BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Yang menjadi

LAPORAN REALISASI ANGGARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang di lakukan oleh peneliti berlokasi di SMA Negeri 4. jangkau sehingga memudahkan dalam pengumpulan data.

LAPORAN REALISASI ANGGARAN

DAFTAR ISI. Halaman I. DAFTAR ISI... i II. DAFTAR TABEL... iii III. DAFTAR LAMPIRAN... iv

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menguji suatu data yang telah dirumuskan dalam suatu penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Obyek penelitian merupakan variabel- variabel yang menjadi perhatian

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan metode penelitian yang akan dipakai pada penelitiannya, karena

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penulisan skripsi ini yang menjadi obyek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. maka yang menjadi objek penelitian adalah Pengaruh Keterampilan

Gambar 3.1 Denah lokasi Saung Angklung Udjo, Bandung-Jawa Barat

BAB III METODE PENELITIAN

INFORMASI TENTANG LAPORAN OPERASIONAL YANG DISAJIKAN DALAM CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, seorang penulis harus menetapkan metode

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS IMPLEMENTASI STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH DALAM PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KOTA GORONTALO

LAPORAN REALISASI ANGGARAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan, mengorganisir, menganalisa, serta menginterpretasikan data. Hal

LAPORAN REALISASI ANGGARAN BERBASIS KAS

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Narbuko dan Achmadi (2004: 2) metode penelitian adalah :

III. METODE PENELITIAN. M. Nazir (1999:51) mengartikan metode penelitian adalah:

BAHAN PRESENTASI KELAS PROGRAM MAKSI UNDIP OLEH: MARYONO DS

BAB III METODE PENELITIAN. dan Aset Daerah (DPPKAD) Kota Gorontalo. Penelitian ini dilakukan dari bulan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Y, dimana variabel X dalam penelitian ini adalah relationship marketing, sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LAPORAN OPERASIONAL STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 12 LAMPIRAN I.13 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TANGGAL

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2008 : 2), Metode Penelitian pada dasarnya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH BERBASIS AKRUAL SEBAGAI AMANAT UNDANG-UNDANG

BAB I PENDAHULUAN. memprediksi sumber daya ekonomi yang akan diterima untuk mendanai kegiatan

LAPORAN OPERASIONAL STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 12 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Didalam melakukan peneltian, peneliti harus menetapkan obyek yang akan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. nilai. Adapun yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian tentang kebijakan (Policy Research),

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. 3.1 Obyek Penelitian. Penelitian ini mengkaji tentang perbedaan pajak terutang sebelum dan

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Obyek pada penelitian ini adalah profesionalisme auditor internal dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. permasalahan yang terjadi di kantor tersebut. Waktu penelitian dimulai dari akhir

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam penelitian status

KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 4 LAPORAN OPERASIONAL DAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

BAB III METODE PENELITIAN. Pendidikan Tata Boga Jurusan PKK FPTK UPI, Jln. Dr. Setiabudi No. 207

BAB III METODE PENELITIAN. pedoman atau alat bantu peneliti tentang bagaimana langkah-langkah penelitian

BAB IV METODE PENELITIAN. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Tim Dosen PPS (2008:20) menyatakan bahwa obyek penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

L A P O R A N K E U A N G A N T A H U N BAB

BAB III METODE PENELITIAN

KEBIJAKAN PELAPORAN KEUANGAN


STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO. 02 LAPORAN REALISASI ANGGARAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sedangkan waktu penelitian ini di mulai Pada tanggal 07 Januari 2014 sampai 07

BAB III METODE PENELITIAN. waktu penelitian ini dimulai dari 01 Mei sampai 01 Juli Alasan penulis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode penelitian juga

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif analitik. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti berlokasi di SMK Negeri I Limboto

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 04 LAPORAN OPERASIONAL

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Prosedur penelitian adalah langkah-langkah yang digunakan sebagai alat untuk

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Pengertian Standar Akuntansi Pemerintahan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Lokasi penelitian ini tentunya mengacu pada judul yang diangkat, yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia ini adalah menguatnya tuntutan akuntabilitas atas lembagalembaga

PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai:

1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Sedangkan lokasi penelitian bertempat di Satuan Kerja Perangkat Daerah Pada

AKUNTANSI PEMERINTAH SEBAGAI SUATU SUMBER INFORMASI KEUANGAN DALAM RANGKA PENGAMBILAN KEPUTUSAN EKONOMI

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik,

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriftif

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

BAB I PENDAHULUAN. kepedulian dan kemajuan dalam mewujudkan peningkatan kualitas kinerjanya.

BAB III OBJEK & METODE PENELITIAN. peneliti.objek dalam penelitian ini adalah Efektifitas Pengendalian Internal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI PEMERINTAHAN (Menurut PP No 71 Tahun 2010 ttg SAP)

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian Sebelum melakukan sebuah penelitian, harus terlebih dahulu dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN

KEBIJAKAN AKUNTANSI LAPORAN REALISASI ANGGARAN BERBASIS KAS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Keharusan sebuah penelitian adalah bersifat logis dan berkesinambungan.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode atau cara penelitian guna

BAB I PENDAHULUAN. yang baik (good governance government), telah mendorong pemerintah pusat dan

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. arah dan tujuan yang jelas. Hak dan wewenang yang diberikan kepada daerah,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kuantitatif, dengan

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Yang menjadi objek pada penelitian ini adalah tingkat partisipasi dari

BAB III METODE PENELITIAN. Penanggulangan Bencana Daerah Kota Gorontalo. antara Kompetensi Pegawai dengan Kinerja Pelayanan Publik pada Badan

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Pada dasarnya metode adalah suatu cara yang digunakan untuk dapat mencapai tujuan. Menurut Sugiyono (2005: 1) merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Demikian juga dengan yang dimaksud dengan metode penelitian adalah juga suatu cara yang digunakan untuk mendapatkan data yang sesuai dengan tujuan dan kegunaan penelitian. Metode yang tepat akan menghasilkan penelitian yang baik. Dalam ini penelitian yang akan dilakukan adalah termasuk kedalam jenis penelitian deskriptif karena tidak bermaksud membuat suatu perbandingan atau hubungan. Sesuai dengan Sugiyono (2005: 11) Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel lain. Dengan demikian metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Pengertian Metode deskriptif menurut Winarno Surakhmad (1994: 140) mengemukakan ciri-ciri sebagai berikut: 1. Memusatkan diri pada pemecahan masalah yang ada pada saat sekarang atau sakral. 2. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan yang kemudian dianalisa (karena itu metode ini sering disebut dengan metode analitik). 36

37 3.2. Definisi dan Operasional Variabel 3.2.1 Definisi Variabel Definisi variabel merupakan pendefinisian dari variabel yang ditetapkan dalam penelitian. Dalam penelitian ini variable yang akan diteliti yaitu PSAP No. 02 tentang standar penyajian Laporan Realisasi Anggaran.. Laporan realisasi anggaran menyajikan ikhtisar sumber, alokasi, dan pemakaian sumber daya yang dikelola oleh pemerintah pusat/ daerah, yang menggambarkan perbandingan antara anggaran dan realisasinya dalam satu periode pelaporan. Laporan ini sekurang-kurangnya menyajikan unsur-unsur: pendapatan, belanja, transfer, surplus/defisit, pembiayaan, sisa lebih/ kurang pembiayaan. PSAP No.02 mengatur persyaratan-persyaratan untuk penyajian Laporan Realisasi Anggaran dan pengungkapan informasi terkait. Tujuan standar Laporan Realisasi Anggaran adalah menetapkan dasar-dasar penyajian penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk pemerintah dalam rangka memenuhi tujuan akuntabilitas. Variabel kedua adalah transparansi dan akuntabilitas. Transparansi memiliki pengertian bahwa adanya kebebasan dalam memperoleh informasiinformasi yang berkaitan dengan kepentingan publik. Informasi tersebut dapat langsung diperoleh oleh mereka yang membutuhkan, sedangkan akuntabilitas mengandung pengertian pertanggungjawaban kepada publik atas aktivitas yang dilakukan. Transparansi adalah memberikan informasi keuangan yang terbuka dan jujur kepada masyarakat berdasarkan pertimbangan bahwa masyarakat memiliki

38 hak untuk mengetahui secara terbuka dan menyeluruh atas pertanggungjawaban pemerintah dalam pengelolaan sumberdaya yang dipercayakan kepadanya dan ketaatannya pada peraturan perundang-undangan. 3.2.2 Operasionalisasi Variabel Standar Laporan Realisasi Anggaran (PSAP No. 02) Adapun operasionalisasi variable yang akan diteliti adalah sebagai berikut: Sesuai dengan PP No.24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) mengenai PSAP NO.02 Laporan Realisasi Anggaran, menjelaskan bahwa Laporan Realisasi Anggaran yang disajikan harus memenuhi hal-hal berikut: 1. Struktur Laporan Realisasi Anggaran. Dalam Laporan Realisasai Anggaran yang disajikan haruslah dapat didentifikasikan hal-hal berikut secara jelas, dan bila perlu pada setiap halaman laporan haruslah diulang, yaitu: a. Nama entitas pelaporan b. Cakupan entitas pelaporan c. Periode yang dicakup d. Mata uang pelaporan e. Satuan angka uang digunakan 2. Periode Pelaporan. Laporan Realisasi Anggaran disajikan sekurang-kurangnya sekali dalam setahun. Dalam situasi tertentu dimana tanggal laporan suatu entitas berubah dan Laporan Realisasi Anggaran tahunan disajikan dengan suatu periode yang lebih panjang atau pendek dari satu tahun, entitas tersebut harus mengungkapkan informasi berikut:

39 a. Alasan penggunaan periode pelaporan tidak satu tahun b. Fakta bahwa jumlah-jumlah komparatif dalam Laporan Realisasi Anggaran dan catatan-catatan terkait tidak dapat diperbandingkan. 3. Tepat Waktu Suatu Laporan Realisasi Anggaran akan berkurang manfaatnya jika laporan tersebut tidak tersedia tepat pada waktunya. Laporan Realisasi Anggaran selambat-lambatnya harus disajikan 6 bulan setelah berakhirnya tahun anggaran. 4. Isi Laporan Realisasi Anggaran Laporan Realisasi Anggaran disajikan dengan sekurang-kurangnya mencakup pos-pos: a. Pendapatan b. Belanja, c. Transfer, d. Surplus atau deficit, e. Penerimaan pembiayaan, f. Pengeluaran pembiayaan, g. Pembiayaan neto dan h. Sisa lebih/ kurang pembiayaan anggaran Laporan Realisasi Anggaran menyandingkan realisasi hal-hal tersebut dengan anggarannya. Transparansi dan Akuntabilitas Menurut International Monetery Fund (IMF), prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan akan terwujud jika : 1. Terdapat kejelasan tugas dan wewenang dalam sturuktur organisasi kepemerintahan. 2. Ketersediaan sistem informasi bagi publik mengenai kepemerintahan 3. Sistem anggaran yang terbuka 4. Adanya lembaga independen yang mengawasi seluruh proses kepemerintahan.

40 3.3 Populasi dan Teknik Sampling 3.3.1 Populasi Setiap penelitian tentunya akan dihadapkan dengan populasi karena dari sanalah data yang akan dibutuhkan untuk kepentingan penelitian akan diperoleh. Dengan kata lain populasi merupakan sumber data. Sebagaimana dikemukakan oleh Husaini Usman ( 2003 : 181 ) bahwa populasi ialah semua nilai baik hasil perhitungan maupun pengukuran, baik kuantitatif maupun kualitatif, daripada karakteristik tertentu mengenai sekelompok objek yang lengkap dan jelas. Sedangkan menurut Sudjana ( 1997 : 6 ) populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil perhitungan atau pengukuran kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan kelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya. Dalam setiap penelitian, populasi yang dipilih erat kaitannya dengan masalah yang akan diteliti yang dalam hal ini adalah laporan realisasi anggaran Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah para personil di biro keuangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dimana secara keseluruhan berjumlah 114 orang. 3.3.2 Teknik Sampling Untuk mempermudah dalam penelitian dari populasi tersebut diambil contoh yang mewakili populasi, yang biasa disebut sample. Sample menurut Husaini Usman adalah sebagian anggota populasi yang diambil dengan teknik tertentu.

41 Dalam pengambilan sample harus diperhatikan agar pemilihan tersebut dapat benar-benar sesuai dengan yang dibutuhkan dalam penelitian dan dapat mewakili populasi. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Suharsimi Arikunto ( 1998 : 120 ) bahwa : Pengambilan sampel ini harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel (contoh) yang benar-benar dapat berfungsi sebagai contoh, atau dapat menggambarkan populasi yang sesungguhnya. Dalam penelitian ini akan digunakan teknik sampling proporsional Maksud dari pengambilan sampel ini adalah karena yang menjadi objek penelitian ini adalah Biro Keuangan yang terdiri dari beberapa bagian/ unsur yaitu bagian anggaran, bagian pembukuan, bagian verifikasi, dan bagian perbendaharaan. Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional (Sugiyono, 2005: 75) Berdasarkan pertimbangan tersebut maka yang menjadi sampel untuk pengisian kuisioner adalah sejumlah 102 orang dari 114 orang. Hal ini memperhatikan cara penentuan jumlah sampel menurut sugiyono (2005: 81). Disamping itu dalam penelitian ini memfokuskan pada laporan realisasi anggaran tahun 2006. Adapun proporsi sampel yang dibutuhkan adalah sebagai berikut: Bagian Anggaran : 32/114 x 102 = 28,6 = 29 Bagian Pembukuan : 23/114 x 102 = 20,5 = 21 Bagian Verifikasi : 26/114 x 102 = 23,2 = 23 Bagian Perbendaharaan : 33/114 x 102 = 29,5 = 30

42 3.4 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian 3.4.1 Teknik Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka dilakukan beberapa teknik pengambilan data, yakni sebagai berikut : 1. Telaah Dokumenter Yakni dengan cara mempelajari dokumen-dokumen yang berkaitan dengan masalah yang diteliti yang berasal dari objek yang diteliti yang dalam hal ini berupa dokumen yang berkaitan dengan penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) No. 02 tentang Laporan Realisasi Anggaran, Dilakukan untuk mendapatkan data yang bersifat primer dengan langsung menanyakan melalui tanya jawab dengan pihak yang terkait dengan penelitian ini pada objek yang diteliti. 2. Wawancara Yaitu dengan melakukan suatu tanya jawab secara tatap muka dengan responden yang dalam hal ini adalah personil dari bagian pembukuan. Dalam pelaksanaannya peneliti melakukan wawancara bebas namun menggunakan pedoman wawancara terkait dengan permasalahan yang diteliti yakni tentang penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) Pernyataan No.02 tentang Laporan Realisasi Anggaran 3. Kuisioner Peneliti membagikan kuisioner kepada orang-orang yang menjadi sampel dalam penelitian ini untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang akan diberikan dalam kuisioner berkaitan dengan variabel yang diteliti.

43 3.4.2 Instrument Penelitian Dalam penelitian ini salah satu cara dalam pengumpulan data adalah dengan menggunakan instrument penelitian. Adapun dalam penelitian ini digunakan suatu instrumen yaitu kuisioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan seputar variabel-variabel penelitian dengan skor-skor yang telah ditentukan untuk setiap jawaban yang didapat. 3.5 Teknik Analisis Data Setelah data diperoleh, maka data tersebut selanjutnya diolah dan dianalisis sehingga diupayakan dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam penelitian. Dalam penelitian ini sekiranya akan didapat data-data yang bersifat ordinal karena pengumpulan data yang dilakukan ada yang diperoleh dengan menyebarkan kuisioner. Adapun teknik analisis yang dilakukan adalah meliputi hal-hal sebagai berikut: Dengan digunakannya insturimen penelitian berupa kuisioner/angket, maka akan dilakukan penyusunan dengan langkah sebagai berikut : 1. Menyusun kisi-kisi angket 2. Merumuskan item pertanyaan dan alternatif jawaban untuk jenis pertanyaan yang tertutup. Jenis instrumen yang digunakan dalam angket merupakan instrumen tertutup, yakni seperangkat daftar pertanyaan tertulis yang disertai dengan jawaban yang sudah ditentukan. Data yang diharapkan terkumpul melalui alat ini adalah data mengenai penerapan standar akuntansi pemerintah dalam mewujudkan pengelolaan keuangan yang transaparan dan akuntabel.

44 3. Menetapkan kriteria pemberian skor untuk setiap item pertanyaan 4. Memperbanyak dan menyebar angket kepada pihak-pihak yang telah ditentukan. Setelah angket yang tersebar dikumpulkan kembali dan diperiksa, maka selanjutnya data angket tersebut diolah. Proses pengolahan tersebut meliputi : 1. Menentukan nilai angket Dalam menentukan nilai angket ini dilakukan dengan menggunakan skala likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. (Sugiyono, 2005: 86). Urutan nilai atau skor mulai yang digunakan adalah dari 1 5. Nilai 5 yang merupakan skor tertinggi adalah diperuntukkan bagi jawaban-jawaban yang mengandung makna yang positif, dan nilai 1 merupakan skor terendah untuk jawaban yang mengandung makna negatif. Untuk pengisian dari instrumen jenis ini dapat digunakan dengan sistem cheklist atau pilihan ganda. Pedoman Nilai Angket Jawaban 1. Sangat baik, sangat setuju, sangat sesuai, sangat memuaskan, sangat bijaksana, sangat teratur, sangat layak, sangat jelas, dsb. 2. Baik, setuju, sesuai, memuaskan, bijaksana, teratur, layak, jelas, dsb. 3. Cukup baik, cukup sesuai, cukup memuaskan, cukup bijaksana, cukup teratur, cukup layak, cukup jelas, dsb. 4. Kurang baik, kurang sesuai, kurang memuaskan, kurang bijaksana, kurang teratur, kurang layak, kurang jelas, dsb. 5. Tidak baik, tidak sesuai, tidak memuaskan, tidak bijaksana, tidak teratur, tidak layak, tidak jelas, dsb. Skor 5 4 3 2 1 Tabel. 1 Pedoman Nilai Angket (Sugiyono)

45 2. Analisis Interpretasi Skor Data yang sudah diperoleh dari hasil pengisian angket selanjutnya dianalisis dengan menghitung skor dari setiap item pertanyaan agar diperoleh suatu kesimpulan jawaban atas kondisi yang tesirat dalam setiap item pertanyaan. Jumlah skor ideal tertinggi: 5 x Jumlah responden = (A) Menghitung setiap item pertanyaan dengan cara: Jumlah skor untuk menjawab 5: Responden menjawab (a) x 5 Jumlah skor untuk menjawab 4: Responden menjawab (b) x 4 Jumlah skor untuk menjawab 3: Responden menjawab (c) x 3 Jumlah skor untuk menjawab 2: Responden menjawab (d) x 2 Jumlah skor untuk menjawab 1: Responden menjawab (e) x 1 Jumlah = xxx = xxx = xxx = xxx = xxx = (a) Untuk mengetahui kondisi yang digambarkan berdasarkan jawaban yang diperoleh maka dilakukan penghitungan sebagai berikut: (a) : (A) x 100% = ( b) Untuk mengetahui posisi (b) maka digunakan Kriteria Interpretasi skor berikut: Angka 0 % - 20 % = Sangat Lemah Angka 21% - 40% = Lemah Angka 41% - 60% = Cukup Angka 61% - 80% = Kuat Angka 81% - 100% = Sangat Kuat (Riduwan, 2003: 15) Selanjutnya berdasarkan hasil dari perhitungan tersebut dijelaskan dan diambil kesimpulan mengenai kondisi setiap item pertanyaan pada objek yang bersangkutan.