ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI YANG TEPAT UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus pada CV.AL-MUGHIST Udanawu blitar) ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PERHITUNGAN BIAYA PESANAN DALAM MENETAPKAN HARGA JUAL PADA USAHA LAS PALANDAN DI DESA PALANDAN KECAMATAN BAEBUNTA KABUPATEN LUWU UTARA

ANALISIS BIAYA RELEVAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMPERTAHANKAN ATAU MENGHENTIKAN SEGMEN PERUSAHAAN PADA CV. PODO KUMPUL

BAB I PENDAHULUAN. teknologi dan informasi juga berpengaruh pada proses pembuatan. dengan didistribusikan kepada konsumen.

PENENTUAN HARGA JUAL KAMAR HOTEL SAAT LOW SEASON DENGAN METODE COST-PLUS PRICING PENDEKATAN VARIABEL COSTING

ARTIKEL PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING DALAM RANGKA MENENTUKAN HARGA JUAL TAHU PADA UD. MAJU JAYA SEJAHTERA

yang bersifat variabel maupun tetap. Sedangkan pada metode variabel costing biaya produksi yang diperhitungkan hanyalah yang bersifat variabel saja. D

METODE DIRECT COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK. Nurul Badriyah,SE,MPd

ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN FULL COSTING

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI UNTUK PESANAN KHUSUS PADA JATISARI FURNITURE

ANALISIS PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI BLANGKON DENGAN METODE FULL COSTING

ABSTRAKSI. Kata kunci : Hasil Produksi terhadap Perilaku Biaya untuk Pengambilan Keputusan Menerima atau Menolak Pesanan Khusus.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, tingkat kemajuan di berbagai bidang perekonomian dan

Perhitungan Harga Pokok Produksi Pada Jamu Singkir Angin (Studi Kasus Pada PT. Nyonya Meneer Semarang) Oleh

CENDEKIA AKUNTANSI Vol. 1 No. 2 Mei 2013 ISSN

Kata Kunci : Metode Full Costing dan Variabel Costing

EVALUASI PENERAPAN METODE JOB ORDER COSTING DALAM PENETAPAN HARGA POKOK PRODUKSI (Studi Kasus UKM Konveksi Moko) Teguh Purnomo

ANALISIS BIAYA PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING DALAM PENENTUAN KETEPATAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PABRIK TAHU SS DI SIDOARJO

1. Pengertian Biaya Pemasaran 2. Penggolongan Biaya Pemasaran

ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DAN HARGA JUAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING PADA HOME INDUSTRY KHOIRIYAH DI TAMAN SARI, SINGARAJA.

BAB I PENDAHULUAN. Departemen Teknik Perum Peruri memiliki tugas utama untuk. melayani pemeliharaan mesin-mesin produksi dan penunjangnya.

PENENTUAN HARGA JUAL ROTI RASA COKLAT DENGAN METODE COST PLUS PRICING PADA TOKO ROTI ONGG GIOK

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan usaha atau suatu bisnis dapat mengambil keputusan dengan tepat.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional pada hakikatnya adalah pembangunan manusia Indonesia

PERHITUNGAN COST OF PRODUCTION DENGAN METODE BIAYA PENUH PADA USAHA KECIL MENENGAH (STUDI KASUS UKM TAHU ECO)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perumusan Masalah

Implementasi Metode Activity-Based Costing System dalam menentukan Besarnya Tarif Jasa Rawat Inap (Studi Kasus di RS XYZ)

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Indonesia, dalam upayanya meningkatkan kesejahteraan

PERANAN BIAYA UNTUK MENETAPKAN TARIF SEWA KAMAR RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT PERSAHABATAN

BAB I PENDAHULUAN. Asean Economic Community (AEC) diberlakukan akhir 2015, Asean akan

Bab I. Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perekonomian dunia sedang menuju era globalisasi di mana

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV. IJO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia yang sangat

ANALISIS PERBANDINGAN METODE PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA CV. SATU ANGIN PERSADA

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengembangkan pasar dengan penemuan-penemuan barunya dan menetukan harga

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA CV. ABADI JASA. Latifa Tri Utami Jurusan Akuntansi Politeknik PalComTech Palembang.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA LANGSUNG TERHADAP HARGA POKOK PRODUK (Study Kasus Pada Perusahaan Galunggung Raya Blok) Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. usaha mereka dapat berlangsung dalam jangka panjang (going concern). Jika

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan disebut sebagai kegiatan produksi. Yang dimaksud produksi

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI TAHU DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING DAN VARIABLE COSTING PADA TAHU MANG UJANG PEKANBARU ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Menghadapi era pasar bebas yang disebabkan oleh globalisasi, maka setiap

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI KARTU UNDANGAN DAN AMPLOP DINAS PADA CV. KARUNIA INDAH

PENERAPAN METODE FULL COSTING SEBAGAI DASAR PERHITUNGAN HPP DALAM MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK DUPA PADA UD GANESHA

Analisis Penentuan Harga Pokok Produksi Dalam Menetapkan Harga Jual Air Minum Dalam Kemasan Pada PDAM Tirta Mahakam Kutai Kartanegara

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak yang sangat kuat dalam dunia usaha, hal tersebut. menyebabkan persaingan antar perusahaan semakin meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh keuntungan. Dalam mencapai tujuan tersebut perusahaan. produksi yang akan berpengaruh pada harga jual.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PAKAIAN ANAK-ANAK PEREMPUAN PADA KONVEKSI SINAR JAYA JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. dengan struktur dan sistem ekonomi di Indonesia mengingat jenis kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

ANALISIS PENDEKATAN COST PLUS DALAM MENENTUKAN HARGA JUAL KECAP PADA PERUSAHAAN KECAP MURNI JAYA KOTA KEDIRI

1. Bagaimana sistem akuntansi biaya tradisional (konvensional) yang diterapkan oleh PT. Martina Berto dalam menentukan Harga Pokok Produksi (HPP)? 2.

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (Studi pada PT. Malang Indah Genteng Rajawali)

PERBANDINGAN BIAYA PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM TRADISIONAL DENGAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM PADA INDUSTRI KERAJINAN BAMBU KARTI AJI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) oleh negara melalui penyertaan modal secara langsung yang berasal dari kekayaan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menjawab rumusan masalah adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Krisis moneter yang terjadi di Indonesia beberapa waktu yang lalu menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini dapat diketahui dari persaingan antar perusahaan yang semakin ketat, baik

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya. 1. Pengertian Akuntansi Biaya

SKRIPSI Digunakan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Pada Program Studi Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Keseluruhan biaya yang dikeluarkan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini persaingan dalam dunia bisnis terasa semakin ketat, hal tersebut juga dapat

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memeperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Pendidikan Ekonomi OLEH:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PT ERINDO UTAMA PRIGEN PASURUAN (AQUASE) Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program

PERANAN INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS (Studi Kasus Pada Perusahaan T.

Penerapan Metode Variable Costing dalam Pengambilan Keputusan Jangka Pendek untuk Menerima Pesanan pada CV Nasional Batako Kupang

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi dewasa ini perkembangan ekonomi meningkat sedemikian

PENERAPAN COST PLUS PRICING DALAM KEPUTUSAN PENETAPAN HARGA JUAL UNTUK PESANAN KHUSUS PADA UD. DEWA BAKERY MANADO

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK YANG AKURAT DENGAN ACTIVITY BASED COSTING. I Putu Edy Arizona,SE.,M.Si

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Usaha kecil dan mengah (UKM) di berbagai Negara termasuk di Indonesia

Penentuan Harga Jual Donat Toping Keju LAPORAN LABA RUGI BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai suatu negara berkembang, Indonesia saat ini giat melaksanakan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perekonomian dunia sedang menuju era globalisasi di mana

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. tepat. Hal ini disebabkan karena harga pesanan khusus berupa Plywood-CF

ANALISIS PENETAPAN HARGA JUAL DALAM MENINGKATKAN LABA PADA RUMAH MAKAN ULU BETE LAUT DI MASAMBA KABUPATEN LUWU UTARA. I Ketut Patra¹ Agus Salim²

BAB I PENDAHULUAN. masa datang. Perencanaan masa depan perusahaan merupakan tugas dan tanggung

BAB I PENDAHULUAN. dagang dan jasa, dalam bidang dagang salah satunya adalah perusahaan

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi ( S.E.) pada Program Studi Akuntansi.

Analisis Break Even Point (BEP) dan Profitabilitas Usaha Roti Pada Ganep Bakery di Surakarta

Oleh : Beby Hilda Agustin Dosen Akuntansi, Universitas Islam Kadiri, Kediri ABSTRAK

BAB I HARGA POKOK PRODUKSI

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT MATA DI SURABAYA

ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN PADA PT. PELNI CABANG TANJUNGPINANG SUSANTI Jurusan Akuntansi FAKULTAS EKONOMI

ANALISIS ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PT. PAYUNG PUSAKA MANDIRI PERIODE SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan pesatnya perkembangan industri menyebabkan semakin banyaknya perusahaan yang didirikan baik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi saat ini perekonomian mempunyai peranan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi yang ditandai dengan perkembangan pesat dalam

BAB I PENDAHULUAN. pakaian, dan lainnya. Setiap jenis usaha yang ada memiliki karakteristik yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Emi Apriyani 1. Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Samarinda. Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. waktu ke waktu juga selalu mengalami perubahan yang cukup signifikan.

PENENTUAN HARGA TRANSFER UNTUK PERUSAHAAN DOMESTIK Oleh Margono Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. Pada dunia industri dewasa ini, perusahaan perusahaan dituntut untuk

PENENTUAN HARGA JUAL RUMAH DENGAN METODE COST PLUS PRICING PADA PT. CAKRA INDONESIA FERRY LAKSMANA / 3EB01

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha akhir akhir ini mengalami persaingan global yang

Transkripsi:

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI YANG TEPAT UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus pada CV.AL-MUGHIST Udanawu blitar) Kuni Zamiati Jurusan Akutansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Kadiri ABSTRAK CV.Al-Mugisht merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri air minum dalam kemasan (AMDK), yang mana hasil produksinya dengan menggarap segmen pasar Jam iyah Shalawat Nariyah khususnya dan masyarakat pada umumnya. Dalam rangka menghadapi kondisi yang semakin ketat, perusahaan harus mempunyai strategi yang tepat untuk mencapai tujuan perusahaan. Tujuan perusahaan akan dapat tercapai, jika aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan pada seluruh bagian organisasi perusahaan benar-benar telah melaksanakan fungsi dan tanggung jawabnya sebagaimana mestinya sesuai dengan strategi yang telah direncanakan. Untuk mencapai tujuannya dalam memperoleh laba, maka perusahaan khususnya industri dalam membuat produknya harus melakukan kegiatan seefektif dan seefisien mungkin. Salah satu diantaranya adalah dengan menghitung harga pokok produksi dengan tepat, yaitu tidak telalu rendah dan tidak terlalu tinggi. Karena apabila harga pokok produksi terlalu rendah atau kecil dari biaya yang dikeluarkan maka tidak secara langsung akan mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaa. Sebaliknya apabilaperhitungan harga pokok produksi terlalu tinggi atau besar dari biaya yang dikeluarkan akan menyebabkan barang tersebut tidak laku dijual karena tidak terjangkau olehh daya beli konsumen yang mengakibatkan perusahaan mengalami kerugian. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Sedangkan lokasi penelitianya teletak di jalan raya Mantenan-Ponggok Udanawu Blitar. Fokus penelitiannya adalah pada penentuan harga pokok produksi untuk menentukan harga jual. Dan alat analisis yang digunakan Metode Full Cost Pricing. Setelah penelitian dilakukan maka dapat diketahui bahwa penentuan harga pokok produksi belum tepat, karena biaya telepon, biaya penyusutan kendaraan, biaya penyusutan mesin, biaya penyusutan gedung dan biaya perbaikan dan pemeliharaan tidak dibebankan dalam biaya overhead pabrik melainkan pada laporan laba rugi. Dengan adanya perbaikan yang dilakukan oleh penulis pada perhitungan harga pokok produksinya, maka diharapkan dapat bersaing dengan perusahaan yang sejenisnya. PENDAHULUAN Latar Belakang Era globalisasi yang penuh dengan tantangan dan rintangan dalam dunia usaha ada di depan mata. Hal ini membuat persaingan bisnis semakin sulit, terutama bagi perekonomian negara kita yang masih terus dilanda krisis. Dengan perkembangan dunia usaha dewasa ini, sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan sektor riil, maka persaingan antar perusahaan khususnya yang sejenis semakin meningkat. Untuk menjaga kesinambungan hidup perusahaan dalam menghadapi persaingan yang ketat tersebut diperlukan penanganan dan pengelolaan yang baik. Penanganan dan pengelolaan yang baik tersebut hanya dapat dilakukan oleh manajemen yang baik. Pihak manajemen selain dituntut untuk dapat mengkoordinasikan seluruh sumber daya yang dimiliki perusahaan secara efektif dan efisien, juga dituntut untuk menghasilkan keputusankeputusan yang menunjang terhadap pencapaian tujuan perusahaan serta mempercepat perkembangan perusahaan. Manajer hendaknya dapat berpikir kritis dalam mengambil setiap keputusan agar dapat membawa dampak yang baik bagi perkembangan perusahaan. Kemampuan berpikir kritis inilah yang dapat membuat perusahaan untuk dapat bertahan dalam 72

situasi persaingan pasar yang selalu meningkat. Perkembangan dunia usaha dewasa ini sangatlah pesat dan juga mengakibatkan persaingan yang sangat ketat antar perusahaan, terutama perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang industri. Dengan adanya persaingan yang ketat, maka usaha perusahaan untuk mempertahankan usaha yang dijalankan haruslah ditingkatkan. Dengan begitu, manager. sangat memerlukan informasi yang akurat sehingga dapat mengambil keputusan terutama pengendalian biaya terhadap harga pokoknya dan pengaruhnya terhadap harga jual. Kebutuhan akan informasi biaya yang akurat untuk menghitung harga pokok produksinya seperti biaya overhead pabrik, biaya tenaga kerja, dan biaya-biaya lainya haruslah yang lebih efisien dan efektif. Agar biaya-biaya ini lebih efektif, maka yang dicatat haruslah yang benar-benar dibebankan. Karena pengalokasianya biaya produksi merupakan satu proses yang penting dan berpengaruh terhadap penentuan harga pokok produksi. Penentuan harga pokok produksi akan sangat berpengaruh dan berguna terhadap penentuan harga jual. Apabila manajer tidak akurat dalam menentukan harga pokok produksi maka pengaruhnya terhadap harga jual menjadi tidak akurat dan dapat mengakibatkan kerugian bagi perusahaan dan kesempatan untuk bersaing dengan perusahaan lain menjadi lebih kecil. Setiap perusahaan bertujuan untuk mendapatkan laba semaksimal mungkin untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan dan memperluas perusahaan. Sehingga bagi seorang pemimpin akan terus meningkatkan laba yang akan diperoleh, karena jumlah yang dihasilkan dapat digunakan sebagai ukuran kemajuan perusahaan dan juga sebagai gambaran keberhasilan seorang pimpinan dalam manajemen perusahaan. Laba dapat diperoleh apabila perusahaan mampu bersaing dengan perusahaan yang sejenis. Persaingan ini selain mutu yang dihasilkan, juga persaingan dalam menentukan harga jual. Konsumen biasanya akan mencari produk dengan harga yang wajar dengan kualitas yang tinggi. Penentuan harga pokok produksi merupakan hal yang sangat penting 73 bagi perusahaan industri, karena selama proses masukan (bahan mentah) menjadi keluaran (bahan jadi) begitu banyak biaya-biaya yang terjadi dalam perusahaan, misalnya : biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya tidak langsung. -biaya tersebut harus diperhitungkan dalam menentukan besarnya biaya produksi untuk memproduksi suatu jenis produk pada unit tertentu, atau dapat dikatakan sebagai penentuan harga pokok produksi pada suatu produksi yang di produksi. Dalam sistem perhitungan biaya berdasarkan proses, bahan baku, tenaga kerja, overhead pabrik dibebankan ke pusat biaya. yang dibebankan ke setiap unit ditentukan dengan membagi total biaya yang dibebankan ke pusat biaya dengan total unit yang diproduksi. Pusat biaya biasanya adalah departemen, tetapi bisa juga pusat pemrosesan dalam satu departemen. Harga jual suatu produk ditentukan dari perhitungan harga pokok produksi. Jika perhitungan harga pokok produksi tidak tepat maka akan mempengaruhi penentuan harga jual produk yang tidak tepat. Misalnya perhitungan harga pokok produksi yang tinggin akan menghasilkan penentuan harga jual yang tinggi. Akibatnya produk tidak mampu bersaing di pasar. Begitu juga sebaliknya dari perhitungan harga pokok produksi rendah akan menghasilkan penentuan harga jual yang rendah sehingga perusahaan tidak mencapai laba yang maksimal walaupun harga jual dapat bersaing di pasar. Dengan demikian perhitungan harga pokok produksi suatu produk menjadi sangat penting bagi perusahaan untuk menentukan harga jual dari produk yang dihasilkan. Jika terdapat kesalahan dalam memperhitungkan harga pokok produksi akan membawa pengaruh yang besar untuk penentuan harga jual. Selain itu perusahaan juga harus memperhatikan perhitungan biaya yang terjadi dari tiap departemen dalam memproduksi suatu produk, apabila dalam salah satu departemen menghasilkan produk yang rusak. Dengan adanya perhitungan biaya pada produk rusak, maka dapat digunakan untuk pengambilan keputusan berkaitan dengan kelangsungan hidup perusahaan. Dalam hal ini nantinya diharapkan perusahaan akan mendapatkan laba semaksimal mungkin.

Perumusan Masalah Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : Bagaimana perhitungan harga pokok produksi yang tepat untuk menenentuan harga jual produk. Batasan Penelitian Agar pembahasan selanjutnya terarah dan tidak meluas, maka pembahasan ditekankan pada : a. Perhitungan harga pokok produksi untuk menentukan harga jual produk. b. Data-data produksi dan laporan hasil produksi yang dipakai dalam penelitian adalah data tahun 2011. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perhitungan harga pokok produksi yang tepat untuk menentukan harga jual suatu produk. METODE PENELITIAN Ruang Lingkup Penelitian Agar pembahasan selanjutnya tidak meluas dan lebih terarah maka pembahasan ditekankan pada : a. Analisa perhitungan harga pokok produksi yang tepat guna menentukan harga jual suatu produk b. Data yang dianalisis oleh peneliti adalah untuk menentukan harga jual suatu produk pada tahun 2011. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di CV Almughist yang beralamat di desa Sukorejo Kec. Udanawu Kab. Blitar. Alasan memilih lokasi penelitian ini karena perusahaan bersedia memberikan datanya untuk diteliti khususnya yang berkaitan dengan data yang dibutuhkan oleh peneliti dan lokasi juga mudah dijangkau. Teknik Pengumpulan Data a. Wawancara b. Dokumentasi c. Observasi Identifikasi Variabel a. Variabel bebas atau Independent variabel adalah variabel yang hubungannya dengan variabel lainnya bertindak sebagai 74 penyebab atau mempengaruhi variabel lainnya. Adapun yang bertindak sebagai variabel bebas yaitu Harga Pokok (X). b. Variabel terikat atau Dependent variabel adalah variabel yang tergantung pada variabel lainnya atau variabel yang dipengaruhi oleh variabel lainnya. Adapun yang bertindak sebagai variabel terikat yaitu Harga Jual (Y). Definisi Operasional Variabel a. Harga Pokok (X) adalah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi suatu produk pada waktu tertentu yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik. b. Harga jual (Y) adalah jumlah moneter yang dibebankan oleh suatu unit usaha kepada pembeli atau pelanggan atas barang atau jasa yang dijual atau diserahkan. Teknik Analisis Data Teknik Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif, yaitu suatu analisis yang menggambarkan atau menjelaskan tentang variabel atau data-data yang ada dalam penelitian ini untuk kemudian dihitung sehingga diperoleh informasi yang akurat. Alat analisis yang digunakan adalah: Metode Full Cost Pricing Penentuan harga pokok akan harga jual satuan. Menurut Macfoed (1996 : 252) untuk menentukan harga jual dengan metode ini dapat digunakan dengan rumus sebagai berikut : Harga jual = Harga Pokok + (%laba x HPP) + Operasi Deskripsi Data Data Bahan Baku Untuk harga bahan baku tidak terdapat fluktuasi. Jika ada perubahan atau kenaikan harga bahan baku, kenaikan tersebut tidak terlalu tinggi dan masa untuk kenaikan tersebut membutuhkan waktu lebih dari 1 tahun. Data biaya bahan baku serta bahan tahun 2011 adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1 untuk tahun 2011 NO URAIAN JUMLAH NILAI(Rp) 1 GALON - LABEL 14.957 5.234.950 TUTUP 14.957 5.234.950 SEAL 14.957 1.495.700 TISU 14.957 2.243.550 SUB TOTAL GALON 2 GELAS LEAD 88 ROOL@ 12.000 14.209.150 4.148.208 124.446.240 CUP/GELAS 4.148.208 373.338.720 SEDOTAN RENTENG 4.148.208 41.482.080 KARTON 86.421 172.842.000 SUB TOTAL GELAS 712.109.040 3 BOTOL 600 ML - - BOTOL 600 ML TYPE BARU 284.256 213.192.000 LABEL 284.256 71.064.000 SEAL 284.256 2.842.560 KARTON 11.844 26.649.000 SUB TOTAL 864.612 313.747.560 4 BOTOL 1500 ML - - BOTOL 1500 ML TYPE BARU 106.992 106.992.000 LABEL 106.992 53.496.000 SEAL 106.992 1.069.920 KARTON 8.916 20.061.000 SUB TOTAL 181.618.920 Total Persediaan Sarana produksi Sumber : CV.Al-mughist Blitar 2011 1.221.684.670 75 Data Tenaga Kerja Tabel 4.2 Tenaga Kerja untuk tahun 2011 (Dalam Rp) Nama Produk Nilai CUP 220 ML 151.236.750 GALON 19 L 18.696.250 BOTOL 600 ML 23.688.000 BOTOL 1500 ML 13.374.000 TOTAL 206.995.000 Sumber : CV.Al-mughist Blitar 2011 Laporan CV.Al-Mughist Udanawu Blitar menghasilkan produk yang beraneka ragam. Data yang disajikan untuk penelitian ini pada semua produk. Berikut laporan keuangan CV.Al- Mughist Blitar : Cup 220 ML Tabel 4.3 Kemasan Cup 220 ML : Tenaga Kerja : Rijek Listrik Sosial Total Rp.51.852.600 Rp. 13.689.086 Rp. 43.210.500 Rp. 712.109.040 Rp. 151.236.750 Rp. 108.097.976 Rp. 972.097.976 Sumber : CV.Al-mughist Blitar 2011 Galon 19 L Tabel 4.4 Kemasan Galon 19 L : Tenaga Kerja : Rijek Listrik Sosial Total Rp. 5.234.950 Rp. 4.262.745 Rp. 11.217.750 Rp. 14.209.040 Rp. 18.696.250 Rp. 20.715.445 Rp. 53.620.845

Botol 600 ML Tabel 4.5 CV. Al-Mughist Blitar Kemasan Botol 600 ML : Tenaga Kerja : Rijek Listrik Sosial Total Rp.313.747.560 Rp. 23.688.000 Rp. 5.922.000 Rp. 2.558.304 Rp. 8.883.000 Rp. 17.363.304 Rp. 354.798.864 Botol 1500 ML Tabel 4.6 Kemasan Botol 1500 ML Tenaga Kerja : Rijek Listrik Sosial Rp.181.618.920 Rp. 13.374.000 Laporan Harga Pokok Tabel 4.7 Laporan Harga Pokok NAMA Total HPP PRODUK Cup 972.097.976 220 ML Galon 53.620.845 19 L Botol 354.798.864 600 ML Botol 1500 ML 208.545.240 Total 1.589.062.9 25 Jumlah Produk yang Dihasilkan Tabel 4.8 Jumlah Produk yang Dihasilkan Nama Produk Cup 220 ML Galon 19 L Botol 600 ML Harga Pokok. 972.097.976 53.620.845 354.798.864 208.545.240 Jumlah produk (unit) Botol 1500ML 8.916 Laporan Daftar Harga Jual 86.421 14.957 11.844 / unit(rp). 11.249 3.585 29.956.23.390 Total Rp.4.458.000 Rp. 2.407.320 Rp. 6.687.000 Rp. 13.552.320 Rp. 208.545.240 Tabel 4.9 Daftar Harga Jual NO Jenis Barang Harga Jual 1. Cup 220 ML Rp. 13.500 2. 3. 4. Galon 19 L Botol 600 ML Botol 1500 ML Rp. 9.000 Rp. 37.500 Rp. 35.000 76

Laporan Keuangan Tabel 4.10 Laporan Laba Rugi Penjualan Rp. 1.999.243.000 Harga Pokok Penjualan Laba Kotor Operasional : Bunga kredit kendaraan Bagi hasil pinj pihak III Gaji dan tunjangan telepon foto copy alat tulis rumah tangga kantor perbaikan dan pemeliharaan Beban penyusutan inventaris kantor Beban penyusutan kendaraan Beban penyusutan mesin Beban penyusutan bangunan Amortisasi dibayar Dimuka Total Operasional Laba / Rugi sebelum Pajak Beban pajak Laba bersih Rp. 1.701.291.716 Rp. 297.951.284 Rp. 13.800.000 Rp. 68.211.485 Rp. 72.000.000 Rp. 3.900.000 Rp. 2.275.450 Rp. 1.235.700 Rp. 5.375.900 Rp. 1.945.500 Rp. 3.324.150 Rp. 16.000.000 Rp. 53.266.038 Rp. 8.809.665 Rp. 5.000.000 Rp. 255.593.888 Rp. 42.357.397 _ Rp. 42.357.397 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Analisis Dari laporan harga pokok produksi di atas, biaya produksi pada CV.Al-Mughist Udanawu Blitar dapat diklasifikasikan dan dijelaskan sebagai berikut: 1. bahan baku yang digunakan oleh CV.Al-mughist Udanawu Blitar tahun 2011 yaitu sebesar Rp. 1.221.684.670 2. Tenaga Kerja tenaga kerja langsung CV.Almughist Udanawu Blitar untuk tahun 2011 adalah sebesar Rp. 206.995.000 3. Dalam penghitungan biaya overhead pabrik perusahaan belum mengklasifikasikan biaya overhead pabrik secara tepat dan benar, karena biaya penyusutan kendaraan, biaya penyusutan mesin dan dan biaya penyusutan gedung tidak dibebankan dalam biaya overhead sehingga biaya overhead pabrik disajikan terlalu rendah. Jadi dalam pengalokasian biaya overhead pabrik ini perlu ketelitian dan ketepatan, sebab tinggi rendahnya biaya overhead pabrik ini juga mempengaruhi penentuan harga pokok produksi. Dari pengklasifikasikan biaya-biaya produksi yang telah dilakukan, kemudian dapat ditentukan harga pokok produksi untuk tahun 2011 sebagai berikut : Tabel 4.11 CV.AL-Mughist Blitar Perhitungan Harga Pokok Dengan menggunakan Full Costing Kemasan Cup 220 ML (Rp) Tenaga Kerja Tetap : - Gaji - Listrik - Telepon Variabel : - perbaikan dan pemeliharaan kendaraan mesin gedung Harga Pokok Sumber : Data Diolah 18.000.000 13.689.086 975.000 486.375 4.000.000 13.316.509 2.202.416 712.109.040 151.236.750 52.487.386 915.833.176 77

Tabel 4.12 CV.AL-Mughist Blitar Perhitungan Harga Pokok Dengan menggunakan Full CostingKemasan Galon 19 L (Rp) Tenaga Kerja Tetap : - Gaji - Listrik - Telepon Variabel : - perbaikan dan pemeliharaan kendaraan mesin gedung Harga Pokok Sumber : Data Diolah 18.000.000 4.262.745 975.000 486.375 4.000.000 13.316.509 2.202.416 14.209.150 18.696.250 43.243.045 76.148.445 Perhitungan harga pokok produksi diatas yaitu tahun 2011 sebesar Rp.76.148.445. telepon, biaya penyusutan kendaraan, biaya penyusutan mesin dan dan biaya penyusutan gedung, biaya perbaikan dan pemeliharaan sangat mempengaruhi didalam perhitungan harga pokok produksi, karena bagian dari biaya overhead pabrik. Dan biaya overhead pabrik merupakan elemen harga pokok produksi. Tabel 4.13 CV.AL-Mughist Blitar Perhitungan Harga Pokok Dengan menggunakan Full Costing Kemasan 600 ML (Rp) Tenaga Kerja Tetap : - Gaji - Listrik - Telepon Overhead Variabel : - perbaikan dan pemeliharaan kendaraan mesin gedung Harga Pokok Sumber : Data Diolah 18.000.000 2.558.304 975.000 486.375 4.000.000 13.316.509 2.202.416 313.747.560 23.688.000 41.538.604 378.974.164 Perhitungan harga pokok produksi diatas yaitu tahun 2011 sebesar Rp. 378.974.164. telepon, biaya penyusutan kendaraan, biaya penyusutan mesin dan dan biaya penyusutan gedung, biaya perbaikan dan pemeliharaan sangat mempengaruhi didalam perhitungan harga pokok produksi, karena bagian dari biaya overhead pabrik. Dan biaya overhead pabrik merupakan elemen harga pokok produksi. 78

Tabel 4.14 CV.AL-Mughist Blitar Perhitungan Harga Pokok Dengan menggunakan Full Costing Kemasan Galon 1500 ML (Rp) Tenaga Kerja Tetap : - Gaji - Listrik - Telepon Overhead Variabel : - perbaikan dan pemeliharaan - penyusutan kendaraan - penyusutan mesin - penyusutan gedung Harga Pokok Sumber : Data Diolah 18.000.000 2.407.320 975.000 486.375 4.000.000 13.316.509 2.202.416 181.618.920 13.374.000 41.387.620 236.380.540 Perhitungan harga pokok produksi diatas yaitu tahun 2011 sebesar Rp. 236.380.540. telepon, biaya biaya penyusutan kendaraan, biaya penyusutan mesin dan dan biaya penyusutan gedung, biaya perbaikan dan pemeliharaan sangat mempengaruhi didalam perhitungan harga pokok produksi, karena bagian dari biaya overhead pabrik. Dan biaya overhead pabrik merupakan elemen harga pokok produksi. Analisis terhadap Harga Jual Jumlah (unit) Bahan Baku Tenaga Kerja Jumlah biaya HPP/ Unit Tingkat laba 20% operasi Harga Jual / unit Sumber : Data Diolah Tabel 4.15 Perhitungan Harga Jual Dalam Kemasan 220 ML Keterangan Rp712.109.040 Rp. 151.236.750 Rp. 52.487.386 Jenis Cup 220 ML 86.421 unit Rp.915.833.176 Rp. 10.598 Rp. 2.119 Rp. 2.092 Rp. 14.809 Dengan penelitian yang telah dilakukan, dapat diketahui sejauh mana pengaruh penentuan harga pokok produksi terhadap harga jual. Pada saat perusahaan belum melakukan penentuan harga pokok produksi secara tepat, harga produk cenderung lebih rendah. Sedangkan apabila dalam menentukan harga jual perusahaan terlebih dahulu mengklasifikasikan masing-masing biaya, seperti biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik maka harga jual produk dapat naik sebesar Rp 1.309. Hal ini dapat dibandingkan antara harga jual yang ditetapkan perusahaan selama ini dengan harga jual setelah data diolah oleh penulis. 79

Jumlah (unit) Tenaga Kerja Jumlah biaya Tabel 4.16 Perhitungan Harga Jual Dalam Kemasan Galon 19 L Keterangan Jenis Rp.14.209.150 Rp. 18.696.250 Rp. 43.243.045 Galon 19 L 14.957 unit Rp.76.148.445 Jumlah (unit) Bahan Baku Tenaga Kerja Overhead Tabel 4.17 Perhitungan Harga Jual Dalam Kemasan 600 ML Keterangan Jenis Rp.313.747.560 Rp. 23.688.000 Botol 600 ML 11.844 unit HPP/ Unit Tingkat laba 20% operasi Harga Jual / unit Rp. 5.091 Rp. 1.018 Rp. 2.092 Rp. 8.201 Dengan penelitian yang telah dilakukan, dapat diketahui sejauh mana pengaruh penentuan harga pokok produksi terhadap harga jual. Pada saat perusahaan belum melakukan penentuan harga pokok produksi secara tepat, harga produk cenderung lebih tinggi. Sedangkan apabila dalam menentukan harga jual perusahaan terlebih dahulu mengklasifikasikan masingmasing biaya, seperti biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik maka harga jual produk dapat turun sebesar Rp 800. Hal ini dapat dibandingkan antara harga jual yang ditetapkan perusahaan selama ini dengan harga jual setelah data diolah oleh penulis. Jumlah biaya HPP/ Unit Tingkat laba 20% operasi Harga Jual / unit Rp. 41.538.604 Rp.378.974.164 Rp. 31.998 Rp. 6.399 Rp. 2.092 Rp. 40.489 Dengan penelitian yang telah dilakukan, dapat diketahui sejauh mana pengaruh penentuan harga pokok produksi terhadap harga jual. Pada saat perusahaan belum melakukan penentuan harga pokok produksi secara tepat, harga produk cenderung lebih rendah. Sedangkan apabila dalam menentukan harga jual perusahaan terlebih dahulu mengklasifikasikan masing-masing biaya, seperti biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik maka harga jual produk dapat turun sebesar Rp 2.989. Hal ini dapat dibandingkan antara harga jual yang ditetapkan perusahaan selama ini dengan harga jual setelah data diolah oleh penulis. 80

Jumlah (unit) Bahan Baku Tenaga Kerja Jumlah biaya HPP/ Unit Tingkat laba 20% operasi Harga Jual / unit Tabel 4.18 Perhitungan Harga Jual Dalam Kemasan 1500 ML Keterangan Jenis Rp.181.618.920 Rp. 13.374.000 Rp. 41.387.620 Botol 1500 ML 8.916 unit Rp.236.380.540 Rp. 26.512 Rp 5.302 Rp. 2.092 Rp. 33.906 Dengan penelitian yang telah dilakukan, dapat diketahui sejauh mana pengaruh penentuan harga pokok produksi terhadap harga jual. Pada saat perusahaan belum melakukan penentuan harga pokok produksi secara tepat, harga produk cenderung lebih tinggi. Sedangkan apabila dalam menentukan harga jual perusahaan terlebih dahulu mengklasifikasikan masingmasing biaya, seperti biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik maka harga jual produk dapat turun sebesar Rp 1.094. Hal ini dapat dibandingkan antara harga jual yang ditetapkan perusahaan selama ini dengan harga jual setelah data diolah oleh penulis. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari hasil penelitian yang dilakukan pada CV.Al-mughist Udanawu Blitar, maka dapat diberikan kesimpulan sebagai berikut : 1. CV.Al-mughist Udanawu Blitar di dalam mengklasifikasikan biaya menurut fungsi yang ada dalam perusahaan masih belum 81 tepat, karena biaya telepon, biaya penyusutan kendaraan, biaya penyusutan mesin, biaya penyusutan gedung tidak dibebankan dalam biaya overhead pabrik. Tentu saja hal ini mempengaruhi di dalam perhitungan harga pokok produksi karena biaya overhead pabrik merupakan elemen harga pokok produksi. 2. CV.Al-mughist Udanawu Blitar dalam menentukan harga jual produksinya, dengan cara mengumpulkan biaya produksi yang dikeluarkan untuk suatu proses produksi ditambah dengan prosentase laba yang diinginkan. Namun karena penentuan harga pokok produksi tidak tepat, menyebabkan harga jual produk lebih rendah dan terlalu tingi, maka pihak perusahaan akan mengalami kerugian karena tingkat laba yang diharapkan kurang mampu memenuhi biaya produksi sehingga operasioanal perusahaan tidak lancar. Oleh karena itu penghitungan harga pokok produksi yang tepat sangat penting bagi setiap jenis hasil produksi dalam usaha menentukan harga jual, tentunya harga jual yang telah ditentukan harus melebihi biayabiaya yang telah dikeluarkan perusahaan sehingga dapat diketahui dengan pasti laba yang diperoleh perusahaan dan laba tersebut sangat penting untuk manajemen kelangsungan hidup perusahaan. Saran 1. CV.Al-Mughist Udanawu Blitar hendaknya menerapkan praktek akuntansi berdasarkan Standar Akuntansi Indonesia (SAK), khususnya mengenai akuntansi biaya dalam rangka penentuan harga pokok produksi dengan tepat dan benar. 2. Hendaknya CV.Al-Mughist Udanawu Blitar di dalam menyusun laporan harga pokok produksi sebagai sub penghitungan harga pokok penjualan mengadakan pembebanan biaya secara tepat, khususnya pada biaya overhead pabrik. DAFTAR PUSTAKA Harnanto. (1992). Akuntansi biaya : Perhitungan harga pokok produksi, Edisi Ketiga. Yogyakarta.Universitas Gadjah Mada.

Halim, Abdul, 1996.Dasar-dasar Akuntansi biaya; cetakan pertama, BPEF Yogyakarta Hansen dan Mowen, 2000,Manajemen Akuntansi dan Pengendalian, Edisi Pertama,penerbit Salemba Empat,Jakarta Mas,ud, Macffoed, 1996. Akuntansi Managemen; Edisikeempat, BPFE Yogyakarta Mardiasmo. (1994), Akuntansi Penentuan Harga Pokok : Andi Offset Mulyadi, 2001. Akuntansi manajemen. Edisi pertama, Penerbit Salemba Empat, Yogyakarta Mulyadi, 1993. Akuntansi biaya (Edisi kelima). Yogyakarta: YKPN Mulyadi, 2005. Akuntansi. Edisi ke-5, Cetakan Sembilan. Yogyakarta : UPP STIM YKPM. Rayburn. (1999). Akuntansi : Dengan Menggunakan Pendekatan Manajemen, Edisi Keenam, Erlangga, Jakarta Supriyono. 1992. Pengumpulan dan Penentuan Harga Pokok. Edisi 2. Yogyakarta.Universitas Gadjah Mada. Supriyono. R.A, 2002.Akuntansi Manejemen : Proses Pengendalian Manajmen. Edisi 2. Yogyakarta.Universitas Gadjah Mada 82