DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL LEMBAGA KEUANGAN

dokumen-dokumen yang mirip
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 511 /KMK.06/2002 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

S A L I N A N KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL LEMBAGA KEUANGAN NOMOR : KEP-2345/LK/2003 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 511/KMK.06/2002 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: /SEOJK.05/2015 TENTANG DASAR PENILAIAN INVESTASI DANA PENSIUN, BENTUK DAN SUSUNAN SERTA TATA

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 9 /SEOJK.05/2016 TENTANG DASAR PENILAIAN INVESTASI DANA PENSIUN, BENTUK DAN SUSUNAN SERTA TATA

PEDOMAN PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: /SEOJK.05/2015 TENTANG DASAR PENILAIAN INVESTASI DANA PENSIUN, BENTUK DAN SUSUNAN SERTA TATA

KEPUTUSAN DIREKSI PERUM PERHUTANI SELAKU PENDIRI DANA PENSIUN PERHUTANI Nomor : 218/Kpts/Dir/2009 TENTANG ARAHAN INVESTASI DANA PENSIUN PERHUTANI

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 9 /SEOJK.05/2016 TENTANG DASAR PENILAIAN INVESTASI DANA PENSIUN, BENTUK DAN SUSUNAN SERTA TATA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

2017, No pengendalian pelaksanaan anggaran negara; c. bahwa mengacu ketentuan Pasal 26 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 201/PMK.02/2015 tentang

- 1 - PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 199/PMK.010/2008 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN MENTERI KEUANGAN,

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Dana Pensiun memiliki konsep yang menimbulkan beragam pengertian,

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 3/POJK.05/2015 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR: KEP- 08 /PM/2005 TENTANG

2 2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Nega

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN ASET JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN ASET JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN BULANAN DANA PENSIUN I.

2017, No Indonesia Nomor 3608); 2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.05/2014 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN

TENTANG KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DANA PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN. LAPORAN AKTIVA BERSIH

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 296/KMK.017/2000 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

MEMUTUSKAN : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENGELOLAAN DAN INVESTASI DANA PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA. BAB I KETENTUAN UMUM.

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 424/KMK.06/2003 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI

STRUKTUR ORGANISASI DANA PENSIUN

Laporan Keuangan - Pada tanggal 31 Desember 2008 dan untuk periode sejak 8 April 2008 (tanggal efektif) sampai dengan 31 Desember 2008

UU No. 8/1995 : Pasar Modal

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN : KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL

2017, No Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5253); 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 1996 TENTANG PENGELOLAAN DAN INVESTASI DANA PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN ASET JAMINAN SOSIAL KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 1996 TENTANG PENGELOLAAN DAN INVESTASI DANA PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

SALINAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL LEMBAGA KEUANGAN NOMOR : Kep- 2833/LK/2003 TENTANG

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan

Yth. Pengurus Dana Pensiun di tempat.

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 37/POJK.04/2014 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF PENYERTAAN TERBATAS

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 27 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN KONTRAK PENYIMPANAN KEKAYAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG PENGELOLAAN DAN INVESTASI DANA PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA

INFORMASI UMUM. Lampiran IIC Keputusan Direktur Jenderal Lembaga Keuangan Nomor : KEP-4777/LK/2003 Tanggal : 21 Agustus

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR : KEP- 22 /PM/2004 TENTANG PEDOMAN BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM REKSA DANA

2017, No Kementerian Pertahanan dan Kepolisian Negara Republik Indonesia; b. bahwa untuk efektifitas dan efisiensi pengelolaan iuran program t

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Mata uang

TENTANG NILAI PASAR WAJAR DARI EFEK DALAM PORTOFOLIO REKSA DANA KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN,

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-45/PM/2000 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN ASET JAMINAN SOSIAL KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

NOMOR: KEP-283/BL/2012 TENTANG LAPORAN KEGIATAN BULANAN MANAJER INVESTASI KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN,

Kamus Istilah Pasar Modal

LEMBARAN NEGARA. EKONOMI. Jaminan Sosial. Kesehatan. Aset. Pengelolaan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5482)

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 64 /POJK.04/2017 TENTANG DANA INVESTASI REAL ESTAT BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

Lampiran III PENJELASAN SETIAP PERKIRAAN DALAM LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN

Yth. Pengurus Dana Pensiun di Indonesia

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR: KEP- 13/PM/2002 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 1996 TENTANG PENGELOLAAN DAN INVESTASI DANA PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA

Kamus Pasar Modal Indonesia. Kamus Pasar Modal Indonesia

DANA PENSIUN BANK DKI PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI LAPORAN ASET NETO PER 30 JUNI ASET Semester I 2017 Semester II 2016

SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 509 /KMK.06/2002 TENTANG LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN

LAMPIRAN: Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep- 67/BL/2007 Tanggal : 13 April 2007 PROSPEKTUS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM OBLIGASI DAERAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 1996 TENTANG PENGELOLAAN DAN INVESTASI DANA PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL TENTANG PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL,

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 52 /POJK.04/2017 TENTANG DANA INVESTASI INFRASTRUKTUR BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 1996 TENTANG PENGELOLAAN DAN INVESTASI DANA PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 72 /POJK.04/2017 TENTANG POKOK KETENTUAN PERJANJIAN PINJAMAN SUBORDINASI PERUSAHAAN EFEK

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENDANAAN DANA PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-43/PM/2000 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG PENGELOLAAN DAN INVESTASI DANA PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.05/2016 TENTANG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN: Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep- 68/BL/2007 Tanggal : 13April 2007 PROSPEKTUS RINGKAS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM OBLIGASI DAERAH

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP- 47 /PM/2004 TENTANG DANA JAMINAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL,

- 6 - DANA PENSIUN. PROGRAM PENSIUN IURAN PASTI LAPORAN AKTIVA BERSIH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DANA PENSIUN BANK DKI PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI LAPORAN ASET NETO PER 31 DESEMBER ASET Semester II 2015 Semester I 2015

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan te

Transkripsi:

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL LEMBAGA KEUANGAN NOMOR : KEP-2344 /LK/2003 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN INVESTASI DANA PENSIUN DIREKTUR JENDERAL LEMBAGA KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa laporan investasi Dana Pensiun merupakan salah satu informasi penting baik untuk penyelenggaraan Dana Pensiun maupun untuk pembinaan dan pengawasannya; b. bahwa isi dan susunan laporan investasi Dana Pensiun harus dapat menggambarkan kinerja investasi secara seragam dan dapat diperbandingkan; c. bahwa sehubungan dengan pertimbangan pada huruf a dan huruf b di atas perlu ditetapkan tentang Pedoman Penyusunan Laporan Investasi Dana Pensiun; Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 37 dan Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3477); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 76 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun Pemberi Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 126 dan Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3507); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 77 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun Lembaga Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 127 dan Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3508); 4. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 511/KMK.06/2002 tentang Investasi Dana Pensiun; 5. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 2/KMK.01/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Keuangan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 316/KMK.01/2002; MEMUTUSKAN : Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL LEMBAGA KEUANGAN TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN INVESTASI DANA PENSIUN.

Nomor : KEP-2344/LK/2003 Pasal 1 (1) Laporan investasi Dana Pensiun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (1) Keputusan Menteri Keuangan Nomor 511/KMK.06/2002 tentang Investasi Dana Pensiun terdiri atas : a. Pernyataan Pengurus; b. Laporan Posisi Portofolio Investasi; c. Laporan Hasil Investasi; d. Analisis Investasi; dan e. Pengungkapan. (2) Laporan investasi Dana Pensiun sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) harus disusun sesuai dengan Pedoman Penyusunan Laporan Investasi Dana Pensiun sebagaimana ditetapkan dalam lampiran Keputusan Direktur Jenderal ini. Pasal 2 Keputusan Direktur Jenderal ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di : Jakarta pada tanggal : 14 April 2003 DIREKTUR JENDERAL LEMBAGA KEUANGAN Ttd. DARMIN NASUTION NIP 130405098

PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN INVESTASI DANA PENSIUN I. Pendahuluan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 511/KMK.06/2002 tentang Investasi Dana Pensiun mewajibkan pengurus Dana Pensiun untuk menyusun dan menyampaikan laporan investasi Dana Pensiun. Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan dimaksud, isi dan susunan laporan investasi Dana Pensiun tersebut ditetapkan oleh Direktur Jenderal Lembaga Keuangan. Dengan mempertimbangkan dinamika kegiatan investasi Dana Pensiun, dipandang perlu untuk tetap memberikan keluwesan atau fleksibilitas dalam pengaturan mengenai isi dan susunan laporan investasi Dana Pensiun. Oleh sebab itu, pengaturan dalam Keputusan Direktur Jenderal ini lebih menekankan prinsip-prinsip penyusunan laporan investasi Dana Pensiun yang dituangkan dalam bentuk Pedoman Penyusunan Laporan Investasi Dana Pensiun. Pedoman Penyusunan Laporan Investasi Dana Pensiun ditujukan untuk memberikan panduan dalam menyusun laporan investasi Dana Pensiun. Dengan mengacu pada pedoman ini, diharapkan akan diperoleh laporan investasi Dana Pensiun yang sifatnya relatif lebih seragam dan dapat dibandingkan. Pedoman Penyusunan Laporan Investasi Dana Pensiun diharapkan dapat: a. meningkatkan kualitas pencatatan dan pembukuan Dana Pensiun; b. menghasilkan laporan investasi yang dapat diandalkan; c. meningkatkan profesionalisme dalam penyelenggaraan Dana Pensiun; dan d. menumbuhkan sikap self regulation pada pengurus Dana Pensiun. Sistematika penulisan Pedoman ini terdiri atas Pendahuluan, Kerangka Dasar Penyusunan Laporan Investasi Dana Pensiun, dan Standar Penyusunan Laporan Investasi Dana Pensiun. Bagian pendahuluan berisi tentang Latar Belakang, Tujuan, dan Sistematika Penulisan Pedoman Penyusunan Laporan Investasi Dana Pensiun. Bagian kedua, yaitu Kerangka Dasar Penyusunan Laporan Investasi Dana Pensiun berisi tentang Tujuan, Prinsip-Prinsip Penyusunan, dan Karakteristik Kualitatif Laporan Investasi Dana Pensiun. Bagian terakhir, yaitu Standar Penyusunan Laporan Investasi Dana Pensiun berisi tentang Standar Penyusunan Pernyataan Pengurus, Laporan Posisi Portofolio Investasi, Laporan Hasil Investasi, Analisis Investasi, dan Pengungkapan.

II. Kerangka Dasar Penyusunan Laporan Investasi Dana Pensiun 1. Tujuan Laporan Investasi Dana Pensiun Tujuan laporan investasi Dana Pensiun adalah memberikan informasi yang berkaitan dengan posisi portofolio investasi, kinerja investasi, dan kesesuaian pelaksanaan investasi Dana Pensiun dengan ketentuan perundangan mengenai investasi Dana Pensiun, dan arahan investasi atau pilihan jenis investasi peserta. Laporan posisi portofolio investasi menunjukkan nilai wajar investasi Dana Pensiun untuk setiap jenis investasi dan perkembangannya. Kinerja investasi Dana Pensiun menunjukkan keberhasilan pengelolaan investasi yang dilakukan oleh pengurus yang meliputi tingkat hasil investasi, efektivitas dan efisiensi pengelolaan investasi. Penilaian keberhasilan pengelolaan investasi tersebut dapat ditinjau dari berbagai aspek, antara lain aspek pencapaian sasaran hasil investasi yang telah ditetapkan dan aspek pengelolaan risiko investasi. Informasi mengenai kinerja investasi dibutuhkan dalam menentukan rencana investasi periode berikutnya. Pengelolaan investasi Dana Pensiun harus dilakukan sesuai dengan berbagai ketentuan mengenai investasi, baik yang ditetapkan oleh pemerintah maupun oleh Dana Pensiun. Oleh karena itu, laporan investasi menyajikan informasi mengenai kesesuaian pelaksanaan kegiatan investasi Dana Pensiun dengan berbagai ketentuan dimaksud. Laporan investasi Dana Pensiun merupakan salah satu informasi penting dalam rangka pembinaan dan pengawasan Dana Pensiun, wujud pertanggungjawaban pengelolaan investasi Dana Pensiun, dan dasar pengambilan keputusan investasi Dana Pensiun yang sesuai dengan prinsip kehati-hatian bagi pendiri, dewan pengawas, pengurus, dan peserta, serta pihak lain yang berkepentingan. 2. Prinsip-prinsip Penyusunan Laporan Investasi Dana Pensiun Berbasis risiko Laporan investasi Dana Pensiun harus memberikan informasi yang memadai mengenai pelaksanaan kegiatan investasi Dana Pensiun ditinjau dari segi manajemen risiko investasi. Dengan demikian, laporan investasi Dana Pensiun harus mencerminkan implementasi proses pengidentifikasian, pengukuran, dan pengontrolan, serta pemantauan atas pengontrolan risiko investasi Dana Pensiun. Periode laporan investasi

Pelaporan kegiatan investasi Dana Pensiun harus dilakukan dengan mengalokasikan kegiatan investasi ke dalam periode-periode tertentu. Periode laporan investasi Dana Pensiun adalah satu semester dan satu tahun. Untuk laporan investasi semesteran, periode laporan dimulai dari bulan Januari sampai dengan Juni untuk semester pertama dan bulan Juli sampai dengan Desember untuk semester kedua, sedangkan laporan investasi tahunan mencakup periode Januari sampai dengan Desember. 3. Karakteristik Kualitatif Laporan Investasi Dana Pensiun Relevan Laporan investasi Dana Pensiun harus relevan dengan tujuan yang ingin dicapai agar laporan investasi dimaksud bermanfaat bagi pemakainya. Laporan investasi Dana Pensiun memiliki kualitas relevan apabila dapat mempengaruhi keputusan pemakai. Keandalan Laporan investasi Dana Pensiun harus dapat diandalkan. Informasi yang disajikan dalam laporan investasi Dana Pensiun memiliki kualitas andal jika informasi yang disajikan bebas dari pengertian yang menyesatkan dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus dan jujur dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan. Komparasi Laporan investasi Dana Pensiun harus disusun sedemikian rupa sehingga pemakai dapat membandingkan laporan investasi antar Dana Pensiun untuk mengevaluasi posisi dan kinerja investasi secara relatif. Konsistensi Pengukuran dan penyajian dalam laporan investasi Dana Pensiun harus dilakukan secara konsisten agar dapat dilakukan evaluasi atas posisi dan kinerja investasi dari satu periode ke periode yang lain. III. Standar Penyusunan Laporan Investasi Dana Pensiun Standar Penyusunan Laporan Investasi Dana Pensiun merupakan standar yang harus digunakan pengurus dalam menyusun laporan investasi Dana Pensiun, baik laporan investasi semesteran, maupun laporan investasi tahunan yang kemudian diperiksa oleh akuntan publik. Standar ini mengatur pokok materi minimum yang harus dimuat dalam laporan investasi Dana Pensiun, yaitu : 1. Pernyataan Pengurus; 2. Laporan Posisi Portofolio Investasi; 3. Laporan Hasil Investasi;

4. Analisis Investasi; dan 5. Pengungkapan. 1. Pernyataan Pengurus a. Lembar pernyataan pengurus Dana Pensiun menyajikan pernyataan mengenai kesesuaian portofolio investasi Dana Pensiun dengan ketentuan perundang-undangan yang mengatur investasi Dana Pensiun dan arahan investasi untuk Dana Pensiun Pemberi Kerja atau pilihan jenis investasi peserta untuk Dana Pensiun Lembaga Keuangan, selama periode laporan. b. Pernyataan pengurus diklasifikasikan menjadi : i. sesuai, dalam hal portofolio investasi Dana Pensiun sesuai dengan Undang-undang Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun beserta peraturan pelaksanaannya dan arahan investasi untuk Dana Pensiun Pemberi Kerja atau pilihan jenis investasi peserta untuk Dana Pensiun Lembaga Keuangan; atau ii. sesuai dengan catatan, dalam hal portofolio investasi Dana Pensiun sesuai dengan Undang-undang Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun beserta peraturan pelaksanaannya, tetapi tidak sesuai dengan arahan investasi untuk Dana Pensiun Pemberi Kerja atau pilihan jenis investasi peserta untuk Dana Pensiun Lembaga Keuangan; atau iii. tidak sesuai, dalam hal portofolio investasi Dana Pensiun tidak sesuai dengan Undangundang Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun beserta peraturan pelaksanaannya. Dalam memberikan pernyataannya, pengurus tidak menggunakan prinsip materialitas, dengan pengertian bahwa setiap ketidaksesuaian pelaksanaan investasi terhadap ketentuan yang mengatur, sekecil apa pun, dinyatakan sebagai ketidaksesuaian dalam kegiatan investasi. c. Khusus untuk Dana Pensiun Lembaga Keuangan, kesesuaian portofolio investasi dengan pilihan jenis investasi peserta mencakup kesesuaian penempatan investasi dengan pilihan peserta dan kesesuaian pelaksanaan alokasi hasil investasi ke rekening peserta dengan dasar yang menetapkannya. d. Lembar pernyataan pengurus disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut. i. Pada bagian atas diberi judul Pernyataan Pengurus. ii. Paragraf pertama berisi ruang lingkup pernyataan pengurus yang mencakup pelaksanaan kegiatan investasi selama periode laporan dan penegasan bahwa kegiatan investasi adalah tanggung jawab pengurus. iii. Paragraf kedua berisi pernyataan kesesuaian pelaksanaan kegiatan investasi dengan peraturan perundang-undangan dan arahan investasi untuk Dana Pensiun Pemberi Kerja atau pilihan jenis investasi peserta untuk Dana Pensiun Lembaga Keuangan.

iv. Nama jelas, jabatan, dan tanda tangan pengurus, serta nama kota dan tanggal ditandatanganinya pernyataan pengurus. v. Apabila pengurus memberikan pernyataan sesuai dengan catatan atau tidak sesuai, pernyataan pengurus diberi paragraf penjelas yang berisi ringkasan ketidaksesuaian pelaksanaan kegiatan investasi beserta latar belakang atau alasannya. Paragraf penjelas ditulis di bawah paragraf kedua, sebelum nama jelas, jabatan, dan tanda tangan pengurus. 2. Laporan Posisi Portofolio Investasi a. Portofolio investasi Dana Pensiun adalah seluruh investasi yang dilakukan untuk dan atau atas nama Dana Pensiun. b. Penilaian investasi dilakukan dengan nilai wajar sebagai berikut. i. Deposito berjangka dan deposito on call dinilai berdasar nilai nominal. ii. Sertifikat deposito dan surat pengakuan utang dinilai berdasar nilai tunai. iii. Saham yang tercatat di bursa efek dinilai berdasar nilai pasar. iv. Obligasi yang tercatat di bursa efek dinilai berdasar (1) nilai perolehan setelah amortisasi premi atau diskonto, untuk obligasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, atau (2) nilai wajar, untuk obligasi yang diperdagangkan atau tersedia untuk dijual. v. Penempatan langsung pada saham dinilai berdasar metode ekuitas atau nilai yang ditetapkan penilai independen yang terdaftar pada instansi berwenang. Penetapan penggunaan dasar penilaian tersebut harus mendapat persetujuan pendiri atau pendiri dan dewan pengawas dengan memperhatikan azas konsistensi dan konservatisme. Metode penilaian yang ditetapkan untuk laporan investasi harus sama dengan metode yang ditetapkan untuk laporan keuangan. vi. Tanah, bangunan, atau tanah dan bangunan dinilai berdasar nilai yang ditetapkan penilai independen yang terdaftar pada instansi berwenang. vii. Unit penyertaan reksadana dinilai berdasar nilai aktiva bersih. viii. Sertifikat Bank Indonesia dinilai berdasar nilai tunai. ix. Surat berharga yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia dinilai berdasar (1) nilai perolehan setelah amortisasi premi atau diskonto, untuk surat berharga yang dimiliki hingga jatuh tempo, (2) nilai wajar, untuk surat berharga yang diperdagangkan atau tersedia untuk dijual, atau (3) nilai tunai, untuk surat berharga yang jatuh temponya kurang dari satu tahun.

x. Portofolio investasi kolektif yang dikelola oleh manajer investasi selain reksadana dinilai berdasar nilai aktiva bersih. Dalam hal tidak ada penetapan nilai aktiva bersih oleh manajer investasi atau kustodian, investasi dalam portofolio investasi kolektif dikelompokkan per jenis investasi dan dinilai sesuai dengan ketentuan untuk tiap-tiap jenis investasi, sebagaimana diatur di atas. c. Investasi dengan mata uang asing disajikan dalam mata uang rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia per tanggal penyajian. d. Untuk laporan investasi semesteran, posisi portofolio investasi per jenis investasi dan persentase portofolio investasi per jenis investasi terhadap total investasi disajikan sekurangkurangnya untuk posisi per akhir bulan. e. Untuk laporan investasi tahunan yang diperiksa oleh akuntan publik, posisi investasi per jenis investasi dan persentase investasi per jenis investasi terhadap total investasi disajikan sekurang-kurangnya untuk posisi per (1) 31 Desember, apabila penyampaian laporan investasi tahunan didahului dengan laporan investasi semester kedua, atau (2) akhir bulan Juli sampai dengan Desember, apabila penyampaian laporan investasi tahunan tidak didahului dengan laporan investasi semester kedua. f. Pengelompokan jenis investasi harus dilakukan secara konsisten. 3. Laporan Hasil Investasi Dana Pensiun a. Nilai hasil investasi dan tingkat hasil investasi (return on investment atau ROI) untuk periode laporan harus disajikan per jenis investasi dan per total investasi. b. Tingkat hasil investasi terhadap aktiva bersih (return on assets atau ROA) untuk periode laporan harus disajikan per total investasi. c. Nilai hasil investasi harus memperhitungkan pendapatan investasi yang sudah terealisasi (secara basis akrual) dan yang belum terealisasi. d. Nilai hasil investasi harus dihitung setelah dikurangi beban/biaya investasi. e. Beban/biaya investasi yang tidak melekat pada jenis investasi tertentu dialokasikan secara proporsional ke dalam setiap jenis investasi yang berkaitan dengan beban/biaya dimaksud. f. Tingkat hasil investasi (ROI) baik untuk per jenis investasi maupun untuk total investasi harus diukur berdasarkan rata-rata investasi dengan rumus : ROI = Total hasil investasi Nilai rata-rata investasi

g. Untuk menghitung tingkat hasil investasi (ROI), nilai rata-rata investasi untuk periode laporan harus dihitung berdasarkan nilai awal investasi per bulan. h. Tingkat hasil investasi terhadap aktiva bersih (ROA) harus diukur berdasarkan rata-rata aktiva bersih dengan rumus : ROA = Total hasil investasi Nilai rata-rata aktiva bersih i. Untuk menghitung tingkat hasil investasi terhadap aktiva bersih (ROA) semesteran, nilai ratarata aktiva bersih adalah rata-rata nilai awal dan nilai akhir aktiva bersih setiap semester sebagaimana dilaporkan dalam laporan keuangan Dana Pensiun. Untuk menghitung tingkat hasil investasi terhadap aktiva bersih (ROA) tahunan, nilai rata-rata aktiva bersih adalah ratarata dari rata-rata aktiva bersih semester pertama dan semester kedua. j. Khusus untuk laporan investasi semester kedua bagi Dana Pensiun yang tidak wajib menyampaikan hasil pemeriksaan akuntan publik atas laporan investasi tahunan, tingkat hasil investasi (ROI) dan tingkat hasil investasi terhadap aktiva bersih (ROA) tahunan harus disajikan. 4. Analisis Investasi 4.1 Analisis atas pelaksanaan kebijakan manajemen risiko investasi a. Kebijakan Dana Pensiun mengenai manajemen risiko investasi harus disajikan. Dalam hal Dana Pensiun memiliki kebijakan atau prosedur mengenai pengidentifikasian, pengontrolan, dan pemantauan atas pengontrolan risiko investasi yang dituangkan dalam satu atau beberapa dokumen, maka ringkasan dari kebijakan atau prosedur tersebut harus disajikan. Apabila kebijakan manajemen risiko investasi hanya dituangkan dalam arahan investasi, yang disajikan dalam bagian ini adalah nomor dan tanggal arahan investasi serta ringkasan kebijakan manajemen risiko investasi yang tertuang dalam arahan investasi tersebut. b. Evaluasi pelaksanaan kebijakan manajemen risiko investasi untuk periode laporan harus disajikan. c. Dalam hal terdapat pelaksanaan investasi yang tidak sesuai dengan kebijakan manajemen risiko investasi, alasan ketidaksesuaian tersebut harus diungkapkan. d. Tingkat volatilitas total hasil investasi untuk periode laporan sebaiknya dihitung dan disajikan.

e. Tolok ukur (benchmarks) untuk risiko dan tingkat hasil investasi yang sesuai dengan tipe risiko atau jenis investasi Dana Pensiun, bila ada, harus diungkapkan beserta alasan pemilihannya. f. Dalam hal terdapat perbedaan struktur portofolio investasi Dana Pensiun dengan struktur portofolio investasi yang menjadi tolok ukur yang digunakan, perbedaan tersebut harus diungkapkan. g. Tolok ukur, bila ada, harus digunakan secara konsisten. Perubahan tolok ukur harus diungkapkan latar belakang atau alasan perubahannya. 4.2 Analisis atas kesesuaian investasi dengan peraturan perundang-undangan di bidang investasi Dana Pensiun dan arahan investasi untuk Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) atau pilihan jenis investasi peserta untuk Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) a. Analisis kesesuaian investasi dengan batasan kualitatif per jenis investasi untuk periode laporan harus disajikan. b. Status kesesuaian investasi dengan batasan kualitatif per jenis investasi harus disajikan sekurang-kurangnya untuk posisi per (1) akhir bulan dan tanggal-tanggal terjadinya ketidaksesuaian untuk laporan investasi semesteran dan (2) akhir bulan dan tanggaltanggal terjadinya ketidaksesuaian selama bulan Juli sampai dengan Desember untuk laporan investasi tahunan yang penyampaiannya tidak didahului dengan laporan investasi semester kedua. c. Analisis kesesuaian investasi dengan batasan investasi per jenis untuk periode laporan harus disajikan. d. Nilai investasi per jenis investasi dan persentase investasi per jenis investasi dari total investasi harus disajikan sekurang-kurangnya posisi per (1) tanggal-tanggal terjadinya ketidaksesuaian untuk laporan investasi semesteran dan (2) tanggal-tanggal terjadinya ketidaksesuaian selama bulan Juli sampai dengan Desember untuk laporan investasi tahunan yang penyampaiannya tidak didahului dengan laporan investasi semester kedua. e. Analisis kesesuaian investasi dengan batasan investasi per pihak untuk periode laporan harus disajikan. f. Nilai investasi dan persentase investasi per pihak dari total investasi harus disajikan sekurang-kurangnya untuk posisi per (1) akhir bulan dan tanggal-tanggal terjadinya ketidaksesuaian untuk laporan investasi semesteran dan (2) akhir bulan dan tanggaltanggal terjadinya ketidaksesuaian selama bulan Juli sampai dengan Desember untuk laporan investasi tahunan yang penyampaiannya tidak didahului dengan laporan investasi semester kedua.

g. Analisis kesesuaian investasi dengan batasan investasi khusus untuk periode laporan harus disajikan. h. Nilai investasi pada pihak yang merugi, penempatan langsung, surat pengakuan utang, tanah, bangunan, dan tanah dan bangunan dan persentase investasi tersebut dari total investasi harus disajikan sekurang-kurangnya untuk posisi per (1) akhir bulan dan tanggal-tanggal terjadinya ketidaksesuaian untuk laporan investasi semesteran dan (2) akhir bulan dan tanggal-tanggal terjadinya ketidaksesuaian selama bulan Juli sampai dengan Desember untuk laporan investasi tahunan yang penyampaiannya tidak didahului dengan laporan investasi semester kedua. i. Analisis kesesuaian dasar penilaian investasi per jenis investasi untuk periode laporan harus disajikan. j. Dasar penilaian investasi per jenis investasi harus disajikan sekurang-kurangnya untuk posisi per (1) akhir bulan dan tanggal-tanggal terjadinya ketidaksesuaian untuk laporan investasi semesteran dan (2) akhir bulan dan tanggal-tanggal terjadinya ketidaksesuaian selama bulan Juli sampai dengan Desember untuk laporan investasi tahunan yang penyampaiannya tidak didahului dengan laporan investasi semester kedua. k. Analisis investasi pada pihak terafiliasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 ayat (3) Undang-undang Nomor 11 Tahun 1992 dan Pasal 7 huruf e Keputusan Menteri Keuangan Nomor 511/KMK.06/2002 harus disajikan. i. Penempatan investasi pada pihak yang terafiliasi dalam periode laporan harus disajikan. ii. Nama pihak, jenis investasi, sifat hubungan afiliasi, tanggal dan nilai penempatan, serta tanggal dan nilai pelepasan harus diungkapkan. iii. Latar belakang atau alasan penempatan investasi harus diungkapkan. l. Untuk DPPK, analisis kesesuaian hasil investasi dengan sasaran hasil investasi sebagaimana ditetapkan dalam arahan investasi harus disajikan. m. Untuk DPPK, analisis kesesuaian investasi dengan tingkat likuiditas minimum investasi sebagaimana ditetapkan dalam arahan investasi harus disajikan. n. Untuk DPPK, analisis kesesuaian investasi dengan ketentuan objek investasi yang dilarang sebagaimana ditetapkan dalam arahan investasi harus disajikan. o. Dalam hal terdapat penempatan investasi pada objek investasi yang dilarang dalam periode laporan, kriteria yang dilanggar, jenis investasi, nama pihak, nilai dan tanggal penempatan, nilai dan tanggal pelepasan, dan nilai wajar per akhir periode laporan harus disajikan.

p. Untuk DPPK Program Pensiun Iuran Pasti, analisis kesesuaian alokasi hasil investasi ke rekening peserta untuk periode laporan harus disajikan. q. Untuk DPLK, analisis kesesuaian investasi Dana Pensiun dengan pilihan jenis investasi peserta dan kesesuaian pelaksanaan alokasi hasil investasi ke rekening peserta dengan dasar yang menetapkannya untuk periode laporan harus disajikan. r. Untuk DPLK, nilai investasi per jenis investasi dan per paket investasi yang dipilih peserta harus disajikan sekurang-kurangnya untuk posisi per (1) akhir bulan dan tanggal-tanggal terjadinya ketidaksesuaian untuk laporan investasi semesteran dan (2) akhir bulan dan tanggal-tanggal terjadinya ketidaksesuaian selama bulan Juli sampai dengan Desember untuk laporan investasi tahunan yang penyampaiannya tidak didahului dengan laporan investasi semester kedua. s. Untuk DPLK, jumlah peserta yang memilih setiap jenis dan paket investasi dan total saldo rekening peserta per jenis dan per paket investasi harus disajikan sekurangkurangnya untuk posisi per (1) akhir bulan dan tanggal-tanggal terjadinya ketidaksesuaian untuk laporan investasi semesteran, dan (2) akhir bulan dan tanggaltanggal terjadinya ketidaksesuaian selama bulan Juli sampai dengan Desember untuk laporan investasi tahunan yang penyampaiannya tidak didahului dengan laporan investasi semester kedua. t. Untuk DPLK, mekanisme alokasi hasil investasi ke rekening peserta harus diungkapkan yang sekurang-kurangnya mencakup : i. Periode pengalokasian hasil investasi, ii. Formula pengalokasian hasil investasi, dan iii. Formula pengalokasian hasil investasi dalam hal peserta keluar di antara periode pengalokasian hasil investasi. u. Untuk DPLK, pelaksanaan investasi yang tidak sesuai dengan pilihan jenis investasi peserta dan pelaksanaan alokasi hasil investasi ke rekening peserta yang tidak sesuai dengan dasar yang menetapkannya dalam periode laporan harus diungkapkan. v. Latar belakang atau alasan pelaksanaan investasi yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang investasi Dana Pensiun dan arahan investasi untuk DPPK atau pilihan peserta dan alokasi hasil investasi ke rekening peserta untuk DPLK, harus diungkapkan. 5. Pengungkapan Laporan investasi Dana Pensiun sekurang-kurangnya harus mengungkapkan :

a. informasi umum mengenai Dana Pensiun, yang sekurang-kurangnya mencakup dasar hukum, maksud dan tujuan, kepengurusan, dan kebijakan investasi Dana Pensiun; b. rincian penggunaan jasa manajer investasi dan atau bank umum dalam pengelolaan investasi Dana Pensiun selama periode laporan, yang sekurang-kurangnya mencakup nama pihak ketiga, nomor, tanggal, dan masa perjanjian, jenis investasi dan jumlah dana yang dikelola oleh setiap pihak ketiga per akhir periode laporan, dan tingkat hasil investasi bersih untuk periode laporan dari tiap-tiap pihak ketiga; c. rincian penggunaan jasa kustodian selama periode laporan, yang sekurang-kurangnya mencakup nama kustodian, jenis dan jumlah investasi yang dititipkan, nomor, tanggal, dan masa berlaku kontrak perjanjian; d. rincian investasi penempatan langsung pada saham selama periode laporan, yang sekurangkurangnya mencakup nama pihak, tanggal penempatan, nilai penempatan, persentase kepemilikan, tanggal pelepasan, nilai pelepasan, dan dasar penilaian yang digunakan; e. rincian investasi surat pengakuan utang selama periode laporan, yang sekurang-kurangnya mencakup nama penerbit, nilai nominal, jangka waktu, tanggal jatuh tempo, tingkat bunga, jumlah dan jenis jaminan, tanggal penempatan, tanggal pelepasan, dan nilai pelepasan; f. rincian investasi pada tanah, bangunan, dan atau tanah dan bangunan selama periode laporan, yang sekurang-kurangnya mencakup status kepemilikan, tanggal perolehan, lokasi, luas, nama pihak ketiga, nomor dan tanggal perjanjian pada pihak ketiga, nilai perolehan, tanggal pelepasan, nilai pelepasan, dan dasar penilaian yang digunakan; g. rincian penanaman investasi dalam kontrak investasi kolektif selain reksadana selama periode laporan, yang sekurang-kurangnya mencakup nama kontrak investasi kolektif, jenis kontrak investasi kolektif, jumlah unit penyertaan, persentase penyertaan, pihak penerbit/pengelola kontrak investasi kolektif, kustodian, tanggal penempatan, nilai perolehan, tanggal pelepasan, nilai pelepasan, alokasi aset, tingkat pengembalian 30 hari, dan tingkat pengembalian setahun; h. rincian investasi pada pihak yang memiliki hubungan afiliasi dengan pengurus, dewan pengawas, pendiri, mitra pendiri, atau kustodian dari Dana Pensiun selama periode laporan, yang sekurang-kurangnya mencakup nama pihak, jenis investasi, sifat hubungan afiliasi, tanggal dan nilai penempatan, serta tanggal dan nilai pelepasan, selain yang telah diungkapkan dalam bagian analisis investasi pada pihak terafiliasi sebagaimana diatur dalam Bagian III angka 4.2 huruf k di atas; i. rincian hasil investasi tanah, bangunan, dan atau tanah dan bangunan untuk periode laporan, yang sekurang-kurangnya mencakup jenis dan sumber pendapatan dan biaya;

j. rincian instrumen derivatif yang dimiliki Dana Pensiun selama periode laporan, yang sekurang-kurangnya mencakup nama instrumen, nama penerbit, tanggal perolehan, tanggal dan nilai pelepasan, serta nilai wajar instrumen tersebut per tanggal akhir periode laporan; dan k. rincian hasil investasi per jenis investasi untuk periode laporan, yang sekurang-kurangnya mencakup pendapatan investasi yang sudah terealisasi, pendapatan yang belum teralisasi, dan beban/biaya investasi.