NARKOBA. Design by Yuas and R2 Bramistra

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VII ZAT ADIKTIF DAN PSIKOTROPIKA

SAY NO TO DRUGS Nama : Nanda Abilla Aryaguna Nim : Prodi Akuntansi

RISIKO PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA PADA IBU HAMIL BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI JAWA TENGAH

NARKOBA. Narkotika Psikotropika Bahan Adiktif

#Jokam Community Website

NARKOBA : ANCAMAN BAGI GENERASI MUDA Oleh : Chandra Dewi Puspitasari, S.H.

Penggolongan sederhana dapat diketahui dari definisi yang lengkap di atas yaitu obat untuk manusia dan obat untuk hewan. Selain itu ada beberapa

IDENTITAS RESPONDEN. Jenis kelamin : Laki-laki. Perempuan. Bersama Orangtua. Status Tempat Tinggal: Kost. Bersama Saudara/teman

BAB I PENDAHULUAN. mengancam hampir semua sendi kehidupan masyarakat, bangsa dan Negara. Masalah

Bab 31 Mengenal narkoba

NAPZA. Priya - PKBI. Narkotika Psikotropika dan zat adiktif lainnya atau di singkat dengan NAPZA.

BAB I PENAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KATA PENGANTAR. Pendahuluan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini menguraikan teori teori yang berkaitan dengan pola asuh orang tua, remaja, narkoba, kerangka berpikir dan hipotesis

III. PENYALAHGUNAAN DAN KETERGANTUNGAN. Penyebabnya sangatlah kompleks akibat interaksi berbagai faktor :

Materi 13 KEDARURATAN MEDIS

MAKALAH. ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR (ISBD) Bahaya Narkoba Bagi Remaja. Teknik Komputer Golongan B Muh. An im Fatahna D

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan adalah merupkan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang

BAB 1 PENDAHULUAN. menunjukkan gejala yang semakin memprihatinkan. 1

Efektivitas Undang Undang No 35 Tahun 2009 Untuk Menekan Penyalahgunaan Narkotika

SMP kelas 8 - KIMIA BAB 4. ZAT ADIKTIF DAN PSIKOTROPIKALatihan Soal 4.2

Zat Adiktif dan Psikotropika

PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI KALANGAN REMAJA Oleh: Bintara Sura Priambada, S.Sos, M.H Dosen Fakultas Hukum Universitas Surakarta

BAB II JENIS-JENIS NARKOBA DAN SIFAT PENGGUNANYA

BAB I PENDAHULUAN. tergolong makanan jika diminum, diisap, dihirup, ditelan, atau disuntikkan,

MENGENAL BAHAYA NARKOBA BAGI REMAJA. Oleh : Rosita Endang Kusmaryani

NAPZA. Trainer : Lina Asisten : Sela, Tito

STUDI KASUS REMAJA GANGGUAN PENYALAHGUNAAN ZAT AMPHETAMINE ABUSE DI JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. merupakan akibat buruk merokok, baik secara langsung maupun tidak langsung.

BAB I PENDAHULUAN. Adanya ketidakseimbangan antara perlindungan korban kejahatan dengan pelaku

Narkoba = Zat Adiktif

Menggunakan alat-alat tradisional yang tidak steril seperti alat tumpul. Makan nanas dan minum sprite secara berlebihan

BAB I PENDAHULUAN. jelas dan terdapat keraguan akan peran yang harus dilakukan, remaja tidak lagi


LAPORAN TUGAS AKHIR PANCASILA BAHAYA NARKOBA

BAB II TINJAUAN TEORITIS. atau ancaman atau fenomena yang sangat tidak menyenangkan serta ada

Penggunaan dan penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan lainnya. Permasalahan dari alkohol dan obat-obatan lainnya

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. NARKOBA adalah singkatan Narkotika dan Obat/Bahan berbahaya.

SMP Negeri 9 Purwokerto jl. Jatisari Nomor 25 Purwokerto Silakan klik tombol edit di kanan untuk mengubah header.

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun 80 an telah menjadi jalan bagi Harm Reduction untuk diadopsi oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

MAKALAH BAHAYA NARKOBA BAGI REMAJA

BAB II LANDASAN TEORI. Mariyuana (Cannabis sativa syn. Cannabis indica) adalah tumbuhan

KEDARURATAN LINGKUNGAN

TEORI PENYEBAB PENYAKIT 2. By: Syariffudin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masalah penyalahgunaan narkoba, khususnya di Indonesia, saat ini

NARKOTIKA 23/10/2011 BERANDA SK / KD INDIKATOR MATERI LATIHAN UJI KOMPETENSI REFERENSI PENYUSUN SELESAI. psb-psma Ikhlas berbagi rela memberi BERANDA

BAB I PENDAHULUAN. dan obat-obatan terlarang). Kepolisian dan masyarakat, sekarang sedang gencargencarnya

MANFAAT REHABILITASI KETERGANTUNGAN NARKOBA (MANTAN) PECANDU TERHADAP KONDISI PSIKIS

BAB I PENDAHULUAN. pada pembinaan kesehatan (Shaping the health of the nation), yaitu upaya kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. tidak sesuai dengan standar pengobatan dapat menimbulkan akibat yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. dilihat atau dirasakan sebelumnya (Meliono, 2007). Budiningsih (2005) juga

BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

Pusat Hiperked dan KK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BEER LEM. Di dalam NAPZA, juga termasuk ALKOHOL yaitu zat aktif dalam berbagai minuman keras, yang mengandung etanol dan menekan syaraf pusat.

LEMBAR TUGAS SISWA IPA TERPADU KELAS 8 SEMESTER 1 (UNTUK KELAS 8A / 8B) Nama Kelas Hari/Tanggal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. gerak atau kekuatan yang dimiliki sekumpulan orang dalam masyarakat yang

Tema Lomba Infografis Community TB HIV Care Aisyiyah 2016

Addiction.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterbatasan pengetahuan tentang narkoba masih sangat

Mengapa disebut sebagai flu babi?

BAB III DAMPAK PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 35 TAHUN 2009

Dehidrasi. Gejala Dehidrasi: Penyebab Dehidrasi:

BAB I PENDAHULUAN. Dan Zat Adiktif (Abdul & Mahdi, 2006). Permasalahan penyalahgunaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Hepatitis: suatu gambaran umum Hepatitis

PERANAN KELUARGA TERHADAP KEBERHASILAN REHABILITASI PENGGUNA NARKOBA

ANCAMAN NARKOBA BAGI GENERASI PENERUS BANGSA oleh Ashinta Sekar Bidari S.H., M.H

INTERVENSI ORGANISASI PADA MASALAH KESEHATAN KERJA KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. dewasa normal bervariasi antara 4-10 jam sehari dan rata-rata berkisar antara

PENYALAHGUNAAN NAPZA DAPAT MENGHANCURKAN GENERASI MUDA

BAB II PENGATURAN HUKUM TINDAK PIDANA NARKOTIKA

Artikel Penyimpangan Sosial di Lingkungan Masyarakat

Penyebab, gejala dan cara mencegah polio Friday, 04 March :26. Pengertian Polio

BAHAN AJAR GIZI OLAHRAGA DEHIDRASI. Oleh: Cerika Rismayanthi, M.Or

Aspek Medikologal LSD JENIS-JENIS NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA (NAPZA/NARKOBA)

BAB I PENDAHULUAN. Disisi lain, apabila disalahgunakan narkoba dapat menimbulkan ketergantungan dan

1. PENDAHULUAN. lainnya. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang masalah

Diabetes tipe 2 Pelajari gejalanya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Gejala Diabetes pada Anak yang Harus Diwaspadai

LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT

BAGIAN 1: MENGAPA PERLU DETOKS?

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia (1990: 752). Profesor Tjandra mengatakan, konsumsi tembakau di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Penanggulangan Anak Sebagai Kurir Narkotika Oleh Hervina Puspitosari, S.H., M.H. Dosen Fakultas Hukum Universitas Surakarta

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Lembar Persetujuan Responden

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha di Indonesia pada saat ini kian pesat, terutama di

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme (makhluk hidup) yang

Diabetes tipe 1- Gejala, penyebab, dan pengobatannya

10 Efek Bahaya MSG Bagi Kesehatan Jangka Panjang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan antara masa anak-anak dan masa dewasa. Perkembangan

Transkripsi:

NARKOBA Definisi Narkoba Di dalam Undang-Undang RI. Nomor 22 Tahun 1997 tanggal 1 September 1997 tentang Narkotika, menyatakan bahwa " Narkotika hanya dapat digunakan untuk kepentingan pelayanankesehatan dan Ilmu Pengetahuan termasuk kepentingan Lembaga Penelitian/Pendidikan saja, sedangkan pengadaaan impor/ekspor, peredaran dan pemakaiannya diatur oleh Pemerintah,dalam hal ini Departemen Kesehatan. Akan tetapi kenyataannya zat-zat tersebut banyak yang datang dan masuk ke Indonesia secara Ilegal sehingga menimbulkan permasalahan. Peredaran zat terlarang secara gelap itudilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang ingin memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya." Narkoba seperti yang kita ketahui ada beberapa macam, sebelum itu mari kita lebih mengenal pengertian dari Narkoba dan kepanjangannya :. Narkoba (singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif berbahaya lainnya) adalah bahan/zat yang jika dimasukan dalam tubuh manusia, baik secara oral/diminum, dihirup, maupun disuntikan, dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, dan

perilaku seseorang. Narkoba dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi) fisik dan psikologis. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang No. 22 tahun 1997). Psikotropika adalah zat/obat alamiah atau sintetis bukan narkotika yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku Zat Adiktif merupakan bahan lain bukan narkotika atau psikotropika yang pengunaannya dapat menimbulkan ketergantungan baik psikologis atau fisik. Mis : Alkohol, rokok, cofein. Menurut WHO (1982) Semua zat padat, cair maupun gas yang dimasukan kedalam tubuh yang dapat merubah fungsi dan struktur tubuh secara fisik maupun psikis tidak termasuk makanan, air dan oksigen dimana dibutuhkan untuk mempertahankan fungsi tubuh normal.

Jenis - Jenis Narkotika dan Psikotropika 1. Narkotika Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menimbulkan pengaruh tertentu bagi penggunanya. Pengaruh tersebut berupa pembiusan, hilangnya rasa sakit, rangsangan semangat, halusinasi atau timbulnya khayalan yang menyebabkan efek ketergantungan bagi pemakainya. Macam- macam Narkotika : Opioid atau opiat berasal dari kata opium, jus dari bunga opium. Heroin termasuk kelompok opiat Opium disaripatikan dari opium poppy(papaver somniferum) & disuling untuk membuat morfin, kodein & heroin (1847) Opium digunakan selama berabad-abad sebagai penghilang rasa sakit dan untuk kenikmatan (mencegah batuk, diare, dsb.) Codein Codein termasuk garam / turunan dari opium / candu. Efek codein lebih lemah daripada heroin, dan potensinya untuk menimbulkan ketergantungaan rendah. Biasanya dijual dalam bentuk pil atau cairan jernih.codein sering juga digunakan sebagai obat batuk untuk batuk yang kronis. Pembeliannya pun harus dengan resep dokter. Heroin Heroin adalah obat bius yang sangat mudah membuat seseorang kecanduan karna efeknya sangat kuat. Obat ini bisa di temukan dalam bentuk pil, bubuk, dan juga dalam cairan. Heroin memberikan efek yang sangat cepat terhadap si pengguna, dan itu bisa secara fisik maupun mental. Dan jika orang itu berhenti mengkonsumsi heroin, dia akan mengalami rasa sakit yang berkesinambungan/sakaw/ gejala putus obat. Heroin mempunyai kekuatan yang dua kali lebih kuat dari morfin(sering digunakan untuk medikasi) dan merupakan jenis opiat yang paling sering disalahgunakan orang di Indonesia pada akhir - akhir ini

Cara penggunaan heroin yang disuntikkan dapat memicu terjadinya penularan HIV/AIDS dan hepatitis C. Biasanya disebabkan oleh penggunaan jarum suntik dan peralatan lainnya secara bersamaan. Demerol Nama lainnya adalah Demerol adalah pethidina. Demerol dijual dalam bentuk pil dan cairan tidak berwarna. Demerol sering juga digunakan untuk pengobatan. Kokain Kokain adalah salah satu zat adiktif yang sering disalahgunakan. Kokain merupakan alkaloid yang didapatkan dari tanaman belukar Erythroxylon coca, yang berasal dari Amerika Selatan, dimana daun dari tanaman belukar ini biasanya dikunyah-kunyah oleh penduduk setempat untuk mendapatkan efek stimulan, seperti untuk meningkatkan daya tahan, stamina, mengurangi kelelahan, rasa lapar dan untuk memberikan efek eforia.dampak jangka pendek lain penggunaan kokain adalah depresi, paranoid, serangan jantung, kejang, stroke dan psikosis Ganja Semua bagian dari tanaman ini mengandung kanabinoid psikoaktif. Tanaman ganja biasanya dipotong, dikeringkan, dipotong kecil - kecil dan digulung menjadi rokok disebut joints(di Indonesia disebut pocong). Akan mengikat pikiran dan dapat membuatmu menjadi ketagihan. Bentuk yang paling poten berasal dari sari tanaman ganja yang dikeringkan dan berwarna coklat-hitam yang disebut hashish atau hash. Ganja dikenal dapat memicu psikosis, terutama bagi mereka yang memiliki latar belakang (gen) schizophrenia. Ganja juga bisa memicu dan mencampuradukkan antara kecemasan dan depresi. Asap ganja mengandung tar 3 kali lebih banyak dan karbonmonoksida 5 kali lebih banyak daripada rokok biasa.

2. Psikotropika Ecstasy Zat/obat yang dapat menurunkan aktivitas otak atau merangsang susunan syaraf pusat dan menimbulkan kelainan perilaku, kadangkadang disertai dengan timbulnya halusinasi (gangguan persepsi visual dan pendengaran), ilusi, gangguan cara berpikir, perubahan alam perasaan. Ecstasy (methylen dioxy methamphetamine)/mdma adalah salah satu jenis narkoba yang di buat secara ilegal di sebuah laboratorium dalam bentuk tablet. Ekstasi akan mendorong tubuh untuk melakukan aktivitas yang melampaui batas Maksimum dari kekuatan tubuh itu sendiri. Kekurangan cairan tubuh dapat terjadi sebagai akibat dari pengerahan tenaga yang tinggi dan lama, yang sering menyebabkan kematian. Zat-zat kimia yang berbahaya sering dicampur dalam tablet atau kapsul ecstasy. Zat-zat ini justru seringkali lebih berbahaya dibandingkan kandungan ecstasy yang ada. Ecstasy ini mempengaruhi reseptor dopamin di otak sehingga bila efek zat ini habis dapat menimbulkan depresi dan paranoid. Inhalen Dalam narkoba terdapat sejenis zat yang bernama inhalen (sejenis lem), sebagaimana yang terdapat pada lem dan pengencer cat (thinner). Dan biasanya, penggunaan inhalen ini dilakukan dengan cara dihirup. Penggunaan inhalen ini akan merusak pertumbuhan dan perkembangan otot,syaraf, dan organ tubuhmu yang lain. Bahkan kematian mendadak seperti tercekik (Sudden Sniffing Death-SSD), dapat terjadi saat kamu menghirup inhalen ini. Menghirup larutan narkoba/inhalen sambil menggunakan obat-obat anti depresi, seperti obat penenang, obat tidur atau alkohol akan meningkatkan resiko overdosis dan dapat mematikan. Jika kamu menghirup narkoba/inhalen, maka aktifitas yang normal saja, seperti berlari atau berteriak, dapat mengakibatkan kematianmu, akibat gagal jantung.

Akibat-akibat lainnya dari menghirup narkoba/inhalen adalah : kehilangan ingatan, tidak dapat berpikir, mudah berdarah dan memar, kerusakan system saraf utama, kerusakan hati dan ginjal,sakit maag, sakit pada waktu buang air kecil, kejang-kejang otot dan batuk-batuk. Shabu-shabu Nama kimianya adalah methamphetamine. Berbentuk kristal seperti gula atau bumbu penyedap masakan. Obat ini berbentuk kristal maupun tablet, tidak mempunyai warna maupun bau Obat ini mempunyai pengaruh yang kuat terhadap syaraf diantaranya : Merasa nikmat, eforia, waspada, enerjik, sosial & percaya diri (bila digunakan lebih dari biasanya). Agitasi(mengamuk), agresi(menyerang), cemas, panik. Mual, berkeringat, geraham lengket, gigi terus mengunyah. Meningkatkan perilaku berisiko. Kehilangan nafsu makan. Susah tidur. Gangguan jiwa berat. Paranoid dan depresi. Dampak Narkoba pada sistem Koordinasi dan Sistem Indra Otak Sehat Otak Narkoba Opoid 1. Mengalami pelambatan dan kekacauan pada saat berbicara 2. Kerusakan penglihatan pada malam hari 3. Mengalami kerusakan pada liver dan ginjal 4. Peningkatan resiko terkena virus HIV dan hepatitis dan penyakit infeksi lainnya.

5. Penurunan hasrat dalam hubungan sex, kebingungan dalam identitas seksual, kematian karena overdosis. Ekstasy 1. Pada rongga mulut terasa kering. Kaku pada pangkal lidah dan otot rahang serta dapat mengakibatkan luka pada lidah bibir 2. Pada jantung memacu denyut jantung diatas normal. Dampak buruknya bisa mengakibatkan pecahnya pembuluh darah jantung hingga kematian 3. Pada otak mengakibatkan gangguan pada otak berupa depresi. Paranoid dan bahkan sampai terjadi kerusakan permanen pada otak 4. Pada pencernakan akan terjadi nafsu makan turun, daya tahan tubuh menurun drastis, mudah sakit dan mempengaruhi metabolisme tubuh yang berakibat kerusakan permanen pada ginjal dan hat yang dapat menyebabkan kematian Shabu-shabu 1. Pada mata anda akan melihat sesuatu yang tidak ingin anda lihat 2. Pada kulit pembuluh darah akan mengalami panas yang berlebihan dan pecah 3. Pada otak menyebabkan depresi, kepanikan, kecemasan yang berlebihan dan padat menyebabkan kerusakan otak secara permanen. 4. Pada hati yaitu bahan-bahan kimia yang terkandung dalam sabu-sabu bisa melemahkan akitvitas sel-sel hati yang mengakibatkan terjadinya gangguan fungsi hati. Cimeng 1. Pada kulit terlihat kering danm keriput, dan seperti usia tua 2. Pada pencernakan nafsu makan hilang melemahnya daya pikir dan rasa letih yang berlebihan, sehingga dapat menimbulkan kematian 3. Pada otak menimbulkan depresi, hiperaktif, tak bisa mengendalikan diri, dan penggunaan terus menerus dapat menyebabkan kerusakan otak secara permanen 4. Pada mata mata menjadi merah, sukar tidur, gangguan presepsi pemghilatan dan padat menyebabkan terjadinya kecelakaan yang berakibat fatal bagi dirinya. Cocain 1. Pada otak menyebabkan depresi yang tidak bisa mengendalikan diri, cepat marah, hiperaktif dan mudah melakukan tindak pidana

2. Pada mata pupil mata melebar yang menyebabkan insomnia (sukar tidur), gangguan persepsi penglihatan dan gangguan kecepatan reaksi hingga dapat menyebabkan kecelakaan 3. Pada kulit timbul bintik merah keriput pada kulit dan seperti lebih tua Pada jantung tekanan darah meningkat yang berakibat pecahnya pembuluh darah hingga dapat menyebabkan kematian. Putaw 1. Pada otak menyebabkan gangguan konesntrasi, penurunan daya ingat, gangguan proses berpikir, gangguan perilaku dan pemakaian terus menerus dapat menyebabkan kerusakan otak secara permanent. 2. Pada mulut terasa kering, kaku, dan bicara cadel 3. Pada kulit menjadi kering dan keriput, tampak usia lebih tua 4. Pada jantung memacu denyut jantung, tekanan darah meningkat, dampak buruknya mengakibatkan pecahnya pembuluh darah jantung dan menyebabkan kematian 5. Pada pecernakan mempengaruhi metabolisme tubuh yang berakibat kerusakan permanen pda organ-organ tubuh dampak Jangka Panjang Magic mushrooms 1. Pada otak kenangan masa lalu akan bangkit, khususnya pengalaman buruk (bad trip) dapat juga menimbulkan mimpi buruk (nightmare) seperti di neraka. Pemakaian yan terus menerus akan menyababkan kerusakan dan kematian sel otak secara permanen 2. Pada lidah menyebabkan kekakuan dan gangguan sensifitas lidah sehingga mengakibatkan sulit menelan Dampak Narkoba pada Sistem Indra Pada mata terjadi gangguan persepsi penglihtan sehingga dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan yang membahayakan diri sendiri dan orang lain. Pada pencernakan terjadi keracunan yang mengkibatkan mual dan muntah-muntah yang tak tertahankan, sehingga dapat menimbulakan dehidrasi (kekurangan cairan) dan gangguan keseimbangan cairan tubuh yang dapat menimbulkan kematian. Pada dasarnya akibat penyalahgunaan narkoba dapat dibagi menjadi akibat fisik dan psikis. Akibat yang terjadi tentu tergantung kepada jenis narkoba yang digunakan, cara penggunaan, dan lama penggunaan.

Beberapa akibat fisik ialah kerusakan otak, gangguan hati, ginjal, paru-paru, dan penularan HIV/AIDS melalui penggunaan jarum suntik bergantian. Sebagai contoh, sekitar 70 persen pengguna narkoba suntikan di Cina tertular HIV/ AIDS. Di Indonesia, sejak beberapa tahun terakhir ini jumlah kasus HIV/AIDS yang tertular melalui penggunaan jarum suntik di kalangan pengguna narkotik tampak meningkat tajam. Akibat lain juga timbul sebagai komplikasi cara penggunaan narkoba melalui suntikan, misalnya infeksi pembuluh darah dan penyumbatan pembuluh darah. Di samping akibat tersebut di atas, terjadi juga pengaruh terhadap irama hidup yang menjadi kacau seperti tidur, makan, minum, mandi, dan kebersihan lainnya. Lebih lanjut, kekacauan irama hidup memudahkan timbulnya berbagai penyakit. Akibat psikis yang mungkin terjadi ialah sikap yang apatis, euforia, emosi labil, depresi, kecurigaan yang tanpa dasar, kehilangan kontrol perilaku, sampai mengalami sakit jiwa. Akibat fisik dan psikis tersebut dapat menimbulkan akibat lebih jauh yang mungkin mengganggu hubungan sosial dengan orang lain. Bahkan acapkali pula merugikan orang lain. Sebagai contoh, perkelahian dan kecelakaan lalu lintas yang terjadi karena pelaku tidak berada dalam keadaan normal, baik fisik maupun psikis. Gejala penyalah guna narkoba Perubahan dari fisik Perubahan perilaku Perubahan kejiwaan : sindroma ketergantungan (craving, withdrawal) Ditemukannya zat/ bahan, peralatan narkoba Perubahan fisik Pada waktu pakaw Jalan sempoyongan Bicara cadel Tampak terkantuk-kantuk Overdosis Nafas denyut jantung dan nadi lambat Pada waktu sakaw Mata, hidung berair, mual smp muntah, Sakit diseluruh tubuh

Kejang, takut air / tidak mau mandi Pengaruh jangka panjang Penampilan acuh,kebersihan kurang, Tampak bekas suntikan dikulit Tanda-Tanda Fisik Otot tegang/kaku Pusing, sakit kepala Sakit perut, mual Sakit dada, jantung berdebar-debar Tidak dapat konsentrasi Perubahan pola makan Badan lemas, tidak berenergi Pengaruh Narkoba Terhadap Proses Pembelajaran Prestasi akademik menurun Sering membolos Sering terlambat masuk di awal pelajaran dan setelah istirahat Konsentrasi dan daya ingat melemah Tidak bergairah melakukan kegiatan yang biasanya disukai Perubahan pola makan Perubahan pola tidur Menjadi tidak rapi Tanda-tanda pengguna Sikap bermusuhan, tidak kooperatif, antagonistik Menjadi cepat marah Cepat lelah, malas, atau jadi lebih bersemangat Pandai berbohong Sering terlambat/tidak bayar uang kuliah Mendadak bicara cadel/gagap Mata merah, berair, sayu atau sembab Hidung berlendir walaupun tidak sedang flu.