Rusli P.D. Kolnel, Rully Charitas Indra Prahmana, Samsul Arifin, Pengaruh Pembelajaran...

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang terletak di

Abstrak. Kata kunci : Matematika GASING, Gunung lembah, Hasil belajar,

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2015

PENGARUH PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS VII SMP

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA GASING (Gampang, ASyIk, dan menyenangkan)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung

SELING Jurnal Program Studi PGRA ISSN (Print): ; ISSN (Online): X Volume 4 Nomor 1 Januari 2018 P

MENGEMBANGKAN PEMAHAMAN RELASIONAL SISWA MENGENAI LUAS BANGUN DATAR SEGIEMPAT DENGAN PENDEKATAN PMRI

Peningkatan Kemampuan Penalaran Matematis Siswa Menggunakan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik

KEEFEKTIFAN METODE GUIDEDDISCOVERY LEARNING BERNUANSA MULTIPLE INTELLIGENCES UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN LOGIS MATEMATIKA SISWA MELALUI PEMBELAJARAN DISCOVERY METHODS DI KELAS X SMA NEGERI 2 SIGLI. Fithri Angelia Permana

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN INSTRUMENTAL DAN RELASIONAL SISWA SMP.

PENGGUNAAN ALAT PERAGA POLYDRON FRAMEWORKS PADA MATERI GEOMETRI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SPASIAL MATEMATIS SISWA SMP KELAS VIII

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SMP

JIPFRI: Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika dan Riset Ilmiah

DAFTAR PUSTAKA. Akdon. (2008). Aplikasi Statistika dan Metode Penelitian untuk Administrasi dan Manajemen. Bandung: Dewa Ruche.

Jurnal Pendidikan Matematika Indonesia Volum 2 Nomor 2 bulan September Page p-issn: e-issn:

Kreano 7 (1) (2016): Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif

Pembelajaran Melalui Strategi REACT Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa Sekolah Menengah Kejuruan

ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS VII SMP DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATERI SEGITIGA DAN ALTERNATIF PEMECAHANNYA

PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS PADA MATERI TRIGONOMETRI

Analisis Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Tentang Bangun Datar Ditinjau Dari Teori Van Hiele ABSTRAK

Penggunaan Model Kooperatif Tipe CIRC Berbasis Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa

Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis melalui Pembelajaran berbasis Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini dunia pendidikan dihadapkan pada tantangan mampu

KETERAMPILAN DASAR GEOMETRI SISWA KELAS V DALAM MENYELESAIKAN SOAL BANGUN DATAR BERDASARKAN KEMAMPUAN MATEMATIKA DI MI AL ISTIQOMAH BANJARMASIN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TREFFINGER TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP

Pembelajaran Matematika dengan Metode Penemuan Terbimbing untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematis Siswa SMA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PENDEKATAN PROBLEM POSING

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Bandarlampung Kota Bandar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Matematika memegang peranan penting dalam semua aspek kehidupan,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah dan menyelidiki pengaruh

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING BERBASIS ETNOMATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA

KRITERIA BERPIKIR GEOMETRIS SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN MASALAH GEOMETRI 5

ANALISIS KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 03 TUNTANG TENTANG BANGUN DATAR DITINJAU DARI TEORI VAN HIELE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 25 Bandarlampung yang terletak di Jl.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PERBEDAAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN DATAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA DITINJAU BERDASARKAN PERBEDAAN JENIS KELAMIN

III. METODE PENELITIAN. pada semester genap tahun pelajaran 2013/2014. Kelas VIII di SMP

PEMBELAJARAN PERKALIAN BILANGAN 1 10 DENGAN MATEMATIKA GASING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA SEKOLAH DASAR

ANALISIS KETERAMPILAN GEOMETRI SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH GEOMETRI BERDASARKAN TINGKAT BERPIKIR VAN HIELE

JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA, VOLUME 2, NOMOR 2, JULI 2011

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun

PENGEMBANGAN INSTRUMEN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MATHEMATICAL PROBLEM POSING SISWA SMA

PENERAPAN PENDEKATAN MODEL ELICITING ACTIVITIES (MEAS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA SMP

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Kemampuan Penalaran Matematis Siswa SMP dalam Belajar Garis dan Sudut dengan GeoGebra

PENERAPAN GEOGEBRA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS SURYAKANCANA

BAB III METODE PENELITIAN. 2015/2016, dengan pokok bahasan Lingkaran. eksperimen menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIK

DAFTAR ISI. ABSTRAK. i. KATA PENGANTAR... ii. UCAPAN TERIMA KASIH... iii. DAFTAR ISI.. v. DAFTAR TABEL.. vii. DAFTAR LAMPIRAN..

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 25 Bandar Lampung yang terletak di

KEEFEKTIFAN MODEL MMP PADA KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DISERTAI IDENTIFIKASI TAHAP BERPIKIR GEOMETRI

Pengaruh Model Pembelajaran TAI terhadap Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMA

EFEKTIVITAS MODUL APLIKASI KOMPUTER DENGAN PROGRAM WINGEOM PADA MATERI GEOMETRI. Merina Pratiwi 1, Tika Septia 2

HUBUNGAN ANTARA SELF-CONFIDENCE DENGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP

BAB III METODE PENELITIAN

Suherman 1*) ABSTRAK. Kata Kunci: hasil belajar, strategi penyelesaian soal, Tranformasi Laplace

UJME 4 (1) (2015) Unnes Journal of Mathematics Education.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Bandar Lampung dengan populasi seluruh

PENGARUH PEMBELAJARAN STRATEGI REACT TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MAHASISWA PGSD TENTANG KONEKSI MATEMATIS

Rifqi Hidayat 1), Nurrohmah 2) Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Cirebon.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan rancangan penelitian diskriptifkomparatif

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY, INTELLECTUALLY, AND REPETITION TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DI SMP PUSTEK SERPONG

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA SMP

MODUL 4. BANGUN-BANGUN GEOMETRI DI BIDANG DATAR Oleh: Drs. Turmudi, M.Ed., M.Sc., Ph.D.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang terletak di

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA SMP

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam

Unnes Journal of Mathematics Education

METODE PENELITIAN. Bandarlampung Tahun Ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 200

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua kelompok tersebut tidak dipilih

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA PADA MATERI SEGIEMPAT DI SMP

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN REPRESENTASI DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA

BAB II LANDASAN TEORI

KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIKA PADA KOMPETENSI DASAR MENGHITUNG LUAS PERMUKAAN DAN VOLUME KUBUS, BALOK, PRISMA, DAN LIMAS

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah merupakan penelitian eksperimen semu.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 262 siswa dan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Dikatakan kuasi eksperimen karena subjek penelitian tidak diacak sepenuhnya.

Penerapan Model Pembelajaran Think-Pair-Share untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA

PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA (Studi Kuasi Eksperimen Kelas VIII SMPN 2 Pagedangan)

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS VIII SMP

Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project dengan Metode Two Stay Two Stray

Penerapan Pendekatan Open-Ended untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Aljabar Kelas VIII SMP Negeri 10 Pemangkat

MENGGUNAKAN MIND WEB UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA. Index Term- Mind Web, understanding of mathematical concepts

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF MELALUI AKTIVITAS MENULIS MATEMATIKA DAN PEMBELAJARAN LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP

PEMBELAJARAN PENEMUAN UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN KONEKSI DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMP

THE INFLUENCE OF THE INPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE MAKE A MATCH TOWARD STUDENTS MATHEMATICAL COCEPTUAL UNDERSTANDING

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA

Penerapan Media Komik Matematika Terhadap Peningkatan Pemahaman Konsep Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di Sekolah Dasar

Anggraini, Jufri, & Juliati p-issn: ; e-issn: Padang, Sumatera Barat, Indonesia

Erna Siti Nur aini 1, Riana Irawati 2, Julia 3. Program Studi PGSD UPI Kampus Sumedang Jl. Mayor Abdurachman No. 211 Sumedang

Transkripsi:

PENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATIKA GASING PADA MATERI GEOMETRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Rusli P. D. Kolnel 1, Rully Charitas Indra Prahmana 2, Samsul Arifin 3 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar pada materi geometri antara siswa yang memperoleh Matematika GASING dengan siswa yang memperolah konvensional dan sikap siswa terhadap geometri dengan menggunakan Matematika GASING. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP PGRI 35 Serpong tahun pelajaran 2014/2015 yang terdiri dari tujuh kelas. Sampel dalam penelitian ini diambil secara tidak acak (purposive sampling) dan terpilih kelas VII.I sebagai kelas eksperimen dan kelas VII.III sebagai kelas kontrol. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan Pretest-Posttest Control Group Design. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar pada materi geometri antara siswa yang memperoleh Matematika GASING dengan siswa yang memperolah konvensional, siswa yang memperoleh Metematika GASING pada materi geometri mendapatkan hasil belajar yang lebih baik dari pada siswa yang memperoleh konvensional, dan sikap siswa menunjukan respon yang positif terhadap geometri dengan menggunakan Matematika GASING. Kata Kunci: Pembelajaran Matematika GASING, Geometri, Hasil Belajar Siswa 1 Rusli P. D. Kolnel, Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika, STKIP Surya, Tangerang, E-mail: ruslidafid@gmail.com 2 Rully Charitas Indra Prahmana, Dosen Prodi Pendidikan Matematika, STKIP Surya, Tangerang 3 Samsul Arifin, Dosen Prodi Pendidikan Matematika, STKIP Surya, Tangerang ISSN 2355-0074 Volume II. Nomor 1. April 2015 62

Pendahuluan Galileo (dalam Hall, 2002) menyatakan bahwa geometri merupakan kunci untuk memahami alam. Selanjutnya, Kartono (dalam Khotimah, 2013) berpendapat tentang geometri, berdasarkan sudut pandang psikologi, yaitu penyajian abstraksi, pengalaman visual, spasial dan ruang misalnya bidang, pola, pengukuran dan pemetaan, sedangkan dari sudut pandang matematika geometri menyediakan pendekatan-pendekatan untuk pemecahan masalah misalnya gambargambar, sistem koordinat, vektor, dan transformasi. Sehingga geometri merupakan salah satu cabang ilmu dari matematika yang berkaitan erat dengan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Walle & Jhon (2001) mengemukakan alasan pentingnya mempelajari geometri yaitu (1) Geometri mampu memberikan pengetahuan lebih lengkap mengenai dunia; (2) Eksplorasi geometri dapat mengembangkan kemampuan pemecahan masalah; (3) Geometri memainkan peranan penting dalam mempelajari konsep lain dalam matematika; dan (4) Geometri banyak digunakan setiap hari oleh banyak orang. Oleh karena itu geometri sangat bermanfaat dalam matematika maupun dalam kehidupan nyata. Dalam geometri juga terdapat materi tentang pengenalan bentukbentuk geometri yang merupakan salah satu standar isi matematika yang direkomendasikan oleh National Council Of The Teacher Of Matematics (NCTM, 2006). Untuk mempelajari bentuk-bentuk geometri maka guru membutuhkan media dalam geometri. Hal ini didukung oleh Subarinah (2006) yang menyatakan bahwa pada dasarnya konsep geometri bersifat abstrak akan tetapi konsep-konsep geometri dapat diwujudkan dengan benda konkrit sehingga konsep bentukbentuk geometri dapat diamati secara langsung oleh siswa saat. Oleh karena itu, peneliti ingin menggunakan geoboard sebagai media dalam matematika GASING untuk pengenalan akan konsep bentuk-bentuk geometri pada siswa dalam geometri. Secara umum geometri mempunyai peluang yang lebih besar untuk dipahami siswa jika dibandingkan dengan cabang matematika lainnya karena pada dasarnya banyak benda-benda yang berkaitan dengan geometri yang sudah dikenal oleh siswa dalam kehidupan mereka sehari-hari. Namun penguasaan siswa dalam memahami konsep geometri masih rendah dan perlu ditingkatkan Abdussakir (dalam Putra, 2011). Selanjutnya, Jiang (dalam Putra, 2011) mengatakan bahwa salah satu cabang dari ilmu matematika yang sangat lemah diserap oleh siswa disekolah adalah geometri, sehingga kebanyakan siswa yang memasuki Sekolah Menengah Atas memiliki pengetahuan ataupun pengalaman yang terbatas mengenai geometri. Hal ini sejalan dengan pendapat Abdussakir (dalam Khotimah 2013), yang menyatakan bahwa geometri sudah diajarkan ditingkat pendidikan dasar, menengah, dan perguruan tinggi, namun hasil belajar geometri baik didalam negeri maupun diluar negeri kurang menggembirakan. Oleh sebab itu perlu adanya kegiatan belajar geometri ISSN 2355-0074 Volume II. Nomor 1. April 2015 63

yang baik dan benar untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Menurut Soemadi (dalam Putra, 2011) agar dapat belajar geometri dengan baik dan benar, siswa dituntut untuk menguasai kemampuan dasar geometri, ketrampilan dalam membuktikan, dan ketrampilan membuat lukisan dasar geometri. Oleh karena itu diperlukan suatu cara belajar yang cocok utuk digunakan dalam geometri. Salah satu cara belajar yang cocok dalam geometri adalah Matematika GASING dengan berbantuan geoboard sebagai media. Hal ini senada dengan penemu matematika GASING Prof. Yohanes Surya menjelaskan (Shanty & Wijaya, 2012; Prahmana, 2013), bahwa matematika GASING adalah suatu cara belajar matematika secara gampang asyik dan menyenangkan yang dilakukan secara langkah demi langkah untuk memperolah suatu capaian atau hasil, yang dimulai dari benda konkret yang dekat dengan kehidupan seharihari siswa, kemudian melanjutkan dengan penggunaan alat peraga yang berkaitan dengan materi pelajaran sebagai model semi konkret. Siswa dapat melanjutkan ke tahap selanjutnya yaitu tahap abstrak atau formal matematika, kemudian mencongak sebagai salah satu bentuk dari evaluasi. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar pada materi geometri antara siswa yang memperoleh Matematika GASING dengan siswa yang memperolah 2. Untuk mengetahui apakah siswa yang memperoleh Metematika GASING pada materi geometri mendapatkan hasil belajar yang lebih baik dari pada siswa yang memperoleh 3. Untuk mengetahui sikap siswa terhadap geometri dengan menggunakan Matematika GASING Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment yang terdiri dari dua kelompok penelitian yaitu kelompok eksperimen ( matematika GASING), dan kelompok kontrol ( konvensional). Adapun desain penelitian yang digunakan adalah nonequivalent control group design (Sugiyono 2013). Kelas eksperimen: O 1 X O 2... Kelas Kontrol : O 3 O 4 Keterangan: O 1 dan O 3 : Tes sebelum ada perlakuan (pretest) O 2 dan O 4 : Tes setelah ada perlakuan (postest) X :Perlakuan (Pembelajaran geometri dengan Matematika GASING). Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015 di kelas VII/I. Adapun penelitian bertempat di SMP PGRI 35 Serpong Tangerang Selatan. ISSN 2355-0074 Volume II. Nomor 1. April 2015 64

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP PGRI 35 Serpong Tangerang Selatan. Sampel dalam penelitian ini adalah dipilih 2 kelas secara tidak acak (purposive sampling), tetapi berdasarkan hasil pretest yaitu kelas VII/I sebgai kelas eksperimen dan kelas VII/III sebagai kelas kontrol. Sebelum diujicobakan instrumen penelitian hasil belajar kognitif ini sudah melalui tahap validasi oleh dosen ahli. Berdasarkan hasil uji coba instrumen dikelas VIII/III SMP PGRI 35 Serpong Tangerang Selatan, analisis validitas soal, analisis reliabilitas soal, analisis daya pembeda soal, dan analisis tingkat kesukaran soal, maka terdapat 5 butir pertanyaan yang memenuhi kategori validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran, dimana terdapat 3 butir pertanyaan untuk mengukur aspek pemahaman (C2) dan 2 butir pertanyaan untuk mengukur aspek penerapan (C3), sehingga ke-5 butir pertanyaan tersebut dijadikan instrumen pretest dan instrumen posttest. Hasil dan Pembahasan Penelitiian ini dilaksanakan sebanyak lima kali pertemuan untuk kelas eksperimen (VII/I) yaitu pertemuan pertama tentan menghitung keliling segiempat dan segitiga, pertemuan kedua tentang menghitung luas persegi dan luas persegi panjang, pertemuan ketiga tentang menghitung luas jajargenjang dan luas trapesium, pertemuan keempat tentang menghitung luas belah ketupat dan luas layang-layang, dan pertemuan kelima tentang menghitung luas segitiga. Satu pertemuan terdiri dari 2 jam pelajaran (80 menit). Setelah kedua kelas diberikan perlakuan baik kelas eksperimen yang diberikan perlakuan menggunakan matematika GASING dan kelas kontrol yang diberikan perlakuan menggunakan konvensional, maka diberikan tes hasil belajar (posttest) dengan jumlah dan bobot soal yang sama untuk melihat perbedaan hasil belajar antara siswa kelas eksperimen yang diberikan perlakuan menggunakan matematika GASING dengan dan siswa kelas kontrol yang diberikan perlakuan menggunakan Data hasil posttes kelas eksperimen (VII/I) terdapat 30 siswa yang mendapatkan skor > 70 artinya 73 % siswa kelas eksperimen (VII/I) mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) dan terdapat 11 siswa yang mendapatkan skor < 70 artinya 27% siswa kelas eksperimen belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Data hasil posttest kelas kontrol (VII/III) terdapat 3 siswa yang mendapatkan skor > 70 artinya 7% siswa kelas kontrol (VII/III) mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) dan terdapat 43 siswa yang mendapatkan skor < 70 artinya 93% siswa kelas kontrol belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM). ISSN 2355-0074 Volume II. Nomor 1. April 2015 65

Kelas Postest Ratarata Ratarata N-Gain Kriteria Eksperimen (VII/I) 79,53 0,746 Tinggi Kontrol (VII/III) 46,369 0,306 Sedang Tabel 1. Rata-rata posttest, dan rata-rata N-Gain untuk kelas eksperimen (VII/I) dan kelas kontrol (VII/III) Untuk menguji hipotesis penelitian yang hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih baik pertama maka dilakukan uji statistik dari hasil belajar siswa kelas kontrol. nonparametrik dengan menggunakan uji Mann Whitney untuk melihat perbedaan rata-rata hasil belajar anatara siswa kelas eksperimen Berdasarkan rata-rata rata-rata posttest, dan rata-rata N-Gain untuk kelas eksperimen (VII/I) dan kelas kontrol (VII/III) yang tersaji yang diberikan perlakuan menggunakan pada tabel diatas, terlihat bahwa rata-rata hasil matematika GASING dan siswa belajar kelas eksperimen (VII/I) setelah kelas kontrol yang diberikan perlakuan diberikan perlakuan menggunakan menggunakan matematika GASING mencapai Berdasarkan analisis hasil belajar siswa kelas kriteria ketuntasan minimal (KKM) dan ratarata eksperimen dan siswa kelas kontrol diperoleh hasil belajar kelas kontrol setelah = 4,69 dan diberikan perlakuan menggunakan =, karena konvensional belum mencapai sehingga tolah H 0, artinya kriteria ketuntasan minimal (KKM). Simpulan dan Saran ada perbedaan hasil belajar pada materi geometri terhadap siswa yang memperoleh matematika GASING dengan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: siswa yang memperoleh 1. Ada perbedaan rata-rata hasil belajar Berdasarakan Tabel 1 diperoleh nilai rata-rata gain kelas eksperimen adalah 0,746 dan nilai rata-rata gain kelas kontrol adalah 0,306. Karena nilai rata-rata nilai gain kelas siswa kelas eksperimen dan siswa kelas kontrol sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar pada materi geometri antara siswa yang memperoleh Matematika eksperimen lebih dari rata-rata nilai gain kelas kontrol maka tolak H 0 dan terima H 1. Artinya GASING dengan siswa yang ISSN 2355-0074 Volume II. Nomor 1. April 2015 66

memperolah 2. Ada perbedaaan rata-rata nilai Gain antara siswa kelas eksperimen dan siswa kelas kontrol sehingga dapat dikatakan bahwa siswa yang memperoleh metematika GASING pada materi geometri mendapatkan hasil belajar yang lebih baik dari pada siswa yang memperoleh 3. Siswa menunjukan respon positif terhadap geometri dengan menggunakan Matematika GASING Secara umum dapat disimpulkan bahwa matematika GASING lebih baik sehingga membuat siswa lebih aktif dalam belajar dibandingkan dengan konvesnsional. Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini, maka penulis mengajukan beberapa saran sebagai berikut: 1. Pembelajaran matematika GASING dapat digunakan sebagai salah satu alternatif dalam geometri pada khususnya dan matematika pada umumnya. 2. Perlu dilakukan penelitian lanjutan menggunakan matematika GASING tidak hanya pada materi geometri tetapi untuk materi matematika lainnya. ISSN 2355-0074 Volume II. Nomor 1. April 2015 67

Daftar Pustaka Hall, P.B. (2002). Why do we study geometry? Answer through the ages. Departement of Pure Mathematics and Mathematical St Cambridgeatistics Uneversity Of Khotimah, H. (2013). Meningkatkan Hasil Belajar Geometri Dengan Teori Van Hiele. Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika dengan tema Penguatan Peran Matematika dan Pendidikan Matematika untuk Indonesia yang Lebih Baik. Yogyakarta: Pendidikan Matematika FMIPA NCTM. (2006). Principles And Standards For School Mathematics. Reston: NCTM Prahmana, R.C.I. (2013). Designing Division Operation Learning in The Mathematics GASING. The First South Asia Design/Development Research 2013 International Conference, 391-398. Palembang: Sriwijaya University Putra, H.D. (2011). Pembelajaran Geometri Dengan Pendekatan SAVI berbantuan Wingeom Untuk Meningkatkan Kemampuan Analogi Matematis Siswa SMP. Proceeding Seminar Nasional Pendidikan Matematika. Bandung: STKIP Siliwangi Shanty, N.O. & Wijaya, S. (2012). Rectangular Array Model Supporting Students Spatial Structuring in Learning Multiplication. Journal on Mathematics Education (IndoMS-JME), 3 (2), 174-186 Subarinah, S. (2006). Inovasi Pembelajaran Matematika SD. Jakarata: Depdiknas Walle, V.D. & Jhon, A. (2001). Geometric Thinking and Geometric Concepts. Boston: Alliy and Bacon: In Elementary and Middle School. Mathematics: Teaching Developmantally, 4th ed ISSN 2355-0074 Volume II. Nomor 1. April 2015 68