BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Diabetes mellitus adalah sebuah penyakit yang timbul jika terjadi kelainan pada fungsi - fungsi tubuh tertentu yang memanfaatkan karbohidrat, lemak dan protein dalam darah untuk memproduksi energi, kekurangan suatu hormon yang disebut insulin atau kurangnya insulis oleh pankreas, sehingga kadar gula darah yang tinggi di dalam tubuh (Arora. 2007). Efek kronik dari penyakit DM juga menjadi perhatian yang serius selain dari segi epidemologi. Penyakit Diabetes Mellitus merupakan the great imitator. Hal ini disebabkan penyakit DM mampu menyebabkan kerusakan organ secara menyeluruh secara anatomis maupun fungsional (Lawrence, 2006). Diabetes Mellitus adalah sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia (Smeltzer C, Suzanne, 2001). Diabetes Mellitus mempunyai dua tipe yang pertama Diabetes Mellitus tipe I (IDDM) yaitu diabetes mellitus yang tergantung insulin dan yang kedua Diabetes mellitus tipe II (NIDDM) yaitu diabetes mellitus yang tidak tergantung insulin. Diabetes mellitus tipe I biasanya terjadi pada usia kurang dari 30 tahun dengan persentase 5% - 10% dari seluruh penderita diabetes mellitus. Sedangkan pada kasus diabetes mellitus tipe II sering ditemukan pada usia lebih dari 30 tahun dengan persentase 90% - 95% seluruh penderita diabetes mellitus, obesitas 80% dan non obesitas 20% (Smeltzer C. Suzanne, 2002). Banyak orang juga masih menanggap bahwa penyakit yang hanya timbul karena faktor keturunan. Pada setiap orang dapat mengidap diabetes, baik tua maupun muda. Maka tidak aneh bahwa jumlah penderita diabetes melonjak tajam, bahkan mereka yang berusia masih muda pun
setelah terkena penyakit ini. Diabetes Mellitus memiliki komplikasi yang dapat mengakibatkan gangguan pada mata, jantung, ginjal, saraf atau kemungkinannya amputasi pada ekstremitas. Menurut data WHO, Indonesia menempati urutan ke-4 terbesar dalam jumlah penderita diabetes mellitus di dunia setelah India, Cina, Amerika Serikat. Pada tahun 2000 yang lalu saja, terdapat sekitar 5,6 juta penduduk Indonesia yang mengidap penyakit diabetes. Pada tahun 2006 jumlah penderita diabetes di Indonesia meningkat tajam menjadi 14 juta orang. Dimana baru 50 persen yang sadar mengidapnya dan diantara mereka baru 30 persen yang datang berobat teratur (Soegando. 2008). Dari data rekam medik Rumah Sakit Suaka Insan Banjarmasin yang menderita penyakit diabetes mellitus terhitung mulai bulan Januari sampai Juli 2012 ditemukan 349 pasien, terdiri dari laki-laki 270 orang (209,91 %) dan perempuan 73 orang (21,28 %) dengan 6 orang yang dinyatakan meninggal dunia (Rekam Medis RSSI. 2012). Berdasarkan data diatas maka penulis mengangkat laporan studi kasus ini guna menanggulangi timbulnya ledakan DM dengan komplikasi, khususnya bagi Tn.B yang sudah menderita DM agar tidak terjadi komplikasi yang lebih lanjut dengan memahami tanda dan gejala, proses penyakit, cara perawatan, proses pengobatan, serta pencegahan komplikasi - komplikasi lain yang bisa muncul. B. Manfaat Penulisan 1. Secara Teoritis Penulisan asuhan keperawatan pada klien diabetes mellitus menjadi sumber ilmu pengetahuan, sebagai pedoman atau penunjang dalam asuhan keperawatan pada klien dengan diabetes mellitus
2. Secara Praktis Berdasarkan pentingnya asuhan keperawatan dengan studi kasus diabetes mellitus, maka dapat diambil manfaat diantaranya : 1. Bagi klien untuk mengenali tanda dan gejala, faktor resiko serta therapy pengobatan yang diberikan. 2. Bagi mahasiswa agar mampu mengaplikasikan asuhan keperawatan pada penderita diabetes mellitus sesuai dengan ilmu dan teori yang telah didapat selama duduk dibangku kuliah. 3. Bagi perawat professional mampu memberikan perawatan biopsiko-sosio dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kepada klien. 4. Bagi professi-profesi yang terkait : a. Bagi dokter medis diharapkan agar mampu mengoptimalkan program therapy pengobatan kepada klien dengan diabetes mellitus. b. Bagi laboratory technician dapat mengetahui adanya penyimpangan nilai normal yang memberi gambaran tingkat keparahan penyakit. c. Bagi dietition agar dapat menentukan jumlah dan jenis nutrisi yang diperlukan untuk klien dengan diabetes mellitus. d. Bagi pharmacist agar dapat menentukan obat-obatan yang diperlukan oleh klien dengan diabetes mellitus. 5. Bagi institusi pendidikan Sebagai bahan perbandingan antara teori dengan realita yang terjadi di lapangan atau lahan praktek dalam proses pemberian asuhan keperawatan.
C. Batasan Masalah Dalam penulisan laporan studi kasus ini, penulis membahas mengenai asuhan keperawatan kepada klien Tn.B pada gangguan sistem endokrin diabetes mellitus dengan komplikasi gagal jantung dan oedem paru di bangsal D rumah sakit x Banjarmasin. D. Tujuan 1. Tujuan Umum Terwujudnya asuhan keperawatan yang berkualitas kepada klien dengan diabetes mellitus melalui proses keperawatan. 2. Tujuan Khusus a. Mengidentifikasi data dan pengkajian tentang diabetes mellitus. b. Menganalisa data yang diperoleh. c. Merumuskan masalah. d. Memprioritaskan masalah keperawatan. e. Membuat diagnosa keperawatan. f. Merencanakan tindakan perawatan sesuai masalah. g. Mengimplementasikan rencana tindakan. h. Mengevaluasi hasil asuhan keperawatan yang telah dilakukan. i. Mendokumentasi hasil asuhan keperawatan. E. Metode Pengumpulan Data Adapun metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara: 1. Wawancara Cara pengumpulan data melalui Tanya jawab dengan klien secara langsung dan anak klien sebagai salah satu orang terdekat dengan klien. 2. Observasi Pengumpulan data melalui pengamatan secara secara langsung mengenai tanda dan gejala yang dialami klien dengan cara inspeksi.
3. Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan fisik yang dilakukan secara cephalocaudal (mulai dari kepala sampai ke kaki) melalui tehnik: a. Inspeksi Pengamatan secara langsung terhadap klien. Melihat kondisi klien secara menyeluruh. b. Perkusi Pemeriksaan fisik dengan jalan mengetukkan jari tangan ke jari tengah lainnya untuk mengetahui normal atau tidaknya suatu organ tubuh melalui bunyi yang terdengar. c. Palpasi Jenis pemeriksaan fisik dengan meraba atau memegang langsung bagian tubuh klien. d. Auskultasi Cara pemeriksaan fisik dengan menggunakan alat stethoscope untuk mendengar bunyi/suara yang ditimbulkan organ dalam tubuh 4. Diagnostik Test Metode ini dilakukan dengan menganalisa keadaan klien dari hasilhasil laboratorium atau instruksi dokter yang diberikan seperti; ECG, pemeriksaan GDS. 5. Studi Kepustakaan Penulis mengumpulkan data mempelajari beberapa buku sebagai sumber referensi (literature) didukung juga informasi dari internet, yang berhubungan dengan penyakit diabetes mellitus sebagai pedoman melakukan proses asuhan keperawatan yang sesuai. 6. Catatan medik klien Mengumpulkan data dengan melihat dan membaca status klien sebagai catatan perjalanan penyakit klien.