BAB I PENDAHULUAN. materi denah dan peta, ternyata siswa kelas III SD Negeri 1 Beteng banyak

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. mengajar. Karena dengan adanya keaktifan saat proses pembelajaran maka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di sekolah guru mempunyai peranan yang sangat penting terhadap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tuntutan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah pembelajaran

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. lanjut dan penerapannya di dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran IPS di

BAB I PENDAHULUAN. dengan siswa dapat memahami dan mengerti maksud pembelajaran.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBELAJARAN Pelaksanaan Tindakan Kondisi Awal

I. PENDAHULUAN. untuk menghasilkan siswa yang berkualitas. Siswa yang berkualitas adalah siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan situasi hingga terjadinya proses belajar pada diri siswa.

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Proses belajar mengajar yang dikatakan berhasil apabila ada perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pembelajaran adalah suatu proses interaksi atau hubungan timbal balik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah mata

BAB I PENDAHULUAN. teknologi memiliki peranan penting dalam memberikan pemahaman mengenai

BAB I PENDAHULUAN. pada siswa untuk menghadapi kehidupan di masyarakat dapat bertanggung

BAB I PENDAHULUAN. disampaikan oleh guru. Hal ini dikarenakan hampir seluruh materi mata

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun oleh :

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum istilah sains memiliki arti kumpulan pengetahuan yang tersusun

BAB I PENDAHULUAN. menjadi manusia terdidik sesuai dengan tuntutan jaman. adalah situasi yang mempengaruhi pertumbuhan individu.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah telah berusaha meningkatkan mutu pendidikan, diantaranya

BAMBANG ENDRA GUNAWAN A54B090090

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan mata pelajaran

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kegiatan belajar mengajar yang terjadi, guru selalu memiliki

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif. pendidikan (UUSPN No. 20 TH. 2003, Bab I pasal 1:2).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Masalah. Upaya yang dilakukan guru untuk meningkatkan kemampuan berpikir

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Disusun Untuk Memenuhi Sebagai. Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1. Pendidikan sekolah Dasar. Disusun Oleh : Disusun :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional adalah menjamin mutu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran matematika merupakan salah satu mata pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka. Keberhasilan pendidikan dipengaruhi oleh perubahan dan

BAB I PENDAHULUAN. menulis guru cenderung menganggap dirinya sebagai sumber utama pengetahuan,

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA KELAS VIIIC SMP NEGERI 1 CIASEM MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN TEKA-TEKI SILANG (TTS)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. denah dan peta lingkungan rumah dan sekolah, materi mata angin

I. PENDAHULUAN. media pembelajaran juga dalam penggunaan metode pembelajar. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berdasarkan fungsi pendidikan nasional peran guru menjadi kunci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran adalah interaksi belajar mengajar, dimana terdapat

BAB I PENDAHULUAN. sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini.

BAB I PENDAHULUAN. bakat yang dimiliki, berpikir kritis dan memecahkan permasalahan yang. mengarah pada peningkatan hasil belajar.

BAB I PENDAHULUAN. interaksi untuk mencapai tujuan pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Kualitas proses belajar berimplikasi tidak langsung pada tingkat

BAB I PENDAHULUAN. guru. Kemampuan tiap guru tidak sama, hal ini dikarenakan adanya perbedaan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan terutama pendidikan IPA di Indonesia dan negara-negara maju.

BAB I PENDAHULUAN. Proses pembelajaran merupakan pola dan urutan kegiatan guru dan siswa

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan peserta didik secara optimal. Minat, bakat, kemampuan, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Matematika merupakan salah satu bidang studi yang ada pada semua

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat memperoleh ilmu pengetahuan dan dapat mengembangkan potensi

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran geografi yang dilakukan di SMA Negeri 3 Bandar Lampung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Matematika sering dianggap sebagai salah satu mata pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam dunia pendidikan. Sebagai bukti adalah pelajaran

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Matematika merupakan disiplin ilmu yang mempunyai

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) memiliki peran yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. atau maju. Suatu Negara dikatakan maju apabila memiliki sumber daya manusia

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pendidikan merupakan proses pelatihan untuk. webster s New Word Dictionary Sagala (2007: 1), sehingga mampu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Moh. Nurman Bagus Satrio Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata kunci: kalimat utama dalam paragraf, STAD

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sumber ilmu pengetahuan masih sering kita jumpai dalam kegiatan belajar

BAB IV DISKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. bagi kehidupan siswa sekarang maupun masa yang akan datang. dengan perkembangan zaman. Di SDN Semampir mata pelajaran Bahasa

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lebih efektif, dinamis, efisien, dan positif, yang ditandai dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Peningkatan kualitas sumber daya manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mendorong berbagai upaya dan perhatian seluruh lapisan masyarakat terhadap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MIFTAHUDIN NIM. A

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik menguasai tujuan-tujuan pendidikan. Interaksi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mata pelajaran yang harus diberikan di Sekolah Dasar (SD). Mata pelajaran ini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ai Nunung Muflihah,2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di era globalisasi yang semakin berkembang menuntut adanya

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Pendidikan dapat menjadikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. IPTEK, dituntut sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing secara

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. untuk membelajarkan siswa. Kemampuan pengelolaan guru sangat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI METODE PROBLEM SOLVING PADA POKOK BAHASAN ARITMETIKA SOSIAL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Pendidikan yang berkualitas tinggi akan membawa kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. dalam menyelesaikan suatu masalah. Hal tersebut berpengaruh terhadap hasil

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan diharapkan mampu membentuk individu-individu yang. pendidikan masih rendah terutama pada pendidikan sekolah.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang berkaitan dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu cara yang ditempuh manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Ilmu Pengetahuan Sosial adalah ilmu yang mempelajari tentang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Jika pembelajaran melibatkan lebih dari satu model pembelajaran akan. menghasilkan kualitas pendidikan yang lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN KEAKTIFAN BERKOMUNIKASI SISWA DENGAN STRATEGI SNOWBALL THROWING

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan pengamatan pada saat pembelajaran IPS, khususnya pada materi denah dan peta, ternyata siswa kelas III SD Negeri 1 Beteng banyak yang belum memahami tentang denah dan peta. Banyak anak yang menganggap bahwa belajar memahami sebuah peta/gambar sebagai hal yang mudah. Hal itu terlihat bahwa dalam pembelajaran siswa tidak memahami peta yang mencakup simbol-simbol yang terdapat pada peta sesuai dengan makna yang dimaksudkan, sehingga dampaknya siswa juga tidak mengenal peta. Begitu juga dengan denah, anak-anak diminta melihat kompas lalu menjelaskan mana arah utara, selatan atau utara saja masih bingung dan salah menjawabnya. Akibat anak-anak menganggap memahami denah dan peta tersebut mudah, maka ketika diberi soal untuk dikerjakan, hasilnya tidak bagus bahkan nilai yang diperoleh siswa sebagian besar di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan yaitu 75. Di samping hasil evaluasi di bawah KKM, yang terjadi dalam pembelajaran IPS anak-anak pasif dan tidak kreatif Setelah berdiskusi dengan teman guru ternyata ditemukan beberapa penyebab mengapa hasil evaluasi belajar IPS pada kompetensi dasar membuat denah dan peta di lingkungan rumah dan sekolah di bawah KKM, dan mengapa dalam proses pembelajaran IPS siswa tidak aktif dan kreatif.

Hasil diskusi ditemukan penyebab, antara lain adalah: 1. Guru dalam mengajarkan IPS menggunakan metode yang konvensional, yaitu ceramah atau tanya jawab. 2. Dalam mengajar IPS tidak disertai penggunaan alat peraga untuk memperjelas materi yang disampaikan 3. Penggunaan metode ceramah dan tanya jawab membuat siswa kurang mendapatkan kesempatan untuk bertanya atau meminta penjelasan guru mengenai hal-hal yang kurang jelas. 4. Banyak siswa yang kurang memperhatikan pelajaran karena pengelolaan kelas dilakukan secara klasikal. 5. Siswa merasa jenuh belajar karena sebagian besar pembelajaran dilakukan di dalam ruangan (kelas) 6. Guru dalam pembelajaran IPS sedikit sekali yang menyentuh materi mengenai denah dan peta Sehubungan dengan masalah di atas maka perlu direnungkan hal-hal yang harus dilakukan agar pembelajaran dapat mengaktifkan siswa dan hasil evaluasi menjadi meningkat. Perlu dilakukan tindakan perbaikan dengan cara melakukan tindakan kelas bagi siswa kelas III, tindakan yang dilakukan adalah mengajar IPS pada kompetensi dasar membuat denah dan peta di lingkungan rumah dan sekolah dengan menerapkan metode inquiri dan latihan. Metode inquiri merupakan metode belajar yang dapat merangsang siswa untuk aktif mengerjakan tugas dan aktif mencari serta meneliti sendiri tugas yang diberikan dan merumuskan hasilnya sendiri (Roestiyah, 2008: 76).

Metode latihan merupakan metode belajar yang menuntut siswa untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan agar memiliki ketangkasan/keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari (Roestiyah, 2008: 125). Dengan menerapkan metode inquiri dan latihan diharapkan pemahaman siswa terhadap denah dan peta menjadi meningkat. B. Pembatasan Masalah Berdasarkan pada latar belakang masalah di atas masih banyak permasalahan yang harus dilakukan dalam penelitian. Mengingat dengan adanya permasalahan tersebut terlalu kompleks dan dilakukan secara simultan. Maka dalam melakukan penelitian tindakan kelas ini di batasi pada : 1. Tindakan penelitian dilaksanakan dalam upaya meningkatkan pemahaman siswa kelas III SD Negeri 1 Beteng, Jatinom, Klaten terhadap denah dan peta. 2. Siswa yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas III SD Negeri 1 Beteng, Jatinom, Klaten yang berjumlah 10 anak. 3. Pelaku penelitian adalah penulis selaku peneliti dan teman sekolah yang membantu melaksanakan tindakan kelas. 4. Materi IPS yang dipakai pada pelaksanaan tindakan kelas ini adalah pada kompetensi dasar Membuat denah dan peta di lingkungan rumah dan sekolah 5. Metode pembelajaran yang dipilih adalah metode Inquiri dan latihan.

C. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian pada pembatasan masalah di atas, maka masalah dirumuskan sbb: 1. Apakah dengan menerapkan metode Inquiri dan latihan dapat meningkatkan pemahaman siswa kelas III SD Negeri 1 Beteng, Jatinom, Klaten tahun 2012/2013 terhadap denah dan peta? 2. Bagaimanakah keefektifan penerapan metode Inquiri dan latihan dalam pembelajaran IPS bagi siswa kelas III SD Negeri 1 Beteng, Jatinom, Klaten tahun 2012/2013 dengan menerapkan metode Inquiri dan latihan? 3. Apakah kelebihan dan kelemahan pembelajaran menggunakan metode Inquiri dan latihan dalam pembelajaran IPS? D. Tujuan Penelitian Dalam pelaksanaan kegiatan pasti terdapat tujuan yang ingin dicapai. Tujuan penelitian ini adalah sbb: 1. Tujuan Umum Penelitian bertujuan meningkatkan pemahaman siswa Sekolah Dasar kelas III dalam memahami denah dan peta melalui pelaksanaan penelitian tindakan kelas dengan metode inquiri dan latihan. 2. Tujuan Khusus a. Meningkatkan pemahaman siswa kelas III SD Negeri 1 Beteng, Jatinom, Klaten tahun 2012/2013 terhadap denah dan peta dengan menerapkan metode Inquiri dan latihan.

b. Mengetahui keefektifan penerapan metode Inquiri dan latihan dalam pembelajaran IPS bagi siswa kelas III SD Negeri 1 Beteng, Jatinom, Klaten tahun 2012/2013 dalam memahami denah dan peta. c. Mengetahui kelebihan dan kelemahan pembelajaran menggunakan metode Inquiri dan latihan dalam pembelajaran IPS. E. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk: 1. Manfaat Teoretis Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sumbangan penlitian terhadap suatu wacana, konsep teori, atau prinsip-prinsip yang dapat diterapkan dalam keilmiahan, khususnya yang berhubungan dengan peningkatan pemahaman tentang denah dan peta. Selain itu dapat digunakan sebagai sumber informasi untuk penelitian yang selanjutnya. 2. Manfaat Praktis a. Untuk Siswa 1) Meningkatnya pemahaman siswa kelas III SD Negeri 1 Beteng, Jatinom, Klaten tahun 2012/2013 terhadap denah dan peta setelah diterapkan metode Inquiri dan latihan. 2) Dapat diketahui keefektifan penerapan metode Inquiri dan latihan dalam pembelajaran IPS bagi siswa kelas III SD Negeri 1 Beteng, Jatinom, Klaten tahun 2012/2013 dalam memahami denah dan peta. 3) Dapat diketahui kelebihan dan kelemahan pembelajaran menggunakan metode Inquiri dan latihan dalam pembelajaran IPS.

b. Untuk Peneliti Melalui metode metode inquiri dan latihan dapat meningkatkan pemahamannya terhadap denah dan peta siswa kelas III SD Negeri 1 Beteng, Jatinom, Klaten tahun 2012/2013. c. Untuk Sekolah 1) Sebagai bahan pertimbangan dalam penilaian kinerja guru 2) Adanya peningkatan kualitas mengajar guru SD Negeri 1 Beteng, Jatinom, Klaten. 3) Sebagai masukan untuk mengembangkan program-program di bidang pembelajaran d. Untuk Perpustakaan Sekolah 1) Menambah kasanah bacaan di perpustakaan SD Negeri 1 Beteng, Jatinom, Klaten. 2) Menjadi salah satu bahan pertimbangan untuk guru lain bila ingin melakukan penelitian tindakan kelas. 3) Menjadi bahan acuan untuk peneliti lain dalam melakukan penelitian dengan judul yang lain.