REPUBLIK INDONESIA. BERKEINGINAN untuk memajukan dan memperkuat hubungan persahabatan yang telah ada di antara kedua negara;

dokumen-dokumen yang mirip
MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH NEGARA PALESTINA TENTANG KERJASAMA Dl BIDANG PARIWISATA

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA INSTITUT PENELITIAN EKONOMI UNTUK ASEAN DAN ASIA TIMUR DENGAN SADAN PUSAT STATISTIK REPUBLIK INDONESIA TENTANG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

REPUBLIK INDONESIA CONCERNING SISTER CITY COOPERATION

PENYUSUNAN NASKAH PERJANJIAN INTERNASIONAL

~ ' REPUBLIK INDONESIA

REPUBLIK INDONESIA PASAL1 TUJUAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA TENTANG

PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH TURKMENISTAN MENGENAI KERJASAMA EKONOMI DAN TEKNIK

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

bidang penanggulangan bencana untuk kesejahteraan dan keselamatan rakyat di kedua negara;

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dan Parlemen Republik Fiji, yang selanjutnya disebut sebagai "Para Pihak";

PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK MOZAMBIK MENGENAI KERJSAMA EKONOMI DAN TEKNIK

REPUBLIK INDONESIA MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANT ARA KEMENTERIAN PEROAGANGAN REPUBLIK INDONESIA DAN

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANT ARA

REPUBLIK INDONESIA. MEMPERCAYAI bahwa kerja sama yang dilakukan akan membawa manfaat bagi para Pihak;

MENGAKUI pentingnya peningkatan kualifikasi dan kompetensi sumber daya manusia Indonesia;

PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH FEDERASI RUSIA MENGENAI KERJASAMA EKONOMI DAN TEKNIK

PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK DJIBOUTI MENGENAI KERJASAMA EKONOMI DAN TEKNIK

~~...-;-- ~ ' --;_~ ' - '_.. "'_ -:; REPUBLIK. INDONESIA

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA

REPUBl.JK INDONESIA. Pemerintah Kata Jayapura, Republik Indonesia dan Pemerintah Kata Wewak, Papua Nugini, selanjutnya disebut sebagai para "Pihak";

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

REPUBLIK INDONESIA. SESUAI dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di masing-masing negara; PASALI TUJUAN

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia dan Kementerian

Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Denmark yang selanjutnya secara tunggal disebut "Pihak" dan secara bersama disebut "Para Pihak";

(selanjutnya masing-masing disebut sebagai "Pihak" dan secara bersama sebagai "Para Pihak"),

Departemen Kesehatan Republik Indonesia dan Kementerian Kesehatan Republik Sudan, selanjutnya disebut sebagai "Para Pihak"

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dan Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Pemerintah Australia, selanjutnya disebut 'Para Pihak';

REPUBLIK INDONESIA. MEMPERHA TIKAN kebutuhan untuk mengembangkan dan membina pengembangan sumber daya manusia perminyakan dan sumber daya energi;

PENGATURAN ANTARA KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN SELANDIA BARU TENTANG KERJASAMA BIDANG PENDIDIKAN

Mengakui pentingnya asas-asas persamaan dan saling menguntungkan; Sesuai dengan hukum dan perundang-undangan yang berlaku di rnasingmasing

REPUBLIK INOONESIA MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANT ARA KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA DAN KANTOR PEMILIHAN FIJI

SESUAI dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di kedua negara. TELAH DICAPAI kesepahaman sebagai berikut: PASALI TUJUAN

REPUBLIK INDONESIA. PASALI Tujuan

MEMPERTIMBANGKAN kepentingan bersama dalam mengembangkan kerja sama energi baru terbarukan antara Republik Indonesia dan Republik Federal Austria.

~ j.. ~~ REPUBLIK IIIDONBSIA MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA DAN

REPUBLIK INDONESIA PEMBUKAAN

REPUBLIK INDONESIA. Memorandum Saling Pengertian an tara. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia dan

PASALI TUJUAN PASAL II RUANG LINGKUP KERJASAMA. Ruang lingkup kerjasama di bawah Memorandum Saling Pengertian ini adalah sebagai berikut:

-,"''.-., W 1 ' I ' B.EPUBLII IIIDONESIA

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH MALAYSIA TENTANG KERJASAMA PERTANIAN

PERSETUJUAN ANTARA PEMERINT AH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH FEDERASI MIKRONESIA MENGENAI KERJASAMA EKONOMI DAN TEKNIK

"Pihak", dan secara bersama-sama disebut sebagai "Para Pihak";

REPIJBl,IK INDONESIA

SOUTH CENTRE MENGENAI KERJA SAMA DALAM KEGIATAN PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN

REPDBLIK INDONESIA. bidang-bidang geosains atas dasar keinginan dan manfaat bersama para Pihak;

REPUBLIK INDONESIA PEMBUKAAN

REPUBLIKINDONESlA. BERKEINGINAN untuk menjalin dan meningkatkan hubungan kerjasama dibidang kepemudaan dan keolahragaan antara Para Pihak;

Departemen Luar Negeri Indonesia dan Kementerian Luar Negeri Romania (selanjutnya disebut sebagai "Para Pihak";

REPUBLIK INDONESIA PASAL1

REPUIP 1 ' 1 "J')(l FSL\

REPUBLDl INDONESIA MEMORANDUM SALING PENGERTIAN. ANTARA KEMENTERIAN KELAUT AN DAN PERl KANAN REPUBLIK INDONESIA DAN

BERKEINGINAN untuk tersedianya mekanisme dan komitmen Para pihak untuk melakukan sebuah penelitian dan pengembangan bersama, termasuk melakukan

Dalam rangka untuk lebih memperkuat dan memperdalam hubungan persahabatan dan kerja sama yang telah ada antara Para Pihak;

BERKEINGINAN untuk memperkuat ikatan persahabatan dan kerja sama antara kedua pihak dan untuk meningkatkan arus perdagangan pada masingmasing

Kementerian Perdagangan Republik Indonesia dan Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Republik Liberia (selanjutnya disebut sebagai "Para Pihak"),

TENT ANG KERJASAMA PENDIDIKAN, PELATIHAN, DAN PENGKAJIAN DI BIDANG PERTAHANAN DAN KEAMANAN

BERHASRA T unruk meningkatkan hubungan baik berdasarkan kemitraan clan kerjasama antara penduduk kedua kota;

Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Singapura (selanjutnya disebut "Para Pihak");

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

REPUBLIK INDONESIA MEMORANDUM SALING PENGERTIAN TENTANG KERJA SAMA MARITIM ANT ARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH AMERIKA SERIKAT

Mempertimbangkan kepedulian bersama terhadap konservasi dan rehabilitasi lahan dan hutan tropis terdegradasi;

PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK FEDERASI NIGERIA MENGENAI KERJASAMA EKONOMI DAN TEKNIK

di bidang pengembangan sumber daya manusia khususnya perminyakan dan petrokimia; pengembangan sumber daya manusia penninyakan dan petrokimia;

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dan Kementerian Luar Negeri dan Agama Republik Kosta Rika (selanjutnya disebut sebagai "Para Pihakn);

===========================================

Pasal 1. Kedua pihak sepakat untuk meningkatkan dan saling tukar menukar pengalaman di bidang penerangan, mencakup :

t. ' ~ _.J "'-... ~... -'

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Pemerintah Selandia Baru dan Pemerintah Republik Indonesia (selanjutnya disebut sebagai "Para Pes ~ rta ");

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANT ARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH BRUNEI DARUSSALAM TENT ANG KERJA SAMA KEBUDA YAAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PASAL1 "PASAL4 MITRA KERJA

PENGATURAN ANTARA. MENGINGAT hubungan dan kerjasama yang bersahabat yang telah ada antara Republik Indonesia dan Kerajaan Kamboja;

Persetujuan Kerja Sama Ekonomi antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Belanda yang ditandatangani pada tanggal 7 Juli 1968;

REPUBLIK INDONESIA. Berkeinginan untuk memperkuat dan mengembangkan hubungan persahabatan dan kerjasama;

REPUBLIK INDONESIA. MENYADARI pentingnya prinsip-prinsip kedaulatan, kesetaraan, saling menghargai, dan saling menguntungkan;

BERKEINGINAN untuk memfasilitasi masuk dan tinggalnya pelajar Malaysia ke Republik Indonesia dan pelajar Indonesia ke Malaysia;

University di bidang pelatihan dan peningka.tan kapasitas para diplomat Indonesia dalam hal isu-isu terkait diplomasi;

Kementerian Pariwisata Republik Indonesia dan Kementerian Bisnis, lnovasi, dan Tenaga Kerja Selandia Baru selanjutnya disebut "Para Peserta":

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK ITALIA MENGENAI KERJASAMA ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI

REPUBLIK INDONESIA. BERKEINGINAN untuk memajukan dan memperkuat kerja sama dalam bidang seni dan budaya, dan;

w,= REPUBLIJ[ INDONESIA MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM REPUBLIK INDONESIA DAN

Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Australia; menimbulkan ancaman yang nyata terhadap stabilitas dan keamanan masyarakat kedua negara;

REPUBLIK INDONESIA. terjalin melalui peningkatan kerjasama antara Para Pihak; PASALI TUJUAN

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN MENGENAI KERJA SAMA EKONOMI ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH NEGARA PALESTINA

NOTA KESEPAHAMAN ANT ARA DAN JAPAN EXTERNAL TRADE ORGANIZATION TENT ANG

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA DAN MENGENAI. KERJASAMA Dl SEKTOR TRANSPORT AS!

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

SESUAI dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di negara masing-masing; TELAH MENCAPAI KESEPAKATAN SEBAGAI BERIKUT;

SALING PENGERTIAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DENGAN PEMERINTAH REPUBLIK DEMOKRASI MYANMAR

EMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DAN ARSIP NASIONAL PUSAT REPUBLIK YAMAN MENGENAI KERJASAMA KEARSIPAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

REPUBLIK INDONESIA. MEY AKINI perlunya kerja sama efektif dan berkesinambungan yang menjadi kepentingan dari Para Pihak;

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN TENTANG K.ERJA SAMA EKONOMI DAN TEKNIS ANTARA PEMERINTAH REPUBUK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK

REPUBLIJ[ INDONESIA. Pasal 1 Tujuan

Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia dan Komisi Olahraga Filipina Republik Filipina, selanjutnya disebut sebagai "Para Pihak";

Transkripsi:

REPUBLIK INDONESIA MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN KERAJAAN KEBAWAH DULi YANG MAHA MULIA PADUKA SERI BAGINDA SULTAN DAN YANG Dl-PERTUAN NEGARA BRUNEI DARUSSALAM MENGENAI KERJA SAMA DI BIDANG KESEHATAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA yang diwakili oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan KERAJAAN KEBAWAH DULi YANG MAHA MULIA PADUKA SERI BAGINDA SULTAN DAN YANG Dl-PERTUAN NEGARA BRUNEI DARUSSALAM yang diwakili oleh Kementerian Kesehatan Negara Brunei Darussalam (selanjutnya secara sendiri-sendiri disebut sebagai "Pihak" dan secara bersama-sama disebut sebagai "Para Pihak"). MENGAKUI kebutuhan untuk mendukung kerjasama dan kolaborasi dalam hal yang berkaitan dengan kesehatan atas dasar resiprositas dan saling menguntungkan bagi kedua negara; BERKEINGINAN untuk memajukan dan memperkuat hubungan persahabatan yang telah ada di antara kedua negara; SESUAI dengan hukum dan peraturan yang berlaku di masing-masing negara; TELAH MENCAPAI kesepakatan sebagai berikut:

PARAGRAFI TUJUAN Tujuan dari Memorandum Saling Pengertian (selanjutnya disebut sebagai 'MSP') adalah untuk mendorong, memfasilitasi dan memajukan kerjasama sesuai dengan kemampuan masing-masing di bidang kesehatan. PARAGRAF II AREA KERJASAMA Para Pihak akan melakukan kerja sama dalam area sebagai berikut: (a) Pertukaran informasi tentang kesehatan masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja, obat-obatan tradisional dan regulasi obatobatan; (b) Pertukaran ahli medis pada area yang diputuskan bersama; (c) Pengembangan sumber daya manusia dan pertukaran ilmu pengetahuan; (d) Penelitian dan pengembangan bersama di bidang medis dan kesehatan; (e) Area kerjasama lain yang diputuskan bersama oleh Para Pihak secara tertulis. PARAGRAF Ill ALO KASI SUM BER DAY A Segala aktivitas berdasarkan MSP ini akan bergantung pada ketersediaan dana, fasilitas dan personil Para Pihak. 2

PARAGRAF IV PELAKSANAAN 1. Dalam rangka pelaksanaan MSP ini, Para Pihak akan membentuk suatu Kelompok Kerja, dengan mempertimbangkan peraturan nasional di masingmasing negara, yang akan: a. Menentukan bentuk, metode dan ketentuan kerjasama; b. Melakukan penilaian dan menganalisa hasil kerjasama. 2. Kelompok Kerja akan terdiri dari perwakilan Para Pihak dan perwakilan organisasi lain di bawah petunjuk Para Pihak dan akan mengadakan pertemuan secara berkala dan bergantian di Negara Brunei Darussalam dan di Indonesia. 3. Para Pihak akan memfasilitasi pembentukan kontak langsung antara lembaga yang ditunjuk oleh Para Pihak. 4. Otoritas yang ditunjuk bertanggung jawab dalam pelaksanaan MSP ini atas nama Kerajaan Kebawah Duli Yang Maha Mulia Paduka Seri Baginda Sultan dan Yang Di-Pertuan Negara Brunei Darussalam adalah Kementerian Kesehatan Negara Brunei Darussalam, dan atas nama Pemerintah Republik Indonesia adalah Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. PARAGRAFV HAK KEKA YAAN INTELEKTUAL 1. Para Pihak sepakat bahwa setiap hak kekayaan intelektual yang timbul dari pelaksanaan MSP ini akan dimiliki secara bersama dan: a. Masing-masing Pihak akan diizinkan untuk menggunakan hak kekayaan intelektual tersebut untuk tujuan pemeliharaan, pemakaian dan peningkatan hak kekayaan intelektual yang relevan; 3

b. Dalam hal kekayaan intelektual yang digunakan oleh salah satu Pihak dan I atau institusi yang bertindak atas nama Pihak untuk tujuan komersial, Pihak lain berhak untuk mendapatkan bagian keuntungan royalti yang adil. PARAGRAF VI PERJANJIAN ALIH MATERIAL 1. Semua aktivitas penelitian yang melibatkan penggunaan bahan biologis yang berasal dari Negara Brunei Darussalam akan semaksimal mungkin dilakukan di Negara Brunei Darussalam. 2. Demikian pula, semua kegiatan penelitian yang melibatkan penggunaan bahan biologis yang berasal dari Indonesia akan semaksimal mungkin dilakukan di Indonesia; 3. Setiap kegiatan yang melibatkan transfer spesimen yang dilakukan dalam kerangka MSP ini akan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam perjanjian pelaksanaan yang akan diputuskan secara tertulis oleh Para Pihak dan sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku di masingmasing negara. PARAGRAF VII SUMBER DAYA GENETIKA DAN PENGETAHUAN TRADISIONAL 1. Para Pihak akan mengakui keberadaan dan memajukan perlindungan yang efektif terhadap Sumber Daya Genetik dan Pengetahuan Tradisional (SDGPT), serta hak eksklusif untuk mencegah eksploitasi, penyelewengan, dan penyalahgunaan SDGPT Para Pihak 2. Setiap pemanfaatan SDGPT Para Pihak dalam kerangka pelaksanaan MSP ini akan dilakukan melalui pengaturan khusus yang disepakati oleh Para Pihak. 4

PARAGRAF VIII KERAHASIAAN 1. Masing-masing Pihak akan senantiasa berusaha untuk mematuhi kerahasiaan, sifat rahasia dan keamanan fisik dokumen, informasi dan data lain yang diterima atau diberikan kepada Pihak lain selama periode pelaksanaan MSP ini atau perjanjian lainnya yang dibuat berdasarkan MSP ini. 2. Apabila salah satu Pihak berkeinginan memberitahukan informasi rahasia dan data lain yang dihasilkan dari keg iatan di bawah MSP ini kepada pihak ketiga, Pihak tersebut harus memperoleh persetujuan terlebih dahulu dari Pihak lain sebelum pemberitahuan dapat dibuat. 3. Para Pihak sepakat bahwa ketentuan yang diatur dalam Paragraf ini akan terus mengikat bahkan setelah berakhirnya MSP ini. PARAGRAF IX PEMBATASAN AKTIVITAS PERSONIL Para Pihak akan memastikan bahwa semua personil yang terlibat dalam program di bawah MSP ini tidak akan mengambil bagian dalam urusan politik dan I atau kegiatan komersial dan menghormati integritas nasional negara tuan rumah, serta menahan diri dari melakukan kegiatan lain yang bertentangan dengan tujuan MSP ini. PARAGRAF X PENYELESAIAN PERSELISIHAN Setiap perselisihan antara Para Pihak mengenai interpretasi atau pelaksanaan MSP ini akan diselesaikan secara bersahabat melalui konsultasi atau negosiasi antara Para Pihak. 5

PARAGRAF XI REVISI DAN PERUBAHAN MSP ini dapat diubah atau direvisi secara tertulis dengan persetujuan dari kedua Pihak. Revisi atau perubahan tersebut akan menjadi bagian dari MSP ini pada tanggal yang telah diputuskan bersama-sama oleh Para Pihak. PARAGRAF XII MULAI BERLAKU, JANGKA WAKTU DAN PENGAKHIRAN 1. MSP ini akan mulai berlaku pada saat tanggal penandatanganan. 2. MSP ini akan tetap efektif untuk jangka waktu lima (5) tahun dan dapat diperpanjang untuk periode yang sama, kecuali salah satu Pihak memberitahukan secara tertulis mengenai keinginannya untuk mengakhiri MSP ini enam puluh (60) hari sebelumnya melalui saluran diplomatik; 3. Pengakhiran MSP ini tidak akan mempengaruhi pelaksanaan program yang sedang berjalan dan kegiatan yang dibuat berdasarkan MSP ini sampai selesainya program dan kegiatan tersebut. SEBAGAI BUKTI, yang bertanda tangan di bawah ini, dengan diberi kuasa oleh Pemerintah masing-masing telah menandatangani MSP ini. DITANDATANGANI di Bandar Seri Bagawan pada tanggal J... ~~tahun... ~~~... dalam Bahasa Indonesia dan bahasa lnggris, semua naskah memiliki kekuatan hukum sama. Dalam hal terjadi perbedaan penafsiran MSP ini, maka naskah bahasa lnggris yang berlaku. 6

UNTUK DAN AT AS NAMA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA UNTUK DAN ATAS NAMA KERAJAAN KEBAWAH DULi YANG MAHA MULIA PADUKA SERI BAGI NOA SUL TAN DAN YANG Dl PERTUAN NEGARA BRUNEI DARUSSALAM YANG MULIA NILA F. MOELOEK Menteri Kesehatan Republik Indonesia v::k:t~~~~-~~a ~\o ADANAN YUSOF Menteri Kesehatan Negara Brunei Darussalam 7

REPUBLIK INDONESIA MEMORANDUM OF UNDERSTANDING BETWEEN THE GOVERNMENT OF THE REPUBLIC OF INDONESIA AND THE GOVERNMENT OF HIS MAJESTY THE SULTAN AND YANG Dl-PERTUAN OF BRUNEI DARUSSALAM IN THE FIELD OF HEAL TH COOPERATION THE GOVERNMENT OF THE REPUBLIC OF INDONESIA as represented by the Ministry of Health, the Republic of Indonesia and THE GOVERNMENT OF HIS MAJESTY THE SULTAN AND YANG Dl-PERTUAN OF BRUNEI DARUSSALAM as represented by the Ministry of Health, Brunei Darussalam (hereinafter referred to singularly as "the Participant" and collectively as "the Participants"). RECOGNISING the need to advocate co-operation and collaboration in matters relating to health on the basis of reciprocity and mutual benefits for both countries; DESIRING to promote and strengthen the friendly relations existing between the two countries; PURSUANT to the prevailing laws and regulations of their respective countries; HAVE REACHED the following understandings:

1: PARAGRAPH I OBJECTIVE The objective of this Memorandum of Understanding (hereinafter referred to as this 'MOU') is to encourage, facilitate and promote cooperation according to their respective capabilities in the field of health. PARAGRAPH 11 AREAS OF CO-OPERATION The Participants will cooperate in the following areas: (a) Exchange of information on public health, environmental health, occupational health, traditional medicines and drugs regulations; (b) Exchange of health and medical experts in the mutually decided identified areas; (c) Development of human resources and exchange of knowledge; (d) Joint medical and health research and development; and (e) Other areas of co-operation as may be mutually decided in writing by the Participants. I It PARAGRAPH Ill ALLOCATION OF RESOURCES The activities pursuant to this MOU will be subject to the availability of funds, facilities and personnel of the Participants. PARAGRAPH IV IMPLEMENTATION h I 1. For the purpose of implementation of this MOU, the Participants will set up a Working Group, taking into account the national regulations of the respective countries, which will: 2 n(] v \ ) " - '

a. Define forms, methods and terms of cooperation; b. Asses and analyse the results of the cooperation. 2. The Working Group will consist of representatives of the Participants and representatives of other organizations under the guidance of the Participants and will periodically hold joint meetings alternately in Brunei Darussalam and in Indonesia. 3. The Participants will facilitate the establishment of direct contacts between the Participants' appointed institutions... 4. The designated authority responsible for the implementation of this MOU on behalf of the Government of His Majesty the Sultan and Yang Di Pertuan of Brunei Darussalam will be the Ministry of Health of Brunei Darussalam, and on behalf of the Government of the Republic of Indonesia will be the Ministry of Health of the Republic of Indonesia. PARAGRAPHV INTELLECTUAL PROPERTY RIGHTS 1. The Participants agree that any intellectual property rights arising from under the implementation of this MOU will be jointly owned and: a. Each Participant will be allowed to use such intellectual property rights for the purpose of maintaining, adapting and improving the relevant property; b. In the event the intellectual property is used by one Participant and/or institution on behalf of the Participant for commercial purposes other Participant will be entitled to obtain equitable benefit portion of royalty;

PARAGRAPH VI MATERIAL TRANSFER AGREEMENT 1. All research activities that involve the use of biological materials originating from Brunei Darussalam will to the fullest extent possible be carried out in Brunei Darussalam. 2. Similarly, all research activities that involve the use of biological materials originating from Indonesia will to the fullest extent possible be carried out in Indonesia; 3. Any activities that involve transfer of specimen undertaken within this MOU will be in accordance with the provisions to be stipulated in an implementing agreement mutually decided in writing by the Participants and in accordance with the prevailing laws and regulations of the respective countries. PARAGRAPH VII GENETIC RESOURCES AND TRADITIONAL KNOWLEDGE 1. The Participants will recognise the existence and promote the effective protection of Genetic Resources and Traditional Knowledge (GRTK), as well as the Participants' exclusive rights to prevent any exploitation, misappropriation, and misuse of GRTK. 2. Any utilisation of the Participants' GRTK under the implementation of this MOU will be carried out through special arrangement to be concluded by the Participants. 4

PARAGRAPH VIII CONFIDENTIALITY 1. Each Participant wil l undertake to observe the confidentiality, secrecy and physical security of documents, information and other data received or supplied to the other Participant during the period of the implementation of this MOU or any other agreement made pursuant to this MOU. 2. Where a Participant wishes to disclose confidential information and any other data resulting from the activities under this MOU to any third party that Participant must obtain prior consent from the other Participant b.efore any disclosure can be made. 3. Both Participants agree that this Paragraph will continue to be binding on them even after the termination of this MOU. PARAGRAPH IX LIMITATION OF PERSONNEL ACTIVITIES The Participants will ensure that all personnel engaged in the program under this MOU will not take part in any political affairs and/or commercial activities and respect the national integrity of the host country, as well as refrain from conducting any other activities contrary to the objective of this MOU. PARAGRAPH X SETTLEMENT OF DISPUTES Any disputes between the Participants concerning the interpretation or implementation of this MOU will be settled amicably through consultations or negotiations between the Participants. 5 VI y ~

PARAGRAPH XI REVISION AND AMENDMENT This MOU may be amended or revised in writing with the approval of both Participants. Such revision or amendment will become part of this MOU on such date as may be jointly decided by the Participants. PARAGRAPH XII EFFECTIVE DATE, DURATION AND TERMINATION 1. This MOU will come into effect on the date of its signing. 2. This MOU will remain effective for a period of five (5) years and may be renewed for the same period. unless either Participant notifies in writing of its intention to terminate this MOU sixty (60) days in advance through diplomatic channel; 3. The termination of this MOU will not affect the implementation of on-going programmes and activities made under this MOU until the completion of such programmes and activities. IN WITNESS WHEREOF, the undersigned, being duly authorized thereto by their respective Governments, has signed this MOU. SIGNED at Bandar Seri Begawan on this....... 7..... day of... f:~~'!:>..... in the year.... ~~ff......... in the Indonesian and English languages, all texts being equally valid. In the case of any divergence of interpretation of MOU, the English text will prevail. 6

FOR AND ON BEHALF OF THE GOVERNMENT OF THE REPUBLIC OF INDONESIA FOR AND ON BEHALF OF THE GOVERNMENT OF HIS MAJESTY THE SULTAN AND YANG Dl-PERTUAN OF BRUNEI DARUSSALAM MOELOEK Minister of Health Republic of Indonesia ~LEPE ADANAN YUSOF Minister of Health Brunei Darussalam 7