2015-2019 RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA SEKAYU JALAN MERDEKA LINGKUNGAN I NOMOR 497, SEKAYU TELEPON/ FAKSIMILI : (0714) 321170 WEBSITE : www.pa-sekayu.net e-mail : pa_sekayu@pta-palembang.net
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Agama Sekayu 2015-2019. Pengadilan Agama Sekayu adalah pelaksana kekuasaan kehakiman yang bertugas menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan dan sekaligus merupakan kawal depan (provoost) Mahkamah Agung yang berada di Provinsi Sumatera Selatan. Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) adalah merupakan amanat Undang-undang nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.MenurutUndang-undang nomor 25 Tahun 2004, Bab V, Pasal 15 disebutkan bahwa setiap Kepala Satuan Kerja wajib menyiapkan rancangan Renstra sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu memberikan sumbangsih pikiran dalam menyusun Renstra ini. Semoga bermanfaat serta peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan, dan transparan kepada pencari keadilan di wilayah hukum Pengadilan Agama Sekayu dapat segera terwujud. Sekayu, 19Januari 2015 Wakil Ketua Pengadilan Agama Sekayu Drs. H. Shalahuddin H. Abbas, M.H. NIP 19550718.198203.1.003 i
DAFTAR ISI Hal KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI ii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Kondisi Umum 1 1.2. Potensi dan Permasalahan 2 BAB IIVISI, MISI DAN TUJUAN 2.1. Visi 10 2.2. Misi 10 2.3. Tujuan dan Sasaran Strategis 11 2.4. Program dan Kegiatan 13 BAB III ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI 3.1. Arah Kebijakan dan Strategi Pengadilan Agama Sekayu BAB IV PENUTUP 16 18 LAMPIRAN Matriks Rencana Strategis 2015-2019 Pengadilan Agama Sekayu ii
BAB IPENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Reformasi sistem peradilan membawa perubahan yang mendasar bagi peran Pengadilan Agama Sekayudalam menjalankan tugas dan fungsi pokoknya, dibidang Administrasi, Organisasi, Perencanaan dan Keuangan. Pengadilan Agama Sekayu merupakan lingkungan Peradilan Agama dibawah Mahkamah Agung Republik Indonesia sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan. Pengadilan Agama Sekayu sebagai kawal depan Mahkamah Agung Republik Indonesia bertugas dan berwenang menerima, memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara yang masuk di tingkat pertama. Perencanaan strategis suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun secara sistematis dan berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada pada lingkungan Pengadilan Agama Sekayu.Rencana Strategis ini dijabarkan kedalam program yang kemudian diuraikan kedalam rencana tindakan. Rencana strategis ini kelak didukung dengan anggaran yang memadai, dilaksanakan oleh sumber daya manusia yang kompeten, ditunjang sarana dan prasarana serta memperhitungkan perkembangan lingkungan Pengadilan Agama Sekayu baik lingkungan internal maupun eksternal sebagai variabel strategis. Pengadilan Agama Sekayu dalam menjalankan tugas dan fungsinya tersebut adalah untuk mendukung tercapainya visi dan misi Mahkamah Agung Republik Indonesia sebagai lembaga pelaksana kekuasaan kehakiman di Indonesia. 1
1.2. POTENSI DAN PERMASALAHAN A. Kekuatan (Strength) Kekuatan Pengadilan Agama Sekayu mencakup hal-hal yang memang sudah diatur dalam peraturan/perundang-undangan sampai dengan hal-hal yang dikembangkan kemudian, mencakup: 1. Merupakan provoost (kawal depan) di wilayah hukum Kabupaten Musi Banyuasin dan Kabupaten Banyuasin. 2. Pengadilan Agama Sekayu merupakan bagian dari unsur Musyawarah Pimpinan Daerah/ Forum Komunisasi Pimpinan Daerah (FKPD) dan memiliki hubungan baikdengan Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin dan Pemerintah Kabupaten Banyuasin. 3. Pengadilan Agama Sekayu memiliki sumberdaya/aparatur peradilan dengan usia produktif yang memadai, sehingga diharapkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi(tupoksi) dapat terus mengalami peningkatan kinerja. 4. Adanya Undang-undang yang mengatur kewenangan Pengadilan Agama Sekayu selaku Pengadilan Tingkat Pertama. B. Kelemahan (Weaknesses) Kelemahan-kelemahan yang ada di Pengadilan Agama Sekayudirinci dalam beberapa aspek, antara lain: 1. Aspek Proses Peradilan Luasnya wilayah yuridiksi Pengadilan Agama Sekayu yang terdiri dari dua Kabupaten dengan kondisi geografis perairan dan daratan yang sulit ditempuh masyarakat pencari keadilan dalam mengikuti proses berperkara ke Pengadilan Agama Sekayu. Belum memiliki mekanisme sistem evaluasi yang memadai untuk dapat mengukur kepuasan masyarakat pencari keadilan di wilayah hukum Pengadilan Agama Sekayu. 2
2. Aspek Sumber Daya Aparatur Peradilan Pengadilan Agama Sekayu belum mempunyai kewenangan untuk merekrut pegawai sendiri sesuai kebutuhan Pengadilan. Sistem Informasi Manajemen di bidang sumberdaya/ aparatur peradilan yang diterapkan di Pengadilan Agama Sekayu masih memerlukan pengembangan dan metode pelaksanaan yang kompeten. Rekrutmen Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang diterima belum sepenuhnya sesuai dengan kapasitas dan kemampuan kerja yang dibutuhkan olehpengadilan Agama Sekayu 3. Aspek Pengawasan dan Pembinaan Pelaksanaan evaluasi penilaian kinerjaaparatur peradilan di Pengadilan Agama Sekayu belum optimal mengingat Standard Operating Procedure (SOP)yang digunakan masih dalam tahap pengembangan dan masih perlu dilakukan evaluasi. Belum adanya sistem pengaduan masyarakat yang berbasis teknologi informasi yang dapat meng-akomodasi kebutuhan masyarakat pencari keadilan. 4. Aspek Tertib Administrasi dan Manajemen Peradilan Perlunya pembenahan sistem operasional untuk menjalankan tertib administrasi yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Perlunya penataan dokumentasi dan arsip dalam rangka pemenuhan kebijakan kearsipan nasional. 5. Aspek Sarana dan Prasarana Pengelolaan anggaran yang diterima oleh Pengadilan Agama Sekayu dari pusat belum sesuai dengan perencanaan anggaran yang diajukan sehingga belum dapat mencukupi kebutuhan yang ada. Bangunan gedung kantor Pengadilan Agama Sekayu adalah satu-satunya bangunan gedung kantor pengadilan yang belum sesuai dengan prototypeyang telah ditentukan oleh Mahkamah 3
Agung Republik Indonesia dalam wilayah Pengadilan Tinggi Agama Palembang. C. Peluang (Opportunities) Terkait upaya pelaksanaan perbaikan dan peningkatan kinerja Pengadilan Agama Sekayu,beberapa kemungkinan peluang yang dapat terjadi ditinjau dari aspek-aspek berikut, antara lain : 1. Aspek Proses Peradilan Peningkatan pelayanan di bidang informasi publik melalui implementasi Sistem Informasi Administrasi Pengadilan Agama (SIADPA) serta melalui websitepengadilan Agama Sekayu(www.pa-sekayu.go.id) agar masyarakat pencari keadilan dapat memperoleh informasi mengenai alur proses berperkara dan informasi lain tentang Pengadilan Agama Sekayu. Pelaksanaan program bantuan hukum kepada masyarakat pencari keadilan berupa proses hukum atas perkara prodeo (bebas biaya) bagi masyarakat tidak mampu dan pelaksanaan sidang keliling bagi masyarakat terpinggirkan. Hal ini sesuai dengan salah satu program prioritas Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama, Justice For All. 2. Aspek Sumber Daya Aparatur Peradilan Pemberian tunjangan kinerja/ remunerasi bagi PNS non-hakim yang terus diupayakan untuk dilakukan peningkatan sebagaimana halnya tunjangan fungsional Hakim merupakan bagian penting sebagai motivasi dalam rangka peningkatan kinerja individu aparat peradilan. Kegiatan sosialisasi, bimbingan teknis, simposium sertapelatihan-pelatihan lainnya yang diikuti oleh Hakim dan PegawaiPengadilan Agama Sekayu, baik yang diadakan oleh Pengadilan Tinggi Agama Palembang, Pengadilan Tinggi Palembang, Mahkamah Agung Republik Indonesia maupun 4
Instansi lainnnya secara signifikan akan dapat meningkatkan kemampuan dan kualitas sumber daya manusia yang dimiliki Pengadilan Agama Sekayu. 3. Aspek Pengawasan dan Pembinaan Pada prinsipnya kegiatan pengawasan dan pembinaan secara berkala baik yang dilaksanakan oleh Mahkamah Agung Republik Indonesia, Pengadilan Tinggi Agama Palembang, maupun Instansi Pengawas lainnya akan memacu pelaksanaan kegiatan operasional yang baik sesuai dengan tupoksi dan dapat meminimalisasi terjadinya kesalahan termasuk dapat meniadakan pelanggaran disiplin dan pelanggaran peraturan perundangan yang berlaku. Pemberdayaan fungsi Hakim selaku pengawas bidang merupakan bagian penting dalam hal terciptanya Sistem Pengendalian Internal Pemerintahan (SPIP) yang komprehensif di lingkungan Pengadilan Agama Sekayu. Peningkatan kualitas kinerja pegawai Pengadilan Agama Sekayu adalah wujud nyata dari pelaksanaan SPIP secara rutin dan berkala oleh para Hakim Pengawas Bidang Pengadilan Agama Sekayu. 4. Aspek Tertib Administrasi dan Manajemen Peradilan Adanya komitmen yang tegas dari unsur Pimpinan di Pengadilan Agama Sekayu dalam mewujudkan tertib administrasi yang baik serta pengelolaan manajemen peradilan yang akuntabel. Dukungan, koordinasi dan kerja sama yang baik antar Pengadilan Agama diwilayah hukum Pengadilan Tinggi Agama Palembang juga dari Peradilan lainnya di wilayah Sumatera Selatan memiliki peran serta yang signifikan dalam pelaksanaan tertib administrasi dan manajemen peradilan. Kesamaan sistematika dan pola kerja yang identik antar peradilan dapat saling menunjang dalam menemukan dan menentukan langkah terbaik pelaksanaan manajemen peradilan. 5
5. Aspek Sarana dan Prasarana Kelengkapan dokumen/ berkas perkara sebagai Database penunjang implementasi SIADPA melalui Aplikasi SIADPA Plus sudah mampu bersaing di Tingkat Nasional, hal ini tidak terlepas dari tersedianya tempat penyimpanan berkas perkara yang tertata cukup rapi serta adanya fasilitas teknologi informasi di Pengadilan Agama Sekayuantara lain berupa koneksi jaringan internetyang stabil, perangkat Komputer yang memadai dan website Pengadilan Agama Sekayu. Perubahan tata letak/ tata ruang dengan pola sistem satu pintu (one gate system) terkait pelayanan terhadap masyarakat pencari keadilan yang sedang/ akan berperkara di Pengadilan Agama Sekayu diharapkan dapat menambah kenyamanan dan mempermudah akses memperoleh informasi di tengah kondisi gedung kantor yang belum memadai. D. Tantangan yang dihadapi (Threats) Sudah barang tentu dalam mencapai suatu tujuan akan terdapat tantangan atau ancaman yang dapat mempengaruhi kinerjasebuah Organisasi/ Institusi seperti halnya Pengadilan Agama Sekayu. Setiap tantangan atau ancaman yang akan dihadapi harus dipikirkan cara penanganan terbaik untuk tetap dapat melakukan perbaikan sebagaimana yang diharapkan. Adapun tantangan yang perlu diwaspadai dan dihadapi Pengadilan Agama Sekayu, antara lain: 1. Aspek Proses Peradilan Menjadi sangat penting untuk mengukur tingkat kepuasan terhadap layanan yang telah diberikan oleh Pengadilan Agama Sekayu. Namun, belum tersedianya suatu alat pengukur kepuasan yang memadai bagi pengguna jasa pengadilan khususnya di Pengadilan Agama Sekayu, menyebabkan pelayanan yang ada terkesan belum dilaksanakan secara optimal. 6
Memiliki wilayah hukum yang cukup luas dengan struktur geografis berupa perairan dan daratan yang diantaranya sangat sulit untuk ditempuh karena jarak yang jauh dan akses yang tidak memadai (jalan rusak) menjadi faktor kurangnya minat masyarakat untuk menyelesaikan masalah hukumnya di Pengadilan Agama Sekayu. Upaya pelaksanaan sidang keliling masih belum dapat menjangkau keberadaan masyarakat pencari keadilan secara keseluruhan. 2. Aspek Sumber Daya Aparatur Peradilan Sekitar 50% personil Pengadilan Agama Sekayutidak menetap atau berdomisili di Kota Sekayu. Sebagian besar personil tersebut bertempat tinggal di Kota Palembang dan Kota Jambi dengan jarak tempuh ke Kota sekayu ±3 (tiga) sampai dengan 4 (empat) jam perjalanan. Hal ini memicu terjadinya tindakan indisipliner seperti terlambat masuk kerja, pulang kerja sebelum waktunya, tidak masuk kerja dan hal lain yang akan mengganggu kinerja Pengadilan Agama Sekayu. Hampir setiap personil pegawai Pengadilan Agama Sekayu telah disampaikan mengenai visi dan misi Pengadilan Agama Sekayu. Namun, belum seluruhnya dapat menguasai visi dan misi Pengadilan Agama Sekayu. Sehingga dikhawatirkan akan menghambat proses mewujudkan visi dan misi tersebut. 3. Aspek Pengawasan dan Pembinaan Hakim pengawas bidang yang ada di Pengadilan Agama Sekayu meskipun telah secara rutin dan berkala melakukan pengawasan, namun masih terdapat personil Hakim yang belum memahami tentang bidang pengawasan yang harus dilaksanakannya. Dalam rangka melaksanakan pengawasan dan pembinaan terhadap kinerja aparat peradilan, sistem reward & punishmentyang memadai belum diterapkan secara utuh, khususnya di Pengadilan Agama Sekayu. 7
4. Aspek Tertib Administrasi Dan Manajemen Peradilan Pola sistem dan tata kerja di Pengadilan Agama Sekayu masih mendapat pengaruh yang cukup besar dari paradigma lama pelaksanaan birokrasi. Untuk menerapkan sistem birokrasi moderen seperti yang diamanatkan dalam reformasi birokrasi masih menemui kendala, sehingga perlu sikap dan komitmen yang tegas terhadap masing-masing personil aparat peradilan di Pengadilan Agama Sekayu. 5. Aspek Sarana dan Prasarana Kondisi jaringan listrik, jaringan komunikasi dan sarana air bersih di Kabupaten Musi Banyuasin, khususnya Kota Sekayu masih belum memadai. Seringnya terjadi pemadaman listrik di sela-sela jam kerja, tidak stabilnya koneksi komunikasi telepon kantor (PSTN) dan selular, serta jadwal pengaliran air bersih dari PDAM setempat yang terlampau singkat, berdampak signifikan terhadap pengeluaran anggaran pemeliharaan dan biaya daya/jasa. Kondisi gedung kantor Pengadilan Agama Sekayu saat ini yang berupa 4 (empat) buah bangunan gedung yang terpisah-pisah, mempersulit pelaksanaan pengawasan terkait keamanan dan banyaknya akses yang dapat dilalui. Posisi ruang Hakim menjadi tidak steril dan para pihak yang berperkara masih cukup leluasa untuk masuk ruangan yang tidak diperuntukkan bagi mereka. Dengan demikian, pembangunan gedung kantor baru sesuai dengan prototypeyang telah ditentukan oleh Mahkamah Agung Republik Indonesia menjadi sangat mendesak. Pengadilan Agama Sekayu baru memiliki 1 (satu) buah ruang sidang, sehingga hal ini dapat berpengaruh terhadap panjangnya antrian para pencari keadilan dalam menjalankan proses persidangan. Masih terdapat barang inventaris berupa kendaraan dinas roda 2 (dua), meubelair dan peralatan mesin lainnya yang kondisinya 8
sudah rusak berat, namun belum dihapuskan dari catatan Barang Milik Negara yang dikelola oleh Pengadilan Agama Sekayu. Masih terdapat kebutuhan sarana berupa inventaris penunjang pelaksanaan operasional kerja di Pengadilan Agama Sekayu yang belum terpenuhi, antara lain Lemari Arsip untuk penyimpanan berkas perkara, dokumen keuangan, dokumen kepegawaian, dan dokumen penting lainnya. 9
BAB IIVISI, MISI, TUJUAN 2.1. VISI Rencana Strategis Pengadilan Agama Sekayu Tahun 2015-2019 merupakan komitmen bersama dalam menetapkan kinerja dengan tahapan-tahapan yang terencana dan terprogram secara sistematis melalui penataan, penertiban, perbaikan, pengkajian, pengelolaan terhadap sistem kebijakan dan peraturan perundang-undangan untuk mencapai efektifitas dan efisiensi. Selanjutnya untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan tolok ukur kinerja Pengadilan Agama Sekayudiselaraskan dengan arah kebijakan dan program Mahkamah Agung Republik Indonesia yang disesuaikan dengan rencana pembangunan nasional yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Nasional Jangka Panjang (RPNJP) 2005 2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2015-2019, sebagai pedoman dan pengendalian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan Pengadilan dalam mencapai visi dan misi serta tujuan organisasi pada tahun 2015-2019. Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan untuk mewujudkan tercapainya tugas pokok dan fungsi Pengadilan Agama Sekayu. Visi Pengadilan Agama Sekayumengacu pada Visi Mahkamah Agung Republik Indonesia dan Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama adalah sebagai berikut : TERWUJUDNYA PENGADILAN AGAMA SEKAYU YANG AGUNG 2.2. MISI Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan sesuai visi yang ditetapkan agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan terwujud dengan baik. Misi Pengadilan Agama Sekayu adalah: 10
1. Mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan dan Transparan. 2. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Aparatur Peradilan dalam rangka peningkatan pelayanan pada masyarakat. 3. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan yang efektif dan efisien. 4. Melaksanakan tertib administrasi dan manajemen peradilan yang efektif dan efisien. 5. Mengupayakan tersedianya sarana dan prasarana peradilan sesuai dengan standar 2.3. TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahun dan tujuan ditetapkan mengacu kepada pernyataan visi dan misi Pengadilan Agama Sekayu.AdapunTujuan yang hendak dicapai Pengadilan Agama Sekayu adalah sebagai berikut : 1. Pencari keadilan merasa kebutuhan dan kepuasannya terpenuhi 2. Setiap pencari keadilan dapat menjangkau badan peradilan 3. Publik percaya bahwa Pengadilan Agama Sekayumampu memenuhi butir 1 dan 2 di atas. Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu lima tahun kedepan dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2019, sasaran strategis yang hendak dicapai Pengadilan Agama Sekayu adalah sebagai berikut : 1. Meningkatnya penyelesaian perkara 2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim 3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara 4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) 11
5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan. 6. Meningkatnya kualitas pengawasan INDIKATOR KINERJA UTAMA Untuk menentukan tolok ukur atas keberhasilan sasaran strategis dalam mencapai tujuan diperlukan suatu Key Performance Indicators atau yang kita kenal dengan sebutan Indikator Kinerja Utama (IKU) yaitu matriks finansial ataupun non-finansial yang digunakan untuk membantu suatu organisasi menentukan dan mengukur kemajuan terhadap sasaran organisasi. Hubungan antara tujuan, sasaran dan IKU dapat digambarkan sebagai berikut : NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA 1. Meningkatnya penyelesaian perkara a. Persentase mediasi yang diselesaikan b. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian c. Persentase sisa perkara yang diselesaikan d. Persentase perkara yang diselesaikan e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan f. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan 2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim 3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan Peninjauan Kembali yang disampaikan secara lengkap b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis 12
NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA c. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak d. Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara 4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan b. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara sidang keliling. c. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus. 5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan. 6. Meningkatnya kualitas pengawasan Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti. 2.4. PROGRAM DAN KEGIATAN Enam sasaran strategis sebagaimana tersebut di atas merupakan arahan bagi Pengadilan Agama Sekayu untuk mewujudkan visi dan misi 13
yang telah ditetapkan dan membuat rincian Program dan Kegiatan Pokok yang akan dilaksanakan sebagai berikut : A. ProgramPeningkatan Manajemen Peradilan Agama Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama merupakan program untuik mencapai sasaran strategis dalam hal penyelesaian perkara, tertib administrasi perkara, dan aksesbilitas masyarakat terhadap peradilan. Kegiatan Pokok yang dilaksanakan Pengadilan Agama Sekayu dalam pelaksanaan Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama adalah : 1. Penyelesaian Perkara Perdata Agama, meliputi: a. Penanganan perkara prodeo b. Penyelesaian berkas perkara c. Penyelesaian Sisa Perkara 2. Penyampaian berkas perkara banding, kasasi, PK dan kesyar iahanyang lengkap dan tepat waktu 3. Register dan pendistribusian berkas perkara ke Majelis yang tepat waktu 4. Publikasi dan transparasi proses penyelesaian dan putusan perkara 5. Penyelenggaraan Sidang Keliling B. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung dibuat untuk mencapai sasaran strategis menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan mencapai pengawasan yang berkualitas. Kegiatan pokok yang dilaksanakan dalam program ini adalah : 1. Pelaksanaan diklat teknis yudisial dan non yudisial 2. Tindak lanjut pengaduan yang masuk 3. Tindak lanjut temuan yang masuk dari tim pemeriksa 14
C. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung Program Peningkatan Sarana dan Prasarana AparaturMahkamah Agung bertujuan untuk mencapai sasaran strategis dalam penyediaan sarana dan prasarana. Kegiatan pokok program ini adalah pengadaan sarana dan prasarana di lingkungan peradilan tingkat banding dan tingkat pertama. 15
BAB IIIARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI 3.1. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGADILAN AGAMA SEKAYU Dalam rangka mewujudkan visi dan misi, tujuan dan sasaran yang ditetapkan, Pengadilan Agama Sekayu menetapkan arah dan kebijakan dan strategi sebagai berikut: A. Peningkatan kinerja. Peningkatan kinerja sangat menentukan dalam meningkatkan sistem manajemen perkara yang akuntabel dan transparan sehingga masyarakat pencari keadilan dapat memperoleh kepastian hukum. Kinerja sangat mempengaruhi tinggi rendahnya angka penyelesaian perkara, proses peradilan yang cepat, sederhana, transparan dan akuntabel. Peningkatan kinerja bertujuan untuk meningkatkan integritas sumber daya aparatur peradilan. Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk mendukung kebijakan dan strategi peningkatan kinerja : Sistem karir merupakan perbaikan dalam mekanisme promosi dan mutasi sesuai dengan kompetensi Pengawasan eksternal dan internal. Hal ini disebutkan untuk menjamin berjalannya proses penegakan hukum yang akuntabel, dan memenuhi rasa keadilan masyarakat. Menguasai SOP sesuai bidangnya Disamping itu, perlu adanya dukungan sarana dan prasarana dan teknologi informasi yang memadai untuk meningkatkan kinerja. B. Peningkatan kualitas pelayanan publik. Dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik, diperlukan kebijakan yang memperhatikan hal-hal sebagai berikut : 16
Memiliki standar pelayanan bagi pencari keadilan mengatur dengan jelas hak dan kewajiban penyelenggaraan pelayanan maupun penerima layanan. Memiliki mekanisme penanganan pengaduan Meningkatkan sarana prasarana dan teknologi informasi untuk pelayanan publik 17
BAB IVPENUTUP RenstraPengadilan Agama Sekayu tahun 2015-2019 diarahkan untuk merespon berbagai tantangan dan peluang sesuai dengan tuntutan perubahan lingkungan strategis, baik yang bersifat internal maupun yang bersifat eksternal. Renstra ini merupakan upaya untuk menggambarkan peta permasalahan, titik-titik lemah, peluang,tantangan, program yang ditetapkan, dan strategis yang akan dijalankan selama kurun waktu 5 (lima) tahun, serta output yang ingin dihasilkan dan out come yang diharapkan. RenstraPengadilan Agama Sekayu harus terus disempurnakan dari waktu kewaktu. Dengan demikian renstra ini bersifat terbuka dari kemungkinan perubahan. Melalui renstra ini diharapkan dapat membantu pelaksana pengelola kegiatan dalam melakukan pengukuran tingkat keberhasilan terhadap kegiatan yang dikelola. Dengan Renstra ini pula, diharapkan unit-unit kerja dilingkungan Pengadilan Agama Sekayu memiliki pedoman yang dapat dijadikan penuntun bagi pencapaian arah, tujuan dan sasaran program selama 5 (lima) tahun yaitu tahun 2015 sampai dengan 2019, sehingga visi dan misi Pengadilan Agama Sekayu dapat terwujud dengan baik. 18
LAMPIRAN 19
MATRIKS RENCANA STRATEGIS 2015-2019 Tujuan : 1. Pencari keadilan merasa kebutuhan dan kepuasannya terpenuhi 2. Setiap pencari keadilan dapat menjangkau badan peradilan 3. Publik percaya bahwa Pengadilan Agama Sekayu dan badan peradilan di bawahnya memenuhi butir 1 dan 2 di atas SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET KINERJA 2015 2016 2017 2018 2019 Meningkatnya perkara. penyelesaian a. Persentase mediasi yang diselesaikan b. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian c. Persentase sisa perkara yang diselesaikan. d. Persentase perkara yang diselesaikan. e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan f. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan 90% 41% 91% 91% 90% 91% 42% 92% 92% 91% 92% 43% 93% 93% 92% 93% 44% 94% 94% 93% 94% 45% 95% 95% 94% Peningkatan putusan Hakim. aksepbilitas Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali 96% 98% 97% 99% 98% 99% Peningkatan pengelolaan perkara. efektifitas penyelesaian a. Persentase berkas yang diajukan banding, kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap. b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis. L.1
c. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara. d. Prosentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak (prosentase akta cerai yang diserahkan penggugat/pemohon). e. Prosentase Penyitaan tepat waktu dan tempat. 96% 97% 98% 99% Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice). a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan. b. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara sidang keliling c. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus. 90% 91% 92% 93% 94% Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan. Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti. Meningkatnya pengawasan. kualitas a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti. b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti. L.2