ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN SAK ETAP DI KSU KENCANA MAKMUR LAMONGAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA. memperoleh gambaran dalam menyusun kerangka berpikir penelitian. Selain itu, Berikut ini adalah tabel penelitian terdahulu :

BAB I PENDAHULUAN. Namun dibalik semua itu ternyata Koperasi dan UMKM memliki permasalahan yang. rendahnya kompetensi kewirausahaan UMKM (DSE:2010).

PERLAKUAN AKUNTANSI PENDAPATAN PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) DELTA MAKMUR SIDOARJO RANGKUMAN TUGAS AKHIR

ANALISIS PERLAKUAN ASET TETAP PADA PERUSAHAAN ROTI PRIMA DONUTS BERDASARKAN STANDART AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK

RINGKASAN SKRIPSI Meireny, Silvia Analisis Penyusunan Laporan Keuangan Berdasarkan SAK ETAP (Studi Kasus Pada Koperasi Pasar Gondanglegi)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

PENERAPAN LAPORAN ARUS KAS YANG SESUAI DENGAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (Studi Kasus Pada PT. Kent Transindo Indonesia Cabang Kediri)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Akuntansi merupakan suatu ilmu yang terus berkembang dari masa ke

ANALISIS KEPATUHAN LAPORAN KEUANGAN KOPERASI BERDASARKAN SAK ETAP

BAB I AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di Indonesia sendiri telah ditetapkan sebuah peraturan yang mewajibkan

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA KOPERASI UNIT DESA AMERTHA BUANA BERDASARKAN PSAK NO. 27

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)

BAB 1 PENDAHULUAN. yang didukung oleh sanksi-sanksi untuk setiap ketidakpatuhan (Belkaoui,

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan kecil dan menengah. SAK ETAP ini dimaksudkan agar semua unit usaha

ANALISIS PERBANDINGAN LAPORAN KEUANGAN TAHUN PADA PT. PALEM BAJA PALEMBANG

PENERAPAN AKUNTANSI PERKOPERASIAN MENURUT PSAK NO.27 PADA KOPERASI KARYAWAN PEMBANGUNAN PT PLN (Persero) WILAYAH KALTIM AREA SAMARINDA

PENERAPAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN BERBASIS SAK ETAP PADA LAPORAN KEUANGAN KSU MEDAN REJEKI JEMBER

ANALISIS PIUTANG TAK TERTAGIH DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN (STUDI KASUS PADA PR. ALFI PUTRA TRENGGALEK)

PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS BUDIDAYA TANAMAN KAKAO PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII (Persero) SURABAYA SKRIPSI

BAB V PENUTUP. efektifitas dan efisiensi suatu organisasi / perusahaan dalam rangka mencapai visi

ANALISA RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

Mujairimi Dosesn Fakultas Ekonomi Universitas Islam Madura

BAB V PENUTUP. pemahaman para pelaku usaha kecil dan menengah yang berlokasi di Surabaya

BAB 5 SIMPULAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. keuangan dari beberapa ahli, antara lain sebagaiberikut:

Analisis Laporan Arus Kas Pada PO. Gunung Sembung Putra Bandung

Penyajian Laporan Keuangan Koperasi RRKR Berdasarkan SAK ETAP

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan ekonomi global yang semakin pesat menuntut perusahaan

Journal Riset Mahasiswa xxxxxxx (JRMx) ISSN: xx.Volume: xx, Nomor: xx

2.1.2 Pengertian Laporan Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (2009:2) Standar Akuntansi Keuangan

ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG USAHA TERHADAP HUTANG USAHA PADA PT. BINTANG AGROKIMIA UTAMA MEDAN

DAFTAR PUSTAKA. Alwi, Z. Iskandar Pasar Modal Teori dan Aplikasi. Edisi Pertama. Jakarta : Yayasan Pancur Siwah.

PENERAPAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PADA USAHA KECIL MENENGAH BERDASARKAN SAK EMKM DI SURABAYA

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI KOMPUTER PROGRAM DIII BISNIS & KEWIRAUSAHAAN UNIVERSITAS GUNADARMA

PERLAKUAN AKUNTANSI PIUTANG DAGANG (PSAK NO.09) PADA LAPORAN KEUANGAN PT. KEBAYORAN PHARMA SAMARINDA

AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT. MUJUR INDO PERFORMA

Menurut Rudianto (2010:9), tujuan koperasi adalah untuk memberikan kesejahteraan dan manfaat bagi para anggotanya

PENGUNGKAPAN PELAPORAN KEUANGAN SEGMEN PADA PT JAYA KONSTRUKSI MANGGALA PRATAMA, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

ANALISIS PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PT. ENVIRO JAYA GLOBAL. Indo Maharani Rizki Febriyanti Jurusan Akuntansi Politeknik PalComTech Palembang.

BAB I PENDAHULUAN. Usaha pengepulan kardus dan kertas bekas yang semakin berkembang saat ini

PERANCANGAN AKUNTANSI PADA TOKO RAJA TERPAL PEKANBARU

SKRIPSI. Oleh : FITRIA NUR ANGGRAINI NPM :

ISSN ANALISIS STATEMENT OF CASHFLOW UNTUK MENGEVALUASI KEMAMPUAN KOPERASI DALAM MENGHASILKAN KAS DAN SETARA KAS

ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN BUNGA PADA PD. BPR ROKAN HULU PASIR PENGARAIAN

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP RETURN ON ASSET PERUSAHAAN (STUDI KASUS PADA PT.BORWITA CITRA PRIMA KEDIRI) SKRIPSI

Perancangan Format Laporan Keuangan Perusahaan Studi Kasus PT Prakasa Wyra Surya

PENGUNGKAPAN PELAPORAN KEUANGAN SEGMEN PADA PT YANAPRIMA HASTAPERSADA, Tbk.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS AKTIVA TETAP MESIN PADA PT BABA RAFI INDONESIA OUTLET NGINDEN SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

PERLAKUAN AKUNTANSI PIUTANG USAHA PADA KOPERASI WARGA SEMEN GRESIK RANGKUMAN TUGAS AKHIR

Riska Tri Handayani (Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomika Dan Bisnis, Universitas Kanjuruhan Malang)

BAB IV PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN Sejarah Singkat Koperasi Serba Usaha (KSU) Kencana Makmur

ANALISIS PENERAPAN SAK ETAP DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PADA PT. BPR Ganto Nagari 1954

BAB II LANDASAN TEORI

JURNAL ANALISIS PENGAKUAN DAN PENGUKURAN PENDAPATAN BERDASARKAN PSAK NO. 23 TAHUN 2015 PADA PT. KEDIRI GLOBAL MEDIATAMA

ANALISIS COST OF CAPITAL

Analisis Cost Of Capital dan Pengaruhnya Terhadap Laba Pada PT Bumi Jasa Utama-Kalla Rent Makassar

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. keuangan, perkreditan, kegiatan pemasaran, atau kegiatan lain. Hal ini dapat

KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MENGGUNAKAN ARUS KAS DAN KESESUAIAN LAPORAN ARUS KAS BERDASARKAN PSAK NO 2 PADA PT PETROSINDO KALBAR

ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI PERKOPERASIAN PADA PRIMKOPTI HARUM KECAMATAN WELERI KABUPATEN KENDAL BERDASARKAN SAK ETAP

BAB I PENDAHULUAN. kembang sejak sebelum berdirinya Negara ini. Hal ini patut kita banggakan.

Implementasi Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) atas Pencatatan Laporan Keuangan pada UMKM Photo Priyangan

PENGARUH PENCABUTAN PSAK 27 TERHADAP PELAPORAN AKUNTANSI KEUANGAN INDUSTRI KOPERASI (STUDI KASUS: KOPERASI KARYAWAN PT. ADIS)

Materi 3: INTERNAL CONTROL & CASH. Dosen: Afifudin, SE., M.SA., Ak.

Implementasi Penyajian Laporan Keuangan Berbasis SAK ETAP Pada Koperasi di kota Palembang

PENERAPAN PELAPORAN KEUANGAN PADA YAYASAN NURUL HAYAT YANG SESUAI DENGAN PSAK NO.45 RANGKUMAN SKRIPSI

ANALISIS RASIO SEBAGAI DASAR PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KOTA SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

PERLAKUAN AKUNTANSI PIUTANG USAHA SIMPAN PINJAM PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) TRANSMIGRASI SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

ANALISIS METODE PENGAKUAN PENDAPATAN KONSTRUKSI PADA PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI

PELAPORAN ARUS KAS PADA PT. KEDUNGMADU TROPICAL WOOD DI SAMARINDA

ANALISIS PEMAHAMAN AKUNTANSI KOPERASI PADA KOPERASI PETANI SAWIT SUMBER REZEKI DESA KEPENUHAN RAYA

PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS ASET TETAP PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM SURYA SEMBADA SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

ANALISIS METODE PENILAIAN PERSEDIAAN UNTUK MENENTUKAN TINGKAT PROFITABILITAS PADA UD. TIMBUL JAYA MOTOR KOTA KEDIRI

PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS PERSEDIAAN MATERIAL PADA PT. PLN (PERSERO) AREA PELAYANAN DAN JARINGAN (APJ) GRESIK RANGKUMAN TUGAS AKHIR

BAB II BAHAN RUJUKAN

KESESUAIAN PENGAKUAN PEMBELIAN KREDIT ALAT BERAT X PT MALIKINDO PERKASA DENGAN PSAK 55 ABSTRAK

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Tinjauan Umum Laporan Keuangan. keputusan. Pengertian laporan keuangan menurut PSAK (2007: 1-2):

ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) PADA KOPERASI CU (CREDIT UNION) DAYA LESTARI DI SAMARINDA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

JURNAL ANALISIS EVALUASI ATAS PENERAPAN METODE PENGAKUAN PENDAPATAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP LAPORAN KEUANGAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan

Penyusunan Laporan Keuangan Pada Stars Auto Care 99 Periode Januari 2014

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu unit usaha atau kesatuan akuntansi, dengan aktifitas atau kegiatan ekonomi dari

Akuntansi Keuangan Koperasi

Akuntasi Koperasi Sektor Riil sebagai STANDAR AKUNTANSI

Analisis Perlakuan Akuntansi Atas Aset Tetap Berdasarkan SAK ETAP Pada CV. Sekonjing Ogan Ilir

Manajemen Keuangan. Laporan neraca Laporan rugi/laba Laporan aliran kas Analisa common size Analisa indeks. Septiani Juniarti, SE.MM.

PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK PADA KOPERASI TUNAS ADIL TOBELO

merupakan KDPPLK (Kerangka Dasar Penyajian dan Pengukuran LK) untuk ETAP

ANALISA PENGAKUAN PENDAPATAN PADA PT TUNAS BARU SULAWESI DI MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. sehat (Keputusan Presiden RI No. 99 tahun 1998).

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

PENGARUH LABA DAN ARUS KAS TERHADAP KEMAMPUAN MEMPREDIKSI ARUS KAS MASA DEPAN (Studi Pada Perusahaan yang Masuk dalam LQ 45 di Bursa Efek Indonesia)

BAB I PENDAHULUAN. ETAP) diluncurkan resmi pada tanggal 17 juli 2009, berlaku efektif pada tanggal

Transkripsi:

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN SAK ETAP DI KSU KENCANA MAKMUR LAMONGAN ABSTRAK SAK ETAP diterbitkan oleh IAI dengan tujuan agar entitas yang belum go public bisa membuat laporan keuangan yang baik dan benar, namun banyak UMKM dan Koperasi yang masih belum menerapkan SAK ETAP dalam pembuatan Laporan Keuangannya. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengakuan, pengukuran dan penyajian laporan Keuangan yang diterapkan oleh KSU Kencana Makmur Lamongan. Metode penelitian ini menggunakan metode Kualitatif Deskriptif, dengan teknik penelitian studi pustaka dan studi lapangan yang meliputi teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. hasil penelitian yang dilakukan peneliti menunjukkan bahwa dalam laporan keuangan yang diterapkan oleh KSU Kencana Makmur Lamongan masih belum sesuai dengan standar pelaporan keuangan SAK ETAP. Kata Kunci : Laporan Keuangan, SAK ETAP PENDAHULUAN Perkembangan Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) dan Koperasi memiliki potensi yang besar dalam meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Hal ini dibuktikan dengan keberadaan Koperasi dan UMKM yang telah mencerminkan wujud nyata kehidupan sosial dan ekonomi bagian terbesar dari rakyat Indonesia. Namun dibalik semua itu ternyata Koperasi dan UMKM memliki permasalahan yang harus dihadapi, yaitu masih rendahnya produktivitas UMKM, rendahnya kualitas SDM khususnya dalam bidang manajemen, organisasi, penguasaan teknologi dan rendahnya kompetensi kewirausahaan UMKM. Jika ditelusuri lebih jauh lagi masalah keterbatasan akses kredit UMKM dan Koperasi lebih diakibatkan karena tidak adanya informasi yang dapat digunakan oleh manajemen, calon investor ataupun kreditor dalam menilai dan memantau perkembangan UMKM dan Koperasi tersebut. Disinilah pentingnya peran akuntansi dalam UMKM dan Koperasi, karena dengan diselenggarakannya praktik akuntansi secara tepat maka UMKM dan Koperasi dapat menyediakan informasi yang lebih lengkap dan terstruktur terkait usaha dan posisi keuangannya. Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) telah disahkan Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) pada tanggal 19 Mei 2009 tetapi SAK ETAP diterapkan untuk penyusunan laporan keuangan yang dimulai setelah 1 Januari 2011. Laporan keuangan SAK ETAP berbeda dengan Laporan Keuangan berdasarkan PSAK No.27 yang mengatur pengkoperasian. Untuk

laporan keuangan yang menggunakan SAK ETAP lebih sederhana dan di dalam laporan keuangan yang berdasarkan SAK ETAP terdiri dari neraca, laporan laba rugi atau perhitungan hasil usaha, ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. Pemerintah telah mengeluarkan peraturan yang baru NOMOR 04/Per/M.KUKM/VII/2012 tentang Pedoman Umum Akuntansi Koperasi, supaya seluruh koperasi menggunakan dan mematuhi aturan yang baru yaitu SAK ETAP. TINJAUAN PUSTAKA Teori Agensi Menurut Jensen (1976:308) Teori agensi adalah sebuah teori yang menjelaskan hubungan antara agent dengan principal. Jika dikaitkan pada entitas bisnis koperasi, maka pihak prinsipal pada koperasi adalah para anggota koperasi dan pihak lain yang memberikan bantuan permodalan pada koperasi, seperti pihak perbankan dan pemerintah sedangkan pihak agen pada koperasi adalah pengurus koperasi. Teori ini akan digunakan untuk membantu pemaparan penjelasan mengenai tingkat seberapa jauh penerapan SAK ETAP pada koperasi. Pengertian Koperasi Koperasi merupakan organisasi otonom dari orang-orang yanng berhimpun secara sukarela untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi ekonomi, sosial dan budaya secara bersama-sama melalui kegiatan usaha yang dimiliki dan dikendalikan secara demokrasi (Hendar, 2010:2). Rapat Anggota (RA) 1. Rapat Anggota Biasa Rapat anggota diselenggarakan oleh koperasi yang sifatnya rutin atau bilamana keadaan memerlukan tetapi tidak menentukan hal-hal yang sifatnya sangat mendasar seperti perubahan anggaran dasar, amalgamasi dan pembubaran. a. Rapat Anggota Tahunan Rapat anggota tahunan koperasi sifatnya wajib dilaksanakan secara periodik sesudah tutup tahun buku. Rapat anggota tahunan merupakan forum kekuasan tertinggi koperasi b. Rapat Anggota Penyusunan RENJA dan RAPB c. Rapat Anggota Pemilihan Pengurus dan Pengawas 2. Rapat Anggota Khusus Rapat Anggota khusus adalah rapat yang diselenggarakan oleh koperasi untuk membahas masalah yang sifatnya sangat mendasar yang menyangkut badan hukum koperasi 3. Rapat Anggota Dalam Keadaan Luar Biasa

Pengertian Laporan Keuangan Menurut SAK ETAP Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti, misalnya : sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana, catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan (IAI:2009). Laporan keuangan disusun memiliki tujuan untuk menyediakan informasi keuangan mengenai suatu perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan sebagai pertimbangan dalam pembuatan keputusan-keputusan ekonomi, informasi akuntansi yang berkualitas harus menunjukkan manfaat yang lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan untuk menyajikan informasi tersebut, yang mana suatu informasi akuntansi dapat dikatakan berkualitas jika para pengguna laporan keuangan berdasarkan pemahaman dan pengetahuan mereka masing-masing dapat mengerti dan menggunakan informasi akuntansi yang disajikan tersebut sebagai dasar pengambilan keputusan. Adapun Karakteristik kualitatif pokok ada empat yaitu : 1. Dapat dipahami 2. Relevan 3. Andal 4. Dapat Dibandingkan Pengakuan Unsur Laporan Keuangan Menurut SAK ETAP 2009 nomor 2 paragraf 24, pengakuan unsur laporan keuangan merupakan proses pembentukan suatu pos dalam neraca atau laporan laba rugi yang memenuhi definisi suatu unsur dan kriteria. a. Pengakuan Aset Aset diakui dalam neraca jika kemungkinan manfaat ekonominya di masa depan akan mengalir ke entitas dan aset tersebut mempunyai nilai yang dapat diukur. b. Pengakuan Kewajiban Kewajiban diakui dalam neraca jika kemungkinan pengeluaran sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi akan dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban masa kini. c. Pengakuan Penghasilan Pengakuan penghasilan merupakan akibat langsung dari pengakuan aset dan kewajiban. Penghasilan diakui dalam laporan laba rugi jika terdapat kenaikan manfaat ekonomi di masa depan. d. Pengukuran Beban Beban diakui dalam laporan laba rugi jika penurunan manfaat ekonomi masa depan yang berkaitan dengan penurunan aset. Pengukuran Laporan Keuangan Pada SAK ETAP 2009 nomor 2 paragraf 30 menjelaskan bahwa pengukuran adalah proses penetapan jumlah uang yang digunakan entitas untuk mengukur aset, kewajiban, penghasilan, dan beban dalam laporan keuangan dasar pengukuran yang umum adalah biaya historis dan nilai wajar.

Penyajian Laporan Keuangan Dalam SAK ETAP 2009 nomor 3 paragraf 9 menyatakan bahwa informasi harus diungkap secara komparatif dengan periode sebelumnya kecuali dinyatakan lain oleh SAK ETAP (termasuk informasi dalam laporan keuangan dan catatan atas laporan keuangan). Entitas harus mengidentifikasi secara jelas setiap komponen laporan keuangan termasuk catatan atas laporan arus kas. Jika laporan keuangan termasuk komponen dari laporan lain, maka laporan keuangan harus dibedakan dari informasi lain dalam laporan tersebut. Laporan Keuangan yang Lengkap Berdasarkan SAK ETAP Laporan Keuangan entitas meliputi :(SAK ETAP paragraf 3) 1. Neraca 2. Laporan Laba Rugi 3. Laporan Perubahan Ekuitas 4. Laporan Arus Kas 5. Catatan Atas Laporan Keuangan METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif yang mana penulis akan lebih memperdalam kajian-kajian teori dengan implementasinya pada realita Di lapangan. Sumber Data Data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah Data Primer dan Data Sekunder. Adapun Data Primer yang diperoleh dari KSU Kencana Makmur berupa : 1. Laporan Keuangan 2. Perhitungan harga perolehan aset tetap 3. Perhitungan penyusutan aset tetap Data Sekunder yang digunakan Peneliti adalah data-data yang berasal dari website koperasi tersebut, laporan penelitian yang terdahulu dan studi kepustakaan. Metode Pengumpulan Data Prosedur pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara Observasi, Interview/Wawancara dan dokumentasi. Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode triangulasi, metode triangulasi menurut Moelong (2010:330) yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu HASIL DAN PEMBAHASAN Penyajian Laporan Keuangan Di KSU Kencana Makmur Lamongan Dari hasil penelitian yang didapat bahwa KSU Kencana Makmur masih belum menyajikan laporan keuangan secara lengkap, adapun laporan keuangan yang sudah disajikan oleh Koperasi yaitu: Laporan Neraca, Laporan Laba Rugi dan Catatan Atas

Laporan Keuangan. KSU belum membuat laporan perubahan Ekuitas dan Laporan Arus Kas. Adapun dalam laporan Neraca, KSU masih belum membuat Neraca yang sesuai dengan SAK ETAP. karena masih ada Pos yang belum disajikan dalam neraca yaitu Kewajiban Pajak, yang mana harus ada dan disajikan di posisi Kewajiban Jangka Pendek. Kemudian dalam pembuatan Catatan Atas Laporan Keuangan KSU Kencana Makmur hanya menyajikan CALK berupa informasi rincian angka-angka dari laporan Laba Rugi, seharusnya menurut SAK ETAP. Laporan CALK berisi informasi tambahan yang bersifat naratif dan rinci suatu angka yang mana belum dijelaskan pada laporan-laporan yang lain. Sehingga pengguna akan lebih mudah memahami Laporan-laporan yang disajikan oleh Koperasi. Namun demikian dalam pembuatan laporan Laba Rugi, KSU Kencana Makmur telah menyajikannya sesuai dengan SAK ETAP, kemudian pengakuan, pengukuran dan penyajian transaksi-transaksi keuangan yang terjadi telah sesuai dengan SAK ETAP. Pada analisis Common Size yang dilakukan peneliti di Laporan Neraca, proporsi yang paling menonjol terdapat pada pos Piutang Usaha, hal ini memang wajar karena di KSU Kencana Makmur usaha utama yang dijalankan adalah simpan pinjam. Imbalan Kerja Imbalan kerja adalah semua bentuk imbalan yang diberikan oleh entitas sebagai pertukaran atas jasa yang diberikan oleh pekerja termasuk juga direktur dan manajemen (IAI:2009). Ada 4 jenis imbalan kerja, yaitu: 1. Imbalan kerja jangka pendek 2. Imbalan Pascakerja 3. Imbalan kerja jangka panjang 4. Pesangon pemutusan kerja Adapun jurnal yang harus dibuat KSU Kencana Makmur terkait Imbalan Pasca Kerja yang sesuai SAK ETAP adalah sebagai berikut: Tabel 4.4. Jurnal Imbalan kerja KSU Kencana Makmur Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit 28/7/2013 Beban Imbalan Pasca Kerja 5 XXX Kewajiban Imbalan Pasca Kerja 13 XXX Selain itu entitas juga wajib mengungkapkan beban imbalan kerja yang diakui setiap periode berjalan. Dengan demikian pengungkapan informasi imbalan kerja yang dibuat KSU Kencana Makmur masih belum sesuai dengan SAK ETAP yang mana pada pembuatan jurnal terkait imbalan kerja, KSU mengakuinya sebagai Beban gaji pada Hutang gaji. Bukan Imbalan Pasca Kerja pada Kewajiban Imbalan Pasca Kerja.

KESIMPULAN Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan tentang penerapan SAK ETAP Di Koperasi Serba Usaha (KSU) Kencana Makmur Lamongan, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Laporan keuangan yang disusun oleh KSU Kencana Makmur Lamongan adalah laporan Neraca, laporan Laba Rugi, dan Laporan Catatan Atas Laporan Keuangan. KSU Kencana Makmur masih belum meyajikan laporan keuangan yang sesuai dengan SAK ETAP. Di dalam laporan neraca KSU Kencana Makmur masih terdapat satu pos yang belum disajikan yaitu kewajiban pajak sehingga laporan Neraca masih belum sesuai SAK ETAP. Namun KSU Kencana Makmur sudah mengakui kas, pendapatan, dan bebannya sesuai SAK ETAP yaitu secara akrual 2. Dari semua siklus akuntansi (transaksi sampai dengan neraca saldo setelah penutupan), KSU Kencana Makmur Lamongan sudah menerapkan siklus secara keseluruhan. Namun dalam hasil akhir pada pelaporan keuangan KSU Kencana Makmur hanya membuat laporan Neraca, Laporan Laba Rugi dan Catatan Atas Laporan Keuangan. KSU masih belum menyajikan laporan Arus Kas pertahun dan Laporan Perubahan Ekuitas. 3. Perlakuan, pengukuran dan penyajian dalam setiap akun di KSU Kencana Makmur sudah sesuai dengan SAK ETAP 4. Laporan Laba Rugi yang disajikan oleh KSU Kencana Makmur sudah sesuai SAK ETAP DAFTAR PUSTAKA Al-Qur an, Syaamil. 2010. Al-Qur annulkarim: Terjemah Tafsir Per Kata. Sygma dan Syaamil Al-Qur an. Bandung Amdayani, Melda. 2010. Analisis Penyajian Laporan Keuangan Berdasarkan PSAK No. 31 dan SAK ETAP pada BPR di Kota Padang. Universitas Andalas. Padang Andriani, Lilya. Anantawikrama Tungga Atmadja dan Ni kadek Sinarwati. 2013. Analisis Penerapan Pencatatan Keuangan Berbasis SAK ETAP pada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) (sebuah studi intrepetatif pada peggy salon). Universitas Pendidikan Ganesha. Singaraja Baridwan, Zaki. 2004. Intermediate Accounting. Edisi Kedelapan. BPFE, Yogyakarta. Belkaoui, dan Ahmed Riahi. 2006. Accounting Theory. Buku Kesatu. Salemba Empat. Jakarta

Chasteen, Lanny G et al.2010. INTERMEDIATE ACCOUNTING. New York: Random Huose Business Division. Dariah, Fika. 2012. Analisis Perlakuan Aset Tetap Berwujud dan Pengaruhnya Terhadap Laporan Keuangan Pada PT. PBM Kamiri Sejati Palembang. Universitas Muhammadiyah Palembang. Palembang Darminto, Dwi P. 2011. Analisis Laporan Keuangan: Konsep dan Aplikasi. Edisi Ketiga. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. Direktorat Statistik Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia. 2010. Metadata Kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). http://www.bi.go.id/web/id/statistik/metadata/sekda/. Diakses pada tanggal 9 maret 2015 Fadillah, Nur. 2010. Perlakuan Akuntansi Aktiva Tetap Dan Hubungannya Terhadap Kewajaran Penyusutan Laporan Keuangan pada CV. Bayu Cahaya Abadi Surabaya. Universitas Negeri Surabaya. Surabaya Hapsari, Mia. 2013. Implementasi Laporan Keuangan Sesuai SAK ETAP (Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik) Pada CV. Sapta Putra Meka. Universitas Komputer Indonesia. Bandung Hendar. 2010. Manajemen Perusahaan Koperasi. Erlangga. Jakarta Hery. 2011. Akuntansi Aktiva, Hutang dan Modal. Edisi Kesebelas. Penerbit Gava Media, Jakarta. Ikatan Akuntansi Indonesia. 2004 Peraturan Standar Akuntansi Keuangan Bab 16 dan Bab 17. Jakarta. Ikatan Akuntan Indonesia. 2011. PSAK 16. Dewan Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat. Jakarta Ikatan Akuntansi Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP). Jakarta Indriantoro, N. Dan Supomo, B. 2004. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen. BPFE. Yogyakarta. Ismawati, Catur Agus. 2012. Jurnal : Perlakuan Akuntansi Aktiva Tetap Berwujud dan Penyajiannya Dalam Laporan Keuangan pada CV. Bahana Karya Gresik. Universitas Negeri Surabaya. Surabaya

Jay, M Smith, K. Fred Skousen. 2001 Akuntansi Intermediate, jilid 1. Edisi 9, Penerbit Erlangga. 2001, Jakarta. Jensen, M. C., dan Meckling, W. H. 1976. Theory of The Firm: Managerial Behavior, Agency Cost & Ownership Structure. Journal of Financial Economics, 3, 308. Jusuf, Al Haryono, 2005. Dasar-dasar Akuntansi. STIE YKPN. Yogyakarta. Jusuf Al Haryono. 2009. Dasar-dasar Akuntansi jilid 2. STIE YKP. Yogyakarta Kementerian Negara Koperasi dan UMKM Republik Indonesia.2011. Laporan Tahunan 2011 "Kebangkitan Koperasi dan UMKM Menuju Kesejahteraan Rakyat". Jakarta: Kementrian Negara Koperasi dan UMKM Republik Indonesia. Kementrian Negara Koperasi dan UMKM Republik Indonesia. 2012. Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor: 04/Per/M.KUKM/VII/2012 tentang Pedoman Umum Akuntansi Koperasi. Jakarta, 25 Juli 2012. M. Sadeli, lili, 2002. Dasar-dasar Akuntansi, PT. Bumi Aksara, Jakarta. Kieso, Donald E., Jerry J. Weygandt., Terry D., Warfield. 2011. Akuntansi Intermediate volume 1. Erlangga. Jakarta Khafid, M. 2010. Analisis PSAK No. 27 Tentang Akuntansi Perkoperasian dan Pengaruhnya Terhadap Kesehatan Usaha pada KPRI. Dinamika Akuntansi, 2(1), 37-45. Martini, Dwi. 2011. (online) artikel: Perbedaan PSAK Umum dan PSAK ETAP. https://staff.blog.ui.ac.id/martani/pendidikan/artikel-psak/revaluasi-asettetap/. Diakses pada tanggal 16 januari 2015 pada jam 10.56 WIB. Moelong, Lexy J.2010. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Rosdakarya. Mulyani. 2013. Analisis Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) pada Koperasi Mandiri Jaya Tanjung Pinang dan Koperasi Karyawan Plaza Hotel Tanjung Pinang. Universitas Maritim Raja Ali Haji. Riau

Narsa, Niluh Putu Dian RH. dan Isnalita. 2011. Keterapan SAK ETAP Pada Koperasi Serta Persepsi Pelaku Koperasi dan Akuntan Pendidik. Universitas Airlangga. Surabaya Nazir, Muhammad. 2010. Metode Penelitiann. Edisi Keempat. Bogor: Ghalia Indonesia. Parnila, Evy. 2014. Perlakuan Akuntansi Terhadap Aset Tetap Dalam Hubungannya dengan Penyajian Laporan Keuangan pada PT. Gading Sakti Menara Mas Lubuk Linggau. Universitas PGRI Palembang. Palembang. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerintah Rahayu, Dina Puji. 2014. Penilaian Aktiva Tetap Dalam Rangka Penghematan Pajak Pada CV X. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim. Malang. Rudiantoro, R., dan Siregar, S. V. 2011.Kualitas Laporan Keuangan UMKM Serta Prospek Implementasi SAK ETAP. Paper disajikan dalam Simposium Nasional Akuntansi, Universitas Syiah Kuala Banda Aceh Rudianto. 2010. Akuntansi Koperasi. edisi kedua. Erlangga, Jakarta. Sarosa, Samiaji. 2012. Penelitian Kualitatif Dasar-dasar. Indeks. Jakarta. Shihab, M. Quraish. 2002. Tafsir Al-Mishbah Vol 2. Tangerang : Lentera Hati Soemarso, SR, 2005. Akuntansi Suatu Pengantar. Salemba Empat. Jakarta. Sugiri, Slamet. 2009. Akuntansi Suatu Pengantar 2. Edisi Kelima. UPP STIM YKPN, Yogyakarta. Sugiyono, 2004. Metodologi Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif. Alfa Beta, Bandung. Sunyoto, Danang. 2013. Metodologi Penelitian Akuntansi. Refika Aditama. Bandung Suwardjono. 2010. Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan, Edisi Ketiga. BPFE Harahap, Sofyan Syafri. 2008. Analisa Kritis atas Laporan Keuangan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Wahidin dan Suhairi. 2006. Persepsi Akuntan Terhadap Overload Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Bagi Usaha Kecil dan Menengah. Makalah Simposium Nasional Akuntansi IX. Padang Wahyuningsih, Tri. 2012. Uji Kepatuhan Penyusunan Laporan Keuangan Pada KPRI Warga Jaya berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik pada tahun buku 2012. Universitas Dian Nuswantoro. Semarang www.iaiglobal.or.id. Diakses pada tanggal 11 februari 2015 www.shariahlife.wordpress.com. Diakses pada tanggal 27 Mei 2015 Yuliani, Rina. 2014. Analisis Penyusunan Laporan Laba Rugi dan Neraca berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) pada UD. Andy Putra. Universitas Jember. Jember