PERKEMBANGAN E-COMMERCE 2011 2015 236 juta jiwa Populasi Penduduk 248 juta jiwa 105 % 55 juta jiwa Penetrasi Internet 139 juta jiwa 252 % $ 0,9 Milyar e-commerce Market $10 Milyar 1111 %
Pengertian e-commerce e-commerce adalah perdagangan barang dan/atau jasa yang dilakukan oleh pelaku usaha dan konsumen melalui sistem elektronik.
Pengertian e-commerce e-commerce adalah perdagangan barang dan/atau jasa yang dilakukan oleh pelaku usaha dan konsumen melalui sistem elektronik. Bagaimana aspek perpajakannya? Apa bedanya dengan perdagangan konvensional? Apakah ada pajak baru?
PERDAGANGAN KONVENSIONAL & E-COMMERCE vs Perdagangan Konvensional e-commerce
Perdagangan Konvensional
ILUSTRASI ASPEK PERPAJAKAN PERDAGANGAN KONVENSIONAL Penjual Konsumen
ILUSTRASI ASPEK PERPAJAKAN PERDAGANGAN KONVENSIONAL Peralatan/ Mesin Penjual Konsumen Karyawan Gudang Tempat/Bangunan Ekspedisi
ILUSTRASI ASPEK PERPAJAKAN PERDAGANGAN KONVENSIONAL meliputi, tapi tidak terbatas Peralatan/ Mesin PPN 23/ 26 Penjual Konsumen 21/ 26 PPN Karyawan PPN 4(2) 23/ 26 PPN 4(2) Gudang Tempat/Bangunan Ekspedisi
Lalu bagaimana dengan e-commerce? e-commerce
ILUSTRASI ASPEK PERPAJAKAN E-COMMERCE Online Market Place/Online Retail/ Classified Adds/Daily Deals/ Social Media Konsumen
ILUSTRASI ASPEK PERPAJAKAN E-COMMERCE Web Advertising Web Design Web Hosting Online Market Place/Online Retail/ Classified Adds/Daily Deals/ Social Media Konsumen Karyawan Gudang Payment Gateway Ekspedisi
ILUSTRASI ASPEK PERPAJAKAN E-COMMERCE Web Advertising meliputi, tapi tidak terbatas Web Design PPN 23/ 26 23/ 26 PPN 23/ 26 PPN Web Hosting Online Market Place/Online Retail/ Classified Adds/Daily Deals/ Social Media Konsumen PPN Karyawan 21/ 26 23/ 26 PPN PPN 23/ 26 4(2) Gudang Payment Gateway Ekspedisi
PERBANDINGAN ASPEK PERPAJAKAN PERDAGANGAN KONVENSIONAL DAN E-COMMERCE Perdagangan Konvensional PPN 4(2) 23/ 26 21/ 26 E-Commerce Sama (Asas Fairness) Aspek Perpajakan PPh Pasal 4 (2) PPh final PPh Pasal 21 Penghasilan sehubungan dengan pekerjaan, jasa, atau kegiatan (WP OP) PPh Pasal 23 (i) Dividen, bunga, royalti, dan hadiah (ii) sewa dan jasa PPh Pasal 26 Penghasilan yang dibayarkan kepada Wajib Pajak luar negeri PPN
KEWAJIBAN PERPAJAKAN Daftar Hitung Bayar Lapor
Daftar KEWAJIBAN PERPAJAKAN WP/NPWP UU No. 6/1983 ttg KUP s.t.b.d.t.d. UU No. 16/2009 Syarat Subjektif Syarat Objektif NPWP adalah identitas yang diberikan kepada Wajib Pajak dalam administrasi perpajakan yang digunakan sebagai sarana untuk memenuhi kewajiban dan memperoleh hak perpajakan PKP/NPPKP UU No. 8/1983 ttg PPN s.t.d.b.t.d. UU No. 42/2009 Syarat Subjektif Syarat Objektif NPPKP adalah identitas yang diberikan kepada PKP yang memenuhi kewajiban dan memperoleh hak perpajakan terkait PPN digunakan untuk
Hitung KEWAJIBAN PERPAJAKAN Subjek PPh (Ps.2) Orang pribadi, warisan yang belum terbagi, badan, dan bentuk usaha tetap (BUT) Objek PPh (Ps.4) Penghasilan setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan. Aspek Perpajakan PPh Pasal 4 (2) PPh final PPh Pasal 21 Penghasilan sehubungan dengan pekerjaan, jasa, atau kegiatan (WP OP) PPh Pasal 23 (i) Dividen, bunga, royalti, dan hadiah (ii) sewa dan jasa PPh Pasal 25/29 Angsuran pajak PPh Pasal 26 Penghasilan yang dibayarkan kepada Wajib Pajak luar negeri
Hitung KEWAJIBAN PERPAJAKAN Subjek PPN Pengusaha Kena Pajak (PKP) Objek PPN (Ps. 4) 1. Penyerahan BKP di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh Pengusaha 2. Impor BKP 3. Penyerahan JKP di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh Pengusaha 4. Pemanfaatan BKP Tidak Berwujud dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean 5. Pemanfaatan JKP dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean 6. Ekspor BKP Berwujud oleh PKP 7. Ekspor BKP Tidak Berwujud oleh PKP 8. Ekspor JKP oleh PKP Objek PPnBM (Ps. 5)* 1. Penyerahan BKP yang tergolong mewah 2. Impor BKP yang tergolong mewah *Jenis dan tarif ditentukan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan
Bayar Hitung KEWAJIBAN PERPAJAKAN Tempat pembayaran 1. Bank Persepsi 2. Kantor Pos Persepsi Sarana Pembayaran Surat Setoran Pajak (SSP)
Lapor Hitung Bayar KEWAJIBAN PERPAJAKAN Surat Pemberitahuan PPh Tahunan Dapat disampaikan melalui KPP, KP2KP, Kantor Pos, e-filing Surat Pemberitahuan Masa SPT Masa PPh dapat disampaikan melalui KPP, KP2KP, Kantor Pos, e-spt SPT Masa PPN dapat disampaikan melalui KPP, KP2KP, e-filing dan e-spt
SANKSI PERPAJAKAN Sanksi Administrasi Berupa Bunga Sebesar 2% (Dua Persen) per bulan Sanksi Administrasi Berupa Denda Karena Tidak Menyampaikan SPT Sebesar: SPT Masa PPN : Rp.500.000,- SPT Masa Lainnya : Rp. 100.000,- SPT Tahunan OP : Rp. 100.000,- SPT Tahunan WP Badan : Rp. 1.000.000,- Sanksi Administrasi Berupa Kenaikan Lainnya
FASILITAS PERPAJAKAN PP No. 46/2013 WP Yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu Peredaran Bruto Tertentu Omzet = 4,8 milyar/tahun Bentuk Fasilitas Single tariff - 1% x Dasar Pengenaan Pajak Opsi untuk tidak melaporkan diri sebagai PKP tidak ada kewajiban PPN Cara dan Saran Pembayaran Penyetoran langsung SSP, ATM, dsb.