Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

dokumen-dokumen yang mirip
Tabel PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan 2000 di Kecamatan Ngadirejo Tahun (Juta Rupiah)

4 GAMBARAN UMUM KOTA BOGOR

INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN KLUNGKUNG

2.2 EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN RKPD SAMPAI DENGAN TAHUN 2013 DAN REALISASI RPJMD

PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TAPANULI UTARA DARI SISI PDRB SEKTORAL TAHUN 2013

DISTRIBUSI PENDAPATAN PENDUDUK KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2013

Tabel 2.19 Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur Tahun

DISTRIBUSI PENDAPATAN KOTA PALANGKA RAYA 2014

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

BAB I PENDAHULUAN. produktivitas (Irawan dan Suparmoko 2002: 5). pusat. Pemanfaatan sumber daya sendiri perlu dioptimalkan agar dapat

Indikator Kinerja Utama Kabupaten CilacapPeriode

ASPEK, FOKUS, DAN INDIKATOR KINERJA KUNCI YANG DIGUNAKAN UNTUK EKPOD HASIL AKHIR TUJUAN OTONOMI DAERAH

BAB II METODOLOGI Konsep dan Definisi. Angka Harapan Hidup 0 [AHHo]

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Provinsi Jawa Timur

DISUSUN OLEH : BIDANG STATISTIK DAN PENGENDALIAN PEMBANGUNAN BAPPEDA PROVINSI SUMATERA BARAT Edisi 07 Agustus 2015

INDIKATOR MAKROEKONOMI KABUPATEN PAKPAK BHARAT

Daftar Tabel Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD ) Kab. Jeneponto Tahun 2016

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

Tahun Penduduk menurut Kecamatan dan Agama Kabupaten Jeneponto

PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2012

Tabel 2.26 Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Jawa Timur Tahun Keterangan

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA UTARA TAHUN 2013

Ada 5 (lima) macam ukuran yang digunakan untuk menentukan tingkat keberhasilan dalam pembangunan yaitu:

Pemanfaatan DATA Statistik Dalam Perencanaan Pembangunan Daerah

Tabel-Tabel Pokok TABEL-TABEL POKOK. Analisis Pertumbuhan Ekonomi Kab. Lamandau Tahun 2013 /

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH

Daftar Isi DAFTAR ISI... I DAFTAR GAMBAR... IIII DAFTAR TABEL... IV

ASPEK, FOKUS, DAN INDIKATOR KINERJA KUNCI DIGUNAKAN UNTUK EKPOD HASIL AKHIR TUJUAN OTONOMI DAERAH FOKUS INDIKATOR FORMULA

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi dan serta iklim perekonomian dunia.

DAFTAR ISI. PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... vii

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia ( Sadono Sukirno, 1996:33). Pembangunan ekonomi daerah

Analisis Pertumbuhan Ekonomi Kab. Lamandau Tahun 2013 /

PERTUMBUHAN EKONOMI PADANG LAWAS TAHUN 2012

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015

BAB I KONDISI MAKRO PEMBANGUNAN JAWA BARAT

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT

Katalog BPS :

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 14 TAHUN 2013 SERI E.10 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG

BAB II KERANGKA EKONOMI DAERAH

I. PENDAHULUAN. mendorong dan meningkatkan stabilitas, pemerataan, pertumbuhan dan

PERTUMBUHAN EKONOMI PADANG LAWAS TAHUN 2011

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Provinsi Lampung terletak di ujung tenggara Pulau Sumatera. Luas wilayah

Pendapatan Regional / Product Domestic Regional Bruto

III. METODE PENELITIAN. 2010, serta data-data lain yang mendukung. Data ini diperoleh dari BPS Pusat,

PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN NGADA PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2012 MENCAPAI 5,61 PERSEN

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN I TAHUN 2007

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN... 9

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH DAN ISU STRATEGIS... II-1

BAB 1 PENDAHULUAN. Regional Bruto (PDRB) didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah yang

1.1. Tabel Luas Wilayah Kabupaten Aceh Utara menurut Kecamatan Tabel Tata Guna Lahan... 5

RPJMD KABUPATEN LINGGA DAFTAR ISI. Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 20

DAFTAR ISI. Daftar Isi...

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TRIWULAN II TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. institusi nasional tanpa mengesampingkan tujuan awal yaitu pertumbuhan

No. 64/11/13/Th.XVII, 5 November 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA BARAT TRIWULAN III 2014

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB IV KONDISI PEREKONOMIAN JAWA BARAT TAHUN 2006

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH

PERTUMBUHAN EKONOMI PAKPAK BHARAT TAHUN 2013

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

PERTUMBUHAN EKONOMI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2010

dengan 7 (tujuh), sedangkan target nomor 8 (delapan) menjadi Angka kematian ibu per kelahiran hidup turun drastis

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TRIWULAN II TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. membentuk kerja sama antara pemerintah daerah dengan sektor swasta untuk

PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO. PDRB Gorontalo Triwulan I Tahun 2012 Naik 3,84 Persen

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA PALU DT - TAHUN

Tabel 2.6 Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun Atas Dasar Harga Konstan Kabupaten Aceh Tamiang

Tabel 2.25 Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur Tahun Keterangan (1) (2) (3) (4) (5) (6)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

EKONOMI SUMATERA BARAT TRIWULAN I 2014 TUMBUH 6,5 PERSEN

Nilai Tukar Petani Kabupaten Magelang Tahun 2013

INDIKATOR PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN NGADA PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2011 MENCAPAI 5,11 PERSEN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Dasar Hukum

BAB II PROFIL KEMISKINAN DAERAH

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Pembangunan ekonomi adalah proses yang dapat menyebabkan

RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok seperti pangan, sandang,

Rencana Kerja P emerintah Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 DAFTAR ISI

DAFTAR ISI Hal Daftar Isi... i Daftar Tabel... ii Daftar Gambar... v Daftar Lampiran... vi

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2007

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TAHUN 2008

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TRIWULAN III-2009

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TRIWULAN III TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. suatu proses dimana pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH

10. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO ( PDRB )

I. PENDAHULUAN. Sejak tahun 2001 Indonesia telah memberlakukan desentralisasi yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan salah satu masalah utama yang dihadapi hampir

I. PENDAHULUAN. kondisi masyarakat yang lebih baik, yang ditunjukkan oleh kemajuan

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2009

BAB IV KONDISI PEREKONOMIAN JAWA BARAT TAHUN 2007

PERTUMBUHAN PDRB TAHUN 2013 MENCAPAI 6,2 %

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN... 1

Transkripsi:

Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi a. Pertumbuhan ekonomi (Pertumbuhan PDRB) b. Laju inflasi (Laju inflasi provinsi) c. Pendapatan per kapita (PDRB per kapita) d. Ketimpangan kemakmurann (Indeks Gini) e. Pemerataan pendapatan f. Ketimpangan regional (Indeks Williamson)

Indikator Kesejahteraan Rakyat Menurut PP 6 tahun 2008 (2) 2. Kesejahteraan Sosial a. Pendidikan i. Angka melek huruf ii. Angka rata-rata lama sekolah iii. Angka partisipasi murni iv. Angka partisipasi kasar v. Angka pendidikan yang ditamatkan b. Kesehatan i. Angka kelangsungan hidup ii. Angka usia harapan hidup iii. Persentase balita gizi buruk c. Kemiskinan (Persentase penduduk di atas garis kemiskinan) d. Kepemilikan tanah (Persentase penduduk yang memiliki lahan) e. Kesempatan kerja (Rasio penduduk yang bekerja) f. Kriminalitas (Angka kriminalitas yang tertangani)

Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Pertumbuhan PDRB pada tingkat regional (provinsi/kabupaten/kota) menggambarkan kemampuan suatu wilayahuntuk menciptakan output (nilai tambah) pada waktu tertentu. PDRB dibentuk melalui berbagai sektor ekonomi yang mencakup sektor pertanian; pertambangan dan penggalian; industri pengolahan; listrik, gas, dan air bersih; konstruksi; perdagangan, restoran dan hotel; pengangkutan dan komunikasi; lembaga keuangan; dan jasa-jasa lainnya. Rumus menghitung Pertumbuhan PDRB: t = Tahun pengamatan PDRB t-1 = tahun pengamatan sebelumnya PPPPPPPP(tt) PPPPPPPP(tt 1) PPPPPPPP(tt 1) xx 100%

Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi Laju Inflasi Laju Inflasi Provinsi. Laju inflasi merupakan ukuranyang dapat menggambarkan kenaikan/penurunan harga dari sekelompok barang dan jasa yang berpengaruh terhadap kemampuan daya beli masyarakat. Inflasi didasarkan pada Indeks harga konsumen (IHK) secara sampel di 45 kota di Indonesia yang mencakup 283-397 komoditas yang dihitung berdasarkan pola konsumsi hasil Survei Biaya Hidup (SBH). Angka inflasi disajikan pada tingkat provinsi. Rumus menghitung Laju Inflasi Provinsi: IIIIII(tt 1) IIIIII(tt) IIIIII(tt)xx 100%

Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi Pendapatan Per Kapita PDRB per kapita. PDRB per kapita dihitung berdasarkan pendapatan regional neto atas dasar biaya faktor dibagi dengan jumlah pendudukregional pertengahan tahun. Rumus menghitung PDRB per kapita: PPPPPPPP PPPPPPPPPPPPPPPP pppppppppppppppphaaaa tttthuuuu

Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi Ketimpangan Kemakmuran (1) Indeks Gini. Indeks Gini merupakan koefisien yang didasarkan pada kurva lorenz, yaitu sebuah kurva pendapatan kumulatif yang membandingkan distribusi dari suatu variabel tertentu (misalnya pendapatan) dengan distribusi uniform (seragam) yang mewakili persentase kumulatif penduduk. Koefisien gini didefinisikan sebagai A/(A+B) A=0 koefisien gini bernilai 0 yang berarti pemerataan sempurna B=0 koefisien gini akan bernilai 1 yang berarti ketimpangan sempurna.

Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi Ketimpangan Kemakmuran (2) Rumus menghitung Indeks Gini: kk GG = II ffpp ii (FFcc ii + FFcc ii 1 ) 1 Fp i = frekuensi penduduk pada kelas pendapatan ke i Fc i = frekuensi kumulatif dari total pendapatan pada pendapatan ke i k = banyak kelas

Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi Pemerataan Pendapatan (1) Pemerataan pendapatan versi Bank Dunia. Pemerataan pendapatan ini diperhitungkan berdasarkan pendekatan yang dilakukan oleh Bank Dunia, yaitu dengan mengelompokkan penduduk ke dalam tiga kelompok berdasarkan besarnya pendapatan. 1. 40% penduduk berpendapatan rendah; 2. 40% penduduk berpendapatan menengah, dan 3. 20% berpendapatan tinggi. Ketimpangan pendapatan diukur dengan menghitung persentase jumlah pendapatan penduduk dari kelompok yang berpendapatan 40% terendah dibandingkan total pendapatan seluruh penduduk.

Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi Pemerataan Pendapatan (2) Kategori ketimpangan ditentukan sebagai berikut: 1. Ketimpangan tinggi jika proporsi jumlah pendapatan dari penduduk yang masuk kategori 40 persen terendah terhadap total pendapatan seluruh penduduk kurang dari 12 persen dikategorikan ketimpangan pendapatan tinggi. 2. Ketimpangan sedang/menengah jika proporsi jumlah pendapatan dari penduduk yang masuk kategori 40 persen terendah terhadap total pendapatan seluruh penduduk antara 12-17 persen. 3. Ketimpangan rendah jika proporsi jumlah pendapatan dari penduduk yang masuk kategori 40 persen terendah terhadap total pendapatan seluruh penduduk lebih dari 17 persen.

Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi Pemerataan Pendapatan (3) Rumus menghitung Pemerataan Pendapatan versi Bank Dunia: YYYY 4 = QQ ii 1 40 PP ii PP ii PP ii 1 xx qq ii YD 4 = Persentase pendapatan yang diterima oleh 40% penduduk lapisan bawah Q i-1 = Persentase kumulatif pendapatan ke i-1 P i Q i = Persentasi kumulatif penduduk ke i = Persentase pendapatan ke i

Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi Ketimpangan Regional Indeks Williamson. Indeks ketimpangan Williamson (Indeks Ketimpangan Regional), adalah indeks untuk mengukur ketimpangan pembangunan antarkecamatan di suatu kabupaten/kota atauantarkabupaten/kota di suatu provinsi dalamwaktu tertentu.

Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi Ketimpangan Regional (2) Rumus menghitung Indeks Williamson: IIII = (YY ii YY) 2 ff ii ll nn YY Tingkat Kabupaten/Kota Y i = PDRB perkapita di kecamatan i Y = PDRB perkapita rata-rata kab/kota f i = jumlah penduduk di kecamatan i n = jumlah penduduk di kab/kota Tingkat Provinsi Y i = PDRB perkapita di kab/kota i Y = PDRB perkapita rata-rata provinsi f i = jumlah penduduk di kab/kota i n = jumlah penduduk di provinsi

Kesejahteraan Sosial Pendidikan 1. Angka melek huruf. Angka melek huruf (dewasa) adalah proporsi penduduk berusia 15 tahun ke atas yang dapat membacadan menulis dalam huruf latin atau lainnya. Rumus menghitung Angka Melek Huruf: PPPPPPPPPPPPPPPP uuuuuuuu 15 tttthuuuu kkkkaaaaaaaa dddddddddd bbbbbbbb ttuuuuuuuu xx 100 PPPPPPPPPPPPPPPP uuuuuuuu 15 tttthuuuu kkkkaaaaaaaa

Kesejahteraan Sosial Pendidikan (2) 2. Angka rata-rata lama sekolah. Angka rata-rata lama sekolah adalah rata-rata jumlah tahun yang dihabiskan oleh penduduk usia 15 tahun ke atas untuk menempuh semua jenis pendidikan formal yang pernah dijalani.

Kesejahteraan Sosial Pendidikan (3) 3. Angka partisipasi murni. Angka partisipasi murni adalah perbandingan penduduk usia antara 7 hingga 18 tahun yang terdaftar sekolah pada tingkat pendidikan SD/SLTP/SLTA dibagi dengan jumlah penduduk berusia 7 hingga 18 tahun. Rumus menghitung Angka Partisipasi Murni: JJJJJJJJJJh mmmmmmmmmm SSSS/MMMM uuuuuuuu 7 12tth JJJJJJJJJJh pppppppppppppppp uuuuuuuu 7 12tth xx 100 JJJJJJJJJJh mmmmmmmmmm SSSSSS/MMMMMM uuuuuuuu 13 15tth JJJJJJJJJJh pppppppppppppppp uuuuuuuu 13 15tth xx 100 JJJJJJJJJJh mmmmmmmmmm SSSSSS/MMMM uuuuuuuu 16 18tth JJJJJJJJJJh pppppppppppppppp uuuuuuuu 16 18tth xx 100

Kesejahteraan Sosial Pendidikan (4) 4. Angka partisipasi kasar. Angka partisipasi kasar adalah perbandingan jumlah siswa pada tingkat pendidikan SD/SLTP/SLTA dibagi dengan jumlah penduduk berusia 7 hingga 18 tahun. Rumus menghitung Angka Partisipasi Murni: JJJJJJJJJJh pppppppppppppppp yyyyyyyy mmaaaaaah bbbbbbbbbbbbbbbbbbh dddd SSSS/MMMM JJJJJJJJJJh pppppppppppppppp uuuuuuuu 7 12tth xx 100 JJJJJJJJJJh pppppppppppppppp yyyyyyyy mmmmmmmmh bbbbbbbbbbbbbbbbbbh dddd SSSSSS/MMMMMM JJJJJJJJJJh pppppppppppppppp uuuuuuuu 13 15tth xx 100 JJJJJJJJJJh pppppppppppppppp yyyyyyyy mmmmmmmmh bbbbbbbbbbbbbbbbbbh dddd SSSSSS/MMMM JJJJJJJJJJh pppppppppppppppp uuuuuuuu 16 18tth xx 100

Kesejahteraan Sosial Pendidikan (5) 5. Angka pendidikan yang ditamatkan. Angka pendidikan yang ditamatkan adalah menyelesaikan pelajaran pada kelas atau tingkat terakhir suatu jenjang sekolah di sekolah negeri maupun swasta dengan mendapatkan surat tanda tamat belajar/ijazah. Rumus menghitung Angka Pendidikan yang Ditamatkan: PPPPPPPPPPPPPPPP tttttttttt (SSSS, SSSSSS, SSSSSS, UUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUU) JJJJJJJJJJh PPPPPPPPPPPPPPPP xx 100

Kesejahteraan Sosial Kesehatan 1. Angka kelangsungan hidup bayi. Angka kelangsungan hidup bayi adalah probabilitas bayi hidup sampai dengan usia 1 tahun. Angka kelangsungan hidup bayi = (1-angka kematian bayi). Angka kematian bayi dihitung dengan jumlah kematian bayi usia dibawah 1 tahun dalam kurun waktu setahun per 1.000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. Rumus menghitung Angka Kelangsungan Hidup Bayi: AKB : Angka Kematian Bayi AKHB : Angka Kelangsungan Hidup Bayi AAAAAA = kkkkkkkkkkkkkkkk bbbbbbii < 1tttthuuuu kkkkkkkkhiiiiiiii hiiiiiiii xx 1000 AAAAAAAA = 1 aaaaaaaaaa kkkkkkkkkkkkkkkk bbbbbbbb

Kesejahteraan Sosial Kesehatan (2) 2. Angka usia harapan hidup. Angka usia harapan hidup pada waktu lahir adalah perkiraan lama hidup rata-rata penduduk dengan asumsi tidak ada perubahan pola mortalitas menurutumur.

Kesejahteraan Sosial Kesehatan (3) 3. Persentase balita gizi buruk. Persentase balita gizi buruk adalah persentase balita dalam kondisi gizi burukterhadap jumlah balita. Keadaan tubuh anak atau bayi dilihat dari berat badan menurut umur. Klasifikasi status gizi dibuat berdasarkan standar WHO/NCHS. Rumus menghitung Persentase Balita Gizi Buruk: JJJJJJJJJJh bbbbbbbbbbbb ggiiiiii bbbbbbbbbb JJJJJJJJJJh bbbbbbbbbbbb xx 100

Kesejahteraan Sosial Kemiskinan Persentase penduduk diatas garis kemiskinan. Persentase penduduk di atas garis kemiskinan dihitung dengan menggunakan formula (100 - angka kemiskinan). Angka kemiskinan adalah persentase penduduk yang masuk kategori miskin terhadap jumlah penduduk. Penduduk miskin dihitung berdasarkan garis kemiskinan. Garis kemiskinan adalah nilai rupiah pengeluaran per kapita setiap bulan untuk memenuhi standar minimum kebutuhan-kebutuhan konsumsi pangan dan non pangan yang dibutuhkan oleh individu untuk hidup layak. Rumus menghitung Persentase Penduduk diatas Garis Kemiskinan: (100 aannnnnnnn kkkkkkkkkkkkkkkkkkkk)

Kesejahteraan Sosial Kepemilikan Tanah Persentase penduduk yang memiliki lahan. Persentase jumlah penduduk yang memiliki lahan adalah perbandingan jumlah penduduk yang memiliki lahan terhadap jumlah penduduk dikali 100. Rumus menghitung Persentase Penduduk yang Memiliki Lahan: PPPPPPPPPPPPPPPP mmmmmmmmmmmmmmmm llllhaaaa JJJJJJJJJJh pppppppppppppppp xx 100

Kesejahteraan Sosial Kesempatan Kerja Rasio penduduk yang bekerja. Rasio penduduk yang bekerja adalah perbandingan jumlah penduduk yang bekerja terhadap jumlah angkatan kerja. Jika yang tersedia adalah angka pengangguran, maka angka yang digunakan adalah = (1 - angka pengangguran). Rumus menghitung Rasio Penduduk yang Bekerja: PPPPPPPPPPPPPPPP yyyyyyyy bbbbbbbbbbbbbb AAAAAAAAAAAAAAAA kkkkkkkkkk

Kesejahteraan Sosial Kriminalitas Angka kriminalitas yang tertangani. Angka kriminalitas yang tertangani adalah penanganan kriminal oleh aparat penegak hukum (polisi/kejaksaan). Angka kriminalitas yang ditangani merupakan jumlah tindak kriminal yang ditangani selama 1 tahun terhadap 10.000 penduduk. Rumus menghitung Angka Kriminalitas yang Tertangani: JJJJJJJJJJh tttttttttttt kkkkkkkkkkkkkkkk tttttttttttttttttttt dddddddddd 1 tttthuuuu JJJJJJJJJJh pppppppppppppppp xx 10000