BAB II KAJIAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
PUSAT PENGEMBANGAN PENATARAN GURU BAHASA

jadikan sebagai indikator aktivitas belajar siswa adalah:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang mengarah pada proses belajar seperti bertanya, mengajukan pendapat,

cara kerja suatu alat kepada kelompok siswa.

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang seacara harfiah berarti

BAB II KAJIAN PUSTAKA. lingkungan tersebut mengalami perubahan, sehingga fungsi intelektual semakin

II. TINJAUAN PUSTAKA. sains tersebut (Gallagher, 2007). Dengan demikian hasil belajar sains diharapkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan salah metode yang sering

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dalam pencapaian tujuan dan hasil belajar. Belajar menurut Bell-Gredler

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dan perkembangan kepribadian. Menurut Surakhmad (1987:16) belajar

II. TINJAUAN PUSTAKA. sendiri pengetahuannya. Rasa ingin tahu tentan. g alam sekitar di sekelilingnya merupakan kodrat manusia sejak ia lahir ke

BAB. II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara umum, semua aktivitas yang melibatkan psiko-fisik yang menghasilkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memecahkan suatu permasalahan yang diberikan guru.

II. TINJAUAN PUSTAKA. proses penyampaian pesan dari guru sebagai sumber pesan kepada siswa yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. memperkenalkan produk, karya atau gagasan kepada khalayak ramai.

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA SISWA KELAS XI SMK NURUSSALAF KEMIRI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN M-APOS

II. TINJAUAN PUSTAKA. demikian, media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur. perantara/sarana/alat untuk proses komunikasi.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. medium secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Model Pembelajaran Predict Observe Explain (POE) tugas utama yaitu memprediksi, mengamati, dan memberikan penjelasan.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Metode discovery adalah suatu prosedur mengajar yang menitikberatkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. berarti tengah, perantara, atau pengantar atau dengan kata lain media

BAB I PENDAHULUAN. siswa apabila siswa telah terlihat aktif dalam kegiatan belajar mengajar.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti

II. TINJAUAN PUSTAKA. mampu merangsang peserta didik untuk menggali potensi diri yang sebenarnya

BAB II KAJIAN PUSTAKA. adalah berbuat, berbuat untuk mengubah tingkah laku, jadi melakukan. dapat menunjang hasil belajar (Sadirman, 1994: 99).

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Arsyad (2007:3) memaparkan pengertian media sebagai berikut:

BAB II KAJIAN PUSTAKA. aktivitas merupakan prinsip yang sangat penting di dalam interaksi belajar. aktivitas tersebut. Beberapa diantaranya ialah:

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mind merupakan gagasan berbagai imajinasi. Mind merupakan suatu keadaan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi pada fisik maupun non-fisik, merupakan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara umum menurut Gagne dan Briggs (2009:3) yang disebut konstruktivisme

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran kooperatif merupakan pemanfaatan kelompok kecil dua hingga

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan tujuan dan bahan acuan interaksi. Di dalamnya dikembangkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perilakunya karena hasil dari pengalaman.

TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti

II. TINJAUAN PUSTAKA. hasil pengalamannya sendiri dalam interaksinya dengan lingkungannya. Dalam

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN TALKING STICK

BAB V PEMBAHASAN. Setelah data dipaparkan dan menghasilkan beberapa temuan, maka perlu

II. TINJAUAN PUSTAKA. Video sebenarnya berasal dari bahasa Latin, video-visual yang artinya melihat

BAB I PENDAHULUAN. untuk menunjang keberhasilan proses belajar mengajar. pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja

BAB II KAJIAN TEORI. usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Learning Cycle (LC) adalah suatu model pembelajaran yang berpusat pada

BAB II KAJIAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. perubahan tingkah laku pada diri sendiri berkat pengalaman dan latihan.

BAB II KAJIAN TEORI. Hisyam Zaeni menyebutkan bahwa pembelajaran aktif adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewi Diyanti, 2014

II. TINJAUAN PUSTAKA. interaksi antara seseorang dengan lingkungan. Menurut Sugandi, (2004:10), dirinya dengan lingkungan dan pengalaman.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang mengacu pada

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. belum diketahui serta memaksimalkan potensi yang dimiliki seseorang.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Aktivitas belajar merupakan hal yang sangat penting bagi siswa, karena

BAB V PEMBAHASAN. Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. berkaitan dengan indera pendengar, dimana pesan yang disampaikan

II. KERANGKA TEORETIS. 1. Pembelajaran berbasis masalah (Problem- Based Learning)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pesan (Sadiman, 2002: 6). Secara umum alat peraga pembelajaran dalam

II. TINJAUAN PUSTAKA. satunya adalah metode diskusi. Hasibuan dan Moedjiono (2004:20) mengatakan

MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pengajaran dimana para siswa bekerja

(produk, proses dan sikap ilmiah). Pembelajaran IPA berawal dari rasa ingin tahu,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut (Sanjaya, 2009: ), pembelajaran kooperatif merupakan

FUNGSI DAN MANFAAT MEDIA PENDIDIKAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Metode pembelajaran adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar

I. TINJAUAN PUSTAKA. penting dalam kegiatan belajar mengajar. Pemanfaatan media seharusnya merupakan bagian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. belajar. Pada prinsipnya belajar adalah berbuat, tidak ada belajar jika tidak

II. TINJAUAN PUSTAKA. juga mengalami sehingga akan menyebabkan proses perubahan tingkah laku pada

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. kearah yang lebih baik. Menurut Hamalik (2004:37) belajar merupakan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI. ini memperlihatkan bahwa kata implementasi bermuara pada

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dari Freudenthal Institute, Urecht University di negeri Belanda. kepada siswa, melainkan tempat siswa menemukan kembali ide dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran model koooperatif tipe STAD merupakan salah satu

Oleh: Ernawati SMA Negeri 1 Gondang, Tulungagung

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PERAN MULTI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Keberhasilan belajar tidak akan tercapai begitu saja jika pembelajaran tidak

Annisa Ratna Sari MEDIA PEMBELAJARAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. TTW merupakan model pembelajaran kooperatif dimana perencanaan dari

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pendekatan discovery adalah suatu prosedur mengajar yang dapat. mengalami sendiri bagaimana cara menemukan atau menyelidiki

BAB II KAJIAN PUSTAKA

KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN Oleh BUDI WALUYO (Dosen STAI An-Nur Lampung)

BAB II KAJIAN TEORI. A. Keterampilan Mengungkapkan Pendapat. 1. Mengungkapkan pendapat sebagai keterampilan berbicara

KEDUDUKAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu model dalam pembelajaran kooperatif adalah TSTS, di dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2000:26). Belajar adalah aktivitas yang menghasilkan perubahan pada diri. waktu yang relatif lama (Sugiyo, 2000:26).

BAB II PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS KONSEP UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN ORAL ACTIVITIES SISWA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Majid (2007:176) LKS adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang

PENGARUH PENGGUNAAN E-LEARNING MOODLE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI 2 BERAU

BAB II KAJIAN PUSTAKA. proaktif (urun rembuk) dalam memecahkan masalah-masalah yang diberikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2007: 23) mengartikan bahwa aktivitas adalah

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar umumnya berhubungan langsung dengan kegiatan siswa,

Transkripsi:

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Aktivitas Belajar Aktivitas adalah kegiatan atau keaktifan jadi segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi baik fisik maupun non fisik merupakan sebuah aktivitas (Anton. M. Mulyo. 2001 : 26). Menurut Poerwardaminta (2003 : 23) aktivitas adalah kegiatan menurut Winkel (1997 : 193) belajar adalah proses mental yang mengarah pada penguasaan pengetahuan, kecakapan skil kebiasaan atau sikap yang semuanya diperoleh, disimpan, dan dilakukan sehingga menimbulkan tingkah laku yang progesif dan adaptif. Oemar Hamalik (2001 : 28) belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku melalui interaksi dengan lingkungan aspek tingkah laku tersebut adalah pengetahuan, pengertian, kebiasaan, keterampilan, apresiasi, emosional, hubungan sosial, jasmani, etis atau budi pekerti dan sikap. Selanjutnya Poerwardaminta (2003 : 23) aktifitas belajar adalah kegiatankegiatan siswa yang menunjang keberhasilan belajar. Dan menurut Sardiman ( Erwin Ridha, 2007 : 37) aktivitas belajar adalah seluruh

8 aktivitas siswa dalam proses belajar melalui dari kegiatan fisik sampai kegiatan psikis. Dari beberapa pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar adalah segala kegiatan yang dilakukan dalam proses interaksi (guru dan siswa) dalam rangka mencapai tujuan belajar, aktivitas di sini ditekankan pada siswa sebab dengan adanya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran terciptalah situasi belajar yang aktif. Adapun jenis-jenis aktivitas belajar siswa adalah sebagai berikut : a. Kegiatan-kegiatan visual : membaca, melihat gambar-gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran, mengamati orang lain bekerja, atau bermain. b. Kegiatan-kegiatan lisan (oral) : mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, berwawancara, diskusi. c. Kegiatan-kegiatan mendengarkan : mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan suatu permainan instrument musik, mendengarkan siaran radio. d. Kegiatan-kegiatan menulis : menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, bahan-bahan kopi, membuat sketsa, atau rangkuman, mengerjakan tes, mengisi angket. e. Kegiatan-kegiatan menggambar : menggambar, membuat grafik, diagram, peta, pola. f. Kegiatan-kegiatan metric : melakukan percobaan, memilih alatalat, melaksanakan pameran, membuat model, menyelenggarakan permainan (simulasi), menari, berkebun. g. Kegiatan-kegiatan mental : merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis faktor-faktor, menemukan hubunganhubungan, membuat keputusan. h. Kegiatan-kegiatan emosional : minat, membedakan, berani, tenang, dan sebagainya. (menurut Hamalik, Oemar di dalam buku Metode Pelajaran dan Kesulitan-kesulitan Belajar). Dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa dalam proses belajar siswa dituntut aktif, karena aktifitas belajar siswa serta

9 perhatian yang intensif terdapat aktifitas siswa tersebut untuk mencapai hasil belajar yang optimal. 1. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Aktivitas Dalam suatu kegiatan yang dilakukan siswa, selalu dihadapkan pada berbagai macam hambatan, baik yang bersifat ringan maupun yang berat. Hambatan yang bersifat ringan artinya hambatan tersebut dapat dilalui oleh siswa itu sendiri, sedangkan hambatan berat merupakan hambatan yang tidak dapat dipecahkan siswa itu sendiri, dan harus memerlukan bantuan pihak lain. Hal ini menunjukkan bahwa dalam aktivitas pembelajaran terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya. Aktivitas siswa yang akan diamati dalam penelitian ini adalah : a. Memperhatikan saat guru menjelaskan b. Bertanya saat guru memberikan kesempatan untuk bertanya c. Kerjasama kelompok d. Mengerjakan latihan e. Menyampaikan kesimpulan f. Mengkomunikasikan hasil 2. Hasil Belajar Hasil belajar adalah segala sesuatu yang dapat dilakukan atau dikuasai siswa sebagai hasil pembelajaran. (Nasution, 1999 : 20).

10 Hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti (Hamalik, 2006 : 30). Hasil belajar adalah perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas seperti terlihat dalam perubahan, kebiasaan, keterampilan, sikap, pengamatan, dan kemampuan. (Anni, 2004 : 10). Dari beberapa pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan tingkah laku seseorang dalam belajar dan hasil belajar yang telah dikuasai siswa dari yang belum mengerti menjadi mengerti dan Seseorang dikatakan belajar apabila terjadi perubahan tingkah laku yang baru pada dirinya berkat pengalaman dan latihan. Pengertian hasil belajar itu sendiri yaitu merupakan suatu hasil atau prestasi siswa baik berupa pengetahuan dan perubahan dalam bentuk sikap atau aktivitas pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Pada dasarnya proses pembelajaran bertujuan untuk perkembangan individu secara optimal yang berarti bahwa siswa dapat berkembang sesuai dengan kemampuan dan potensi yang ada pada dirinya. Tujuan belajar adalah sejumlah hasil belajar yang menunjukkan bahwa siswa telah melakukan perbuatan belajar, yang umumnya meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap-sikap yang baru, yang diharapkan tercapai oleh siswa. (Oemar Hamalik, 2007 : 73).

11 Berdasarkan pernyataan hasil belajar di atas dapat disimpulkan hasil belajar bagi siswa merupakan puncak dari proses belajar dan yang dipengaruhi oleh pengalaman dan percobaan siswa dan dinyatakan dalam angka atau tingkah laku misalnya : kognitif, afektif dan psikomotor. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar : a. Faktor Internal 1. Faktor Fisiologis Faktor ini dibedakan menjadi dua macam : a. Keadaan tonus jasmani b. Keadaan fungsi jasmani/fisiologis 2. Faktor Psikologis a. Kecerdasan / inteligensi siswa b. Motivasi c. Minat d. Sikap e. Bakat b. Faktor Eksternal / Eksogen a. Lingkungan sosial b. Lingkungan sosial sekolah c. LIngkungan sosial masyarakat d. Lingkungan sosial keluarga e. Lingkungan nasional f. Lingkungan alamiah g. Faktor instrumental h. Faktor materi pelajaran (Hamalik 172-173) 3. Media Pembelajaran a. Pengertian Media Pembelajaran Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2000 : 727), media adalah alat. Media pendidikan merupakan alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembelajaran. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara, atau pengantar. Dalam bahasa Arab, media berarti perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.

12 Pengertian media juga diungkapkan oleh Gerlach dan Ely (dalam Arsyad, 2009 : 3) bahwa media apabila dipelajari secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Selanjutnya Djamarah dan Zain (2006 : 120) mengatakan bahwa media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran. Definisi yang tidak jauh berbeda juga dikemukakan oleh Sudjana (dalam Djamarah dan Zain, 1982 : 2) bahwa media pembelajaran adalah alat bantu dalam proses pembelajaran. Dengan menggunakan media pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan partisipasi dan hasil belajar siswa. Media pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pembelajaran, yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang diciptanya. Selanjutnya, Tabrani (1993 : 189-190) mengemukakan pengertian media sebagai berikut : a. Media adalah alat yang dapat membantu proses pembelajaran yang berfungsi memperjelas makna pesan yang disampaikan sehingga tujuan dan proses pembelajaran dapat tercapai dengan sempurna. b. Media berperan sebagai perangsang belajar dan dapat menumbuhkan motivasi belajar sehingga peserta didik tidak bosan dalam meraih tujuan-tujuan belajar. c. Apa pun yang disampaikan oleh guru harus menggunakan media, paling tidak yang digunakannya adalah media verbal, yaitu kata-kata yang diucapkannya di hadapan peserta didik. d. Segala sesuatu yang terdapat di lingkungan sekolah, baik berupa manusia ataupun bukan manusia yang pada

13 permulaannya tidak dilibatkan dalam proses belajar mengajar, setelah dirancang dan dipakai dalam kegiatan tersebut, lingkungan itu berstatus sebagai media sebagai alat perangsang belajar. Dengan kata lain, alat itu baru disebut media jika dirancang dan dipakai dalam proses pembelajaran. Jadi, media merupakan suatu alat penyampai pesan yang dapat mengubah sesuatu yang abstrak menjadi lebih konkrit. Dengan media, anak akan melihat apa yang seharusnya diketahui, dan bukan hanya sekedar membayangkan. b. Manfaat Media Pembelajaran Media dalam pembelajaran memiliki berbagai manfaat, seperti yang dikemukakan oleh Sudjana dan Rivai (dalam Arsyad, 2009 : 24-25) yaitu : 1. Pembelajaran akan menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar. 2. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran. 3. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru. 4. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan lain sebagainya. Manfaat media juga dijelaskan oleh Hamalik (dalam Arsyad, 2009 : 25) yaitu sebagai berikut : a. Meletakan dasar-dasar yang konkret untuk berpikir, oleh karena itu mengurangi verbalisme. b. Memperbesar perhatian siswa. c. Meletakan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar, oleh karena itu membuat pelajaran lebih mantap. d. Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri di kalangan siswa.

14 e. Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain, dan membantu efisien dan keragamaan yang lebih banyak dalam belajar. Selain itu, Techonly (dalam http: // techonly13.wordpress.com / 220113 / 09:30) mengungkapkan manfaat dari penggunaan media sebagai berikut : a. Penyampaian pembelajaran menjadi lebih baku. b. Pembelajaran bisa lebih menarik. c. Pembelajaran menjadi lebih interaktif. d. Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan. e. Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap proses belajar dapat ditingkatkan. f. Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif dalam proses pembelajaran. Pendapat yang tidak jauh berbeda juga dikemukakan oleh Arsyad (2009 : 25-26) bahwa media memiliki beberapa fungsi praktis dalam proses pembelajaran, antara lain : a. Meida pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar. b. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian siswa sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar. c. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu. d. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya. Dari uraian dan pendapat beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa media memiliki manfaat yang sangat besar dalam proses pembelajaran. Media merupakan salah satu stimulus bagi siswa untuk menumbuhkan motivasi, serta meningkatkan respon positif siswa dalam proses pembelajaran. Kehadiran media juga dapat memberikan

15 pengalaman langsung yang sangat berharga bagi siswa serta mengurangi verbalisme, sehingga pembelajaran menjadi lebih terarah pada tujuan yang hendak dicapai. c. Jenis-Jenis Media Pembelajaran Media pembelajaran banyak sekali jenis dan macamnya. Mulai dari yang paling sederhana dan murah hingga yang canggih dan mahal harganya. Ada media yang dapat dibuat oleh guru sendiri, ada media yang diperoduksi oleh pabrik. Ada media yang sudah tersedia di lingkungan yang langsung dapat dimanfaatkan, ada pula yang secara khusus dirancang untuk keperluan pembelajaran. Sejalan dengan hal tersebut, Kemp dan Dayton (dalam Arsyad, 2002 : 37) mengelompokkan media ke dalam tujuh jenis, yaitu : 1. Media cetakan, meliputi bahan-bahan yang disiapkan di atas kertas untuk pembelajaran dan informasi. 2. Media pajang, umumnya digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi di depan kelompok kecil. 3. Overhead transparancies. Transparansi yang diproyeksikan adalah visual baik berupa huruf, lambang, gambar, grafik atau gabungannya pada lembaran bahan tembus pandang atau plastik yang dipersiapkan untuk diproyeksikan ke sebuah layar atau dinding melalui sebuah proyektor. 4. Rekaman audiotape. Pesan dan isi pelajaran dapat direkam pada tape magnetik sehingga hasil rekaman itu dapat diputar kembali pada saat diinginkan. Pesan dan isi pelajaran dimaksudkan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sebagai upaya mendukung terjadinya proses belajar. 5. Seri Slide dan film strips. Slide (film bingkai) adalah suatu film transparansi yang berukuran 35 mm dengan bingkai 2 x 2 inci. Bingkai tersebut terbua dari karton atau plastik. Film bingkai diproyeksikan melalui slide projector. 6. Rekaman video dan film hidup. Film atau gambar hidup merupakan gambar-gambar dalam frame di mana frame demi frame diproyeksikan melalui lensa proyektor secara mekanis sehingga pada layar terlihat gambar itu hidup. Sama halnya dengan film, video dapat menggambarkan suatu objek yang

16 bergerak bersama-sama dengan suara alamiah atau suara yang sesuai. 7. Komputer. Komputer adalah mesin yang dirancang khusus untuk memanipulasi informasi yang diberi kode, mesin elektronik yang otomatis melakukan pekerjaan dan perhitungan sederhana dan rumit. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa banyak jenis media pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Ada yang berbentuk cetakan (visual), audio visual, media elektronil dan lain-lain. Semua media tersebut memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Dari sekian banyak jenis media yang telah dijelaskan di atas, media cetakan (visual) berbentuk gambar adalah media yang paling umum digunakan. Karena selain harganya yang murah dan mudah didapat, gambar juga dapat memperjelas hal-hal yang tidak mudah untuk diamati, dapat menarik perhatian dan mampu mengilustrasikan suatu proses. 4. Model Inkuiri Model inkuiri yaitu Merupakan suatu teknik atau cara yang dipergunakan untuk mengajar di depan kelas, dimana guru membagi tugas meneliti suatu masalah ke kelas. Siswa di bagi menjadi beberapa kelompok, dan masingmasing kelompok mendapat tugas tertentu yang harus dikerjakan, kemudian mereka mempelajari, meneliti, atau membahas tugasnya dalam kelompok. Setelah hasil kerja mereka di dalam kelompok didiskusikan, kemudian dibuat laporan yang tersusun baik. (Roestiyah, 2001 : 75).

17 Siklus inkuiri terdiri dari kegiatan mengamati, bertanya, menyelidiki, menganalisa dan merumuskan teori, baik secara individu maupun bersama-sama dengan teman lainnya. Mengembangkan dan sekaligus menggunakan keterampilan berfikir kritis. Inkuiri pada dasarnya adalah suatu kegiatan atau penelaahan sesuatu dengan cara mencari kesimpulan, keyakinan tertentu melalui proses berfikir dan penalaran secara teratur, runtut dan bisa diterima oleh akal. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam menggunakan pendekatan inkuiri melibatkan siswa dalam kegiatan intelektual yang menuntut peserta didik memproses pengalaman belajar menjadi suatu yang bermakna dalam kehidupan nyata. Strategi pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berfikir secara kritis dan analisis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berfikir itu sendiri biasanya dilakukan Tanya jawab antara guru dan siswa. Strategi pembelajaran ini sering dinamakan strategi heuristik, yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu heuriskein yang berarti saya menemukan. Jadi model inkuiri adalah strategi pembelajaran yang menggunakan berfikir aktif siswa dalam pemecahan masalah yang melibatkan kegiatan analis masalah atau mengerjakan soal yang meliputi kegiatan mempelajari,

18 meneliti, dan membahas tugas yang dikerjakan secara kelompok yang disimpulkan dalam rangkuman bentuk rumusan kemudian mengkomunikasikan hasilnya secara tertulis maupun secara lisan (Sanjaya, 2010 : 196). Kegiatan pembelajaran selama menggunakan metode inkuiri ditentukan oleh keseluruhan aspek pengajaran di kelas, proses keterbukaan dan peran siswa aktif. Pada prinsipnya, keseluruhan proses pembelajaran membantu siswa menjadi mandiri, percaya diri dan yakin pada kemampuan intelektualnya sendiri untuk terlibat secara aktif. Peran guru bukan hanya membagikan pengetahuan dan kebenaran, namun juga berperan sebagai penuntun dan pemandu. Peran guru adalah menjadi fasilitator dalam proses pembelajaran. Bukan memberikan informasi atau ceramah kepada siswa. Guru juga harus memfokuskan pada tujuan pembelajaran, yaitu mengembangkan tingkat berfikir yang lebih baik dan keterampilan berfikir kritis siswa. Setiap pertanyaan yang diajukan siswa sebaiknya tidak langsung dijawab oleh guru, namun siswa diarahkan untuk berfikir tentang jawaban dari pertanyaan tersebut. Selama proses pembelajaran menggunakan model inkuiri adalah digunakannya berbagai metode yang lebih bervariasi, penggunaan metode Tanya jawab dan diskusi lebih terbuka, kerja kelompok, problem solving,

19 dan sebagainya. Dalam model inkuiri ini lebih banyak melibatkan siswa, siswa dituntut aktif untuk mengolah sendiri informasi yang diperolehnya. Model inkuiri yang digunakan siswa dalam pembelajarannya mendorong siswa berfikir dan bekerja atas inisiatif sendiri. Proses pembelajaran ini berlangsung secara ilmiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami bukan transfer dari guru ke siswa. Guru hanya berperan sebagai pembimbing atau fasilitator. Kebiasaan kegiatan ini dapat merangsang dan meningkatkan berfikir kritis pada siswa. Siswa dapat menemukan jawaban atas permasalahan yang dirumuskan. Melalui model inkuiri siswa terkondisi berfikir secara kritis untuk menemukan kesimpulan atas dasar observasi pencarian jawaban yang dilakukan. Inkuiri yang dilakukan secara kelompok dapat meningkatkan aktivitas belajar dan berfikir kritis. Model inkuiri bertujuan untuk memberi kesempatan pada peserta didik untuk memperoleh pengalaman menyelidiki masalah-masalah dengan menggunakan keterampilan-keterampilan yang sesuai dengan metode ilmiah. Model inkuiri dianjurkan untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran karena memiliki beberapa kelebihan yaitu : Inkuiri merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang, sehingga pembelaajran melalui strategi ini dianggap lebih bermakna.

20 Dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka. Inkuiri merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan perkembangan psikologis belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman. Strategi inkuiri dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata. Artinya siswa yang memiliki kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar (Sanjaya, 2010 : 208-209). Disamping memiliki kelebihan model inkuiri juga memiliki kelemahan, diantaranya : Jika inkuiri digunakan sebagai strategi pembelajaran, maka akan sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa. Strategi ini sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar. Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan. Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi pelajaran, maka inkuiri akan sulit diimplementasikan oleh setiap guru (Sanjaya, 2010 : 208-209).

21 5. Pembelajaran IPA di SD Alat pernafasan pada manusia merupakan alat khusus yang digunakan untuk pernafasan pada tubuh manusia. Pernafasan adalah proses menghirup dan mengeluarkan udara, alat pernafasan yang digunakan oleh manusia adalah paru-paru. Paru-paru terletak dalam rongga dada di atas diafragma, diafragma adalah sekat antara rongga dada dan rongga perut (Hariyanto, 2007 : 10) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan terjemahan kata-kata Inggris natural science secar singkat disebut science. Natural artinya alamiah, berhubungan dengan alam atau bersangkut paut dengan alam sedang science artinya Ilmu Pengetahuan. Jadi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau science adalah ilmu yang mempelajari tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam ini (Iskandar, 1996 : 2)