Harta benda wakaf adalah harta benda dimiliki dan dikuasai oleh pewakaf secara sah

dokumen-dokumen yang mirip
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB III WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL DALAM PASAL 16 UNDANG-UNDANG NO. 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. bagi umat manusia seperti yang disebutkan dalam Al-Qur an, Sesungguhnya

BAB I PENDAHULUAN. Rasulullah SAW bersabda, apabila manusia meninggal dunia, maka

MANFAAT DAN HAMBATAN DALAM PENGELOLAAN WAKAF UANG * Oleh Drs. H. Asrori, S.H., M.H

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG NO 41 TAHUN 2004 TERHADAP PENERAPAN WAKAF BERJANGKA DI BANK SYARIAH BUKOPIN CABANG WARU SIDOARJO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENGELOLAAN WAKAF UANG DI BAITUL MAAL HIDAYATULLAH SEMARANG

BAB II TAHUN 2004 TENTANG WAKAF. A. Dasar pemikiran lahirnya UU No 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf

TATA CARA DAN PENGELOLAAN WAKAF UANG DI INDONESIA

KAJIAN ATAS GANTI RUGI TANAH DAN/ATAU BANGUNAN WAKAF DALAM PENGADAAN TANAH UNTUK KEPENTINGAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. badan hukum dengan menyerahkan sebagian dari harta bendanya untuk

- 1 - PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG

Raffles City Hotel 04 Oktober Oleh : Drs. H. Mulya Hudori, M.Pd Kabag Tata Usaha Kementerian Agama Provinsi Bengkulu

P E M E R I N T A H K A B U P A T E N K E D I R I

BAB IV ANALISIS WAKAF UANG DI KSPPS BMT MANDIRI SEJAHTERA KARANGCANGKRING JAWA TIMUR CABANG BABAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN BARAT,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG

Sambutan Presiden RI pada Pencanangan Gerakan Nasional Wakaf Uang, 8 Januari 2010 Jumat, 08 Januari 2010

QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 antara lain adalah untuk memajukan

PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH DAERAH KOTA PALU PADA PT. BANK SULTENG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR : 03 TAHUN 2011 TENTANG PENYERTAAN MODAL DAERAH PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA BALIKPAPAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2006 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF

PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH DAERAH KOTA PALU PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM)

BAB I PENDAHULUAN. dalam Preambule Undang-Undang Dasar 1945 salah satunya adalah memajukan

BAB I PENDAHULULAN 1.1. Latar Belakang Ummi Khozanah, 2014

PERATURAN BADAN WAKAF INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENDAFTARAN DAN PENGGANTIAN NAZHIR HARTA BENDA WAKAF TIDAK BERGERAK BERUPA TANAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2006 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ, SHODAQOH DAN WAKAF

LEMBARAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 19 TAHUN 2010

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

BAB I PENDAHULUAN. tahan lama (zatnya) kepada seseorang atau nadzir (penjaga wakaf), baik berupa

BAB5 PERKAWINAN MENURUT UNDANG-UNDANG PERKAWINAN NOMOR 1 TAHUN 1974.

1. Pengertian Menurut ilmu pengetahuan hukum (Prof. Subekti) dibedakan dalam arti : a. Sempit meliputi semua yang bisa dilihat barang /goed b.

BAB I PENDAHULUAN. Di tengah problem sosial masyarakat Indonesia dan tuntutan terhadap

Himpunan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Wakaf

BAB I PENDAHULUAN Gambar 1.1 Persentase Penduduk Miskin di Kota Bandung Tahun Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS)

PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH DAERAH KOTA PALU PADA PT. PUSAKA JAYA PALU POWER (PJPP)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. meliputi manusia, hewan, dan tumbuhan. Diantara ciptaan-nya, manusia

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

17. Qahaf, Mundzir, 2005, Manajemen Wakaf Produktif, Khalifa, Jakarta 18. Soekamto, Soerjono, 2007, Pengantar Penelitian Hukum, UI Press, Jakarta.

BAB V PENUTUP. akhirnya pada bab ini penulis dapat suatu kesimpulan. Adapun benang merah. 1. Pendapat Ulma Tentang Zakat Atas Tambak Garam.

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2006 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 41 TAHUN 2004

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

BAB IV PENARIKAN HARTA WAKAF MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 41 TAHUN 2004

UU 21/1997, BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN. kewenangan dimaksud adalah tersebut dalam Pasal 25 ayat (3) Undang -Undang

Jenis Usaha dan Kegiatan Ekonomi di Indonesia

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2006 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF

PEMERINTAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BAB I PENDAHULUAN. barang-barang dicuri, dan sebagainya. Kemungkinan akan kehilangan atau

Proposal Investasi Amal HEC Cianjur 2

I. PENDAHULUAN. dijuluki sebagai negara agraris yang mengandalkan perekonomian sektor pertanian. Oleh

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BADAN WAKAF INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN HARTA BENDA WAKAF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK DAN KEWAJIBAN ANAK DAN ORANG TUA DILIHAT DARI UNDANG UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 DAN HUKUM ISLAM

PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBERIAN BANTUAN DARURAT BENCANA

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP

Hadits Menuntut Ilmu. Ringkasan Materi. A. Membaca Al Hadits Tentang Menuntut Ilmu Hadits 1. Hadits 2. Hadits 3

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 1997 TENTANG BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 1997 TENTANG BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. manusia disebut sebagai makhluk sosial. Islam mengajarkan kita untuk saling

B A B III KEBIJAKAN AKUNTANSI BARANG MILIK NEGARA

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA. Modul ke: 06Teknik. Fakultas. Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi MKCU

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2013 TENTANG MODAL AWAL UNTUK BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN

QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH (BUMD) KABUPATEN ACEH TIMUR

BAB II KONSEP WAKAF DALAM PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG NO. 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF DAN KONSEP TANAH FASUM (FASUM) DALAM HUKUM PERTANAHAN DI INDONESIA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BAB II KAJIAN PUSTAKA tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan adalah. badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang dengan tidak

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 1997 TENTANG BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUKU III ZAKAT DAN HIBAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Zakat merupakan salah satu rukun Islam. Zakat bukanlah sesuatu yang

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DI KJKS BMT ISTIQLAL PEKALONGAN

BAB III PERWAKAFAAN MENURUT HUKUM ISLAM

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2006 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF

This document was created by Unregistered Version of Word to PDF Converter BAB I PENDAHULUAN

BUPATI BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. wakaf yaitu, ajaran Islam mengenai wakaf, peraturan perundang-undangan dan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG HARI NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG PENYERTAAN MODAL KEPADA PERUSAHAAN TIRTA BATANG HARI

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN TANGGAMUS

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN. Pasal 1

Hikmah Tidak Samanya Pembagian Rezeki

BAB I PENDAHULUAN. adalah tempat bermukim umat manusia, disamping sebagai sumber

Transkripsi:

Harta benda wakaf adalah harta benda dimiliki dan dikuasai oleh pewakaf secara sah Salah satu unsur penting dalam perwakafan adalah harta benda wakaf yang hendak diwakafk an oleh orang yang hendak berwakaf. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf menegaskan bahwa salah satu syarat utama yang harus dipenuhi mengenai harta benda wakaf adalah harta benda yang hendak diwakafkan dimiliki dan dikuasai oleh pewakaf secara sah. Harta benda wakaf adalah harta benda dimiliki dan dikuasai oleh pewakaf secara sah Salah satu unsur penting dalam perwakafan adalah harta benda wakaf yang hendak diwakaf kan oleh orang yang hendak berwakaf. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf menegaskan bahwa salah satu syarat utama yang harus dipenuhi mengenai harta benda wakaf adalah harta benda yang hendak diwakafkan dimiliki dan dikuasai oleh pewakaf secara sah. 1 / 6

Dengan demikian berarti harta benda yang dapat diwakafkan oleh pewakaf hanya sebatas harta yang nyata-nyata dimiliki dan dikuasai sepenuhnya oleh pewakaf secara sah. Sebab kalaupun seseorang memiliki dan menguasai sesuatu harta, akan tetapi kepemilikan dan penguasaan tersebut tidak diperoleh secara sah, maka harta tersebut tidak memenuhi syarat untuk diwakafkan. Atau sebaliknya diperoleh secara sah, akan tetapi harta benda tersebut tidak dimiliki dan dikuasai, harta seperti ini tidak memenuhi syarat untuk diwakafkan. Sebab berpotensi untuk timbul persoalan hukum dibelakang hari. Lebih jauh dapat dikemukakan bahwa Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah yang berhubungan dengan persoalan perwakafan, menentukan bahwa harta benda wakaf itu terdiri dari: a. Benda tidak bergerak, dan b. Benda bergerak (Pasal 16). Peraturan perundangan perwakafan menegaskan bahwa yang dimaksud dengan benda tidak bergerak tersebut meliputi: hak atas tanah, hak atas bangunan, hak atas tanaman, hak milik atas satuan rumah susun dan benda tidak bergerak lain. Sesuai ketentuan peraturan perundangan-undangan perwakafan, bahwa hak atas tanah yang menjadi objek wakaf tersebut adalah hak atas tanah sesuai dengan peraturan perundangan baik sudah maupun yang belum terdaftar. Hak-hak yang sudah terdaftar, misalnya Hak Milik, Hak Guna Bangunan, Hak Guna Usaha, Hak Pakai. Sedangkan yang belum terdaftar, misalnya Hak Milik Adat, Hak atas tanah yang dikuasai langsung oleh Negara yang dimiliki seseorang. 2 / 6

Selain hak atas tanah, hak yang dapat diwakafkan adalah ahak atas bangunan atau bagian bangunan yang berdiri di atas tanah sebagaimana dikemukakan di atas. Misalnya seseorang memiliki beberapa petak toko di suatu pusat perbelanjaan. Pemilik toko tersebut dapat mewakafkan satu petak atau beberapa petak dari bangunan toko yang dimilikinya itu. Selanjutnya yang dapat diwakafkan oleh seseorang pewakaf adalah tanaman dan benda lain yang berkaitan dengan tanah. Dalam hal ini yang diwakafkan adalah berupa pohon atau pokok tanaman yang berada dan tumbuh di atas tanah, sedangkan tanahnya tidak diwakafkan. Misalnya wakaf pohon kelapa, wakaf pohon sawit, wakaf pohon durian, wakaf pohon duku dan lain-lain sebagainya. Wakaf pohon ini banyak ragamnya, misalnya yang dilakukan masyarakat beberapa Desa di Kabupaten Asahan yang mewakafkan pokok kelapa yang dimilikinya untuk kepentingan pembangunan Mesjid. Caranya, setiap panen kelapa, hasil penjualan buah kelapa dari pokok kelapa yang diwakafkan itu diserahkan kepada Nazhir Mesjid. Hasil penjualan panen buah kelapa tersebut terus diserahkan selama pokok kelapa itu berbuah atau selama diperlukan. Apalagi Undang-Undang wakaf juga membuka peluang untuk berwakaf dalam jangka waktu tertentu. Berikutnya yang dapat diwakafkan adalah hak milik atas satuan rumah susun sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Misalnya seseorang memiliki sebuah rumah yang terdapat dalam satuan rumah susun, maka hak milik atas satuan rumah susun yang dimilikinya itu dapat diwakafkan. Demikian juga benda-benda lain yang oleh Undang-Undang digolongkan kepada benda tidak bergerak. Misalnya Kapal Laut yang tonasenya digolongkan kepada benda tidak bergerak. Selain benda tidak bergerak, benda yanag bergerak juga dapat diwakafkan, asalkan saja benda tersebut tidak habis karena dikonsumsi seperti beras, minyak makan, kue-kuean, minuman dan 3 / 6

barang-barang lainnya yang dapat habis karena dikonsumsi. Pasal 16 ayat (3) UU Wakaf menegaskan benda-benda bergerak yang dapat diwakafkan adalah berupa uang, logam mulia, surat berharga, kendaraan, hak atas kekayaan intelektual, hak sewa, dan benda bergerak lain sesuai dengan ketentuan syariah dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Wakaf berupa benda bergerak misalnya wakaf uang, uang wakaf ini kemudian diinvestasikan, dan hasil investasi yang diperoleh dipergunakan sesuai dengan kehendak pewakaf, misalnya untuk membantu fakir miskin, biaya pendidikan dan lain-lain. Wakaf uang ini potensinya sangat besar, sebab selain pewakaf tidak mesti kaya (karena uang lima ratus rupiah pun dapat diwakafkan), juga lebih mudah untuk diinvestasikan. Dengan mudahnya untuk diinvestasikan tentu akan lebih cepat untuk menghasilkan, kalau wakaf sudah menghasilkan maka pewakaf akan lebih cepat untuk memperoleh aliran pahala. Objek wakaf berupa logam mulia, misalnya berupa koin mas, atau barang-barang perhiasan lainnya. Sedangkan objek wakaf berupa surat berharga misalnya berupa saham di perusahaan, pada saat perusahaan membagi deviden atas saham-saham, maka dividen atas saham yang telah diwakafkan dipergunakan sesuai dengan tujuan yang dikemukakan oleh pewakaf pada saat berwakaf. Benda bergerak lainnya yang dapat diwakafkan adalah kenderaan, misalnya pemilik kenderaan mewakafkan kenderaan yang dimilikinya untuk transport anak-anak Panti Asuhan. Selanjutnya benda bergerak yang dapat diwakafkan adalah hak atas kekayaan intelektual (HAKI), misalnya seorang pengarang buku, mewakafkan hak cipta yang dimilikinya atas sebuah buku, selanjutnya royalti yang diperoleh dari penjualan buku tersebut dimanfaatkan sesuai dengan tujuan wakaf oleh pengarang buku yang telah mewakafkan haknya. 4 / 6

Selain benda-benda bergerak yang dikemukakan diatas, yang digolongkan kepada benda bergerak yang dapat diwakafkan adalah hak sewa. Misalnya seseorang pewakaf menyewa sebuah rumah selama dua tahun, kemudin hak sewa selama dua tahun tersebut diwakafkan untuk kepentingan tempat tinggal pelajar dan mahasiswa yang sedang menuntut ilmu. Begitu juga benda-benda bergerak lainnya yang dapat dipergunakan sesuai dengan ketentuan syariah dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Demikianlah beberapa hal penting mengenai harta benda yang dapat diwakafkan, mudah-mudahan uraian di atas dapat mendorong umat Islam untuk berlomba-lomba melaksanakan ibadah wakaf. Sebab, ternyata harta benda yang dapat diwakafkan tersebut sangat beragam, dan dengan itu tentunya terbuka peluang yang seluas-luasnya kepada segenap umat Islam untuk berwakaf sesuai dengan kemampuan ekonomi yang dimilikinya. Mengenai penggunaan harta benda wakaf-pun tentunya sangat beragam pula. Selain digunakan seperti yang selama ini (untuk kuburan, pertapakan mesjid dan madrasah), dimungkinkan juga digunakan untuk membantu fakir miskin, untuk permodalan usaha, untuk bantuan kesehatan, beasiswa dan hal-hal lain yang bermanfaat untuk kepentingan umat Islam dan kepentingan umum lainnya. Selain itu penting untuk diingat, hadis Rasulullah SAW menegaskan bahwa ibadah wakaf merupakan salah satu dari tiga amalan (dua yang lainnya adalah anak yang saleh dan ilmu yang bermanfaat) yang tidak putus kalau seseorang itu meninggal dunia. Untuk itu, ibadah wakaf layak untuk dijadikan sebagai gaya hidup kaum Muslimin. Semoga.( Suhrawardi K Lubis : Penulis adalah Ketua Umum HIMNI-SU, Bendahara PWM-SU & Dosen Magister Kenotariatan UMSU ) 5 / 6

6 / 6