KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN : KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL



dokumen-dokumen yang mirip
DANA PERLINDUNGAN PEMODAL

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP- 47 /PM/2004 TENTANG DANA JAMINAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL,

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

TENTANG PELAPORAN TRANSAKSI EFEK KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN,

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN : KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

I. KETENTUAN UMUM. 1. Dalam Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan: 2) Kustodian...

BAB I PENDAHULUAN. Pasar Modal mempunyai peran strategis dalam pembangunan Perekonomian Indonesia

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR / POJK.04 / 2016 TENTANG PELAPORAN TRANSAKSI EFEK

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

TENTANG NILAI PASAR WAJAR DARI EFEK DALAM PORTOFOLIO REKSA DANA KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN,

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 26/POJK.04/2014 TENTANG. Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DRAFT AWAL DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

2 menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang

Peraturan KSEI No. I-C Tentang Sub Rekening Efek (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP- 0029/DIR/KSEI/1217 tanggal 22 Desember 2017)

KETENTUAN UMUM PENYELENGGARA DANA PERLINDUNGAN PEMODAL

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

Bursa Efek dapat menjalankan usaha setelah memperoleh izin usaha dari Bapepam.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

L.2

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP- 09/PM/1997 TENTANG PEMBIAYAAN PENYELESAIAN TRANSAKSI EFEK OLEH PERUSAHAAN EFEK BAGI NASABAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL

UU No. 8/1995 : Pasar Modal

2. Saham Bursa adalah saham PT Bursa Efek Indonesia.

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP- 39/PM/2003 TENTANG KONTRAK BERJANGKA DAN OPSI ATAS EFEK ATAU INDEKS EFEK

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN NOMOR IX.H.1 : PENGAMBILALIHAN PERUSAHAAN TERBUKA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR: KEP-20/PM/2003 TENTANG PEMELIHARAAN DAN PELAPORAN MODAL KERJA BERSIH DISESUAIKAN

2017, No Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5253); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANG

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 44 /POJK.04/2016 TENTANG LAPORAN LEMBAGA PENYIMPANAN DAN PENYELESAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN NOMOR XI.B.2: PEMBELIAN KEMBALI SAHAM YANG DIKELUARKAN OLEH EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 22 /POJK.04/2017 TENTANG PELAPORAN TRANSAKSI EFEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 74 /POJK.04/2017 TENTANG SUBREKENING EFEK PADA LEMBAGA PENYIMPANAN DAN PENYELESAIAN

PERATURAN NOMOR IX.J.1 : POKOK-POKOK ANGGARAN DASAR PERSEROAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT EKUITAS DAN PERUSAHAAN PUBLIK

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR: KEP- 13/PM/2002 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL [LN 1995/64, TLN 3608]

M E M U T U S K A N :

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

Kamus Istilah Pasar Modal

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL TENTANG PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL,

Kamus Pasar Modal Indonesia. Kamus Pasar Modal Indonesia

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-45/PM/2000 TENTANG

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN

LAMPIRAN Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-412/BL/2009 Tanggal : 25 Nopember 2009 KEPENTINGAN TRANSAKSI TERTENTU

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 54 /POJK.04/2015 TENTANG PENAWARAN TENDER SUKARELA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SURAT KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK INDONESIA. : Kep-00010/BEI/ : PERATURAN NOMOR III-I TENTANG KEANGGOTAAN MARJIN DAN SHORT SELLING

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 37/POJK.04/2014 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF PENYERTAAN TERBATAS

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN KONTRAK PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

2017, No Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Pedoman Kontrak Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Perseroan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomo

Transkripsi:

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP-715/BL/2012 TENTANG DANA PERLINDUNGAN PEMODAL KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan perlindungan pemodal di Pasar Modal sebagaimana ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, perlu membentuk Dana Perlindungan Pemodal; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan tentang Dana Perlindungan Pemodal; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3608); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3617) sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2004 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 27, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4372); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 1995 tentang Tata Cara Pemeriksaan di Bidang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 87, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3618); 4. Surat Kuasa Khusus Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor: SKU-194/MK.01/2012 tanggal 19 Juli 2012; MEMUTUSKAN: Menetapkan : KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN TENTANG DANA PERLINDUNGAN PEMODAL. Pasal 1 Ketentuan mengenai Dana Perlindungan Pemodal diatur dalam Peraturan Nomor VI.A.4 sebagaimana dimuat dalam Lampiran Keputusan ini.

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN - 2 - Pasal 2 (1) Kewajiban Perantara Pedagang Efek yang mengadministrasikan rekening Efek nasabah untuk menjadi anggota Dana Perlindungan Pemodal sebagaimana dimaksud dalam angka 9 Peraturan Nomor VI.A.4, Lampiran Keputusan ini, mulai berlaku sejak 1 Januari 2014. (2) Kewajiban Bank Kustodian menjadi anggota Dana Perlindungan Pemodal sebagaimana dimaksud dalam angka 9 Peraturan Nomor VI.A.4, Lampiran Keputusan ini, mulai berlaku sejak 1 Januari 2016. Pasal 3 (1) Sejak 1 Januari 2014 sampai dengan 31 Desember 2015, Dana Perlindungan Pemodal hanya memberikan ganti rugi kepada Pemodal yang merupakan nasabah Perantara Pedagang Efek yang mengadministrasikan rekening Efek nasabah dan Anggota Bursa Efek PT Bursa Efek Indonesia. (2) Pemberian ganti rugi sebagaimana dimaksud ayat (1) hanya terbatas pada Aset Pemodal berupa saham yang masuk dalam Penitipan Kolektif Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dan dicatatkan pada PT Bursa Efek Indonesia. (3) Pemberian ganti rugi untuk seluruh Aset Pemodal sebagaimana dimaksud dalam angka 12 dan angka 13 Peraturan Nomor VI.A.4, Lampiran Keputusan ini, mulai berlaku sejak 1 Januari 2016. (4) Pemberian ganti rugi kepada Pemodal yang merupakan nasabah Bank Kustodian mulai berlaku sejak 1 Januari 2016. Pasal 4 Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan, dan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian wajib menyetorkan kontribusi dana awal kepada Dana Perlindungan Pemodal sebagaimana dimaksud dalam angka 22 huruf a Peraturan Nomor VI.A.4, Lampiran Keputusan ini, dengan ketentuan sebagai berikut: a. paling lambat pada tanggal 30 Juni 2013 dengan nilai kontribusi masing-masing sebesar Rp 15.000.000.000,00 (lima belas miliar rupiah); dan b. paling lambat pada tanggal 31 Januari 2014 dengan nilai kontribusi masing-masing sebesar Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah). Pasal 5 Pelaksanaan iuran keanggotaan sebagaimana dimaksud pada angka 22 huruf b Peraturan Nomor VI.A.4, Lampiran Keputusan ini, dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN - 3 - a. bagi Perantara Pedagang Efek yang mengadministrasikan rekening Efek nasabah mulai berlaku sejak 1 Januari 2014 dengan ketentuan: 1) iuran keanggotaan awal sebesar Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah) untuk masing-masing Perantara Pedagang Efek yang mengadministrasikan rekening Efek nasabah; dan 2) iuran keanggotaan tahunan sebesar 0,001% (satu per seratus ribu) dari rata-rata bulanan total nilai Aset Nasabah tahun sebelumnya yang dititipkan pada Perantara Pedagang Efek yang mengadministrasikan rekening Efek nasabah. b. iuran keanggotaan awal dan iuran keanggotaan tahunan untuk tahun 2014 dan 2015 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibayar oleh Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan, dan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian secara bersamasama paling lambat tanggal 31 Januari tahun yang bersangkutan. c. bagi Bank Kustodian mulai berlaku sejak 1 Januari 2016 dan besarnya nilai iuran akan ditetapkan paling lambat tanggal 30 September 2015. Pasal 6 Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di : Jakarta pada tanggal : 28 Desember 2012 Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Bagian Umum Ngalim Sawega NIP 19550530 197711 1 001 Prasetyo Wahyu Adi Suryo NIP 19571028 198512 1 001

PERATURAN NOMOR VI.A.4 : DANA PERLINDUNGAN PEMODAL 1. Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan: a. Aset Pemodal adalah Efek dan harta lain yang berkaitan dengan Efek, dan/atau dana milik Pemodal yang dititipkan pada Kustodian. b. Dana Perlindungan Pemodal adalah kumpulan dana yang dibentuk untuk melindungi Pemodal dari hilangnya Aset Pemodal, sebagaimana diatur dalam peraturan ini. c. Pemodal adalah nasabah dari Perantara Pedagang Efek yang mengadministrasikan rekening Efek nasabah dan Bank Kustodian. d. Penyelenggara Dana Perlindungan Pemodal adalah Perseroan yang telah mendapatkan izin usaha dari Bapepam dan LK untuk menyelenggarakan dan mengelola Dana Perlindungan Pemodal. 2. Dengan peraturan ini dibentuk Dana Perlindungan Pemodal. 3. Dana Perlindungan Pemodal diadministrasikan dan dikelola oleh Penyelenggara Dana Perlindungan Pemodal. 4. Dana Perlindungan Pemodal diwakili baik di dalam maupun di luar pengadilan oleh Penyelenggara Dana Perlindungan Pemodal. 5. Dana Perlindungan Pemodal bukan merupakan milik Pihak tertentu dan tidak digunakan untuk keperluan apapun kecuali untuk tujuan sebagaimana ditentukan dalam peraturan ini. 6. Dalam hal Bapepam dan LK memutuskan Penyelenggara Dana Perlindungan Pemodal tidak sanggup untuk menyelenggarakan dan mengelola Dana Perlindungan Pemodal, maka penyelenggaraan dan pengelolaan Dana Perlindungan Pemodal dilakukan oleh Bapepam dan LK, baik dengan atau tanpa menunjuk Pihak lain. 7. Dalam kondisi tertentu selain sebagaimana diatur dalam peraturan ini, Bapepam dan LK dapat mengambil alih dan menetapkan penggunaan Dana Perlindungan Pemodal. 8. Ketentuan mengenai kondisi tertentu dan penggunaan Dana Perlindungan Pemodal sebagaimana dimaksud dalam angka 7 ditetapkan oleh Bapepam dan LK. 9. Kustodian wajib menjadi anggota Dana Perlindungan Pemodal. 10. Kustodian sebagaimana dimaksud dalam angka 9 adalah Perantara Pedagang Efek yang mengadministrasikan rekening Efek nasabah dan Bank Kustodian. 11. Anggota Dana Perlindungan Pemodal wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut: a. membayar penuh dan tepat waktu iuran keanggotaan sejumlah nilai yang ditentukan oleh Bapepam dan LK; b. memisahkan rekening Efek pada Kustodian untuk setiap Pemodal dan dengan rekening Efek milik Kustodian; c. memisahkan rekening dana pada Bank untuk setiap Pemodal dan dengan rekening dana milik Kustodian sebagaimana dimaksud dalam Peraturan

- 2 - Nomor V.D.3 tentang Pengendalian Internal Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Perantara Pedagang Efek; dan d. memiliki dan menerapkan sistem manajemen risiko sebagaimana diatur dalam ketentuan perundang-undangan di bidang Pasar Modal yang berlaku. 12. Aset Pemodal berupa Efek dan harta lain yang berkaitan dengan Efek yang mendapat perlindungan Dana Perlindungan Pemodal adalah Efek dalam Penitipan Kolektif pada Kustodian yang dicatat dalam Rekening Efek pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian. 13. Aset Pemodal berupa dana yang mendapat perlindungan Dana Perlindungan Pemodal adalah dana yang dititipkan pada Kustodian yang dibukakan Rekening Dana Nasabah pada bank atas nama masing-masing Pemodal. 14. Pemodal yang asetnya mendapat perlindungan Dana Perlindungan Pemodal adalah Pemodal yang memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. menitipkan asetnya dan memiliki rekening Efek pada Kustodian; b. dibukakan Sub Rekening Efek pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian oleh Kustodian; dan c. memiliki nomor tunggal identitas pemodal (single investor identification) dari Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian. 15. Dana Perlindungan Pemodal digunakan untuk memberikan ganti rugi kepada Pemodal atas hilangnya Aset Pemodal. 16. Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam angka 15 tidak berlaku bagi Pemodal yang memenuhi satu atau lebih kriteria berikut: a. Pemodal yang terlibat atau menjadi penyebab Aset Pemodal hilang; b. Pemodal merupakan pemegang saham pengendali, direktur, komisaris, atau pejabat satu tingkat di bawah direktur Kustodian; dan/atau c. Pemodal merupakan Afiliasi dari Pihak-pihak tersebut pada huruf a dan huruf b. 17. Pembayaran ganti rugi kepada Pemodal dengan menggunakan Dana Perlindungan Pemodal dilakukan jika memenuhi ketentuan sebagai berikut: a. Bapepam dan LK telah menerbitkan pernyataan tertulis bahwa: 1) terdapat kehilangan Aset Pemodal; 2) Kustodian tidak memiliki kemampuan untuk mengembalikan Aset Pemodal yang hilang; dan 3) Bagi Kustodian berupa Perantara Pedagang Efek yang mengadministrasikan Efek dinyatakan tidak dapat melanjutkan kegiatan usahanya dan dipertimbangkan izin usahanya dicabut oleh Bapepam dan LK; atau 4) Bagi Bank Kustodian dinyatakan tidak dapat melanjutkan kegiatan usahanya sebagai Bank Kustodian dan dipertimbangkan persetujuan Bank Umum sebagai Kustodian dicabut oleh Bapepam dan LK.

- 3 - b. Pemodal telah mengajukan permohonan ganti rugi kepada Penyelenggara Dana Perlindungan Pemodal sesuai dengan Peraturan Bapepam dan LK Nomor VI.A.5 tentang Penyelenggara Dana Perlindungan Pemodal. 18. Ketentuan mengenai tata cara dan kriteria pernyataan tertulis sebagaimana dimaksud dalam angka 17 huruf a ditetapkan oleh Bapepam dan LK. 19. Ganti rugi sebagaimana dimaksud dalam angka 17 diberikan dalam bentuk dana sebesar nilai Aset Pemodal yang hilang dan/atau sesuai dengan batasan paling tinggi untuk setiap Pemodal dan setiap Kustodian yang ditetapkan oleh Bapepam dan LK. 20. Ketentuan mengenai tata cara penentuan nilai Aset Pemodal yang hilang sebagaimana dimaksud dalam angka 19 akan ditetapkan oleh Bapepam dan LK. 21. Ganti rugi atas nilai Aset Pemodal yang hilang tidak mencakup nilai kerugian atas perkiraan nilai investasi masa datang. 22. Dana Perlindungan Pemodal dibentuk dan berasal dari sumber-sumber sebagai berikut: a. kontribusi dana awal dari Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan, dan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian; b. iuran keanggotaan yang nilainya ditetapkan oleh Bapepam dan LK, yang terdiri dari iuran keanggotaan awal dan iuran keanggotaan tahunan; c. dana yang diperoleh Dana Perlindungan Pemodal dari Kustodian sebagai pengganti dari Pemodal sebagai pelaksanaan hak subrogasi; d. hasil investasi Dana Perlindungan Pemodal; dan e. sumber lain yang ditetapkan oleh Bapepam dan LK. 23. Dana Perlindungan Pemodal menggantikan kedudukan Pemodal yang mendapatkan ganti rugi atas hilangnya Aset Pemodal dari Dana Perlindungan Pemodal terhadap Kustodian karena subrogasi. 24. Hak Dana Perlindungan Pemodal karena subrogasi sebagaimana dimaksud dalam angka 23 adalah sebesar ganti rugi yang telah diberikan Dana Perlindungan Pemodal kepada Pemodal beserta biaya yang telah dikeluarkan dalam rangka pembayaran ganti rugi dan pengembalian dana dimaksud. 25. Penggantian kedudukan Pemodal oleh Dana Perlindungan Pemodal sebagaimana dimaksud dalam angka 23 tidak menghilangkan hak Pemodal untuk menuntut Kustodian atas hilangnya Aset Pemodal yang tidak diganti oleh Dana Perlindungan Pemodal. 26. Dalam melaksanakan hak subrogasi sebagaimana dimaksud dalam angka 23, Dana Perlindungan Pemodal diwakili oleh Penyelenggara Dana Perlindungan Pemodal. 27. Ketentuan mengenai tata cara pelaksanaan hak subrogasi oleh Penyelenggara Dana Perlindungan Pemodal dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Nomor VI.A.5 tentang Penyelenggara Dana Perlindungan Pemodal. 28. Kustodian wajib mengembalikan seluruh dana ganti rugi yang telah dibayarkan oleh Dana Perlindungan Pemodal ditambah biaya yang telah dikeluarkan.

- 4-29. Pengembalian dana oleh Kustodian sebagaimana dimaksud dalam angka 28 dilaksanakan dalam jangka waktu paling lambat 60 (enam puluh) hari sejak permintaan pengembalian dana disampaikan oleh Penyelenggara Dana Perlindungan Pemodal. 30. Harta kekayaan dari Dana Perlindungan Pemodal hanya dapat diinvestasikan pada Surat Berharga Negara dan/atau deposito pada bank yang dimiliki Pemerintah Republik Indonesia. 31. Investasi Dana Perlindungan Pemodal dalam bentuk selain sebagaimana dimaksud dalam angka 30 hanya dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan Bapepam dan LK. 32. Harta kekayaan dari Dana Perlindungan Pemodal tidak dapat dipinjamkan atau dijaminkan. 33. Hasil investasi Dana Perlindungan Pemodal setelah dikurangi biaya atas jasa pengelolaan, wajib ditambahkan ke dalam Dana Perlindungan Pemodal. 34. Penyelenggara Dana Perlindungan Pemodal berhak mendapatkan imbalan atas jasa pengelolaan atas investasi Dana Perlindungan Pemodal sebesar 10% (sepuluh perseratus) dari pendapatan bersih hasil investasi. 35. Bapepam dan LK dapat menentukan batasan lain atas imbalan sebagaimana dimaksud dalam angka 34 dengan memperhatikan kebutuhan Dana Perlindungan Pemodal dan kondisi keuangan Penyelenggara Dana Perlindungan Pemodal. 36. Dengan tidak mengurangi ketentuan pidana di bidang Pasar Modal, Bapepam dan LK dapat mengenakan sanksi terhadap setiap pelanggaran ketentuan peraturan ini, termasuk pihak-pihak yang menyebabkan terjadinya pelanggaran tersebut. Ditetapkan di : Jakarta pada tanggal : 28 Desember 2012 Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Bagian Umum Ngalim Sawega NIP 19550530 197711 1 001 Prasetyo Wahyu Adi Suryo NIP 19571028 198512 1 001