PERANCANGAN PARAMETER TERBAIK UNTUK PREDIKSI PRODUKSI BAN GT3 MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN RESILIENT PROPAGATION

dokumen-dokumen yang mirip
PREDIKSI PRODUKSI BAN GT3 MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN RESILIENT PROPAGATION DAN WEIGHT-ELIMINATION

PERKIRAAN PENJUALAN BEBAN LISTRIK MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN RESILENT BACKPROPAGATION (RPROP)

ABSTRAK. Kata Kunci : Artificial Neural Network(ANN), Backpropagation(BP), Levenberg Marquardt (LM), harga emas, Mean Squared Error(MSE), prediksi.

BAB 2 LANDASAN TEORI

METODOLOGI PENELITIAN

PERAMALAN JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE LOMBOK MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN

PREDIKSI PERMINTAAN KREDIT MENGGUNAKAN METODE ADAPTIVE NEURO FUZZY INFERENCE SYSTEM (ANFIS) SKRIPSI SAMUEL ANTHONIUS MADUWU

Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropagation Menggunakan VB 6

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga ABSTRAK. viii

METODOLOGI PENELITIAN

UJM 3 (1) (2014) UNNES Journal of Mathematics.

PENGENALAN POLA GARIS DASAR KALIMAT PADA TULISAN TANGAN UNTUK MENGETAHUI KARAKTER SESEORANG DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA RESILIENT BACKPROPAGATION

SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Strata Satu Jurusan Informatika. Disusun Oleh: WINA ISTI RETNANI NIM.

Perbaikan Metode Prakiraan Cuaca Bandara Abdulrahman Saleh dengan Algoritma Neural Network Backpropagation

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER FEEDFORWARD DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI NILAI KURS JUAL SGD-IDR

PENENTUAN MODEL RETURN HARGA SAHAM DENGAN MULTI LAYER FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA RESILENT BACKPROPAGATION SKRIPSI

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI GABUNGAN ALGORITMA GENETIKA DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION (STUDY KASUS PERAMALAN SAHAM)

2. Adanya resiko pemumpukan barang pada gudang.

1. Pendahuluan 1.1 Latar belakang masalah

PERAMALAN JUMLAH SAMPAH MASYARAKAT KOTA MEDAN PADA TAHUN 2016 MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN SKRIPSI YONA WULANDARI

T 11 Aplikasi Model Backpropagation Neural Network Untuk Perkiraan Produksi Tebu Pada PT. Perkebunan Nusantara IX

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Prediksi Pemakaian Listrik Dengan Pendekatan Back Propagation

ANALISIS JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH RESERVASI KAMAR HOTEL DENGAN METODE BACKPROPAGATION (Studi Kasus Hotel Grand Zuri Padang)

PREDIKSI PERHITUNGAN DOSIS RADIASI PADA PEMERIKSAAN MAMMOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK

PREDIKSI DISTRIBUSI AIR PDAM MENGGUNAKAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DI PDAM KOTA MALANG

HALAMAN SAMPUL SKRIPSI PENGENALAN POLA TELAPAK TANGAN DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA BACK PROPAGATION NEURAL NETWORK

PENERAPAN MODEL NEURAL NETWORK BACKPROPAGATION UNTUK PREDIKSI HARGA AYAM

ANALISIS PENAMBAHAN NILAI MOMENTUM PADA PREDIKSI PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION

PENENTUAN MODEL RETURN HARGA SAHAM DENGAN MULTI LAYER FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA RESILENT BACKPROPAGATION

BAB III. METODOLOGI. kegiatan manusia membuat penelitian dengan domain teknik informatika

IDENTIFIKASI DAN VERIFIKASI TANDA TANGAN STATIK MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION DAN ALIHRAGAM WAVELET

PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN ELMAN DENGAN ALGORITME GRADIENT DESCENT ADAPTIVE LEARNING RATE

PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH PESERTA KB BARU DI KABUPATEN SEMARANG DENGAN METODE BACKPROPAGATION

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

Jurnal Fisika Unand Vol. 2, No. 4, Oktober 2013 ISSN

Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Jember Jalan Kalimantan No. 37 Jember, *

BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK UNTUK OPTIMASI AKURASI PADA PREDIKSI FINANCIAL DISTRESS PERUSAHAAN

PERANCANGAN PROGRAM PENGENALAN BENTUK MOBIL DENGAN METODE BACKPROPAGATION DAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK SKRIPSI

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

Perbandingan Akurasi Backpropagation Neural Network dan ANFIS Untuk Memprediksi Cuaca

PREDIKSI LUAS PANEN DAN PRODUKSI PADI DI KABUPATEN BANYUMAS MENGGUNAKAN METODE ADAPTIVE NEURO-FUZZY INFERENCE SYSTEM (ANFIS)

Optimasi Bobot Jaringan Syaraf Tiruan Mengunakan Particle Swarm Optimization

ESTIMASI PARAMETER MODEL HYBRIDIZING EXPONENTIAL SMOOTHING DAN NEURAL NETWORK PADA HASIL PENGUKURAN MEAN SEA LEVEL SATELIT ALTIMETRI JASON 2

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI ELMAN RECURRENT NEURAL NETWORK UNTUK PREDIKSI HARGA KOMODITAS PERTANIAN

Implementasi Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation dan Steepest Descent untuk Prediksi Data Time Series

Unnes Journal of Mathematics

PERBANDINGAN BEBERAPA MODEL UNTUK KINERJA ALGORITMA BACKPROPAGATION COMPARISON OF SOME MODEL FOR PEFORMANCE IMPROVEMENT IN BACKPROPAGATION ALGORITHM

JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PREDIKSI PENJUALAN JAMUR MENGGUNAKAN ALGORITMA BACKROPAGATION

PERAMALAN BEBAN LISTRIK JANGKA PENDEK DI BALI MENGGUNAKAN PENDEKATAN ADAPTIVE NEURO-FUZZY INFERENCE SYSTEM (ANFIS)

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI ELMAN RECURRENT NEURAL NETWORK UNTUK PREDIKSI HARGA KOMODITAS PERTANIAN

ANALISIS ACCELARATED LEARNING PADA BACKPROPAGATION DALAM PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN TESIS ARMANSYAH BARUS / TINF

ABSTRAK. Kata Kunci : Curah Hujan, Levenberg Marquardt, Backpropagation. ABSTRACT

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Pelatihan Bobot Jaringan Syaraf Tiruan Menggunakan Particle Swarm Optimization untuk Peramalan Tingkat Inflasi

PREDIKSI HARGA SAHAM MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK JARINGAN SARAF BUATAN UNTUK MERAMALKAN NILAI KESEHATAN SENTRAL TELEPON DI SUATU SENTRAL TELEPON

SKRIPSI HYBRIDRADIAL BASIS FUNCTION(RBF) DENGAN ALGORITMA GENETIKA DAN ALGORITMA SIMULATED ANNEALING UNTUK PREDIKSI KONSUMSI LISTRIK

IMPLEMENTASI BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK DALAM PRAKIRAAN CUACA DI DAERAH BALI SELATAN HALAMAN JUDUL KOMPETENSI KOMPUTASI SKRIPSI

Pemodelan Jaringan Syaraf Tiruan dengan Algoritma One Step Secant Backpropagation dalam Return Kurs Rupiah Terhadap Dolar Amerika Serikat

BAB II LANDASAN TEORI

UNNES Journal of Mathematics

PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

Realisasi Pengenalan Tulisan Tangan Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan dengan Metode Kohonen

PREDIKSI KUALITAS AIR BERSIH PDAM KOTA PALU MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION

STUDI ESTIMASI CURAH HUJAN, SUHU DAN KELEMBABAN UDARA DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

VOL. 01 NO. 02 [JURNAL ILMIAH BINARY] ISSN :

ARSITEKTUR JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PEMODELAN PROSES EKSTRAKSI ATURAN DENGAN SEARCH TREE

WAVELET -JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PREDIKSI DATA TIME SERIES

JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI CURAH HUJAN SUMATERA UTARA DENGAN METODE BACK PROPAGATION (STUDI KASUS : BMKG MEDAN)

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 3130

PREDIKSI NILAI UAS SISWA SMK MENGGUNAKAN ALGORITMA LEVENBERG-MARQUARDT (Studi Kasus : SMK Negeri 4 Tanjungpinang)

PENGENALAN TULISAN TANGAN AKSARA BATAK TOBA MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN BERBASIS ALGORITMA RESILIENT PROPAGATION

PERAMALAN BEBAN PUNCAK LISTRIK JANGKA PENDEK MENGGUNAKAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN

BAB I PENDAHULUAN I-1

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.2, (2015) ( X Print) A-31

BAB 2 KONSEP DASAR PENGENAL OBJEK

PERAMALAN PASAR PENJUALAN BATIK MENGGUNAKAN METODE EXTREME LEARNING MACHINE (ELM) SKRIPSI ABBAS MUNANDAR RAMBE

Jurnal Informatika Mulawarman Vol 5 No. 1 Februari

lalu menghitung sinyal keluarannya menggunakan fungsi aktivasi,

PERBANDINGAN ANALISIS PENGENALAN HURUF ARAB MENGGUNAKAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DAN K-NEAREST NEIGHBOR

PERBANDINGAN ANTARA MODEL NEURAL NETWORK DAN MODEL DUANE UNTUK EVALUASI KETEPATAN PREDIKSI WAKTU KERUSAKAN SUATU KOMPONEN

BAB I PENDAHULUAN. Machine learning (ML), bagian dari kecerdasan buatan (artificial

BAB 3 METODE PENELITIAN

ANALISIS PERBANDINGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN REGRESI LINEAR BERGANDA PADA PRAKIRAAN CUACA

Analisis Prediksi Indeks Harga Konsumen Berdasarkan Kelompok Kesehatan Dengan Menggunakan Metode Backpropagation

Analisis Prediksi Indeks Harga Konsumen Berdasarkan Kelompok Kesehatan Dengan Menggunakan Metode Backpropagation

Perbandingan Regresi Linear, Backpropagation Dan Fuzzy Mamdani Dalam Prediksi Harga Emas

Implementasi jaringan syaraf tiruan untuk menilai kelayakan tugas akhir mahasiswa (studi kasus di amik bukittinggi)

MASNIARI HARAHAP

Prediksi Nilai Tukar Petani Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation

Aplikasi yang dibuat adalah aplikasi untuk menghitung. prediksi jumlah dalam hal ini diambil studi kasus data balita

PENGENALAN HURUF DAN ANGKA PADA CITRA BITMAP DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN METODE PROPAGASI BALIK

APLIKASI PREDIKSI JUMLAH PENDERITA PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE DI KOTA SEMARANG MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Perbandingan Hasil Peramalan dengan Metode Double Exponential Smoothing Holt dan Metode Jaringan Syaraf Tiruan

Kenyo Puspito Rini 1), Ir. Usman Effendi, MS. 2), Dhita Morita Ikasari, STP, MP. 2)

PERAMALAN NILAI TUKAR MATA UANG MENGGUNAKAN ALGORITMA GRADIEN CONJUGATE DENGAN METODE FLETCHER-REEVES

PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA BARAT

Transkripsi:

PERANCANGAN PARAMETER TERBAIK UNTUK PREDIKSI PRODUKSI BAN GT3 MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN RESILIENT PROPAGATION Fitrisia, Adiwijaya, dan Andrian Rakhmatsyah Program Studi S1 Teknik Informatika, Fakultas Informatika, Institut Teknologi Telkom, Bandung Program Studi S1 Ilmu Komputasi, Fakultas Sains, Institut Teknologi Telkom, Bandung v3seeya@yahoo.com, adw@ittelkom.ac.id, dan adr@ittelkom.ac.id ABSTRACT Estimating the number of GT3 tires produced for a future time period at PT. Goodyear Indonesia Tbk is quite difficult. This is caused by the uncertainty on demand of production. The GT3 tire production and demand data has no linear pattern. For this problem, the artificial neural network (ANN) can be then used to predict. The type of ANN training algorithms used to learn the pattern of demand data is resilient propagation. In this paper, we have conducted the training, validation, and testing to obtain the best network architecture. From the results of training and validation, the best number of input nodes has 5 variation (t-1, t-2, t-3, t-12, t-24) and the number of hidden layer nodes = 10. These architecture gives the minimum MSE of training. The overall test results show average accuracy of 85.32%, average 90% accuracy for training data, 80.66% for data validation, and 66.56% for test data. It means that the network can recognize data that have been trained but can not properly recognize the new data that have not been previously trained. Keywords: Prediction, ANN, Resilient Propagation, Accuracy. 1. Pendahuluan Permintaan jumlah produksi terhadap suatu barang seringkali tidak menentu, salah satu penyebabnya karena pola permintaan terhadap produksi yang berubah-ubah. Adanya faktor ketidakpastian yang cukup tinggi terhadap permintaan produksi, maka bagian produksi di PT. Goodyear Indonesia, Tbk. sering mengalami kesulitan dalam memprediksi berapa jumlah barang yang harus diproduksi untuk periode waktu mendatang [1]. Untuk memprediksi besarnya permintaan di masa yang akan datang dapat dilakukan dengan cara mempelajari pola permintaan pada bulan-bulan sebelumnya. Untuk mempelajari pola permintaan barang yang akan diproduksi dapat digunakan jaringan syaraf tiruan dengan algoritma resilient propagation. Untuk mendapatkan hasil prediksi yang optimal maka perlu dilakukan perancangan terhadap arsitektur jaringan syaraf tiruan terlebih dahulu. Hasil akhir prediksi akan dibandingkan dengan data asli pada beberapa tanggal prediksi untuk dilihat akurasinya. 2. Gambaran Umum Prediksi Pada sistem prediksi permintaan produksi ban GT3 ini, data latih, data validasi dan data uji digunakan sebagai masukan dan keluarannya berupa data hasil prediksi. Ilustrasi dari prediksi ini dapat digambarkan seperti pada Gambar 1. Pengumpulan Data Data Latih Pelatihan Resilient Propagation Prosentase Pelatihan dan Normalisasi Data Data Arsitektur Jaringan Terbaik Data Uji Pengujian Jaringan Persentase Pengujian Gambar 1. Ilustrasi Sistem 3. Data Latih dan Uji Data latih yang digunakan pada proses pelatihan resilient propagation menggunakan data dari PT. GoodYear Tbk. yaitu dari bulan April sampai dengan April 2007 [1]. Data dibagi ke dalam tiga bagian, yaitu data latih, yang digunakan oleh jaringan untuk proses pembelajaran, mulai April sampai dengan Juni 2005, data uji mulai Mei 2006 sampai dengan April 2007 digunakan saat dilakukan pengujian terhadap jaringan, sedangkan data validasi digunakan mulai Juli 2005 sampai dengan April 2006 digunakan pada pelatihan jaringan untuk melihat apakah jaringan telah memberikan hasil yang benar. Masing-masing data ini dibagi menjadi 2 bagian yaitu: Data masukan, berupa data time series x 1, x 2,, x n yang terdiri dari data permintaan produksi ban GT3 pada bulan dalam kurun waktu sesuai dengan arsitektur jaringan. Data target, yaitu data permintaan produksi ban GT3 pada bulan satu setelah kurun waktu data masukan (x n+1 ). 87

Data uji memiliki karakteristik yang sama dengan data pada tahap pelatihan, dengan input tanggal yang akan diprediksi. 4. Normalisasi Data Normalisasi data bertujuan menyesuaikan data latih, data validasi, atau data uji sebelum masuk proses pelatihan ataupun prediksi. Data yang digunakan adalah data permintaan produksi ban GT3 tipe 195/70R14 GT3 91T TL periode April -April 2007. Dari keseluruhan data, 70% digunakan sebagai data pelatihan, 15% sebagai data validasi dan 15% sebagai data pengujian. Setiap data dinormalisasi sehingga berada pada range [0.1,0.9] dengan menggunakan persamaan (1) berikut ini 0.8( x min) x ' = + 0.1 (1) max min dengan : x = x setelah dinormalisasi x = x sebelum dinormalisasi max = nilai maksimum dari seluruh data min = nilai minimum dari seluruh data Contoh normalisasi data ditunjukkan pada Tabel 1. Data yang digunakan adalah data periode April Desember, dengan nilai data maksimum = 3482 dan nilai data minimum = 523. Tabel 1. Contoh Normalisasi Data Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Asli 523 3482 2945 2633 1319 2115 1432 1170 2391 Normalisasi 0,10000 0,90000 0,75482 0,67046 0,31521 0,53042 0,34576 0,27492 0,60504 5. Pelatihan dan Prediksi Pelatihan dilakukan dengan algoritma Resilient Propagation yang bertujuan untuk mengenali pola pola dari data masukan pada data latih untuk dilatih pada jaringan yang akan menghasilkan keluaran untuk dibandingkan dengan data target. Hasil akhir dari pelatihan berupa bobot-bobot optimal yang akan diterapkan pada prediksi. Prediksi dengan data uji menggunakan masukan bobot-bobot dari hasil pelatihan. Keluarannya berupa prediksi permintaan produksi yang akan dibandingkan dengan data asli permintaan produksi untuk diketahui akurasinya. Untuk mendapatkan parameter jaringan terbaik dilakukan pelatihan dan prediksi untuk memilih arsitektur jaringan. Selama proses pelatihan dilakukan validasi setiap satu epoch, yaitu setiap kali seluruh data pelatihan telah diproses ke dalam jaringan dan diperoleh MSE pelatihan untuk setiap epoch. bertujuan untuk menguji apakah jaringan sudah memiliki kemampuan yang baik dalam mengenali data baru yang diberikan kepadanya, yaitu ditunjukkan dengan nilai MSE validasi. Bobot dan bias jaringan yang dipilih untuk digunakan pada pengujian merupakan selisih MSE pelatihan dengan MSE validasi yang memberikan nilai paling minimum. Adapun prosedur validasi jaringan ditunjukkan pada Gambar 2. Gambar 2. Prosedur Jaringan 88

Sedangkan prosedur pelatihan jaringan dengan resilient propagation ditunjukkan pada Gambar 3. Gambar 3. Prosedur Pelatihan Resilient Propagation Pengujian jaringan bertujuan untuk mengetahui apakah jaringan dapat melakukan generalisasi terhadap data baru yang dimasukkan ke dalamnya, yaitu ditunjukkan dengan prosentase akurasi jaringan dalam mengenali data pengujian. Arsitektur jaringan yang digunakan untuk pengujian adalah arsitektur terbaik yang diperoleh dari hasil pelatihan jaringan. Prosedur pengujian dilakukan seperti pada Gambar 4. Gambar 4. Prosedur Pengujian Jaringan 6. Perancangan Arsitektur Jaringan Untuk mencari arsitektur jaringan terbaik dengan menggunakan algoritma resilient propagation, dilakukan percobaan dengan langkah-langkah sebagai berikut: Untuk setiap variasi jumlah node input layer, yaitu 2 input (t-1, t-2), 2 input (t-1, t-12), 3 input (t-1, t-2, t-3), 3 input (t-1, t-2, t-12), 3 input (t-1, t-12, t-24), 4 input (t-1, t-2, t-3, t-4), 4 input (t-1, t-2, t-3, t-12), 4 input (t-1, t-2, t-12, t-24), 5 input (t-1, t-2, t-3, t-4, t-5), 5 input (t-1, t-2, t-3, t-4, t-12), dan 5 input (t-1, t-2, t-3, t-12, t-24), jumlah node: 89

1. Pada hidden layer diubah-ubah untuk memperoleh arsitektur jaringan yang memberikan nilai MSE pelatihan minimum. 2. Untuk setiap variasi jumlah node input layer, masing-masing dipilih jumlah node hidden layer yang memberikan nilai MSE pelatihan paling minimum. 3. Dari seluruh variasi jumlah node input layer dipilih satu node input layer yang memberikan nilai MSE pelatihan paling minimum. 4. Arsitektur jaringan yang dipilih adalah arsitektur dengan jumlah node input layer dan jumlah node hidden layer yang memberikan nilai MSE pelatihan paling minimum. Setelah diperoleh arsitektur terbaik dari pelatihan resilient propagation, selanjutnya dilakukan pengujian dengan menggunakan data pengujian. Performansi jaringan diukur berdasarkan akurasi jaringan dalam mengenali data yang diberikan kepadanya. dinyatakan dalam persen, dan dihitung menggunakan persamaan: = 100 % MAPE (2) MAPE (Mean Absolute Percentage Error) merupakan selisih antara data target dengan data output jaringan, yang dihitung dengan persamaan: N 1 Ti Yi MAPE = 100% (3) N i= 1 Ti 7. Hasil Percobaan Pelatihan dan Pengujian 7.1 Hasil Percobaan Mencari Jumlah Node Input Layer dan Node Hidden Layer Terbaik Percobaan dilakukan sebanyak 20 kali untuk masing-masing variasi jumlah node input, dengan epoch maksimum pelatihan 10000 dan toleransi error 1.0e-6. Berdasarkan referensi [2][3][4], untuk algoritma resilient propagation digunakan nilai parameter yang konstan yaitu faktor penambahan η+ = 1.2, faktor pengurangan η - = 0.5, batas atas max = 50, batas bawah min = 1.0e-6, dan nilai-update awal 0 = 0.1. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, jaringan memiliki nilai MSE minimum dengan jumlah node hidden layer untuk masing-masing jumlah node input seperti ditunjukkan pada Tabel 2. Tabel 2. Arsitektur Jaringan Terbaik Masing-masing Jumlah Node Input Layer Jumlah Node Input Jumlah Node Hidden MSE Latih MSE Latih 2 input (t-1, t-2) 70 1.55E-03 0.044712 88.60% 57.63% 2 input (t-1, t-12) 15 1.49E-03 0.04361 92.20% 68.13% 3 input (t-1, t-2, t-3) 80 7.01E-04 0.037589 97.09% 66.26% 3 input (t-1, t-2, t-12) 75 2.88E-04 0.054536 95.98% 59.75% 3 input (t-1, t-12, t-24) 70 1.78E-05 0.025289 99.36% 59.20% 4 input (t-1, t-2, t-3, t-4) 90 1.38E-05 0.048038 98.91% 67.31% 4 input (t-1, t-2, t-3, t-12) 100 5.09E-07 0.040579 99.88% 64.84% 4 input (t-1, t-2, t-12, t-24) 100 2.32E-06 0.027767 99.81% 63.26% 5 input (t-1, t-2, t-3, t-4, t-5) 65 1.49E-07 0.050889 99.88% 64.20% 5 input (t-1, t-2, t-3, t-4, t-12) 85 3.29E-07 0.033727 99.88% 63.03% 5 input (t-1, t-2, t-3, t-12, t-24) 10 2.13E-08 0.027679 99.98% 80.66% Dari percobaan yang telah dilakukan untuk masing-masing variasi jumlah node input, terlihat bahwa semakin banyak jumlah input yang digunakan maka MSE semakin minimum dan akurasi pelatihan jaringan semakin maksimum, demikian sebaliknya. Sehingga untuk data yang digunakan dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran pada jaringan dipengaruhi oleh banyaknya jumlah node yang digunakan di input layer. Semakin banyak jumlah node input maka semakin baik pembelajaran jaringan dalam mencapai target yang diinginkan. Dari percobaan, input yang menggunakan informasi data dari satu tahun dan dua tahun sebelumnya memberikan nilai MSE pelatihan lebih minimum dan akurasi pelatihan lebih maksimum. Ini memperlihatkan bahwa input tidak hanya menggunakan informasi data dari periode beberapa bulan sebelumnya tetapi dengan menambahkan informasi data dari periode tahun-tahun sebelumnya telah memberikan informasi yang lebih baik untuk digunakan jaringan dalam proses pembelajarannya, sehingga jaringan dapat melakukan proses pembelajaran lebih cepat serta semakin besar kemungkinan dalam mencapai target yang diinginkan. Berdasarkan hasil percobaan mencari jumlah node input terbaik, dipilih variasi 5 input (t-1, t-2, t-3, t-12, t-24) sebagai jumlah node input terbaik. Dan berdasarkan hasil percobaan mencari jumlah node hidden terbaik pada Tabel 2, maka arsitektur jaringan terbaik yang dipilih adalah arsitektur dengan 5 input (t-1, t-2, t-3, t-12, t-24) dan jumlah node hidden layer = 10, karena memberikan nilai MSE pelatihan yang paling minimum. 90

7.2 Hasil Pengujian Jaringan Pengujian jaringan dilakukan dengan menggunakan arsitektur terbaik dari pelatihan resilient propagation. Dari hasil pengujian terhadap keseluruhan data diperoleh rata-rata akurasi sebesar 85.32% seperti pada Gambar 5, sedangkan untuk data pelatihan rata-rata akurasi mencapai 90%, dan 80.66% untuk data validasi serta 66.56% untuk data pengujian. Ini menunjukkan bahwa jaringan mengenali dengan baik data yang sudah pernah dilatihkan kepadanya tetapi tidak dapat mengenali dengan baik seluruh data baru yang sama sekali belum pernah diberikan kepadanya. Gambar 5. Target-Output Pengujian Jaringan Terhadap Keseluruhan Data 8. Kesimpulan Pada data yang digunakan, jumlah node pada input layer dan penggunaan informasi data periode beberapa bulan sebelumnya dan beberapa tahun sebelumnya mempengaruhi hasil pelatihan jaringan. Semakin banyak jumlah node dan semakin beragam informasi data yang digunakan maka semakin baik performansi jaringan yang dihasilkan. Prediksi jumlah permintaan produksi ban GT3 tipe 195/70R14 GT3 91T TL pada beberapa arsitektur jaringan menunjukkan arsitektur jaringan yang terbaik menggunakan variasi 5 input (t-1, t-2, t-3, t-12, t-24) jumlah node (5 series), dan 10 hidden layer dan 1 output layer, karena memberikan nilai MSE pelatihan yang paling minimum. Daftar Pustaka [1] Fitrisia, Rakhmatsyah, Andrian, dan Adiwijaya, (2008). Analisis Implementasi Jaringan Syaraf Tiruan Resilient Propagation untuk Prediksi Produksi Ban GT3. Fakultas Informatika, IT Telkom. Bandung. [2] Riedmiller, Martin dan Heinrich Braun (1992). Rprop-A Fast Adaptive Learning Algorithm, University of Karlsruhe, Jerman. [3] Riedmiller, Martin dan Heinrich Braun (1993). A Direct Adaptive Method for Faster Backpropagation Learning: The Rprop Algorithm, University of Karlsruhe, Jerman. [4] Riedmiller, Martin (1994). Rprop-Description and Implementation Details, University of Karlsruhe, Jerman. 91