BAB 1 PENDAHULUAN. dibutuhkan manusia untuk bergerak dan melakukan pekerjaan yang dilakukan. Giriwijoyo (2007:23) menjelaskan bahwa:

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kehidupan kita terus menerus dimanjakan dengan segala sesuatu yang otomatis. bersenyawa dengan hidup manusia (Depdiknas, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. POMNAS (Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional) merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tujuan dari olahraga adalah untuk pendidikan, rekreasi, dan

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya semua orang mempunyai aktifitas masing-masing, dimana

BAB I PENDAHULUAN. Dengan majunya kebudayaan manusia saat ini, banyak terjadi perubahan

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah penjaga gawang. Cabang olahraga ini asal mulanya dari cabang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang masuk ke dalam

MOCHAMAD AGUNG JUNIARTO,

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga futsal kini menjadi olahraga permainan yang diminati dari

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang sepak bola bagi sebahagian orang tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan olahraga sekarang ini semakin berkembang pesat sesuai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2014 PENGARUH METODE LATIHAN MENTAL IMAGERY TERHADAP PENGUASAAN KETERAMPILAN PASSING DAN STOPPING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah passing, dribbling, controlling, dan shooting. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Moch.Vichi Fadhli Rachman, 2015 PENGARUH LATIHAN UMPAN KOMBINASI TERHADAP DOMINASI BALL POSSESSION DALAM CABANG OLAHRAGA SEPAK BOLA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Anggi Sugiyono, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini olahraga menjadi suatu kebutuhan bagi masyarakat, jika

BAB I PENDAHULUAN. sampai menjadi permainan sepakbola yang modern seperti sekarang ini.

BAB I PENDAHULUAN. bangsa tersebut. Hal itulah yang merupakan asumsi secara umum terhadap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan bagian dari program pendidikan umum yang

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat olahraga merupakan kegiatan fisik yang mengandung sifat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

PENGGUNAAN STRATEGI POWER PLAY DALAM PERTANDINGAN FUTSAL

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan taraf hidup sehat yang lebih baik lagi. Olahraga adalah proses sistematik yang

BAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuda Muhammad Awaludin, 2013

I. PENDAHULUAN. masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain, yang lazim disebut. sebanyak-banyaknya ke dalam gawang lawan dan mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Futsal merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat digemari di

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga populer di dunia

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional, (Depdiknas, 2003: 30). Karanggambas sesuai silabus adalah: atletik, senam, renang, kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. didalam ruangan. Kata ini diperkenalkan oleh FIFA ketika mengambil alih futsal

1. PENDAHULUAN. Kemampuan ini saling melengkapi satu sama lainnya karena setiap bola yang. dioper harus diterima dan dikontrol oleh rekan seregu.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia,

BAB I PENDAHULUAN. teknik yang berkualitas. Tingkat pencapaian prestasi olahraga bola basket dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Permainan sepak bola sangat membutuhkan kemampuan fisik dan taktik yang

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akbar Ghufron Maftuhaddin, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Bola basket merupakan cabang olahraga beregu yang populer dan menarik

BAB I PENDAHULUAN. lama yang dimainkan dan ditonton oleh jutaan orang. Sepak bola merupakan jenis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga rakyat yang telah dikenal di tanah air sejak

BAB I PENDAHULUAN. dalam ruang lingkup Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sepak bola

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga merupakan sebuah aktivitas fisik yang memiliki aspek yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ridwan Firdaus, 2014

BAB I PENDAHULUAN. bidang ilmu dan teknologi serta bidang lainnya, termasuk olahraga. Olahraga

Didi Yudha Pranata 1

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan melalui pembinaan di usia dini baik dari kemampuan teknik taktik dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan terasa kurang lengkap jika tidak ada pendidikan jasmani.

II. TINJAUAN PUSTAKA. regu yang saling berhadapan dengan masing-masing regu terdiri dari sebelas

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga yang merakyat dan telah dikenal ditanah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAYU ASMARA YUDHA

BAB I PENDAHULUAN. (ruangan),yang jika digabung artinya menjadi sepak bola dalam ruangan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

2015 KONTRIBUSI DENYUT NADI ISTIRAHAT DAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU TERHADAP KAPASITAS AEROBIK

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia bahkan mendapat simpati di hati masyarakat. Sepakbola digemari oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, dari anak-anak, dewasa, dan orang tua, pria, maupun wanita. Hakekat sepakbola menurut Sucipto (1999:7) bahwa.

I. PENDAHULUAN. regu yang masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain yang. dan mempertahankan gawangnya jangan sampai kemasukan,

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan seseorang sebagai. dan pembentukan watak. Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

1. Futsal mengasah teknik pemain 2. Futsal mengasah fisik pemain 3. Futsal mengasah pengetahuan taktis pemain 4. Futsal mengasah mental pemain

BAB I PENDAHULUAN. berguna membentuk jasmani dan rohani yang sehat.sampai saat ini olahraga telah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Arief Sabar Mulyana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat disetiap kegiatan-kegiatan olahraga. Secara umum pembinaan olahraga di Indonesia diarahkan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Engkos Koswara, 2013

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA. Data hasil penelitian diolah untuk distandarisasikan dengan T-Score karena

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak hingga orang dewasa, hal itu menunjukkan bahwa sepakbola

2015 HUBUNGAN TINGKAT PEND IDIKAN PELATIH D ENGAN PERFORMA ATLET SEKOLAH SEPAK BOLA D I KOTA BAND UNG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

baik dan benar. Para pemain sebaiknya berlatih dengan rutin dan penuh

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Nuritia Septiantry, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

2014 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PASSING DALAM PEMBELAJARAN SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengaruh Latihan ladder drill Terhadap kelincahan dan Power Tungkai

BAB I PENDAHULUAN Yusni Arie Apriansyah, 2013

I. PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. belum menunjukkan prestasi yang membanggakan. Akhir-akhir ini

SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Prodi PENJASKESREK FKIP UNP KEDIRI.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. memasyarakat dan digemari hampir semua orang. Orang bukan saja gemar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Uji Validitas Dan Reabilitas Tes Keterampilan Teknik Sepakbola Usia Remaja

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan olahraga tidak terpisahkan dari motif pelaku olahraga itu sendiri. Karena apabila olahraga dilakukan dengan teratur dan berkesinambungan, olahraga dapat memberikan manfaat kesehatan bagi dirinya. Diantara sekian banyak masyarakat yang melakukan aktivitas olahraga salah satu tujuan adalah untuk meningkatkan kebugaran jasmaninya agar tercapai derajat sehat yang sempurna. Kebugaran jasmani sangat penting untuk dapat melakukan aktivitasnya dengan baik tanpa kelelahan yang berarti. Kebugaran jasmani adalah kondisi jasmani yang bersangkut paut dengan kemampuan dan kesanggupan dalam melakukan pekerjaan secara optimal dan efisien. Disadari atau tidak, sebenarnya kebugaran jasmani itu merupakan salah satu kebutuhan hidup manusia. Kebugaran jasmani erat kaitannya dengan kegiatan manusia dalam melakukan pekerjaan dan bergerak. Kebugaran jasmani yang dibutuhkan manusia untuk bergerak dan melakukan pekerjaan yang dilakukan. Giriwijoyo (2007:23) menjelaskan bahwa: Kebugaran jasmani adalah keadaan kemampuan jasmani yang dapat menyesuaikan fungsi alat-alat tubuhnya terhadap tugas jasmani tertentu dan/ atau terhadap keadaan lingkungan yang harus diatasi dengan cara efisien tanpa kelelahan yang berlebihan dan telah pulih sempurna sebelum datangnya tugas yang sama pada esok harinya.

2 Pemeliharaan kebugaran jasmani seseorang untuk mencapai keberhasilan dalam pelaksanaan tugas memerlukan adanya kesesuaian antara syarat yang harus dipenuhi oleh pelaksana tersebut, dalam hal ini kebugaran jasmani mempunyai 2 komponen dasar yang bersifat anatomis dan fisiolagis terhadap beberapa macam dan intensitas tugas fisik yang harus dilaksanakan. Menurut Lhaksana (2011:7) Futsal adalah permainan yang sangat cepat dan dinamis. Dari segi lapangan yang relative kecil, hampir tidak ada ruangan untuk membuat kesalahan. Oleh karena itu, diperlukan kerjasama antar pemain lewat passing yang akurat, bukan hanya untuk melewati lawan. Ini disebabkan dalam permainan futsal pemain selalu berangkat dengan falsafah 100% ball possession. Akan tetapi, melalui timing dan positioning yang tepat, bola dari lawan akan dapat direbut kembali. Lhaksana berasumsi (2011:7) Futsal adalah olahraga beregu. Kolektivitas tinggi akan mengangkat prestasi. Siapa yang mencetak gol sama sekali tidak penting, yang penting adalah gol yang tercetak. Menang dan kalah itu terjadi di seluruh olahraga. Tetapi if you die, you die with honour. Tidak ada pemain yang paling berjasa dalam satu tim, yang ada adalah tim yang baik akan menjadikan seorang pemain menjadi bintang. Futsal harus dimainkan dengan fun dan enjoy. Jika kita bermain dari hati tanpa beban dan menikmati permainan ini, prestasi akan cepat datang daripada kita penuh dengan beban melakukan tugasnya di lapangan. Hal ini penting sekali untuk sosok pelatih agar mampu mengangkat moral pemain.

3 Teknik dasar dalam bermain futsal sangat penting, karena dalam bermain futsal salah satu komponen yang sangat mendasar yaitu teknik dasar bermain bola, dalam hal ini teknik dasar merupakan kebutuhan guna untuk menunjang dalam suatu permainan yang diharapkan. Teknik dasar merupakan salah satu komponen dalam bermain futsal oleh pemain. Lhaksana (2011:29) menjelaskan bahwa : Dalam permainan futsal, pemain diperlukan kemampuan menguasai teknik dasar bermain futsal, seperti; mengumpan (passing), menahan bola (control), mengumpan lambung (chipping), menggiring bola (dribbling), dan menembak bola (shooting). Hal ini sesuai yang dikemukakan oleh Sucipto, dkk (1999:47) bahwa : memang pada kenyataannya, kita sadari bahwa rendahnya kualitas permainan disebabkan oleh rendahnya kemampuan skill (teknik). Berdasarkan penjelasan tersebut, maka penguasaan keterampilan teknik dasar bagi seorang pemain futsal sangat penting. Karena sangat berkaitan dengan tujuan permainan futsal. Mengenai tujuan futsal dalam permainan futsal sama hal dengan permainan sepakbola, Sucipto, dkk (1999:7) menjelaskan bahwa : masing-masing regu berusaha memasukan bola sebanyak-banyaknya ke gawang lawan dan mempertahankan gawangnya sendiri untuk tidak kemasukan. Dengan demikian, bahwa tanpa penguasaan teknik yang memadai maka tujuan permainan futsal cenderung tidak akan tercapai. Dengan demikian maka teknik dasar pemain dalam bermain futsal tidak akan meningkat dan terampil, apabila tidak didukung dengan kebugaran jasmani yang

4 baik. Oleh karena itu, tingkat kebugaran jasmani salah satu faktor yang mempengaruhi performa pemain dalam bermain futsal. Berdasarkan penjelasan diatas, maka tingkat kebugaran jasmani dapat dijadikan suatu faktor pendukung dalam proses latihan teknik dasar bermain futsal agar penguasaan teknik dalam bermain lebih terampil dan tujuan yang diinginkan bisa tercapai. Demikian gambaran kebugaran jasmani yang baik, sehingga pemain mampu mengembangkan teknik dasar futsal dalam suatu pertandingan dengan optimal tanpa merasakan kelelahan yang berarti. Dalam penelitian ini yang akan menjadi fokus pembahasan mengenai hubungan tingkat kebugaran jasmani dengan teknik dasar futsal di SMAN 1 LOSARANG Kabupaten. B. Rumusan Masalah Rumusan masalah sangat diperlukandalam sebuah penelitian, karena dengan terlebih dahulu melakukan perumusan terhadap permasalahan yang akan diteliti, maka peneliti akan mendapat kemudahan dan kejelasan langkah-langkah yang dapat diambil penelitian. Arikunto (1993:17) berpendapat bahwa : agar penelitian dapat dilaksanakan sebaik-baiknya, maka peneliti harus merumuskan masalahnya terlebih dahulu sehingga jelas dari mana harus mulai, ke mana harus pergi, dan dengan apa. Setelah melihat pokok pemikiran di atas terdapat beberapa permasalahan yang akan menjadi kajian dalam penulisan skripsi ini, adapun permasalahan pokok yang akan di kemukakan yaitu hubungan kebugaran jasmani yang di aplikasikan dalam permainan futsal yang dilakukan dengan frekuensi tertentu.

5 Untuk menjawab semua permasalahan di atas tersebut, maka masalah yang akan diteliti sebagai berikut : 1. Bagaimana tingkat kebugaran jasmani siswa SMAN 1 Losarang Kabupaten? 2. Bagaimana tehnik dasar futsal siswa SMAN 1 Losarang Kabupaten? 3. Adakah hubungan tingkat kebugaran jasmani dengan tehnik dasar futsal siswa SMAN 1 Losarang Kabupaten? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui bagaimana tingkat kebugaran jasmani sisiwa SMAN 1 Losarang Kabupaten. 2. Untuk mengetahui bagaimana tehnik dasar futsal siswa SMAN 1 Losarang Kabupaten. 3. Untuk mengetahui bagaimana hubungan tingkat kebugaran jasmani dengan tehnik dasar futsal siswa SMAN 1 Losarang Kabupaten. D. Manfaat Penelitian yaitu: Dengan diperolehnya hasil penelitian di atas, maka manfaat yang diharapkan,

6 1. Secara teoritis : sebagai bahan informasi dan keilmuan bagi para guru pendidik jasmani, Pembina atau Pelatih olahraga tentang pentingnya kebugaran jasmani dalam cabang olahraga futsal, khususnya mengenai hubungan tingkat kebugaran jasmani dengan teknik dasar dalam bermain futsal. 2. Secara praktis : sebagai bahan informasi dalam upaya meningkatkan kualitas dan produktivitas sumber daya manusia terutama para pelatih, Pembina olahraga dan guru dalam membina, melatih dan membina atlet atau siswa, khususnya sebagai upaya meningkatkan teknik dasar dalam bermain futsal dengan cara meningkatkan kebugaran jasmani para atlet. E. Anggapan Dasar Suatu penelitian diperlukan anggapan dasar sebagai pegangan dan titik tolak dari proses penelitian yang dilakukan. Arikunto (2006:24) menyatakan bahwa : Anggapan dasar merupakan sesuatu yang diyakini kebenarannya oleh peneliti yang akan berfungsi sebagai hal yang dapat dipakai untuk berpijak bagi peneliti dalam melaksanakan penelitiannya. Dalam permaianan futsal dibutuhkan tingkat kebugaran jasmani yang baik karena permainan futsal seseorang di tuntut untuk selalu bergerak. Menurut Lhaksana Justinus (2011:7) Futsal adalah permainan yang sangat cepat dan dinamis. Upaya meningkatkan teknik dasar permainan futsal ada beberapa faktor yang mempengaruhinya diantaranya fisik, teknik, taktik dan mental.

7 Kebugaran jasmani merupakan faktor penting bagi seseorang dalam kaitanya dengan pengusaan teknik dasar futsal. Latihan yang sulit akan jadi lebih mudah karena seseorang memiliki kebugaran jasmani yang baik sehingga mampu mengikuti latihan yang dilakukan secara bertahap dan berulang-ulang sehingga menjadi mahir. Seseorang memiliki tingkat kebugaran jasmani yang baik mampu melakukan gerakan-gerakan teknik dasar futsal dalam waktu yang lama. Dengan latihan secara berulang-ulang akan meningkatkan kemampuan teknik dasar futsal semakin dilatih dengan benar maka akan semakin mahir dalam bermain futsal. Seperti dinyatakan Harsono (1988 : 102) bahwa : Dengan berlatih secara sistematis dan melalui pengulangan-pengulangan yang konstan, maka organisasi-organisasi mekanisme neurophypysiologis kita akan bertambah baik, gerakan-gerakan yang tadinya sukar dilakukan akan menjadi gerakan-gerakan otomatis dan reflektif yang semakin kurang membutuhkan kosentrasi pusat-pusat syaraf daripada sebelum melakukan latihan-latihan tersebut. Tingkat kebugaran jasmani yang baik akan lebih mudah seseorang dalam melakukan teknik-teknik dasar permainan futsal dan dalam berlatih keterampilan teknik dasar futsal kemungkinan sedikit mengalami hambatan seperti cedera otot, atau menyelesaikan latihan dengan cepat dan bersemangat, memiliki kekebalan tubuh yang baik. Lebih lanjut menurut Tarigan (2009: 28) dijelaskan bahwa : Kebugaran jasmani adalah kesanggupan untuk melakukan kegiatan seharihari dengan semangat dan penuh kesadaran, yang dilakukan tanpa mengalami kelelahan yang berarti, serta terhindar dari penyakit kurang gerak (hypokinetik) sehingga dapat menikmati kehidupan dengan baik dan bersahaja.

8 Penguasaan teknik-teknik dasar dalam permainan futsal perluh dilatih secara berulang-ulang dalam proses yang berkelanjutan dan sistematis. Pengulangan dalam latihan membutuhkan dukungan kebugaran jasamani agar latihan dapat dilakukan dalam waktu yang lama. Giriwijiyo dan Sidik (2010:21) menegaskan bahwa: semua bentuk kegiatan manusia selalu memerlukan dukungan fisik atau jasmani sehingga masalah kemampuan fisik /jasmani merupakan faktor dasar bagi setiap aktivitas manusia. Faktor kelelahan akibat lemahnya kebugaran jasmani akan mempengaruhi kemampuan teknik dasar dalam permainan futsal Giriwijiyo dan Sidik (2010:325) menegaskan bahwa: Menurunnya kapasitas kerja berarti menurunya kualitas dan kuantitas gerakan. F. Hipotesis Hipotesis tidak lain adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya harus di uji secara empiris. Arikunto (1993:62) mengemukakan bahwa : Hipotesis adalah suatu jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti kebenaranya melelui data yang terkumpul. Jadi jelaslah bahwa hipotesisi bukanlah suatu kesimpulan terakhir yang telah pasti dan benar, melainkan harus di uji kembali kebenarannya melalui pengumpulan dan pengolahan data sehingga dapat di ketahui bahwa hipotesis tersebut diterima atau ditolak. Dalam hipotesis ini diajukan yaitu:

9 H 0 : Tidak terdapat hubungan antara tingkat kebugaran jasmani dengan teknik dasar futsal. H 1 : Terdapat hubungan antara tingkat kebugaran jasmani dengan teknik dasar futsal. G. Batasan Penelitian Dalam melakukan penlitian penulis perlu membatasi ruang lingkup penelitian agar tidak terlalu luas dan lebih terarah pada tujuan yang ingin dicapai. Adapun ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada hal hal sebagai berikut : 1. Peningkatan tingkat kebugaran jasmani siswa SMAN 1 Losarang Kabupaten. 2. Populasi dan sampel dalam penulisan ini adalah seluruh siswa SMAN 1 Losarang yang mengikuti ekstrakurikuler futsal. H. Definisi Operasional Agar tidak terjadi salah penafsiran atau pengertian terhadap judul penelitian tersebut, maka perlu dijelaskan beberapa arti yang ada, sebagai berikut : 1. Tingkat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988:950) adalah susunan yang berlapis atau berlenggak lenggek. Dalam hal ini adalah susunan atau lapisan (level) kebugaran jasmani seseorang.

10 2. Kebugaran jasmani adalah keadaan kemampuan jasmani yang dapat menyesuikan fungsi alat alat tubuhnya terhadap tugas jasmani tertentu dan atau keadaan tertentu terhadap keadaan lingkungan yang harus diatasi dengan cara efisien tanpa kelelahan yang berlebihan dan telah pulih sempurna sebelum datang tugas yang sama pada esok harinya Griwijoyo (2007:23). 3. Teknik dasar menurut beberapa ahli, Sudrajat (1991:24) yang dikutip Robiussani (2009:38) bahwa teknik dasar adalah merupakan keterampilan-keterampilan pokok yang harus dikuasai untuk dapat berprestasi tinggi. Luxbacher (1987) yang dikutip Wibawa (1997:11) menjelaskan bahwa : teknik dasar ialah semua gerakan yang mendasari permainan, dan dengan modal tersebutseseorang dapat bermain dengan baik atau terlatih secara terarah. 4. Futsal adalah sepakbola mini yang dimainkan oleh dua regu, yang masing-masing beranggotakan lima orang. ( http://oppie21.blogspot.com/2011/05/pengertian-futsal.html)