I. PENDAHULUAN. Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar. Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengembangkan semua aspek dan potensi peserta didik sebaikbaiknya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang amat penting dalam suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak. negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha yang mempunyai tujuan, yang dengan. didik (Sardiman, 2008: 12). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang. Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 berfungsi untuk

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengertian pendidikan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kurang memperhatikan sektor pendidikannya. Pendidikan memiliki peran dalam

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Peningkatan sumber daya manusia diupayakan melalui pendidikan baik

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku pada diri pribadinya. Perubahan tingkah laku inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu sektor yang paling penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan setiap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu usaha yang bertujuan untuk mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

I. PENDAHULUAN. usaha di negara lain. Untuk menghadapi era globalisasi ini diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. akan berusaha untuk mengaktualisasi pengetahuannya tersebut di dalam. latihan, bagi pemerannya dimasa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-undang Sisdiknas Pasal 4 ayat 4 menyatakan bahwa Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi siswa, sehingga yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional yang berdasarkan pancasila dan Undang-undang dasar tahun

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan suatu keharusan bagi manusia baik sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum baru yaitu Kurikulum Kurikulum 2013 pada proses

BAB I PENDAHULUAN. teknologi diperlukan sumber daya manusia yang tangguh. Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. sertifikasi untuk meningkatkan kemampuan profesional pendidik, kebijakan baik kurikulum maupun standar pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. lambatnya pembangunan bangsa sangat tergantung pada pendidikan. Oleh karena. sangat luas terhadap pembangunan di sektor lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang terjadi dengan apa yang diharapkan terjadi.

I. PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional diatur dalam pasal 3 Undang-undang No. 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan bukan sekedar memberikan pengetahuan, nilai-nilai atau

BAB I PENDAHULUAN. karakter kuat, berpandangan luas ke depan untuk meraih cita-cita yang

I. PENDAHULUAN. Sistem pendidikan di Indonesia ternyata telah mengalami banyak perubahan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tujuan pendidikan yang dirumuskan dalam Undang-Undang

I. PENDAHULUAN. Proses pembelajaran dirancang dan dilakukan semata-mata untuk. mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Undang-Undang Sisdiknas Pasal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh bangsa tersebut. UU No. 20 Tahun 2003 menjelaskan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan pembangunan dalam dunia pendidikan. Pembangunan dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pengetahuan dan keterampilan menjadi tanggung jawab satuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. emosional, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta. keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM) yang berkualitas yang mana menjadi subjek pencipta,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

pengetahuan dan teknologi perlu adanya pembaharuan dalam sistem pendidikan secara terarah dan terencana maka Undang-Undang Republik Indonesia No 20

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. sifat konstruktif dalam hidup manusia. Karena itulah kita dituntut untuk mampu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia. Kualitas sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. teknologi diperlukan sumber daya manusia yang tangguh. Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. dikarenakan melalui sektor pendidikan dapat dibentuk manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan di bidang pendidikan merupakan suatu upaya

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran di sekolah dasar era globalisasi. menjadi agen pembaharuan. Pembelajaran di Sekolah Dasar diharapkan dapat

I. PENDAHULUAN. pada kenyataan bahwa pendidikan merupakan pilar tegaknya bangsa, melalui

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi yang diharapkan. Karena hal itu merupakan cerminan dari kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 yang menyatakan bahwa : Proses pembelajaran pada umumnya memiliki komponen-komponen

BAB I PENDAHULUAN. menempuh pendidikan yang lebih tinggi dari sebelumnya. Pendidikan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan di negara Indonesia dilakukan dalam upaya meningkatkan mutu

BAB I PENDAHULUAN. usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diperolehnya seorang warga negara dapat mengabdikan diri

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi, memberi Dana Bantuan Operasional

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini, segala sesuatu berkembang secara pesat dan sangat cepat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tujuan Negara Indonesia termuat dalam pembukaan UUD

2015 PENERAPAN METODE COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS

BAB I PENDAHULUAN. aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I. Pendahuluan Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. 1. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek kehidupan yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. penyediaan sumber daya manusia yang berkualitas sangat diperlukan.

BAB I PENDAHULUAN. Bab I ketentuan umum pada pasal 1 dalam UU ini dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. mendorong berbagai upaya dan perhatian seluruh lapisan masyarakat terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dikatakan berjalan baik apabila mampu berperan secara proporsif,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan dapat melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas yaitu yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha untuk merubah suatu bangsa ke arah yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu sistem yang dirancang untuk mencapai suatu

BAB I PENDAHULUAN. penuh perkembangan ilmu pengetahuan, tehnologi dan seni (IPTEKS).

I. PENDAHULUAN. berpengaruh dalam kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga awal dari. terbentuknya karakter bangsa. Salah satu karakteristik bangsa yang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kebiasaan dan sikap-sikap yang diharapkan dapat membuat seseorang menjadi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi tersebut diperlukan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memiliki peran strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis, yang dilakukan orang-orang

Transkripsi:

1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang mana bertujuan untuk mengembangkan potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Trianto, 2010: 3). Hal tersebut didukung dengan adanya UU nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1 tentang sistem pendidikan nasional yang memiliki tujuan yang sama yakni mengembangkan potensi dari siswa. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan syarat perkembangan. Pendidikan di Indonesia bertujuan untuk menyampaikan pengetahuan kepada siswa dan meningkatkan kualitas siswa sehingga menjadi manusia yang kreatif, terampil serta profesional (Trianto, 2010: 1). Hal di atas tidak terlepas dari bagaimana proses dalam pembelajaran di sekolah.

2 Pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara siswa dan guru yang menggunakan segala sumber daya sesuai dengan perencanaan yang telah di persiapkan sebelumnya untuk mencapai tujuan pendidikan. Pelaksanaan pendidikan harus mengingat pada prinsip pembelajaran yang setiap aktivitas dan kegiatannya selalu terpusat pada siswa (Daryanto, 2009: 14). Mengembangkan potensi dari siswa diperlukan dua unsur yang amat penting yaitu model dan media pembelajaran yang keduanya saling berkaitan. Kedua unsur tersebut dapat meningkatkan aktivitas dan penguasaan konsep siswa (Arsyad, 2007: 15). Saat ini salah satu permasalahan mendasar yang dihadapi pendidikan di Indonesia adalah berkenaan dengan penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar yang masih belum efektif sehingga belum dapat menciptakan kegiatan belajar yang mendukung UU nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1. Dalam proses pembelajaran di sekolah, sebagian besar guru belum menciptakan suasana belajar siswa yang aktif dan menguasai pemahaman konsep. Indikasi ke arah sana terlihat dengan adanya guru yang masih banyak terjebak dalam praktik mengajar yang cenderung bersifat konvensional sehingga belum dapat mengoptimalkan potensi yang dimiliki siswa. Model pembelajaran yang hanya mengandalkan bentuk ceramah biasanya akan membuat siswa menjadi bosan. Konsep pembelajaran seperti ini tampaknya tidak relevan lagi dengan tuntutan dan tantangan pendidikan saat ini (Amri dan Ahmadi, 2010: 139).

3 Hal inilah yang menjadi masalah bagi siswa di SMP Negeri 1 Punduh Pedada karena sebagian guru belum dapat menghadirkan kondisi dan situasi yang memungkinkan siswa untuk dapat meningkatkan aktivitas belajar dan memahami konsep yang diharapkan. Setelah melakukan observasi dan diskusi dengan guru Biologi yang mengajar di kelas VII SMP Negeri 1 Punduh Pedada, diketahui bahwa selama ini guru kurang memperhatikan interaksi atau umpan balik dari siswa dalam proses pembelajaran yang berdampak pada rendahnya aktivitas belajar siswa yang dapat berpengaruh pada rendahnya penguasaan konsep siswa, khususnya pada materi pokok klasifikasi makhluk hidup. Materi klasifikasi makhluk hidup dipilih dalam penelitian ini, karena proses pembelajaran yang dilakukan selama ini kurang memperhatikan aktivitas siswa sehingga keaktifan siswa belum optimal dan cenderung hanya menghafal suatu materi. Hasil observasi menunjukan bahwa pada materi klasifikasi makhluk hidup belum mencapai hasil yang optimal. Hal ini dapat diketahui dari banyaknya siswa yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimum (KKM). Pada tahun 2012 siswa yang belum mencapai KKM sebanyak 50%, sedangkan nilai KKM masih terbilang cukup rendah yaitu 60. Presentase siswa yang lulus hanya 50%, tidak sesuai dengan ketentuan pemerintah yaitu 100%. Hal ini mungkin disebabkan oleh model pembelajaran yang diterapkan oleh guru masih bersifat konvensional dan terbatasnya fasilitas sekolah yang menunjang pembelajaran yang optimal.

4 Untuk mengatasi hal tersebut perlu adanya usaha dari guru agar siswa dapat memahami konsep dari materi yang diajarkan sehingga diharapkan KKM yang telah ditentukan dapat tercapai. Usaha yang dilakukan diantaranya adalah penggunaan model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan konsep-konsep materi yang diajarkan. Model yang dirasa tepat dan sesuai untuk meningkatkan pemahaman konsep oleh siswa pada materi keanekaragaman makhluk hidup adalah model pembelajaran examples non examples. Model ini merupakan model yang dalam penerapannya menggunakan media gambar. Media gambar ini dapat membantu siswa dalam memahami konsep suatu materi dan dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Menurut Buehl (dalam Kurniawan 2011: 1) keuntungan dari metode examples non examples yaitu dapat memperluas pemahaman konsepnya dengan lebih mendalam dan lebih komplek, mendorong mereka untuk membangun konsep secara progresif melalui pengalaman dari examples non examples, dan mengeksplorasi karakteristik dari suatu konsep dengan mempertimbangkan bagian non examples yang dimungkinkan masih terdapat beberapa bagian yang merupakan suatu karakter dari konsep yang telah dipaparkan pada bagian examples. Model examples non examples merupakan salah satu model pembelajaran yang menekankan pada partisipasi dan aktivitas siswa untuk mencari sendiri informasi yang dipelajari melaui bahan ajar yang tersedia. Examples memberikan gambaran akan sesuatu yang menjadi contoh dalam materi yang

5 akan dibahas, sedangkan non examples memberikan gambaran akan sesuatu yang bukan contoh dari materi yang akan dibahas (Hamzah, 2009: 113) Hasil penelitian Wahyuningsih (2008: 1-2) jika ditinjau dari aktivitas belajar siswa, bahwa aktivitas belajar yang lebih tinggi memberikan prestasi belajar lebih baik dari prestasi belajar tinggi, rendah maupun sedang sehingga penguasaan konsep dari siswa pun dapat meningkat. Hasil penelitian dari Dianawati (2011: 1) menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran examples non examples dapat menciptakan pembelajaran yang menyenangkan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya dalam memahami konsep dari materi yang diajarkan. Oleh karena itu akan dilakukan penelitian tentang pengaruh penggunaan model pembelajaran examples non examples terhadap aktivitas belajar dan penguasaan konsep siswa pada materi klasifikasi makhluk hidup kelas VII semester genap di SMP Negeri 1 Punduh Pedada Tahun Pelajaran 2012-2013. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Adakah pengaruh penggunaan model pembelajaran examples non examples terhadap aktivitas belajar siswa pada materi pokok klasifikasi makhluk hidup? 2. Adakah pengaruh penggunaan model pembelajaran examples non examples terhadap penguasaan konsep oleh siswa pada materi pokok klasifikasi makhluk hidup?

6 C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1. Pengaruh penggunaan model pembelajaran examples non examples terhadap aktivitas belajar siswa pada materi pokok klasifikasi makhluk hidup. 2. Pengaruh penggunaan model pembelajaran examples non examples terhadap penguasaan konsep oleh siswa pada materi pokok klasifikasi makhluk hidup. D. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian melalui penggunaan model pembelajaran examples non examples ini antara lain: 1. Bagi peneliti: memberikan pengalaman yang sangat berharga dalam hal melakukan pembelajaran di kelas yang efektif dan menambah wawasan sebagai calon guru yang baik. 2. Bagi siswa: lebih memotivasi siswa dalam proses pembelajaran dengan pengalaman belajar yang berbeda. 3. Bagi guru: menjadikan model pembelajaran examples non examples sebagai alternatif dalam memilih dan menerapkan model pembelajaran yang sesuai untuk meningkatkan aktivitas belajar dan penguasaan konsep oleh siswa pada materi pokok klasifikasi makhluk hidup. 4. Bagi sekolah: diharapkan dapat meningkatkan mutu pembelajaran biologi di sekolah khususnya dan pendidikan umumnya melalui penerapan model pembelajaran examples non examples.

7 E. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian yang dibahas adalah sebagai berikut: 1. Model pembelajaran examples non examples merupakan salah satu model pembelajaran yang menggunakan gambar dalam proses pembelajaran sehingga siswa dituntut untuk dapat memahami sendiri materi (informasi) melalui media pembelajaran berupa gambar. 2. Materi pokok pada penelitian ini adalah klasifikasi makhluk hidup. 3. Aktivitas belajar siswa diperoleh dari lembar observasi. 4. Penguasaan konsep oleh siswa diperoleh dari hasil pretes dan postes. 5. Penelitian dilakukan pada siswa kelas VIIA dan VIIB semester genap SMP Negeri 1 Punduh Pedada Tahun Pelajaran 2012-2013. F. Kerangka Pikir Proses pembelajaran saat ini bukanlah hanya sekedar menyampaikan informasi dari guru ke siswa saja, melainkan perlu adanya pemahaman konsep, bukan sekedar menghafal materi. Guru sebaiknya dapat mendorong siswa untuk dapat terlibat lebih aktif dalam belajar. Karena aktivitas pencarian informasi oleh siswa sendiri dapat membuat siswa lebih memahami materi yang disampaikan. Seorang guru seharusnya memiliki peran sebagai motivator dan fasilitator di kelas. Dalam proses pembelajaran sangat dianjurkan bahwa peran siswa adalah tokoh utama bukan lagi hanya sekedar penonton yang statis untuk menerima informasi yang diberikan.

8 Salah satu upaya yang dapat dilakukan guru untuk meciptakan suasana belajar yang efektif yang dapat meningkatkan aktivitas siswa dan memudahkan siswa untuk memahami suatu konsep adalah dengan menerapkan model-model pembelajaran yang sesuai. Model pembelajaran yang dapat mendukung aktivitas dan penguasaan konsep siswa adalah dengan menggunakan model pembelajaran examples non examples. Model ini menggunakan gambar sebagai media pembelajaran. Melalui gambar-gambar tersebut siswa diharapkan dapat mengamati, mengklasifikasi, menginterpretasi, serta memprediksi segala informasi yang sesuai dengan materi pembelajaran. Model pembelajaran ini diharapkan dapat membantu aktivitas belajar siswa dan memudahkan siswa memahami konsep dari materi keanekaragaman makhluk hidup. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Variabel bebasnya adalah pengaruh penggunaan model pembelajaran examples non examples dan variabel terikatnya adalah aktivitas belajar siswa dan penguasaan konsep siswa terhadap materi klasifikasi makhluk hidup. Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat dapat digambarkan seperti dibawah ini: Y 1 X Y 2 Keterangan : X = Model Pembelajaran examples non examples Y 1 = Aktivitas belajar siswa Y 2 = Penguasaan konsep oleh siswa Gambar 1. Hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat

9 G. Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini adalah: 1) H 0 = model pembelajaran examples non examples tidak berpengaruh terhadap aktivitas belajar dan penguasaan konsep oleh siswa pada materi pokok klasifikasi makhluk hidup di SMP Negeri 1 Punduh Pedada Tahun Pelajaran 2012-2013. H 1 = model pembelajaran examples non examples berpengaruh terhadap aktivitas belajar dan penguasaan konsep oleh siswa pada materi pokok klasifikasi makhluk hidup di SMP Negeri 1 Punduh Pedada Tahun Pelajaran 2012-2013.