PENGARUH TEKNIK RELAKSASI GUIDED IMAGINARY TERHADAP INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI LAPARATOMY DI RS DR. MOEWARDI SURAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI POST OPERASI DI RUMAH SAKIT Dr.OEN SURAKARTA

PENGARUH NAFAS DALAM MENGGUNAKAN PERNAFASAN DIAFRAGMA TERHADAP NYERI SAAT PERAWATAN LUKA PASIEN POST OPERASI DI RUMAH SAKIT SARI ASIH SERANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembedahan atau operasi adalah semua tindakan pengobatan yang

Guntur Prasetya*) Maria Suryani**) Mamat Supriyono***)

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI GUIDED IMAGERY TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI FRAKTUR DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. jaringan aktual dan potensial yang menyebabkan seseorang mencari. perawatan kesehatan ( Smeltzer & Bare, 2012).

PENATALAKSANAAN NYERI NON FARMAKOLOGIS OLEH PERAWAT PADA PASIEN POST OPERATIF DI RUANG DAHLIA RUMAHSAKIT UMUM DAERAH (RSUD)

EFEKTIFITAS TEHNIK RELAKSASI PROGRESIF TERHADAP INTENSITAS NYERI PASCA OPERASI LAPARATOMI. Abstrak:

STRATEGI KOPING DAN INTENSITAS NYERI PASIEN POST OPERASI DI RUANG RINDU B2A RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

ARTIKEL EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG CEMPAKA RSUD UNGARAN

BAB I PENDAHULUAN. sampai evaluasi selanjutnya (Uliyah & Hidayat, 2008). Keluhan yang

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan suatu bangsa seringkali dinilai dari umur harapan hidup penduduknya

Endra Amalia 1, Yozi Susanti 2. Program Studi Ilmu Keperawatan STIKes Perintis Sumbar Abstract

PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN FRAKTUR DI RUANGAN BEDAH RSUD PROF.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO), ada sebanyak 234,2 juta

BAB I PENDAHULUAN. membuka dinding perut dan dinding uterus (Sarwono, 2005). Sectio caesarea

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan menurut Wahyuningsih (2005), terapi Intravena adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Resa Nirmala Jona *), Sri Widodo **), Shobirun ***)

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan dengan cepat, tepat dan benar. Diberikan melalui

BAB 1 PENDAHULUAN. Operasi atau pembedahan merupakan semua tindak pengobatan yang. akan ditangani. Pembukaan bagian tubuh ini umumnya dilakukan dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan merupakan kejadian fisiologi yang normal dialami oleh

PENGARUH PEMBERIAN GUIDED IMAGERY TERHADAP NYERI PADA PASIEN POST OPERASI FRAKTUR DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. Tindakan operasi seksio sesaria menurut Sarwono (2008) dalam buku Ilmu

BAB I PENDAHULUAN. International for the Study of Pain (IASP) nyeri merupakan pengalaman yang

PENGARUH TERAPI BERCERITA TERHADAP SKALA NYERI ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) SELAMA TINDAKAN PENGAMBILAN DARAH VENA DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI LAPARATOMI SAAT PERAWATAN LUKA DI RSUD MAJALENGKA TAHUN 2014

TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG HOSPITALISASI. Nugrahaeni Firdausi

PERBEDAAN TERAPI IMAJINASI TERPIMPIN DENGAN MENDENGARKAN MUSIK KERONCONG TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN POST

PENGARUH MENDENGAR MUROTTAL AL-QUR AN TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PASIEN PASCA OPERASI APENDISITIS

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan jaringan tubuh yang disebabkan oleh energi panas, bahan kimia,

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 7, No. 1, Februari 2011

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar penyakit yang menyebabkan penderita mencari pertolongan

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH TERAPI RELAKSASI NAPAS DALAM TERHADAP TINGKAT DISMENORE PADA KARYAWATI BIMBINGAN BELAJAR QUANTUM KIDS PONTIANAK

1 GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENCEGAHAN TERJADINYA FLEBITIS DI RUANG RAWAT INAP RS. BAPTIS KEDIRI

PEMBERIAN TEKNIK RELAKSASI PERNAFASAN PADA TERAPI LATIHAN PASIF MENURUNKAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN LUKA BAKAR DERAJAT II DI RSUP SANGLAH DENPASAR

INFOKES, VOL. 3 NO. 1 Februari 2013 ISSN :

PENGARUH DEEP BACK MASSAGE TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN. Liva Maita STIKes Hangtuah Pekanbaru, Indonesia

Pengaruh Terapi Murottal Terhadap Nyeri Pasien Post Seksio Sesaria Di Rsi Sunan Kudus Kabupaten Kudus Tahun 2016

Nur Gutanto 1, Sri Hendarsih 2, Christin Wiyani 3 INTISARI

PENGARUH CERITA MELALUI AUDIOVISUAL TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH YANG MENGALAMI HOSPITALISASI DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

BAB III METODE PENELITIAN. eksperiment dengan pretest posttest group design. Rancangan penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang banyak dialami oleh manusia. Meskipun bukan merupakan

Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat...

BAB I PENDAHULUAN. Pembedahan merupakan suatu tindakan pengobatan yang menggunakan. cara invasif dengan membuka dan menampilkan bagian tubuh yang akan

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN

PENGARUH KOMPRES HANGAT DI SUPRA PUBIK TERHADAP PEMULIHAN KANDUNG KEMIH PASCA PEMBEDAHAN DENGAN ANESTESI SPINAL DI RSUD BATANG

SKRIPSI SULASTRI J

BAB I PENDAHULUAN. penjahitan luka (Sustyowati, dkk, 2010). Potter & Perry (2005) menyebutkan bahwa menghadapi pembedahan pasien akan mengalami

The 7 th University Research Colloqium 2018 STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta

JURNAL PENELITIAN KEPERAWATAN

PENGARUH PROGRESSIVE MUSCLE RELAXATION (PMR) TERHADAP INTENSITAS NYERI PADA PASIEN TENSION TYPE HEADACHE (TTH) Naskah Publikasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2014 dengan menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Teknik Relaksasi...,Bayu Purnomo Aji,Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2017

PENGARUH PEMBERIAN INFORMASI INFORMED CONSENT TERHADAP PERUBAHAN KECEMASAN PASIEN YANG AKAN MENJALAN TINDAKAN OPERASI DI SMC RS TELOGOREJO

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Aloei Saboe Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara, Kota

BAB V PEMBAHASAN. terhadap intensitas nyeri ibu nifas post sectio caesarea di RSUD Surakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. terutama nyeri (Purwanto dalam Karendehi, 2015). Nyeri adalah suatu sensori

PENGARUH RELAKSASI BENSON TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS DENPASAR TIMUR II TAHUN 2014

PENELITIAN PENGARUH TERAPI MUSIK RELIGI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial (Brunner & Suddarth, 2002).

KECEMASAN ANAK USIA TODDLER YANG RAWAT INAP DILIHAT DARI GEJALA UMUM KECEMASAN MASA KECIL

EFEKTIVITAS RELAKSASI NAPAS DALAM TERHADAP TINGKAT NYERI KONTRAKSI UTERUS KALA I AKTIF PADA PERSALINAN NORMAL

PENGARUH AROMATERAPI TERHADAP NYERI PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESAREA DI RSUD KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. dengan Sectio Caesaria (SC) adalah sekitar 10 % sampai 15 %, dari semua

Abstrak. Kata kunci: nyeri pinggang bawah, kompres hangat, lansia. Abstract

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak tahun 2000, angka kejadian penyakit tidak menular semakin

PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA ANAK YANG DIRAWAT DI RUMAH SAKIT Dr.OEN SURAKARTA

Oleh : Diyono 1 Budi Herminto 2 Dessy Hana Pertiwi 3

BAB I PENDAHULUAN. dokter menggunakan cara invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang

PENGARUH TERAPI MUSIK DANGDUT RITME CEPAT TERHADAP PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI PADA PASIEN DEPRESI DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. pembunuh diam diam karena penderita hipertensi sering tidak. menampakan gejala ( Brunner dan Suddarth, 2002 ).

TERAPI BERMAIN : GAMES PENGARUHI TINGKAT ADAPTASI PSIKOLOGIS ANAK USIA SEKOLAH

PERBEDAAN INTENSITAS NYERI PADA IBU BERSALIN PRIMIGRAVIDA SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN MASASE PUNGGUNG DENGAN TEKNIK EFFLUERAGE

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PASIEN FRAKTUR TENTANG TEHNIK RELAKSASI NAFAS DALAM DI RSUD RADEN MATTAHER JAMBI TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. pasien yang dirawat di rumah sakit, pasien lebih sering merasa cemas

EFEKTIFITAS RELAKSASI NAFAS DALAM DAN DISTRAKSI BACA MENURUNKAN NYERI PASCA OPERASI PASIEN FRAKTUR FEMUR

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang. Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta.

PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG

PENGARUH TERAPI BERMAIN TERHADAP RESPON KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH DALAM MENJALANI HOSPITALISASI DI RUANG SERUNI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JOMBANG

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data Global Status Report on Road Safety yang. dikeluarkan WHO.Indonesia dilaporkan mengalami kenaikan jumlah

BAB V PEMBAHASAN. perineum pada ibu postpartum di RSUD Surakarta. A. Tingkat Nyeri Jahitan Perineum Sebelum Diberi Aromaterapi Lavender

EFEKTIVITAS IRIGASI LUKA MENGGUNAKAN LARUTAN NORMAL SALIN YANG DI HANGATKAN TERHADAP NYERI LUKA TRAUMA DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA LANGSA

Yecy Anggreny, Armansyah, Pengaruh Terapi Musik Klasik Terhadap Respon Fisiologis pada Pasien yang Mengalami Kecemasan Praoperatif Ortopedi

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Ginjal merupakan salah satu organ penting dalam tubuh, dapat

PENGARUH CYTRUS (ORANGE) AROMATHERAPY TERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI DI RSUD KOTA MADIUN

BAB I PENDAHULUAN. bayi yang dilakukan dengan cara insisi pada dinding abdomen ibu (WHO,

TINGKAT KECEMASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSUD DR. SOESELO SLAWI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian jenis deskriptif analitik,

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN PROSEDUR TETAP (PROTAP) PERAWATAN LUKA OPERASI DI BLUD RSU CUT NYAK DHIEN MEULABOH TAHUN 2015

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI ORANG TUA DALAM MEMANFAATKAN ALAT-ALAT PERMAINAN EDUKATIF DI RUANG ANAK RS. BAPTIS KEDIRI ABSTRACT

Hubungan Antara Index Masa Tubuh (Imt) Dan Kadar Hemoglobin Dengan Proses Penyembuhan Luka Post Operasi Laparatomi

PENGARUH SENAM DISMENORE TERHADAP PENURUNAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI DESA SIDOHARJO KECAMATAN PATI

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan hidup. Sebagian aktivitas dan pekerjaan tersebut

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2016

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode Quasy

PENGARUH RELAKSASI PROGRESIF TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESAREA PADA HARI KE 1-2

GUIDED IMAGERY UNTUK MENGURANGI RASA NYERI SAAT MENSTRUASI

Transkripsi:

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI GUIDED IMAGINARY TERHADAP INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI LAPARATOMY DI RS DR. MOEWARDI SURAKARTA Yuntafiur Rosida & Yuli Widyastuti STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta ABSTRACT Hospital Dr. Moewardi there are many patient who underwent surgery. Surgery or surgery is often performed during the months of August to November include 58 fracture (%) cases, laparatomy 3 (6%) cases. Based on the data in the above case is the most dominating laparatomy.surgery has the effect of post operative pain after. Based on the interviews with one of the nurses said that, when patients experience post operative pain laparatomy especially the nurses analgesics to relieve pain. In addition to pain management nurses use deep breathing relaxation techniques if the patien did not receive analgesic therapy. Nurses rarely apply relaxation techniques guided imaginary because they think the application of deep breathing relaxation techniques simpler. To determine the influence of imaginary guided relaxation techniques to decreasethe intensity of pain in post operative laparatomy patient in hospital Dr. Moewardi. The design used in this research is one pretest-posttest design. The population used in this study were patients post surgery in the Rose II RS Dr. Moewardi. The sampling technique used was purposive sampling. Number of samples 6 respondents. The instrument used for examination of pain using a pain scale gauge Bourbanis.Data processed by computer SPSS Version 6. value effect SPSS Version 6. value effect p =. <.5 at 95% significance. Comparison of the pretest (mean = 5.88) and posttest (mean = 3.56), the average pain score of patients after administration of imaginary is guided.3 indicates that there are between teknk guided imaginary influence on the reduction of pain intensity score (p =, <,5) at 95% significance. There is a guided relaxation techniques imaginary influence the intensity of pain in postoperative laparotomy patients in hospital Dr. Moewardi. Keywords: Laparotomy, pain, guided imaginary PENDAHULUAN Bedah atau operasi merupakan tindakan pembedahan untuk mengobati kondisi yang sulit atau tidak mungkin disembuhkan hanya dengan obat-obatan sederhana (Potter and Perry, 6). Laparatomy adalah pembedahan perut sampai membuka selaput perut (Jitowiyono, ). Laparatomy adalah salah satu jenis operasi yang di lakukan pada daerah abdomen. Operasi laparatomy dilakukan apabila terjadi masalah kesehatan yang berat pada area abdomen, misalnya trauma abdomen. Perawatan post laparatomy adalah bentuk pelayanan perawatan yang diberikan kepada pasien-pasien yang telah menjalani operasi pembedahan Jurnal Kebidanan, Vol. VI, No., Desember 76

perut (Lestari, ). Salah satu efek dari pembedahan adalah nyeri. Nyeri adalah sesuatu yang sering membuat pasien merasa tidak nyaman. Nyeri sering dijelaskan oleh penderita dengan berbagai macam istilah, misalnya rasa tusuk, rasa tikam, rasa terobek, rasa tersengat, rasa bakar, rasa sayat, rasa berdenyut. Pernyataan tersebut menunjukkan lamanya waktu terasa nyeri dan menyamakannya dengan hal-hal yang menyebabkan rasa tersebut pada waktu lampau yang pernah dialaminya (Potter dan Perry, 6). faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri menurut Potter and Perry (6) adalah: ). Usia, ). Jenis kelamin, 3). Kebudayaan, ). Makna nyeri, 5). Perhatian, 6). Keletihan, 7). Ansietas, 8). Pengalaman sebelumnya, 9). Gaya koping, ). Dukungan keluarga dan sosial. Intensitas nyeri dapat diketahui dengan bertanya kepada pasien melalui skala nyeri berikut: ). = Tidak nyeri, ). 3 = Nyeri ringan, 3). 6 = Nyeri sedang, ) 7 9 = Nyeri berat, 5) = Nyeri tidak tertahankan. Nyeri yang dialami pasien post operasi bersifat akut dan harus segera ditangani. Strategi penatalaksanaan nyeri mencakup baik pendekatan farmakologi maupun non-farmakologi. Pendekatan ini diseleksi berdasarkan pada kebutuhan dan tujuan pasien secara individu. Semua intervensi akan berhasil bila dilakukan sebelum nyeri menjadi lebih parah dan keberhasilan terbesar sering dicapai jika beberapa intervensi ditetapkan secara stimulan (Smeltzer dan Bare, Penanganan nyeri ada yaitu dengan teknik farmakologi dan non farmakologi. Management Nyeri Non Farmakologi yang meliputi 5 teknik relaksasi menurut Kozier (6) adalah: a). Teknik distraksi, b). Teknik massage, c). Teknik nafas dalam, d). Terapi musik, e) Guided Imaginary. Management Nyeri Farmakologi. Pelaksanaan Guided Imaginary dilaksanakan dengan membawa klien menuju tempat special dalam imajinasi mereka (misal: sebuah pantai tropis, air terjun, lereng pegunungan dll). Mereka dapat merasa aman dan bebas dari segala gangguan (interupsi). Pendengar difokuskan pada kedetailan dari pemandangan tersebut, pada apa yang terlihat, terdengar dan tercium dimana mereka berada di tempat spesial tersebut. Dalam melakukan teknik ini, dapat juga digunakan audio tape dengar music yang lembut atau suarasuara alam sebagai background. Waktu yang digunakan - menit. Manfaat guided imaginary diantaranya mengurangi stress dan kecemasan, mengurangi nyeri, mengurangi efek samping, mengurangi tekanan darah tinggi, mengurangi level gula darah atau diabetes, mengurangi alergi dan gejala pernafasan, mengurangi sakit kepala, mengurangi biaya rumah sakit dan meningkatkan penyembuhan luka (Alimul, 6). METODE PENELITIAN Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian one design pretest-postest (Setiadi, 7). Rancangan pre test dan post test bertujuan untuk mengetahui pengaruh teknik relaksasi guided imaginary terhadap intensitas nyeri pada pasien post operasi laparatomy. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pasien post operasi di ruang Mawar II RSUD Dr. Moewardi. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien rawat inap dengan post laparatomy di bangsal Mawar II RSUD Dr. Moewardi dengan metode purposive sampling dengan kriteria inklusi Pasien post operasi laparatomy yang bersedia untuk diteliti dan mendapat ijin dari keluarga, pasien post operasi laparatomy hari kedua, tidak dalam perawatan psikiater, mampu mengungkapkan perasaan nyerinya, mampu menjawab pertanyaan dalam kuisioner, dirawat di bangsal Mawar II. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data demografi dan kuesioner skala pengukuran nyeri. Data demografi Jurnal Kebidanan, Vol. VI, No., Desember 77

terdiri dari umur, jenis kelamin, suku dan agama. Pada kuesioner skala pengukuran intensitas nyeri menggunakan skala nyeri bourbanis. Terdiri dari skor -3 (nyeri ringan), skor - 6 (nyeri sedang), skor 7-9 (nyeri berat), dan skor (tidak tertahankan). HASIL PENELITIAN. Deskriptif Tentang Umur Responden Tabel Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur Umur Frekuensi Prosentase % 3- tahun -5 tahun 5-6 tahun >6 tahun 6 37,5 5,5 5 Total 6 Dari responden sebanyak 6 orang didapatkan bahwa klien dengan post operasi laparatomy yang berumur antara 3- tahun adalah tertinggi sebanyak 6 responden dengan presentase37,5%. Umur antara 5-6 tahun adalah terendah sebanyak responden dengan presentase,5%.. Deskriptif Tentang Jenis Kelamin Responden Tabel Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Frekuensi Prosentase % 7 9 3,75 56,5 Total 6 Dari responden sebanyak 6 orang didapatkan bahwa klien dengan post operasi laparatomy yang berjenis kelamin terbanyak adalah perempuan yaitu 9 responden dengan presentase 56,5%. 3. Nyeri Sebelum Guide Imaginary Karakteristik nyeri responden sebelum guided imaginary. Tabel 3 Distribusi Frekuensi Nyeri Sebelum Guided Imaginary No. Nyeri Frek % 3 Tak tertahankan Berat Sedang Ringan 6 9 37,5 56,5 6,5 Total 6 Berdasarkan tabel 3 maka dapat diketahui bahwa jumlah responden yang frekuensi nyeri tertinggi adalah nyeri sedang yaitu 9 responden dengan presentase 56,5%. Sedangkan frekuensi skala nyeri terendah adalah nyeri ringan yaitu responden dengan presentase 6,5%.. Nyeri Sesudah Guided Imaginary Karakteristik nyeri responden sesudah guided imaginary disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel Distribusi Frekuensi Nyeri Sesudah Guided Imaginary No Nyeri Frek % 3 Tak tertahankan Berat Sedang Ringan,5 5 6,5 Total 6 Berdasarkan tabel maka dapat diketahui bahwa jumlah responden dengan frekuensi skala nyeri tertinggi adalahnyeri ringan yaitu responden dengan presentase 6,5%. Sedangkan frekuensi skala nyeri terendah adalah nyeri berat yaitu responden dengan presentase,5%. PEMBAHASAN Setelah dilakukan penelitian di RS Dr. Moewardi terdapat 6 responden yang sesuai dengan kriteria yang sudah ditentukan peneliti. Berdasarkan penelitian menunjukkan nilai t hitung sebesar 7,3 dengan signifikasi (p) sebesar,. Nilai p <,5 dan t hitung lebih besar dari t tabel (7,3 >,753). Maka diputuskan Ho ditolak berarti tidak ada pengaruh, Sedangkan Ha diterima berarti ada pengaruh antara guided imaginary terhadap nyeri, menunjukkan bahwa Jurnal Kebidanan, Vol. VI, No., Desember 78

pengujian signifikan pada 95%. Hasil rata-rata skor nyeri sebelum dilakukan guided imaginary adalah5,88 dan sesudah dilakukan guided imaginary adalah3,56, dan selisih rentang dari skor nyeri sebelum dan sesudah perlakuan adalah,3. Imajinasi terbimbing merupakan suatu teknik yang menuntut seseorang untuk membentuk bayangan yang disukai. Imajinasi yang terbentuk akan diterima sebagai rangsang oleh berbagai indra kemudian akan dijalankan ke batang otak menuju sensor thalamus. Di thalamus rangsang akan diformat sesuai bahasa otak dan akan ditransmisikan ke amigdaladan sebagian besar lagi akan dikirim ke korteks, di korteks terjadi proses asosiasi pengindraan dimana rangsang dianalisis sehingga otak mengenali objek tersebut. Sehingga memori bayangan akan muncul dan menimbulkan persepsi yang sebenarnya dan mempengaruhi reseptor nyeri yang dapat menurunkan intensitas nyeri (Greenbarg, 3). Menurut Simon (3) pada teknik guided imagery, corteks visual otak yang memproses imajinasi mempunyai hubun- gan yang kuat dengan sistem syaraf otonom, yang mengontrol gerakan invol- unter diantaranya: nadi, pernapasan dan respon fisik terhadap stres dan membantu mengeluarkan hormon endorpin (substansi ini dapat menimbulkan efek analgesik yang sebanding dengan yang ditimbulkan morphin dalam dosis -5 mg/kg BB) se- hingga terjadi proses relaksasi. Guided imaginary merupakan salah satu dari teknik relaksasi sehingga manfaat dari teknik ini pada umumnya sama dengan manfaat dari teknik relaksasi yang lain. Para ahli dalam bidang teknik relaksasi guided imaginery berpendapat bahwa imaginery merupakan penyembuh yang efektif. Teknik ini dapat mengurangi nyeri, mempercepat penyembuhan dan membantu tubuh mengurangi berbagai macam penyakit seperti depresi, alergi dan asma (Priyanto, ). Berdasarkan penurunan ratarata intensitas nyeri tersebut responden dianjurkan untuk melakukan guided imaginary untuk menurunkan atau mengurangi nyeri yang dirasakan. Dengan demikian hasil penelitian menunjukkan guided imaginary berpengaruh dalam menurunkan skala nyeri. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan penelitian terdapat perbedaan tingkat nyeri pasien post operasi laparatomy sebelum dan sesudah dilakukan teknik guided imaginary. Hal ini ditunjukkan dengan nilai nilai t hitung sebesar 7,3 dengan signifikasi (p) sebesar,. Nilai p <,5 dan t hitung lebih besar dari t tabel (7,3 >,753) pada signifikan 95%.Dan penurunan intensitas nyeri sesudah dilakukan guided imaginary dari5,88 menjadi 3,56. Saran. Perawat dapat memberikan teknik guided imagery selain obatobatan sebagai salah satu alternatif intervensi keperawatan secara non farmakologis untuk membantu klien dengan Nyeri.. Teknik guided imagery terbukti memilki efek untuk menurunkan nyeri se- hingga perawat bisa mensosialisasi- kan cara penggunaan teknik guided imagery ini kepada masyarakat luas DAFTAR PUSTAKA Alimul Aziz. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Salemba Medika. 6. Kozier, B, and Erbs. Fundamental of Nursing. Philadelphia: Mosby. 6. Mansjoer Arif. Kapita Selekta Kedokteran.Jakarta: Media Euculapcius UI. 7. Potter and Perry. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGC. 6. Jurnal Kebidanan, Vol. VI, No., Desember 79

Setiadi. Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Edisi. Yogyakarta: Graha Ilmu. 7. Simon, Ellen Chernoff. 3. (diakses 7 April 6). Soeparman. 99. Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Balai Penerbit FKUI. Jakarta Smeltzer and Bare. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8. Jakarta : EGC. Jurnal Kebidanan, Vol. VI, No., Desember 8