I. URUSAN WAJIB A. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENDIDIKAN SUB BIDANG SUB SUB BIDANG

dokumen-dokumen yang mirip
A. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENDIDIKAN.

NO LD.27 PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 14 TAHUN 2008 TANGGAL 16SEPTEMBER 2008 DAFTAR URUSAN PEMERINTAHAN KABUPATEN GARUT

IDENTIFIKASI URUSAN RIIL YANG DILAKSANAKAN DI DAERAH KENDAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR : 1 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BONE

PEMERINTAH KOTA BATU

2 C. SUB BIDANG KURIKULUM 1. Koordinasi dan supervisi pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan pada pendidikan dasar. 2. Sosialisasi kerangka


PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

LAMPIRAN I PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA Nomor : 3 Tahun 2008 Tanggal : 18 Februari 2008

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI

PEMERINTAH KABUPATEN SELUMA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGLI NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAHAN KABUPATEN BANGLI

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP

URUSAN WAJIB A. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENDIDIKAN PEMERINTAHAN KABUPATEN SERUYAN

1. Kebijakan 1.a.Penetapan Kebijakan Operasional pendidikan di Kabupaten/Kota sesuai dengan kebijakan nasional dan provinsi.

LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS NOMOR : 18 TAHUN 2009 TANGGAL : 28 AGUSTUS 2009

PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT.

G. BIDANG PERUMAHAN SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN. 1. Pembiayaan 1. Pembangunan Baru

PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGETAN NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MAGETAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 11 TAHUN 2008 SERI : E NOMOR : 6

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

PEMERINTAH. sumber daya air pada wilayah sungai kabupaten/kota.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 38 TAHUN 2008

D. BIDANG PEKERJAAN UMUM SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN. 1. Sumber Daya Air

C. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG PEKERJAAN UMUM

- 6 - SUB BIDANG SUB SUB BIDANG RINCIAN URUSAN. 1. Pengaturan 1. Penetapan kebijakan pengelolaan sumber daya air daerah.

1. Sumber Daya Air D. BIDANG PEKERJAAN UMUM SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN. 1. Pengaturan 1. Penetapan kebijakan pengelolaan sumber daya air daerah.

PEMERINTAH. 3. Penetapan rencana. 3. Penetapan rencana pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai

Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 05 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 17 TAHUN 2007 TENTANG JRUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI

LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 1 TAHUN 2008 T E N T A N G URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH I. URUSAN WAJIB

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2007 NOMOR : 08

SUB BIDANG SUB SUB BIDANG PEMERINTAHAN DAERAH

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 09 TAHUN 2009 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAHAN KABUPATEN AGAM

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

PEMERINTAH. 1. Pengelolaan survailans epidemiologi kejadian luar biasa skala nasional.

B. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KESEHATAN

WALIKOTA SURABAYA TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN KABUPATEN PATI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

URUSAN PEMERINTAHAN KABUPATEN SIGI

DAFTAR : URUSAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SELAYAR NOMOR 02 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN SELAYAR

191- TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

PERATURAN DAERAH KOTA SINGKAWANG NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH KOTA SINGKAWANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG PENETAPAN URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAH KABUPATEN LANDAK

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PEMERINTAH KOTA PADANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN KABUPATEN ROKAN HILIR

LAMPIRAN II PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR : Tahun 2010 TANGGAL : Juli 2010 B. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG KESEHATAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2007 TENTANG PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN ANTARA PEMERINTAH, PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI, DAN

PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA

TUGAS POKOK DAN FUNGSI BIDANG PENGEMBANGAN KAWASAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG KEWENANGAN PEMERINTAH YANG BERSIFAT NASIONAL DI ACEH

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 10 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

1.a. Penetapan kebijakan nasional pendidikan. b. Koordinasi dan sinkronisasi kebijakan operasional dan program pendidikan antar provinsi.

1.a. Penetapan kebijakan nasional pendidikan. b. Koordinasi dan sinkronisasi kebijakan operasional dan program pendidikan antar provinsi.

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN DINAS PERUMAHAN KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI PAPUA

LAMPIRAN IX. 1. KEPALA DINAS Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Karangasem mempunyai tugas :

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA PANGKALPINANG

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 31 TAHUN 2008

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BELITUNG

Penetapan Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) bidang penataan

Penetapan Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) bidang penataan ruang.

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA

A. BIDANG PENDIDIKAN (URUSAN WAJIB)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR

PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 20 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SUKAMARA

BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 21 TAHUN 2016 WALIKOTA DEPOK. PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 66 SERI D

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG

SUB BIDANG SUB SUB BIDANG PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN/KOTA 4. Sarana dan Prasarana

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 90 TAHUN 2008

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

GUBERNUR SUMATERA BARAT

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 16 TAHUN 2003 TENTANG ORGANISASI DINAS PEKERJAAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG,

PROVINSI JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARAWANG,

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 40 TAHUN 2011

-1- BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

Transkripsi:

LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2008 NOMOR : 13 TAHUN 2008 TANGGAL : 31 DESEMBER 2008 TENTANG : URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PROVINSI SUMATERA BARAT I. URUSAN WAJIB A. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENDIDIKAN SUB BIDANG SUB SUB BIDANG PEMERINTAH DAERAH PROVINSI 1. Kebijakan Kebijakan Standar 1. a. Penetapan kebijakan operasional pendidikan di provinsi sesuai dengan kebijakan nasional. b.koordinasi sinkronisasi kebijakan operasional program pendidikan antar Kabupaten/Kota. c. Perencanaan strategis pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah pendidikan non formal sesuai dengan perencanaan strategis pendidikan nasional. 2. Sosialisasi pelaksanaan standar nasional pendidikan di tingkat 3. Koordinasi atas pengelolaan penyelenggaraan pendidikan, pengembangan tenaga kependidikan penyediaan fasilitas penyelenggaraan pendidikan lintas Kabupaten/Kota, untuk tingkat pendidikan dasar menengah. 4. Penyelenggaraan /atau pengelolaan satuan pendidikan /atau program studi bertaraf internasional pada jenjang pendidikan dasar menengah. 5. Pemberian dukungan sumber daya ter-hadap penyelenggaraan perguruan tinggi. 6. Pemantauan evaluasi satuan pendidikan bertaraf internasional. 7. Peremajaan data dalam sistem infomasi manajemen Pendidikan Nasional untuk tingkat 2. Pembiayaan 1. Penyediaan bantuan biaya penyelenggaraan pendidikan bertaraf internasional sesuai kewenangannya. 2. Pembiayaan penjaminan mutu satuan pendidikan sesuai kewenangannya. 3. Kurikulum 1. a Koordinasi supervisi pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan pada pendidikan menengah. b. Sosialisasi kerangka dasar struktur 4. Sarana Prasaranan kurikulum pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar & pendidikan menengah c. Sosialisasi implementasi standar isi standar kompetensi lulusan pendidikan menengah. 2.Sosialisasi fasilitasi implementasi kurikulum tingkat satuan pendidikan pada pendidikan menengah. 3. Pengawasan pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan pada pendidikan menengah. 5. Pendidikan Tenaga Kependidikan 6. Pengendalian Mutu Pendidikan 1. Penilaian Hasil Pendidikan 1.a.Pengawasan terhadap pemenuhan standar nasional sarana prasarana pendidikan menengah. b.pengawasan pendayagunaan bantuan sarana prasarana pendidikan. 2. Pengawasan penggunaan buku pelajaran pendidikan menengah. 1. a.perencanaan kebutuhan pendidik tenaga kependidikan untuk pendidikan bertaraf internasional sesuai kewenangannya. b. Pengangkatan penempatan pendidik tenaga kependidikan pegawai negeri sipil untuk satuan pendidikan bertaraf internasional. 2. Pemindahan pendidik tenaga kependidikan pegawai negeri sipil antar Kabupaten/Kota. 3. Peningkatan kesejahteraan, penghargaan, perlindungan pendidik tenaga kependidikan pendidikan bertaraf internasional. 4. a.pembinaan pengembangan pendidik tenaga kependidikan pendidikan bertaraf intemasional. b.pemberhentian pendidik tenaga kependidikan pegawai negeri sipil pada pendidikan bertaraf internasional selain karena alasan pelanggaran peraturan perung-ungan 5. Pengalokasian tenaga potensial pendidik tenaga kependidikan di daerah. 1. Membantu pelaksanaan ujian nasional pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan nonformal. 2. Koordinasi, fasilitasi, monitoring, evaluasi pelaksanaan ujian sekolah skala prov. 456 457

3. Penyediaan biaya penyelenggaraan ujian sekolah skala 2. Evaluasi 1. Pelaksanaan evaluasi pengelola, satuan, jalur, jenjang, jenis pendidikan pada pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan nonformal skala 2. Pelaksanaan evaluasi pencapaian standar nasional pendidikan pada pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan nonformal skala 3. Akreditasi Membantu Pemerintah dalam pelaksanaan akreditasi pendidikan dasar menengah. 4. Penjaminan Mutu 1. Supervisi fasilitasi satuan pendidikan bertaraf internasional dalam penjaminan mutu untuk memenuhi standar internasional. 2. Evaluasi pelaksanaan dampak penjaminan mutu satuan pendidikan skala B. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KESEHATAN SUB BIDANG SUB SUB BIDANG PEMERINTAH DAERAH PROVINSI 2. Upaya Kesehatan 2. Pembiayaan Kesehatan 3. Sumber Daya Manusia Kesehatan 1. Pencegahan Pemberantasan Penyakit 3. Lingkungan Sehat 4. Perbaikan Gizi Masyarakat 5. Pelayanan Kesehatan Perorangan Masyarakat Pembiayaan Kesehatan Masyarakat Peningkatan Jumlah, Mutu Penyebaran Tenaga Kesehatan 1. Penyelenggaraan survailans epidemiologi, penyelidikan kejadian luar biasa skala prov. 2. Penyelenggaraan pencegahan penanggulangan penyakit menular skala prov. 3. Penyelenggaraan pencegahan penanggulangan penyakit tidak menular tertentu skala 4. Pengendalian operasional penanggulangan masalah kesehatan akibat bencana wabah skala provinsi Penyelenggaraan Pencegahan penanggulang-an pencemaran lingkungan skala Provinsi. 1. Penyelenggaraan survailans gizi buruk skala 2. a. Pemantauan penanggulangan gizi buruk skala 1. Bimbingan pengendalian pelayanan kesehatan haji skala 2. Pengelolaan pelayanan kesehatan rujukan sekunder tersier tertentu. 3. Bimbingan pengendalian upaya kesehatan pada daerah perbatasan, terpencil, rawan kepulauan skala prov. 4. Registrasi, akreditasi, sertifikasi sarana kesehatan sesuai peraturan perungungan. 5. a.pemberian rekomendasi izin sarana kesehatan tertentu yang diberikan oleh pemerintah. b. Pemberian izin sarana kesehatan meliputi rumah sakit pemerintah Kelas B non pendidikan, rumah sakit khusus, rumah sakit swasta serta sarana kesehatan penunjang yang setara. a. Pengelolaan/penyelenggaraan, bimbingan, pengendalian jaminan pemeliharaan kesehatan skala b. Bimbingan pengendalian penyelenggaraan jaminan pemeliharaan kesehatan nasional (Tugas Pembantuan). 1. Penempatan tenaga kesehatan strategis, pemindahan tenaga tertentu antar Kabupaten/Kota skala 2. Pendayagunaan tenaga kesehatan skala prov 3. Pelatihan diklat fungsional teknis skala 458 459

4. Registrasi, akreditasi, sertifikasi tenaga kesehatan tertentu skala provinsi sesuai peraturan perung-ungan. 5. Pemberian rekomendasi izin tenaga kesehatan asing. 4. Obat Perbekalan Kesehatan 5. Pemberdayaan Masyarakat 6. Manajemen Kesehatan Ketersediaan, Pemerataan, Mutu Obat Keterjangkauan Barga Obat Serta Perbekalan Kesehatan Pemberdayaan Individu, Keluarga Masyarakat Berperilaku Hidup Sehat Pengembangan Upaya Kesehat an Bersumber daya Masyarakat (UKBM) 1. Penyediaan pengelolaan bufferstock obat provinsi, alat kesehatan, reagensia vaksin lainnya skala 2. Sertifikasi sarana produksi distribusi alat kesehatan, Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) Kelas II. 3. a.pemberian rekomendasi izin industri komoditi kesehatan, PBF Pedagang Besar Alat Kesehatan (PBAK). b. Pemberian izin PBF Cabang IKOT. Penyelenggaraan Promosi Kesehatan skala Provinsi 1. Kebijakan Bimbingan pengendalian norma, standar, prosedur kriteria big kesehatan. 2. Penelitian 1. a.penyelenggaraan penelitian pengembangan kesehatan yang Pengembang mendukung perumusan kebijakan an Kesehatan b. Pengelolaan survei kesehatan daerah (surkesda) skala c. Pemantauan pemanfaatan Iptek kesehatan skala 3. Kerjasama Luar Negeri Penyelenggaraan kerjasama luar negeri pengawasan skala 4. Peningkatan Pengawasan Akuntabilitas 5. Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan (SIK) Pembinaan, monitoring, evaluasi pengawasan skala Pengelolaan, SIK skala Provinsi C. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PEKERJAAN UMUM SUB SUB SUB PEMERINTAH DAERAH PROVINSI BIDANG BIDANG 1. Sumber 1. Pengaturan 1. Penetapan kebijakan pengelolaan sumber Daya Air daya air 2. Penetapan pola pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai lintas Kabupaten/Kota. 3. Penetapan rencana pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai Kabupaten/Kota. 4. Penetapan pengelolaan kawasan lindung sumber air pada wilayah sungai linatas Kabupaten/Kota. 5. Pembentukan wadah koordinasi sumber daya air di tingkat provinsi /atau pada wilayah sungai lintas Kabupaten/Kota. 6. Pembentukan komisi irigasi provinsi pengesahan pembentukan komisi irigasi antar kabupaten/kota. 2. Pembinaan 1. Penetapan pemberian lzin atas penyediaan, peruntukan, penggunaan, pengusahaan sumber daya air pada wilayah sungai lintas Kabupaten/Kota. 2. Penetapan pemberian rekomendasi teknis atas penyediaan, pengambilan, peruntukan, penggunaan pengusahaan air tanah pada cekungan air tanah lintas Kabupaten/Kota. 3. Menjaga efektivitas, efisiensi, kualitas, ketertiban pelaksanaan pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai lintas Kabupaten/Kota. 4. Pemberian bantuan teknis dalam pengelolaan sumber daya air kepada Kabupaten/Kota. 5. Fasilitasi penyelesaian sengketa antar Kabupaten/Kota dalam pengelolaan sumber daya air. 6. Pemberian izin pembangunan, pemanfaatan, pengubahan, /atau pembongkaran bangunan /atau saluran irigasi pada jaringan irigasi primer sekunder dalam daerah irigasi lintas Kabupaten/Kota. 7. Pemberdayaan para pemilik kepentingan dalam pengelolaan sumber daya air tingkat provinsi Kabupaten/Kota. 8. Pemberdayaan kelembagaan sumber daya air tingkat provinsi Kabupaten/Kota. 3. Pembangunan /Pengelonaan 1. Konservasi sumber daya air pada wilayah sungai lintas Kabupaten/Kota 460 461

2. Pendayagunaan sumber daya air pada wilayah sungai lintas Kabupaten/Kota 3. Pengendalian daya rusak air yang berdampak skala 4. Penyelenggaraan sistem informasi sumber daya air tingkat 5. Pembangunan peningkatan sistem irigasi primer sekunder pada daerah irigasi lintas Kabupaten/Kota. 6. Operasi, pemeliharaan rehabilitasi sistem irigasi primer sekunder pada daerah irigasi yang luasnya 1.000 ha sampai dengan 3.000 ha atau pada daerah irigasi yang bersifat lintas kabupaten/kota 7. Operasi, pemeliharaan rehabilitasi pada sungai, au, waduk pantai pada wilayah sungai lintas Kabupaten/Kota 5. Pengawasan Pengendalian Pengawasan pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai lintas Kabupaten/Kota 2. Bina Marga 1. Pengaturan Pengaturan jalan provinsi: a. Perumusan kebijakan penyelenggaraan jalan provinsi berdasarkan kebijakan nasional di big jalan. b. Penyusunan pedoman operasional penyelenggaraan jalan provinsi dengan memperhatikan keserasian antar wilayah prov c. Penetapan fungsi jalan dalam sistem jaringan jalan sekunder jalan kolektor yang menghubungkan ibukota provinsi dengan ibukota kabupaten, antar ibukota kabupaten, jalan lokal, jalan lingkung- an dalam sistem jaringan jalan primer. d. Penetapan status jalan e. Penyusunan perencanaan umum pembiayaan jaringan jalan 2. Pembinaan Pembinaan jalan provinsi: a.pemberian bimbingan penyuluhan serta pendidikan pelatihan para aparatur penyelenggarajalan provinsi aparatur penyelenggara jalan Kabupaten/Kota. b.pengkajian serta penelitian pengembangan teknologi big jalan untuk jalan c.pemberian fasilitasi penyelesaian sengketa antar Kab/Kota dalam penyelenggaraan jalan. d.pengembangan teknologi terapan di big jalan untuk jalan kab/ nagari jalan kota. 3. Pembangunan Pembangunan jalan provinsi: a. Pembiayaan pembangunan jalan Pengusahaan b. Perencanaan teknis, pemrograman penganggaran, pengadaan lahan, serta pelaksanaan konstruksi jalan provinsi c. Pengoperasian pemeliharaan jalan prov. d. Pengembangan pengelolaan sistem manajemen jalan 4. Pengawasan Pengawasan jalan provinsi: a. Evaluasi kinerja penyelenggaraan jalan provi. b. Pengendalian fungsi manfaat hasil pembangunan jalan 3. Perkotaan Pedesaan 1. Pengaturan 1. Penetapan kebijakan strategi wilayah provinsi dalam pembangunan perkotaan nagari (mengacu kebijakan nasional). 2. Penetapan peraturan daerah provinsi mengenai pengembangan perkotaan nagari mengacu Norma, Standar, Proseclur Kriteria nasional. 2. Pembinaan 1. Fasilitasi peningkatan kapasitas manajemen pembangunan pengelolaan PS perkotaan penagarian tingkat 2. Fasilitasi pemberdayaan masyarakat dunia usaha dalam pembangunan perkotaan nagari di wilayah 3. Pembangunan 1. Fasilitasi penyiapan program pembangunan sarana prasarana perkotaan nagari jangka panjang jangka menengah kota/kabupaten di wilayah. 2. Fasilitasi kerjasama kemitraan antara pemerintah daerah dalam pengelolaan pembangunan sarana prasarana perkotaan nagari di lingkungan 3. Penyelenggaraan pembangunan PS perkotaan nagari lintas Kabupaten/ Kota di lingkungan wilayah 4. Fasilitasi pembentukan lembaga/ba pengelola pembangunan perkotaan nagari lintas kabupaten/kota. 4. Pengawasan 1. Pengawasan pengendalian terhadap pembangunan pengelolaan kawasan perkotaan nagari di 2. Pengawasan pengendalian atas pelaksanaan Norma, Standar, Prosedur Kriteria 5. Air Minum 1. Pengaturan 1. Penetapan peraturan daerah provinsi mengenai kebijakan strategi pengembang-an air minum lintas Kabupaten/Kota di wilayahnyah. 462 463

2. Penetapan BUMD provinsi sebagai penyelenggara SPAM lintas Kab./Kota. 3. Penetapan peraturan daerah Norma, Standar, Prosedur Kriteria pelayanan PS air minum berdasarkan SPM yang disusun pemerintah. 4. Memberikan izin penyelenggaraan untuk lintas Kabupaten/Kota. 2. Pembinaan 1. Penyelesaian masalah permasalahan yang bersifat lintas Kabupaten/Kota. 2. Peningkatan kapasitas teknis manajemen pelayanan air minum di lingkungan wilayah prov. 3. Pembangunan 1. Penetapan kebutuhan air baku untuk kebutuhan pengembangan SPAM di lingkungan wilayah 2. Fasilitasi penyelenggaraan (bantuan teknis) penyelenggaraan pengembangan SPAM di wilayah 3. Penyusunan rencana induk pengembangan SPAM wilayah pelayanan lintas Kab./Kota setelah berkoordinasi dengan daerah Kab/Kota. 4. Penyediaan PS air minum untuk daerah bencana daerah rawan air skala prov. 5. Penanganan bencana alam tingkat provinsi 4. Pengawasan 1. Pengawasan terhadap seluruh tahapan penyelenggaraan pengembangan SPAM yang berada di wilayah 2. Evaluasi kinerja pelayanan air minum di lingkungan wilayah 3. Pengawasan pengendalian atas pelaksanaan Norma, Standar, Prosedur Kriteria. 6. Air Limbah 1. Pengaturan 1. Penetapan peraturan daerah kebijakan pengembangan PS air limbah di wilayah provinsi mengacu pada kebijakan nasional. 2. Pembentukan lembaga tingkat provinsi sebagai penyelenggara PS air limbah di wilayah 3. Penetapan peraturan daerah Norma, Standar, Prosedur Kriteria berdasarkan SPM yang ditetapkan oleh pemerintah. 4. Memberikan izin penyelenggaraan PS air limbah lintas Kabupaten/Kota. 2. Pembinaan 1. Fasilitasi penyelesaian masalah yang bersifat lintas Kabupaten/Kota. 5. Fasilitasi peran serta dunia usaha masyarakat dalam penyelenggaraan pengembangan PS air limbah Kab./Kota. 3. Fasilitasi penyelenggaraan (bantek) pengembangan PS air limbah lintas Kab/Kota. 3. Pembangunan 1. Fasilitasi pengembangan PS air limbah lintas Kabupaten/Kota di wilayah 2. Penyusunan rencana induk pengembangan PS air limbah lintas Kabupaten/Kota. 3. Penanganan bencana alam tingkat 4. Pengawasan 1. Melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan PS air limbah di wilayahnya 2. Evaluasi atas kinerja pengelolaan PS air limbah di wilayah provinsi lintas Kab/Kota. 3. Pengawasan pengendalian atas pelaksanaan Norma, Standar, Prosedur Kriteria. 6. Persampahan 1. Pengaturan 1. Penetapan peraturan daerah kebijakan pengembangan PS persampahan lintas Kabupaten/Kota di wilayah provinsi mengacu pada kebijakan nasional. 2. Penetapan lembaga tingkat provinsi penyelenggara pengelolaan persampahan lintas Kabupaten/Kota di wilayah 3. Penetapan peraturan daerah Norma, Standar, Prosedur Kriteria pengelolaan persampahan mengacu kepada SPM yang ditetapkan oleh pemerintah. 4. Memberikan izin penyelenggara pengelolaan persampahan lintas Kabupaten/Kota. 2. Pembinaan 1. Fasilitasi penyelesaian masalah permasalahan antar Kabupaten/Kota. 2. Peningkatan kapasitas manajemen fasilitasi kerjasama pemda/dunia usaha masyarakat dalam penyelenggaraan pengembangan PS persampahan lintas Kab/Kota 3. Memberikan bantuan teknis pembinaan lintas Kabupaten/Kota. 3. Pembangunan 1. Fasilitasi penyelenggaraan pembiayaan pembangunan PS persampahan secara nasional di wilayah 2. Penyusunan rencana induk pengembangan PS persampahan lintas Kabupaten/Kota. 4. Pengawasan 1. Pengawasan pengendalian Pengembangan persampahan diwilayah prov. 2. Evaluasi kinerja penyelenggaraan yang bersifat lintas Kabupaten/Kota. 3. Pengawasan pengendalian atas pelaksanaan Norma, Standar, Prosedur Kriteria. 7. Drainase 1. Pengaturan 1. Penetapan peraturan daerah kebijakan strategi provinsi berdasarkan kebijakan strategi nasional. 464 465

2. Penetapan peraturan daerah Norma, Standar, Prosedur Kriteria provinsi berdasarkan SPM yang ditetapkan oleh pemerintah di wilayah 2. Pembinaan 1. Bantuan teknis pembangunan, pemeliharaan pengelolaan. 2. Peningkatan kapasitas teknik manajemen penyelenggara drainase pemutusan genangan di wilayah 3. Pembangunan 1. Fasilitasi penyelesaian masalah permasalahan operasionalisasi sistem drainase penanggulangan banjir lintas Kab/Kota. 2. Fasilitasi penyelenggaraan pembangunan pemeliharaan PS drainase di wilayah 3. Penyusunan rencana induk PS drainase skala regional/lintas daerah. 4. Pengawasan 1. Evaluasi di provinsi terhadap penyelenggaraan sistem drainase pengendali banjir di wilayah 2. Pengawasan pengendalian penyelenggaraan drainase pengendalian banjir lintas kabupaten/kota. 3. Pengawasan pengendalian atas pelaksanaan Norma, Standar, Prosedur Kriteria. 8. Pemukiman 1. Kawasan Siap Bangun (Kasiba) Lingkungan Siap Bangun (Lisiba) yang berdiri Sendiri a. Pengaturan 1. Penetapan peraturan daerah kebijakan strategi Kasiba/Lisiba di wilayah 2. Penetapan Peraturan Daerah Norma, Standar, Prosedur Kriteria Kasiba Lisiba di wilayah b. Pembinaan 1. Fasilitasi peningkatan kapasitas manajemen dalam pembangunan Kasiba Lisiba. 2. Fasilitasi penyelesaian pembangunan Kasiba/Lisiba antar Kabupaten/Kota. c. Pembangunan 1. Fasilitasi penyelenggaraan pembangunan Kasiba/Lisiba lintas Kabupaten/Kota. 2. Fasilitasi kerjasama swasta, masyarakat tingkat nasional dalam pembangunan Kasiba/Lisiba lintas Kabupaten/Kota. 3. Penetapan izin lokasi Kasiba/Lisiba lintas Kabupaten/Kota. d. Pengawasan 1. Pengawasan pelaksanaan kelayakan program Kasiba Lisiba di 2. Evaluasi penyelenggaraan pembangunan Kasiba Lisiba di 3. Pengawasan pengendalian atas pelaksanaan Norma, Standar, Prosedur Kriteria di 2. Pemukiman Kumuh/ Nelayan a. Pembinaan Fasilitasi peningkatan kapasitas manajemen dalam penanganan permukiman kumuh di wilayah b. Pembangunan 1. Fasilitasi penyelenggaraan penanganan permukiman kumuh di wilayahnya. 2. Fasilitasi peremajaan / perbaikan permukiman kumuh/nelayan. c. Pengawasan 1. Monitoring evaluasi pelaksanaan program penanganan permukiman kumuh di wilayahnya 2. Pengawasan pengendalian atas pelaksanaan Norma, Standar, Prosedur Kriteria di 3. Pembangunan Kawasan 1. Pembinaan Fasilitas penyelesaian masalah pembangunan kawasan di wilayah provinsi 2. Pengawasan 1. Pengawasan pengendalian pembangunan kawasan di wilayah 2. Evaluasi pelaksanaan program pembangunan kawasan di 3. Pengawasan pengendalian atas pelaksanaan Norma, Standar, Prosedur Kriteria di 9. Bangunan Gedung Lingkungan 1. Pengaturan 1. Penetapan peraturan daerah Provinsi, mengenai bangunan gedung lingkungan mengacu pada norma, standar, prosedur kriteria nasional. 2. Penetapan kebijakan strategi wilayah provinsi mengenai bangunan gedung lingkungan. 2. Pembinaan 1. Pemberdayaan kepada pemerintah daerah penyelenggara bangunan gedung lingkungannya. 2. Fasilitasi penyelenggaraan bangunan gedung lingkungan. 3. Pembangunan 1. Pembangunan pengelolaan bangunan gedung rumah negara yang menjadi aset pemerintah 2. Penetapan status bangunan gedung lingkungan yang dilindungi dilestarikan 466 467

yang berskala provinsi atau lintas Kab/Kota. 4. Pengawasan 1. Pengawasan secara regional terhadap pelaksanaan peraturan perung-ungan, pedoman standar teknis bangunan gedung lingkungannya gedung rumah negara. 2. Pengawasan penertiban pelestarian bangunan gedung lingkungan yang dilindungi dilestarikan yang berskala provinsi atau lintas Kabupaten/Kota. 10. Jasa 1. Pengaturan Pelakasanaan kebijakan pembinaan jasa Konstruksi konstruksi yang telah ditetapkan. 2. Pemberdayaan 1. Pengembangan sistem informasi jasa konstruksi dalam wilayah 2. Penelitian pengembangan jasa konstruksi dalam wilayah 3. Pengembangan sumber daya manusia big jasa konstruksi di tingkat 4. Peningkatan kemampuan teknologi jasa konstruksi dalam wilayah 5. Pelaksanaan pelatihan, bimbingan teknis penyuluhan dalam wilayah 6. Pelaksanaan pemberdayaan terhadap LKPJ daerah asosiasi di 3. Pengawasan 1. Pengawasan tata lingkungan yang bersifat lintas Kabupaten/Kota. 2. Pengawasan sesuai kewenangannya untuk terpenuhinya tertib penyelenggaraan pekerjaan konstruksi. 3. Pengawasan terhadap LKPJ daerah asosiasi di provinsi D. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PERUMAHAN SUB SUB SUB BIDANG BIDANG PEMERINTAH DAERAH PROVINSI 1. Pembiayaan 1. Pembangunan Baru 1. Penetapan kebijakan, strategi program provinsi di big pembiayaan perumahan. 2. Penyusunan NSPM provinsi big pembiayaan perumahan. 3. Koordinasi penyelenggaraan mendorong terciptanya pengaturan instrumen pembiayaan dalam rangka penerapan sistem pembiayaan perumahan. 4. Fasilitasi bantuan teknis big pembiayaan perumahan kepada para pelaku di tingkat 5. Pemberdayaan pelaku pasar perumahan di tingkat 6. Fasilitasi bantuan pembiayaan pembangunan pemilikan rumah serta penyelenggaraan rumah sewa. 7. Pengendalian penyelenggaraan bidaya pembiayaan perumahan di tingkat provinsi 8. Melakukan evaluasi penyelenggaraan big pembiayaan perumahan di tingkat 2. Perbaikan 1. Penetapan kebijakan, strategi program provinsi di big pembiayaan perumahan. 2. Penyusunan NSPM provinsi big pembiayaan perumahan. 3. Koordinasi penyelenggaraan men-dorong terciptanya pengaturan instrumen pembiayaan dalam rangka penerapan sistem pembiayaan perumahan. 4. Fasilitasi bantuan teknis big pembiayaan perumahan kepada para pelaku di tingkat 5. Pemberdayaan pelaku pasar perumahan di tingkat 6. Fasilitasi bantuan pembiayaan perbaikan/ pembangunan rumah swadaya milik. 7. Pengendalian penyelenggaraan big pembiayaan perumahan di tingkat 8. Melakukan evaluasi penyelenggaraan big pembiayaan perumahan di tingkat 2. Pembinaan Perumahan Formal 1. Pembangunan Baru 1. a.koordinasi masukan penyusunan penyempumaan peraturan perungungan big perumahan di Kab/Kota b.koordinasi peninjauan kembali (review) kesesuaian dengan pert. Per-uu-an big perumahan di Kabu/Kota dengan peraturan perung-ungan terkait. 468 469

2. Koordinasi pelaksanaan kebijakan strategi nasional pembangunan pengembangan pada skala 3. Koordinasi upaya efisensi pasar industri perumahan skala 4. Koordinasi pelaksanaan sosialisasi peraturan perung-ungan, produk NSPM, serta kebijakan strategi nasional perumahan skala 5. Koordinasi pelaksanaan bantuan teknis penyelenggaraan perumahan. 6. Pembinaan terhadap ba usaha pembangunan perumahan, baik BUMD, koperasi, perorangan maupun swasta, yang bergerak di big usaha industri bahan bangunan, industri komponen bangunan, konsultan, kontraktor pengembang. 7. Penyusunan pedoman perencanaan, pembangunan pemeliharaan PSU lintas Kabupaten/Kota. 8. Koordinasi pelaksanaan sosialisasi peraturan perung-ungan, produk SPM, serta kebijakan strategi nasional perumahan provinsi bersangkutan. 9. Koordinasi pelaksanaan peningkatan kapasitas penyelenggara pelaku pembangunan perumahan. 10. Koordinasi pelaksanaan bantuan teknis penyelenggaraan perumahan. 11. Pembinaan terhadap ba usaha pembangunan perumahan, baik BUMD, koperasi, perorangan maupun swasta, yang bergerak di big usaha industri bahan bangunan, industri komponen bangunan, konsultan, kontraktor pengembang di 12. Fasilitasi pelaksanaan tindakan turun tangan dalam penyelenggaraan pembangunan perumahan PSU yang berdampak lintas Kabupaten/Kota. 13. Perumusan RPJP RPJM 14. Fasilitasi persepatan pembangunan perumahan skala 15. Pelaksanaan pembangunan Rusunawa Rusunami sebagai stimulan di perkotaan, perbatasan internasional, pusat kegiatan perdagangan/produksi fasilitasi pengelolaan, pemeliharaan kepada Kab/kota. 16. Pelaksanaan pembangunan prasarana, sarana utilitas umum sebagai stimulan di RSH, Rusun, Rusus fasilitasi pengelolaan, pemeliharaan kepada Kabupaten/Kota. 17. Pelaksanaan pembangunan rumah contoh (RSH) sebagai stimulan pada daerah terpencil uji coba serta fasilitasi pengelolaan, pemeliharaan kepada Kabupaten/Kota. 18. Pembangunan rumah untuk korban bencana khusus lainnya serta pengelolaan depo pendistribusiannya. 2. Perbaikan 1. Perumusan kebijakan strategi pembangun an pengembangan perumahan skala prov. 2. Perumusan SPO baku penanganan pengungsi akibat bencana skala 3. Penyusunan SPM perumahan PSU pesisir pantai serta pulau kecil, khususnya di perbatasan antar Kabupaten/Kota. 4. Koordinasi penetapan sasaran penerima bantuan perumahan pengawasannya. 5. Koordinasi pengendalian penetapan harga sewa rumah. 6. Koordinasi usulan pembangunan perumahan untuk penampungan pengungsi lintas kab/kota 3. Pemanfaatan 1. Koordinasi usulan penerima bantuan pembangunan kelembagaan perumahan di provinsi serta penyelenggaraan perumahan dengan a dekonsentrasi. 2. Koordinasi penetapan penerima bantuan investasi rumah susun untuk MBR rumah khusus, rumah nelayan, perbatasan intemasional pulau-pulau kecil. 3. Koordinasi penetapan penerima bantuan PSU. 4. Fasilitasi pembentukan kelembagaan perumahan skala 5. Pemantauan evaluasi pelaksanaan kebijakan strategi nasional pengembangan perumahan di 6. Koordinasi penyusunan pedoman pembangunan, penghunian pengelolaan perumahan lintas Kab./Kota. 7. Pengawasan langsung terhadap peng-hunian pengelolaan rusun rusus penenma bantuan investasi ke Kab./Kota. 3. Pembinaan Perumbahan Swadaya 1. Pembangunan Baru 1. Perumusan kebijakan strategi provinsi tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan, pendataan perumahan peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan swadaya. 470 471

2. Penyusunan RPJP RPJM provinsi tentang perumahan swadaya. 3. Penyusunan NSPM pembangunan peru mahan swadaya di 4. Koordinasi pelaksanaan kebijakan strategi provinsi tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan, pendataan perumahan peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan swadaya. 5. Fasilitasi pelaksanaan kebijakan strategi provinsi tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan, pendataan perumahan peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan swadaya. 6. Pengawasan pengendalian pelaksanaan kebijakan strategi provinsi tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan, pendataan perumahan peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan swadaya. 7. Sosialisasi kebijakan strategi, program NSPM pembangunan perumahan swadaya di pusat. 8. Pengkajian kebijakan peraturan daerah provinsi yang terkait dengan pembangunan perumahan swadaya. 2. Pemugaran 1. Perumusan kebijakan strategi provinsi tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan, pendataan perumahan peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan swadaya. 2. Penyusunan RPJP RPJM provinsi perumahan swadaya. 3. Penyusunan NSPM pembangunan perumahan swadaya di 4. Koordinasi pelaksanaan kebijakan strategi provinsi tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan, pendataan perumahan peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan 5. Fasilitasi pelaksanaan kebijakan strategi provinsi tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan, pendataan perumahan peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan swadaya. 6. Pengawasan pengendalian pelaksanaan kebijakan strategi provinsi tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan, pendataan perumahan peningkatan peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan swadaya.swadaya 7. Sosialisasi kebijakan strategi, program NSPM pembangunan perumahan swadaya di tingkat 8. Pengkajian kebijakan peraturan daerah provinsi yang terkait dengan pembangunan perumahan swadaya. 3. Perbaikan 1. Perumusan kebijakan strategi provinsi tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan, pendataan perumahan peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan swadaya. 2. Penyusunan RPJP RPJM provinsi perumahan swadaya. 3. Penyusunan NSPM pembangunan perumahan swadaya di 4. Koordinasi pelaksanaan kebijakan strategi provinsi tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan, pendataan perumahan peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan swadaya. 5. Fasilitasi pelaksanaan kebijakan strategi provinsi tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan, pendataan perumahan peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan swadaya. 6. Pengawasan pengendalian pelaksanaan kebijakan strategi provinsi tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan, pendataan perumahan peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan swadaya 7. Sosialisasi kebijakan strategi, program NSPM pembangunan perumahan swadaya di tingkat 8. Pengkajian kebijakan peraturan daerah provinsi yang terkait dengan pembangunan perumahan swadaya. 4. Perluasan 1. Perumusan kebijakan strategi provinsi tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan, pendataan perumahan peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan swadaya. 2. Penyusunan RPJP RPJM provinsi perumahan swadaya 3. Penyusunan NSPM pembangunan perumahan swadaya tingkat 472 473

4. Koordinasi pelaksanaan kebijakan strategi provinsi tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan, pendataan perumahan peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan swadaya. 5. Fasilitasi pelaksanaan kebijakan strategi provinsi tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan, pendataan perumahan peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan swadaya. 6. Pengawasan pengendalian pelaksanaan kebijakan strategi provinsi tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan, pendataan perumahan peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan swadaya. 7. Sosialisasi kebijakan strategi, program NSPM pembangunan perumahan swadaya di 8. Pengkajian kebijakan peraturan daerah provinsi yang terkait dengan pembangunan perumahan swadaya. 5. Pemeliharaan 1. Perumusan kebijakan strategi provinsi tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan, pendataan perumahan peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan swadaya. 2. Penyusunan RPJP RPJM provinsi perumahan swadaya. 3. Penyusunan NSPM pembangunan perumahan swadaya tingkat 4. Koordinasi pelaksanaan kebijakan strategi provinsi tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan, pendataan perumahan peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan swadaya. 5. Fasilitasi pelaksanaan kebijakan strategi provinsi tentang lembaga Fasilitasi pelaksanaan kebijakan strategi provinsi tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan, pendataan perumahan peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan swadaya. 6. Pengawasan pengendalian pelaksanaan kebijakan strategi provinsi tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan, pendataan perumahan peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan swadaya. 4. Pembangan Kawasan 5. Sosialisasi kebijakan strategi, program NSPM pembangunan perumahan swadaya di 6. Pengkajian kebijakan peraturan daerah provinsi yang terkait dengan pembangunan perumahan swadaya. 6. Pemanfaatan 1. Perumusan kebijakan strategi provinsi tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan, pendataan perumahan peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan swadaya. 2. Penyusunan RPJP RPJM provinsi perumahan swadaya. 3. Penyusunan NSPM pembangunan perumahan swadaya di 4. Koordinasi pelaksanaan kebijakan strategi provinsi tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan, pendataan perumahan peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan swadaya. 5. Fasilitasi pelaksanaan kebijakan strategi provinsi tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan, pendataan perumahan peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan swadaya. 6. Pengawasan pengendalian pelaksanaan kebijakan strategi provinsi tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan, pendataan perumahan peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan swadaya. 7. Sosialisasi kebijakan strategi, program NSPM pembangunan perumahan swadaya di 8. Pengkajian kebijakan peraturan daerah provinsi yang terkait dengan pembangunan perumahan swadaya. 1. Sistem Kebijakan Kawasan 1. Penetapan kebijakan strategi provinsi dalam pengembangan kawasan. 2. Penyusunan Rencana Provinsi dalam Pembangunan Pengembangan Perumahan Permukiman Daerah. 3. Pembinaan teknis penyusunan RP4D di wilayahnya. 4. Fasilitasi bantuan teknis penyusunan RP4D di wilayahnya. 5. Monitoring evaluasi pelaksanaan kebijakan strategi Pengembangan kawasan RP4D skala 474 475

6. Pengendalian pelaksanaan kebijakan strategi pengembangan kawasan RP4D di wilayahnya. 2. Kawasan Skala Besar 3. Kawasan Khusus 4. Keterpaduan Prasarana Kawasan 1. Penetapan kebijakan strategi provinsi dalam penyelenggaraan pembangunan pengelolaan kawasan skala besar. 2. Pembinaan teknis pelaksanaan penyelenggaraan pembangunan pengelolaan kawasan skala besar. 3. Fasilitasi, bantuan teknis bantuan stimulan pelaksanaan penyelenggaraan pembangunan pengelolaan kawasan skala besar. 4. Monitoring evaluasi pelaksanaan penyelenggaraan pembangunan pengelolaan kawasan skala besar. 5. Pengendalian pelaksanaan penyelenggaraan pembangunan pengelolaan kawasan khusus. 1. Penetapan kebijakan strategi provinsi dalam penyelenggaraan pembangunan pengelolaan kawasan khusus. 2. Pembinaan teknis pelaksanaan penyelenggaraan pembangunan pengelolaan kawasan skala khusus. 3. Fasilitasi, bantuan teknis bantuan stimulan pelaksanaan penyelenggaraan pembangunan pengelolaan kawasan khusus. 4. Monitoring evaluasi pelaksanaan penyelenggaraan pembangunan pengelolaan kawasan khusus. 5. Pengendalian pelaksanaan penyelenggaraan pembangunan pengelolaan kawasan khusus. 1. Penetapan kebijakan strategi provinsi dalam penyelenggaraan keterpaduan prasarana kawasan. 2. Pembinaan teknis pelaksanaan penyelenggaraan keterpaduan prasarana kawasan. 3. Fasilitasi bantuan teknis pelaksanaan penyelenggaraan keterpaduan prasarana kawasan. 4. Monitoring evaluasi pelaksanaan penyelenggaraan keterpaduan prasarana kawasan. 6. Pengendalian pelaksanaan penyelenggaraan keterpaduan prasarana kawasan. 5. Keserasian Kawasan 1. Penetapan kebijakan strategi provinsi dalam penyelenggaraan keserasian kawasan lingkungan hunian berimbang. 2. Pembinaan teknis pelaksanaan penyelenggaraan keserasian kawasan lingkungan hunian berimbang di wilayahnya. 3. Fasilitasi bantuan teknis pelaksanaan penyelenggaraan keserasian kawasan lingkungan hunian berimbang di wilayahnya. 4. Monitoring evaluasi pelaksanaan penyelenggaraan keserasian kawasan lingkungan hunian berimbang di wilayahnya. 5. Pengendalian pelaksanaan penyelenggaraan keserasian kawasan lingkungan hunian berimbang di wilayahnya. 5. Pembinaan Hukum, Peraturan Perungungan Pertanahan untuk Perumahan 1. Pembangunan 1. Koordinasi penyusunan penyempurnaan Baru peraturan perung-ungan big perumahan di tingkat 2. Peninjauan kembali (review) kesesuaian peraturan daerah Kabupaten/Kota dengan peraturan perung-ungan terkait di big perumahan. 3. Sosialisasi peraturan perung-ungan big perumahan dalam rangka mewujudkan jaminan kepastian hukum perlindungan hukum dalam bermukim di 4. Koordinasi pengawasan pengendalian pelaksanaan peraturan perung-ungan big perumahan di 5. Koordinasi pelaksanaan kebijakan penanganan masalah sengketa big perumahan di 6. Koordinasi fasilitasi penanganan masalah sengketa big perumahan di 7. Fasilitasi penyusunan, koordinasi sosialisasi NSPM big perumahan di tingkat prov. 8. Koordinasi sosialiasi NSPM penyediaan lahan untuk pembangunan perumahan tingkat provinsi lintas Kabupaten/Kota. 9. Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pembangunan perumahan yang sesuai dengan penataan ruang penataan pertanahan lintas Kabupaten/Kota. 10. Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pembangunan perumahan yang sesuai dengan penataan ruang penataan pertanahan. 11. Fasilitasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pembangunan perumahan sesuai dengan 476 477

penataan ruang penataan pertanahan. 12. Koordinasi pengawasan pengendalian pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pembangunan perumahan sesuai dengan penataan ruang penataan pertanahan. 13. Fasilitasi penyelesaian eksternalitas pembangunan perumahan lintas Kab/Kota. 2. Pemugaran 1. Koordinasi penyusunan penyempurnaan peraturan perung-ungan big perumahan di tingkat 2. Peninjauan kembali (review) kesesuaian peraturan daerah Kabupaten/Kota dengan peraturan perung-ungan terkait di big perumahan. 3. Sosialisasi peraturan perung-ungan big perumahan dalam rangka mewujudkan jaminan kepastian hukum perlindungan hukum dalam bermukim di 4. Koordinasi pengawasan pengendalian pelaksanaan peraturan perung-ungan big perumahan di 5. Koordinasi pelaksanaan kebijakan penanganan masalah sengketa big perumahan di 6. Koordinasi fasilitasi penanganan masalah sengketa big perumahan di 7. Fasilitasi penyusunan, koordinasi sosialisasi NSPM big perumahan di tingkat prov. 8. Koordinasi sosialisasi NSPM penyediaan lahan untuk pembangunan perumahan tingkat provinsi lintas Kabupaten/Kota 9. Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang Pembangunan perumahan yang sesuai dengan penataan ruang penataan pertanahan lintas Kabupaten/Kota. 10. Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pembangunan perumahan yang sesuai dengan penataan ruang penataan pertanahan. 11. Fasilitasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pembangunan perumahan sesuai dengan penataan ruang penataan pertanahan. 12. Koordinasi pengawasan pengendalian pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pembangunan perumahan sesuai dengan penataan ruang penataan pertanahan. 13. Fasilitasi penyelesaian eksternasitas pembangunan perumahan lintas Kab/Kota. 3. Perbaikan 1. Koordinasi penyusunan penyempurnaan peraturan perung-ungan big perumahan di tingkat 2. Peninjauan kembali (review) kesesuaian peraturan daerah Kabupaten/Kota dengan peraturan perung-ungan terkait di big perumahan. 3. Sosialisasi peraturan perung-ungan big perumahan dalam rangka mewujudkan jaminan kepastian hukum perlindungan hukum dalam bermukim di 4. Koordinasi pengawasan pengendalian pelaksanaan peraturan perung-ungan big perumahan di 5. Koordinasi pelaksanaan kebijakan penanganan masalah sengketa big perumahan di 6. Koordinasi fasilitasi penanganan masalah sengketa big perumahan di 7. Fasilitasi penyusunan, koordinasi sosialisasi NSPM big perumahan di tingkat prov. 8. Koordinasi sosialisasi NSPM penyediaan lahan untuk pembangunan perumahan tingkat provinsi lintas Kabupaten/Kota. 9. Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang Pembangunan perumahan yang sesuai dengan penataan ruang penataan pertanahan lintas Kabupaten/Kota. 10. Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pembangunan perumahan yang sesuai dengan penataan ruang penataan pertanahan 11. Fasilitasi pelaksanaan kebijakan prov. tentang pembangunan perumahan sesuai dengan penataan ruang penataan pertanahan. 12. Koordinasi pengawasan pengendalian pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pembangunan perumahan sesuai dengan penataan ruang penataan pertanahan. 13. Fasilitasi penyelesaian eksternasitas pembangunan perumahan lintas Kab./Kota. 4. Perluasan 1. Koordinasi penyusunan penyempurnaan peraturan perung-ungan big perumahan di tingkat 2. Peninjauan kembali (review) kesesuaian peraturan daerah Kabupaten/Kota dengan peraturan perung-ungan terkait di big perumahan. 3. Sosialisasi peraturan perung - ungan 478 479

big perumahan dalam rangka mewujudkan jaminan kepastian hukum perlindungan hukum dalam bermukim di prov 4. Koordinasi pengawasan pengendalian pelaksanaan peraturan perung-ungan big perumahan di 5. Koordinasi pelaksanaan kebijakan penangangan masalah sengketa big perumahan di 6. Koordinasi fasilitasi penanganan masalah sengketa big perumahan di 7. Fasilitasi penyusunan, koordinasi sosialisasi NSPM big perumahan di tingkat prov. 8. Koordinasi sosialiasi NSPM penyediaan lahan untuk pembangunan perumahan tingkat provinsi lintas Kabupaten/Kota. 9. Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pembangunan perumahan yang sesuai dengan penataan ruang penataan pertanahan lintas Kabupaten/Kota. 10. Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pembangunan perumahan yang sesuai dengan penataan ruang penataan pertanahan. 11. Fasilitasi Pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pembangunan perumahan sesuai dengan penataan ruang penataan pertanahan 12. Koordinasi pengawasan pengendalian pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pembangunan perumahan sesuai dengan penataan ruang penataan pertanahan. 13. Fasilitasi penyelesaian eksternasitas pembangunan perumahan lintas Kab/Kota. 5. Pemeliharaan 1. Koordinasi penyusunan penyempurnaan peraturan perung-ungan big perumahan di tingkat 2. Peninjauan kembali (review) kesesuaian peraturan daerah Kabupaten/Kota dengan peraturan perung-ungan terkait di big perumahan. 3. Sosialisasi peraturan perung-ungan big perumahan dalam rangka mewujudkan jaminan kepastian hukum perlindungan hukum dalam bermukim di 4. Koordinasi pengawasan pengendalian pelaksanaan peraturan perung-ungan big perumahan di 5. Koordinasi pelaksanaan kebijakan penangangan masalah sengketa big perumahan di 6. Koordinasi fasilitasi penanganan masalah sengketa big perumahan di 7. Fasilitasi penyusunan, koordinasi sosialisasi NSPM big perumahan di tingkat prov. 8. Koordinasi sosialiasi NSPM penyediaan lahan untuk pembangunan perumahan tingkat provinsi lintas Kabupaten/Kota. 9. Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pembangunan perumahan yang sesuai dengan penataan ruang penataan pertanahan lintas Kabupaten/Kota. 10. Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pembangunan perumahan yang sesuai dengan penataan ruang penataan pertanahan. 11. Fasilitasi Pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pembangunan perumahan sesuai dengan penataan ruang penataan pertanahan 12. Koordinasi pengawasan pengendalian pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pembangunan perumahan sesuai dengan penataan ruang penataan pertanahan. 13. Fasilitasi penyelesaian eksternasitas pembangunan perumahan lintas Kab./Kota. 6. Pemanfaatan 1. Koordinasi penyusunan penyempurnaan peraturan perung-ungan big perumahan di tingkat 2. Peninjauan kembali (review) kesesuaian peraturan daerah Kabupaten/Kota dengan peraturan perung-ungan terkait di big perumahan. 3. Sosialisasi peraturan perung-ungan big perumahan dalam rangka mewujudkan jaminan kepastian hukum perlindungan hukum dalam bermukim di 4. Koordinasi pengawasan pengendalian pelaksanaan peraturan perung-ungan big perumahan di 5. Koordinasi pelaksanaan kebijakan penangangan masalah sengketa big perumahan di 6. Koordinasi fasilitasi penanganan masalah sengketa big perumahan di 7. Fasilitasi penyusunan, koordinasi sosialisasi NSPM big perumahan di tingkat prov. 8. Koordinasi sosialiasi NSPM penyediaan lahan untuk pembangunan perumahan tingkat provinsi lintas Kabupaten/Kota. 480 481

9. Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pembangunan perumahan yang sesuai dengan penataan ruang penataan pertanahan lintas Kabupaten/Kota. 10. Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pembangunan perumahan yang sesuai dengan penataan ruang penataan pertanahan. 11. Fasilitasi Pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pembangunan perumahan sesuai dengan penataan ruang penataan pertanahan. 12. Koordinasi pengawasan pengendalian pelaksanaan kebijakan provinsi tentang embangunan perumahan sesuai dengan penataan ruang penataan pertanahan. 13. Fasilitasi penyelesaian eksternasitas pembangunan perumahan lintas Kab/Kota. 6. Pembinaan Teknologi Industri 1. Pembangunan Baru 1. Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pendayagunaan pemanfaatan hasil teknologi bahan bangunan, sosial ekonomi budaya, serta PSU pendukung perumahan. 2. Fasilitasi pelaksanaan kebijakan prov tentang pendayagunaan pemanfaatan hasil teknologi bahan bangunan, sosial ekonomi budaya, serta PSU pendukung perumahan. 3. Pengawasan pengendalian pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pendayagunaan pemanfaatan hasil teknologi bahan bangunan, sosial ekonomi budaya, serta PSU pendukung perumahan. 2. Pemugaran 1. Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pendayagunaan pemanfaatan hasil teknologi bahan bangunan, sosial ekonomi budaya, serta PSU pendukung perumahan. 2. Fasilitasi pelaksanaan kebijakan prov. tentang pendayagunaan pemanfaatan hasil teknologi bahan bangunan, sosial ekonomi budaya, serta PSU pendukung perumahan. 3. Pengawasan pengendalian pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pendayagunaan pemanfaatan hasil teknologi bahan bangunan, sosial ekonomi budaya, serta PSU pendukung perumahan. 3. Perbaikan 1. Koordinasi pelaksanaan kebijakan prov tentang pendayagunaan pemanfaatan hasil teknologi bahan bangunan, sosial ekonomi budaya, serta PSU pendukung perumahan 2. Fasilitasi pelaksanaan kebijakan prov. tentang pendayagunaan pemanfaatan hasil teknologi bahan bangunan, sosial ekonomi budaya, serta PSU pendukung perumahan. 3. Pengawasan pengendalian pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pendayagunaan pemanfaatan hasil teknologi bahan bangunan, sosial ekonomi budaya, serta PSU pendukung perumahan. 4. Pemeliharan 1. Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pendayagunaan pemanfaatan hasil teknologi bahan bangunan, sosial ekonomi budaya, serta PSU pendukung perumahan. 2. Fasilitasi pelaksanaan kebijakan prov. tentang pendayagunaan pemanfaatan hasil teknologi bahan bangunan, sosial ekonomi budaya, serta PSU pendukung perumahan. 3. Pengawasan pengendalian pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pendayagunaan pemanfaatan hasil teknologi bahan bangunan, sosial ekonomi budaya, serta PSU pendukung perumahan. 5. Pemanfaatan 1. Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pendayagunaan pemanfaatan hasil teknologi bahan bangunan, sosial ekonomi budaya, serta PSU pendukung perumahan. 2. Fasilitasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pendayagunaan pemanfaatan hasil teknologi bahan bangunan, sosial ekonomi budaya, serta PSU pendukung perumahan. 3. Pengawasan pengendalian pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pendayagunaan pemanfaatan hasil teknologi bahan bangunan, sosial ekonomi budaya, serta PSU pendukung perumahan. 7. Pengembangan Pelaku Pembangunan Perumahan, Peranserta Masya-rakat Sosial Budaya 1. Pembangunan Baru 1. Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pemberdayaan para pelaku pendukung pembangunan perumahan. 2. Fasilitasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pemberdayaan para pelaku pendukung pembangunan perumahan. 3. Koordinasi pengawasan pengendalian pelaksanaan kebijakan Kab / Kota tentang pemberdayaan para pelaku pendukung pembangunan perumahan. 482 483

4. Koordinasi fasilitasi kemitraan antara pemerintah daerah Kabupaten/Kota, ba usaha, kelompok masyarakat dalam pembangunan perumahan. 5. Fasilitasi peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan pemerintah, swasta masyarakat di tingkat provinsi 2. Pemugaran 1. Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pemberdayaan para pelaku pendukung pembangunan perumahan. 2. Fasilitasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pemberdayaan para pelaku pendukung pembangunan perumahan. 3. Koordinasi pengawasan pengendalian pelaksanaan kebijakan Kabupaten/Kota tentang pemberdayaan para pelaku pendukung pembangunan perumahan. 4. Koordinasi fasilitasi kemitraan antara pemerintah daerah Kabupaten/Kota, ba usaha, kelompok masyarakat dalam pembangunan perumahan. 5. Fasilitasi peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan pemerintah, swasta masyarakat di tingkat provinsi 3. Perbaikan 1. Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pemberdayaan para pelaku pendukung pembangunan perumahan. 2. Fasilitasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pemberdayaan para pelaku pendukung pembangunan perumahan. 3. Koordinasi pengawasan pengendalian pelaksanaan kebijakan Kabupaten/Kota tentang pemberdayaan para pelaku pendukung pembangunan perumahan. 4. Koordinasi fasilitasi kemitraan antara pemerintah daerah Kabupaten/Kota, ba usaha, kelompok masyarakat dalam pembangunan perumahan. 5. Fasilitasi peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan pemerintah, swasta masyarakat di tingkat provinsi 4. Perluasan 1. Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pemberdayaan para pelaku pendukung pembangunan perumahan. 2. Fasilitasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pemberdayaan para pelaku pendukung pembangunan perumahan. 1. Koordinasi pengawasan pengendalian pelaksanaan kebijakan Kab/Kota tentang pemberdayaan para pelaku pendukung pembangunan perumahan. 2. Koordinasi fasilitasi kemitraan antara pemerintah daerah Kabupaten/Kota, ba usaha, kelompok masyarakat dalam pembangunan perumahan. 3. Fasilitasi peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan pemerintah, swasta masyarakat di tingkat provinsi 5. Pemeliharan 1. Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pemberdayaan para pelaku pendukung pembangunan perumahan. 2. Fasilitasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pemberdayaan para pelaku pendukung pembangunan perumahan. 3. Koordinasi pengawasan pengendalian pelaksanaan kebijakan Kabupaten/Kota tentang pemberdayaan para pelaku pendukung pembangunan perumahan. 4. Koordinasi fasilitasi kemitraan antara pemerintah daerah Kabupaten/Kota, ba usaha, kelompok masyarakat dalam pembangunan perumahan. 5. Fasilitasi peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan pemerintah, swasta masyarakat di tingkat provinsi 6. Pemanfaatan 1. Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pemberdayaan para pelaku pendukung pembangunan perumahan. 2. Fasilitasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pemberdayaan para pelaku pendukung pembangunan perumahan. 3. Koordinasi pengawasan pengendalian pelaksanaan kebijakan Kabupaten/Kota tentang pemberdayaan para pelaku pendukung pembangunan perumahan. 4. Koordinasi fasilitasi kemitraan antara pemerintah daerah Kabupaten/Kota, ba usaha, kelompok masyarakat dalam pembangunan perumahan. 5. Fasilitasi peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan pemerintah, swasta masyarakat di tingkat provinsi 484 485

E. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENATAAN RUANG SUB SUB SUB BIDANG PEMERINTAH DAERAH PROVINSI BIDANG 1. Pengaturan 1. Penetapan peraturan daerah big penataan ruang tingkat provinsi 2. Penetapan pedoman pelaksanaan Norma, Standar, Prosedur Kriteria big penataan ruang. 3. Penetapan penataan ruang perairan di luar 4 (empat) mil sampai 12 (dua belas) mil dari garis pantai. 4. Penetapan kriteria penentuan perubahan fungsi ruang kawasan lintas Kabupaten/Kota dalam rangka penyusunan tata ruang khususnya untuk menjaga keseimbangan ekosistem, sesuai dengan kriteria yang ditentukan oleh pemerintah. 5. Penetapan kawasan strategis provinsi 6. Pemberian arahan pengelolaan kawasan andalan sebagai bagian RTRWP. 2. Pembinaan 1. Koordinasi penyelenggaraan penataan ruang wilayah Kabupaten/Kota 2. Sosialisasi norma, standar, prosedur kriteria big penataan ruang. 3. Sosialisasi SPM big penataan ruang. 4. Pemberian bimbingan, supervisi, konsultasi pelaksanaan penataan ruang terhadap kabupaten/kota. 5. Pendidikan pelatihan 6. Penelitian Pengembangan. 7. Pengembangan sisten informasi komunikasi panataan ruang provinsi 8. Penyebarluasan informasi penataan tuang kepada masyarakat. 9. Pengembangan kesadaran tangungjawab masyarakat. 10. Kordinasi fasilitasi penataan ruang lintas Kabupaten/Kota. 11. Pembinaan penataan ruang untuk lintas Kabupaten/Kota. 3. Pembangun a. Perencanaan Tata Ruang an 1. Penyusunan penetapan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) 2. Penyusunan penetapan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi 3. Penetapan rencana detail tata ruang untuk RTRWP b.pemanfaatan Ruang 1. Penyusunan program anggaran provinsi di big penataan ruang, serta fasilitasi koordinasi antar Kab/Kota 2. Pemanfaatan kawasan strategis provinsi 3. Pemanfaatan kawasan andalan sebagai bagian dari RTRWP 4. Pemanfaatan investasi di kawasan strategis provinsi kawasan lintas Kab/Kota bekerjasama dengan pemerintah daerah, masyarakat dunia usaha. 5. Pemanfaatan SPM di big penataan ruang. 6. Perumusan kebijakan strategis operasionalisasi RTRWP Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi 7. Perumusan program sektoral dalam rangk perwuju struktur pola pemanfaatan ruang wilayah provinsi kawasan strategis provinsi 8. Pelaksanaan pembangunan sesuai program pemanfaatan ruang wilayah provinsi kawasan strategis provinsi d.pengendalian Pemanfaatan Ruang. 1. Pengendalian pemanfaatan ruang wilayah provinsi termasuk lintas-lintas Kabupaten/Kota. 2. Pengendalian pemanfaatan ruang kawasan strategis provinsi 3. Penyusunan peraturan zonasi sebagai pedoman pengendalian pemanfaatan ruang provinsi 4. Pemberian izin pemanfaatan ruang yang sesuai dengan RTRWP. 5. Pembatalan izin pemanfatan ruang yang tidak sesuai dengan RTRWP. 6. Pengambilalihan kewenangan peme-rintah Kab./Kota dalam hal pemerintah Kabupaten/Kota tidak dapat memenuhi SPM di big penataan ruang. 7. Pemberian pertimbangan atau penyelesaian permasalahan penataan ruang yang tidak dapat diselesaikan pada tingkat Kab/Kota. 8. Fasilitasi penyelesaian perselisihan dalam pelaksanaan penataan antar kab/ kota 9. Pembentukan lembaga yang bertugas melaksanakan pengendalian pemanfaatan ruang tingkat provinsi 4. Pengawasan 1. Pengawasan terhadap pelaksanaan penataan ruang di wilayah provinsi 2. Pengawasan terhadap pelaksanaan penataan ruang di wilayah. 486 487