BAB I PENDAHULUAN. mendarah daging menjadi sebuah budaya di Indonesia. Transparency

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. tetapi menjadi kebiasaan yang mendarah daging. Dengan adanya perkembangan. yang disebut sebagai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab 1 PENDAHULUAN. Komunikasi akan berjalan dengan diterapkannya sebuah bahasa yang baik

BAB I PENDAHULUAN. serta aspirasi masyarakat. Pemilihan umum (pemilu) sebagai pilar demokrasi di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berdemokrasi seperti saat ini. William L. Rivers menempatkan media massa

BAB I PENDAHULUAN. negara hingga saat ini masih menjadi permasalahan utama pemerintah Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai elemen di dalam masyarakat. Contohnya elemen pemerintah dengan

BAB I PENDAHULUAN. Media massa dinilai mempunyai peranan yang besar dalam. menyampaikan aspirasi rakyat kepada pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari banyak kendala dan permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah. Salah

BAB I PENDAHULUAN. Gratifikasi seks sudah tidak asing lagi saat ini. Sejak dulu Gratifikasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. separuh APBN terkonsentrasi pada pemberian subsidi. Menurut Kompas.com

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. cara berpikir masyarakat. Fenomena media online (new media) di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Komisi ini didirikan berdasarkan kepada Undang-Undang Republik

I. PENDAHULUAN. menjadi isu global dan hangat yang selalu ingin disajikan media kepada. peristiwa yang banyak menarik perhatian dan minat masyarakat.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Irman Gusman Minta Jatah Rp 300 Per Kg

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pendekatan kualitatif adalah suatu penelitian yang bermaksud untuk

BAB I PENDAHULUAN. dalam mendapatkan informasi dari luar dirinya. Berbagai upaya dilakukan oleh

BAB II KERANGKA TEORITIS

POLEMIK PENGUSULAN HAK ANGKET KASUS BANK CENTURY DALAM SURAT KABAR HARIAN UMUM JURNAL NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara demokrasi dalam menjalankan pemerintahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kasus sengketa lahan di Indonesia lebih banyak merupakan. dengan akses dan kepemilikan lahan yang kemudian berujung pada konflik

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. seolah tak pernah memiliki akhir dan tak selesai untuk dibahas.

BAB I PENDAHULUAN dengan mencegah praktik kongkalikong. Dahlan pernah. menyatakan adanya kongkalikong antara BUMN dan DPR.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi faktor determinan dalam kehidupan sosial, ekonomi dan budaya bangsa Indonesia.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Johan Budi, Jubir Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

ABSTRACT. : Framing Analysist of Beef Import Quota Bribery Case in Partai Keadilan Sejahtera (PKS) within The Koran Tempo : HANI FAURIZKA : D2C009005

SKRIPSI. Oleh : Raisa Swandayani

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. wakil presiden dipilih oleh MPR dan anggota-anggotanya dipilih melalui

BAB I PENDAHULUAN. Tawuran pelajar adalah fenomena sosial yang sudah lama terjadi dan. menjadi topik hangat di tengah-tengah masyarakat.

BAB IV ANALISIS Mekanisme PAW Anggota DPR/DPRD Menurut UU RI No 27 Tahun 2009 dalam Persepektif Fiqh Siyasah

Konstruksi Berita Kasus Suap Wisma Atlet (Studi Analisis Framing

BAB I PENDAHULUAN. karena industri media semakin mengutamakan keuntungan. Bahkan, bisnis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa saat ini berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan media massa sangat erat kaitannya dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Apriyanti Rahayu FAuziah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. intensitas tinggi seiring dengan terjadinya kebebasan pers yang dimulai sejak

BAB I PENDAHULUAN. Perempuan pada kompas.com tahun 2011, tindak kekerasan terhadap

PEMBINGKAIAN BERITA TENTANG KASUS KORUPSI SPORT CENTER DI HAMBALANG PADA SURAT KABAR JAWA POS DAN KOMPAS. Skripsi

Idham Samawi dan Persatuan Sepakbola Indonesia Bantul (Persiba) di. Rubrik Sportmania Harian Kedaulatan Rakyat

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Dengan sendirinya perkembangan usaha penerbitan pers mulai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Kasus korupsi sering kali terjadi didalam pemerintahan bangsa Indonesia

KONSTRUKSI BERITA PERKOSAAN OLEH SITOK SRENGENGE DI MEDIA ONLINE TEMPO DAN REPUBLIKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma menurut Harmon dalam Octavia adalah cara mendasar untuk

BAB I PENDAHULUAN. diberitakan di berbagai media massa. Pemberitaan Kisruh APBD DKI merupakan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Media massa berfungsi sebagai alat penyalur pesan untuk disampaikan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. sedang dihadapi oleh Indonesia saat ini, karena korupsi merupakan sebuah

BAB IV. KESIMPULAN dan SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia atau disingkat BNP2TKI menyatakan bahwa selama periode 1

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara hukum, hal ini sesuai dengan konstitusi negara

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan referensi oleh masyarakat untuk mengetahui fakta yang sebenarnya terjadi. dan membentuk opini public (Hamad, 2004: 15).

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Naiknya harga BBM selalu menjadi isu yang ramai dibicarakan dan juga

BAB I PENDAHULUAN. Proyek pembangunan kereta cepat Jakarta Bandung yang menuai polemik

BAB 1 PENDAHULUAN. menyampaikan informasi kepada publik secara serempak. Melalui media massa,

Analisis Isi Media Judul: MCA No.33 Revisi UU KPK Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 18/02/2016

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Polemik yang melibatkan dua lembaga negara, yaitu Komisi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan media massa di Indonesia, sejak zaman reformasi meningkat

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG PARTAI KEADILAN SEJAHTERA DALAM BERITA SIDANG PERDANA LUTHFI HASAN ISHAAQ TERKAIT KASUS KUOTA DAGING IMPOR

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia seringkali menjadi sorotan karena konflik pertanahan. Hafid

BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan

PEMBERITAAN KASUS KORUPSI PEMERINTAH DAERAH DI MEDIA LOKAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kasus korupsi di Indonesia merupakan salah satu berita yang sering

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan media massa dalam penyampaian informasi terhadap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan

menjadi pemberitaan yang sering kali dikaitkan dengan isu agama. Budi Gunawan dalam bukunya Terorisme : Mitos dan Konspirasi (2005, 57) menekankan : K

BAB I PENDAHULUAN. kasus korupai yang terungkap dan yang masuk di KPK (Komisi. korupsi telah merebak ke segala lapisan masyarakat tanpa pandang bulu,

FRAMING BERITA GAYUS TAMBUNAN DI SURAT KABAR MEDIA INDONESIA DAN REPUBLIKA

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Konflik merupakan bagian dari kehidupan yang tidak dapat dihindarkan,

ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN PENANGKAPAN WAKIL KETUA KPK BAMBANG WIDJOJANTO (Studi di Majalah Berita Mingguan Tempo Edisi Februari 2015)

BAB I PENDAHULUAN. politik yang dimediasikan media telah masuk keberbagai tempat dan kalangan

BAB I PENDAHULUAN. realitas bisa berbeda-beda, tergantung bagaimana konsepsi

BAB I PENDAHULUAN. media yang didesain secara khusus mampu menyebarkan informasi kepada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Berita adalah proses simbolis di mana realitas diproduksi, diubah, dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Utusan Polri dengan inisial AA dan AD, datang ke Gedung Komisi

BAB I PENDAHULUAN. diciptakan oleh Tuhan dengan berpasang-pasangan dan berdampingan, dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berbagai media massa, baik cetak maupun elektronik. Kasus KKN (korupsi, kolusi,

FRAMING BERITA GAYUS TAMBUNAN DI SURAT KABAR MEDIA INDONESIA DAN REPUBLIKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PEMBINGKAIAN BERITA TENTANG KASUS KORUPSI SIMULATOR SIM SKRIPSI

BAB IV PENUTUP. Indonesia, dimana Republika sendiri mempunyai ciri khas dalam penulisan

BAB I PENDAHULUAN. Eksistensi pemberitaan terorisme tidak pernah hilang menghiasi

BAB I PENDAHULUAN. tabu untuk dilakukan bahkan tidak ada lagi rasa malu untuk

BAB I PENDAHULUAN. Media massa pada dasarnya selalu melakukan pembingkaian (framing)

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pada awal pemerintahan Jokowi di tahun 2015, muncul konflik antara KPK dan Polri. Hal ini berawal dari

BAB III METODE PENELITIAN. jenis penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalamdalamnya.

BAB I PENDAHULUAN. uang, dan prostitusi, korupsi itu sendiri tidak terbatas dalam hal-hal ini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sany Rohendi Apriadi, 2013

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kasus korupsi bukan lagi hal baru di Indonesia. Korupsi bahkan telah mendarah daging menjadi sebuah budaya di Indonesia. Transparency International (TI) mencatat, Indonesia menduduki peringkat 64 dalam urutan negara paling korup di dunia. Peringkat ini sangat buruk dibandingkan dua negara tetangga, yaitu Singapura yang menduduki peringkat 174 dan Malaysia dengan peringkat 125 (Perkasa, 2013). Korupsi juga tidak memandang bulu, bisa dilakukan siapa saja dari kalangan apapun, termasuk di Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang berideologikan syariah Islam. Pada awal kemunculannya, partai ini sempat menarik perhatian masyarakat Indonesia. Hal ini dikarenakan anggotanya yang muda dan berpendidikan tinggi. Tentu saja, hal itu serta merta membentuk citra PKS sebagai partai yang muda, reformis, dan bersih (Bubalo, 2012: 54). Namun, godaan korupsi tidak dapat ditahan oleh mantan presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Luthfi Hasan Ishaaq. Pada tanggal 30 Januari 2013, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjemput Luthfi Hasan Ishaaq di kantor DPP PKS setelah Luthfi mengadakan jumpa pers (Nasrul, 2013). Kasusu suap daging impor oleh mantan presiden PKS ini bermula dari Kementerian Pertanian yang mendadak membatasi kuota impor daging sapi, dari 120 ribu ton per tahun menjadi 50 ribu ton per tahun. Tujuannya, menurut Menteri 1

Pertanian Suswono yang merupakan anggota PKS, adalah untuk membangkitkan swasembada daging sapi lokal (Sulistyowati, 2013). Hal ini juga diperparah oleh Dirjen Pertanian baru yang tidak memperpanjang izin untuk importir, sehingga kenekatan pengusaha untuk tetap mengirim daging sapi, berakhir kacau. Ini mengakibarkan ribuan ton daging tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok. Kemudian, muncullah Ahmad Fathanah yang dianggap kenal dekat dengan petinggi PKS. Ia diharapkan dapat memperlancar usaha para pengusaha untuk memperoleh izin impor dan kuota daging impor. Dari sinilah, skandal suap daging impor ini bermula. Skandal ini menjadi berita hangat di media massa dalam negeri. Berita yang disajikan pun bisa dibilang lengkap. Mulai dari awal penangkapan, perkembangan investigasi di KPK, proses persidangan, dan pembacaan jatuh vonis kepada terpidana. Selain itu, dampak dari kasus suap ini pun juga menjadi sorotan berita, seperi pencopotan Luthfi Hasan Ishaaq dari jabatannya sebagai orang nomor satu di PKS dan sebagai anggota DPR. Namun, fokus dari isi berita di tiap media berbeda, disesuaikan dengan kebijakan redakturnya. Topik ini menarik untuk dibahas karena daging merupakan salah satu bahan makanan pokok untuk masyarakat. Hal ini diperparah karena harga daging di Indonesia merupakan harga daging paling mahal di dunia. Kemudian, permasalahan ini menjadi polemik dan menimbulkan pertanyaan bagaimana Indonesia bisa dikatakan negara yang sejahtera jika rakyat sendiri mengalami kesulitan. Kesulitan yang dimaksud adalah ketidakmampuan untuk membeli 2

daging sapi itu. Dengan adanya kasus suap daging sapi impor ini, kesulitan yang masyarakat alami semakin parah. Kasus suap daging sapi impor ini menjadi popular karena melibatkan para petinggi negara dan juga para elite politik. Seharusnya, sebagai pejabat negara, mereka justru malah menyalahgunakan wewenang yang sudah diembannya. Kemudian, hal ini menjadi pusat perhatian dari media untuk memberitakan kasus ini. Media mengolah informasi mengenai kasus suap daging sapi impor itu menjadi berita. Dalam menghasilkan suatu berita, media memiliki sudut pandang dalam kasus tersebut. Gaye Tuchman dalam (Eriyanto, 2001: 4) berpendapat berita adalah jendela dunia. Artinya, melalui berita kita dapat melihat realitas yang ada disekeliling kita. Namun, perlu digarisbawahi, apa yang dilihat atau diketahui, itu tergantung pada jendela yang kita pakai. Jendela yang kecil akan membatasi pandangan kita, sedangkan jendela yang besar tentunya memungkinkan kita untuk melihat sebuah realita secara lebih luas lagi. Dalam konteks berita, jendela itu yang bisa disebut dengan frame (bingkai). Frame menjelaskan bagaimana sebuah peristiwa dilihat, lantas ditampilkan, ditonjolkan oleh media tentang peristiwa, aktor, atau kelompok tertentu. Setiap media memiliki aturan sendiri dalam menentukan pembingkaian suatu peristiwa. Hal ini biasanya disesuaikan oleh latar belakang pemilik media tersebut. Konstruksi berita yang seharusnya sesuai dengan realitas pun menjadi bias. Surat kabar Republika dan Suara Pembaruan, misalnya. Kedua surat kabar ini memiliki corak ideologis yang berbeda. Republika merupakan surat kabar yang 3

bercorak ideologis Islam. Republika mempunyai kepentingan untuk menonjolkan aspirasi umat Islam. Sedangkan, Suara Pembaruan merupakan media yang memiliki corak ideologis Kristen (Sudibyo, 2001: 116; 158). Kedua kelompok media ini masing-masing mempunyai corak ideologis yang berbeda. Tentu saja, kedua kelompok media ini memiliki kepentingan dan framing yang berbeda dalam memberitakan suatu peristiwa yang berbau agama. Melihat fenomena perbedaan corak di kedua media ini, peneliti merasa perlu untuk menganalisis framing pemberitaan kedua media tersebut terkait kasus suap impor daging sapi oleh mantan presiden PKS. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, peneliti merumuskan masalah untuk penelitian ini, yaitu: Bagaimana pembingkaian berita kasus suap impor daging sapi yang dilakukan oleh mantan presiden PKS pada surat kabar Republika dan Suara Pembaruan? 1.3. Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pembingkaian berita kasus suap impor daging sapi yang dilakukan oleh mantan presiden PKS pada surat kabar Republika dan Suara Pembaruan. 4

1.4. Signifikansi Penelitian 1.4.1. Signifikansi akademis 1. Menambah pengetahuan penelitian mengenai framing berita yang ingin dibentuk dari berita di media. 2. Menambah penelitian mengenai framing berita yang ingin dibentuk dari berita di media 1.4.2. Signifikansi praktis 1. Memberi wawasan praktis untuk mahasiswa jurnalistik tentang bagaimana mengemas framing berita 2. Memberi masukan berupa saran dan kritik untuk media yang berhubungan dengan framing berita yang mereka buat 1.5. Batasan Penelitian Mengingat luasnya dan banyaknya bahan penelitian, maka dalam penelitian ini peneliti memberikan batasan pada artikel berita mengenai kasus suap impor daging sapi yang dilakukan oleh mantan presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada surat kabar Republika dan Suara Pembaruan mulai tanggal 31 Januari 2013 7 Februari 2013. Peneliti menggunakan kurun waktu itu karena saat itu adalah satu minggu setelah penangkapan, di mana kedua koran tersebut mengkronstruksi berita penangkapan Luthfi Hassan Ishaq, sebagai mantan presiden PKS, terkait dengan kasus suap impor daging sapi yang menjeratnya 5

1.6. Sistematika Penulisan Laporan Penelitian Sistematika penulisan penelitian ini terdiri dari lima bab yang terbagi-bagi menjadi beberapa sub bab. Masing-masing sub bab akan disusun secara urut, sistematis, dan saling berkesinambungan untuk mendukung keseluruhan daru isi bab-bab yang ada. Sistematikanya adalah sebagai berikut: Bab I Pendahuluan Bab ini menjelaskan latar belakang permasalah yang berisi alasan peneliti memilih topik penelitian, rumusan masalah, batasan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II Tinjauan Pustaka Bab ini menjelaskan penelitian-penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan terkait pembingkaian berita dan teori-teori yang menunjang penelitian ini. Teori-teori yang akan dibahas adalah konsep komunikasi massa, konstruksi sosial, konstruksi sosial atas realitas, berita sebagai konstruksi realitas, dan konsep framing itu sendiri. Bab III Metodologi Penelitian Bab ini memuat informasi mendasar tentang metode yang akan digunakan dalam penelitian, antara lain jenis dan sifat penelitian, metode penelitian, objek penelitian, teknik pengumpulan data, keabsahan data, teknik analisis data, dan unit analisis data. Bab IV Analisis Masalah 6

Bab ini akan memuat profil singkat perusahaan surat kabar Republika dan Suara Pembaruan, hasil analisis data, serta pembahasan dari hasil analisis tentang kasus suap daging impor oleh mantan presiden PKS dengan menggunakan analisis framing Entman. Bab V Kesimpulan dan Saran Bab ini memuat kesimpulan dari hasil penelitian dan beberapa saran. 7