli. 2. Komponen Afektif Komponen Afektif menunjuk kepada dimensi emosional dari sikap yaitu emosi yang berhubungan dengan objek (baik atau buruk). Komponen ini merupakan tanggapan setelah konsumen melakukan pembelian. 3. Komponen Tingkah Laku Komponen tingkah laku berhubungan dengan kecenderungan untuk bertindak.

14 Gambar 2. Bagan Alur Kerangka Pemikiran yang Dipakai Penulis Sikap Atas Kualitas Layanan Kualitas Layanan Tangible Empati Reability Responsivness Assurance