RANCANGAN CASE-BASED REASONING MENGGUNAKAN SORENSON COEFFICIENT

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Case-Based Reasoning Untuk Diagnosa Penyakit Respirologi Anak Menggunakan Similaritas Simple Mathcing Coefficient

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KLINIS UNTUK MENGEFISIENKAN DIAGNOSA PENYAKIT KEJIWAAN MENGGUNAKAN CASE BASED REASONING

SISTEM DETEKSI AWAL PENYAKIT TBC DENGAN METODE CBR

CASE-BASED REASONING (CBR) PADA SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN SINGKONG DALAM USAHA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS TANAMAN PANGAN

Vol.17 No.2. Agustus 2015 Jurnal Momentum ISSN : X CASED BASED REASONING UNTUK PEMILIHAN KEGIATAN ORGANISASI MAHASISWA

CASE BASED REASONING MENENTUKAN KELOMPOK UKT (STUDI UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER KOLAKA)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Bahan bangunan merupakan salah satu faktor yang penting untuk membuat sebuah rumah, untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

PENENTUAN PENANGANAN KERUSAKAN MESIN PRODUKSI RESLETING DI PT. HERO TOP ZIP MENGGUNAKAN CASE BASED REASONING DAN SORENSEN COEFFICIENT

Penerapan Case Based Reasoning (CBR) untuk Mendiagnosa Jenis Pecandu Narkoba

PENALARAN BERBASIS KASUS UNTUK DETEKSI DINI PENYAKIT LEUKEMIA

IMPLEMENTASI CASE BASE REASONING PADA SISTEM PAKAR DALAM MENENTUKAN JENIS GANGGUAN KEJIWAAN

Jurnal Coding, Sistem Komputer Untan Volume 05, No.03 (2017), hal ISSN : X

Fungsi Similaritas Pada Sistem Berbasis Kasus Penyelesaian Masalah Akademik Mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

IMPLEMENTASI CASE BASED REASONING UNTUK SISTEM DIAGNOSIS PENYAKIT ANJING

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENERAPAN CASE BASED REASONING DALAM MENDUKUNG PENYELESAIAN KASUS

PENERAPAN METODOLOGI PENALARAN BERBASIS KASUS DALAM MENDIAGNOSA KERUSAKAN KOMPUTER

Sistem Pakar Identifikasi Penyakit Tanaman Padi Menggunakan Case-Based Reasoning

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT LAMBUNG DENGAN IMPLEMENTASI METODE CBR (CASE-BASED REASONING) BERBASIS WEB

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pakar merupakan salah satu cabang kecerdasan buatan yang

EXPERT SYSTEM DENGAN BEBERAPA KNOWLEDGE UNTUK DIAGNOSA DINI PENYAKIT-PENYAKIT HEWAN TERNAK DAN UNGGAS

SISTEM PAKAR PERTUMBUHAN BALITA BERBASIS WEB DENGAN METODE CASE BASED REASONING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Rancang Bangun Sistem Pakar Pendiagnosa Penyakit Paru-Paru Menggunakan Metode Case Based Reasoning

CASE BASE REASONING UNTUK MENENTUKAN DAERAH MENENTUKAN DAERAH BERPOTENSI DEMAM BERDARAH (Studi Kasus Kota Pontianak)

PENALARAN BERBASIS KASUS UNTUK DETEKSI DINI PENYAKIT LEUKEMIA

DIAGNOSIS KERUSAKAN KOMPUTER MENGGUNAKAN METODE SIMILARITY JACCARD COEFFICIENT

Purwokerto 53182, Telp. (0281)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Penentuan Penanganan Kasus Terhadap Penyakit...

SISTEM PENENTUAN PEMASANGAN SALURAN AIR PDAM KOTA CIMAHI DENGAN MENGGUNAKAN CBR DAN ALGORITMA NEAREST NEIGHBORS

SISTEM PAKAR DENGAN BEBERAPA KNOWLEDGE BASE MENGGUNAKAN PROBABILITAS BAYES DAN MESIN INFERENSI FORWARD CHAINING

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Implementasi Case Base Reasoning Untuk Mendiagnosa Penyakit Gigi dan Mulut Implementation of Case-Based Reasoning for Diagnosing Oral Disease

IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR UNTUK PENGOBATAN BEKAM DENGAN METODE CASE BASE REASIONING (STUDI KASUS : RUMAH BEKAM MUSLIMAH YOGYAKARTA)

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER

Case Base Reasoning Penentuan Harga Rumah Dengan Menggunakan Metode Tversky (Studi Kasus: Kota Pontianak)

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR PENDETEKSI PENYAKIT PADA KUCING DENGAN METODE CASE BASED REASONING DAN CERTAINTY FACTOR BERBASIS ANDROID

Case Based Reasoning Untuk Diagnosis Penyakit Demam Berdarah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

IMPLEMENTASI METODE SORENSEN COEFFICIENT DALAM MENENTUKAN DAERAH BERPOTENSI RAWAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH (STUDI KASUS : KOTA PONTIANAK) Dede Rachmat

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Dan Permasalahan Pendidikan merupakan sesuatu yang sangat penting, namun tidak semua orang dapat menempuh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Sistem Pakar Konsultasi Penyakit Kehamilan Berbasis Kasus Menggunakan Methode Case Based Reasoning (CBR)

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pendahuluan

PERANCANGAN APLIKASI KONSELING MAHASISWA MENGGUNAKAN METODE CASE BASED REASONING. Syaiful Hendra 1*, Sri Kusumadewi 2

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

CASE-BASED REASONING UNTUK PENDUKUNG DIAGNOSA PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN PADA MANUSIA

Rima Nurasmi Program Studi Teknik Informatika Universitas Ahmad Dahlan ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Penerapan Case-Based Reasoning Pada Sistem Cerdas Untuk Pendeteksian dan Penanganan Dini Penyakit Sapi

MEMPREDIKSI MASA STUDI MAHASISWA MENGGUNAKAN METODE JACCARD COEFFICIENT

APLIKASI SISTEM PAKAR PENENTUAN PERAWATAN KECANTIKAN BERBASIS WEB (STUDI KASUS : PAMELLA SALON YOGYAKARTA)

BAB I PENDAHULUAN. faktor yang mempengaruhi seseorang dalam memilih pasangan hidup, dan

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT DALAM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Menu Makanan Bagi Anak

Pembuatan Aplikasi Diagnosa Kerusakan Mesin Sepeda Motor Matic dengan Case-Based Reasoning

IMPLEMENTASI CASE BASE REASONING (CBR) UNTUK MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT KULIT PADA BAYI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tubuh yang rentan akan penyakit. Pada bidang teknologi kesehatan semua

BAB IV HASIL DAN UJICOBA

IMPLEMENTASI CASE-BASED REASONING UNTUK PENDUKUNG DOKTER JAGA DALAM MENDIAGNOSA PENYAKIT PADA RSU PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU NASKAH PUBLIKASI

PENALARAN BERBASIS KASUS UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT BUSUK BUAH PADA TANAMAN KAKAO DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA BAYESIAN

Gambar 7. Tahapan Proses penelitian

REKOMENDASI PENANGANAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS PADA SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI CITEUREUP MENGGUNAKAN CASE BASED REASONING DAN NEAREST NEIGHBORS

PERBANDINGAN METODE NEAREST NEIGHBOR DAN ALGORITMA C4.5 UNTUK MENGANALISIS KEMUNGKINAN PENGUNDURAN DIRI CALON MAHASISWA DI STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

SISTEM DIAGNOSA PENYAKIT MUSANG DENGAN METODE CASE BASED REASONING BERBASIS WEB

Penerapan Case-Based Reasoning pada Sistem Cerdas untuk Pendeteksian dan Penanganan Dini Penyakit Sapi

PENGEMBANGAN SISTEM CERDAS MENGGUNAKAN PENALARAN BERBASIS KASUS (CASE BASED REASONING) UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT AKIBAT VIRUS EKSANTEMA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KESESUAIN JENIS LAHAN PERTANIAN UNTUK BUDIDAYA TANAMAN BUAH-BUAHAN MENGGUNAKAN METODE SIMILARITY BERBASIS WEB

IMPLEMENTASI CASE BASED REASONING UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT BERDASARKAN GEJALA KLINIS DAN HASIL PEMERIKSAAN HEMATOLOGI DENGAN PROBABILITAS BAYES

Penerapan Case Based Reasoning pada Sistem Pendukung Keputusan Penanganan Komplain Penyewa Mall

SISTEM BERBASIS KASUS UNTUK PENANGANAN MAHASISWA BERMASALAH (STUDI KASUS : TEKNIK INFORMATIKA UII)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membantu menjalankan kegiatannya adalah bidang kesehatan.

PENERAPAN CASE BASED REASIONING (CBR) UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT MATA BERBASIS WEB. Uswatun Hasnah

METODE CASE RETRIEVE DALAM CASE BASED REASONING UNTUK IDENTIFIKASI PENYAKIT MANUSIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pelaksana diagnosa digantikan oleh sebuah sistem pakar, maka sistem pakar

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PENCERNAAN MANUSIA MENGGUNAKAN METODE CASE BASED REASONING. Ernawati

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Case Based Reasoning Diagnosis Penyakit Cardiovascular Dengan Metode Simple Matching Coefficient Similarity

PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN CENGKEH BERBASIS WEBSITE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERANCANGAN KNOWLEDGE MANAGEMENT TOOLS UNTUK PENGELOLAAN PENGETAHUAN PERBAIKAN MODUL CATU DAYA TELEKOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. komputer adalah internet atau International Networking merupakan sarana

BAB 1 PENDAHULUAN. tertentu, pelayanan medis masih terbatas. Hal ini disebabkan oleh orang (Radar Tarakan Online, 2005 )

JURNAL INFORMATIKA PEMBANGUNAN APLIKASI TRAVEL RECOMMENDER DENGAN METODE CASE BASE REASONING

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

RANCANGAN CASE-BASED REASONING MENGGUNAKAN SORENSON COEFFICIENT Murien Nugraheni Program Studi Teknik Informatika Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Jl. Prof. Dr. Soepomo, S.H., Warungboto, Janturan, Yogyakarta 55164 Telp : (0274) 563515 ext. 3208 e-mail : murien_n@yahoo.com Abstrak Penalaran berbasis kasus (Case-Based Reasoning) untuk melakukan diagnosa penyakit berdasarkan gejala-gejala yang ada. Proses diagnosa dilakukan dengan cara memasukkan kasus baru (target case) yang berisi gejala-gejala penyakit yang akan didiagnosa, kemudian dilakukan proses similaritas antara kasus baru dengan kasus-kasus (source case) yang sudah tersimpan di dalam basis data (case-based) sistem. Kasus dengan nilai similaritas tertinggi akan diambil dan kemudian solusi dari kasus tersebut akan dijadikan solusi bagi kasus yang baru. Metode similaritas yang digunakan adalah Sorenson Coefficient. Jika suatu kasus tidak berhasil didiagnosa, maka akan dilakukan revisi kasus oleh pakar. Kasus yang berhasil direvisi akan disimpan untuk dijadikan pengetahuan baru (fresh knowledge). Kata Kunci : Case-Based Reasoning, Diagnosa, Sorenson Coefficient 1. PENDAHULUAN Perancangan aplikasi untuk mendiagnosa penyakit banyak menggunakan sistem pakar. Sistem pakar sudah memberikan kontribusi yang tidak sedikit dan sudah diaplikasikan pada industri-industri. Selain dengan menggunakan sistem pakar, ada pendekatan baru yang dapat digunakan untuk mendiagnosa penyakit yaitu dengan menggunakan sistem penalaran berbasis kasus (Case-Based Reasoning). Ide dasar dari CBR (Case-Based Reasoning) meniru kemampuan manusia, yaitu menyelesaikan masalah baru menggunakan jawaban atau pengalaman dari masalah lama. Penyajian pengetahuan (knowledge representation) dibuat dalam bentuk kasus-kasus (cases). Setiap kasus berisi masalah dan jawaban, sehingga kasus lebih mirip dengan suatu pola tertentu. Cara kerja CBR adalah dengan membandingkan kasus baru dengan kasus lama, jika kasus baru tersebut mempunyai kemiripan dengan kasus lama maka CBR akan memberikan jawaban kasus lama untuk kasus baru tersebut. Jika tidak ada yang cocok maka CBR akan melakukan adaptasi, dengan cara memasukkan kasus baru tersebut ke dalam database penyimpanan kasus (case base), sehingga secara tidak langsung 612

pengetahuan CBR akan bertambah. Kelebihan utama dari CBR dibandingkan dengan sistem berbasis aturan (rule base system) adalah dalam hal akuisisi pengetahuan, dimana pada sistem CBR dapat menghilangkan kebutuhan untuk ekstrak model atau kumpulan dari aturan-aturan, seperti yang diperlukan dalam model/ sistem yang berbasis aturan. Akuisisi pengetahuan pada CBR terdapat pada kumpulan pengalaman/ kasus-kasus sebelumnya. Selain itu, dengan CBR penalaran tetap dapat dilakukan jika ada data yang tidak lengkap atau tidak tepat. Ketika proses retrieval dilakukan, ada kemungkinan antara kasus baru dengan kasus lama pada basis kasus tidak mirip. Namun, dari ukuran kemiripan tersebut tetap dapat dilakukan penalaran dan melakukan evaluasi terhadap ketidaklengkapan atau ketidaktepatan data yang diberikan. [1] Perancangan case-based reasoning ini bisa digunakan untuk membantu pakar dalam mengidentifikasi penyakit dan memberi cara penanggulangannya. Hal ini tidak berarti menggantikan kedudukan pakar, tetapi hanya membantu dalam mengkonfirmasikan keputusannya, karena mungkin bisa terdapat banyak alternatif yang harus dipilih secara tepat. Gambar 1. Alur Proses Case Base Reasoning [2] Case Base Reasoning menitikberatkan pemecahan masalah dengan didasarkan pada knowledge dari kasus-kasus sebelumnya, apabila ada kasus baru maka akan disimpan pada basis pengetahuan sehingga sistem akan melakukan learning dan knowledge yang dimiliki oleh sistem akan bertambah. Secara umum metode ini terdiri dari 4 langkah yaitu: 1.1. Retrieve Pada proses ini adalah proses pengenalan masalah, yaitu dengan mengidentifikasi masalah yang baru. 613

1.2. Reuse Dalam proses Reuse, sistem akan melakukan pencarian masalah terdahulu pada database melalui identifikasi masalah baru. Kemudian menggunakan kembali informasi permasalahan terdahulu tersebut yang memiliki kesamaan untuk menyelesaikan permasalahan yang baru. 1.3. Revise Pada proses ini, informasi akan dievaluasi kembali untuk mengatasi masalah yang terjadi pada permasalahan baru. Kemudian sistem akan mengeluarkan solusi masalah baru. 1.4. Retain Pada proses terakhir ini, sistem akan menyimpan permasalahan baru ke dalam knowledge-base untuk menyelesaikan permasalahan yang akan datang. 2. METODE PENELITIAN 2.1. Subjek Penelitian Subjek penelitian yang akan dibahas adalah Rancangan Case-Based Reasoning Menggunakan Sorenson Coefficient. Perancangan yang dibuat ini diharapkan dapat membantu dalam pengambilan keputusan untuk mendiagnosa penyakit. 2.2. Metode Pengumpulan Data Di dalam melakukan penelitan ini, akan dilakukan cara-cara penelitan dengan menggunakan alat penelitian sebagai berikut, yaitu: 2.2.1. Studi Pustaka Merupakan pengumpulan data yang dilakukan dengan mencari, membaca dan mengumpulkan dokumen-dokumen sebagai referensi seperti buku, artikel dan literatur-literatur yang berhubungan dengan penyakit. Serta browsing di internet. 2.2.2. Wawancara Merupakan metode yang dilakukan dengan mengajukan pertanyaan atau tanya jawab secara langsung kepada seorang dokter sebagai tenaga medis atau pakar yang menangani masalah penyakit. Metode ini untuk memastikan data yang diperoleh tentang penyakit benar-benar sesuai dengan fakta yang ada. Data yang diambil berupa data jenis penyakit, gejala yang dirasakan, penyebab penyakit dan solusinya. 2.2.3. Observasi Metode observasi ini digunakan untuk mempelajari dan mengetahui secara langsung obyek yang diteliti. Obyek yang diteliti itu meliputi aspek-aspek penyakit, gejala-gejala yang muncul dan juga solusi pengobatan. 2.3. Metode Perancangan Case-Based Reasoning Untuk menghasilkan solusi suatu masalah, case-based reasoning harus melakukan beberapa tahap proses, yaitu : retrieve, reuse, revise, dan retain. Berdasarkan tahapan yang ada dalam suatu sistem case-based reasoning, diperlukan tiga langkah utama dalam menentukan solusi, yaitu : 614

2.3.1. Membangun basis kasus, yang digunakan sebagai tempat penyimpanan. 2.3.2. Menentukan fungsi kemiripan (similarity), langkah ini digunakan untuk mengenali kesamaan atau kemiripan antara kasus-kasus yang tersimpan dalam basis kasus dengan kasus yang baru. 2.3.3. Pengambilan data, pada langkah ini kasus-kasus yang telah tersimpan dalam basis kasus diambil atau dipilih sebagai sebuah solusi, dimana data ditampilkan dengan nilai 0 dan 1. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelusuran yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan cara membandingkan setiap fitur yaitu antara fitur kasus baru dengan fitur kasus yang ada dibasis kasus, kemudian hasil perbandingan tersebut akan dihitung similaritasnya. Fitur yang digunakan adalah berupa gejala-gejala yang tampak pada pasien. Perbandingan fitur menggunakan biner yaitu 1 untuk menyatakan ada gejala dan 0 untuk menyatakan tidak ada gejala. Perhitungan similaritas digunakan untuk menghasilkan nilai apakah ada kemiripan atau tidak antara kasus baru dengan kasus yang telah ada di basis kasus. Pada penelitian ini setiap fitur yaitu gejala tidak dilakukan pembobotan sedangkan data yang digunakan adalah data biner. Salah satu cara untuk menghitung similaritas dua objek (items) yang bersifat biner adalah dengan menggunakan metode Sorenson Coefficient. Formula yang digunakan sorenson coefficient untuk menghitung similaritas antara dua objek x dan y adalah sebagai berikut : Dimana : x : kasus lama y : kasus baru M11 : jumlah atribut biner, x=1 dan y=1 M10 : jumlah atribut biner, x=1 dan y=0 M01 : jumlah atribut biner, x=0 dan y=1 M00 : jumlah atribut biner, x=0 dan y=0 Kasus baru (y) adalah kasus yang akan dicari solusinya dengan cara membandingkan fitur gejala pada setiap kasus lama (x) atau kasus yang tersimpan di basis kasus. Kasus baru dikatakan similar (mirip) 100% dengan kasus yang lama apabila nilai similaritas dari SBC(x,y) sama dengan 1 sedangkan tidak similar apabila nilai SBC(x,y) sama dengan 0. 4. KESIMPULAN Case-Based Reasoning merupakan metode dari sistem pendukung keputusan yang menghasilkan solusi yang dibutuhkan dengan persamaan dari pengalaman yang terdahulu. Metode ini menggunakan kembali, kasus yang telah 615

lalu. Memproses permasalahan yang diajukan dengan menggunakan solusi pada kasus sebelumnya yang memiliki persamaan. DAFTAR PUSTAKA [1] Pal, S. K. dan Shiu, S. C. K, 2004, Foundation of Soft Case-Based Reasoning, John Willey and Sons, Inc., Hoboken,New Jersey. [2] Sankar K.P and Simon., 2004, Foundations Of Soft Case-Based Reasoning, Wiley- Interscience, Publish Simultaneously in Canada. 616