II. TINJAUAN PUSTAKA. Istilah sistem berasal bahasa latin (systēma) dan bahasa yunani (sustēma) yang

dokumen-dokumen yang mirip
Denny Haryadhi N Motor Bakar / Tugas 2. Karakteristik Motor 2 Langkah dan 4 Langkah, Motor Wankle, serta Siklus Otto dan Diesel

BAB II LANDASAN TEORI. mekanik berupa gerakan translasi piston (connecting rods) menjadi gerak rotasi

APLIKASI DIAGNOSA KERUSAKAN MESIN SEPEDA MOTOR BEBEK 4 TAK DENGAN METODE FORWARD CHAINING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MOTOR BAKAR TORAK. 3. Langkah Usaha/kerja (power stroke)

BAB 2 TINJAUAN TEORI. Artificial Intelligence. Jika diartikan Artificial memiliki makna buatan,

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Motor bakar merupakan salah satu jenis penggerak mula. Prinsip kerja

BAB II LANDASAN TEORI

MENGENAL SISTEM PAKAR

MAKALAH DASAR-DASAR mesin

MOTOR OTTO 2 LANGKAH. Carburat or. Crank case MOTOR BAKAR. Ciri-ciri Motor Otto 2 langkah

Pengetahuan 2.Basis data 3.Mesin Inferensi 4.Antarmuka pemakai (user. (code base skill implemetation), menggunakan teknik-teknik tertentu dengan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAGIAN-BAGIAN UTAMA MOTOR Bagian-bagian utama motor dibagi menjadi dua bagian yaitu : A. Bagian-bagian Motor Utama yang Tidak Bergerak

Fungsi katup Katup masuk Katup buang

SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

MODEL HEURISTIK. Capaian Pembelajaran. N. Tri Suswanto Saptadi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berkaitan dengan judul penelitian yaitu sebagai berikut: performa mesin menggunakan dynotest.pada camshaft standart

BAB II KAJIAN PUSTAKA. salah satu cabang dari AI yang membuat pengguna secara luas knowledge. pakar dengan sebuah sistem pakar antara lain (Tabel 1):

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN LITERATUR

SILABUS KURIKULUM KEAHLIAN MOTOR

BAB 2 LANDASAN TEORI. berkonsultasi dengan seorang pakar atau ahli. Seorang pakar adalah seseorang yang

BAB II DASAR TEORI. Sistem pakar atau Expert System biasa disebut juga dengan knowledge

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KONSENTRASI OTOMOTIF JURUSAN PENDIDIKAN TEKIK MOTOR

FINONDANG JANUARIZKA L SIKLUS OTTO

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENGARUH CELAH KATUP TERHADAP DAYA DAN EFISIENSI PADA MOTOR MATIC ABSTRAK

Pengaruh variasi celah reed valve dan variasi ukuran pilot jet, main jet terhadap konsumsi bahan bakar pada sepeda motor Yamaha F1ZR tahun 2001

BAB 1 PENGENALAN SISTEM PAKAR

PRAKTEK KERJA INDUSTRI DI BENGKEL SLENDRO MEKANIK TAHUN 2012/2013

BAB II LANDASAN TEORI. Sebelum bahan bakar ini terbakar didalam silinder terlebih dahulu dijadikan gas

BAB 1 PENDAHULUAN. Untuk mendapatkan pengetahuan, manusia dapat mendapatkannya dengan

By: Sulindawaty, M.Kom

PERENCANAAN MOTOR BAKAR DIESEL PENGGERAK POMPA

BAB II LANDASAN TEORI. Sebelum bahan bakar ini terbakar didalam silinder terlebih dahulu dijadikan gas

Pembakaran. Dibutuhkan 3 unsur atau kompoenen agar terjadi proses pembakaran pada tipe motor pembakaran didalam yaitu:

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI 2.1 Motor Bensin Penjelasan Umum

Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Pada Sepeda Motor 4-tak Dengan Menggunakan Metode Backward Chaining

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK DIAGNOSA HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN MELON

IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA KERUSAKAN SISTEM BAHAN BAKAR PADA SEPEDA MOTOR HONDA 4 TAK DENGAN BAHASA PROGRAM VISUAL BASIC 6.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah

Fungsi katup Katup masuk Katup buang

Sistem Pakar Dasar. Ari Fadli

BAB II DASAR TEORI 2.1. Motor Bensin Penjelasan Umum

APLIKASI SISTEM PAKAR DETEKSI KERUSAKAN MOTOR MATIC MENGGUNAKAN METODE FOWARD CHAINING. Agustan Latif

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

Expert System. Siapakah pakar/ahli. Pakar VS Sistem Pakar. Definisi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan komputer sekarang ini sangat pesat dan salah. satu pemanfaatan komputer adalah dalam bidang kecerdasan buatan.

2/22/2017 IDE DASAR PENGANTAR SISTEM PAKAR MODEL SISTEM PAKAR APLIKASI KECERDASAN BUATAN

Definisi Keuntungan dan kelemahan Konsep Dasar Bentuk dan Struktur Sistem Basis Pengetahuan Metode Inferensi Ciri-ciri Aplikasi dan Pengembangannya

BAB II DASAR TEORI. Menurut Wiranto Arismunandar (1988) Energi diperoleh dengan proses

Oleh: Nuryanto K BAB I PENDAHULUAN

Gambar 3.1 Arsitektur Sistem Pakar (James Martin & Steve Osman, 1988, halaman 30)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 DASAR MOTOR BAKAR

PENGARUH VARIASI UKURAN MAIN JET KARBURATOR DAN VARIASI PUTARAN MESIN TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA SEPEDA MOTOR HONDA SUPRA X 125

PERANCANGAN SYSTEM PAKAR GENERIC MENGGUNAKAN BINARY TREE

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut ini tabel hasil pemeriksaan dan pengukuran komponen cylinder. Tabel 4.1. Hasil Identifikasi Mekanisme Katup

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Observasi terhadap analisis pengaruh jenis bahan bakar terhadap unjuk kerja

BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN MITSUBISHI L CC

DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE PENELUSURAN FORWARD CHAINNING-DEPTH FIRST SEARCH

PENGARUH FILTER UDARA PADA KARBURATOR TERHADAP UNJUK KERJA MESIN SEPEDA MOTOR

SISTEM PAKAR. Entin Martiana Jurusan Teknik Informatika - PENS

Fungsi katup Katup masuk Katup buang

BAB II KAJIAN TEORI. sumber pesan dengan penerima pesan, merangsang pikiran, perasaan, perhatian

Makalah PENGGERAK MULA Oleh :Derry Esaputra Junaedi FAKULTAS TEKNIK UNNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

APLIKASI DIAGNOSA PENYAKIT ANAKMELALUI SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN JAVA 2 MICRO EDITION YOSEPHIN ERLITA KRISTANTI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM)

Sistem Pakar. Pertemuan 2. Sirait, MT

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 125 pada tahun 2005 untuk menggantikan Honda Karisma. Honda Supra X

BAB II LANDASAN TEORI. tubuh. Bagi tubuh, kulit mempunyai fungsi yang sangat penting dan fungsi ini

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SISTEM PAKAR ANALISA PERMASALAHAN MESIN BAGI SEPEDA MOTOR BEBEK 4TAK SISTEM CDI (NON PLATINA) BERBASIS WEB

BAB 9 MENGIDENTIFIKASI MESIN PENGGERAK UTAMA

BAB III METODOGI PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN

Edi Sarwono, Toni Dwi Putra, Agus Suyatno (2013), PROTON, Vol. 5 No. 1/Hal

Sumber: Susanto, Lampiran 1 General arrangement Kapal PSP Tangki bahan bakar 10. Rumah ABK dan ruang kemudi

SISTEM PAKAR DALAM HAL MENDETEKSI PENYAKIT TANAMAN PERKEBUNAN SAWIT

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat motor bensin menurut jumlah langkah kerjanya dapat diklasifikasikan

BAB 3 PROSES-PROSES MESIN KONVERSI ENERGI

JOB SHEET (LEMBAR KERJA) : Melaksanakan overhaul kepala silinder

BAB II LANDASAN TEORI

PRINSIP KERJA MOTOR DAN PENGAPIAN

Motor diesel dikategorikan dalam motor bakar torak dan mesin pembakaran dalam merubah energi kimia menjadi energi mekanis.

Seta Samsiana & Muhammad Ilyas sikki

Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit yang Disebabkan Nyamuk dengan Metode Forward Chainning

Vol.16 No.2. Agustus 2014 Jurnal Momentum ISSN : X

SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI KERUSAKAN PADA MOBIL TOYOTA DENGAN BEST FIRST SEARCH BERBASIS WAP

Transkripsi:

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Istilah sistem berasal bahasa latin (systēma) dan bahasa yunani (sustēma) yang berarti suatu kesatuan yang tersusun dan terhubung dari sekian banyak bagian dan berlangsung diantara bagian-bagian atau komponen-komponen secara teratur. Menurut Waluyo (1997), sistem adalah kumpulan dari beberapa prosedur yang dirancang dan disusun sedemikian rupa untuk mencapai suatu sasaran yang telah ditetapkan. Sedangkan menurut Jogiyanto (1997), sistem adalah susunan atau jaringan kerja yang teratur dari kegiatan-kegiatan yang tergantung pada prosedur-prosedur yang saling berhubungan untuk melaksanakan dan mempermudah kegiatankegiatanutama. 2.2 Sistem Pakar 2.3.1 Definisi Sistem Pakar Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli (Kusumadewi 2003). Definisi lain mengenai sistem pakar :

6 Menurut Durkin: Sistem pakar adalah suatu program komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan penyelesaian masalah yang dilakukan oleh seorang pakar. Menurut Ignizio: Sistem pakar adalah suatu model dan prosedur yang berkaitan, dalam suatu domain tertentu, yang mana tingkat keahliannya dapat dibandingkan dengan keahlian seorang pakar. Menurut Giarratano dan Riley : Sistem pakar adalah suatu sistem komputer yang bisa menyamai atau meniru kemampuan seorang pakar. 2.3.2 Keuntungan Sistem Pakar Ada pun keuntungan dari sistem pakar adalah sebagai berikut : a. Seorang yang awam dapat melakukan diagnosa layaknya seperti seorang pakar. b. Meningkatkan produktivitas kerja. c. Menghemat waktu kerja. d. Menyerdehanakan pekerjaan. e. Dapat digunakan kapan saja. 2.3.3 Komponen sistem pakar Menurut Andi (2003), komponen-komponen yang harus ada pada suatu sistem pakar antara lain :

7 a. Basis Data Basis data disini berisikan semua kumpulan data-data pengetahuan yang dimiliki oleh seorang pakar. Data-data pengetahuan dapat dicari dengan cara penelitian lapangan (field research), penelitian kepustakaan (library research), penelitian laboratorium (laboratorium research). Data-data tersebut dijadikan dokumentasi untuk dipelajari, diolah dan diorganisasikan secara terstruktur menjadi basis pengetahuan. b. Basis Pengetahuan (Knowledge Base) Basis Pengetahuan merupakan inti dari program Sistem Pakar dimana basis pengetahuan ini merupakan representasi pengetahuan (Knowledge Representation) dari seorang pakar. Basis pengetahuan berisi tentang objek, kaedah (rule) yang merupakan informasi mengenai bagaimana membangkitkan fakta baru dari fakta yang sudah diketahui. Basis pengetahuan juga merupakan informasi yang terorganisasi dan teranalisa agar dapat lebih mudah dimengerti dan dapat diterapkan pada pemecahan masalah dan pengambilan kepurusan. Ada beberapa cara merepresentasikan data menjadi basis pengetahuan, seperti yang dikemukakan Barr dan Feingembaum pada tahun 1981, yaitu data dalam bentuk atribut, aturan-aturan, jaringan semantik, frame dan logika. Semua bentuk representasi data tersebut bertujuan untuk menyederhanakan data sehingga mudah dimengerti dan mengefektifkan proses pengembangan program. Untuk membuat sistem pakar mudah dimodifikasi atau fleksible dengan perubahan data sesuai dengan keilmuan seorang pakar maka perlu adanya suatu

8 form yang diperuntukkan untuk seorang pakar agar dapat menambah, mengedit atau menghapus data sesuai dengan keahlian yang dimiliki. c. Mesin Inferensi (Inferensi Engine) Mesin Inferensi adalah bagian yang berisikan mekanisme fungsi berpikir dan pola-pola penalaran sistem yang akan menganalisis pertanyaan yang diinputkan dan selanjutnya sistem mencari jawaban yang terbaik dari pertanyaan-pertanyaan tersebut. Kerja mesin inferensi meliputi: 1. Menentukan aturan mana akan dipakai 2. Menyajikan pertanyaan kepada pemakai, ketika diperlukan. 3. Menambahkan jawaban ke dalam memori Sistem Pakar. 4. Menyimpulkan fakta baru dari sebuah aturan 5. Menambahkan fakta tadi ke dalam memori. sumber : http://dosen.amikom.ac.id/downloads/materi/sistem%20pakar.doc2.1 Gambar 2.1 Struktur Skematis Sistem Pakar

9 Papan Tulis (Blackboard/Workplace), adalah memori/lokasi untuk bekerja dan menyimpan hasil sementara. Biasanya berupa sebuah basis data. Antarmuka Pemakai (User Interface). Sistem Pakar mengatur komunikasi antara pengguna dan komputer. Komunikasi ini paling baik berupa bahasa alami, biasanya disajikan dalam bentuk tanya-jawab. Subsistem Penjelasan (Explanation Facility). Kemampuan untuk menjejak (tracing) bagaimana suatu kesimpulan dapat diambil merupakan hal yang sangat penting untuk transfer pengetahuan dan pemecahan masalah. Komponen subsistem penjelasan harus dapat menyediakannya, yang secara interaktif menjawab pertanyaan pengguna. Sistem Penghalusan Pengetahuan (Knowledge Refining System). Seorang pakar mempunyai sistem penghalusan pengetahuan, artinya, mereka bisa menganalisa sendiri performa mereka, belajar dari pengalaman, serta meningkatkan pengetahuannya untuk konsultasi berikutnya. Pada Sistem Pakar, swa-evaluasi ini penting sehingga dapat menganalisa alasan keberhasilan atau kegagalan pengambilan kesimpulan, serta memperbaiki basis pengetahuannya (http://dosen.amikom.ac.id/downloads/materi/sistem%20pakar.doc) Secara umum terdapat dua metode yang dapat digunakan untuk menguji aturanaturan dalam mesin inferensi, yaitu pelacakan maju (forward chaining) dan pelacakan mundur (backward chaining). Metode yang akan digunakan pada pembuatan sistem pakar deteksi kerusakan kendaraan bermotor ini adalah pelacakan maju (forkward chaining).

10 Pada sistem forward chaining atau perantaian maju, fakta-fakta dalam sistem disimpan dalam memori kerja dan secara kontinyu diperbarui. Aturan dalam sistem merepresentasikan aksi-aksi yang harus diambil apabila terdapat suatu kondisi khusus pada item-item dalam memori kerja, sering disebut aturan kondisiaksi. Kondisi biasanya berupa pola yang cocok dengan item yang ada di dalam memori kerja, sementara aksi biasanya berupa penambahan atau penghapusan item dalam memori kerja. Aktivitas sistem dilakukan berdasarkan siklus mengenal-beraksi (recognise-act). Mula-mula, sistem mencari semua aturan yang kondisinya terdapat di memori kerja, kemudian memilih salah satunya dan menjalankan aksi yang bersesuaian dengan aturan tersebut. Pemilihan aturan yang akan dijalankan (fire) berdasarkan strategi tetap yang disebut strategi penyelesain konflik. Aksi tersebut menghasilkan memori kerja baru, dan siklus diulangi lagi sampai tidak ada aturan yang dapat dipicu (fire), atau goal (tujuan) yang dikehendaki sudah terpenuhi (http://www.ittelkom.ac.id/library/index.php?view=article&catid=20%3ainforma tika&id=483%3aexpert-system-dan-forwardchaining&option=com_content&itemid=15). D A T A ATURAN KESIMPULAN Gambar 2.2 Alur Forward Chaining

11 Berikut adalah contoh algoritma forward chaining. Function PL-FC-Entails? (KB, q) return true or false Local variables : count, a table, indexed by clause, initially the number of premises Inferred, a table,indexed by symbol, each entry initially false agenda, a list of symbols, initially the symbols known to be true while agenda is not empty do p Pop(agenda) unless inferred[p] true for each Horn clause c in whose premise p appers do decrement count[c] if count[c] = 0 then do if Head[c] = q then return true Push(Head[c], agenda) return false Didalam metode inferensi terdapat tiga tehnik penelusuran data yang dapat digunakan, yaitu Deft First Search, Breadth First Search dan Best First Search. a. Depth First Search Adalah tehnik penelusuran data pada node-node secara vertikal dan sudah terdefinisikan, misalanya dari kiri kenan. Keuntungan pencarian dengan tehnik ini adalah bahwa penelusuran masalah dapat digali secara mendalam sampai di temukannya kepastian suatu solusi yang optimal. Kekurangan tehnik penelusuran ini adalah membutuhkan waktu yang sangat lama untuk ruang lingkup masalah yang besar.

12 Mulai 1 2 6 3 7 4 5 8 Gambar.2.3 Teknik Penelusuran Data Depth First Search b. Breadth First Search Adalah tehnik penelusuran data pada semua node dalam satu level atau satu tingkatan sebelum kelevel atau tingkatan kebawah. Keuntungan pencarian dengan tehnik ini adalah sama dengan Deft First Search, hanya saja penelusuran dengan tehnik ini mempunyai nilai tambah, dimana semua node akan dicek secara menyeluruh pada setiap tingkat node. Kekurangan teknik penelusuran ini terletak pada waktu yang dibutuhkan yang sangat lama apabila solusi berada pada node terakhir sehingga menjadi tidak efisien. Kekurangan dalam implementasi juga perlu dipertimbangkan, misalnya teknik penelusuran menjadi tidak interaktif antara pemakai dan sistem karena menyebabkan tidak adanya relasi antara satu topik dengan topik yang lain atau harus melompat dari satu topik ketopik yang lain sebelum topik tersebut ditelusuri.

13 Mulai 1 2 3 4 5 6 7 8 Gambar 2.4 Teknik Penelusuran Data Breadth First Search c. Best First Search Adalah penelusuran yang menggunakan pengetahuan akan suatu masalah untuk melakukan panduan pencarian kearah node tempat dimana solusi berada. Pencarian jenis ini dikenal juga sebagai heuristik. Pendekatan yang dilakukan mencari solusi yang terbaik berdasarkan pengetahuan yang dimiliki sehingga penelusuran dapat ditentukan harus dimulai darimana dan bagaimana menggunakan proses terbaik untuk mencari solusi. Keuntungan jenis penelusuran ini adalah mengurangi beban komputasi karena hanya solusi yang memberikan harapan saja yang diuji dan akan berhenti apabila solusi sudah mendekati yang terbaik. Ini merupakan model yang menyerupai cara manusia mengambil solusi, hanya saja solusi yang diambil bisa saja salah dan tidak ada jaminan bahwa solusi yang dihasilkan merupakan solusi yang mutlak benar. d. Antarmuka Pemakai Antarmuka pemakai memberikan fasilitas komunikasi antara pemakai dan sistem, memberikan berbagai fasilitas informasi dan berbagai keterangan yang bertujuan untuk membantu mengarahkan alur penelusuran masalah sampai ditemukan

14 solusi. Pada umumnya, antar muka pemakai juga berfungsi untuk menginputkan pengetahuan baru kedalam babis pengetahuan sistem pakar, menampilkan fasilitas penjelasan sistem dan memberikan tuntunan penggunaan sistem secara menyeluruh langkah demi langkah, sehingga pemakai sistem mengerti apa yang harus dilakukan terhadap sistem. Sarat utama membangun antar muka sistem pakar adalah kemudahan dalam menjalankan sistem. Semua kesulitan dalam membangun suatu program harus disembunyikan, yang ditampilkan hanya tampilan yang interaktif, komunikatif dan kemudahan dalam pemakain sistem. 2.4 Klasifikasi Sistem Pakar Sistem pakar dapat diklasifikasikan menjadi 6 jenis antara lain : a. Intruksi Intruksi merupakan pengembangan sistem pakar yang sangat berguna dalam bidang ilmu pengetahuan dan pendidikan, dimana sistem pakar dapat memberikan intruksi dan pengajaran tertentu terhadap topik suatu permasalahan. Contoh sistem pakar dibidang ini adalah sistem pakar untuk pengajaran bahasa inggris, sistem pakar pengajaran astronomi dan lain-lain. b. Diagnosis Pengembang sistem pakar terbesar adalah dibidang diagnosis, seperti diagnosis kerusakan kendaraan bermotor, diagnosis penyakit, diagnosis kerusakan komponen komputer dan lain-lian.

15 c. Kontrol Sistem pakar ini banyak ditemukan dalam kasus pasien dirumah sakit, dimana dengan kemampuan sistem pakar dapat dilakukan kontrol terhadap cara pengobatan dan perawatan melalui sensor data atau kode alarm dan memberikan solusi terapi yang tepat bagi pasien. d. Interprestasi Sistem pakar interprestasi ini digunakan untuk menganalisa data yang tidak lengkap, tidak teratur dan data yang kontradiktif misalnya untuk interprestasi bicara. e. Perencanaan Sistem pakar Perencanaan banyak digunakan dalam bidang bisnis dan keuangan suatu proyek, dimana sistem pakar dalam membuat perencanaan suatu pekerjaan berdasarkan jumlah tenaga kerja, biaya dan waktu sehingga pekerjaan menjadi lebih efisien dan lebih optimal. f. Prediksi Sistem pakar ini mampu memprediksi kejadian masa datang berdasarkan informasi dan model permasalahan yang dihadapi. Biasanya sistem memberikan simulasi kejadian masa datang, misalnya memprediksi tingkat kerusakan tanaman apabila terserang hama dalam jangka waktu tertentu.

16 2.5 Mesin Menurut Soedarmo (2008) Mesin adalah alat pengubah suatu energi menjadi energi yang lain sehingga menghasilkan kerja. Mesin motor dapat mengubah enegi panas menjadi energi gerak sehingga menghasilkan tenaga gerak. Mesin bekerja melalui proses pengisapan bahan bakar atau (intake), pemadatan bahan bakar (kompresi), pembakaran yang menghasilkan usaha (tenaga), dan pembuangan sisa pembakaran (exhaust). Secara umum mesin membutuhkan 3 syarat agar dapat bekerja melakukan pembakaran dan menciptakan tenaga, yaitu bahan bakar, udara dan busi. 2.6.1 Pengertian Motor 4 tak. Motor 4 tak adalah jenis motor yang dalam setiap silindernya untuk mendapatkan 1 kali usaha memerlukan 4 kali gerakan piston dan putaran kruk asnya sebanyak 2 kali (total 720 derajat) yang disertai terbukanya klep masuk dan klep buang masing-masing sebanyak 1 kali 2.6.2 Prinsip Kerja Mesin 4 Tak a. Langkah Isap Katup masuk terbuka dan katup buang tertutup. Piston bergerak dari titim mati atas (TMA) ke titik mati bawah (TMB) sehingga piston terjadi pembesaran volume yang mengakibatkan ruang tersebut menjadi hampa (vakum). Perbedaan tekanan udara luar yang tinggi dengan tekanan hampa mengakibatkan udara akan mengalir dan bercampur dengan bensin dikarburator untuk membentuk gas. Selanjutnya gas tersebut mengalir kedalam silinder melalui saluran masuk (intake manifold) dan katup masuk.

17 b. Langkah Kompresi Katup masuk dan katup buang tertutup. Piston bergerak dari TMB ke TMA pada langkah ini ruang diatas piston volumenya mengecil sehingga campuran udara bahan bakar menjadi padat, tekanan dan suhunya naik. Beberapa derajat sebelum torak mencapai TMA terjadi percikan bunga apil listrik dari busi yeng membakar campuran bahan bakar dan udara. c. Langkah Usaha Katup masuk dan katup buang masih tertutup. Piston bergerak dari TMA ke TMB. Proses pembakaran menyebabkan campuran gas mengembang dan memulai sehingga energi panas yang dihasilkan oleh pembakaran ruang bakar menimbulkan tekanan kesegala arah dan mendesak piston ke TMB. Langkah usaha inilah yang diharapkan pada mesin untuk dapat menjaga kelangsungan kerja dan perolehan tenaga mesin. Proses tenaga yang dihasilkan merupakan perubahan dari gerak rotasi diubah menjadi gerak translasi. d. Langkah Buang Katup masuk tertutup dan katup buang terbuka. Piston bergerak dari TMB ke TMA. Setelah mesin menghasilkan energi yang diperoleh dari ledakan gas yang terbakar, selanjutnya piston bergerak ke TMA mendesak gas bekas sisa hasil pembakaran keluar melaui katup buang dan saluran buang.

18 2.6.7 Komponen-Komponen Mesin a. Rantai Mesin Rantai mesin adalah rantai yang menghubungkan roda gigi poros engkol dengan roda gigi poros noken as. Roda gigi poros noken as adalah penggerak atau penekan rocker arm. Roda gigi poros noken as digerakkan oleh roda gigi poros engkol. Secara garis besar rantai mesin berfungsi untuk mengerakkan klep isap dan klep buang agar proses pembakaran pada sepeda motor menjadi sempurna. b. Karburator Karburator adalah bagian yang berfungsi untuk mencampur udara dengan bensin dalam perbandingan yang tepat pada setiap tingkat putaran mesin. Selain itu karburator juga berfungsi menyuplai campuran bensin dan udara kedalam ruang bakar dalam bentuk kabut agar mudah bersenyawa dengan udara untuk proses pembakaran pada silinder. c. Kepala Silinder dan Silinder Kepala silinder merupakan bagian yang berfungsisebagai tempat ruang bahan bakar, tutup block silinder dan tempat kompenen-komponen mekanik katup. Sedangkan Silinder adalah bagian yang terpasang antara kepala silinder dan bak mesin sebagai tempat naik-turunnya piston untuk melaksanakan proses kerja motor bakar. Selain itu, selider juga berfungsi sebagai tempat landasan torak. d. Blok atau Bak Mesin Blok atau bak mesin merupakan bagian utama mesin motor yaitu tempat duduknya poros engkol, transmisi, kopling, generator, dan komponen lainnya.

19 Bak mesin juga berfungsi sebagai tempat minyak pelumas mesin, tempat kruk as dan perlengkapan pendukungnya dan tempat transmisi daya. e. Torak atau Piston Torak atau piston adalah bagian yang berfungsi sebagai penekan campuran bensin dan udara (gas bahan bakar) yang masuk dan menerima hentakan energi yang diakibatkan oleh ledakan hasil pembakaran api busi. f. Ring piston Ring piston memiliki 4 fungsi utama antara lain : 1. Sebagai katup gas 2. Sebagai kontrol oli. 3. Sebagai konduksi panas. 4. Sebagai bearings. g. Setang Piston Setang piston atau con-rod adalah penghubung piston dan poros engkol sehingga gerak bolak-balik piston dapat diubah oleh poros engkol menjadi gerak putar. Ujung atas disebut small end dan ujung bawah disebut big end. h. Poros Engkol Poros engkol berfungsi sebagai pengubah gerak bolak-balik piston menjadi gerak putar. Poros engkol dibedakan menjadi 2, yaitu : 1. Tipe assembled Poros engkol tipe ini disusun dari beberapa komponen lepasan yang dirakit. Tipe ini digunakan pada sepeda motor berkapasitas kecil dan berselinder tunggal.

20 2. Tipe Once Piece Forget Poros engkol ini merupakan satu kesatuan komponen. Tipe ini digunakan pada sepeda motor berkapasitas besar dan multisilinder. i. Katup Katup pemasukan dan katup pembuangan hanya ada pada motor 4 tak. Katup masuk berfungsi sebagai pemasukan gas bensin, sedangakan katup buang untuk mengeluarkan gas bekas pembakaran. Katup buang dan katup masuk harus dapat menutup pada dudukannya secara rapat. Kerengganan katup atau celah klep terdapat diantara ujung tangkai katup dan baut setelan pada rocker arm. Bila keregangan melebihi batas akan timbul bunyi berisik. Sebaliknya apabila keregangan terlalu kecil akan menimbulkan tenaga berkurang. Keregangan katup masuk dan katup keluar motor bebek adalah antara 0.04-0.07 mm. j. Kopling Kopling terletak diantara poros engkol dan transmisi, yang fungsinya adalah meneruskan dan memutuskan putaran dari poros engkol ketransmisi melaui kerja pedal selama perkaitan roda gigi. Selain itu kopling juga berfungsi sebagai pemindah tenaga tanpa terjadi slip. k. Gigi transmisi Gigi transmisi berfungsi sebagai pengatur tingkat kecepatan dan daya dorong mesinsesuai dengan kondisi yang dialami sepeda motor. Perangkat utama gigi transmisi terdapat pada gear box.