PT PLN (PERSERO) PERATURAN DIREKSI PT PLN (PERSERO) TENTANG DIREKSI PT PLN (PERSERO)

dokumen-dokumen yang mirip
PT PLN (PERSERO) KEPUTUSAN DIREKSI PT PLN (PERSERO) NOMOR: 174.KlDIRl2012 TENTANG

9. Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 001.Kl030/DIR/1994 tentang Pemberiakuan Peraturan Sehubungan Dengan Pengalihan Sentuk Hukum Perusahaan;

I. Fakta-fakta menurut hukum secara kronologis

PT PLN (PERSERO) NOMOR : 0036.[(DlR/2014 TENTANG DIREKSI PT PLN (PERSERO)

PT PLN (PERSERO) KEPUTUSAN DIREKSI PT PLN (PERSERO) NOMOR : 004.K/DIR/2006 TENTANG MUTASI JABATAN DI LINGKUNGAN PT PLN (PERSERO)

PT PLN (PERSERO) KEPUTUSAN DIREKSI PT PLN (PERSERO) NOMOR: 310.KIDIR/2009 TENTANG PROGRAM PENSIUN DINI DIREKSI PT PLN (PERSERO)

PT PLN (PERSERO) KEPUTUSAN DIREKSI PT PLN (PERSERO) NOMOR : 500.K/DIR/2013 TENTANG

PT PLN (PERSERO) KEPUTUSAN DIREKSI PT PLN (PERSERO) NOMOR: 311.KIDIR/2009 TENTANG PROGRAM MASA PERSIAPAN PENSIUN (MPP) DIREKSI PT PLN (PERSERO)

Igpylusan Menterj Negara Badan Usaha Mitik Negara Nomor KEp_

PT PLN (PERSERO) KEPUTUSAN DIREKSI PT PLN (PERSERO) NOMOR : 307.K/DIR/2009 TENTANG

PTPLN(PERSERO) NOMOR : 183.KIDIR/2008 TENTANG IMBALAN KERJA SEMESTERAN TAHUN 2008

PENGELOLAAN - PEMANFAATAN - PENGEMBANGAN DAN PERLIN DUNGAN KARYA INOVASI

c. Jadwal kesiapan tarnbangnya sesuai dengan jadwal kesiapan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU);

PT PLN(PERSERO) TENTANG PEJABAT PENGGANTI SEMENTARA DIREKSI PT PLN (PERSERO) 1. Undang-Undang RI Nomor30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan;

PT PLN (PERSERO) KEPUTUSAN DIREKSI PT PLN (PERSERO) : 147.K/DIR/2006 TENTANG PEKERJAAN UTAMA DAN PEKERJAAN PENUNJANG DIREKSI PT PLN (PERSERO),

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2005 TENTANG SISTEM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI

Oleh : S u p a n d i, SE (Kabid Pengembangan BKD Kab. Kolaka) A. Pendahuluan

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER.08/MEN/V/2007 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA,

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan II

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR: 13 TAHUN 2008 TENTANG

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN D.I. YOGYAKARTA

- 3 - Nomor 05 Tahun 2014 tentang Tata Cara Akreditasi dan

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 107 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA. NOMOR : 10 TAHUN 2005 LAMPIRAN : 2 (dua) berkas TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2017 TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Yth. 1. Direksi Perusahaan Pembiayaan; dan 2. Direksi Perusahaan Pembiayaan Syariah, di tempat.

2016, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 1961 tentang Pemberian Tu

17. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 08 Tahun 2010 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang (Lembaran Daerah Tahun 2010

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2005 TENTANG SISTEM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI LAHAT PERATURAN BUPATI LAHAT NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG

Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2005 TENTANG SISTEM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

PT Pelayaran Tempuran Emas Tbk

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERA

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 4 TAHUN 2007 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT PADA PT JASA SARANA JAWA BARAT

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2012 TENTANG KEPANITERAAN DAN SEKRETARIAT JENDERAL MAHKAMAH KONSTITUSI

2 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara R

PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 19 Tahun 2010 TENTANG

PENJELASAN KONTRAK DIKLAT PRAJABATAN BAGI PESERTA D3 KELAS KERJA SAMA ANGKATAN 2012

BAB II HASIL SURVEY. 2.1 Gambaran Umum PT. Karya Gemilang Abadi. tanggal 2 Maret 2005 di bawah akta notaris Juanita Sari Dewi, S.H.

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II PROFIL INSTITUSI. A. Sejarah Ringkas PT PLN Unit Induk Pembangunan II Medan

MATERI PEMBEKALAN SISWA OJT

PANDUAN PELAKSANAAN INTERNSHIP PROGRAM TAHUN Transformator tenaga (transmisi) Gas Insulated Switchgear (transmisi)

PROGRES DOKUMEN POKJA KKS ( KOMPETENSI DAN KEWENANGAN STAF )

PEDOMAN KERJA DEWAN KOMISARIS

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR: PER 1274/K/JF/2010 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERTAHANAN. Pola Karier. Pedoman.

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI

2016, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lem

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA

Pedoman Dan Standard Operational Procedure Laporan Harta Kekayaan Pejabat Perusahaan (LHKPP) PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)

JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP-004/A/J.A/01/2002

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 55 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 108 TAHUN 2003 TENTANG ORGANISASI PERWAKILAN REPUBLIK INDONESIA DI LUAR NEGERI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS BELAJAR

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

- 1 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 71 /POJK.04/2017 TENTANG PEMELIHARAAN DOKUMEN OLEH LEMBAGA PENYIMPANAN DAN PENYELESAIAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG KOMISI KEPOLISIAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG KOMISI KEPOLISIAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

A. LATAR BELAKANG...1 B. LANDASAN HUKUM...1 C. TUJUAN...2 D. KERANGKA PROGRAM...2

PENILAIAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BANK SYARIAH BUKOPIN SEMESTER I TAHUN 2014

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 03 TAHUN 2015 TENTANG SERTIFIKASI PEKERJA SOSIAL PROFESIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2005 TENTANG PENGANGKATAN TENAGA HONORER MENJADI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

PEDOMAN DAN KODE ETIK DIREKSI

2016, No Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2010 tentang Badan Narkotika Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 60); 4.

No pemberhentian dan pensiun, yang merupakan bagian yang terintegrasi dengan Sistem Informasi ASN. Manajemen PNS dalam Peraturan Pemerintah in

2016, No mengenai Manajemen Talenta di lingkungan Kementerian Keuangan; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, h

PENJELASAN ATAS BEBERAPA PERMASALAHAN KEPEGAWAIAN SEBAGAI DAMPAK BERLAKUNYA PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PERANGKAT DAERAH

NOMOR : K lv TANGGAL : 17 JANUARI 2OI4 BATAS USIA PENSIUN PEGAWAI NEGERI SIPIL BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG POLA KARIER PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BANGKA TENGAH

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. PNS. Pokok- Pokok. Pembinaan.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

PERATURAN DANA PENSIUN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 536 TAHUN 2013 TENTANG

VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR:.. TENTANG BADAN PENGAWAS PASAR TENAGA LISTRIK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENILAIAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2005 TENTANG PENGANGKATAN TENAGA HONORER MENJADI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

WALIKOTA PROBOLINGGO

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN MONITORING DAN EVALUASI JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS

Transkripsi:

PT PLN (PERSERO) PERATURAN DIREKSI PT PLN (PERSERO) NOI4OR : 0348.l(DlR/2014 TENTANG SISTEM REKRUTMEN PEGAWAI BERPENGALAMAN DIREKSI PT PLN (PERSERO) Menimbang bahwa untuk mendukung pencapaian sasaran strategis, pertumbuhan, peningkatan Kinerja dan daya saing Perseroan, Perseroan memerlukan Pegawai berpengalaman dan profesional; bahwa untuk memenuhi maksud dalam huruf a di atas dan memperhatikan kebutuhan Perseroan, dimungkinkan untuk merekrut Pegawai berpengalaman dan profesional dari sumber eksternal yang juga berfungsi sebagai proses asimilasi budaya baru serta sebagai agent of change di lingkungan Perseroan yang bermanfaat bagi Perseroanl bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b di atas, perlu menetapkan Peraturan Direksi PT PLN (Persero) tentang Sistem Rekrutmen Pegawai Berpengalaman. Mengingat 1. 2. 4. E Undang-Undang Rl Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara; Undang-Undang Rl Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas; Undang-Undang Rl Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan; Peraturan Pemerintah Rl Nomor 23 Tahun '1994 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Umum (Perum) Listrik Negara Menjadi Perusahaan Perseroan (Persero); Peraturan Pemerintah Rl Nomor 45 Tahun 2005 tentang Pendirian, Pengurusan, Pengawasan dan Pembubaran Badan Usaha Milik Negara; 6. Peraturan Pemerintah Rl Nomo l4 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik; 7. 9 10. 11. Anggaran Dasar PT PLN (Persero)l Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor KEP- 252lMBUl2009 jo Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor KEP-2241M8U12011 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota- Anggota Direksi Perusahaan Perseroan PT Perusahaan Listrik Negara; Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor SK-179/MBU/20'13 tentang Pemberhentian, Perubahan Nomenklatur Jabatan dan Pengangkatan Anggota- Anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negaral Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 001. t(030/dlr/1994 tentang Pemberlakuan Peraturan Sehubungan Dengan Pengalihan Bentuk Hukum Perusahaan; Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 184.KD R/2008 tentang Wewenang Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 1 1 3.l(/DlR/20'1 0; 12. 13. Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 387.I(DlR/2008 tentang Sistem Pembinaan Kompetensi dan Karir Pegawai yang telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 174.1<lDlRl2012; Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 032.KDlR/2009 tentang Sistem Manajemen Sumberdaya Manusia Berbasis Kompetensi (MSDM-BK); 14. Keputusan...

2 14. Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 304.KDlR/2009 tentang Batasan Kewenangan Pengambilan Keputusan di Lingkungan PT PLN (Persero) sebagaimana telah 4 (empat) kali diubah, terakhir dengan Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 0313.l(DlR/2014; '15. Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 379.KDlR/2010 tentang Human Capital Management System sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 1337.KD R/2o11; 16. Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 264.ruD R/2008 tentang Sistem Rekrutmen Pegawai; 17. Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 023.ruDlR12012lenlang Organisasi dan Tata Kerja PT PLN (Persero) sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 273.I(DlR12013 dan Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 0443.KDlR/201 3; '18. Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 0638.l(DlR/2013 tentang Penetapan Peraturan Direksi PT PLN (Persero) Sebagai Bentuk Peraturan Yang Memuat Materi Yang Sifatnya Mengatur. MEMUTUSKAN Menetapkan : PERATURAN DIREKSI PT PLN (PERSERO) TENTANG SISTEM REKRUTMEN PEGAWAI BERPENGALAMAN, Pasal 1 Ketentuan Umum Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan : a. perseroan, adalah perusahaan perseroan PT (Persero) Perusahaan Listrik Negara yang didirikan dengan Akta Notaris Sutjipto, SH Nomor 169 tanggal 30 Juli 1994, beserta perubahannya; b. Direksi, adalah Direksi Perseroan; c. Pegawai, adalah mereka yang setelah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan, diangkat, bekerja dan diberi penghasilan/imbal jasa menurut ketentuan yang berlaku di Perseroan; d. pegawai berpengalaman, adalah Pegawai yang memiliki masa kerja tertentu dengan keahlian khusus yang diperlukan Perseroan; e. Anak Perusahaan, adalah Badan Usaha Mandiri di lingkungan Perseroan yang didirikan berdasarkan persetu.iuan Pemegang Saham; f. PLN Pusat, adalah PT PLN (Persero) Kantor Pusat; g. PLN Unit lnduk, adalah satuan usaha atau unit bisnis satu tingkat di bawah PLN Pusat, yaitu Unit Pembangkitan, Unit Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban, Unit Distribusi, Unit Wilayah, Unit Jasa- Jasa, Unit Penelitian dan Pengembangan, Unit Proyek lnduk dan Unit lain yang setingkat; h. Kompetensi, adalah pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang terlihat, serta nilai-nilai, motivasi, inisiatif dan pengendalian diri yang mendasarinya; i. Level Kompetensi, adalah tingkatan penguasaan Kompetensi Utama, Kompetensi Peran, dan Kompetensi Bidang yang harus dimiliki Pegawai Perseroan; j. Grade, adalah peringkat pada suatu Level Kompetensi lndividu yang membedakan kemampuan akuisisi kompetensi dari suatu Level Kompetensi; k. Jabatan, adalah suatu kumpulan kewajiban dan tanggung jawab secara keseluruhan yang dibebankan kepada Pegawai untuk menghasilkan produk kerja tertentu; l. Formasi Jabatan adalah susunan Jabatan yang diperlukan oleh Unit Organisasi untuk melaksanakan kegiatan operasional, yang selanjutnya dapat disingkat dengan FJ; m. Formasi Tenaga Ker.ia, adalah susunan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk mengisi FJ sesuai dengan tujuan organisasi, yang selanjutnya dapat disingkat dengan FTK; n. Kebutuhan Kompetensi Jabatan, adalah informasi tentang kebutuhan kompetensi pada suatu Jabatan, yang selanjutnya dapat disingkat dengan KKJ; o. Rekrutmen, adalah proses mencari, mengidentifikasi, mengangkat sejumlah orang, baik yang berasal dari sumber internal maupun eksternal Perseroan dan menempatkannya pada FJ dengan ketentuan sesuai syarat kompetensi.iabatan se(a kebutuhan FTK yang telah ditetapkan berdasarkan proses perencanaan sumber daya manusia di Perseroan. Pasal 2...

J Pasal 2 Maksud dan Tujuan (1) Maksud Sistem Rekrutmen Pegawai Berpengalaman adalah sebagai pedoman pelaksanaan rekrutmen Pegawai berpengalaman dan profesional yang transparan dan berkeadilan. (2) Tujuan Sistem Rekrutmen Pegawai Berpengalaman adalah : a. Menjamin kontinuitas ketersediaan tenaga kerja untuk mendukung pencapaian sasaran strategis, pertumbuhan, peningkatan Kinerja dan daya saing Perseroani b. Mendapatkan tenaga kerja yang memenuhi persyaratan kompetensi, berpengalaman dan profesional yang tidak tersedia di internal Perseroan sesuai dengan persyaratan yang dibutuhkan untuk mengisi FJ dan FTK yang kosong atau akan kosong guna optimalisasi sumber daya di Perseroan. Pasal 3 Formasi Jabatan Bagi Pegawai Berpengalaman (1) Formasi jabatan yang akan diisi dari rekrutmen Pegawai berpengalaman adalah untuk jenis jabatan sebagai berikut: a. Jeniang Jabatan Struktural : i. Manajemen Menengah ii. Manajemen Dasar b. Jenjang Jabatan Fungsional : i. Fungsional ll ii. Fungsional lll iii. Fungsional lv (2) Penetapan Formasi Jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat ('l) akan ditetapkan lebih lanjut oleh Direksi yang membidangi Sumber Daya Manusia. Pasal 4 Tahapan Sistem Rekrutmen Pegawar Berpengalaman Sistem Rekrutmen Pegawai Berpengalaman di Perseroan meliputi tahap{ahap sebagai berikut: a. Perencanaan kebutuhan Pegawai Berpengalaman yang mengacu pada strategi Perseroan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang, hasil kajian ulang proses bisnis serta pengembangan organisasi; b. Penentuan sumber rekrutmen Pegawai Berpengalamani c. Proses rekrutmen Pegawai Berpengalamanl d. Pengangkatan dan penempatan Pegawai Berpengalaman. Pasal 5 Perencanaan Pegawai Berpengalaman (1) Perencanaan Pegawai Berpengalaman meliputr penyusunan : a. Analisis beban organisasi baik prognosa.iangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang yang disesuaikan dengan perubahan lingkungan bisnis dan kebijakan atau strategi Perseroan; b. Rencana optimalisasi Pegawai dengan mempertimbangkan Sistem Pembinaan Kompetensi dan Karir Pegawai dan hasil kajian ulang proses bisnis; c. Rencana mutasi yang meliputi promosi, rotasi, memasuki masa pensiun dan Pegawai yang akan berhenti bekerja; d. Rencana jumlah FTK Perseroan. (2) Perencanaan Pegawai Berpengalaman merupakan tugas dan tanggung jawab Pejabat Manajemen Atas yang membidangi Pengembangan Organisasi di PLN Pusat dan dikonsolidasikan dengan Komite Appraisal. Pasal 6...

4 Pasal 6 Rekrutmen Pegawai Berpengalaman (1) Rekrutmen Pegawai berpengalaman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dapat dilaksanakan apabila telah dilaksanakan evaluasi kandidat internal dan tidak mendapatkan kandidat yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Komite Appraisal; (2) Pelaksanaan rekrutmen Pegawai berpengalaman dilakukan sesuai dengan ketentuan Perseroan dan diskresi Direksi. Pasal 7 Persyaratan (1) Sehat jasmani dan rohani dengan dibuktikan oleh hasil Medical Check Up yang diselenggarakan oleh Perseroan; (2) Persyaratan untuk Jenjang Jabatan Struktural dan Jenjang Jabatan Fungsional (Fungsional ll Fungsional lll dan Fungsional lv) sebagai berikut: a. Pendidikan minimal S1/D4; b. Memiliki kompetensi yang dibuktikan dengan Sertifikasi Profesi yang relevan dalam bidang yang dilamar; (3) Jenjang Pendidikan terakhir dan pengalaman kerja menjadi parameter penilaian; (4) Bobot parameter penilaian (Knowledge, Ski, Aftitude dan Experience) dan Persyaratan Administrasi lainnya akan diatur lebih lanjut pada petunjuk teknis pelaksanaan rekrutmen. Pasal 8 Proses Rekrutmen Pegawai Berpengalaman (1) Proses rekrutmen Pegawai berpengalaman secara umum dilaksanakan melalui tahapan sebagai berikut: a. Administrasi, merupakan pemeriksaan terhadap kelengkapan berkas administrasi sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh Perseroan; b. Assessmenf, untuk mengetahui dan memastikan kesesuaian inteligensi, kepribadian dan sikap kerja Pelamar dengan persyaratan yang ditetapkan oleh Perseroan; c. Wawancara, untuk mengetahui dan memastikan kesesuaian kompetensi Pelamar dengan Kebutuhan Kompetensi Jabatan di Perseroan; d. Kesehatan, untuk mengetahui kesehatan Pelamar sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh Perseroan; e. Masa pembuktian kesesuaian kompetensi Pelamar dengan Kebutuhan Kompetensi Jabatan di Perseroan, yang diper.lanjikan di dalam Service Level Agreement (SLA) diberlakukan selama minimal 1 (satu) semester atau maksimal 1 (satu) tahun dengan status Pegawai PKWT (Perjanjian Kerja Waktu Tertentu). (2) Proses Rekrutmen Pegawai Berpengalaman menjadi kewenangan PT PLN (Persero) Kantor Pusat cq. Kepala Divisi Pengembangan SDM dan Talenta. Pasal 9 Pengangkatan dan Penempatan Pegawai Berpengalaman (1) pelamar yang lulus dalam proses rekrutmen Pegawai berpengalaman sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 Peraturan ini, diangkat dan ditetapkan sebagai Pegawai serta diberikan Jabatan Struktural/ Fungsional pada Level Kompetensi dan Grade sesuai Formasi Jabatan yang dibutuhkan Perseroan; (2) Level Kompetensi dan Grade sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di atas adalah pada : a. Untuk Jenjang Jabatan Manajemen Menengah/Fungsional ll ditetapkan pada Level Kompetensi Advanced dan Skala Grade disesuaikan dengan masa kerja/pengalaman yang diakui Perseroan; atau b. Untuk...

5 (3) (4t b. Untuk Jenjang Jabatan Manajemen Dasar/Fungsional lll ditetapkan pada Level Kompetensi Optimization dan Skala Grade disesuaikan dengan masa kerja/pengalaman yang diakui Perseroan, atau c. Untuk Jenjang Jabatan Fungsional lv ditetapkan pada Level Kompetensi System dan Skala Grade disesuaikan dengan masa kerja/pengalaman yang diakui Perseroan. Penempatan Pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berdasarkan Formasi Jabatan yang ditetapkan Perseroan; Pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan hak-hak Kepegawaian sesuai ketentuan yang berlaku di Perseroan. Pasal 10 Tanggung Jawab dan Kewenangan (1) (2) (3) PLN Kantor Pusat dalam hal ini Divisi Pengembangan SDM dan Talenta bertanggung jawab atas pelaksanaan rekrutmen Pegawai berpengalaman dengan memperhatikan Perencanaan Tenaga Kerja serta Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) yang telah disetujui dan disusun setiap tahun anggaran sesuai dengan penetapan dari Direksi. Penyusunan kegiatan rekrutmen Pegawai berpengalaman, meliputi : a. Jumlah kebutuhan Pegawai berpengalaman, lengkap dengan Sebutan Jabatan dan KKJ; b. Anggaran biaya; c. Metode rekrutmen; d. Jadwal rekrutmen. Kewenangan pengangkatan sebagai Pegawai Berpengalaman PT PLN (Persero) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Perseroan. Pasal 1 I Laporan Pelaksanaan Pelaksanaan rekrutmen Pegawai berpengalaman yang telah diselenggarakan wa.iib dilaporkan kepada Direksi PT PLN (Persero) c.q. Direktur yang membidangi Sumber Daya Manusia. Pasal 12 Ketentuan Penutup (1) (2) Hal-hal lain mengenai pelaksanaan rekrutmen Pegawai berpengalaman yang belum diatur dalam Peraturan ini akan diatur lebih lanjut oleh Direksi. Peraturan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari rekrutmen profesional yang diatur dalam Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 264.KDlR/2008 tentang Sistem Rekrutmen Pegawai. Peraturan ini mulai berlaku terhitung sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di : Jakarta Pada Tanggal : 21 Juli2014 DIREKTUR (SUMBER DAYA MANUSIA DAN UMUM) D. ERNINGPRAJA