ABSTRACT. Keywords: Cost of Production - Full Costing

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS METODE PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PT. SINAR BINTANG SELATAN DI MAKASSAR SULTAN ISKANDAR STIE YPUP MAKASSAR

Cendekia Akuntansi Vol 3 No 1 Jan 2015 ISSN

Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari

Definisi akuntansi biaya dikemukakan oleh Supriyono (2011:12) sebagai

Penetapan Biaya Produksi Pada Home Industri Pembuatan Gelang Dan Tasbih (Studi kasus pada UD. Gaharu Murni)

ABSTRAK. Kata Kunci: harga pokok produksi, full costing, variable costing

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH PERUM PERUMNAS BENGKURING SAMARINDA. Basuki Setyono 1

PENENTUAN HARGA JUAL PESANAN KHUSUS DAUN PINTU PANEL BENGKIRAI PADA CV ARINDA DI SAMARINDA. Asmah 1

ANALISIS HARGA POKOK PENJUALAN BERAS PADA PT BAROKAH MAKMUR, KEC. SAMBOJA, KAB. KUTAI KARTANEGARA. Oleh :

ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DAN HARGA JUAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING PADA HOME INDUSTRY KHOIRIYAH DI TAMAN SARI, SINGARAJA.

ABSTRAK. Kata-kata kunci: harga pokok produksi, job-order costing method. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI TAHU DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING DAN VARIABLE COSTING PADA TAHU MANG UJANG PEKANBARU ABSTRACT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH LAB. PENGANTAR AKUNTANSI 3 (ED) KODE / SKS : KD / 2 SKS

BAB II BAHAN RUJUKAN

Penerapan Metode Full Costing Untuk Perhitungan Harga Jual Produk Pada Industri Kecil (Studi Kasus Home Industry Citra Snack Pekanbaru)

Mursyidin STIE Muhammadiyah Tanjung Redeb

Perhitungan Harga Pokok Produksi Berdasarkan Metode Harga Pokok Pesanan Pada CV. Intan Abadi Di Samarinda

METODE DIRECT COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK. Nurul Badriyah,SE,MPd

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH AKUNTANSI BIAYA*/** (EB) KODE / SKS : KK / 3 SKS

Analisis Harga Pokok Produksi Amplang Pada UD Mawar Sari Di Samarinda. Ety Murdiana Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Mulyadi ada empat unsur pokok dalam definisi biaya tersebut yaitu :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2,

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA CV. DESIGN KREASINDO SAMARINDA. Kuat Sudrajat 1

ABSTRAK. Kata kunci: Metode Variabel Costing, Metode Full costing, Harga Pokok Produk, Harga Jual, dan Laba.

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN (Studi pada UD. GALIH JATI Semarang)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Emi Apriyani 1. Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Samarinda. Indonesia.

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK. Kata-kata kunci: harga jual, harga pokok produk, job order costing method, full costing, variable costing. Universitas Kristen Maranatha

Ni Made Rahayu Megawati. Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI STIKER DENGAN MENGGUNAKAN METODE HARGA POKOK PESANAN PADA CV. ESA MEDIA PROMO DI SAMARINDA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KONTRAK PERKULIAHAN : KT221212

Silvia Porawouw, Analisis Perbandingan Metode Penentuan

PERHITUNGAN COST OF GOODS MANUFACTURED SEBAGAI DASAR PENENTU HARGA JUAL MENGGUNAKAN FULL COSTING METHOD (Studi Kasus pada UMKM Mie Basah Pak Taman)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. UMKM memiliki peran yang cukup penting dalam hal penyedia lapangan. mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SITI JAZILAH

PERANAN ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI SALAH SATU ALAT PENGENDALIAN BIAYA

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI, ACTIVITY BASED COSTING DAN SISTEM BIAYA KONVENSIONAL PADA PERUSAHAAN X.

ABSTRACT. Keywords: Job order costing method. vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Key words: target costing, efficiency, production costs, selling prices.

Kata Kunci : Metode Full Costing dan Variabel Costing

Jurnal Cendekia Vol 11 No 3 Sept 2013 ISSN

TONY PUJIARYANTO Universitas Dian Nuswantoro Semarang

Christy Oentoe, Analisis Perhitungan Biaya. ANALISIS PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE VARIABLE COSTING. Oleh: Christy Oentoe

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Harga pokok produksi, metode job order costing, biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead pabrik.

PERBANDINGAN PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI ANTARA SISTEM JOB COSTING DAN FULL COSTING. (Studi Kasus Pada Meubel Bagus Semarang)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

JSIKA Vol. 7, No.2. Tahun 2018 ISSN X

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Biaya dan Beban Masiyah Kholmi dan Yuningsih biaya (cost)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENETAPAN HARGA POKO PRODUKSI MINYAK KELAPA SAWIT PADA PT. PAYA PINANG GROUP TEBING TINGGI. Sri Wangi Sitepu, S.Pd, M.Si

PENETAPAN HARGA POKOK PRODUKSI (HPP) PRODUK BANDENG PRESTO MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II BAHAN RUJUKAN. Salah satu data penting yang diperlukan oleh perusahaan adalah biaya.

Lita Mandasari, Kusni Hidayati, Widya Susanti Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. dapat bertahan dalam persaingan maka perlu diterapkan kebijakan-kebijakan dalam

PENENTUAN HARGA POKOK ENERGI LISTRIK PADA PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULUTTENGGO MANADO. Oleh: Maria Puji Lestari

BAB I PENDAHULUAN. baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Keseluruhan biaya yang dikeluarkan

PENENTUAN HARGA POKOK PESANAN PADA UD. RUDI BANJARMASIN. Reka Adyana. (Universitas Lambung Mangkurat)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MENGHITUNG HARGA POKOK PENJUALAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

ANALISIS LABA USAHA BERDASARKAN METODE FULL COSTING PRODUK SARUNG SAMARINDA PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUB) DI SAMARINDA

BAB II BAHAN RUJUKAN. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA USAHA HOME INDUSTRY WINGKO BABAT CAP TIGA KELAPA MUDA DENGAN FULL COSTING METHOD. Oleh :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pramudya, Implemntasi Penerapan Metode Job Order Costing Dalam Penentuan Cost of Product...

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN JOB ORDER COSTING METHOD GUNA MENINGKATKAN AKURASI LABA PADA PERUSAHAAN MEBEL UD.

ANALISIS PENENTUAN TARIF BIAYA OVERHEAD PABRIK PADA PT. XYZ OLEH: RELIK CANRA MANURUNG ABSTRAK

PENDEKATAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF KAMAR RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT KASIH IBU DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan perusahaan umumnya ditentukan oleh kemampuan manajemen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRACT. Key words: Job order costing method. vii. Universitas Kristen Maranatha

EVALUASI HARGA POKOK PRODUKSI UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK

Analisis Biaya Menurut Variable Costing Untuk Pengambilan Keputusan Menerima Atau Menolak Pesanan Khusus Pada Perusahaan Kue Bangket Tokin.

BAB II BIAYA PRODUKSI PADA CV. FILADELFIA PLASINDO SURAKARTA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

S I L A B U S. SKS : 3 Kode Mata Kuliah : MKB 1201

ANALISA HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN FULL COSTING METHOD DALAM MENETAPKAN HARGA JUAL BOLA PLASTIK PADA UD. BUMI PUTRA

Tria Tomayahu,. J.J. Tinangon. Analisis Perhitungan Harga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada zaman globalisasi seperti sekarang ini dimana semakin majunya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TIN 4112 AKUNTANSI BIAYA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

Transkripsi:

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI CPO (CRUDE PALM OIL) PADA PT. SWAKARSA SINARSENTOSA DI SAMARINDA Merisa Oktavia, Titin Ruliana, Adi Suroso Fakultas Ekonomi, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda Email : marisaov@gmail.com ABSTRACT PT. Swakarsa Sinarsentosa is a company engaged in the palm oil industry in the form of CPO (crude palm oil) and has several factories as a means of supporting the activities of the companies in the form of refined palm produce CPO. CPO was created as the main material for edible oil and also the use of palm oil as a cosmetic ingredient depends on the willingness of consumers To determine the magnitude of the cost per tons CPO produced by PT. Swakarsa Sinarsentosa used basis for calculating the cost of production to by the company with the full costing method. Having in mind the cost of production is determined by the company with the full costing approach. It will show the difference of the two main components of the overall cost of goods and cost of goods per tons CPO. The purpose of this study was to determine differences in the calculation of the cost of production per tonne of CPO between the company according to the method of calculating the cost of production approach to full costing. Basic theory of management accounting used by using a method of analysis of the cost of production approach to full costing. Based on the analysis and discussion, the conclusions of this study as follows That the amount of the cost of production according to the calculations of PT Swakarsa Sinarsentosa Samarinda is smaller than the calculation of the treatment method of full costing. This means that there is a difference that should be correction. Cost of CPO by PT Swakarsa Sinarsentosa Samarinda is smaller than the calculation of the treatment method of full costing This means that there is a difference in the cost per ton of CPO. The difference is caused by differences in the calculation of the product is lost at the end of the process according to the PT Swakarsa Sinarsentosa. That consistent with the hypothesis put forward the hypothesis put forward is supposed that the calculation of the cost of production of CPO PT Swakarsa Sinarsentosa smaller when calculated using the cost method of production received full costing approach. Keywords: Cost of Production - Full Costing Pendahuluan PT. Swakarsa Sinarsentosa merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri kelapa sawit berupa pengolahan CPO (crude palm oil) dan memiliki beberapa pabrik sebagai sarana penunjang kegiatan proses produksi perusahaan dalam menghasilkan produk Sawit olahan berupa CPO. Selama proses produksi, biaya-biaya yang terjadi antara lain biaya bahan baku yaitu Sawit mentah, biaya tenaga kerja yaitu berupa gaji karyawan baik karyawan bulanan maupun kontrak yang terlibat langsung dalam proses produksi dan biaya overhead pabrik yaitu biaya-biaya yang secara tidak langsung terlibat dalam proses produksi seperti biaya spare parts alat kerja, biaya BBM/pelumas, biaya penyusutan alat kerja, biaya gaji mandor produksi dan lain-lain. Pada tahun 2012 PT. Swakarsa sinarsentosa menggunakan perhitungan harga pokok produksi dengan cara sederhana tanpa menggunakan metode

akuntansi yang berlaku, sehingga menghasilkan laporan keuangan dalam bentuk sederhana. Perhitungan harga pokok produksi yang dihasilkan menurut PT Swakarsa Sinarsentosa (tabel 3, Hal 46) menjumlah seluruh biaya yang terjadi, dibagi dengan jumlah produksi yang dihasilkan selama periode yang bersangkutan sehingga didapatkan total biaya produksi. Agar laporan keuangan yang dibuat benar-benar mencerminkan keadaan keuangan yang nyata, Untuk itu penulis menganggap perlu adanya analisa perhitungan yang dilakukan menurut standar akuntansi yang ada, Yang nantinya hasilnya dapat dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan untuk manajemen perusahaan. Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Perhitungan Harga Pokok Produksi CPO (Crude Palm Oil) pada PT. Swakarsa Sinarsentosa di Samarinda Perumusan Masalah Manakah yang lebih besar atau lebih kecil perhitungan harga pokok produksi per ton CPO (Crude Palm Oil) antara perhitungan menurut PT. Swakarsa Sinarsentosa dengan perhitungan menggunakan metode full costing. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan perhitungan harga pokok produksi per ton CPO antara perhitungan menurut perusahaan dengan metode harga pokok produksi pendekatan full costingdan untuk mengetahui jumlah harga pokok produksi yang diserap pada masingmasing departemen produksi. Landasan Teori Akuntansi biaya juga dapat diartikan sebagai kunci atau alat yang penting guna membantu manajemen dalam melakukan pertimbangan, perencanaan, pengawasan serta sebagai penilaian terhadap kegiatan perusahaan. Menurut Mulyadi (2005:7) bahwa pengertian Akuntasi biaya adalah Akuntansi Biaya ialah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk jasa dengan cara-cara tertentu serta penafsiran terhadapnya. Selanjutnya menurut R.A. Supriyono (2000:12) bahwa Akuntansi biaya adalah salah satu cabang akuntansi yang merupakan alat manajemen untuk memonitor dan merekam transaksi biaya secara sistematis serta menyajikan informasi biaya dalam bentuk laporan biaya. Siklus kegiatan perusahaan manufaktur dimulai dengan pengolahan bahan baku di bagian produksi dan berakhir dengan penyerahan produk jadi ke bagian gudang. Dalam perusahaan tersebut, siklus akuntansi biaya dimulai dengan pencatatan harga pokok bahan baku yang dimasukkan dalam proses produksi, dilanjutkan dengan pencatatan biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik yang dikonsumsi untuk produksi serta berakhir dengan disajikannya harga pokok produk jadi yang diserahkan oleh bagian produksi ke bagian gudang. Siklus akuntansi biaya dalam perusahaan manufaktur digunakan untuk mengikuti proses pengolahan, sejak dimasukkannya bahan baku ke dalam proses produksi sampai dihasilkannya produk jadi dari proses produksi tersebut Pengertian Biaya pada hakekatnya merupakan pengorbanan yang diukur dengan satuan uang yang dikeluarkan untuk mencapai tujuan, yakni dalam hal memproduksi barang dan jasa Menurut R. A. Supriyono ( 2000:350) bahwa biaya adalah Harga perolehan yang dikorbankan atau digunakan dalam rangka memperoleh penghasilan (revenues) dan akan dipakai sebagai pengurang penghasilan. Menurut Mulyadi (2001:8) Biaya adalah Pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang mungkin akan terjadi untuk tujuan tertentu. Menurut Mulyadi (2000:14) dalam akuntansi biaya terdapat berbagai macam cara penggolongan biaya berikut ini : a. Penggolongan biaya berdasarkan obyek pengeluaran.

b. Penggolongan biaya atas dasar fungsifungsi pokok dalam perusahaan (functional cost classification). c. Penggolongan biaya atas dasar hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai. d. Penggolongan biaya sesuai dengan tingkah lakunya terhadap perubahan volume kegiatan. e. Penggolongan biaya atas dasar waktu. Harga pokok produksi adalah cara untuk memperhitungkan unsur-unsur biaya kedalam harga pokok produksi, Pengertian biaya pada hakekatnya merupakan pengorbanan yang diukur dengan satuan uang yang dikeluarkan untuk mencapai tujuan, yakni dalam hal memproduksi barang dan jasa. Harga pokok produksi, terdapat dua pendekatan yaitu: a. Full Costing Full costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam harga pokok produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik baik yang berperilaku variabel maupun tetap. Menurut LM Samryn (2001:63), full costing adalah Full costing adalah metode penentuan harga pokok yang memperhitungkan semua biaya produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan overhead tanpa memperhatikan perilakunya. b. Variabel Costing Variabel costing merupakkan metode penentuan harga pokok produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variabel ke dalam harga pokok produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik variabel. Menurut Mas ud Machfoed (2000:230) variabel costing adalah Suatu metode penentuan harga pokok dimana biaya produksi variabel saja yang dibebankan sebagai bagian dari harga pokok. Pendekatan variabel costing di kenal sebagai contribution approach merupakan suatu format laporan laba rugi yang mengelompokkan biaya berdasarkan perilaku biaya dimana biaya-biaya dipisahkan menurut kategori biaya variabel dan biaya tetap dan tidak dipisahkan menurut fungsi-fungsi produksi, administrasi dan penjualan. Dalam menyusun harga pokok dari suatu perusahaan sangat erat hubungannya dengan metode yang akan dipakai. Metode pengumpulan biaya produksi, dimana metode pengumpulan harga pokok produksi tergantung dari sifat pengolahan produk yang pada dasarnya sifat pengolahan produk tersebut dapat dibedakan kedalam 2 (dua) klasifikasi, yaitu: 1. Pengolahan produk yang didasarkan atas pesanan 2. Pengolahan produk yang merupakan produksi massa Oleh karena itu, metode pengumpulan harga pokok produksi pada dasarnya dapat dibagi menjadi 2 yaitu : 1. Metode harga pokok pesanan (Job order cost method) 2. Metode harga pokok proses (Process cost method) Menurut Mulyadi (2005:35) dalam bukunya pengertian dari metode harga pokok pesanan dan harga poko proses yaitu: Metode harga pokok pesanan adalah cara penentuan harga pokok produk dimana biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk pesanan-pesanan tertentu dan harga pokok produksi untuk pesanan tersebut dengan jumlah satuan produk dalam pesanan yang bersangkutan. Sedangkan yang dimaksud metode harga pokok proses adalah produk dimana biaya produksi dikumpulkan untuk setiap proses selama jangka waktu tertentu dan biaya produksi persatuan dihitung dengan cara membagi total biaya produksi dalam proses tertentu, selama periode tertentu dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan diproses tersebut selama jangka waktu yang bersangkutan. Metodeologi Penelitian Besarnya pembebanan biaya produksi CPO yang dihasilkan oleh PT Swakarsa Sinarsentosa di Samarinda dapat diketahui berdasarkan data yang diperoleh dari pihak

pengelola perusahaan yaitu data produksi dan biaya produksi Untuk mengetahui besarnya harga pokok per ton CPO yang diproduksi PT Swakarsa Sinarsentosa digunakan dasar perhitungan harga pokok produksi dengan pendekatan metode full costing. Setelah diketahui antara harga pokok produksi yang ditentukan oleh perusahaan dengan pendekatan full costing, maka akan terlihat perbedaan dari kedua komponen utama yaitu harga pokok secara keseluruhan maupun harga pokok per ton CPO tersebut Pembahasan Tabel 4. Laporan Harga Pokok Produksi PT Swakarsa Sinarsentosa (Tahap Panen) bulan Desember 2012. PT Swakarsa Sinarsentosa Tahap Panen Laporan Harga Pokok Produksi bulan Desember 2012 DATA PRODUKSI : Produk dalam proses awal Bahan baku masuk proses 375.00 ton - Produk diterima dari Dept. Sebelumnya - Produk selesai dan ditransfer ke tahap perebusan - 359.50 ton Bahan baku yang hilang dalam proses awal - - Bahan baku yang hilang dalam proses akhir - 15.50 ton 375.00 ton 375.00 ton PEMBEBANAN BIAYA : Biaya yang dikeluarkan pada Dept. ini : - Biaya Bahan Baku - Biaya Tenaga Kerja - Biaya Overhead Pabrik Total Pembebanan Biaya PERTANGGUNG JAWABAN BIAYA : Total biaya yang dipindahkan ke Tahap Perebusan : 359,50 ton x Rp 931.676,69 = Rp 334,937,769.67 Penyesuaian Produk Hilang Akhir Proses : 15,50 ton x Rp 931.676,69 = Rp 14,440,988.68 Total Biaya Produksi Rp 349,378,758.35 Jenis Biaya Biaya Total Equivalent Unit (Ton) Biaya Total Biaya per Unit Bahan Baku 328,125,000.00 375 875,000.00 Tenaga Kerja 15,750,000.00 375 42,000.00 Overhead Pabrik 5,503,758.35 375 14,676.69 Jumlah 349,378,758.35-931,676.69 328,125,000.00 15,750,000.00 5,503,758.35 349,378,758.35 Biaya per ton 875,000.00 42,000.00 14,676.69 931,676.69 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah bahan baku yang digunakan dalam proses produksi yaitu Sawit selama bulan Desember 2012 adalah sebanyak 375 ton dan mampu menghasilkan 350 ton CPO. Pada tahap pemotongan harga pokok per ton(ton) untuk bahan baku adalah Rp 875.000,00 dan biaya tenaga kerja sebesar Rp 42.000,00 dengan overhead pabrik sebesar Rp 14.676,69 sehingga pokok per ton(ton) pada tahap tersebut adalah Rp 931.676,69. Jumlah produk yang akan ditransfer ke tahap perakitan adalah sebanyak 359,50 ton dengan jumlah biaya yang dibebankan sebesar Rp 334.937.769,67 Tabel 5. Laporan Harga Pokok Produksi PT Swakarsa Sinarsentosa (Tahap Perebusan) bulan Desember 2012. PT Swakarsa Sinarsentosa Tahap Perebusan Laporan Harga Pokok Produksi bulan Desember 2012 DATA PRODUKSI : Produk dalam proses awal - - Bahan baku masuk proses - - Produk diterima dari tahap pemanenan 350.00 Ton - Produk selesai dan ditransfer ke tahap penyelesaian akhir - 352.00 Ton Produk yang hilang dalam proses awal - - Produk yang hilang dalam proses akhir - 7.50 Ton 350.00 Ton 359.50 Ton PEMBEBANAN BIAYA : Biaya yang diterima dari Tahap pemanenan Biaya yang dikeluarkan pada Dept. ini : - Biaya Bahan Baku - Biaya Tenaga Kerja - Biaya Overhead Pabrik Total Pembebanan Biaya Biaya Total 334,937,769.67 PERTANGGUNG JAWABAN BIAYA : Total biaya dipindahkan ke Tahap Akhir : (359.50-7.50 Ton) x Rp 1.019.047,41 = Rp 368,440,957.64 Penyesuaian Produk Hilang Akhir Proses : 7.50 Ton x Rp 1,019,047.41 = Rp 7,850,304.50 Total Biaya Produksi Rp 376,291,262.14 Equivalent Biaya per Unit Jenis Biaya Biaya Total Unit (Ton) Dept. Pemotongan 334,937,769.67 359.50 931,676.69 Bahan Baku 0.00 0.00 0.00 Tenaga Kerja 26,250,000.00 359.50 73,018.08 Overhead Pabrik 5,159,773.44 359.50 14,352.64 Jumlah 366,347,543.11-1,019,047.41 Biaya per Ton 956,965.06 0.00-26,250,000.00 75,000.00 5,159,773.44 14,742.21 366,347,543.11 1,046,707.27 Jumlah produk yang diterima dari tahap pemotongan adalah sebesar 359,50 ton. Pada tahap ini terjadi produk hilang akhir proses sebesar 7,50 ton dengan biaya produksi sebesar Rp 7.642.855,56 untuk itu perlu diadakan penyesuaian yaitu dengan cara menambah harga pokok yang ada. Sehingga harga pokok yang sebenarnya pada tahap perakitan ini adalah sebesar Rp 1.019.047,41. Kemudian jumlah yang ditransfer (dipindahkan) ke tahap berikutnya adalah 352,00 ton dengan jumlah biaya yang dibebankan sebesar Rp 358.704.687,55. Harga pokok untuk tenaga kerja pada tahap ini adalah sebesar Rp 73.018,08 dan biaya overhead pabrik sebesar Rp 14.352,64.

Tabel 6. Laporan Harga Pokok Produksi PTSwakarsa Sinarsentosa (Tahap Penyelesaian Akhir) bulan Desember 2012. PT SWAKARSA SINARSENTOSA Tahap Penyelesaian Akhir Laporan Harga Pokok Produksi bulan Desember 2012 DATA PRODUKSI : Produk dalam proses awal - - Bahan baku masuk proses - - Produk diterima dari tahap perebusan 352.00 Ton - Produk selesai dan ditransfer ke gudang - 350.00 Ton Produk yang hilang dalam proses awal - - Produk yang hilang dalam proses akhir - 2.00 Ton 352.00 ton 352.00 Ton PEMBEBANAN BIAYA : Biaya yang diterima dari Tahap perebusan Biaya yang dikeluarkan pada Dept. ini : - Biaya Bahan Baku - Biaya Tenaga Kerja - Biaya Overhead Pabrik Biaya yang akan dipertanggungjawabkan PERTANGGUNG JAWABAN BIAYA : Total biaya yang dipindahkan ke Gudang : (352.00-2.00 ton) x Rp 1.124.788,50 = Rp 393,675,974.61 Penyesuaian Produk Hilang Akhir Proses : 2,00 ton x Rp 1.124.788,50 = Rp 2,249,577.00 Total Biaya Produksi Rp 395,925,551.61 Equivalent Biaya per Ton Jenis Biaya Biaya Total Unit (Ton) Dept. Perakitan 358,704,687.55 352.00 1,019,047.41 Bahan Baku 0.00 0.00 0.00 Tenaga Kerja 34,125,000.00 352.00 96,946.02 Overhead Pabrik 3,095,864.06 352.00 8,795.07 Jumlah 395,925,551.61-1,124,788.50 Biaya Total Biaya per Ton 358,704,687.55 1,019,047.41 0.00 0.00 34,125,000.00 96,946.02 3,095,864.06 8,795.07 395,925,551.61 1,124,788.50 Proses produksi pada tahap penyelesaian akhir atau produk jadi dimana jumlah produk yang diterima dari tahap sebelumnya yaitu sebesar 352,00 ton dengan jumlah biaya yang dibebankan sebesar Rp 358.704.687,55. Harga pokok per ton(ton) pada tahap penyelesaian akhir ini untuk biaya tenaga kerja adalah Rp 96.946,02 dan biaya overhead pabrik adalah sebesar Rp 8.795,07. Sehingga total harga pokok yang sebenarnya dalam proses produksi CPO sebesar Rp 1.128.788,50 dengan jumlah biaya yang dibebankan sebesar Rp 395.925.551,89 serta memperhitungkan semua biaya yang terjadi dalam proses produksi CPO tersebut Penutup Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan maka kesimpulan penelitian ini : 1. Bahwa jumlah harga pokok produksi menurut perhitungan PT Swakarsa Sinarsentosa Samarinda lebih kecil daripada menurut perlakuan metode full costing ini berarti terdapat selisih yang harus dikoresi 2. Harga pokok CPO menurut PT Swakarsa Sinarsentosa Samarinda Samarinda lebih kecil daripada menurut metode full costing yang berarti terdapat selisih harga pokok per ton CPO 3. Adapun selisih tersebut disebabkan oleh perbedaan perhitungan produk hilang diakhir 4. Bahwa sesuai dengan hipotesis yang dikemukakan hipotesis yang dikemukakan Diduga bahwa perhitungan harga pokok produksi pengolahan CPO PT Swakarsa Sinarsentosa lebih kecil jika dihitung dengan menggunakan metode harga pokok produksi pendekatan full costing diterima. Adapun saran yang penulis kemukakan kepada pihak manajemen PT Swakarsa Sinarsentosa Samarinda adalah : 1. Sesuai dengan hasil penelitian yang telah penulis lakukan, hendaknya pihak manajemen lebih cenderung memilih perlakuan dengan menggunakan metode full costing agar terlihat jelas seluruh biaya produksi yang dikeluarkan untuk masing-masing tahap produksi. 2. Untuk sisa bahan baku yang tidak dapat digunakan sebaiknya pihak manajemen lebih memikirkan lagi bagaimana cara memperlakukan sisa bahan baku yang terbuang pada proses produksi, sehingga dapat menambah hasil penjualan dari produk yang tidak dapat digunakan. DAFTAR PUSTAKA Supriyono, R.A, 1999. Akuntansi Biaya : Pengumpulan Biaya dan Penentuan Harga Pokok, Buku Satu, Edisi Dua, Cetakan Dua Belas, BPFE, Yogyakarta. Kholmi, Masiyah dan Yuningsih, 2004. Akuntansi Biaya, Edisi Kedua, Cetakan Keempat, UMM Press, Malang. LM Samryn,2001, Akuntansi Manajerial Suatu Pengantar,Edisi Pertama Cetakan Keempat, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Matz dan Usry 2001,Cost Accounting Planning and Control, Addision Wesley Publishing Company, Ontario, Sidney. Mulyadi 2005,Akuntansi Biaya, UPP AMP YKPN Edisi Lima, Yogyakarta.

, 2000. Akuntansi Biaya : Perencanaan dan Pengendalian Biaya serta Pembuatan Keputusan, Edisi Kedua, Buku Kedua, BPFE, Yogyakarta.