PERMASALAHAN ANAK DAN UPAYA PENANGANANNYA

dokumen-dokumen yang mirip
Oleh: Nur Hayati, M.Pd

Permasalahan Anak Usia Taman Kanak-Kanak Oleh: Nur Hayati, S.Pd PGTK FIP UNY

BENTUK LAYANAN BIMBINGAN DI TAMAN KANAK-KANAK

Oleh Dra. Nenden Ineu Herawati, M.Pd.

Satuan Acara Perkuliahan

BAB II LANDASAN TEORI

Bimbingan dan Konseling Anak Usia Dini. Muthmainnah

BAB I PENDAHULUAN. Orang tua merupakan pendidik sekaligus pengasuh, mempunyai peranan

KARAKTERISTIK GURU SEBAGAI PEMBIMBING DI TAMAN KANAK-KANAK

PERMASALAHAN ANAK USIA DINI. Nur Faizah R

BAB I PENDAHULUAN. orang tua yang sudah memiliki anak. Enuresis telah menjadi salah satu

BIMBING SI KECIL UNGKAPKAN EMOSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I HAKEKAT BIMBINGAN DI SD

JENIS BIMBINGAN DI TAMAN KANAK-KANAK

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman pertama. Sekolah juga sebagai salah satu lingkungan sosial. bagi anak yang dibawanya sejak lahir.

BAB V PEMBAHASAN. Setelah peneliti memaparkan data dan menghasilkan temuan temuan, pelajaran Matematika pada materi pembagian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial; mereka tidak dapat hidup sendiri dan

Sulit Belajar 09:39:00 AM,

BAB IV ANALISIS PERANAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PENYESUAIAN SOSIAL ANAK DI DESA WONOSARI KECAMATAN KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang, masalah dalam kehidupan sehari-hari semakin marak terjadi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Wangi Citrawargi, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang dikenal dengan istilah adolescence merupakan peralihan dari masa kanakkanak

BAB I Arti Penting BK untuk Optimalisasi Tumbuh Kembang Anak

ASESMEN DALAM BK PPT 3 1

BAB I PENDAHULUAN. masa estetik. Pada masa vital anak menggunakan fungsi-fungsi biologisnya untuk

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Bimbingan Konseling Islam dengan Terapi Rasional. TNI di Desa Sambibulu Taman Sidoarjo

formal, non formal, dan informal. Taman kanak-kanak (TK) adalah pendidikan

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERILAKU PEMALU PADA ANAK SEKOLAH DASAR. Suriaty Nursin Guru SDN Pembina Luwuk

PSIKOLOGI PENDIDIKAN BAGI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada masa remaja, hubungan sosial mengambil peran yang penting. Mereka

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP AGRESIFITAS ANAK DI TAMAN KANAK-KANAK KARTIKA 1-61 PADANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa kanakkanak

PENGEMBANGAN INSTRUMEN DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial dimana ia dituntut untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. muda, yaitu suatu masa dengan rentang usia dari 18 sampai kira-kira umur 25

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki sekolah bukanlah suatu hal yang selalu membahagiakan bagi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata motivasi berasal dari bahasa Latin yaitu movere, yang berarti

BAB V KESIMPULAN, SARAN, DAN IMPLIKASI. Menderita penyakit yang belum ada obatnya adalah merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. untuk pertama kalinya belajar berinteraksi atau melakukan kontak sosial

BAB 1 PENDAHULUAN. menganggap dirinya sanggup, berarti, berhasil, dan berguna bagi dirinya sendiri,

BAB II Enuresis Stres Susah buang air besar Alergi TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

C.07 ANALISIS PERMASALAHAN PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER ANAK PRA-SEKOLAH (Studi di TK Al Ghoniyyah Malang)

BAB 1 PENDAHULUAN. dilahirkan akan tumbuh menjadi anak yang menyenangkan, terampil dan

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Bimbingan Dan Konseling.

BAB I PENDAHULUAN. awal yaitu berkisar antara tahun. Santrock (2005) (dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada dalam

BAB I PENDAHULUAN. hidup di zaman yang serba sulit masa kini. Pendidikan dapat dimulai dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan kemampuan siswa. Dengan pendidikan diharapkan individu (siswa) dapat

BAB I PENDAHULUAN. dan berinteraksi dengan orang lain demi kelangsungan hidupnya. Karena pada

`BAB I PENDAHULUAN. mengalami kebingungan atau kekacauan (confusion). Suasana kebingunan ini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Departemen Kesehatan RI pada tahun 2010 jumlah anak usia dini (0-4 tahun) di

BAB I PENDAHULUAN. dijalanan maupun ditempat-tempat umum lainnya (Huraerah, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki ambang millennium ketiga, masyarakat Indonesia mengalami

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan Dan Konseling Islam Dengan

PERBEDAAN INDIVIDUAL Haryani, S.Pd

BAB I PENDAHULUAN. Masa anak-anak merupakan bagian dari perjalanan panjang setiap individu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. oleh para siswa inklusi yang dalam hidupnya tidak pernah lepas dari kesulitankesulitan.

*Hp: /

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. lingkungan. Ketika remaja dihadapkan pada lingkungan baru misalnya lingkungan

HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN METTA DAN KHANTI DENGAN UPAYA MENGATASI STRES PADA ANAK ASUH LEMBAGA BEASISWA DHARMA PEMBANGUNAN JAKARTA

BAB V PEMBAHASAN. observasi, interview, maupun dokumentasi, maka peneliti akan menganalisa temuan

DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR DAN PENGAJARAN REMEDIAL

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamis dalam diri (inner drive) yang mendorong seseorang. arti tidak memerlukan rangsangan (stimulus) dari luar dirinya,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini sering kita dengar tentang banyaknya kasus kekerasan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya manusia pasti mengalami proses perkembangan baik dari

Konsep Dasar Pengajaran Remedial untuk Meningkatkan Motivasi dan Minat Belajar Peserta Didik dalam Mempelajari Statistika

KESULITAN BELAJAR DAN IDENTIFIKASI

PENILAIAN RANAH AFEKTIF DALAM MENULIS CERPEN MENYONGSONG KURIKULUM 2013

Pengasuhan Orangtua dan Motif Afiliasi Siswa SMP Negeri Kota Banda Aceh

DAFTAR ISI. Halaman i ii KATA PENGANTAR DAFTAR ISI. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan C. Ruang Lingkup

BAB I PENDAHULUAN. keberadaan orang lain. Setiap manusia akan saling ketergantungan dalam. individu maupun kelompok dalam lingkungannya masing-masing.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dari uraian yang telah disampaikan dari Bab I sampai Bab IV, maka dapat

Menanggulangi rendahnya motivasi berprestasi peserta didik underachiever, diperlukan suatu teknik yang memotivasi, teknik tersebut adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Individu mulai mengenal orang lain di lingkungannya selain keluarga,

BAB I PENDAHULUAN. dari ruang lingkup yagn kecil yaitu keluarga, sampai yang terluas yaitu dunia. Idealnya,

BAB I PENDAHULUAN. di bidang tekhnologi, ilmu pengetahuan, ekonomi, dan pendidikan. Perubahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TINJAUAN MATA KULIAH...

Dampak. terhadap anak-anak Reaksi anak-anak terhadap situasi darurat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN. lain. Sebagai makhluk sosial manusia dituntut untuk dapat menyesuaikan diri,

Tinjauan Mata Kuliah. Modul 1: HAKIKAT KURIKULUM 1.1. Kegiatan Belajar 1: Pengertian Kurikulum 1.2 Latihan Rangkuman Tes Formatif 1 1.

Aprilia Tina L PEMAHAMAN TERHADAP INDIVIDU

manusia dimulai dari keluarga. Menurut Helmawati (2014:1) bahwa Keluarga adalah tempat pertama dan utama bagi pembentukan dan pendidikan anak.

BAB IV ANALISIS (BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI REALITAS DALAM MENANGANI PERILAKU FIKSASI

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pendidikan yang dilaksanakan di Indonesia dari masa ke

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tahun sampai tiba saatnya individu menjadi matang secara seksual. Masa akhir

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu akan mengalami perubahan pada dirinya baik secara fisik

HAMBATAN KOMUNIKASI. Gumgum Gumilar, S.Sos., M.Si.

Teori Belajar Sosial

BAB IV ANALISIS TERAPI RASIONAL EMOTIF DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK KONFRONTASI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK KORBAN BULLYING

BAB II KAJIAN TEORI. sehari-hari. Perilaku sosial mempengaruhi penyesuaian sosial individu. Individu yang

Transkripsi:

PERMASALAHAN ANAK DAN UPAYA PENANGANANNYA Oleh: Dra. Aas Saomah, MSi A. Pengantar Setiap anak yang lahir ke dunia, sangat rentan dengan berbagai masalah. Masalah yang dihadapi anak, terutama anak usia dini, biasanya berkaitan dengan gangguan pada proses perkembangannya. Bila gangguan tersebut tidak segera diatasi maka akan berlanjut pada fase perkembangan berikutnya yaitu fase perkembangan anak sekolah. Pada gilirannya, gangguan tersebut dapat menghambat proses perkembangan anak yang optimal. Dengan demikian, penting bagi para orang tua dan guru untuk memahami permasalahan-permasalahan anak agar dapat meminimalkan kemunculan dan dampak permasalahan tersebut serta mampu memberikan upaya bantuan yang tepat. B. Jenis-jenis Permasalahan Anak Secara garis besar, masalah yang dihadapi anak dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu masalah-masalah yang berkaitan dengan keadaan fisik, psikis, sosial, serta kesulitan belajar. 1. Fisik Perkembangan aspek fisik terkait dengan keutuhan dan kemampuan fungsi panca indera anak, kemampuan melakukan gerakangerakan sesuai perkembangan usianya serta kemampuan mengontrol pembuanga. Anak yang mengalami hambatan dalam hal-hal tersebut dapat dikatakan mengalami masalah secara fisik. Lebih lanjut permasalahan-permasalahan fisik tersebut adalah sebagai berikut. a. Gangguan fungsi pancaindera b. Cacat tubuh c. Kegemukan (obesitas) [1]

d. Gangguan gerak peniruan (stereotipik e. Kidal f. Gangguan Kesehatan (penyakit) g. Hiperaktif h. Neuropati i. Ngompol (enuresis) j. Buang air besar di sembarang tempat (encopresis) k. Gagap l. Gangguan perkembangan bahasa 2. Psikis Permasalahan psikis anak terkait dengan kemampuan psikologis yang dimilikinya atau ketidakmampuan mengekspresikan dirinya dalam kondisi yang tidak normal. Beberapa permasalahan psikis yang seringkali dialami anak adalah sebagai berikut. a. Gangguan konsentrasi b. Inteligensi (baik tinggi maupun rendah) c. Berbohong d. Emosi(perasaan takut, cemas, marah, sedih, dan lain-lain) 3. Sosial Perkembangan sosial anak berhubungan dengan kemampuan anak dalam berinteraksi dengan teman sebaya, orang dewasa, atau lingkungan pergaulan yang lebih luas. Dengan demikian, permasalahan anak dalam bidang sosial juga berkaitan dengan pergaulan atau hubungan sosial, yang meliputi perilaku-perilaku sebagai berikut. a. Tingkah laku agresif b. Daya suai kurang c. Pemalu d. Anak manja e. Negativisme f. Perilaku berkuasa g. Perilaku merusak [2]

4. Kesulitan Belajar Kesulitan belajar pada anak dapat dimaknai sebagai ketidakmampuan anak dalam mencapai taraf hasil belajar yang sudah ditentukan dalam batas waktu yang telah ditetapkan dalam program kegiatan belajar, sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Beberapa indicator dan jenis kesulitan belajar yang mungkin dialami anak adalah sebagai berikut. a. Lower level b. Underachiever c. Slow learner C. Faktor Penyebab Permasalahan Anak Terdapat beberapa faktor penyebab permasalahan pada anak, baik yang bersifat intrinsik (berasal dari diri anak sendiri) maupun ekstrinsik (berasal dari luar diri anak). Secara umum, faktor-faktor tersebut adalah: 1. pembawaan, yakni anak dengan semua keadaan yang ada pada dirinya; 2. lingkungan keluarga, mencakup pola asuh orang tua, keadaan sosial ekonomi keluarga, dan lain-lain; 3. lingkungan sekolah, meliputi cara mengajar guru, proses belajar mengajar, alat bantu, kurikulum, dan lain-lain); 4. masyarakat, mencakup pergaulan, norma, adat istiadat, dan lain-lain. D. Cara Mengidentifikasi Permasalahan Anak Mengidentifikasi permasalahan anak diartikan sebagai upaya menemukan gejala-gejala yang tampak pada penampilan dan perilaku anak dalam memperkirakan penyebab masalah hingga bentuk bantuan yang dapat dilakukan untuk mengatasinya. Berbagai cara dapat dilakukan orang tua dan guru untuk mengetahui apakah anak mengalami permasalahan atau tidak. Cara-cara tersebut secara umum dibagi dua, yakni melalui tes dan non tes. [3]

1. Tes Tes merupakan salah satu alat bantu yang dapat dipergunakan untuk mengidentifikasi permasalahan anak yang bersifat standar/baku. Bentuk tes ini dapat berupa pertanyaan-pertanyaan atau tugas tugas yang harus dijawab atau dikerjakan anak serta dibatasi oleh waktu. Di antara beragam jenis tes yang banyak dipergunakan, di antaranya adalah: a. tes bakat; b. inteligensi; c. prestasi; d. diagnostik; e. dan lain-lain. 2. Non-tes Teknik non tes biasanya dipergunakan untuk mengidentifikasi permasalahan anak dengan cara mengamati penampilan serta perilaku anak dalam aktivitas kesehariannya sehingga cenderung lebih fleksibel bila dibandingkan dengan teknik tes. Di samping itu, dipergunakan pula kumpulan hasil karya dan pekerjaan anak selama periode waktu tertentu. Beberapa macam teknik non-tes yang populer, di antaranya adalah: a. observasi; b. wawancara; c. angket; d. portofolio; e. catatan anekdot; f. daftar cek; g. skala penilaian; h. sosiometri; i. angket; j. tugas kelompok; k. dan lain-lain. [4]

E. Langkah-langkah dan Teknik Penanganan Masalah 1. Langkah-langkah Penanganan masalah Penanganan masalah anak dapat dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut. a. Identifikasi kasus, yakni upaya untuk menandai subjek (anak) yang diperkirakan mengalami masalah. b. Identifikasi masalah, yakni upaya mengetahui inti permasalahan yang dihadapi anak. c. Diagnosis, merupakan langkah untuk mengidentifikasi karakteristik serta faktor penyebab masalah yang dialami anak. d. Prognosis, merupakan langkah untuk merumuskan alternatif upaya bantuan sesuai dengan karakteristik permasalahan yang dialami. e. Treatment, merupakan upaya pemberian bantuan itu sendiri. f. Tindak lanjut, dilakukan sebagai bentuk evaluasi terhadap upaya pemberian bantuan yang telah dilakukan serta kemungkinan penggunaan langkah-langkah berikutnya. 2. Teknik Penanganan Masalah Pada hakikatnya, tidak ada satu pun teknik yang efektif untuk menangani permasalahan anak yang berbeda-beda. Penggunaan suatu teknik akan bergantung kepada karakteristik anak, jenis permasalahan, kemampuan serta keterampilan pemberi bantuan, serta faktor feasibilitasnya. Di antara berbagai teknik yang dapat dilakukan orang tua dan guru untuk membantu menangani permasalahan anak adalah sebagai berikut. a. Latihan b. Permainan c. Saran dan nasihat d. Pengkondisian (conditioning) e. Model dan peniruan (modeling and imitation) f. Konseling [5]

F. Syarat Menangani Permasalahan Anak Orang tua dan guru merupakan model bagi anak. Untuk dapat membantu menangani permasalahan anak dengan tepat, orang tua dan guru diharapkan memiliki beberapa karakteristik sebagai persyaratannya. Beberapa karakteristik di bawah ini setidaknya dapat membantu mempermudah orang tua dan guru dalam menangani permasalahan yang dihadapi anak. 1. Kesabaran 2. Penuh kasih sayang 3. Penuh perhatian 4. Ramah 5. Toleransi terhadap anak 6. Empati 7. Penuh kehangatan 8. Menerima anak apa adanya 9. Adil 10. Dapat memahami perasaan anak 11. Pemaaf terhadap anak 12. Menghargai anak 13. Memberi kebebasan terhadap anak 14. Menciptakan hubungan yang akrab dengan anak G. Penutup Setiap permasalahan tentu memiliki solusi. Demikian pula permasalahan yang dihadapi anak, merupakan suatu cara bagi orang tua dan guru untuk belajar memberikan solusi yang terbaik bagi proses tumbuh kembang anak-anak mereka. Semoga paparan dalam makalah ini memberikan manfaat bagi banyak pihak. Terima kasih. [6]

PERMASALAHAN-PERMASALAHAN ANAK DAN UPAYA PENANGANANNYA MAKALAH Disajikan pada Pendidikan dan Pelatihan tentang Strategi Peningkatan Penanganan Kesulitan Belajar Anak Taman Kanak-Kanak bagi para Guru TK di Kelurahan Melong, Cimahi Tahun 2004 Oleh: Dra. Aas Saomah, MSi JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2004 [7]

[8]