No. 11/ 35 /DPNP Jakarta, 31 Desember Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
No. 15/6/DPNP Jakarta, 8 Maret 2013 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 27 /SEOJK.03/2016 TENTANG KEGIATAN USAHA BANK UMUM BERDASARKAN MODAL INTI

Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 24 /POJK.03/2015 TENTANG PRODUK DAN AKTIVITAS BANK SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4 /SEOJK.03/2017

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN III SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 45 /SEOJK.03/2017 TENTANG

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 6 /POJK.03/2016 TENTANG KEGIATAN USAHA DAN JARINGAN KANTOR BERDASARKAN MODAL INTI BANK

LAPORAN RENCANA PELAKSANAAN AKTIVITAS BARU BERUPA BANCASSURANCE

No. 15/27/DPNP Jakarta, 19 Juli 2013 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/26/PBI/2012 TAHUN 2012 TENTANG KEGIATAN USAHA DAN JARINGAN KANTOR BERDASARKAN MODAL INTI BANK

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/26/PBI/2012 TENTANG KEGIATAN USAHA DAN JARINGAN KANTOR BERDASARKAN MODAL INTI BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

No.11/ 18 /DPNP Jakarta, 16 Juli Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Jasa Bank. Prinsip Kehati-hatian dalam Melaksanakan Aktivitas Keagenan Produk Keuangan Luar Negeri oleh Bank Umum

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 10/17/PBI/2008 TENTANG PRODUK BANK SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 41 /SEOJK.03/2016 TENTANG TATA CARA PENERBITAN SERTIFIKAT DEPOSITO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 /SEOJK.03/2016

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4 /SEOJK.03/2017

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Yth. 1. Direksi Bank Umum Syariah; dan 2. Direksi Bank Umum Konvensional yang Memiliki Unit Usaha Syariah, di Tempat.

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33/SEOJK.03/2017 TENTANG PERSYARATAN BANK UMUM UNTUK MELAKUKAN KEGIATAN USAHA DALAM VALUTA ASING

Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA. Perihal : Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank Umum

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 61 /POJK.04/2016 TENTANG PENERAPAN PRINSIP SYARIAH DI PASAR MODAL PADA MANAJER INVESTASI

Usulan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Pasal Ayat Batang Tubuh Penjelasan

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

No. 13/ 29 /DPNP Jakarta, 9 Desember Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

RANCANGAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2015 TENTANG PRODUK DAN AKTIVITAS BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2013 TENTANG PENDAFTARAN AGEN PENJUAL EFEK REKSA DANA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 61 /POJK.04/2016 TENTANG PENERAPAN PRINSIP SYARIAH DI PASAR MODAL PADA MANAJER INVESTASI

No. 13/ 14 /DKBU Jakarta, 12 Mei 2011 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA

LAMPIRAN SURAT EDARAN NOMOR 13/29/DPNP TAHUN 2011 PERIHAL PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO PADA BANK UMUM YANG MELAKUKAN LAYANAN NASABAH PRIMA

Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

No. 16/12/DPAU Jakarta, 22 Juli 2014 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32 /SEOJK.05/2016 TENTANG SALURAN PEMASARAN PRODUK ASURANSI MELALUI KERJA SAMA DENGAN BANK

No.6/ 18 /DPNP Jakarta, 20 April Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

No.18/26/DSta Jakarta, 22 November 2016 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA

UMUM. Untuk...

I. PENGAWASAN PENYELENGGARAAN KEGIATAN ALAT PEMBAYARAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU (APMK)

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 24 /POJK.04/2016 TENTANG AGEN PERANTARA PEDAGANG EFEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/18/PBI/2016 TENTANG TRANSAKSI VALUTA ASING TERHADAP RUPIAH ANTARA BANK DENGAN PIHAK DOMESTIK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

c. pinjaman... I. UMUM II.

Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA

SALINAN OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 57 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO PADA BANK UMUM YANG MELAKUKAN LAYANAN NASABAH PRIMA

GUBERNUR BANK INDONESIA,

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

No. 13/ 23 /DPNP Jakarta, 25 Oktober Kepada SEMUA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA

Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA

2 bagi pelaku ekonomi untuk melakukan transaksi lindung nilai; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huru

No. 10/7/DASP Jakarta, 21 Februari 2008 S U R A T E D A R A N

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

PEDOMAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO PADA BANK UMUM YANG MELAKUKAN LAYANAN NASABAH PRIMA

No. 10/ 25 /DPM Jakarta, 14 Juli SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA. Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Bagi Bank Umum

No. 14/ 1 /DPM Jakarta, 4 Januari Maret SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN PERUSAHAAN PIALANG PASAR UANG RUPIAH DAN VALUTA ASING

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

No. 11/ 5 /DPNP Jakarta, 28 Januari 2009 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

-2- Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negar

BAB I. KETENTUAN UMUM

-2- MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENERAPAN PRINSIP SYARIAH DI PASAR MODAL PADA MANAJER INVESTASI. BAB I KETENTUAN

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 5/8/PBI/2003 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

No. 13/5/DPNP Jakarta, 8 Februari Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA

2016, No Harta Wajib Pajak ke dalam Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Penempatan pada Instrumen Investasi di Pasar Keuangan dala

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

No. 14/ 10 /DPNP Jakarta, 15 Maret Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

No. 9/ 33 /DPNP Jakarta, 18 Desember Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 119/PMK.08/2016 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.7/24/DPNP tanggal 18 Juli 2005 PETUNJUK PENGISIAN LAPORAN PENANGANAN DAN PENYELESAIAN PENGADUAN NASABAH

No. 15/4/DPNP Jakarta, 6 Maret 2013 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA. Perihal: Kepemilikan Saham Bank Umum

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara

No. 10/ 47 /DPNP Jakarta, 23 Desember 2008 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

No. 15/2/DPNP Jakarta, 4 Februari 2013 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA. Kepemilikan Tunggal pada Perbankan Indonesia

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENERAPAN PRINSIP SYARIAH PADA MANAJER INVESTASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

No. 14/ 7 /DPbS Jakarta, 29 Februari 2012 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA

Peraturan Perlindungan Data Pribadi Nasabah Bank

LAMPIRAN SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 18/22/DKSP TANGGAL 27 SEPTEMBER 2016 PERIHAL PENYELENGGARAAN LAYANAN KEUANGAN DIGITAL

S U R A T E D A R A N

Transkripsi:

No. 11/ 35 /DPNP Jakarta, 31 Desember 2009 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA Perihal : Pelaporan Produk atau Aktivitas Baru Sehubungan dengan telah diterbitkannya Peraturan Bank Indonesia Nomor 5/8/PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 56, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4292) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/25/PBI/2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 103, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5029), perlu diatur lebih lanjut mengenai tata cara pelaporan produk dan aktivitas baru dalam suatu Surat Edaran Bank Indonesia, dengan ketentuan sebagai berikut: I. UMUM A. Produk dan aktivitas yang ditawarkan perbankan khususnya terkait dengan produk dan aktivitas baru, berkembang menjadi semakin kompleks dan bervariasi. Hal ini mengakibatkan eksposur risiko yang ditanggung Bank dari penerbitan produk dan pelaksanaan aktivitas tersebut menjadi semakin tinggi. B. Peningkatan...

B. Peningkatan risiko yang dihadapi Bank perlu diimbangi dengan pengendalian risiko yang memadai. Untuk mengendalikan risiko dimaksud Bank perlu meningkatkan kualitas penerapan Manajemen Risiko. C. Peningkatan kualitas penerapan Manajemen Risiko khususnya terkait produk atau aktivitas baru antara lain dilakukan melalui peningkatan kualitas pelaporan produk atau aktivitas baru Bank dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian, aspek hukum, kompetensi pegawai, dan kesiapan infrastruktur (termasuk kebijakan dan prosedur). D. Perlunya peningkatan kualitas penerapan Manajemen Risiko tidak hanya ditujukan bagi kepentingan Bank, tetapi juga bagi kepentingan nasabah. Salah satu aspek penting dalam rangka pengendalian risiko dan juga untuk melindungi kepentingan nasabah adalah kecukupan transparansi informasi terkait produk atau aktivitas Bank. II. PRODUK ATAU AKTIVITAS BARU A. Definisi Produk atau Aktivitas Bank Mengacu pada penjelasan Pasal 20 ayat (1) PBI Nomor 5/8/PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan PBI Nomor 11/25/PBI/2009, yang selanjutnya disebut PBI, yang dimaksud dengan: 1. Produk Bank adalah instrumen keuangan yang diterbitkan oleh Bank. Produk Bank dimaksud adalah produk yang diciptakan, diterbitkan, dan/atau dikembangkan oleh Bank dalam rangka penghimpunan dan penyaluran dana, antara lain meliputi giro, tabungan, deposito, obligasi, kredit, medium term notes, produk derivatif, dan principally protected structured product. 2. Aktivitas...

2. Aktivitas Bank adalah jasa yang disediakan oleh Bank kepada nasabah, antara lain adalah jasa keagenan dan/atau kustodian. B. Kriteria Produk atau Aktivitas Baru Mengacu pada Pasal 20 ayat (3) PBI suatu produk atau aktivitas Bank merupakan suatu produk baru atau aktivitas baru apabila memenuhi kriteria sebagai berikut: 1. tidak pernah diterbitkan atau dilakukan sebelumnya oleh Bank; atau 2. telah diterbitkan atau dilaksanakan sebelumnya oleh Bank namun dilakukan pengembangan yang mengubah atau meningkatkan eksposur Risiko tertentu pada Bank. Pengembangan yang mengubah atau meningkatkan eksposur Risiko tertentu pada produk atau aktivitas Bank, antara lain meliputi: a. Pengembangan produk Bank yang telah diterbitkan sebelumnya oleh Bank, misalnya: 1) Penerbitan obligasi dengan tingkat kupon dan/atau jangka waktu yang berbeda dari obligasi yang sudah diterbitkan sebelumnya. 2) Penerbitan principally protected structured product yang berubah jangka waktunya dan/atau underlyingnya dari yang pernah diterbitkan sebelumnya. b. Pengembangan aktivitas Bank yang merupakan aktivitas kerjasama dengan pihak lain, yang dalam pengembangannya memerlukan persetujuan dari atau pelaporan kepada otoritas pengawas yang berwenang, misalnya penambahan atau perubahan partner dalam melakukan aktivitas pemindahan dana (transfer). C. Pelaporan...

C. Pelaporan Produk atau Aktivitas Baru 1. Bank wajib menyampaikan laporan untuk setiap penerbitan produk atau pelaksanaan aktivitas baru kepada Bank Indonesia yang terdiri dari : a. Laporan Rencana Penerbitan Produk atau Pelaksanaan Aktivitas Baru; dan b. Laporan Realisasi Penerbitan Produk atau Pelaksanaan Aktivitas Baru. Selain memenuhi ketentuan pelaporan sebagaimana dimaksud di atas, untuk produk yang belum pernah diterbitkan atau aktivitas baru yang belum pernah dilaksanakan sebelumnya oleh Bank sebagaimana dimaksud pada butir II.B.1, rencana penerbitan produk atau pelaksanaan aktivitas baru tersebut wajib telah dicantumkan dalam Rencana Bisnis Bank untuk tahun yang sama dengan rencana penerbitan produk atau pelaksanaan aktivitas baru tersebut. 2. Pencantuman rencana penerbitan produk atau pelaksanaan aktivitas baru dalam Rencana Bisnis Bank sebagaimana dimaksud pada angka 1 menggunakan format sebagaimana dimaksud pada Lampiran 1, yang paling kurang memuat informasi dan penjelasan sebagai berikut: a. jenis produk atau aktivitas baru; b. rencana waktu penerbitan produk atau pelaksanaan aktivitas baru; c. tujuan penerbitan produk atau pelaksanaan aktivitas baru; d. keterkaitan produk atau aktivitas baru dengan strategi Bank; e. deskripsi...

e. deskripsi umum mengenai produk atau aktivitas baru; dan f. risiko yang mungkin timbul atas penerbitan produk atau pelaksanaan aktivitas baru. 3. Laporan Rencana Penerbitan Produk atau Pelaksanaan Aktivitas Baru sebagaimana dimaksud pada angka 1 huruf a, diatur sebagai berikut: a. Laporan wajib disampaikan paling lambat 60 (enam puluh) hari sebelum penerbitan produk atau pelaksanaan aktivitas baru. b. Laporan dimaksud paling kurang memuat informasi dan penjelasan sebagai berikut: 1) informasi umum terkait produk atau aktivitas baru meliputi antara lain nama produk/jenis aktivitas, rencana waktu penerbitan produk atau pelaksanaan aktivitas, target pasar, rencana/target nilai transaksi dalam 1 (satu) tahun pertama, informasi mengenai skim/fitur produk atau penjelasan mengenai aktivitas; 2) manfaat dan biaya bagi Bank; 3) manfaat dan risiko bagi nasabah; 4) prosedur pelaksanaan (standard operating procedures/sop), organisasi, dan kewenangan untuk menerbitkan produk atau melaksanakan aktivitas baru; 5) rencana kebijakan dan prosedur terkait dengan penerapan program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Teroris (APU dan PPT); 6) identifikasi,...

6) identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian terhadap risiko yang melekat pada produk atau aktivitas baru; 7) hasil analisis aspek hukum dan aspek kepatuhan atas produk atau aktivitas baru; 8) dokumen/draft dokumen dalam rangka transparansi kepada nasabah yang terkait dengan penerbitan produk atau pelaksanaan aktivitas yang meliputi antara lain perjanjian antara Bank dengan nasabah atau pihak lain, brosur, leaflet, prospektus, dan/atau formulir aplikasi; 9) sistem informasi akuntansi termasuk penjelasan singkat mengenai keterkaitan sistem informasi akuntansi tersebut dengan sistem informasi akuntansi Bank secara menyeluruh, dan/atau sistem pencatatan administrasi; 10) dokumen yang menyatakan bahwa Bank telah memperoleh persetujuan atau izin dari otoritas yang berwenang, apabila aktivitas Bank dimaksud memerlukan persetujuan dari otoritas tersebut. Dalam hal dokumen dimaksud belum diterbitkan, maka Bank dapat menyampaikan fotokopi bukti permohonan persetujuan atau izin kepada otoritas yang berwenang. Selanjutnya, setelah otoritas menerbitkan persetujuan atau izin, maka Bank wajib menyampaikannya kepada Bank Indonesia sebagai kelengkapan dokumen; dan 11) kesiapan...

11) kesiapan dan hasil uji coba Bank (apabila ada) atas produk atau aktivitas baru. Format laporan rencana penerbitan produk atau pelaksanaan aktivitas baru mengacu pada Lampiran 2. c. Bank hanya dapat menerbitkan produk atau melaksanakan aktivitas baru setelah menerima penegasan dari Bank Indonesia. Penegasan dari Bank Indonesia diberikan paling lambat 60 (enam puluh) hari setelah seluruh persyaratan dipenuhi dan dokumen pelaporan diterima secara lengkap oleh Bank Indonesia. d. Dalam hal masih diperlukan tambahan dokumen dan/atau penjelasan berkenaan dengan evaluasi yang dilakukan Bank Indonesia, maka Bank wajib melengkapi dokumen tersebut dan memberikan penjelasan yang diperlukan. Batas waktu 60 (enam puluh) hari dihitung sejak Bank melengkapi dokumen dan/atau memberikan penjelasan yang diminta oleh Bank Indonesia tersebut. 4. Bank harus menerbitkan produk atau melaksanakan aktivitas baru paling lambat 6 (enam) bulan sejak tanggal surat penegasan dari Bank Indonesia. Dalam hal Bank akan melakukan penerbitan produk atau pelaksanaan aktivitas baru setelah melampaui jangka waktu tersebut, maka Bank harus menyampaikan kembali Laporan Rencana Penerbitan Produk atau Pelaksanaan Aktivitas Baru sesuai ketentuan dalam Surat Edaran Bank Indonesia ini. 5. Laporan...

5. Laporan Realisasi Penerbitan Produk atau Pelaksanaan Aktivitas Baru sebagaimana dimaksud pada angka 1 huruf b wajib disampaikan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah produk diterbitkan atau aktivitas baru dilaksanakan. Bank dinyatakan telah melakukan realisasi penerbitan produk atau pelaksanaan aktivitas baru sejak tanggal produk atau aktivitas tersebut mulai ditawarkan dan sudah dapat dibeli atau dimanfaatkan oleh nasabah. Laporan Realisasi Penerbitan Produk atau Pelaksanaan Aktivitas Baru paling kurang memuat informasi dan penjelasan sebagai berikut: a. jenis dan nama produk atau aktivitas baru; b. tanggal penerbitan produk atau pelaksanaan aktivitas baru; dan c. kesesuaian produk yang diterbitkan atau aktivitas baru yang dilaksanakan dengan Laporan Rencana Penerbitan Produk atau Pelaksanaan Aktivitas Baru yang telah disampaikan. 6. Bank Indonesia dapat memerintahkan Bank untuk menghentikan penerbitan produk atau pelaksanaan aktivitas dalam hal di kemudian hari berdasarkan evaluasi Bank Indonesia produk yang diterbitkan atau aktivitas yang dilaksanakan memenuhi kondisi sebagai berikut: a. tidak sesuai dengan rencana penerbitan produk atau aktivitas baru yang dilaporkan kepada Bank Indonesia; b. berpotensi menimbulkan kerugian yang signifikan terhadap kondisi keuangan Bank; dan/atau c. tidak...

c. tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Penghentian tersebut dapat bersifat sementara maupun permanen berdasarkan penilaian Bank Indonesia atas penyimpangan yang terjadi. 7. Terkait penghentian penerbitan produk atau pelaksanaan aktivitas sebagaimana dimaksud pada angka 6 di atas, maka Bank: a. dilarang melakukan transaksi baru; dan b. tetap bertanggung jawab kepada nasabah atas penyelesaian kewajiban terkait produk yang telah diterbitkan atau aktivitas yang telah dilaksanakan; 8. Kewajiban pelaporan sebagaimana dimaksud pada angka 1 tidak mencakup hal-hal yang dilakukan Bank dalam rangka: a. penanaman dana dalam rangka investasi, misalnya pembelian Reksa Dana pendapatan tetap dan pembelian surat berharga oleh Bank; b. penyaluran dan penghimpunan dana dalam rangka pengelolaan likuiditas, misalnya penempatan antar bank atau penerimaan pinjaman antar bank; c. penerimaan pinjaman dari pihak lain, misalnya pinjaman yang diterima Bank dari lembaga multilateral; dan/atau d. pengembangan dari produk atau aktivitas konvensional yang pernah diterbitkan atau dilaksanakan sebelumnya oleh Bank yang mengubah atau meningkatkan eksposur Risiko tertentu pada Bank. Termasuk...

Termasuk dalam produk konvensional adalah produk yang memiliki fitur dasar sesuai karakteristik produk tersebut misalnya giro, tabungan, deposito, sertifikat deposito, kredit, anjak piutang, produk derivatif yang bersifat plain vanilla, bank garansi, dan trade finance. Termasuk dalam aktivitas konvensional adalah: 1) aktivitas Bank yang dilakukan tanpa melalui kerjasama dengan pihak lain, misalnya jasa pemindahan dana (transfer), dan aktivitas kustodian; dan/atau 2) aktivitas Bank yang terkait dengan penjualan produkproduk yang diterbitkan oleh Pemerintah, misalnya aktivitas agen penjual Surat Utang Negara (SUN), dan aktivitas agen penjual Obligasi Ritel Indonesia (ORI). D. Larangan terkait Pemasaran Produk atau Aktivitas Mengacu pada Pasal 20A PBI Bank dilarang menugaskan atau menyetujui pengurus dan/atau pegawai Bank untuk memasarkan produk atau melaksanakan aktivitas yang bukan merupakan produk atau aktivitas Bank dengan menggunakan sarana atau fasilitas Bank, termasuk: 1. memasarkan produk yang dinyatakan sebagai produk Bank, namun tidak tercatat dalam pembukuan atau administrasi Bank, misalnya pengurus atau pegawai Bank menjual produk yang dinyatakan sebagai deposito Bank kepada nasabah, namun deposito tersebut tidak pernah tercatat dalam pembukuan Bank; dan/atau 2. memasarkan...

2. memasarkan produk atau aktivitas Bank yang memenuhi kriteria sebagai produk atau aktivitas baru, namun belum dilaporkan dan/atau belum mendapat penegasan dari Bank Indonesia, misalnya Bank bertindak sebagai agen penjual efek Reksa Dana A, namun Bank belum tercatat di Bank Indonesia sebagai agen penjual efek Reksa Dana A. III. LAIN-LAIN A. Dalam hal penerbitan produk atau pelaksanaan aktivitas baru tersebut telah diatur secara khusus dalam ketentuan Bank Indonesia lainnya dan memenuhi prinsip-prinsip penerapan Manajemen Risiko sebagaimana diatur dalam ketentuan Surat Edaran Bank Indonesia ini, maka penerbitan produk atau pelaksanaan aktivitas dimaksud mengacu pada ketentuan yang mengatur secara khusus tersebut. Sebagai contoh dalam pelaksanaan aktivitas penyediaan Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK), penerbitan Structured Product, dan penggunaan Teknologi Informasi mengacu pada ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai hal tersebut. B. Pelaporan untuk aktivitas tertentu seperti aktivitas keagenan efek Reksa Dana dan aktivitas kerjasama pemasaran dengan perusahaan asuransi (bancassurance) diatur secara tersendiri dalam Surat Edaran yang mengatur mengenai penerapan Manajemen Risiko untuk aktivitas tertentu tersebut. IV. KETENTUAN...

IV. KETENTUAN PERALIHAN A. Bank yang telah menerbitkan produk atau melaksanakan aktivitas baru setelah tanggal 1 Juli 2009 dan sebelum berlakunya Surat Edaran Bank Indonesia ini namun belum menyampaikan pelaporan sesuai dengan ketentuan ini, wajib menyampaikan laporan sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia ini. Penyampaian laporan paling lambat 60 (enam puluh) hari setelah berlakunya ketentuan ini disertai dengan dokumen sebagaimana dimaksud pada butir II.C.3.b dan butir II.C.5 Surat Edaran Bank Indonesia ini. B. Dalam hal Bank telah menyampaikan Laporan Rencana Penerbitan Produk atau Pelaksanaan Aktivitas Baru sebelum berlakunya Surat Edaran Bank Indonesia ini namun Bank Indonesia belum memberikan surat penegasan, maka Bank wajib menyesuaikan pelaporan tersebut dengan Surat Edaran Bank Indonesia ini. V. KETENTUAN PENUTUP Pada saat Surat Edaran ini berlaku, maka ketentuan sebagaimana diatur pada angka 10, Lampiran 1 Bab IV angka 4 dan angka 5, dan Lampiran 7 Surat Edaran Bank Indonesia No. 5/21/DPNP tanggal 29 September 2003 perihal Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum dan ketentuan pelaksanaan lainnya yang terkait dengan penerapan Manajemen Risiko yang bertentangan dengan pengaturan dalam Surat Edaran ini dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. 2009. Surat Edaran Bank Indonesia ini mulai berlaku pada tanggal 31 Desember Agar...

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Surat Edaran Bank Indonesia ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Demikian agar Saudara maklum. BANK INDONESIA, HALIM ALAMSYAH DIREKTUR PENELITIAN DAN PENGATURAN PERBANKAN