PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK TAHUN 2002 NOMOR 10 SERI C PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 07 TAHUN 2002 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK TAHUN 2002 NOMOR 10 SERI C PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 07 TAHUN 2002

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN USAHA MINYAK DAN GAS BUMI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 11 TAHUN 2006 TENTANG KEGIATAN USAHA MINYAK DAN GAS BUMI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 32 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS NOMOR 11 TAHUN 2003 TENTANG PENYELENGGARAAN KEWENANGAN KABUPATEN MUSI RAWAS DIBIDANG MINYAK DAN GAS BUMI

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 44 Prp Tahun 1960 tentang Pertambangan Minyak dan Gas Bumi (LN Tahun 1960 Nomor 133, TLN Nomor 2070); 2.

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI NOMOR 7 TAHUN 2001 TENTANG PENYELENGGARAAN PENGUSAHAAN MINYAK DAN GAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUTAI,

BUPATI BOMBANA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOMBANA NOMOR 2 TAHUN 2011

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN ILIR NOMOR : 44 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA PRABUMULIH TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA MINYAK DAN GAS BUMI DALAM WILAYAH KOTA PRABUMULIH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SERUYAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERUYAN NOMOR 13 TAHUN 2010 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN USAHA MINYAK DAN GAS BUMI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN USAHA MINYAK DAN GAS BUMI DI KABUPATEN SERANG

PENYELENGGARAAN KEWENANGAN PADA BIDANG MINYAK DAN GAS BUMI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 8 TAHUN 2004 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN USAHA MINYAK DAN GAS BUMI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BB. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN MINYAK DAN GAS BUMI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH SERAM BAGIAN TIMUR NOMOR 03 TAHUN 2011 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENYALURAN BAHAN BAKAR MINYAK

Penetapan kebijakan pengelolaan mineral, batubara, panas bumi dan air tanah nasional.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUBANG NOMOR : 9 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN USAHA MINYAK DAN GAS BUMI. Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa BUPATI SUBANG,

BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN/KOTA 1. Mineral, Batu Bara, Panas Bumi, dan Air Tanah PEMERINTAH

PERATURAN DAERAH KOTA PRABUMULIH

BUPATI TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA,

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 17 TAHUN 2006 TENTANG

USAHA MINYAK DAN GAS BUMI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN

3. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 136, Tambahan Lembara Negara

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KONAWE NOMOR 82 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KONAWE NOMOR 5 TAHUN 2010 T E NTAN G DITERBITKAN OLEH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU UTARA TAHUN 2006 NOMOR 21 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU UTARA NOMOR 21 TAHUN 2006 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN

LEMBARAN DAERAH KOTA TARAKAN TAHUN 2008 NOMOR 03 SERI E-02

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 15 TAHUN 2006

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN KETENAGALISTRIKAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 89 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI SERI E NO.1/E 15 PEBRUARI 2010 SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 36 SERI E

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN DESA

bahwa untuk menjamin keselamatan, keamanan, dan

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR

LEMBARAN DAERAH KOTA TARAKAN TAHUN 2008 NOMOR 03 SERI E-02

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 09 TAHUN 2003 TENTANG PENYALURAN BAHAN BAKAR MINYAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH PROPINSI RIAU PERATURAN DAERAH PROPINSI RIAU NOMOR : 12 TAHUN 2002 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENYALURAN BAHAN BAKAR MINYAK (BBM)

5. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 22 Kabupaten Lahat Nomor 17 Tahun 2000 tentang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR NOMOR 21 TAHUN 2002 TENTANG USAHA DI BIDANG BAHAN BAKAR MINYAK DAN GAS BUMI

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR

file://\\ \web\prokum\uu\2003\uu panas bumi.htm

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 43 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN DAN BINA MARGA KOTA BATU

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 97 TAHUN 2008

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 53 TAHUN 2016

FUNGSI, TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB BPH MIGAS (SECARA UMUM)

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

WALIKOTA PAREPAREIKOTA PAREPARE

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENERBITAN PAS KECIL KAPAL KURANG DARI 7 GROSSE TONNAGE

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 5 TAHUN 2010 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 4 TAHUN 2010 T E N T A N G

BUPATI MADIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN,

PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 37 TAHUN 2012 TENTANG PENGENDALIAN PENGGUNAAN BAHAN BAKAR MINYAK TERTENTU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANGKA. Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat Bangka Telp. (0717) Faximile (0717) 92534

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG PERIZINAN PERTAMBANGAN RAKYAT MINERAL DAN BATUBARA

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

2018, No Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 2002 tentang Badan Pengatur Penyediaan dan Pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Kegiatan Usah

FAKULTAS HUKUM, UNIVERSITAS SRIWIJAYA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN MUSI BANYUASIN

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BARRU

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BUPATI PURWAKARTA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG IZIN LINGKUNGAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 28 TAHUN 2011 TENTANG KETENAGALISTRIKAN DI PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2003 TENTANG PANAS BUMI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI SUBANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUBANG NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN USAHA KETENAGALISTRIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG IZIN USAHA KETENAGALISTRIKAN

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BANYUMAS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG PENCABUTAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS

BUPATI KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 22 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN USAHA KETENAGALISTRIKAN

BUPATI BELITUNG TIMUR

PEMERINTAH KOTA PASURUAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 69 TAHUN 2013 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 46 SERI E

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2005 TENTANG HARGA JUAL ECERAN BAHAN BAKAR MINYAK DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

Transkripsi:

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN PENGUSAHAAN MINYAK DAN GAS BUMI DI KABUPATEN TRENGGALEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 7 ayat (4) huruf d Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota, maka perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Penyelenggaraan Pengusahaan Minyak dan Gas Bumi di Kabupaten Trenggalek; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur (Lembaran Negara Tahun 1950 nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Nomor 9); 2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1967 tentang Ketentuan Pokok- Pokok Pertambangan (Lembaran Negara Tahun 1967 Nomor 69, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2831); 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan hidup (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3699); 4. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 75); 5. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi (Lembaran Negara Nomor 3839); 6. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389) ;

- - 2 7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4548 ); 8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah, (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1969 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1967 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pertambangan (Lembaran Negara Tahun 1969 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2916); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1973 tentang Pengaturan dan Pengawasan Keselamatan Kerja di Bidang Pertambangan (Lembaran Negara Tahun 1973 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara 3003); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 1979 tentang Keselamatan Kerja pada Pemurnian dan Pengelolaan Minyak dan Gas Bumi (Lembaran Negara Tahun 1985 Nomor 18, Tambahan Lembaran Negara 3003); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 36, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3258); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4436); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737); 15. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : Kep 12/MENLU/3/1991 tentang Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan ; 16. Keputusan Menteri Negara Ligkungan Hidup Nomor Kep- 14/MENLU/3.1991 tentang Pedoman Umum Penyusunan Analisis Dampak Lingkungan ; 17. Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor: 1454 / K / 30 / MEM / 2000 tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan Tugas Pemerintah di Bidang Minyak dan Gas Bumi ; 18. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 130-67 Tahun 2002 tentang Pengakuan Kewenangan Kabupaten/Kota;

- - 3 Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK dan BUPATI TRENGGALEK, MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN PENGUSAHAAN MINYAK DAN GAS BUMI DI KABUPATEN TRENGGALEK. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Trenggalek. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Trenggalek. 3. Bupati adalah Bupati Trenggalek. 4. Badan Usaha yang selanjutnya disingkat BU adalah setiap badan hukum yang menjalankan jenis usaha yang bersifat tetap dan terus menerus dan yang didirikan sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku dan bekerja, berkedudukan dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. 5. Bentuk Usaha Tetap yang selanjutnya disingkat BUT adalah badan usaha yang didirikan dan berbadan hukum di luar wilayah Negara Republik Indonesia dan melakukan kegiatan di wilayah Republik Indonesia. 6. Perusahaan jasa penunjang adalah badan usaha yang melakukan kegiatan usaha penunjang dibidang 7. Transportir adalah perusahaan angkutan bahan bakar minyak dari depot SPBU dan stasiun pengisian bahan bakar untuk bunker (SPBB) ke Agen Premium dan Minyak Solar (AMPS) dan ke pangkalan minyak tanah. 8. Konsumen adalah setiap orang atau badan yang membeli minyak dan gas bumi untuk digunakan sebagai pemanfaatan akhir dan tidak untuk di perdagangkan. 9. Pengelolaan minyak dan gas bumi adalah pengelolaan dalam arti luas yaitu mencakup segala usaha investasi, pengaturan/pendistribusian, pemanfaatan, perizinan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian 10. Penyelenggaraan kegiatan pengusahaan minyak dan gas bumi adalah kegiatan pengusahaan minyak dan gas bumi yang dilakukan oleh Bupati, sesuai dengan lingkup kewenangannya.

- - 4 11. Wilayah kuasa pertambangan adalah daerah tertentu dalam wilayah hukum pertambangan Daerah untuk melakukan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi 12. Persetujuan adalah pernyataan setuju yang diberikan secara tertulis kepada badan usaha untuk melaksanakan kegiatan tertentu di bidang 13. Rekomendasi adalah keterangan yang diberikan kepada badan usaha sebagai syarat untuk mendapatkan izin. 14. Izin adalah kewenangan yang diberikan kepada badan usaha dan/atau bentuk usaha tetap untuk melaksanakan kegiatan tertentu di bidang 15. Stasiun pengisian bahan bakar untuk umum, yang selanjutnya disingkat SPBU adalah tempat tempat atau fasilitas pelayanan pengisian dan penjualan bahan bakar minyak untuk kendaraan bermotor baik di darat maupun di perairan dangkal dengan harga jual yang ditetapkan oleh Pemerintah. 16. Bahan Bakar Minyak, yang selanjutnya disingkat BBM adalah bahan bakar yang berasal dan/atau diolah dari minyak bumi. 17. Bahan bakar khusus adalah bahan bakar untuk motor yang meliputi premix, super TT, pertamax dan pertamax plus serta jenis lain sesuai dengan perkembangan teknologi. 18. Gudang bahan peledak, adalah suatu bangunan atau kontainer yang secara teknis mampu menyimpan bahan peledak secara aman untuk kegiatan usaha BAB II AZAS DAN TUJUAN Pasal 2 (1) Pengelolaan usaha hasil minyak dan gas bumi menganut azas manfaat, efisiensi berkeadilan, kebersamaan, optimasi ekonomis dalam pemanfaatan sumberdaya, berkelanjutan, percaya dan mengandalkan pada kemampuan sendiri, keamanan dan keselamatan serta fungsi lingkungan hidup. (2) Pengelolaan usaha hasil minyak dan gas bumi bertujuan untuk menjamin tersedianya kebutuhan minyak dan gas bumi dalam jumlah cukup, kualitas yang baik dan harga yang wajar untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat secara adil dan merata mendorong peningkatan kegiatan ekonomi yang berkelanjutan.

- - 5 BAB III WEWENANG USAHA HASIL MINYAK DAN GAS BUMI Pasal 3 Wewenang dan jenis penyelenggaraaan kegiatan usaha hasil minyak dan gas bumi adalah sebagai berikut : a. kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi 1. penghitungan produksi dan realisasi lifting minyak dan gas bumi bersama pemerintah; 2. pemberian rekomendasi penggunaan wilayah kerja kontrak kerja sama untuk kegiatan lain diluar kegiatan migas pada wilayah kabupaten/kota; 3. pemberian izin pembukaan kantor perwakilan perusahaan di sub sektor migas; b. kegiatan usaha hilir minyak dan gas bumi 1. pengawasan, pengendalian, pendistribusian dan tata niaga bahan bakar minyak dari agen dan pangkalan dan sampai konsumen akhir di wilayah kabupaten/ kota; 2. pemantauan dan inventarisasi penyediaan penyaluran dan kualitas harga BBM serta melakukan analisa dan evaluasi terhadap kebutuhan/ penyediaan BBM di wilayah kabupaten/ kota; 3. pemberian rekomendasi lokasi pendirian kilang dan tempat penyimpanan migas; 4. pemberian izin lokasi pendirian Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum (SPBU); c. kegiatan usaha jasa penunjang minyak dan gas bumi 1. pemberian rekomendasi pendirian gudang bahan peledak dalam rangka kegiatan usaha migas di daerah operasi daratan dan di daerah operasi pada wilayah kabupaten/kota dan 1/3 (sepertiga) dari wilayah kewenangan provinsi; 2. pengangkatan dan pembinaan inspektur migas serta pembinaan jabatan fungsional kabupaten/ kota. BAB IV PERSETUJUAN, REKOMENDASI DAN IZIN Pasal 4 (1) Setiap jenis kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 hanya dapat dilaksanakan setelah mendapat persetujuan, rekomendasi dan/atau izin dari Bupati. (2) Persetujuan, rekomendasi dan izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diterbitkan setelah memenuhi persyaratan yang ditentukan sesuai ketentuan peraturan perundang undangan. Pasal 5 (1) Persetujuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) diberikan dalam bentuk surat persetujuan untuk jenis kegiatan : a. penggunaan wilayah kuasa pertambangan atau wilayah kerja kontraktor untuk kegiatan lain di luar kegiatan minyak dan gas bumi;

- - 6 b. untuk keterangan terdaftar dari perusahaan jasa penunjang dan untuk kegiatan hasil minyak dan gas bumi kecuali yang bergerak di bidang fabrikasi, konstruksi, manufaktur, konsultan dan teknologi tinggi. (2) Rekomendasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) diberikan dalam bentuk surat rekomendasi untuk jenis kegiatan : a. penggunaan kawasan hutan untuk kegiatan usaha hasil minyak dan gas bumi; b. pendirian lokasi kilang. (3) Izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) diberikan dalam bentuk surat izin untuk jenis kegiatan : a. pendirian dan penggunaan gudang bahan peledak di daerah operasi daratan dan di daerah operasi 4 (empat) mil laut; b. pembukaan kantor perwakilan perusahaan di sub sektor minyak dan gas bumi; c. pendirian depot lokal ; d. pendirian SPBU ; e. pemasaran jenis bahan bakar khusus untuk mesin 2 tak (dua langkah); f. pengumpulan dan penyaluran pelumas bekas. Pasal 6 Apabila dalam jangka waktu 2 (dua) tahun sejak diterbitkannya persetujuan, rekomendasi atau izin usaha, pemegang persetujuan, rekomensasi atau izin usaha belum melaksanakan kegiatan, maka persetujuan, rekomendasi atau izin usaha dapat dicabut dan dibatalkan BAB V TATA CARA MEMPEROLEH PERSETUJUAN, REKOMENDASI DAN IZIN Pasal 7 (1) Permohonan untuk mendapatkan persetujuan, rekomendasi dan izin diajukan secara tertulis kepada Bupati. (2) Bupati dapat menerima atau menolak permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disertai dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan. (3) Jawaban Bupati sebagaimana dimaksud pada ayat (2) paling lambat 1 (satu) bulan setelah permohonan diterima. (4) Persetujuan, rekomendasi dan izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan sepanjang telah memenuhi persyaratan yang telah ditentukan. (5) Bentuk dan persyaratan permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur oleh Bupati. Pasal 8 Penerbitan persetujuan, rekomendasi dan izin usaha hasil minyak dan gas bumi dilakukan setelah mendapat pertimbangan dari Tim Pemberi Persetujuan, Rekomendasi dan Izin Usaha Hasil Minyak dan Gas Bumi.

- - 7 BAB VI HAK DAN KEWAJIBAN PEMEGANG PERSETUJUAN, REKOMENDASI DAN IZIN Pasal 9 (1) Pemegang persetujuan, rekomendasi dan izin usaha hasil minyak dan gas bumi berhak melakukan kegiatannya sesuai dengan bidang yang diberikan. (2) Kewajiban pemegang persetujuan, rekomendasi dan izin usaha hasil minyak dan gas bumi adalah sebagai berikut : a. bertanggung jawab atas segala akibat yang timbul dari pelaksanaan kegiatan ; b. menyampaikan laporan berkala mengenai kegiatannya dengan menggunakan bentuk laporan yang telah ditetapkan oleh Bupati; c. melaksanakan ketentuan ketentuan teknik, keamanan dan keselamatan serta kelestarian lingkungan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan; d. memberikan jaminan tertulis bahwa pekerjaan akan dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan standart yang berlaku; e. mentaati dan memperhatikan ketentuan mengenai standart, keselamatan kerja, keselamatan umum dan lingkungan hidup di bidang usaha minyak dan gas bumi; dan f. memasang papan nama di tempat kegiatan dilaksanakan. BAB VII PENGAWASAN Pasal 10 (1) Bupati berwenang melakukan pengawasan dan pengendalian usaha (2) Pengawasan dan pengendalian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi pendistribusian dan tata niaga bahan bakar minyak dari agen dan pangkalan dan sampai konsumen akhir di wilayah kabupaten/kota. (3) Ketentuan tentang pengawasan dan pengendalian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur lebih lanjut oleh Bupati. BAB VII PEMANTAUAN DAN INVENTARISASI Pasal 11 (1) Bupati berwenang melakukan pemantauan dan inventarisasi usaha (2) Pemantauan dan inventarisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi pemantauan dan inventarisasi penyediaan, penyaluran dan kualitas harga BBM serta melakukan analisa dan evaluasi terhadap kebutuhan/penyediaan BBM di wilayah kabupaten/kota. (3) Tata cara pemantauan dan inventarisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur lebih lanjut oleh Bupati.

- - 8 BAB VII SANKSI ADMINISTRATIF Pasal 12 Kelalaian terhadap kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2), diancam pencabutan surat persetujuan, surat rekomendasi dan surat izin usaha hasil minyak dan gas bumi yang telah dimiliki melalui prosedur 3 (tiga) kali peringatan dengan tenggang waktu masing masing 2 (dua) minggu. BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 13 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut oleh Bupati paling lambat 6 (enam) bulan sejak Peraturan Daerah ini diundangkan. Pasal 14 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Trenggalek. Ditetapkan di Trenggalek pada tanggal 15 Nopember 2007 Diundangkan di Trenggalek Pada tanggal 1 Pebruari 2008 BUPATI TRENGGALEK, ttd S O E H A R T O SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK ttd Drs. W A R I N O Pembina Utama Muda NIP. 010 075 159 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2007 NOMOR 3 SERI E Salinan sesuai dengan aslinya An. SEKRETARIS DAERAH ASISTEN TATA PRAJA u.b. KEPALA BAGIAN HUKUM ANIK SUWARNI, SH, MSi Pembina Nip. 510 124 401

- - 9 PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN PENYELENGGARAAN TUGAS PEMERINTAH DI BIDANG MINYAK DAN GAS BUMI I. UMUM : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 7 ayat (4) huruf d Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kotamaka, maka perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Penyelenggaraan Pengusahaan Minyak dan Gas Bumi di Kabupaten Trenggalek; II. PASAL DEMI PASAL : Pasal 1 Pasal 2 Pasal 3 Pasal 4 Pasal 5 Pasal 6 Pasal 7 Pasal 8 Pasal 9 Pasal 10 Pasal 11 Pasal 12 ------------------------------------------