BAB I PENDAHULUAN. baik orang dewasa, remaja maupun anak-anak, sudah sangat mengenal yang namanya

dokumen-dokumen yang mirip
Mam MAKALAH ISLAM. Gerakan ISIS, Ancaman Ideologi dan Keamanan NKRI

BAB III METODE PENELITIAN. diteliti. Adapun penelitian yang penulis lakukan ini adalah bersifat deskriptif

MEWASPADAI ISIS MEWASPADAI ISIS

ADAADNAN ABDULLA MUHAMMAD ADNAN ABDULLAH NEO KHAWARIJ MENGUNGKAP BIANG TERORISME, RADIKALISME, DAN SOLUSINYA. Diterbitkan secara mandiri

BAB V KESIMPULAN. Islamic State of Irak and Levant (ISIL) yang saat ini berubah nama menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah YouTube, yang berbentuk komunikasi massa audio visual. YouTube tidak

BAB I PENDAHULUAN. shallallahu alaihi wa sallam, melalui wahyu Allah dan merupakan Nabi terakhir

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI. Bab I Pendahuluan. 10. Bab II Pengertian Manhaj Salaf Ahlussunnah wal Jama ah Salaf.. 19

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Analisis tentang Persepsi Mahasiswa IAIN Antasari terhadap ISIS.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. informasi dan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi.

PENGGUNAAN INTERNET SEBAGAI TEKNOLOGI INFORMASI DI KALANGAN MAHASISWA EKONOMI AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Agama seperti yang kita ketahui bahwa dalam perspektif umat merupakan

RADIKALISME DAN ANTISIPASI ISIS. OLEH: Duski Samad. Ketua MUI Kota Padang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. hidup seluruh umat Islam yang ada di dunia. Dengan ajaran Agama Islam kuat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan pada bidang informasi dan teknologi. Kemajuan teknologi tentunya

BAB I PENDAHULUAN. penduduk Muslim dunia (Top ten largest with muslim population, 2012). Muslim

BAB I PENDAHULUAN. Atau dalam istilah lain yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur luar sekolah.

BAB III METODE PENELITIAN. misalnya masyarakat ataupun suatu lembaga. 1 Penelitian ini dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mana yang harus dipegang dan mana yang harus dibuang jauh-jauh. Oleh karena itulah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) 82 yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian dan Penegasan Judul

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi semakin berkembang pesat. Dengan perkembangan teknologi

B. Penegasan Istilah.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian wacana politik videografis tentang reklamasi Teluk Benoa ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. reasch), yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke objek

BAB I PENDAHULUAN. tidaknya peradaban manusia, tidak terlepas dari eksistensi pendidikan. Untuk itu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Pendekatan

BAB I PENDAHULUAN. karena dari pendidikan menggambarkan betapa tingginya peradaban suatu bangsa.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang berdasarkan kepada firman Allah SWT yang. termaktub didalam Al-Qur an dan sunnah Rasulullah saw.

BAB V KESIMPULAN. sehingga berada dalam ujung tanduk kehancuran, momentum yang tepat ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan informasi dan hiburan yang terlengkap, tercepat, dan terakurat. alternatif untuk mendapatkan hiburan dan informasi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang memungkinkan pengguna (user) dapat berinteraksi dan berbagi data

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mampu menembus ruang dan waktu. Berbagai informasi dan berita yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Secara historis masuknya Islam di Indonesia dengan sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Islam merupakan agama dakwah, artinya agama yang selalu mendorong

BAB I PENDAHULUAN. Allah menciptakan manusia dalam keadaan saling membutuhkan, maka Allah

BAB III METODE PENELITIAN

Bab I. Pendahuluan. yang semakin memanjakan manusia dalam menjalani kegiatan atau aktivitas seharihari.

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. tetapi perdagangan saham, valuta asing, dan surat berharga lainnya pun telah

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah salah satu kegiatan dasar manusia dan proses sosial

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat sehari-hari. Masyarakat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai individu dan anggota masyarakat mempunyai berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Eksistensi pemberitaan terorisme tidak pernah hilang menghiasi

BAB III METODE PENELITIAN. langsung ke lokasi penelitian untuk mendapatkan data yang diperlukan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode

BAB I PENDAHULUAN. Negara tercinta Indonesia mempunyai berbagai macam agama yakni Islam,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. teknologi sangat terasa cepat di segala aspek kehidupan. Perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi dewasa ini telah memunculkan suatu

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia IT (Information Technology) sekarang ini demikian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan media komunikasi modern dewasa ini telah. Hal ini di mungkinkaan karena adanya berbagai media (Channel) yang dapat

BAB III METODE PENELITIAN. seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematik dan logis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research)yaitu penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. kepada peraturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dila Farida Nurfajriah, 2013

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kalimantan, sebagaimana dengan wilayah Indonesia lainnya yang kaya akan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. melaksanakan pendidikan. Sebab pendidikan tidak pernah terpisah dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. secara tidak langsung suatu bangsa dituntut untuk mempunyai sumber

BAB 1 PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada

BAB III METODE PENELITIAN. pengamatan langsung ke lokasi penelitian untuk menggali data yang diperlukan.

BAB I PENDAHULUAN. semakin cepat. Hal tersebut memiliki pengaruh pada perilaku konsumen yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan seperangkat pengetahuan tentang langkah langkah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan banyaknya bermunculan berbagai media, baik itu media elektronik

BAB I PENDAHULUAN. pada hakikatnya sudah dikenal sejak lama sebelum kebudayaan tulis atau

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian kualitatif deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research),

BAB III METODE PENELITIAN. berdasarkan kebenaran yang terjadi dilapangan, penulis menggunakan beberapa teknik

BAB I PENDAHULUAN. Produk elektronik sendiri dikategorikan menjadi consumer product. elektronik ini menjadi potensi dalam pengembangan teknologi.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Media elektronik di zaman sekarang, sangat populer dikalangan masyarakat, baik orang dewasa, remaja maupun anak-anak, sudah sangat mengenal yang namanya media elektronik. Media elektronik yang semakin canggih membuat masyarakat semakin mudah untuk mengakses berbagai internet. Seperti yang sudah diketahui media elektronik ini bermacam-macam bentuk, seperti: Televisi, Komputer, Laptop, HP, Radio dll. Media elektronik dalam kehidupan sehari-hari sudah tidak asing lagi bagi masyarakat umum, sesuai dengan perkembangannya di era modern saat ini. Selain media massa, media sosial juga tidak ketinggalan dikalangan anak muda pada zaman sekarang ini. Media sosial yang menghubungkan antara satu dengan yang lain, melalui internet, atau yang sering disebut dengan jejaring sosial. 1 Perkembangan yang pesat di bidang teknologi komunikasi, seperti internet, newsgroup, mailing list, World Wide Web, televisi kabel multisaluran, dan perbincangan di radio dan televisi yang bersifat interaktif. Perkembangan media cetak ditandai dengan munculnya media cetak jarak jauh, sedangkan media elektronik 2009) h. 160. 1 Syaiful Rohim, Teori Komunikasi (Perspektif, Ragam, dan Aplikasi), (Jakarta: Rineka Cipta, 1

2 antara lain ditandai dengan adanya produksi high deflinition television video yang mampu menyuguhkan gambar-gambar yang sangat tajam sesuai aslinya. Disamping itu, revolusi layar monitor telah melahirkan televisi berlayar datar, tipis, dan dapat dipampang didinding. Eksistensi media elektronik ini, tidak hanya dikenal dikalangan pejabat dan masyarakat umumnya, dikalangan mahasiswa pun sudah tidak asing lagi. Karena mahasiswa sekarang sudah mengenal berbagai macam media. Bahkan media elektronik bagi mahasiswa sangat membantu dalam tugas-tugas mereka, karena mampu mengakses internet. Zaman teknologi yang modern mampu membantu mahasiswa untuk mengakses berbagai macam media sosial, di media sosial yang terdapat berbagai berita yang disajikan atau ditampilkan untuk menarik pembaca media sosial. Seiring dengan perkembangannya, teknologi yang canggih ini mampu diakses dimanapun orang berada, melalui media elektronik seperti Handpone, laptop yang bisa dibawa kemanapun. 2 Berita yang sekarang ini sedang marak-maraknya di tayangkan di televisi ataupun media elektronik lainnya, seperti diinternet, jejaring sosial yang mampu menarik perhatian setiap orang yang menontonnya dan melihatnya, sekarang ini ISIS (Islamic State Of Iraq and Syiria) sedang gempar-gemparnya diberitakan di berbagai media elektronik. Dan mampu menarik perhatian para penonton televisi, ataupun orang yang membuka internet. 2 http://elektronika-mu.blogspot.com/2013/09.html. diakses 06-12-2014.

3 Membuat para penonton televisi atau para pendengar radio, dan para pembaca internet dan jejaring sosial, di buat tertarik melihat berita tersebut karena ISIS (Islamic State Of Iraq and Syiria) itu dianggap gerakan yang ekstrem. Gerakan yang memang berlandaskan Islami, tapi sedikit keras dengan Agama. Tidak hanya dikalangan masyarakat biasa tetapi para mahasiswa juga tertarik menonton beritaberita tentang ISIS tersebut. Dengan gerakan mereka yang ekstrem itu mampu menarik perhatian para mahasiswa yang memang suka dengan berita-berita seperti itu. Berita ISIS yang di tayangkan di berbagai media, itu sebabnya mahasiswa menduga bahwa ISIS itu adalah gerakan yang keras dan menyimpang dari ajaran agama Islam, yang semestinya tidak ada kekerasan di dalam Agama Islam sendiri. ISIS juga adalah suatu Organisasi Jihad Irak dan Syria yang sedang menjadi perhatian. Mereka popular dengan aksi mereka yang tampaknya sadis, seperti memenggal kepala korban yang dianggap menentang kamauan mereka. Anggotanya terdiri dari kelompok Islam Sunni yang merupakan sempalan dari organisasi, Al Qaeda in Iraq (AQI), Dewan Syura Mujahidin, dan Islamic State of Iraq, serta beberapa kelompok lain. Mereka juga menyerukan umat Islam di seluruh dunia untuk kembali bersatu dan membangun kembali pemerintahan secara khalifah seperti yang dulu ada pada masa Rasulullah Saw. Namun, mereka melakukan segala bentuk

4 kekerasan yang semuanya hampir merujuk pada bentuk aksi terorisme dan diskriminasi. 3 ISIS adalah kelompok ekstremis yang mengikuti ideologi garis keras Al- Qaidah dan menyimpang dari prinsip-prinsip jihad. Seperti al-qaeda dan banyak kelompok jihad modern lainnya, ISIS muncul dari ideologi Ikhwanul Muslimin, kelompok Islam pertama di dunia pada tahun 1920-an di Mesir. ISIS mengikuti ekstrim anti-barat yang menurutnya sebagai penafsiran Islam, mempromosikan kekerasan agama dan menganggap mereka yang tidak setuju dengan tafsirannya sebagai kafir dan murtad. Secara bersamaan, ISIS sekarang bertujuan untuk mendirikan Negara Islam Salafi yang berorientasi di Irak, Suriah dan bagian lain dari Syam. Ideologi ISIS berasal dari cabang Islam modern yang bertujuan untuk kembali ke masa-masa awal Islam. Para pejuang ISIS pun tidak segan-segan mengusir, menjarah, dan membunuh kelompok-kelompok minoritas, seperti Kristen, Yazidi, dan lainnya. Ratusan sekte Yazidi yang telah ribuan tahun mendiami wilayah sinjar, Irak Utara, mereka bunuh. Puluhan anak laki-laki mereka kubur hidup-hidup. Sementara yang lainnya yang menolak tawaran ISIS untuk berpindah ke Agama Islam melarikan diri ke wilayah Kurdistan. 4 3 Blue Edelweiss, 101 Aksi Teror dan Huru-Hara Terdahsyat di Muka Bumi, (Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia, 2014) h. 1. 4 Ikhwanul Kiram Mashuri, ISIS Jihad atau Petualangan, (Jakarta: Republika Penerbit, 2014) cet, 1 h.26.

5 ISIS dikenal karena memiliki interpretasi atau tafsir yang keras pada Islam Wahhabi dan kekerasan brutal seperti bom bunuh diri, 5 dan menjarah bank. Target serangan ISIS diarahkan terutama terhadap Muslim Syiah dan Kristen. Pemberontak di Irak dan Suriah ini telah menewaskan ribuan orang. Ada sekitar 2.400 warga Irak yang mayoritas warga sipil tewas sepanjang juni 2014. jumlah korban tewas itu merupakan yang terburuk dari aksi kekerasan di Irak dalam beberapa tahun terakhir. 6 Pada juli 2014, mereka bahkan sudah memproklamasikan berdirinya sebuah kekhalifahan di wilayah-wilayah yang telah mereka kuasai. Dalam Negara Islam yang baru ini semua aspek kehidupan akan diatur sesuai dengan hukum Islam. 7 Aksi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) telah menyebabkan tidak kurang dari 30.000 warga kota kecil di timur Suriah harus mengungsi. Di Indonesia, juga tak kalah heboh terkait dengan seputar perkembangan ISIS di Indonesia. 8 Isu itu berawal ketika ada sekelompok pemuda Indonesia muncul dalam video yang dirilis ISIS. Dalam video tersebut berdurasi delapan menit itu, seseorang yang menyebut dirinya Abu Muhammad al-indonesi yang tampaknya pemimpin kelompok itu menyerukan para warga Indonesia bergabung dengan ISIS. 9 Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) merasa resah dan mengambil langkah tegas. Kemenkominfo mereka mengaku telah mengirimkan permohonannya kepada pihak google (youtube) untuk memblokir video yang terkait 5 Ikhwanul Kiram Mashuri, ISIS Jihad atau Petualangan,...h. 23. 6 www.beritakotametro.co.id/news/read/1352/pengertian-apa-itu-aliran-isis-indonesia/. 7 Ikhwanul Kiram Mashuri, ISIS Jihad atau Petualangan, h. 17. 8 www.beritakotametro.co.id/news/read/1352/pengertian-apa-itu-aliran-isis-indonesia/. 9 Ikhwanul Kiram Mashuri, ISIS Jihad atau Petualangan, h. 28.

6 dengan youtube dan video tersebut yang mengajak warga Indonesia untuk bergabung dalam kelompok itu. 10 Setelah Kementerian Komunikasi dan Informatika mngirimkan surat permohonan, maka video yang terkait dengan ajakan untuk bergabung kedalam kelompok tersebut dihapuskan dari youtube. 11 Berita yang ekstrem sekarang ini tentang ISIS menjadi fenomena di media elektronik, baik melalui televisi, radio, ataupun melalui internet, yang sedang marak diberitakan diberbagai media. 12 Menurut pandangan mahasiswa sendiri terhadap fenomena ISIS yang sekarang ini sedang maraknya, para mahasiswa menilai bahwa ISIS itu ekstrem dan keras terhadap ajarannya. Fenomena ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) yang sekarang ini sedang marak diberitakan di media elektronik, maka penulis disini akan membahas tentang PERSEPSI MAHASISWA IAIN ANTASARI TERHADAP FENOMENA ISIS (Islamic State Of Iraq And Syiria) DI MEDIA ELEKTRONIK DAN SOSIAL. 10 www.beritakotametro.co.id/news/read/1352/pengertian-apa-itu-aliran-isis-indonesia/. 11 www.beritakotametro.co.id/news/read/1352/pengertian-apa-itu-aliran-isis-indonesia/. Akses 06-11-2014. 12 www.beritakotametro.co.id/news/read/1352/pengertian-apa-itu-aliran-isis-indonesia/. Akses 06-11-2014.

7 B. Rumusan Masalah Supaya lebih terarah dan mengenai sasaran yang diharapkan, maka penulis meerumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana Persepsi Mahasiswa IAIN Antasari Banjarmasin Terhadap ISIS? 2. Faktor apa yang membuat ISIS menarik perhatian mahasiswa IAIN Antasari Banjarmasin? C. Definisi Operasional Agar terhindar dari kesalah fahaman dalam penelitian ini, maka penulis merasa perlu untuk membuat beberapa definisi operasional sebagai berikut: 1. Persepsi adalah suatu tanggapan langsung dari suatu serapan, persepsi juga bisa berarti daya penglihatan, daya tanggapan penglihatan. Dalam kesempatan ini persepsi diartikan sebagai pengalam tentang objek peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan atau menafsirkan pesan-pesan. 13 2. ISIS adalah berasal dari Negara Islam di iraq dan Syam (Islamic State of Iraq and Syria) yang bermetamorfosis menjadi khalifah Islamiyah, yang dianggap menyimpang dari Agama Islam. Yang merupakan Negara baru yang terbentuk akibat perang Suriah. 14 13 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1990) h. 675. 14 Lihat. www.beritakotametro.co.id/news/read/1352/pengertian-apa-itu-aliran-isis-indonesia/. Akses 06-11-2014.

8 3. Mahasiswa adalah seorang pelajar yang menuntut ilmu di perguruan tinggi. 15 Yakni suatu kesatuan yang hidup berinteraksi dari satu ke yang lain, adapun mahasiswa yang penulis maksud disini adalah mahasiswa yang berada dilingkungan kampus IAIN Antasari Banjarmasin. D. Tujuan dan Signifikansi Penelitian 1. Tujuan penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: a. Menggambarkan tentang pandangan Mahasiswa IAIN Antasari Banjarmasin terhadap ISIS. b. Menggambarkan faktor yang membuat ISIS menarik perhatian mahasiswa IAIN Antasari Banjarmasin. 3. Signifikansi Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat berguna dan bermanfaat: a. Sebagai informasi dan sumbangan pengetahuan kepada mahasiswa IAIN Antasari terhadap ISIS. b. Acuan atau rujukan bagi kalangan sivitas akademik, khususnya yang berkepentingan terhadap hasil penelitian ini dan bagi yang ingin meneliti masalah ini dengan aspek yang lain. E. Tinjauan Pustaka Sepengetahuan penulis mengenai judul yang di ajukannya, belum ada seorang pengkaji yang melakukan kajian tentang fenomena ISIS ini sebelumnya. 15 M. Ali, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern, (Jakarta: Pustaka Amani, tt) h. 235.

9 F. Metode Penelitian 1. Lokasi, Jenis, Subyek, dan Objek Penelitian. a. Lokasi Penelitian Adapun lokasi penelitian ini adalah lingkungan kampus IAIN Antasari Banjarmasin. b. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field Research), yaitu meneliti langsung kelapangan guna memperoleh data yang diperlukan mengenai sumber penelitian yang berada dilokasi dengan teknik pengumpulan data terhadap penelitian. Penelitian ini bersifat studi sampling dengan menggunakan purposive sampling. c. Porposive Sampling Teknik ini disebut juga teknik sample bertujuan. Teknik penarikan sample purposive dilakukan dengan cara menentukan kriteria khusus atau pertimbangan karakteristik tertentu terhadap sample atau subjek penelitian yang akan diteliti, terutama orang-orang yang dianggap ahli bidangnya atau paling mengetahui suatu peristiwa tertentu dan sebagainya. 16 d. Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah mahasiswa yang ada dilingkungan kampus IAIN Antasari, yang berjumlah 20 orang yang akan di wawancarai. 16 Rahmadi, Pengantar Metodologi Penelitian, (Banjarmasin: Antasari Press, 2011) h. 59.

10 e. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah bagaimana Persepsi Mahasiswa IAIN Antasari terhadap ISIS, serta faktor yang membuat ISIS menarik perhatian mahasiswa IAIN Antasari Banjarmasin. 2. Data dan Sumber Data a. Data Data yang digali dalam penelitian ini adalah: 1. Data pokok, yaitu data yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah yang meliputi: a. Persepsi mahasiswa IAIN Antasari Banjarmasin terhadap ISIS yang sedang menjadi fenomenal sekarang ini. b. Faktor-faktor yang membuat ISIS menarik perhatian mahasiswa IAIN Antasari. 2. Data pelengkap, yaitu data yang sifatnya menunjang atau mendukung data pokok, berupa gambaran umum lokasi penelitian. b. Sumber data Sumber data dalam penelitian ini adalah: 1. Responden, yaitu mahasiswa IAIN Antasari Banjarmasin yang memberikan persepsinya terhadap ISIS.

11 2. Informan ialah orang-orang yang memberikan informasi tambahan untuk melengkapi data pokok. 17 3. Teknik Pengumpulan Data. Mengumpulkan data dimaksud, penulis menggunakan teknik sebagai berikut: a. Wawancara (Interview), yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan percakapan yang di arahkan kepada masalah tertentu, ini merupakan proses Tanya jawab, penulis mengadakan serangkaian Tanya jawab dengan responden dan informan untuk menggali data sesuai sasaran penelitian. b. Dokumentasi, gambaran umum lokasi penelitian. c. Wawancara semi-terstruktur 4. Teknik Pengolahan dan Analisis Data a. Pengolahan Data Data yang diperoleh dilapangan diolah dengan menggunakan teknik-teknik sebagai berikut: 1. Koleksi Data, yaitu mengumpulkan data yang diperlukan, baik yang berkenaan dengan data pokok atau data pendukung. 2. Editing Data, yaitu mengecek dan mengoreksi kembali data yang telah terkumpul untuk diperbaiki kekurangannya, dan kemudian disempurnakan sesuai dengan tujuan penelitian. 17 Dadang Kahmad, Metode Penelitian Agama (Perspektif Ilmu Perbandingan Agama), (Bandung: Cv.Pustaka Setia, 2000) h. 84.

12 3. Klasifikasi Data, yaitu mengelompokkan data sesuai dengan permasalahannya agar mudah menguraikannya dalam laporan hasil penelitian. 4. Interpretasi Data, yaitu mentafsirkan dan menjelaskan data yang telah diolah agar mudah dipahami. b. Analisis Data Mengolah dan menganalisis data yang diperoleh dari sumber data, penulis menggunakan teknik analisis secara deskriptif-kualitatif, 18 yaitu menggambarkan dan mengklasifikasikan tema-tema yang diteliti atau diperoleh sesuai dengan pokok permasalahan yang memaparkan dalam bentuk uraian-uraian yang disusun secara sistematis. G. Sistematika Penulisan. Penulisan skripsi ini disusun dalam lima bab dengan sistematika sebagai berikut: Bab I Pendahuluan, yang merupakan kerangka penelitian, berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, definisi operasional, kajian pustaka, tujuan signifikansi penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan. Bab II Landasan Teori, yang berisi tentang sejarah kemunculan ISIS, perkembangan ISIS di Indonesia, Ideologi ISIS, serta teori persepsi menurut Psikologis, Pengertian media Elektronik. 18 Sayuthi Ali, Metode Penelitian Agama, (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2002) h. 22.

13 Bab III Laporan hasil penelitian, yang menguraikan data hasil penelitian berupa lokasi umum penelitian, persepsi mahasiswa IAIN Antasari terhadap ISIS. Serta faktor-faktor yang membuat ISIS menarik perhatian mahasiswa IAIN Antasari, serta analisis data. Bab IV Analisis Data, tentang Persepsi mahasiswa IAIN Antasari Banjarmasin terhadap ISIS, serta Faktor yang menarik perhatian Mahasiswa. Bab V Penutup, yang berisi kesimpulan serta saran-saran.