- 1 - BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA NOMOR 2 TAHUN 2016

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BENGKULU UTARA PROVINSI BENGKULU PERATURAN BUPATI BENGKULU UTARA NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 62 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 NOMOR 9 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN WALIKOTA DUMAI NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG TAMBAHAN PENGHASILAN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA DUMAI

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 145 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PEMBERIAN TAMBAHAN PENGHASILAN BERDASARKAN BEBAN KERJA KEPADA PEGAWAI NEGERI SIPIL

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

-1- REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2014 NOMOR 9 PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 9 TAHUN 2014

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA DEPOK PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 38 TAHUN 2013

PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG TAMBAHAN PENGHASILAN BAGI PEGAWAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR,

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN TAMBAHAN PENGHASILAN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL TAHUN ANGGARAN 2014

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR RANCANGAN PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR... TAHUN. TENTANG

BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 028 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30/PERMEN-KP/2013 TENTANG

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 54 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 107 Tahun : 2016

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

BUPATI PENAJAM PASER UTAR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG PEMBERIAN TAMBAHAN PENGHASILAN BERDASARKAN BEBAN KERJA KEPADA PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA

WALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG PEMOTONGAN TAMBAHAN PENGHASILAN ATAU TUNJANGAN LAINNYA

BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA KEPUTUSAN BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA NOMOR 1 TAHUN 2014

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR TAHUN 2018 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 53 TAHUN 2017 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 26 TAHUN 2O16 TENTANG

TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 24 Tahun : 2014

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

B U P A T I T A N A H L A U T

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

2017, No Nomor 143, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5062); 4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil N

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENGATURAN JAM KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BLORA

T BERITA DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2013 PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

PROVINSI SULAWESI UTARA KEPUTUSAN BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA NOMOR 194 TAHUN 2014

PERATURAN BUPATI KARAWANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR,

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 58 TAHUN 2014 T E N T A N G

PROVINSI SULAWESI UTARA KEPUTUSAN BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA NOMOR 188 TAHUN 2014

Walikota Tasikmalaya

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 20 TAHUN 2010 TENTANG

2 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara R

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 152 TAHUN 2016

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 5 TAHUN 2O17 TENTANG DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 73 Tahun : 2015

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 9 TAHUN 2016

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

BUPATI BANDUNG BARAT

BUPATI BANDUNG BARAT

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M 2 1/28/2014

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 28 TAHUN 2013

GUBERNUR JAWA TENGAH

BUPATI TANAH DATAR PROVINSI SUMATERA BARAT

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Gubernur Jawa Barat. PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 119 Tahun 2009 TENTANG

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, T

PROVINSI SULAWESI UTARA KEPUTUSAN BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA NOMOR 182 TAHUN 2014

, No Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomo

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 6 TAHUN 2017

PERATURAN BUPATI BULUNGAN

BUPATI SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 30 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERIAN TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG PEMBERIAN TAMBAHAN PENGHASILAN KEPADA PEGAWAI NEGERI SIPIL PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN

2 Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan N

WALIKOTA YOGYAKARTA PR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTAAR PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 124 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR PROVINSI PAPUA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 03 TAHUN 2012 TENTANG

Transkripsi:

- 1 - BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA NOMOR 2 TAHUN 2016 T E N T A N G TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA Menimbang : a. bahwa sesuai dengan Pasal 63 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, menyatakan bahwa Pemerintah Daerah dapat memberikan tambahan penghasilan berdasarkan pertimbangan objektif sesuai dengan kemampuan keuangan daerah dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah; b. bahwa Tambahan Penghasilan Pegawai diberikan atas disiplin dan prestasi kerja Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Tambahan Penghasilan Pegawai Tahun Anggaran 2016; Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun1945; 2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1822); 3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

- 2-5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 6. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 8. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kabupaten Bolaang Mongondow Utara di Provinsi Sulawesi Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4686); 9. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 10. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 11. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

- 3-14. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4890); 15. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5135); 16. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5165); 17. Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 2010 tentang Tarif PPh Pasal 21 atas Penghasilan yang menjadi beban APBD dan APBD (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5174); 18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006; 19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2007 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pencapaian Standar Pelayanan Minimal; 20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 32); 21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2015 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 903); 22. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintah wajib dan Pilihan yang menjadi kewenangan pemerintah Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Lembaran Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara Tahun 2008 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara Nomor 2); 23. Peraturan Bupati Nomor 29 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Berita Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara Tahun 2010 Nomor 29);

- 4 - MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI TAHUN ANGGARAN 2016. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. 3. Bupati adalah Bupati Bolaang Mongondow Utara. 4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara yang selanjutnya disingkat DPRD adalah lembaga perwakilan rakyat daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah. 5. Pegawai Negeri adalah setiap warga negara Republik Indonesia yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan dalam negeri, atau diserahi tugas negara lainnya, dan digaji berdasarkan peraturan perundangan-undangan yang berlaku. 6. Perangkat Daerah adalah Organisasi/Lembaga pada Pemerintah Daerah yang bertanggungjawab kepada Bupati dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan yang terdiri atas Sekretaris Daerah, Dinas Daerah, Badan, Kantor, Bagian, Lembaga Teknis Daerah, Satuan Polisi Pamong Praja dan Kecamatan sesuai dengan kebutuhan daerah. 7. Satuan Kerja Perangkat Daerah selanjutnya disebut SKPD adalah organisasi perangkat daerah pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara selaku pengguna anggaran/pengguna barang. 8. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah selanjutnya disingkat DPPKAD adalah Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. 9. Badan Kepegawaian Daerah dan Diklat selanjutnya disingkat BKDD adalah Badan Kepegawaian Daerah dan Diklat Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. 10. Tambahan Penghasilan Pegawai yang selanjutnya disebut TPP adalah Tunjangan yang diberikan kepada Pejabat Negara dan Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Daerah sebagai imbalan atas disiplin dan prestasi kerja yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja, motivasi dan semangat kerja.

- 5-11. Jabatan adalah kedudukan yang menunjukan tugas, tanggungjawab, wewenang dan hak seseorang PNS dalam suatu organisasi negara. 12. Jabatan Struktural adalah suatu kedudukan yang menunjukan tugas, tanggungjawab, wewenang, dan hak seseorang PNS dalam rangka memimpin suatu organisasi. 13. Eselon adalah tingkatan jabatan struktural pada satuan kerja yang dipangku oleh PNS. 14. Golongan ruang adalah golongan ruang gaji pokok sebagaimana diatur dalam ketentuan perundangundangan yang berlaku tentang gaji PNS. 15. Pejabat yang berwenang adalah pejabat yang mempunyai kewenangan mengangkat, memindahkan dan memberhentikan PNS dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. 16. Atasan yang berwenang adalah pajabat yang karena kedudukan atau jabatannya yang membawahi seorang atau lebih pegawai negeri. 17. Staf adalah unsur pelaksana tugas pembantu pempinan. 18. Peraturan disiplin adalah suatu peraturan yang memuat keharusan, larangan, dan sanksi apabila keharusan itu tidak diturut atau larangan itu dilanggar. 19. Pejabat Fungsional adalah Pejabat yang diangkat oleh Bupati berdasarkan penetapan atau sertifikasi oleh instansi pembina. 20. Program dan Kegiatan Penunjang Pemerintah Daerah adalah Olahraga, peringatan hari-hari Nasional dan hari-hari besar keagamaan serta Kegiatan Pemerintah Daerah lainnya yang wajib diikuti. 21. Nilai Hasil Capaian Komponen Disiplin yang selanjutnya disebut NHC adalah nilai hasil capaian komponen disiplin dari pegawai dalam masa waktu 1 (satu) bulan berdasarkan hasil perhitungan persentase kehadiran atau disiplin mencapai kinerja PNS. BAB II PENERIMA TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI Pasal 2 Penerima TPP adalah: a. Pejabat Struktural termasuk pelaksana tugas (Plt.) dan Staf sebagai PNS Daerah di lingkungan Pemerintah Daerah. b. Pejabat Fungsional Bidang Kesehatan dan Pendidikan khusus yang bertugas di daerah terpencil.

- 6 - Pasal 3 (1) PNS pindahan dari daerah lain, TPP belum dapat dibayarkan pada tahun anggaran berkenan. (2) PNS yang tidak masuk kantor karena alpa, cuti, izin dan sakit lebih dari 10 (sepuluh) hari kerja dihitung secara kumulatif dalam masa waktu 1 (satu) bulan tidak diberikan TPP. (3) PNS yang tidak masuk kantor karena alpa, cuti, izin dan sakit kurang dari atau sama dengan 10 (sepuluh) hari kerja dihitung secara kumulatif dalam masa waktu 1 (satu) bulan diberikan TPP dengan persentase pemotongan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bupati ini. (4) PNS yang mengikuti pendidikan tugas/izin belajar (pendidikan formal) tidak diberikan TPP, terhitung mulai tanggal mengikuti pendidikan tugas/izin belajar. (5) PNS yang mengikuti Diklat Struktural dapat diberikan TPP sesuai dengan prosentase kehadiran dan kinerja di kantor (off campus). sedangkan PNS yang mengikuti Diklat Fungsional/Teknis dapat diberikan TPP tidak lebih dari 12 (dua belas) hari kerja. Pasal 4 Kepala SKPD/Unit Kerja bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan Peraturan Bupati ini. BAB III KOMPONEN PENILAIAN DAN TOLOK UKUR Bagian Kesatu Komponen Penilaian TPP Pasal 5 (1) Komponen penilaian perhitungan pemberian TPP ditetapkan berdasarkan: a. hadir/masuk kantor; b. hadir/ikut kegiatan olahraga, upacara hari nasional/daerah, hari besar keagamaan, dan kegiatan-kegiatan lainnya; c. apel pagi; d. apel sore; e. tidak meninggalkan tempat kerja saat jam kerja tanpa izin atasan/pimpinan; f. cuti; g. izin; dan h. sakit.

- 7 - (2) Penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Kepala SKPD dengan berpedoman pada Peraturan Bupati ini. (3) Persentase nilai dihitung berdasarkan akumulasi kehadiran setiap pegawai dalam masa waktu 1(satu) bulan. Bagian Kedua Tolok Ukur Perhitungan Pemberian TPP Pasal 6 Pemberian TPP dihitung dari persentase Nilai Hasil Capaian (NHC) berdasarkan tolok ukur disiplin dan/atau kehadiran pegawai. Pasal 7 (1) Perhitungan persentase pemotongan TPP sebagaimana dimaksud pada Pasal 5, ditetapkan: a. tidak hadir/tidak masuk kantor karena alpa setiap 1 (satu) hari kerja TPP dipotong 8% (delapan persen) dari jumlah TPP setiap bulan; b. tidak hadir/tidak masuk kantor karena cuti dan/atau izin TPP dipotong 2% (dua persen) dari jumlah TPP setiap bulan; c. tidak hadir karena alasan sakit lebih dari 3 hari dan maksimal 6 hari kerja berturutturut, dibuktikan dengan Surat Keterangan Dokter, TPP dapat dibayarkan; d. tidak apel pagi (TAP) setiap 1 (satu) kali TPP dipotong 4% (empat persen) dari jumlah TPP setiap bulan; e. tidak apel sore (TAS) setiap 1 (satu) kali TPP dipotong 4% (empat persen) dari jumlah TPP setiap bulan; f. tidak hadir pada kegiatan olahraga, upacara hari nasional/daerah, hari besar keagamaan, dan agenda kegiatan Pemerintah Daerah TPP dipotong 8% (delapan persen) dari jumlah TPP setiap bulan; g. izin tidak apel pagi atau apel sore TPP dipotong 2% (dua persen) perhari dari jumlah TPP yang dibayarkan setiap bulan; h. PNS yang hanya mengikuti kegiatan apel pagi dan apel sore, namun meninggalkan tugas/tempat kerja tanpa izin (saat jam kerja) TPP dipotong 2% (dua persen) perhari dari jumlah TPP yang dibayarkan setiap bulan;

- 8 - i. keterlambatan memasukkan permintaan data yang dibutuhkan, sampai dengan 6 (enam) hari kerja setelah batas waktu yang ditentukan, TPP Kepala SKPD yang dibayarkan setiap bulannya TPP dipotong 5% (lima persen) perhari kerja keterlambatan; j. tidak memasukkan permintaan data yang dibutuhkan sampai dengan melewati 6 (enam) hari kerja setelah batas waktu yang ditentukan, TPP Kepala SKPD dipotong 25% (dua puluh lima persen) dari jumlah yang dibayarkan setiap bulan; dan k. kepala SKPD memberikan pernyataan kepada PNS yang melakukan pekerjaan diluar jam kerja (lembur) sampai batas waktu minimal 5 (lima) jam untuk mendapatkan dispensasi tidak mengikuti apel pagi dan tidak mengikuti kegiatan olahraga. (2) Tabulasi komponen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran IV yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. (3) PNS dikenakan potongan TPP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak mengurangi penjatuhan sanksi disiplin PNS berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB IV BESARNYA TAMBAHAN PENGHASILAN Pasal 8 Besarnya TPP digolongkan dalam 4 (empat) kategori: a. TPP untuk Pejabat Struktural; b. TPP untuk dokter pada RSUD dan Puskesmas; c. TPP untuk Pejabat Fungsional Pendidikan dan Kesehatan yang bertugas di daerah terpencil; dan d. TPP untuk staf. Pasal 9 (1) Besarnya TPP untuk masing-masing kategori sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. (2) Bagi Staf penerima TPP yang menjabat sebagai Bendahara dan Pembantu Bendahara pada SKPD/SKPKD, TPP yang dibayarkan sesuai dengan Jabatan yang melekat.

- 9 - (3) Bagi dokter yang bertugas dan menduduki jabatan struktural pada RSUD dan Puskesmas, TPP dibayarkan sesuai dengan profesi dokter yang melekat. BAB V TATA CARA VERIFIKASI DAN PERMINTAAN PEMBAYARAN TPP Bagian Kesatu Tata Cara Verifikasi Pasal 10 (1) Setiap SKPD membuat dokumen: a. rekapitulasi kehadiran Pengawai masa waktu 1 (satu) bulan; b. daftar perhitungan TPP berdasarkan penilaian persentase komponen disiplin/kehadiran dan kinerja dalam masa waktu 1 (satu) bulan dengan melampirkan daftar SKPD yang tidak disiplin dalam hal memasukkan data yang dibutuhkan oleh Pemerintah Daerah yang ditandatangani oleh Pejabat yang berwenang; c. daftar permintaan dan pembayaran TPP untuk masa waktu 1 (satu) bulan; dan d. surat penjatuhan hukuman disiplin bagi pegawai yang melakukan pelanggaran disiplin (bilamana ada) untuk masa waktu 1 (satu) bulan. (2) Dokumen-dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diverifikasi oleh pejabat yang berwenang di masing-masing SKPD. (3) Salinan dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, huruf b dan huruf c, disampaikan kepada BKDD setiap tanggal 5 bulan berikutnya. (4) BKDD melakukan evaluasi terhadap dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (3) sekaligus monitoring kehadiran dan melaporkan hasilnya kepada Sekretaris Daerah. Bagian Kedua Permintaan Pembayaran TPP Pasal 11 Permintaan pembayaran TPP diajukan pada DPPKAD dengan memasukan dokumen-dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) serta dokumen persyaratan administrasi keuangan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

- 10 - BAB VI MEKANISME PEMBAYARAN Pasal 12 (1) Semua pembayaran TPP bagi aparatur dihitung 100% (seratus persen). (2) TPP dianggarkan pada Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) di masing-masing SKPD. (3) TPP dibayarkan setiap bulan mulai tanggal 10 sampai dengan tanggal 15 bulan berikutnya. (4) Khusus untuk TPP bulan Desember, dibayarkan pada akhir bulan Desember. BAB VII KETENTUAN LAIN Pasal 13 (1) Setiap Pejabat eselon III, eselon IV (selain kepala SKPD/Unit Kerja) serta staf wajib menyusun laporan kegiatan harian sebagai bukti pelaksanaan tupoksi dan aktifitas kerja sebagaimana tercantum dalam lampiran VII yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari peraturan bupati ini. (2) Daftar hadir masing-masing SKPD setiap hari apel pagi diserahkan paling lambat jam 08.45 wita dan apel sore dimasukkan jam 16.30 wita sebanyak 1 (satu) rangkap pada BKDD. (3) Apabila daftar hadir sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak dimasukkan pada waktu yang ditentukan dianggap tidak mengikuti apel. (4) Apabila DPPKAD menerima permintaan pembayaran dan diverifikasi terdapat ketidaksesuaian nilai TPP dan dokumen kelengkapan lainnya maka berkas dikembalikan kepada SKPD untuk dilakukan perbaikan. Pasal 14 Kepala SKPD/Unit Kerja wajib melaporkan kepada Bupati secara berjenjang kepada Sekretaris Daerah melalui BKDD terhadap PNS yang penilaian TPP tidak melebihi 50% (lima puluh persen) dalam 3 (tiga) bulan berturut-turut atau secara akumulasi untuk dikenakan hukuman disiplin PNS.

- 11 - BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 15 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Diundangkan di Boroko Pada tanggal 4 Januari 2016 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW UTARA, ttd REKY POSUMAH Ditetapkan di Boroko Pada tanggal 4 Januari 2016 BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA, ttd DEPRI PONTOH BERITA DAERAH KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW UTARA TAHUN 2016 NOMOR 2

- 12 - LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI TAHUN ANGGARAN 2016 DAFTAR BESARAN TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI TAHUN ANGGARAN 2016 NO. JABATAN JUMLAH 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 Sekretaris Daerah... Asisten Sekretaris Daerah... Staf Ahli Bupati... Inspektur, Kepala Bappeda, Kepala DPPKAD, Sekretaris Dewan... Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas PU, Kepala Dinas Pertanian... Kepala Badan dan Kepala Dinas... Kepala Kantor, Kepala Bagian Setda, Camat... Sekretaris pada Inspektorat, Bappeda, DPPKAD.... Sekretaris pada Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas PU dan Dinas Pertanian... Kepala Bagian Setwan, Direktur Rumah Sakit, Sekretaris Badan/Dinas, dan Inspektur Pembantu, Sekretaris Korpri... Kepala Bidang pada Bappeda, DPPKAD... Kepala Bidang pada Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas PU dan Dinas Pertanian... Kepala Bidang pada Dinas /Badan dan Sekcam... Eselon IV pada Setda, Setwan, Inspektorat, Bappeda, DPPKAD... Eselon IV pada Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas PU dan Dinas Pertanian... Eselon IV pada Dinas/Badan/Kantor/Kecamatan/Sekretariat Korpri... Dokter pada RSUD dan Puskesmas... Kapuskes dan Kacabdin Pendidikan...... Staf golongan III & IV /Tenaga Medis/Fungsional Non Kependidikan... Staf Golongan I dan II... Bendahara Penerimaan, Pengeluaran dan Pengurus Barang... Pembantu bendahara... Petugas Terpencil Bidang Pendidikan dan Kesehatan (Desa Busato, Desa Tanjung Sidupa, Desa Sidodadi, dan UPT Goyo): - Golongan IV... - Golongan III... - Golongan I dan Golongan II... BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA, ttd DEPRI PONTOH 10.000.000,- 9.000.000,- 6.500.000,- 8.500.000,- 8.000.000,- 7.250.000,- 5.750.000,- 5.500.000,- 5.250.000,- 5.000.000,- 4.750.000,- 4.650.000,- 4.500.000,- 3.500.000,- 3.250.000,- 3.000.000,- 5.000.000,- 3.500.000,- 2.650.000,- 2.500.000,- 3.250.000,- 3.000.000,- 3.000.000,- 2.750.000,- 2.650.000,-

- 13 - REKAPITULASI KEHADIRAN PEGAWAI MASA WAKTU 1 (SATU) BULAN LAMPIRAN II PERATURAN BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI TAHUN ANGGARAN 2016 BULAN :. SKPD :. PANGKAT / T.M.T KETERANGAN % NO NAMA / NIP JABATAN ESELON JHK GOLONGAN JABATAN H A TAP TAS ITAP ITAS MTTI C I S TL DKLT TB KPD H (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) 1 2 3 4 5 6 7 dst JUMLAH Keterangan: JHK : Jumlah Hari Kerja H : Hadir TAP : Tidak Apel Pagi TAS : Tidak Apel Sore MTTI : Meninggalkan Tugas /Tempat Kerja BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA, Tanpa Izin (Saat Jam Kerja) ITAP : Izin Tidak Apel Pagi ttd ITAS : Izin Tidak Apel Sore C : Cuti I : Izin DEPRI PONTOH S : Sakit TL : Tugas Luar DKLT : Diklat TB : Tugas Belajar KPD : Kegiatan Pemerintah Daerah

- 14 - LAMPIRAN III PERATURAN BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI TAHUN ANGGARAN 2016 BULAN :. SKPD :. DAFTAR PEMBAYARAN TPP UNTUK MASA WAKTU 1 (SATU) BULAN NO NAMA / NIP PANGKAT / GOLONGAN JABATAN T.M.T JABATAN ESELON JUMLAH TPP YANG DICAPAI (Rp) POTONGAN PPh JUMLAH YANG DITERIMA (Rp) TANDA TANGAN % JUMLAH (Rp) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA, ttd DEPRI PONTOH

- 15 - LAMPIRAN IV PERATURAN BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI TAHUN ANGGARAN 2016 BULAN :. SKPD :. NO NAMA/NIP PANGKAT/ GOLONGAN JABATAN PERHITUNGAN TPP UNTUK MASA WAKTU 1 (SATU) BULAN T.M.T JABATAN ESELON PAGU TPP PERBULAN (Rp) ALPA (%) TAP/PAS (%) PRESENTASE PENGURANGAN KOMPONEN DISIPLIN ITAP/ITAS (%) MTTI C/I/S(%) KPD *KMD *TPD JUMLAH NHC KOMPONEN DISIPLIN (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) JUMLAH TPP YANG DICAPAI (Rp) Keterangan : *KMD : Keterlambatan Memasukkan Data (Khusus Kepala SKPD) *TPD : Tidak Memasukkan Data (Khusus Kepala SKPD) BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA, ttd DEPRI PONTOH

- 16 - BULAN :. SKPD :. TABEL PERSENTASE PEMOTONGAN PERHITUNGAN TPP PNS STRUKTURAL ESELON II TAHUN 2016 LAMPIRAN V PERATURAN BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI TAHUN ANGGARAN 2016 KODE KOMPONEN DISIPLIN FREKUENSI PENGURANGAN PRESENTASE PENGURANGAN KET (1) (2) (3) (4) (5) A ALPA SETIAP 1 (SATU) HARI KERJA 8% DAFTAR ABSENSI B TIDAK MASUK KANTOR KARENA CUTI (C) DAN/ATAU IZIN (I) SETIAP 1 (SATU) HARI KERJA 2% DAFTAR ABSENSI C TIDAK APEL PAGI (TAP) SETIAP TAP 4% DAFTAR ABSENSI D TIDAK APEL SORE (TAS) SETIAP TAS 4% DAFTAR ABSENSI E TIDAK HADIR KEGIATAN OLAHRAGA, UPACARA, HARI BESAR KEAGAMAAN, DAN AGENDA KEGIATAN PEMERINTAH DAERAH SETIAP KEGIATAN 8% DAFTAR ABSENSI F IZIN TIDAK APEL PAGI (ITAP) SETIAP ITAP 2% DAFTAR ABSENSI G IZIN TIDAK APEL SIANG/SORE (ITAS) SETIAP ITAS 2% DAFTAR ABSENSI H MENINGGALKAN TUGAS /TEMPAT KERJA TANPA IZIN (SAAT JAM KERJA) SETIAP MTTI 2% DAFTAR ABSENSI I TERLAMBAT MEMASUKKAN PERMINTAAN DATA SETIAP KEGIATAN 25% J TIDAK MEMASUKKAN PERMINTAAN DATA SETIAP KEGIATAN 5%/HARI BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA, ttd DEPRI PONTOH

- 17 - LAMPIRAN VI PERATURAN BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI TAHUN ANGGARAN 2016 BULAN :. SKPD :. TABEL PERSENTASE PEMOTONGAN PERHITUNGAN TPP PNS STRUKTURAL ESELON III ESELON IV DAN STAF TAHUN 2016 KODE KOMPONEN DISIPLIN FREKUENSI PENGURANGAN PRESENTASE PENGURANGAN KET (1) (2) (3) (4) (5) A ALPA SETIAP 1 (SATU) HARI KERJA 8% DAFTAR ABSENSI B TIDAK MASUK KANTOR KARENA CUTI (C) DAN/ATAU IZIN (I) SETIAP 1 (SATU) HARI KERJA 2% C TIDAK APEL PAGI (TAP) SETIAP TAP 4% DAFTAR ABSENSI D TIDAK APEL SORE (TAS) SETIAP TAS 4% DAFTAR ABSENSI E TIDAK HADIR KEGIATAN OLAHRAGA, UPACARA, HARI BESAR KEAGAMAAN, DAN AGENDA KEGIATAN PEMERINTAH DAERAH SETIAP KEGIATAN 8% DAFTAR ABSENSI F IZIN TIDAK APEL PAGI (ITAP) SETIAP ITAP 2% DAFTAR ABSENSI G IZIN TIDAK APEL SIANG/SORE (ITAS) SETIAP ITAS 2% DAFTAR ABSENSI H MENINGGALKAN TUGAS /TEMPAT KERJA TANPA IZIN (SAAT JAM KERJA) SETIAP MTTI 2% DAFTAR ABSENSI BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA, ttd DEPRI PONTOH

- 18 - LAMPIRAN VII PERATURAN BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI TAHUN ANGGARAN 2016 LAPORAN HARIAN KEGIATAN PELAKSANAAN TUPOKSI/AKTIFITAS LAIN PNS HARI/TGL : NAMA/NIP : JABATAN : NO JAM URAIAN KEGIATAN KETERANGAN (1) (2) (3) (4) 1 2 3 4 5 6 dst Mengetahui: Atasan Langsung yang melaksanakan Tugas,. NIP. NIP. BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA, ttd DEPRI PONTOH